Kaisar Dewa

Wutian dari Timur dalam Lima Hero



Wutian dari Timur dalam Lima Hero

0"Benarkah? Biar kukatakan padamu, Keluarga Chen memang merupakan sang Lord di Wilayah Timur."     

Dari dalam Mansion Saint Prince, di sana terdengar suara yang berasal dari sosok muda, yang mengandung aura arogan.     

"Howl!"     

Tiba-tiba, seekor binatang buas mulai mengaum. Di atas Mansion Saint Prince, maka awan gelap yang berada di atasnya sudah berhasil disingkirkan oleh angin.     

Seekor behemoth – yang diselimuti oleh cahaya – sedang melesat keluar dari Danau Binatang Buas yang terdapat di dalam Mansion Saint Prince tersebut. Setelahnya, behemoth itu melayang ke angkasa dan terbang menuju ke arah Biksu Ghost.     

Seorang pria muda tampak sedang duduk di punggungnya. Pria itu mengenakan armor berwarna putih perak, sambil membawa sebuah Tombak Langit berwarna hijau, sementara terdapat sebuah tanda sebesar anggur di antara kedua alisnya. Kala itu, kedua matanya menghujam awan gelap, hingga terlihat seperti dua sambaran petir, yang akhirnya menciptakan dua ledakan cahaya.     

Ketika menyaksikan pria itu sudah keluar dari sarangnya, maka seketika itu pula anggota Keluarga Chen mulai menjadi riuh.     

"Itu... Biksu Wutian..."     

Seorang wanita muda yang berasal dari Keluarga Chen hampir pingsan – karena merasa senang – setelah menyaksikan kemunculan Chen Wutian, yang sekarang ini sedang duduk di belakang punggung seekor behemoth.     

"Semenjak Biksu Wutian sudah melancarkan sebuah serangan, maka Biksu Ghost pasti akan mati. Bagaimanapun juga, tidak akan ada akhir yang bahagia bagi mereka yang berani menyerang Keluarga Chen."     

"Biksu Wutian" atau Chen Wutian, adalah seorang Biksu termuda dari Keluarga Chen. Selama ratusan tahun belakangan, maka ia dikenal sebagai sosok penakluk kelas pertama. Pada usia 72 tahun, ia telah mencapai Alam Suci dan menyandang gelar sebagai, "Wutian."     

Pria itu sudah berusia 94 tahun, namun ia masih bisa dikategorikan sebagai sosok yang muda, apalagi ketika berada di antara para Biksu.     

Di Daratan Kunlun sendiri, ada pepatah yang berbunyi "hampir tidak ada sosok di bawah umur 100 tahun yang sanggup menjadi seorang Biksu".     

Maka dari itu, bagi mereka yang berhasil menjadi seorang Biksu sebelum berusia 100 tahun, maka mereka bisa disebut sebagai para pertapa dengan talenta yang langka.     

Chen Wutian sudah menjadi seorang Biksu pada usia 72 tahun. Yang jelas, ia sangat bertalenta, hingga sampai menjadi sosok kebanggaan para ksatria muda dari Keluarga Chen.     

Ketika menyaksikan Chen Wutian sedang melayangkan serangan ke arahnya, maka seketika itu pula Biksu Ghost menjadi gugup, karena ia merasa seperti sedang menghadapi seorang lawan yang sangat tangguh. Seketika itu juga, ia mulai memobilisasi Chi Suci-nya dan menyuntikkannya ke dalam Blood Soul Banner.     

Dengan suara "whirr", maka banner itu langsung melayang diterpa angin.     

Dalam sekejap, terdapat ledakan angin hantu yang mulai bermunculan di antara langit dan bumi. Setelah itu, terdapat 99.999 hantu berwarna merah darah yang mulai keluar dari Blood Soul Banner tersebut. Beberapa hantu itu terlihat sedang melayang di udara, sementara yang lain sedang menapakkan kakinya di atas tanah. Yang jelas, pemandangan tersebut sangat aneh, sebab hampir terlihat seperti pasukan hantu yang hendak memangsa para dewa.     

"Chen Wutian, beraninya kau, seorang junior, bertarung melawanku? Hari ini, aku akan memberimu pelajaran saat berada di hadapan Prince Wilayah Timur."     

Biksu Ghost sedang melayang di udara dan mulai mengayunkan banner-nya. Tiba-tiba, semua pasukan hantu itu yang berada di sana mulai melesat ke arah Chen Wutian.     

Sambil berdiri di atas tanah dan mendongak ke arah atas, maka seseorang bisa melihat bahwa awan pekat yang berada di atas mereka mulai membentuk suatu pola yang aneh. Setelah itu, awan tersebut mulai bergerak dengan cara yang mengerikan, seperti hendak memangsa Chen Wutian hidup-hidup.     

