Kaisar Dewa

Nine-Phoenix Cauldron



Nine-Phoenix Cauldron

0Serangan kedua yang hendak terlepas mengandung kekuatan yang sepuluh kali lipat lebih kuat daripada serangan pertama, dan itu mungkin telah cukup digunakan untuk membunuh seorang Biksu.     

Saat itu, para Biksu yang berasal dari Pasar Gelap mulai gemetar ketakutan. Sebab, jika bukan karena kehadiran sang Biksu Pedang Nine Serenity, maka bisa dipastikan bahwa mereka semua sudah hancur.     

Kala itu, serangan kedua sudah hampir terlepas, ketika tiba-tiba sebuah kota hitam mulai mendekat dari kejauhan. Di waktu yang bersamaan, semua Biksu dari Pasar Gelap akhirnya langsung melangkahkan kaki masing-masing untuk masuk ke dalam kota.     

"Huaa!"     

Terdapat cauldron/kuali kuno berwarna hijau – yang memiliki sembilan kaki – sedang melayang keluar dari kota hitam tersebut. Akibatnya, cauldron itu berhasil menghancurkan tanda ikan Yin dan Yang – yang terdapat di angkasa – sebelum akhirnya menerjang Formasi Kosmik.     

Dengan suara ledakan yang sangat keras, maka terdapat Kekuatan Supreme yang memancar keluar dari cauldron kuno sembilan kaki tersebut. Setelah itu, terdapat sebuah celah retakan yang terbuka pada salah satu bagian Formasi Kosmik tersebut.     

Di waktu yang bersamaan, kota hitam itu menggunakan kesempatan ini untuk terbang melintasi celahnya, sebelum akhirnya menghilang ditelan awan.     

Di langit yang maha luas, di sana terdapat gema suara yang terdengar sampai di seantero Kota Saint Wilayah Timur. "Chen Yin, kita harus merenggut nyawa sang Keturunan Ruang dan Waktu. Mungkin kali ini kau masih berhasil menyelamatkannya, namun tidak akan terjadi untuk yang kedua kalinya!"     

Sang Pangeran Wilayah Timur masih berdiri di sana, sambil mendongakkan kepalanya ke angkasa. Saat itu, tidak ada seorangpun yang bisa membaca ekspresi di wajahnya.     

Mereka hanya bisa melihat gerakan tangannya, hingga semua awan hitam yang berada pada radius 300 mil mulai tersapu bersih. Setelahnya, matahari kembali memancarkan sinarnya yang terang.     

Segala sesuatunya seperti baru saja selesai, hingga Kota Saint Wilayah Timur pun kembali tenang.     

Namun, medan pertempuran ini benar-benar sudah hancur parah. Sebab, kobaran api yang terdapat di sekitar sana masih belum padam.     

Dengan kepulangan para Biksu dari Pasar Gelap, maka mereka berhasil meninggalkan puluhan ribu mayat, beberapa di antara mereka bahkan memiliki anggota tubuh yang tidak lengkap, beberapa yang lain terlihat gosong seperti batu bara, sementara sisanya berubah menjadi kolam darah. Yang jelas, mustahil bagi seseorang untuk bisa membedakan mana-mana mayat yang berasal dari Pasar Gelap, dan mana yang berasal dari Keluarga Chen.     

Kakak senior kedua menghentakkan kakinya karena marah, sambil berkata, "Sungguh memuakkan! Bahkan mereka berhasil menembus Formasi Kosmik dan melarikan diri!"     

Kakak senior ketiga Wan Ke berkata, "Sialnya, Formasi Kosmik belum tertutup sempurna. Jika tidak, maka mereka tidak akan sanggup lolos, meskipun ketika mereka menggunakan Nine-Phoenix Cauldron."     

"Apa yang kau bilang, adik saudara ketiga? Apa maksudmu bahwa cauldron yang baru saja terbang di atas sana merupakan Nine-Phoenix Cauldron yang legendaris tersebut, sebuah Supreme Senjata Suci milik Kaisar Evil?"     

