Kaisar Dewa

Tubuh Suci Kuno Ice Phoenix



Tubuh Suci Kuno Ice Phoenix

0Secara natural, Zhang Ruochen tidak akan pernah membuka topengnya. "Mari kita hanya menukar satu buah Batu Suci terlebih dahulu, karena kalian tidak percaya kepada kami. Esok hari, maka kami akan membawakan Kristal Suci dalam jumlah yang cukup untuk dua buah Batu Suci yang tersisa."     

Kala itu, terdapat rasa kecewa yang muncul di kedua mata Duanmu Ya.     

Meski demikian, Duanmu Ya tidak berencana untuk memaksanya. Sebab, ia juga tahu kapabilitas yang dimiliki oleh Zhang Ruochen, dan ia sama sekali tidak ingin memprovokasinya, apalagi sampai menjadi musuhnya.     

Meski demikian, Mu Lingxi akhirnya sudah tidak bisa menahan dirinya lagi. Maka dari itu, ia segera berjalan ke arah Zhang Ruochen dan berkata, "Sampai kapan kau akan terus berpura-pura, Zhang Ruochen? Mengapa kau sangat takut menunjukkan dirimu sendiri kepadaku saat ternyata kau masih hidup? Apa kau memang sudah tak percaya lagi padaku?"     

"Zhang Ruochen?"     

Zhang Ruochen masih berusaha bersikap tenang. Setelah itu, ujung bibirnya sedikit terangkat, sebagaimana ia mulai berkata, "Yang Mulia, saya khawatir bila Anda salah mengenali orang."     

"Swosh!"     

Dari jarak 50 kaki, maka saat itu Zhang Ruochen langsung merentangkan tangannya, sambil menekuk jari-jarinya hingga menjadi sebuah cakar, sebelum akhirnya mengambil satu buah Batu Suci dari sebuah nampan perak, lalu memasukkan ke balik lengan baju.     

Setelah itu, ia pun pergi meninggalkan Penginapan Wuwang.     

"Jangan pergi, Zhang Ruochen..."     

Mu Lingxi berlari secepat kilat dan berusaha untuk mengejar lelaki tersebut.     

Namun, sesampainya di luar Penginapan Wuwang, maka ia sudah kehilangan jejak Zhang Ruochen.     

Lalu, ketika Duanmu Ya berhasil menyusul Mu Lingxi, maka ia cepat-cepat berkata sambil merasa khawatir, "Lingxi, dari belakang punggung, maka pria ini tidak terlihat seperti Zhang Ruochen. Bahkan, mereka sama sekali tidak mirip. Seorang manusia tidak pernah hidup kembali setelah ia mati. Mengapa kau tidak merelakannya?"     

Mu Lingxi menggigit bibirnya sendiri, sebagaimana ia pun mulai menangis. Ia merasa bahwa hatinya baru saja terbelah menjadi dua, dan dengan air mata yang turun di pipinya, maka ia pun berkata dengan intonasi patah hati, "Mengapa, tante? Dia sudah berdiri di hadapanku, tapi kenapa dia tidak membuka topengnya? Mengapa dia tidak lagi percaya kepadaku?"     

Duanmu Ya membalas, "Kau adalah seorang Biksuni Sekte Setan, dan ada begitu banyak urusan penting yang harus kau selesaikan. Aku tidak bisa diam saja dan hanya melihatmu tenggelam dalam kesedihan seperti ini. Aku akan segera melaporkan ini pada sang High Priest dan meminta beliau agar segera mengirim seseorang untuk datang kemari, hingga mereka bisa membawamu pulang, tidak peduli meski kau masih merasa sedih."     

Mu Lingxi seperti tidak mendengar perkataan Duanmu Ya sama sekali. Sebaliknya, ia malah terlihat semakin yakin. Saat itu, ia berkata, "Tolong siapkan sebuah altar untukku, tante. Aku sendiri yang akan membuka segel di dalam diriku. Ketika aku berhasil mendapatkan tingkat pengolahanku kembali, maka dia sama sekali tidak akan bisa pergi begitu saja dariku."     

