Kaisar Dewa

Wordless Sword Manual



Wordless Sword Manual

0Saat itu, Zhang Ruochen sedang merenung apakah dia akan mengatakan rahasianya – terkait Tanda Suci Waktu – kepada Elder Xuanji atau tidak.     

Namun, tidak lama setelahnya, sang elder menambahkan, "Apa kau tahu bedanya seorang praktisi pedang dengan seorang ahli pedang biasa?"     

"Apa ada perbedaan di antara seorang praktisi pedang dengan seorang ahli pedang?"     

Zhang Ruochen langsung merespon dan cepat-cepat bangkit berdiri, sebelum akhirnya membungkuk kepada sang elder. Kemudian, ia berkata, "Murid Anda tidak mengetahuinya. Tolong beri saya pencerahan, Master."     

Elder Xuanji menatap ke arah Zhang Ruochen dengan tatapan yang mengandung pemahaman tertentu, sebelum akhirnya berkata, "Seorang praktisi pedang adalah orang yang sedang melatih pedangnya, sementara bagi ahli pedang biasa, maka dia hanya melatih teknik pedangnya."     

"Lalu, apa bedanya pedang dan teknik pedang?" tanya Zhang Ruochen sambil merasa penasaran.     

Elder Xuanji membalas, "Di dunia ini, ada begitu banyak ksatria dan pertapa yang sama-sama menggunakan pedang sebagai senjata mereka, namun hanya ada sedikit dari mereka yang benar-benar menjadi seorang praktisi pedang sejati.     

"Memang benar, teknik-teknik pedang yang dilepaskan dengan santai dapat mengandung kekuatan yang besar, asalkan kau telah menguasai mereka dengan baik. Namun, hanya dengan berhasil menguasai teknik pedang sampai pada Tingkatan Hantu, atau bahkan Tingkatan Raja, apa kau mengira bahwa dirimu bisa disebut sebagai seorang praktisi pedang? Bagaimanapun juga, mereka yang hanya berkutat pada teknik pedang masihlah menjadi seorang ahli pedang biasa.     

"Ketika berhadapan dengan seorang praktisi pedang sejati, maka teknik pedang yang dilepaskan olehnya sangat memukau, hingga lawannya sama sekali tidak akan mampu bertahan dalam satu kali gerakan. Bahkan sebuah teknik pedang dari Tingkatan Raja juga masih mampu dikalahkan dengan satu gerakan."     

"Bahkan sebuah teknik pedang dari Tingkatan Raja juga masih mampu dikalahkan dengan satu gerakan." Jika kalimat ini diutarakan oleh orang lain, maka Zhang Ruochen pasti akan langsung menganggapnya sebagai sosok yang arogan.     

Bahkan sebuah teknik pedang dari Tingkatan Hantu merupakan teknik unik yang sulit dikuasai. Selain itu, teknik unik yang seperti itu sudah bisa digunakan untuk membelah gunung, dan menghancurkan laut hanya dengan satu kali tebasan.     

Alih-alih teknik pedang yang berasal dari Tingkatan Raja!     

Jika sebuah teknik pedang dari Tingkatan Raja sampai digunakan di dunia ini, bahkan seorang Biksu pasti akan mencoba untuk memanfaatkannya. Sebab, ketika berhasil menangkis satu kali teknik pedang dari Tingkatan Raja, maka itu artinya bahwa ia telah berhasil menjadi sosok superior di dunia Bela Diri – karena memiliki teknik lebih unggulan lain yang jauh lebih mengerikan.     

Sialnya, orang yang mengatakan kalimat tersebut adalah Elder Xuanji, salah satu dari tiga orang Biksu Pedang Agung di Wilayah Timur. Maka dari itu, Zhang Ruochen sama sekali tidak punya pilihan, selain hanya mengubah pandangan dirinya terhadap apa yang diyakini.     

"Apa seorang praktisi pedang benar-benar sanggup mengalahkan teknik pedang dari Tingkatan Raja hanya dalam satu gerakan?"     