"Bukankah kau juga merasakan Kekuatan Supreme yang terpancar dari cauldron tersebut?"     

Kakak saudara ketiga Wan Ke menambahkan. "Hanya dengan kekuatan Nine-Phoenix Cauldron, maka mereka akan mampu menembus Formasi Kosmik."     

"Tunggu sebentar! Aku seperti teringat bahwa Nine-Phoenix Cauldron sedang tersegel di dalam Gunung Saint di Akademi Saint. Bagaimana mungkin senjata itu akhirnya berada di tangan Pasar Gelap?" tanya Zhu Hongtao.     

Fakta bahwa Nine-Phoenix Cauldron sedang disegel di dalam Gunung Saint merupakan sesuatu yang sangat rahasia, yang mana hanya para Biksu di Akademi Saint yang mengetahui hal tersebut.     

Bahkan seseorang yang berada di level seperti Wan Ke, sama sekali tidak pernah mendengarnya.     

Seketika itu juga, wajah Wan Ke berubah menjadi merah, sebagaimana ia cepat-cepat bertanya, "Apa itu benar?"     

Zhu Hongtao merasa terkejut ketika menyaksikan reaksi Wan Ke, sehingga ia pun tidak bisa menjawabnya langsung. Saat itu, ia hanya bisa berkata, "Tentu saja itu benar. Apa kau tidak tahu tentang ini?"     

Kala itu, kedua mata Wan Ke tempak terus menimbang-nimbang. Setelahnya, ia tampak sedang memperhatikan tangannya sendiri, sebelum akhirnya tiba-tiba berkata, "Matilah kita! Tampaknya sesuatu yang besar sedang terjadi di Akademi Saint. Bahkan, sepertinya serangan besar-besaran dari Pasar Gelap kepada East Region Saint Mansion, maka hal itu hanya merupakan sebuah pancingan. Sebab, tujuan utama mereka adalah untuk mengambil Nine-Phoenix Cauldron tersebut."     

"Sebenarnya, aku juga sudah menduga ini sejak awal... aku berpikir bahwa meskipun jika Pasar Gelap memang ingin membalaskan dendamnya kepada adik saudara termuda, namun mereka tidak perlu sampai harus menurunkan begitu banyak Biksu dan melancarkan perang besar-besaran seperti ini.     

"Yang jelas, East Region Saint Mansion hanyalah dijadikan sebagai sebuah pancingan. Lalu, tujuan utama mereka adalah... yang tersimpan di dalam Akademi Saint."     

Pada saat itu, Zhu Hongtao akhirnya juga memahami sesuatu. Kemudian, sambil menepuk kepalanya sendiri, maka ia tetap melanjutkan perkataannya, "Sekarang, karena Nine-Phoenix Cauldron sudah dicuri, maka kita juga tidak akan bisa berbuat apa-apa, meskipun kita kembali ke sana. Maka dari itu, sebaiknya kita mengatasi masalah yang sudah berada di genggaman, adik saudara ketiga."     

Seketika itu juga, Zhu Hongtao menatap ke arah Zhang Ruochen, sebelum akhirnya ekspresi kompleks mulai terpancar dari kedua matanya. "Pasar Gelap sama sekali tidak akan pernah membiarkan saudara junior seperguruan kita hidup dengan tenang. Namun, kita berdua juga tidak akan mampu bertahan bila Biksu Pedang Nine Serenity kembali menyerang."     

Di masa lalu, jika Pasar Gelap ingin menghabisi Zhang Ruochen, maka mereka tidak perlu sampai melancarkan serangan besar-besaran seperti ini. Sebab, mereka hanya perlu mengirimkan para ksatria mudanya.     

Tapi sekarang, identitas Zhang Ruochen sebagai seorang Keturunan Ruang dan Waktu telah terbongkar.     

