Kaisar Dewa

Wan Zhaoyi dari Sembilan Negara Wilayah Timur



Wan Zhaoyi dari Sembilan Negara Wilayah Timur

0Meskipun Wan Ke biasanya bersikap tenang, namun ia masih terkejut ketika mendengar kata-kata Wan Zhaoyi.     

Saat ini, hanya ada satu orang yang disebut sebagai sang Permaisuri. Wanita itu adalah Ratu Suci Keagungan dan Moralitas, sang pendominasi ulung Kekaisaran Pusat Pertama.     

"Apa yang dilakukan oleh adik saudara termuda? Mengapa sang Permaisuri sampai mengirim orang-orang untuk menangkapnya?"     

Wan Ke tiba-tiba menyadari sesuatu. Setelah itu, ia mengatupkan kedua tangannya, sambil melangkah ke arah depan dan membungkuk, "Prince, apa kesalahan Zhang Ruochen?"     

Di East Region Saint Mansion, ketika ada seseorang yang disebut sebagai Prince, maka setidaknya ia setara dengan sang Prince Wilayah Timur.     

Sebagaimana misal, Komandan Pangeran Qianshui sama sekali tidak berani memanggil dirinya sebagai Prince, apalagi saat berada di East Region Saint Mansion. Itu terjadi karena derajatnya jauh lebih rendah daripada sang Prince Wilayah Timur.     

Sebab, sang Prince Wilayah Timur menyandang gelar "prince inferior", namun ia masih bisa mendapatkan hak-hak yang biasanya dimiliki oleh "medium prince".     

Jika sosok pria di hadapannya adalah seorang Prince, maka Wan Ke sudah bisa menebak siapa sebenarnya pria dengan nama depan "Wan" tersebut.     

Bagaimanapun juga, hanya ada satu orang pria yang menjadi seorang Prince di usia yang masih mudah seperti itu.     

Dia pasti adalah sang Little Holy King, Wan Zhaoyi.     

Meskipun Wan Zhaoyi dan Prince Wilayah Timur sama-sama menyandang gelar sebagai seorang prince inferior, namun mereka memiliki hak dan pengaruh yang benar-benar berbeda.     

Seorang Prajurit Berarmor Emas sedang menatap ke arah Wan Ke dan berkata arogan, "Apa Permaisuri masih membutuhkan sebuah alasan ketika hendak menangkap seseorang?"     

Wan Ke menjadi kesal, sehingga ia pun segera menatap tajam ke arah prajurit tersebut. Lagipula, ia masihlah seorang Setengah-Biksu. Jadi, meskipun ia sadar bahwa Prajurit Berarmor Emas itu merupakan sersan kekaisaran, namun seharusnya ia tidak bersikap arogan ketika harus berhadapan dengan dirinya.     

Beberapa saat kemudian, Biksu Qing Xiao dan Chen Wutian sama-sama keluar dari gerbang dan berjalan bersisian. Saat itu, mereka berdua sengaja tidak menahan Aura Suci yang terdapat di dalam tubuh mereka. Akibatnya, mereka berdua sedang berdiri di depan Mansion Saint Prince, layaknya dua buah gunung raksasa.     

Biksu Qing Xiao melirik ke arah prajurit tersebut.     

Seketika itu juga, ia merasa bila kedua matanya sedang tertusuk oleh jarum. Akibatnya, segala sesuatu yang berada di dalam kepalanya berubah menjadi gelap, hingga bahkan tubuhnya juga tersentak. Lalu, dengan suara berdentum, maka ia pun akhirnya terjatuh dari punggung Golden Armored Beast-nya.     

Biksu Qing Xiao tidak membunuhnya, sebaliknya, ia hanya ingin memberinya pelajaran bahwa para Setengah-Biksu dan para Biksu seharusnya merupakan orang-orang yang dihormati.     

