Kaisar Dewa

Keturunan Ruang dan Waktu



Keturunan Ruang dan Waktu

0Talenta alami Zhang Ruochen memang sudah memberikan ancaman tersendiri bagi para Biksu yang berasal dari Pasar Gelap. Bagaimanapun juga, mereka semua sedang merasa khawatir bila seorang Biksu Pedang lain akan muncul di Wilayah Timur jikalau sampai Zhang Ruochen dibiarkan berkembang sempurna.     

Maka dari itu, ini adalah alasan yang tepat bagi Pasar Gelap untuk segera menyingkirkan Zhang Ruochen. Di waktu yang bersamaan, mereka juga ingin mendapatkan kehormatan dan kekuasaan mereka seperti sedia kala, sehingga mereka dapat mengembalikan harga diri yang sempat hilang tersebut.     

Kakak seperguruan kedua Zhu Hongtao sedang melirik ke arah Zhang Ruochen dan terkekeh. "Adik saudara termuda, kehormatan ini begitu tinggi. Bahkan Biksu Pedang Nine Serenity juga datang sendiri ke Kota Saint Wilayah Timur hanya untuk mengincar dirimu. Aku sudah tidak sabar lagi untuk mengadakan pesta atas kepopuleranmu."     

Namun, kakak saudara ketiga Wan Ke menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku khawatir bila ini tidak akan sesederhana itu. Aku sangat yakin bila tujuan utama mereka adalah sedang memisahkan Akademi Saint dan East Region Saint Mansion. Bayangkan ini: berdasarkan pada harapan besar sang Master terhadap adik saudara termuda, maka jika sampai dia berhasil dibunuh oleh Pasar Gelap, sementara dia sedang berada di Mansion milik Keluarga Chen, bukankah saat itu Master akan langsung menyalahkan Keluarga Chen? Kau semestinya paham tentang bagaimana kepribadian beliau! Lalu, ketika Akademi Saint sampai merasa kecewa terhadap East Region Saint Mansion, maka Pasar Gelap pasti tidak akan kesulitan untuk melakukan apa saja di Wilayah Timur."     

Zhang Ruchen mengernyitkan dahinya dan berkata, "Semenjak Pasar Gelap berani menyerang East Region Saint Mansion, maka mereka pasti sudah menyiapkan segala sesuatunya matang-matang. Mungkin saja, mereka juga sudah mengerti bahwa Master sedang meninggalkan Akademi Saint untuk beberapa urusan penting."     

Biksu Pedang Xuanji memang benar-benar telah meninggalkan Kota Saint Wilayah Timur sejak setengah bulan yang lalu. Saat itu, ia meninggalkan sebuah surat yang mengindikasikan bahwa dirinya sedang memiliki urusan penting yang harus segera diselesaikan, dan pria tua itu akan kembali tepat sebelum hari pernikahan Zhang Ruochen.     

Zhu Hongtao dan Wan Ke sama sekali tidak pernah membayangkan hal tersebut. Akan tetapi, berkat peringatan yang baru saja dikatakan oleh Zhang Ruochen, maka mereka pun akhirnya sama-sama mendapatkan sebuah pemahaman tertentu terhadap skema yang sedang dibangun oleh Pasar Gelap.     

Semenjak Pasar Gelap mungkin telah memancing Biksu Pedang Xuanji agar keluar dari sarangnya, maka seketika itu pula mereka akan menurunkan begitu banyak superior untuk datang ke Kota Saint Wilayah Timur.     

Mungkin juga, mereka bahkan sudah bersembunyi di dalam Mansion Keluarga Chen itu sendiri. Jika tidak, maka semestinya tidak membutuhkan waktu yang lama untuk Pertahanan Array itu diaktifkan.     

Kala itu, Wan Ke menepuk pundak Zhang Ruochen dan berkata, "Jangan khawatir! Kota Saint Wilayah Timur masih merupakan wilayah kekuasaan Keluarga Chen. Mereka sudah mengendalikan wilayah ini dari generasi ke generasi, sehingga mereka pasti mampu menyelesaikan situasi kritis dan perubahan-perubahan mendasar lainnya. Bahkan kehadiran Biksu Pedang Nine Serenity tidak akan berhasil mengguncang mereka."     