"Tidak, itu akan sangat berbahaya saat kau ingin membuka segel dengan menggunakan kekuatanmu sendiri. Sebab, kau bisa menempatkan proses latihanmu ke dalam situasi yang berbahaya. Aku menyarankan agar kau kembali ke Tebing Ancient Moon dan membiarkan sang High Priest yang membuka segelmu," kata Duanmu Ya.     

Namun, di sisi lain, Mu Lingxi benar-benar tidak ingin mendengarkan wanita tersebut. Oleh karena itulah, ia berkata, "Cyan Cloud County dan Tebing Ancient Moon berjarak ratusan ribu mil jauhnya. Aku tidak akan pernah tahu dimana dia berada saat aku sudah kembali lagi ke sini setelah membuka segel. Dunia adalah tempat yang sangat luas dengan populasi yang begitu banyak. Maka dari itu, hampir mustahil bagiku untuk bisa menemukannya bila aku melewatkan kesempatan ini. Dia pasti sedang mengalami beberapa kesulitan! Dan dia tidak ingin melibatkan aku! Itulah kenapa dia sengaja menghindariku. Tolong, apakah kau mau membantuku kali ini, tante?"     

Duanmu Ya sama sekali tidak tergerak dengan rengekan Mu Lingxi. Yang jelas, wanita itu sama sekali tidak akan membiarkan sang Biksuni-nya sampai terjatuh semakin dalam pada kebodohannya sendiri.     

"Jangan memaksaku, tante."     

Di waktu yang bersamaan, Mu Lingxi pun akhirnya mengeluarkan Token Holy Moon dari dalam Cincin Ruang, sebelum akhirnya meletakkan itu di atas telapak tangannya.     

Seketika itu juga, Token Holy Moon tersebut langsung melayang di udara dan berubah menjadi sebuah bulan yang cerah, yang berada di atas kepala Mu Lingxi. Di waktu yang bersamaan, aura wanita tersebut tiba-tiba berubah menjadi sangat kuat.     

Kala itu, Mu Lingxi terlihat seperti sebuah patung seorang Biksu, yang sedang berdiri di hadapan Duanmu Ya.     

Dalam sekejap, kepribadian Mu Lingxi langsung berubah menjadi dingin dan kejam. "Kau tidak memberiku pilihan lain! Sebagai seorang Biksuni dari Sekte Bulan Penyembah Setan, aku perintahkan kepadamu untuk segera menyiapkan altar untukku! Hari ini, aku harus membuka segel di dalam tubuhku sendiri!"     

Duanmu Ya sudah tidak bisa berbuat apa-apa, selain hanya langsung berlutut di tanah. Seketika itu juga, ia pun langsung memberi salam kepadanya, sambil berkata, "Baik, Yang Mulia."     

Tidak berselang lama, Mu Lingxi kembali menyimpan Token Holy Moon-nya, sebelum akhirnya cepat-cepat berlari mendekat, dan membantu Duanmu Ya bangkit berdiri, seraya berkata, "Tante, aku harap kau bisa paham mengapa aku sampai harus melakukan ini, karena aku benar-benar tidak punya pilihan lain."     

"Apa lagi yang bisa kukatakan Lingxi, setelah kau menggunakan Token Holy Moon itu kepadaku? Karena kau sudah membulatkan keputusanmu, maka aku pasti akan membantumu. Aku hanya bisa berharap jika apa yang kulakukan tidak akan melukaimu."     

Duanmu Ya menatap ke arah Mu Lingxi dengan tatapan menimbang-nimbang, sebelum akhirnya bisa memahami tentang dalamnya perasaan Mu Lingxi terhadap Zhang Ruochen. Yang jelas, itu merupakan sebuah takdir yang sangat rumit.     

Ketika membaca peristiwa dalam perkembangan seratus tahun terakhir, maka selama itu kekuatan besar dan pengaruh Sekte Bulan Penyembah Setan di Cyan Cloud County telah membuat mereka berhasil mengendalikan area yang sangat luas di county tersebut.     

Saat itu, Duanmu Ya membawa Mu Lingxi ke wilayah bagian utara Cyan Cloud County, yang mana relatif cukup terpencil, sebelum akhirnya mereka masuk ke dalam manor yang luasnya mencapai 130 hektar.     