Biksu Ghost memiliki tingkat pengolahan yang mendalam dan juga sedang membawa sebuah Blood Soul Banner – yang termasuk ke dalam sebuah senjata luar biasa – dimana sosok tersebut belum melepaskan kekuatan Jalan Suci-nya, sampai akhirnya momen ini tiba.     

Para penonton yang berada di bawah bisa menyaksikan betapa mengerikannya pemandangan tersebut. Sebab, awan pekat itu terlihat seperti sebuah gerbang neraka yang sedang terbuka.     

"Biksu Ghost memang sangat tangguh. Tidak heran mengapa istana kekaisaran tidak berhasil membunuhnya, meskipun mereka sudah mengirim para prajuritnya berkali-kali untuk menaklukkan Gua Sembilan Kematian," kata kakak saudara ketiga Wan Ke.     

Zhang Ruochen bertanya, "Apakah Chen Wutian mampu mengalahkannya?"     

Wan Ke hanya tersenyum, namun tidak mengatakan apa-apa.     

Setelah itu, terdengar suara yang mengguncang bumi dan berasal dari awan pekat tersebut.     

"Break!"     

Chen Wutian sedang mengangkat Tombak Langit-nya sambil menyuntikkan Chi Suci ke dalamnya. Sebagaimana ia mulai melancarkan sebuah serangan, maka terdapat 99.999 bayangan hantu yang mulai hancur berkeping-keping, hingga akhirnya berubah menjadi gumpalan asap.     

Sebenarnya, itu hanyalah serangan panik yang dilancarkan oleh Biksu Ghost, namun ia masih berpura-pura untuk tetap bersikap dingin. Yang jelas, ia sama sekali tidak menduga bila Chen Wutian akan menjadi lawan yang begitu tangguh baginya.     

Hanya dengan satu kali serangan, maka ia sudah berhasil menghancurkan Demons Array.     

Biksu Ghost mengambil satu langkah mundur, dan tanpa ia disadari, Chen Wutian sudah berada di sana untuk membunuhnya. Layaknya sebuah bintang jatuh, maka seketika itu pula ujung Tombak Langit-nya mulai menghunus ke arah matanya.     

Seketika itu juga, Biksu Ghost mulai mengayunkan banner dan bersembunyi di belakangnya.     

"Stab!"     

Tombak Langit-nya mulai berotasi cepat, hingga akhirnya membentuk sebuah pusaran raksasa yang menerjang banner tersebut. Setelah itu, banner tersebut menjadi hancur berkeping-keping, hingga akhirnya sampai berhamburan kemana-mana.     

Chen Wutian kembali menghunuskan Tombak Langit-nya, tanpa sama sekali memberi kesempatan bagi Biksu Ghost untuk menyerang balik.     

"Swish!"     

Ujung tombak itu berhasil meninggalkan lubang menganga pada bagian perut sang Biksu Ghost, hingga hampir berhasil membelah tubuhnya menjadi dua bagian.     

"Karena kau adalah Biksu Ghost, maka seharusnya kau menjadi hantu, dan bukan menjadi manusia."     

Chen Wutian memperlihatkan aura yang heroik. Dalam sekejap, ia sudah berada di hadapan Biksu Ghost dan menyerang dadanya dengan menggunakan tinju. Setelah itu, dada lawannya menjadi cekung, hingga bagian belakang tubuh lawannya seperti baru saja remuk.     

Di waktu yang bersamaan, terdengar suara tulang rusuk dan tulang belakang yang remuk, dimana suara tersebut sampai menggema bermil-mil jauhnya.     

"Boom!"     

Tubuhnya terhempas ke arah belakang, hingga akhirnya terjatuh di atas permukaan tanah. Kala itu, sang Biksu Ghost sedang terluka parah, hingga ia hampir merasa lumpuh.     

"Howl!"     

Dari arah yang berbeda, di sana terdapat kobaran api yang menyala-nyala dan berasal dari Biksu Hammer, yang mana kobaran api tersebut sampai menyelimuti area ratusan mil jauhnya, hingga membuatnya tampak menjadi seperti lautan api.     

Saat itu, tubuhnya mulai membesar, hingga berubah menjadi sepuluh kali lipat dari ukuran semula. Kemudian, ia mulai bertransformasi menjadi seorang Dewa Perang bertubuh raksasa, dimana hal tersebut memperlihatkan Jalur-jalur Aliran Chi di dalam tubuhnya, layaknya rantai besi yang tersimpan di balik otot-ototnya.     