Kedatangan Biksu Pedang Nine Serenity memang berhasil mengejutkan banyak orang.     

Bagaimanapun juga, nama-nama dari Tiga Biksu Pedang sudah menggema di seantero Wilayah Timur layaknya sambaran petir. Selain itu, reputasi mereka juga sudah jauh mengungguli Biksu Ghost dan Biksu Hammer.     

Meski demikian, ekspresi wajah Chen Wutian kembali dapat berubah menjadi tenang, meskipun ia sedang berhadapan dengan Biksu Pedang Nine Serenity. Di waktu yang bersamaan, ia juga mulai tertawa. "Kau pasti sedang bercanda, Biksu Pedang! Bukan hal yang mudah untuk menculik seseorang di Mansion Saint Prince Kota Saint Wilayah Timur. Bahkan meskipun kau memiliki kekuatan yang sangat tinggi."     

Biksu Pedang Nine Serenity bertanya, "Mengapa tidak? Apa kau tidak percaya bila aku mampu melakukannya?"     

Chen Wutian menjawab tajam, dengan intonasi suara yang mengandung kewibawaan tertentu. "Tentu saja, aku tidak percaya dengan hal tersebut. Biarkan aku sedikit memberimu masukan. Tempat ini adalah East Region Saint Mansion, dan bukan Kota Nine Serenity. Jadi, tolong tinggalkan tempat ini sekarang juga, sebelum nantinya kau sama sekali tidak akan sempat melakukannya."     

Kala itu, terdengar suara tawa yang kencang dan menggema di bawah kolong langit. "Shang Jiuyou, kau sudah terlampau tua! Bahkan sekarang ini, seorang junior dari generasi muda sudah tidak lagi menghormatimu."     

Seketika itu juga, ekspresi wajah Chen Wutian berubah menjadi gelisah. Lalu, ia pun mulai mendongakkan kepalanya dan mengamati angkasa.     

Di antara lapisan awan, di sana terdapat sebuah kota hitam yang sedang melayang-layang.     

Suara tertawa yang kencang itu berasal dari kota hitam tersebut.     

Selain Chen Wutian, maka tidak ada seorangpun yang bisa melihat kota hitam tersebut. Namun, suara tawa itu telah menunjukkan bahwa masih terdapat beberapa master dari Pasar Gelap – yang belum sempat memperlihatkan wajahnya.     

Saat itu, ekspresi wajah kakak saudara ketiga Wan Ke mulai membeku, sebelum akhirnya ia berteriak. "Berbahaya! Sepertinya masih ada satu orang lagi selain Biksu Pedang Nine Serenity – yakni Master Aula Excellence Pasar Gelap. Master itu pasti sedang bersembunyi di balik sana."     

"Bagaimana kau bisa tahu?" tanya Zhang Ruochen.     

"Di antara para superior jahat, maka hanya sedikit dari mereka yang berani menyebut nama asli dari Biksu Pedang Nine Serenity. Maka dari itu, tidak terlampau sulit untuk menebaknya." Balas kakak saudara ketiga Wan Ke.     

Kala itu, ujung bibir Biksu Pedang Nine Serenity tampak sedikit terangkat. Setelahnya, ia menatap ke arah Chen Wutian – yang sedang berada di hadapannya – dan berkata, "Kau adalah orang pertama yang berani mengancamku. Tidak buruk, sama sekali tidak buruk. Untuk menghargai nyalimu yang besar itu, maka aku akan memanggilmu sebagai seorang pahlawan muda."     

Bahkan dengan usia Chen Wutian yang sekarang, namun ia masih dianggap sebagai seorang pria muda ketika sedang berhadapan dengan Biksu Pedang Nine Serenity.     

Chen Wutian berdiri tegak, sambil berkata bangga, "Biksu Pedang, sepertinya aku adalah orang yang berada di posisi lebih unggul. Apa kau percaya bila aku mampu menghabisi nyawa Biksu Ghost kapanpun itu?"     

"Swosh!"     