Maka dari itu, bila Pasar Gelap melancarkan serangan yang lain, maka mereka pasti akan memilih untuk membunuhnya dengan satu kali gerakan. Yang jelas, mereka sama sekali tidak pernah membiarkannya hidup, apalagi sampai menyerang balik.     

"Lepaskan Signal Flare untuk memberitahu Master."     

Wan Ke menghela nafas panjang. "Beberapa bencana pasti akan segera mengguncang seisi Wilayah Timur."     

...     

Satu hari satu malam sudah terlewati setelah Pasar Gelap menyerang East Region Saint Mansion, namun situasi yang sedang terjadi sama sekali belum terkendali. Sebaliknya, hal itu malah berubah menjadi semakin intens.     

Dari Akademi Saint, di sana tersiar kabar bahwa Nine-Phoenix Cauldron, sebuah senjata yang pernah disegel oleh Permaisuri Chi Yao di dalam Gunung Saint, sekarang telah diambil oleh Master Aula Excellence Pasar Gelap.     

Saat itu, ada lima orang kepala sekolah yang sedang berada di sana untuk menjaga Akademi Saint.     

Pada prinsipnya, tidak peduli seberapa tangguhnya Pasar Gelap, namun mustahil bagi mereka untuk mampu melepaskan segel dan mendapatkan Nine-Phoenix Cauldron tersebut.     

Sialnya, seorang mata-mata dari Pasar Gelap ternyata sudah bergabung di Akademi Saint sejak lama. Dia adalah sang kepala sekolah keenam dari Akademi Saint, Ji Kongtong. Pria itu sudah bekerjasama dengan Master Aula Excellence Pasar Gelap. Sehingga, mereka berdua-lah yang mengambil Nine-Phoenix Cauldron tersebut.     

Lalu, ketika mendapatkan perlawanan dari keempat kepala sekolah yang lain, maka saat itu Ji Kongtong pun akhirnya terbunuh di Gunung Saint.     

Di hari yang sama, Menteri Peperangan juga sudah menurunkan prajuritnya untuk membabat habis semua keluarga Ji Kongtong, yakni Keluarga Biksu Ji.     

Namun, bukan hanya Keluarga Biksu Ji saja yang terkena dampaknya. Sebab, setelah melakukan investigasi yang menyeluruh – yang dilakukan oleh Akademi Saint dan East Region Saint Mansion – maka ternyata mereka menemukan tujuh Kelompok Biksu Tangguh, 12 Garis Keturunan Leluhur Kuno, dan 73 Perguruan yang sama-sama terlibat dengan Pasar Gelap. Yang jelas, mereka semua juga turut andil dalam operasi tersebut.     

Di sisi lain, investigasi lanjutan juga masih dilakukan.     

Namun, hal itu hanya akan menciptakan pertumpahan darah, hingga akan semakin sering terjadi di Wilayah Timur. Sebab, tidak terhitung jumlah Perguruan dan keluarga-keluarga yang akan dibabat habis. Di waktu yang bersamaan, penjara-penjara milik pemerintahan pasti juga akan penuh dengan narapidana.     

Hanya setelah mendapatkan beberapa informasi tambahan – yang berasal dari dunia luar – maka Zhang Ruochen akhirnya menyadari bahwa East Region Saint Mansion, ternyata hanyalah menjadi salah satu dari medan pertempuran tersebut.     

Sebab, tujuan sebenarnya dari Pasar Gelap adalah untuk mengambil Nine-Phoenix Cauldron milik Kaisar Evil.     

Pada hari dimana sang Kaisar Evil masih hidup, maka saat itu Wilayah Timur merupakan jantung Pasar Gelap. Tempat itu merupakan wilayah yang sangat gelap, tempat dimana para iblis berkeliaran, hingga manusia-manusia hidup dengan cara-cara yang kotor.     

Kekuatan Pasar Gelap saat itu sedang mencapai puncaknya.     