Meskipun Wan Ke dan Zhu Hongtao sama-sama sudah mengirimkan berita tersebut, namun Biksu Pedang Xuanji juga masih belum kembali tepat waktu, dikarenakan pria tersebut masih memiliki beberapa urusan penting yang masih menyita perhatiannya.     

Maka dari itu, Biksu Pedang Xuanji akhirnya mengirimkan sebuah pesan kepada Biksu Qing Xiao. Pria itu meminta agar Biksu Qing Xiao segera kembali ke Wilayah Timur terlebih dahulu untuk melindungi Zhang Ruochen.     

Biksu Qing Xiao juga baru saja tiba di East Region Saint Mansion hari ini. Sepanjang hari, ia sedang bernegosiasi dengan Chen Wutian terkait bagaimana caranya menyerang balik pihak Pasar Gelap, sampai akhirnya Wan Zhaoyi datang ke sana. Oleh karena itulah, negosiasi mereka pun harus terhenti, hingga ia akhirnya segera keluar untuk bertemu dengan Wan Zhaoyi.     

Wan Ke mengambil satu langkah ke belakang dan berbisik, "Kakak tertua, pria ini adalah..."     

Biksu Qing Xiao mengangkat tangannya dan meminta Wan Ke untuk berhenti bicara.     

Biksu Qing Xiao menatap ke arah Wan Zhaoyi – yang sedang duduk di atas kepala seekor flood dragon berwarna putih – dengan tatapan tegas. Saat itu, ia berkata, "Wutian dari Timur dan Wufa dari Barat. Xinshu dari Selatan dan Yutian dari Utara. Wan Zhaoyi dari Sembilan Negara Wilayah Tengah. Bagaimana mungkin aku tak mengenalnya?"     

Wan Zhaoyi tertawa dan berkata, "Qing Xiao, kau sudah membuat kontribusi besar di Medan Pertempuran Dunia Primitif selama bertahun-tahun belakangan. Namun, apa kau sudah punya poin militer yang cukup untuk bisa menyandang gelar sebagai seorang prince inferior?"     

"Wan Zhaoyi, apa kau sedang berkata bahwa derajatku berada di bawahmu? Lalu, haruskah aku membungkuk kepadamu?" kata Biksu Qing Xiao tegas, sambil melipat tangannya di belakang pinggul.     

"Benar sekali!"     

Kata Wan Zhaoyi blak-blakan.     

Semua pertapa di Daratan Kunlun mengetahui bahwa Wan Zhaoyi adalah sosok yang sangat arogan.     

Namun, mereka menganggap bahwa arogansinya adalah sesuatu yang konsisten. Sebab, ia sama sekali tidak pernah berniat untuk menyembunyikan sikap congkaknya, sebaliknya, mungkin ia berpikir bahwa dirinya memang harus selalu bersikap arogan.     

Jika ia tidak bersikap congkak atau arogan, maka ia pasti bukan Wan Zhaoyi.     

Baik Biksu Qing Xiao dan Wan Zhaoyi sama-sama merupakan para prajurit yang berasal dari Menteri Peperangan, yang mana mereka dengan pangkat lebih rendah harus membungkuk kepada yang lebih berkuasa.     

Namun, bagaimanapun juga, Biksu Perang adalah sebuah derajat yang tinggi, hingga mereka yang dianugerahi gelar tersebut sama sekali tidak perlu membungkuk. Di dalam Menteri Peperangan sendiri, maka tidak ada seorang Prince yang akan memaksa para Biksu Perang untuk membungkuk ke arah mereka.     

Namun, Biksu Qing Xiao dan Wan Zhaoyi sama-sama memiliki masalah personal, sehingga Wan Zhaoyi sengaja memancing emosinya dengan berkata seperti itu.     

"Wan Zhaoyi, aku khawatir bila kau akan kecewa!"     

Biksu Qing Xiao mengeluarkan sebuah token Prince dan memainkannya di tangan. Setelah beberapa saat, maka ia kembali menyimpannya.     