Elder Xuanji menambahkan, "Ada begitu banyak Biksu di seluruh Wilayah Timur, namun sebagian besar dari mereka hanyalah para ahli pedang biasa. Jadi, bagaimana mungkin Master-mu dianggap sebagai salah satu dari tiga orang Biksu Pedang Agung, sementara para Biksu yang lainnya tidak berhak menyandang gelar tersebut?"     

Zhang Ruochen merenung sejenak, sebelum akhirnya membalas, "Apa itu berarti bahwa Master merupakan seorang praktisi pedang sejati? Dan apa yang telah Anda latih dalam pedang, maka hal itu bukan hanya berkutat pada teknik pedang."     

"Benar sekali."     

Elder Xuanji mengangguk dan kembali bertanya, "Apa kau tahu bagaimana seorang praktisi pedang menggunakan pedangnya?"     

Zhang Ruochen menggelengkan kepala.     

Elder Xuanji kembali bertanya, "Apa kau pernah mendengar Wordless Sword Manual?"     

Seketika itu juga, kedua mata Zhang Ruochen langsung bercahaya, sementara wajahnya terlihat seakan ingin berteriak kencang. Kemudian, ia pun berkata, "Ya, saya pernah mendengarnya sedikit. Legenda mengatakan bahwa Wordless Sword Manual merupakan buku manual suci dari Sekte Taiji. Buku itu disimpan di dalam Tanah Suci Tao pedang, yakni Paviliun Pedang.     

"Tidak ada seorangpun yang mengerti asal mula Wordless Sword Manual. Namun, semua orang hanya mengerti bahwa buku itu berada di dalam Paviliun Pedang setelah Sekte Taiji menguasainya. Ada yang berkata bahwa seseorang akan menjadi tak terkalahkan ketika dia berhasil mengungkap misteri-misteri yang terkandung di dalamnya."     

"Namun, saya juga mendengar bahwa hanya seseorang – yang telah mendapatkan pemahaman yang tinggi terhadap Tao pedang – yang benar-benar mampu memahami keterampilan pedang di dalam Wordless Sword Manual. Bahkan, setiap kalimat yang terkandung di dalam buku keterampilan pedang itu sangat sulit untuk dipahami. Bahkan seorang Setengah-Biksu juga tidak akan mudah memahaminya."     

Elder Xuanji mengangguk dan berkata, "Apa yang dilatih oleh praktisi pedang adalah Wordless Sword Manual."     

Zhang Ruochen berkata, "Namun... bukankah Wordless Sword Manual merupakan buku suci milik Sekte Taiji? Lalu, bagaimana mungkin buku itu akhirnya diketahui oleh pihak luar?"     

Zhang Ruochen benar-benar tidak tahu menahu tentang fakta bahwa para praktisi pedang ternyata sedang melatih Wordless Sword Manual. Meskipun ia adalah putra Kaisar Ming di kehidupan yang sebelumnya, dan juga sosok yang berpengetahuan luas, namun tingkat pengolahannya masih terlampau lemah untuk memasuki ruang lingkup sang praktisi pedang.     

Jadi, ia hanya pernah sedikit mendengar tentang Wordless Sword Manual dan sama sekali tidak pernah melihatnya secara langsung.     

Kala itu, Elder Xuanji tersenyum dan berkata, "Kau pasti tidak akan pernah mengetahuinya. Sebab, faktanya, Sekte Taiji kerap kali mengadakan sebuah Konferensi Teknik Pedang setiap seratus tahun sekali dan mengundang para ahli pedang untuk berkumpul di dalam Paviliun Pedang. Dengan demikian, maka mereka dapat mendiskusikan dan mengungkap pendalaman yang terkandung di dalam Wordless Sword Manual. Dalam kata lain, Sekte Taiji ingin mengumpulkan orang- orang bijaksana untuk menguak misteri-misteri yang terkandung di dalamnya.     