Bahkan kekuatan dari East Region Saint Mansion dan Keluarga Chen sekarang ini, namun mereka sama sekali tidak bisa disejajarkan dengan pencapaian Pasar Gelap di masa itu.     

Meski demikian, Pasar Gelap pun akhirnya runtuh setelah Permaisuri Chi Yao membantai sang Kaisar Evil.     

Setelah ratusan tahun lamanya, maka Keluarga Chen, Bank Pasar Bela Diri, Sekte Bulan Penyembah Setan dan Sekte Yin Yang akhirnya dapat memperluas pengaruhnya. Setelah itu, perlahan-lahan tanah itu akhirnya dikuasai oleh lima kekuatan besar ini.     

Saat itu, istana kekaisaran juga sudah mengirimkan para tentaranya, yang diterjunkan di Tanah Suci Wilayah Timur untuk mengusir para binatang buas, lalu menghabisi kota-kota jahat, sampai menaklukkan tanah-tanah baru, hingga akhirnya kembali menyeimbangkan kekuatan-kekuatan yang dimiliki suatu kelompok tertentu.     

Pada akhirnya, situasi kacau di Tanah Suci Wilayah Timur akhirnya berangsur-angsur menjadi stabil.     

Sebelumnya, perbatasan luar dari Tanah Suci Wilayah Timur merupakan habitat asli milik para binatang buas. Lalu, seiring dengan perkembangan populasi manusia, maka di sana akhirnya lahir 12.000 commandery – Yunwu Commandery termasuk ke dalamnya.     

Kemudian, setelah beberapa ratus tahun setelahnya, maka Wilayah Timur sudah tidak lagi menjadi tanah gelap seperti yang terjadi di masa silam. Sebaliknya, tempat itu sudah menjadi sebuah wilayah yang makmur, dimana Seni Bela Diri mulai bertumbuh dari segala penjuru. Meskipun Seni Bela Diri lebih berkembang pesat di Empat Negara Wilayah Pusat, namun tempat itu masih jauh lebih baik daripada yang sebelumnya-sebelumnya - yang masih berada di bawah kendali sang Kaisar Evil.     

Berkat pencapaian administratif dan militer dari sang Permaisuri Chi Yao, maka para ksatria dari Wilayah Timur sudah menganggapnya sebagai sosok yang hampir menyerupai dewa. Sehingga, mereka sama sekali tidak bisa bersikap toleran kepada siapapun yang berani berlaku tidak sopan kepada wanita tersebut.     

Baru-baru ini, keberhasilan Pasar Gelap dalam mencuri Nine-Phoenix Cauldron telah serta merta menciptakan suatu kegaduhan tersendiri, hingga mengakibatkan tumbangnya keseimbangan di seantero Wilayah Timur, dan mengembalikannya ke zaman kegelapan.     

Tentu saja, ini semua adalah masalah yang terlampau rumit, sehingga Zhang Ruochen sama sekali tidak perlu terlibat di dalamnya.     

Bagaimanapun juga, ia hanyalah seorang pertapa di Perubahan Kedua dari Alam Fish-dragon. Maka dari itu, tujuan utamanya adalah bagaimana cara untuk mempertahankan hidupnya sendiri.     

Kala itu, Selir Lin sedang tergeletak di sebuah ranjang, dan berangsur-angsur siuman.     

Setelah beristirahat selama satu hari satu malam, maka kondisi wanita itu sudah jauh membaik.     

Meski demikian, Selir Lin masih terlampau lemah, hingga suaranya hanya terdengar pelan. Saat itu, kata-kata pertama yang keluar adalah, "Chen-er, hari keberapa ini?"     

"Hari keenam."     

Zhang Ruochen duduk di tepi ranjang, sambil menggenggam tangan ibunya erat-erat.     