Wan Zhaoyi masih bersikap tenang dan berkata, "Mengapa kau tidak bilang lebih awal bila ternyata kau akhirnya menyandang gelar sebagai sang prince inferior? Jika aku mengetahuinya lebih awal, maka aku pasti akan pergi ke mansionmu untuk mengucapkan selamat."     

Chen Wutian berkata, "Jika demikian, mari kita masuk ke dalam mansion untuk minum-minum."     

Wan Zhaoyi menggelengkan kepalanya dan terlihat serius. "Kali ini, aku datang kemari karena diutus oleh sang Permaisuri. Aku khawatir bila diriku tidak akan sempat minum-minum dengan kalian. Lain kali, biarkan aku yang akan mentraktir kalian di Imperial Capitol. Tapi sekarang ini, kalian harus lebih dulu membantuku."     

Wan Zhaoyi memberikan perintah pada dua orang Prajurit Berjubah Emas di belakangnya. "Keluarkan Zhang Ruochen, dan jangan lagi mengulur-ulur waktu."     

Dua prajurit itu pun melompat dari belakang punggung Golden Armor Beast mereka.     

Mereka berdua sedang mengenakan armor emas dengan kedua pedang berwarna emas di sisi pinggul. Mereka berdua terlihat kejam dan arogan. Setelah mendarat di jalanan batu, maka mereka segera berlari menuju ke dalam Mansion Saint Prince.     

"Santai-santai."     

Setelah mengatakan itu, maka Chen Wutian tidak lagi berbasa-basi dengan Wan Zhaoyi. Seketika itu juga, ia pun segera berteriak, "Wan Zhaoyi, kau terlalu ceroboh saat ingin membawa seseorang yang berasal dari East Region Saint Mansion, bahkan tanpa sama sekali mengatakan kesalahannya."     

Sebagaimana ia mulai berteriak, maka seketika itu pula dua orang Prajurit Berarmor Emas langsung merasa pusing karena aura unik khas seorang Biksu.     

Dua orang prajurit itu sama sekali tidak sanggup bertahan dari aura tangguh tersebut. Akibatnya, mereka merasa bila tubuhnya baru saja remuk, sebelum akhirnya tersungkur ke arah tanah dengan suara berdentum.     

Tanah di bawah kaki mereka pun sampai ambles.     

Wan Zhaoyi mengangkat kepalanya dan perlahan-lahan mulai mengelus cincin permata di jempolnya. Setelah itu, ia melirik ke arah Chen Wutian, sebelum akhirnya melihat ke arah Biksu Qing Xiao. "Zhang Ruochen bekerja sama dengan Sekte Sesat dan membunuh para sersan Menteri Peperangan di Medan Pertempuran Dunia Primitif. Dia merupakan seorang pengkhianat dan buronan. Qing Xiao, jangan bilang padaku bahwa kau tidak mengerti tentang hal ini."     

Biksu Qing Xiao menggelengkan kepalanya dan berkata, "Ini adalah pertama kali aku mendengarnya."     

"Benarkah?"     

"Wan Zhaoyi, kau berkata bila adik saudara termudaku sudah melakukan pelanggaran yang seperti itu. Namun, apa kau punya bukti-buktinya?"     

Wan Zhaoyi menegakkan postur tubuhnya dan memaku pandangan matanya ke arah Biksu Qing Xiao. Setelah beberapa saat, maka ia berkata, "Jadi, sekarang kau ingin melindungi Zhang Ruochen?"     

"Setiap perbuatan legal membutuhkan bukti. Sebab, tanpa bukti, maka kau akan menangkap seseorang hanya berdasarkan pada kata-katamu. Jika terdapat sebuah kesalahpahaman di sana, apa kau mau bertanggung jawab?"     