"Namun, hanya mereka yang sudah mencapai Alam Setengah-Biksu yang berhak mendapatkan undangan. Jadi, bagaimana mungkin para junior sepertimu pernah mendengar tentang konferensi tersebut?     

"Sederhananya, dengan mengikuti Konferensi Teknik Pedang tersebut, maka keterampilan pedang yang terkandung di dalam Wordless Sword Manual bisa diakses oleh pihak luar."     

Zhang Ruochen bertanya, "Karena keterampilan pedang Wordless Sword Manual telah menyebar di pihak luar, lalu mengapa hanya ada sedikit orang yang mampu mencapai level praktisi pedang?"     

Elder Xuanji menghela nafas dan berkata, "Bagaimana mungkin semua orang mampu memahaminya, bahkan meskipun mereka memiliki Wordless Sword Manual? Dan seandainya bila mereka benar-benar sanggup memahaminya, namun berapa banyak dari mereka yang mampu mencapai Tingkatan Mula?"     

"Di dunia kita yang sekarang ini, apa yang dilatih oleh para ahli pedang adalah kekuatan dari teknik pedang itu sendiri, dan kecerdikan dalam menggerakkan pedang masing-masing. Namun, berapa banyak dari mereka yang rela menghabiskan waktu berjam-jam hanya demi mempelajari Tao pedang itu sendiri?"     

"Ruochen, kau adalah sosok yang sangat berbakat, dan pemahamanmu terhadap sesuatu juga luar biasa. Jadi, kau pasti akan menjadi kandidat terbaik untuk mempelajari Tao pedang. Aku juga ingin membawamu ke dalam Konferensi Teknik Pedang yang selanjutnya dan mengenalkan pada dunia bahwa kau adalah muridku, agar kau dapat menunjukkan bakat alamimu kepada dunia ahli pedang – seperti halnya Kaisar Pedang legendaris di masa silam - Xue Hongchen. Aku yakin bahwa kau akan membuat dunia merasa takjub dengan keterampilanmu yang memukau.     

"Oleh karena itulah, kau tidak boleh tersesat dan hanya berkutat pada teknik pedang, yang lebih memperhatikan gerakan dan gaya, namun lupa terhadap Tao pedang itu sendiri."     

Akhirnya, Zhang Ruochen pun bisa memahami mengapa Elder Xuanji ingin melihat bagaimana dirinya memperagakan teknik Swift and Neat.     

Sebab, betapa tinggi derajat yang dimiliki oleh Elder Xuanji? Sebagai salah seorang dari tiga Biksu Pedang Agung di Wilayah Timur, bukankah ia sudah pernah menyaksikan begitu banyak teknik-teknik yang diperagakan dengan cukup cerdik? Maka dari itu, apa ia benar-benar ingin menyaksikan teknik satu gerakan pedang milik Zhang Ruochen?     

Ternyata tidak.     

Elder itu hanya khawatir bila Zhang Ruochen terlalu memikirkan tentang gaya "satu gerakan dan satu gaya" dalam teknik pedangnya. Akibatnya, lelaki muda itu akan tersesat, dan semakin lama berada semakin jauh dari Tao pedang itu sendiri.     

Kala itu, Elder Xuanji menatap Zhang Ruochen dengan ekspresi menimbang-nimbang, sebelum akhirnya mengangguk.     

Ia percaya bahwa Zhang Ruochen merupakan sosok cerdas yang hanya perlu diberi sedikit peringatan atas kesalahannya.     

Meski demikian, Zhang Ruochen masihlah seorang lelaki muda yang baru saja mencapai Tingkatan Tertinggi dari Alam Surga. Jadi, bisa dibilang bila lelaki tersebut baru saja mendapatkan kepopulerannya dalam kurun waktu satu malam.     

Dan biasanya, para pemuda lain akan menjadi lupa ketika berhasil mendapatkan pencapaian yang seperti itu.     