Manor ini merupakan benteng pertahanan milik Sekte Bulan Penyembah Setan, dan ada begitu banyak master yang sedang berkumpul di sana.     

"Swosh!"     

Sosok wanita kurus berpakaian hitam, sedang membawa pedang di punggungnya, berjalan keluar dari dalam manor, sebelum akhirnya membungkuk di depan Duanmu Ya dan Mu Lingxi, sambil memberikan salam kepada mereka.     

"Salam kepada Yang Mulia Biksuni, dan kepada sang Chief."     

Wanita itu sedang mengenakan setelan hitam dan mengenakan topi yang berwarna hitam pula. Di sisi lain, terdapat lapisan armor logam tipis yang melindungi bagian punggung, pinggul, dan pahanya. Tubuh wanita itu tampak tertutup dari atas kepala sampai ujung kaki, hingga hanya memperlihatkan sepasang matanya yang cerah, beserta dengan kedua tangannya yang mulus.     

Mu Lingxi menatapnya dan sepertinya bisa langsung mengenali wanita tersebut. "Saudari junior seperguruan Zi, lama tak berjumpa."     

Sang wanita berpakaian hitam itu mengangguk, namun ia masih terdiam.     

Duanmu Ya berkata, "Bangkitlah terlebih dahulu, Zi Qian. Bawa kami menuju ke altar."     

Sang wanita berpakaian hitam itu adalah Zi Qian, sang wanita pembunuh dari Departemen Hades.     

Ketika Departemen Hades mengusik Di Yi dalam pertempuran yang terjadi di Istana Naga Bawah Air, maka seketika itu pula mereka tidak punya pilihan lain, selain hanya bergabung dengan Sekte Bulan Penyembah Setan untuk mencari perlindungan dari mereka. Secara natural, maka Zi Qian juga berada di bawah sayap kekuasaan Sekte Bulan Penyembah Setan, hingga akhirnya menjadi seorang chief dari salah satu kelompok cabang.     

Di tengah-tengah manor tersebut, di sana sudah berdiri sebuah altar – dengan tinggi mencapai 30 kaki – dan terbuat dari batu-batuan raksasa, yang setiapnya memiliki berat ribuan pon. Di permukaan batu-batu raksasa tersebut, di sana terdapat inskripsi-inskripsi yang aneh.     

Duanmu Ya sudah memberikan perintah untuk menyelenggarakan upacara di manor tersebut tepat pada saat tengah malam.     

Oleh karena itulah, para murid dari Sekte Bulan Penyembah Setan mulai sibuk mempersiapkan segala sesuatu terkait dengan upacara tersebut. Para murid dari setiap kelompok pun juga sudah membeli lembu dan para binatang buas lainnya dari berbagai kota, lalu membawanya ke dalam manor, dan meletakkannya di atas altar.     

Tengah malam adalah waktu pembeda – yang memisahkan satu hari ke hari yang lain. Pada saat itu, maka bulan akan berada tepat di tengah-tengah angkasa.     

Sekte Bulan Penyembah Setan adalah mereka yang menyembah Dewa Bulan. Mereka akan menyelenggarakan upacara pengorbanan pada saat tengah malam untuk berkomunikasi dengan Dewa Bulan, yang mana akan digunakan untuk menambah kekuatan dalam membuka segel.     

Kala itu, tengah malam hampir tiba, dan tim penjaga manor sudah bersiap di segala penjuru.     

"Upacara, dimulai!"     

Duanmu Ya memulai upacara tersebut.     

Para murid sesat yang berada di altar mulai mengangkat pisau goloknya dan langsung menyembelih 2.020 ekor lembu, sekaligus juga 367 binatang buas lainnya.     

"Swoosh!"     

Darah dari para lembu dan binatang buas itu pun mulai menyembur, hingga akhirnya menggenangi permukaan batu yang terdapat di tengah altar. Setelah itu, darah tersebut menciptakan sebuah kolam darah.     

Kala itu, cahaya bulan memancar di permukaan kolam darah – yang terdapat di tengah altar – hingga membuatnya bersinar merah.     