Biksu Qing Xiao menambahkan, "Sejujurnya, adik saudara termudaku sekarang ini adalah salah satu kandidat yang ideal untuk master muda Bank Pasar Bela Diri. Maka dari itu, jika kau sampai ingin mengambilnya, maka kau harus lebih dulu pergi ke Istana Langhuan Gunung Warlord untuk meminta persetujuan atas hal tersebut. Apa kau berani mengambilnya tanpa mendapat persetujuan Yang Mulia Wu?"     

Wan Zhaoyi berkata sambil tersenyum, "Bagaimana jika aku berani mengambilnya?"     

"Swoosh!"     

Tanpa tedeng aling-aling, saat itu Wan Zhaoyi menggerakkan tubuhnya dan menghilang dari atas kepala seekor flood dragon berwarna putih. Beberapa saat setelahnya, tiba-tiba ia kembali muncul di hadapan Biksu Qing Xiao dan Chen Wutian sambil melepaskan dua pukulan sekaligus.     

"Howl!"     

"Howl!"     

Setelah terdengar auman naga sebanyak dua kali, maka seketika itu pula dua ekor bayangan naga raksasa tampak keluar dari tengah-tengah pukulannya. Setelah itu, kedua naga tersebut akhirnya mulai menyerang Biksu Qing Xiao dan Chen Wutian dengan cara yang mengerikan.     

Pria itu baru saja menggunakan gerakan kesepuluh dari Pukulan Naga dan Gajah Prajna, yakni Naga Terbang di Langit Kesembilan.     

Biksu Qing Xiao dan Chen Wutian juga sama-sama melayangkan serangan, hingga akhirnya terjadi pertemuan serangan antara mereka dengan Wan Zhaoyi. Lalu, dengan suara "boom", maka terdapat riak-riak energi yang memancar dari kedua tangan mereka, hingga akhirnya membuat para penjaga dari Keluarga Chen dan Prajurit Berarmor Emas sama-sama terhempas ke arah belakang.     

Bahkan dua orang Setengah-Biksu dari Keluarga Chen – yang sedang berdiri di kejauhan – juga tidak mampu bertahan dari kekuatan tersebut. Akibatnya, mereka semua terlempar mundur sejauh 100 kaki.     

"Swoosh!"     

Sebagaimana tubuhnya sedikit terguncang, maka seketika itu pula tubuh Wan Zhaoyi mulai berguling-guling di udara. Setelah beberapa saat, maka ia akhirnya kembali mendarat di atas kepala seekor flood dragon.     

Biksu Qing Xiao dan Chen Wutian terhempas sejauh tiga langkah, sebelum akhirnya mendapatkan pijakannya masing-masing. Sementara itu, mereka juga meninggalkan tiga jejak kaki yang dalam di permukaan tanah.     

Kala itu, para penjaga dari Keluarga Chen mulai berubah pucat karena sedang merasa ketakutan.     

Karena mereka selalu berada di Wilayah Timur, maka mereka hanya mendengar nama Wan Zhaoyi, namun mereka tidak pernah melihat seperti apa kekuatannya. Sebaliknya, mereka sangat memahami bagaimana kekuatan Biksu Qing Xiao dan Chen Wutian.     

Yang jelas, mereka berdua adalah para pendominasi ulung pada rentang usia masing-masing. Selain itu, tingkat pengolahan mereka juga sangat mendalam, hingga mereka mampu melepaskan teror kepada para ksatria jahat di seantero Wilayah Timur.     

Meskipun saat ini Wan Zhaoyi berada pada situasi yang kurang menguntungkan, namun ia masih cukup tangguh, dimana ia mampu menghadapi dua orang lawan sekaligus.     

#     

Wan Zhaoyi memobilisasi Chi Suci dan melepaskan kekuatan dari tangannya. Setelah itu, ia berkata sambil tersenyum, "Di dunia kita yang sekarang ini, maka hanya ada sedikit orang yang mampu bertarung melawanku, dan hal itu menyulitkanku dalam bertemu dengan para lawan yang tangguh. Yang jelas, jika aku tidak sedang membawa perintah dari istana kekaisaran, maka aku benar-benar ingin bertarung melawan kalian semua."     