Selir Lin pun menghela nafas panjang. "Baguslah... Aku belum melewatkan pernikahanmu. Jika aku sampai melewatkan pernikahanmu, bagaimana nantinya aku bisa bertemu dengan ayahmu di dunia lain? Bahkan, aku juga tidak akan sanggup menjelaskannya kepada para leluhur..."     

Suara Selir Lin pun menghilang, hingga ia akhirnya mulai menangis.     

Kala itu, Huang Yanchen cepat-cepat mendekat untuk membantu menenangkannya. "Pernikahan saya dengan saudara Zhang bukanlah sesuatu yang penting. Sebab, kesembuhan Yang Mulia adalah sesuatu yang berdiri di atas segalanya. Maka dari itu, sebaiknya Anda tidak terlalu memikirkan banyak hal."     

Tiba-tiba, Selir Lin merasa sedikit malu. Setelah itu, ia memaksa dirinya untuk duduk di atas ranjang, sebelum akhirnya mulai menggenggam tangan Huang Yanchen erat-erat. Setelah itu, ia berkata dengan perasaan gugup, "Kalian berdua harus menikah... harus menikah... esok hari adalah hari ketujuh. Kalian berdua harus melangsungkan upacara pernikahan. Berjanjilah kepadaku..." dan wanita itu pun terbatuk-batuk dua kali.     

Karena luka-lukanya yang kembali terpicu, maka seketika itu pula Selir Lin semakin sering terbatuk-batuk.     

Tentu saja, Zhang Ruochen dan Huang Yanchen sama-sama belum mampu memahami jalan pikiran Selir Lin. Yang jelas, bagi wanita itu, semenjak Keluarga Zhang sudah mengalami begitu banyak musibah, hingga bahkan seluruh keluarganya sudah hampir punah, maka Zhang Ruochen sebenarnya sedang mengemban tanggung jawab yang besar, dimana ia harus memiliki generasi penerus.     

Bagi sosok manusia biasa seperti Selir Lin, maka sesungguhnya, Seni Bela Diri dan Jalan Suci sama-sama bukan merupakan hal yang penting. Sebab, tidak peduli seberapa tingginya tingkat pengolahan yang berhasil dicapai oleh Zhang Ruochen, maka itu sama sekali tidak akan pernah membuatnya lebih bahagia, daripada ketika sang ibu berhasil menggendong cucunya sendiri.     

Oleh karena itulah, Zhang Ruochen harus menikah dengan Huang Yanchen sesegera mungkin.     

Di sisi lain, Keluarga Zhang juga sedang membutuhkan keturunan.     

Ketika melihat kondisi ibunya, maka seketika itu pula Zhang Ruochen langsung menatap ke arah Huang Yanchen – yang awalnya hanya menatap lelaki tersebut dengan ekspresi kosong. Namun, setelah beberapa saat berselang, maka seketika itu pula wajahnya tampak berubah menjadi malu-malu, sebelum akhirnya mulai mengangguk ke arah lelaki tersebut.     

Zhang Ruochen berkata, "Bu, aku berjanji pada ibu. Aku pasti akan menikah dengan saudari Yanchen esok hari. Aku tidak akan pernah mengundur-undur upacara pernikahan itu, meskipun upacara itu berlangsung dengan cara yang sangat sederhana sekalipun."     

Tidak ada jalan lain. Peristiwa yang sangat menegangkan – yang terjadi di Kota Saint Wilayah Timur dan Keluarga Chen – telah sama-sama menelan korban jiwa yang sangat besar. Maka dari itu, jika Zhang Ruochen dan Huang Yanchen sampai harus benar-benar menikah, maka upacara itu hanya bisa dilangsungkan dengan cara yang sangat sederhana.     

...     

Saat ini, satu kelompok prajurit berarmor emas – yang sedang menunggangi binatang buas – sedang terlihat di kejauhan, dan mulai mendekati gerbang East Region Saint Mansion.     

Kelompok prajurit itu hanya terdiri dari seratus orang.     