Tombak Langit-nya hampir mengenai dada Biksu Ghost. Saat itu, ujung tombaknya memancarkan cahaya yang menyilaukan; di waktu yang bersamaan, ekspresi wajah Biksu Ghost berubah menjadi putih pucat, karena juga terpengaruh oleh pancaran cahaya tersebut.     

Biksu Pedang Nine Serenity tersenyum. "Ternyata kau mampu mengendalikan seseorang di tanganmu, namun Pasar Gelap juga memiliki beberapa tawanan."     

Sebagaimana suara Biksu Pedang Nine Serenity baru saja menghilang, maka seketika itu pula terdapat dua sosok pria yang tiba-tiba keluar dari kegelapan.     

Dua orang elder, satu berjubah putih dan satunya lagi berjubah hijau, mereka sama-sama tampak melayang di udara dengan kedua tangan yang sedang digunakan untuk mencengkram leher masing-masing. Saat itu, kedua kaki mereka tampak sedang menendang-nendang udara. Pekik suara kesakitan juga bisa didengar dari mulut mereka, sebagaimana terdapat kekuatan transparan yang sedang mencengkram leher mereka, hingga akhirnya membuat mereka melayang di udara.     

Tidak ada seorangpun yang bisa menyaksikan benda apa yang sedang mencengkram leher kedua elder tersebut.     

Maka dari itu, pemandangan ini membuat mereka semua menjadi merinding.     

Bagaimanapun juga, kedua elder itu merupakan para kepala cabang dari Keluarga Chen. Mereka adalah Chen Xican dan Chen Tiankun.     

Di tempat lain, Zhang Ruochen menatap ke arah mereka berdua, sebelum akhirnya mulai memberi suatu penegasan. "Sungguh kekuatan sihir yang hebat! Bahkan para Setengah-Biksu sampai terlihat seperti orang bodoh."     

Tidak hanya itu, kakak saudara kedua Zhu Hongtao bahkan sampai mulai mengamati sekitar, sebelum akhirnya berkata dengan intonasi waspada. "Ini pasti ulah Biksu Phantom! Kekuatan sihirnya benar-benar mengerikan. Dia seperti sosok phantom yang tak terlihat, hingga sangat sulit ditandingi. Sebaiknya kita harus berhati-hati!"     

Pasar Gelap dan Keluarga Chen sama-sama memiliki tawanan masing-masing. Sehingga, kedua belah pihak tersebut sama-sama berada di posisi yang setara, hingga tensi yang terjadi di antara mereka semakin meningkat.     

Kala itu, Bu Qianfan tiba-tiba melangkahkan kakinya ke tengah arena, sambil berkata, "Semenjak para senior sudah tidak lagi saling menyerang, maka biarkan junior ini yang akan menyelesaikan masalah dengan Zhang Ruochen."     

Perlahan-lahan, penampilan Bu Qianfan akhirnya berubah menjadi Di Yi.     

Di Yi sedang melipat kedua tangannya di belakang pinggul sambil mengamati Zhang Ruochen – yang sedang berdiri di kejauhan. Saat itu, ia mengayunkan tangannya dan tersenyum. "Bawakan hadiahku! Hadiah pernikahan ini seharusnya kupersembahkan lebih awal."     

Dua Glazed Knight yang sedang menunggangi dua ekor binatang buas pun akhirnya muncul di belakang Di Yi.     

Setelahnya, terdapat sebuah jeruji besi – berukuran tinggi enam kaki – sedang ditarik oleh dua ekor binatang buas. Saat itu, terdapat percik-percik api yang bermunculan karena gesekan besi tersebut.     

Di dalam jeruji besi, di sana terdapat seorang wanita dengan rambut acak-acakan. Selain itu, terdapat dua buah paku yang ditancapkan pada kedua lengannya, hingga wanita tersebut akhirnya terpaku pada sebuah dinding jeruji besi. Di waktu yang bersamaan, aliran darah mulai menetes dari kedua lengannya, hingga bahkan sampai mewarnai lengan baju dan membuat pakaiannya menjadi berwarna merah.     