Chen Wutian berkata, "Leluhur kami membantu sang Permaisuri untuk menaklukkan Wilayah Timur dan juga merupakan salah satu dari 12 orang yang memiliki pondasi sangat kuat. Beliau diberikan gelar sebagai "prince superior". Selain itu, East Region Saint Mansion merupakan hadiah terbaik yang pernah diberikan oleh sang Permaisuri kepada Keluarga Chen. Dan sekarang, semenjak kau sudah berani melanggar aturan di East Region Saint Mansion. Tidak diragukan lagi, bahwa aku juga bisa menangkapmu karena kau sudah bertindak kriminal."     

"Bagaimana bila aku punya sebuah dekrit kekaisaran?" Wan Zhaoyi berkata sambil memaksakan senyumnya.     

"Sebuah dekrit kekaisaran?"     

Baik Chen Wutian dan Biksu Qing Xiao sama-sama saling menukar pandangan.     

Di Daratan Kunlun, hanya ada satu orang yang sanggup mengeluarkan dekrit kekaisaran. Tentu saja, ia adalah Permaisuri Chi Yao.     

Kala itu, Wan Zhaoyi mengeluarkan kotak kain berukuran satu kaki, sementara ia sedang berada di atas punggung seekor flood dragon. Setelah itu, ia pun mulai mengeluarkan sebuah gulungan emas di dalamnya.     

Meskipun gulungan itu masih tergulung, namun di permukaannya terdapat kata "kekaisaran" yang tampak jelas dan cemerlang.     

"Boom!"     

Ketika ia membuka kotak tersebut, maka di sana terdapat pancaran cahaya berwarna emas. Setelah itu, kekuatan agung khas kekaisaran mulai memancar keluar di segala penjuru East Region Saint Mansion.     

Semua ksatria yang berada di sana mulai berlutut di tanah, kecuali para Setengah-Biksu dan Biksu, sebagaimana mereka seperti sedang menyaksikan Sang Permaisuri datang secara pribadi.     

"Yang Agung, saya merasa sangat terhormat ketika bertemu Anda di sini."     

Di luar Mansion Saint Prince, maka para kerumunan pun mulai berlutut.     

Di dalam mansion, semua penjaga, pelayan-pelayan, budak-budak, dan pembantu rumah juga mulai berlutut, karena terpengaruh oleh kekuatan agung tersebut.     

Itu tampak seperti sebuah tekanan spiritual. Yang jelas, selama seseorang berlutut, maka tekanan itu tidak akan memiliki efek apa-apa kepada mereka. Namun, jika sampai mereka tidak berlutut, maka hal itu merupakan sikap yang tidak patuh terhadap sang Permaisuri. Akibatnya, kekuatan agung itu akan menghancurkan mental sang ksatria dan memaksanya untuk segera berlutut.     

Ketika seorang manusia tidak mau berlutut, dan sudah terjadi dalam banyak kasus, maka mereka akan menjadi sosok yang idiot, atau bahkan sampai kehilangan kewarasannya.     

Meskipun itu disebut sebagai pengaruh yang paling kecil, namun hal itu masih sanggup menghancurkan Jiwa Bela Diri merek, hingga sampai kisaran besar tertentu. Yang jelas, tingkat pengolahan mereka pun akhirnya akan stagnan.     

"Cepat atau lambat, hal seperti ini juga pasti terjadi."     

Zhang Ruochen berjalan keluar dari ruangannya dan berdiri di tengah taman. Kemudian, ia menatap ke arah gerbang dan menyaksikan cahaya yang cemerlang dari tempat tersebut. Setelah beberapa saat, maka cahaya emas itu bergerak menuju ke dirinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.