Sebagaimana Mu Lingxi sekarang ini sedang menaiki altar tersebut langkah demi langkah, maka seketika itu pula ia mulai memobilisasi Tenaga Chi di dalam tubuhnya dan mulai membuka segelnya sendiri. Di waktu yang bersamaan, kulitnya berubah menjadi lebih cerah, dan terus menerus demikian, sampai akhirnya ia terlihat seperti porselen.     

"Crack!"     

Tiba-tiba, sekujur tubuhnya penuh dengan garis-garis retakan tipis.     

Setelah itu, terdapat cahaya menyilaukan yang mulai memancar dari dalam retakan-retakan tersebut. Di sisi lain, turbulensi dari Tenaga Chi yang terdapat di dalam tubuhnya – tampak mampu membuat tubuhnya hancur kapan saja.     

Pada titik transformasi tertentu, maka Mu Lingxi akhirnya melangkahkan kaki ke dalam kolam darah tersebut. Akibatnya, darah itu mulai menyelimuti tubuhnya, sebagaimana wanita itu mulai tenggelam ke dasar kolam darah.     

Kekuatan dari upacara pengorbanan akhirnya membuat cahaya bulan mulai melepaskan kolom cahaya berwarna putih – yang mana mengarah tepat di atas kolam darah. Setelah itu, darah segar mulai bersatu dengan cahaya bulan dan menciptakan sebuah kekuatan menakjubkan – yang mana mulai menyinari tubuh Mu Lingxi di dalam kolam darah tersebut.     

Di sisi lain, barisan dari para ksatria sesat yang berada di sekitar altar tersebut pun akhirnya langsung buyar. Mereka yang masih berada di tempatnya adalah Duanmu Ya dan Zi Qian – yang sedang mengenakan armor hitam.     

Kala itu, perasaan gelisah mulai membumbung tinggi di dalam hati Duanmu Ya, sebagaimana ia sedang memaku pandangan matanya ke arah altar yang tinggi.     

Wanita itu benar-benar memahami betapa berbahayanya membuka segel melalui upacara pengorbanan. Sebab, setiap kelalaian kecil dapat membuat sang pelaksana upacara mendapatkan senjata makan tuan. Namun, Duanmu Ya sangat yakin bila Mu Lingxi akan berhasil, sebagaimana wanita tersebut memang memiliki kendali yang baik terhadap kekuatannya sendiri.     

Pada pukul 1 dini hari, maka darah yang terdapat di kolam darah itu mulai berputar-putar dan menciptakan suara yang berisik, sebelum akhirnya membentuk sebuah pusaran.     

Tiba-tiba, bayangan dari sosok manusia sempurna mulai terbang dari dalam pusaran dan menyatu dengan sinar rembulan.     

Pada saat ini, Mu Lingxi benar-benar telanjang, dan setiap inci tubuhnya benar-benar mulus sempurna. Wanita itu muncul disertai dengan kecemerlangan cahaya bulan.     

Di waktu yang bersamaan, udara disekitarnya mulai menciptakan garis-garis awan, yang mana hal tersebut langsung menyelimuti sekujur tubuhnya.     

Ketika Zi Qian menyaksikan tubuh asli milik Mu Lingxi, maka seketika itu pula ia mulai bertanya-tanya, "Hanya Permata Suci yang bisa mengubah Energi Chi dari langit dan bumi hingga berbentuk seperti garis-garis awan yang menyelimuti tubuhnya. Apakah Yang Mulia, sang Biksuni, merupakan seorang Perangai Biksu?"     

Seorang manusia yang memiliki Perangai Biksu tidak ada bedanya dengan sebuah Permata Suci.     

Duanmu Ya mengangguk dan berkata, "Tubuh Suci Kuno Ice Phoenix. Sudah sejak lama, mereka yang berasal dari Ras Mu, berhasil membangkitkan Darah Meridian dari seekor Ice Phoenix."     

Duanmu Ya sudah menyaksikan sendiri tubuh asli milik Mu Lingxi sebelumnya, namun ia masih menjadi seorang gadis kecil.     