Meskipun wanita itu sudah kehilangan kesadarannya, namun Zhang Ruochen masih bisa menemukan bahwa wanita tersebut adalah ibunya sendiri, yakni Selir Lin.     

Ketika menyaksikan hal tersebut, maka seketika itu pula otot-otot di dahi Zhang Ruochen mulai bermunculan. Dengan kedua matanya yang melotot, maka ia segera melesat ke arah depan dan berteriak kencang. "Di Yi, kau memang sedang cari mati!"     

Di Yi mengangkat tangannya untuk menciptakan sebuah gestur tertentu.     

"Pffff!"     

Dua orang Glazed Knight langsung mengangkat Tombak Tulang Naga masing-masing dan segera menusuk pundak Selir Lin – pada bagian kanan dan kiri. Ekspresi kedua knight itu sangat dingin.     

Seketika itu juga, Selir Lin terbangun karena rasa sakitnya, hingga ia pun mulai meronta kesakitan.     

Di waktu yang bersamaan, darah segar mulai mengucur dari kedua pundaknya, hingga terlihat seperti aliran sumber air.     

"Zhang Ruochen, jika kau sampai berani mengambil satu langkah lagi, maka ibumu pasti akan mati di hadapanmu sendiri." Di Yi tersenyum.     

Pria itu memperlihatkan senyuman sumringah di wajahnya, dengan perasaan bahagia yang menggebu-gebu.     

Zhang Ruochen pun menghentikan langkah kakinya dan mulai mengepalkan tinjunya erat-erat. Saat itu, sekujur tubuhnya terlihat gemetar hebat karena sedang menahan amarah. Setelahnya, ia berkata, "Mengapa kau sampai membawa-bawa ibuku? Mengapa kau... sampai harus... membawanya ke dalam masalah ini?"     

Huang Yanchen cepat-cepat melesat maju dan berada di sisi Zhang Ruochen.     

Saat itu, ia merasa sangat tidak tega sekaligus marah, apalagi ketika menyaksikan kondisi Selir Lin yang berada di dalam jeruji besi. Di waktu yang bersamaan, ia berkata, "Seorang ksatria semestinya tidak melibatkan anggota keluarga lain dalam sebuah pertempuran. Tampaknya para Biksu yang berasal dari Pasar Gelap sama sekali tidak punya moral."     

Bagaimanapun juga, mansion Setengah-Biksu milik Zhang Ruochen mempunyai pertahanan yang sangat kuat. Selain itu, ia juga sudah mempercayakan Setengah-Biksu Lingshu untuk menjaga tempat tersebut, sehingga tidak ada seorangpun yang mampu masuk ke dalamnya, kecuali bila ia merupakan seorang Biksu.     

Di Yi tersenyum dan berkata, "Ini tidak ada hubungannya dengan para Biksu. Sebab, aku sendiri yang mengundang tante untuk datang kemari agar membuat segala sesuatunya menjadi lebih jelas. Aku bertanya-tanya terhadap siapa yang lebih dekat di hati Zhang Ruochen, ibunya atau tunangannya?     

"Aku tahu bahwa ini bukan sebuah pertanyaan yang mudah bagi semua orang, namun aku juga yakin bahwa Zhang Ruochen pasti mampu bersikap cerdas untuk memberikanku jawabannya.     

"Jadi, Zhang Ruochen, sekarang ini kau hanya punya dua pilihan.     

"Pilihan pertama: biarkan aku membawa tunanganmu dan menikah dengannya. Setelah itu, maka aku akan melepaskan ibumu.     

"Pilihan kedua, kau bisa meneruskan keyakinanmu dan menikah dengan tunanganmu, tapi sebelum melakukannya, tolong persiapkan baik-baik pemakaman ibumu.     

"Sungguh pilihan yang dilematis bukan? Maka dari itu, aku akan memberimu waktu satu jam untuk memikirkan hal tersebut Zhang Ruochen. Apakah itu cukup?"     

Kakak saudara Zhu Hongtao dan Wan Ke sama-sama melesat ke sisi samping Zhang Ruochen.     