Sementara itu, palu pertempuran yang berada di genggamannya juga seakan-akan berubah menjadi sebuah bukit api.     

Palu pertempuran itu terbuat dari batu meteorite. Selain itu, hanya ada sedikit orang yang mampu menggerakkannya, meskipun mereka adalah seorang Biksu.     

Di antara semua Biksu yang berasal dari Pasar Gelap, maka Biksu Hammer merupakan sosok dengan kualitas fisik terbaik.     

Sebagaimana ia mulai menurunkan tangannya, maka seketika itu pula palu pertempuran tersebut menghujam turun dan hendak menyerang kepala Chen Wutian.     

"Swoosh!"     

Alih-alih melangkah mundur, saat itu Chen Wutian malah memilih untuk bergerak maju. Di waktu yang hampir bersamaan, maka ia juga mulai mengayunkan Tombak Langit-nya dengan menggunakan satu tangan dan menerjang palu pertempuran tersebut, hingga ia akhirnya berhasil menghempaskan palu pertempuran tersebut ke udara.     

"Kekuatan Biksu Hammer ternyata hanya seperti ini."     

Chen Wutian kembali melayangkan serangan, hingga Tombak Langit-nya langsung mengarah menuju ke Biksu Hammer, sebelum akhirnya berhasil membenamkan sang biksu ke dalam lumpur, lalu menciptakan sebuah lubang menganga di dalamnya.     

Ketika Biksu Hammer kembali merangkak naik dari dalam lubang, maka orang-orang bisa menyaksikan bahwa bagian kiri kepalanya sudah berdarah, hingga beberapa bagian tengkorak kepalanya pun sampai terlihat.     

Saat itu, bagian telinga kiri dan tangan kirinya sama-sama telah berhasil dipenggal oleh Tombak Langit. Yang jelas, separuh bagian tubuhnya baru saja dimutilasi.     

Untungnya, bagian-bagian vital di tubuhnya tidak terkena serangan tersebut. Jika tidak, maka serangan Chen Wutian pasti akan berhasil membunuhnya.     

Seketika itu juga, generasi muda dari Keluarga Chen menjadi gembira dan semakin merasa bersemangat. Bagaimanapun juga, siapapun yang berani mengusik Keluarga Chen, maka mereka harus membayar dengan harga yang mahal. Dan itu juga berlaku pada seorang Biksu.     

Apa yang disebut sebagai seorang superior sejati?     

Ini menjadi sebuah pembuktian yang sebenarnya tentang apa yang disebut sebagai seorang superior sejati!     

Baik Biksu Ghost dan Biksu Hammer sama-sama merupakan para iblis tua yang sudah terkenal sejak 300 tahun silam. Maka dari itu, semua orang di Wilayah Timur hampir mengenal mereka. Bahkan, para ksatria biasa sampai harus menganggap mereka sebagai para supernatural being, hingga tidak ada satupun dari mereka yang berani bersikap tidak sopan terhadap mereka.     

Namun, Biksu Wutian baru saja berhasil mengalahkan dua orang Biksu dengan waktu yang sangat singkat. Yang jelas, hal ini membuat para anggota Keluarga Chen merasa sangat gembira, hingga harga diri mereka pun juga ikut terangkat.     

"Wutian dari Timur dan Wufa dari Barat. Dia memang benar-benar layak menyandang reputasinya," Kakak saudara ketiga Wan Ke baru saja menghela nafas lega.     

"Wutian dari Timur dan Wufa dari Barat" merupakan kalimat pertama yang ditujukan untuk menyebut Lima Hero.     

"Wutian dari Timur" mengacu pada Chen Wutian yang berasal dari Wilayah Timur.     

Sementara itu, susunan lengkap dari kalimat maupun sosok-sosok Lima Hero itu sendiri adalah:     

Wutian dari Timur dan Wufa dari Barat. Xinshu dari Selatan dan Yutian dari Utara. Wan Zhaoyi berasal dari Pusat Sembilan Provinsi. Sepuluh tahun merupakan waktu yang singkat, dan satu abad adalah waktu yang cukup lama. Namun, siapa yang menjadi penakluk di Daratan Kunlun selama seratus tahun terakhir? Pelajari tentang Lima Hero dan peristiwa-peristiwa di baliknya.     

Lima Hero melambangkan bahwa terdapat lima sosok bertalenta di Daratan Kunlun selama satu abad terakhir. Dan Chen Wutian merupakan salah satu dari mereka.     

Bagi lima orang yang masuk ke dalam Lima Hero, maka menjadi nomor satu di Peringkat Surga adalah seperti kompetisi anak-anak. Bahkan, mereka sama sekali tidak peduli atas hal tersebut.     