Oleh karena itulah, Elder Xuanji pun memutuskan untuk meninggikan rasa percaya diri Zhang Ruochen, dengan berkata, "Ruochen, semestinya tahun ini kau berusia 21 tahun. Jadi, bagaimana rasanya mendapatkan kepopuleran dalam kurun waktu satu malam?"     

Saat itu, Zhang Ruochen mengira bahwa Elder Xuanji akan memberinya Wordless Sword Manual. Namun, ia sama sekali tidak menyangka bahwa dirinya akan diberikan pertanyaan semacam itu.     

Zhang Ruochen pun menjawab santai, "Murid Anda masih berada jauh dari level superior sejati. Maka dari itu, saya hanya akan berlatih lebih keras lagi, dan mencari Jalan Suci dengan sepenuh hati."     

Di kehidupan yang sebelumnya, saat itu Zhang Ruochen mendapatkan ranking pertama di Peringkat Surga pada usia 16 tahun. Jadi, ia sudah mendapatkan kepopulerannya sejak lama.     

Oleh karena itulah, ia sudah tidak lagi terdistraksi dengan pencapaian-pencapaiannya kali ini.     

Elder Xuanji menambahkan, "800 tahun silam, Permaisuri Chi Yao muda pernah melangkahkan kakinya ke Medan Pertempuran Dunia Primitif seorang diri dan hampir membantai semua makhluk pribumi Dunia Primitif. Saat itu, bangkai dan mayat-mayat mereka ditumpuk sampai menjadi bukit, sementara darah mereka mengalir dan berkumpul seperti lautan. Kala itu, beliau berhasil mendapatkan 90.000.000 poin merit militer, dan jauh mengungguli persyaratan untuk mencapai Tingkatan Tertinggi dari Alam Surga.     

"Saat itu, beliau masih berusia 16 tahun.     

"Jadi, pencapaianmu sekarang ini masih sangat sepele ketika harus dibandingkan dengan beliau. Maka dari itu, kau harus menjadikan sang Permaisuri sebagai idolamu, sambil tetap mengingat agar tidak menjadi seorang maniak atau sosok yang arogan."     

Seketika itu juga, Zhang Ruochen langsung bersikap jijik dan mulai menggertakkan giginya. Setelah itu, ia menegaskan dengan suara dingin, "Jika dia sudah sangat piawai saat sedang membantai makhluk lain di usianya yang ke 16 tahun, maka para dewa juga pasti paham berapa banyak darah milik orang-orang yang tidak bersalah - yang telah mengucur karena ulah tangannya! Jadi, bukankah tidak ada bedanya seperti sedang belajar dari seorang psikopat jika Anda menyuruh saya untuk menjadikannya sebagai idola?"     

Dengan tatapan dingin yang memancar dari kedua matanya, maka seketika itu pula Elder Xuanji memberinya peringatan. "Berhenti bicara omong kosong. Apa yang dilakukan oleh Yang Mulia sudah dirasakan manfaatnya selama ratusan tahun belakangan ini. Jadi, hal-hal tersebut bukanlah sesuatu yang bisa kau protes begitu saja."     

Setelah beberapa saat, maka kedua mata Elder Xuanji pun akhirnya melembut, sebelum akhirnya berkata dengan pemahaman tertentu, "Anak-anak muda memang suka meledak-ledak. Untuk berjaga-jaga, sebaiknya kau tidak berkata seperti itu lagi di kemudian hari. Sebab, nyawamu pasti akan benar-benar terancam ketika orang lain sampai mendengar perkataan tersebut."     

Perlahan-lahan, Zhang Ruochen pun mulai mengendalikan amarahnya.     

Beberapa saat kemudian, maka Zhang Ruochen pun akhirnya sudah berhasil mengendalikan dirinya.     

Kala itu, Elder Xuanji menggelengkan kepalanya dan tidak lagi berbicara mengenai Permaisuri Chi Yao di depan Zhang Ruochen. Setelahnya, ia mengeluarkan sebuah buku berukuran 6 inci dari balik lengan bajunya, dan memberikan buku tersebut kepada Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen menerima buku itu dan menggenggamnya dengan kedua tangan. Setelah itu, terdapat dua kata yang dituliskan pada bagian sampulnya.     