Saat itu, Di Yi menatap kedua orang tersebut dan cepat-cepat berkata, "Dua orang senior, jangan pernah berpikir untuk menyelamatkan ibunya. Sebab, membunuh wanita ini adalah sesuatu yang lebih cepat daripada menyelamatkannya. Maka dari itu, jika salah satu dari kalian sampai salah dalam bersikap, hingga ibu Zhang Ruochen sampai harus meregang nyawa, maka aku sangat yakin bahwa dia pasti akan sangat membenci kalian sampai sepanjang hidupnya."     

Saat ini, Zhu Hongtao sungguh-sungguh ingin meremukkan tengkorak kepala Di Yi. Meski demikian, ia masih harus berusaha menahan sikap impulsifnya.     

Kala itu, Wan Ke terlihat sangat khawatir, sambil menatap Zhang Ruochen dan berkata, "Jangan percaya dengan perkataannya, adik saudara. Meskipun kau melepaskan Nona Yanchen, namun dia tidak akan pernah melepaskan ibumu. Sebab, tujuan utama mereka adalah dirimu. Kau adalah satu-satunya orang yang ingin mereka bunuh."     

Huang Yanchen sangat memahami dilema yang sedang dirasakan oleh Zhang Ruochen, sehingga ia pun segera berkata, "Biarkan aku pergi! Ketika Di Yi melepaskan Selir Lin, maka aku akan bunuh diri, dan memastikan bahwa dia tidak akan pernah mampu mempermalukan diriku. Tenang saja, ini semua layak, aku akan menukar nyawaku dengan ibumu."     

Kedua mata Huang Yanchen terlihat tegas. Wanita itu baru saja berjalan satu langkah ketika Zhang Ruochen tiba-tiba mencengkram pergelangan tangannya dan langsung menariknya mundur.     

"Kembalilah. Biarkan aku yang akan menyelesaikan ini."     

Zhang Ruochen mendongakkan kepala, sebelum akhirnya berangsur-angsur menjadi tenang, namun kedua matanya memancarkan sesuatu yang berat, dengan intensitas pembunuhan yang kuat. Setelah itu, ia berkata, "Di Yi, apa kau yakin akan memilih sikap yang seperti ini?"     

Di Yi terlihat santai dan merentangkan kedua tangannya ke sisi samping. Setelah itu, ia tersenyum. "Bukankah semuanya sudah jelas?"     

"Swoosh!"     

Zhang Ruochen tiba-tiba menghilang dari tempatnya berdiri.     

Kala itu, tidak ada seorang Biksu pun yang mampu melihat pergerakannya, sebab mereka hanya bisa merasakan fluktuasi ruang yang terjadi beberapa saat.     

Pada momen ketika lelaki muda itu kembali muncul, maka seketika itu pula Zhang Ruochen sudah berada di atas jeruji besi dan menyelamatkan Selir Lin. Lalu, sambil menggunakan Swift Swordsmanship, maka ia juga mulai menebaskan pedangnya sebanyak dua kali.     

"Swish!"     

Dua buah kepala dari dua orang Glazed Knight sama-sama terpenggal hampir di waktu yang bersamaan.     

"Ruang Pergerakan.... Pedang Waktu... Apakah seorang keturunan Ruang dan Waktu kembali muncul?"     

Kala itu, kedua mata Biksu Pedang Nine Serenity sedang menatap tajam. Di waktu yang bersamaan, Chi Suci yang terdapat di kedua matanya telah berubah menjadi pedang-pedang Chi.     

Tepat pada saat itu, rahasia tentang Zhang Ruochen – yang mampu mengendalikan ruang dan waktu – akhirnya terbongkar ke publik.     

Jadi, mulai hari ini dan seterusnya, maka ia pasti akan mengalami begitu banyak percobaan pembunuhan, namun ia sama sekali tidak menyesali keputusannya, karena itu merupakan satu-satunya pilihan yang bisa dilakukan.     

Bagaimanapun juga, hanya dengan memanipulasi Kekuatan Ruang dan Waktu, maka ia akan mampu memenggal kepala dua orang Glazed Knight, hingga akhirnya menyelamatkan sang ibu, tepat sebelum pihak Pasar Gelap sempat bereaksi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.