Kala itu, Chen Wutian sedang berada di punggung behemoth-nya, dan perlahan-lahan mulai mendekati Biksu Ghost. Kemudian, ia menghunuskan Tombak Langit-nya ke arah dada Biksu Ghost, seraya berkata, "Kalian berdua memang cukup berani untuk membuat masalah di Mansion Saint Prince. Bukankah kalian seharusnya lebih dulu berkaca pada kekuatan masing-masing?"     

"Mereka berdua memang tidak berani bertarung melawan Keluarga Chen. Namun, bagaimana bila kau juga memperhitungkan diriku?"     

Di luar awan pekat yang terdapat di angkasa, di sana terdapat seorang elder bertubuh kurus yang sedang berjalan keluar.     

Pria itu memiliki rambut panjang berwarna hitam dan terlihat seperti sosok pria berumur 70 tahunan. Pria itu mengenakan jubah compang-camping dengan sepasang sandal jepit yang unik. Bahkan, pria itu tampak seperti sosok manusia biasa; sebagaimana ia sama sekali tidak punya fluktuasi aura.     

Jika seseorang sampai melempar batu secara acak di tengah jalanan, maka batu itu mungkin akan mengenai sosok pria tua seperti dirinya.     

"Gubernur Kota, kami semua merasa sangat terhormat ketika dapat bertemu dengan Anda."     

Bu Qianfan dan para ksatria jahat dari Pasar Gelap mulai berlutut dengan satu kaki, hingga akhirnya mereka mulai memberi penghormatan pada pria tua tersebut.     

Bahkan sang Biksu Hammer – yang sedang terluka parah – juga tampak sedang menurunkan kepalanya dan membungkuk hormat.     

Chen Wutian memperlihatkan ekspresi muram di wajahnya, sambil mulai menyipitkan mata ke arah pria tersebut, "Biksu Pedang Nine Serenity, mengapa kau tidak berkata padaku sebelumnya bahwa kau juga datang ke Kota Saint Wilayah Timur?"     

Biksu Pedang Nine Serenity merupakan salah satu dari Tiga Biksu Pedang di Wilayah Timur, dan ia juga merupakan seorang Gubernur Kota di Kota Nine Serenity. Pria itu merupakan top superior jahat dan seorang pemimpin besar di kotanya.     

Selama ia ikut campur ke dalam urusan ini, maka seluruh Wilayah Timur pasti akan terguncang.     

"Kau memang layak menjadi sang 'Wutian dari Timur'. Sosok yang lebih tua seharusnya takut denganmu!"     

Biksu Pedang Nine Serenity tersenyum tipis dan melanjutkan, "Yang jelas, aku datang kemari adalah untuk menyingkirkan sosok junior dari Akademi Saint tersebut. Bagaimanapun juga, dia sudah membunuh muridku – Huang Shenyi. Jadi, aku tidak akan pernah berdiam diri dan membiarkannya begitu saja. Oleh karena itulah, selama kau memberikannya kepadaku, maka aku akan pergi dari sini sekarang juga."     

Tanpa diragukan lagi, semua orang mengerti bahwa sosok yang sedang dibicarakan oleh pria tua tersebut, tidak lain adalah Zhang Ruochen.     

Bagaimanapun juga, Zhang Ruochen memang sudah mengusik Pasar Gelap. Sebab, mereka membutuhkan begitu banyak usaha hanya demi mengembangkan seorang master muda dan tujuh orang Emissary-nya. Namun, beberapa dari mereka sudah dibunuh oleh lelaki tersebut.     

Zhang Ruochen telah berhasil mencungkil keluar Hati Iblis milik Di Yi dan hampir membunuh master muda dari Aula Excellence Pasar Gelap tersebut. Selain itu, ia juga menangkap murid Biksu Ghost, yakni Orange Star Emissary, dan juga berhasil membunuh seorang murid Biksu Pedang Nine Serenity – yakni Yellow God Emissary.     

Green-robed Emissary sendiri tidak dibunuh oleh Zhang Ruochen, karena pria itu mati di Dunia Primitif Xuan Wu. Meski demikian, semua Biksu dari Pasar Gelap telah melimpahkan semua kesalahan tersebut kepada Zhang Ruochen, hingga mereka bermaksud untuk membalaskan dendam atas kematian murid-muridnya.     

Sebab, tingkah laku Zhang Ruochen sudah sangat mempermalukan Pasar Gelap, yang mana hal itu sudah terjadi berulang kali.     

Maka dari itu, bagaimana mungkin para Ksatria Jahat dari Pasar Gelap bisa menahan diri mereka lebih lama untuk tidak segera menyingkirkan Zhang Ruochen?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.