Namun, setiap prajurit tersebut seperti memancarkan suatu aura keagungan tertentu. Yang jelas, mereka adalah prajurit terbaik dari yang paling baik.     

Wan Zhaoyi, yang sedang mengenakan armor naga hijau, terlihat sedang duduk di atas punggung seekor flood dragon berwarna putih. Pria itu sedang duduk di atas kepala seekor naga - di barisan terdepan dari para prajurit berarmor emas tersebut. Saat itu, ia meneriakkan sebuah perintah dengan suara yang kencang, hingga naga putih itu akhirnya berhenti bergerak.     

Wan Zhaoyi mengangkat kepalanya dan melirik ke arah papan bertuliskan East Region Saint Mansion. Setelah itu, ia bergumam pada dirinya sendiri. "Aku baru mendengarnya kemarin jika gerbang Keluarga Chen telah dihancurkan oleh para master dari Pasar Gelap. Akan tetapi, hari ini, mereka sudah menggantinya dengan sebuah papan yang baru."     

"Siapa itu?"     

Dua orang Setengah-Biksu melesat keluar dari East Region Saint Mansion dan berdiri di kedua sisi teras, sambil menatap tajam ke arah Wan Zhaoyi – yang sedang berada di atas kepala seekor flood dragon berwarna putih.     

"Clomp, Clomp!"     

Terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa. Setelah itu, terdapat dua kelompok yang langsung bergegas keluar, lalu mengepung Wan Zhaoyi bersama dengan 100 prajurit berarmor emasnya.     

Setelah kegaduhan yang diciptakan oleh Pasar Gelap, maka para penjaga East Region Saint Mansion, secara natural, sedang meningkatkan kewaspadaan mereka. Sehingga, sedikit keributan akan memancing kemunculan dua kelompok penjaga dalam skala besar.     

Wan Zhaoyi bahkan tidak mau melirik ke arah dua orang Setengah-Biksu dari Keluarga Chen. Saat itu, ia benar-benar mengacuhkan mereka.     

"Dasar tidak sopan! Apa kalian tidak sadar bahwa kami adalah Prajurit Kekaisaran Berarmor Emas?"     

Seorang pria – yang sedang berada di belakang punggung seekor Golden Armor Beast – sedang berteriak kencang dari belakang Wan Zhaoyi. Seketika itu juga, terdapat gelombang suara kuat yang sedang menghantam para kelompok penjaga di sekelilingnya, hingga akhirnya membuat mereka terpental keras.     

"Prajurit Kekaisaran Berarmor Emas?"     

Terdengar suara tidak puas yang berasal dari dalam gerbang.     

Kakak saudara ketiga Wan Ke keluar dari dalam gerbang East Region Saint Mansion. Setelah itu, ia menyapukan pandangan matanya ke arah Prajurit Berarmor Emas, sebelum akhirnya menghentikan tatapan matanya pada sosok Wan Zhaoyi.     

Pria ini mampu menjinakkan seekor flood dragon?     

Seekor flood dragon dewasa bukanlah seperti jiao biasa. Binatang itu benar-benar seekor naga yang sudah bertumbuh sempurna.     

Maka dari itu, insting Wan Ke mengatakan bahwa pria yang berada di hadapannya adalah sosok yang benar-benar brutal. Yang jelas, ia bukan seorang pria biasa.     

Setelahnya, ia pun menjadi sedikit waspada, sebelum akhirnya bertanya, "Bagaimana saya harus memanggil Anda, Tuan?"     

Wan Zhaoyi menatap ke arah Wan Ke – sambil merasa sedikit tertarik – sebelum akhirnya berkata. "Kau? bolehlah. Kau cukup layak untuk berbicara denganku. Nama depanku adalah 'Wan' dan aku sedang berada di bawah perintah Yang Agung untuk menangkap seorang kriminal bernama Zhang Ruochen. Tunjukkan jalannya pada kami!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.