"Satu Pedang!"     

Perlahan-lahan, Zhang Ruochen mulai membuka halaman-halamannya, sebelum akhirnya mulai memaku pandangan matanya di dalam buku tersebut, karena ia merasa sangat tertarik dengan isinya.     

Lelaki itu menghabiskan waktu selama dua jam, sebelum akhirnya selesai membaca semua isinya.     

Setelah itu, Zhang Ruochen mengedipkan kedua matanya yang sudah mulai mengering, dan langsung menutup bukunya, lalu mulai mendongakkan kepala. Kemudian, ia bertanya, "Betapa luar biasanya Tao pedang yang terdapat di dalam buku ini! Sangat luas, sangat mendalam, dan benar-benar menakjubkan! Master, apakah ini keterampilan pedang dari Wordless Sword Manual?"     

Elder Xuanji mengangguk dan berkata, "Benar sekali. Akan tetapi, isi dari buku ini adalah hal-hal yang berhasil kupahami. Sementara itu, keterampilan pedang yang asli dari Wordless Sword Manual bahkan jauh lebih mendalam dan misterius daripada apa yang pernah kutuliskan di buku tersebut.     

"Kau bisa melihatnya kapanpun itu, namun kau tidak harus menguasai sepenuhnya apa-apa yang terkandung di dalam buku itu berdasarkan pada pengalamanku. Jika kau melakukannya, maka kau akan kesulitan untuk menguasai 'Satu Pedang'."     

Zhang Ruochen berkata, "Ada begitu banyak di dalam buku 'Satu Pedang' yang saya masih belum mampu memahaminya. Saya berharap kepada Master supaya mau memberikan sedikit masukan."     

Elder Xuanji hanya tersenyum dan bertanya, "Buku 'Satu Pedang' merupakan sebuah teks yang sangat mendalam. Jadi, itu adalah hal yang cukup natural ketika kau belum mampu memahaminya. Namun, apa yang sebenarnya ingin kuketahui adalah... berapa banyak yang berhasil kau dapatkan dari sana?"     

Saat itu, Zhang Ruochen hanya mampu mengernyitkan dahinya sambil menghela nafasnya dalam-dalam.     

Ketika Elder Xuanji menyaksikan ekspresi Zhang Ruochen, maka seketika itu pula ia memahami bahwa murid ini – yang biasanya tampil memukau – sedang "dihajar" oleh buku Satu Pedang.     

Satu Pedang adalah Tao pedang sejati dan merupakan pijakan dasar bagi seorang praktisi pedang.     

Bahkan seorang Setengah-Biksu yang pertama kali membaca Satu Pedang akan mengira jika dirinya sedang membaca sebuah buku yang berasal dari surga. Yang jelas, mustahil baginya untuk memahami apapun.     

Jadi, seorang pertapa di Perubahan Pertama dari Alam Fish-dragon bisa disebut sebagai sosok yang luar biasa bila ia berhasil memahami makna yang terkandung di dalam beberapa kalimat.     

Meskipun Elder Xuanji sudah memberikan buku Satu Pedang kepada Zhang Ruochen, namun sebenarnya, ia hanya ingin membiarkan lelaki muda itu melihat teks yang terdapat di dalamnya, guna bersiap-siap saat nanti ingin melangkahkan kaki pada jalan seorang praktisi pedang. Yang jelas, untuk sekarang ini, ia tidak mengharuskan Zhang Ruochen untuk mampu memahami semua isinya.     

Tentu saja, sesuatu lain yang sedang ingin dilakukan oleh Elder Xuanji adalah memberikan tekanan yang sangat keras terhadap arogansi milik Zhang Ruochen, sehingga lelaki tersebut tidak akan sampai terjerumus atau bahkan tersesat di kemudian hari.     

Dan benar saja, tujuannya tersebut tampaknya sudah berhasil.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.