Namun, ketika ia membuka segelnya sendiri dan terbang keluar dari kolam darah, bahkan Duanmu Ya pun merasa sangat tercengang.     

Pada saat ini, Mu Lingxi terlihat sangat cantik, seperti salah satu dari Sembilan Dewi Empryan. Bahkan Duanmu Ya sendiri, yang adalah juga seorang wanita, masih terpana ketika menyaksikan penampilan wanita tersebut.     

Bahkan Luo Shuihan, sang wanita cantik yang selalu di puja-puja oleh 'Berita Wilayah Timur', sosok wanita yang berasal dari generasi baru Wilayah Timur, sama sekali tidak ada apa-apanya bila harus dibandingkan.     

Sebagaimana Mu Lingxi sedang berdiri di atas altar, maka seketika itu pula terdapat aliran-aliran cahaya bulan yang sedang terjatuh ke arahnya, hingga membuatnya terlihat seperti sedang diselimuti kabut tipis. Kala itu, rambutnya yang panjang, bergelombang, dan berwarna hitam benar-benar terlihat menggoda ketika sedang diterpa oleh angin.     

Selain itu, terdapat sebuah tanda Phoenix berwarna merah di antara kedua alisnya. Tanda itu perlahan-lahan mulai bergerak naik turun, layaknya setetes darah yang sedang mengenai permukaan kulitnya.     

Ketika diamati dari jarak dekat, maka sebenarnya tanda Phoenix berwarna merah itu mengandung kekuatan misterius yang dimiliki oleh Ice Phoenix. Maka dari itu, tanda tersebut terlihat seperti seekor Phoenix hidup – yang kapan saja bisa keluar dari dalam dahinya.     

Sebagaimana Mu Lingxi perlahan-lahan mulai mendapatkan kekuatannya kembali, maka seketika itu pula tanda Phoenix tersebut mulai merasuk ke dalam Lautan Chi-nya, dan menjelma menjadi seekor Ice Phoenix yang sedang terbang di dalam Lautan Chi tersebut.     

Karena fakta bila Mu Lingxi sedang melakukan penyamaran di Sekolah Pasar Bela Diri, maka baik tubuh dan tingkat pengolahannya sama-sama sedang disegel. Karena alasan itulah, hanya ia sendiri yang tahu kapabilitas dirinya sampai sejauh mana.     

Pada saat ini, setelah segel itu berhasil dibuka, maka tingkat pengolahannya pun akhirnya kembali berkembang.     

"Akhirnya aku bisa kembali pada tubuh asliku. Aku memang sudah mencapai Perubahan Ketiga dari Alam Fish-dragon. Pertama-tama, aku akan membuat Holy Meridian terlebih dahulu."     

Sebagaimana Mu Lingxi sedang duduk bersila di tengah-tengah altar, maka ia pun mulai menggunakan teknik Gong Raksasa Semesta. Seketika itu juga, sebuah bayangan ilusi dari seekor Ice Phoenix mulai muncul. Setelahnya, bayangan ilusi tersebut mulai membentuk sepasang sayap phoenix dan menyelimuti tubuh wanita tersebut.     

Perubahan Ketiga dari Alam Fish-dragon bukanlah kapabilitas Mu Lingxi yang sesungguhnya. Maka dari itu, wanita tersebut masih berlanjut untuk menembus level berikutnya.     

Sebab, ia bisa mencapai Perubahan Keempat dari Alam Fish-dragon dengan cara membuka Holy Meridian yang lain.     

Ia juga bisa mencapai Perubahan Kelima dari Alam Fish-dragon dengan cara membuka Holy Meridian yang selanjutnya.     

Meski demikian, Mu Lingxi sendiri juga tidak yakin seberapa besar kekuatan bela diri yang bisa ia kumpulkan, atau apakah ia mampu membuka satu atau dua Holy Meridian, atau bahkan bisa lebih banyak lagi. Yang jelas, semakin banyak kekuatan bela diri yang sanggup dirinya kumpulkan, maka seketika itu pula kekuatan yang diperoleh akan menjadi semakin besar, hingga akhirnya ia bisa membuka lebih banyak segelnya sendiri.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.