Kaisar Dewa

Pir Spiritual Crane



Pir Spiritual Crane

0Biksu Qing Xiao menggelengkan kepalanya dan berkata, "Saya hanya mendengar sedikit tentang hal tersebut, namun saya merasa bahwa itu bukan ide yang bagus. Sebab, bisakah orang-orang seperti Sembilan Kekaisaran dibesarkan hanya dengan memanfaatkan sumber daya latihan?"     

"Selain itu, para keluarga Biksu tangguh yang berada di luar sana juga sedang bertengkar satu sama lain, baik secara terbuka maupun rahasia. Yang jelas, sepertinya mereka tidak akan menghendaki lahirnya seorang Ahli Waris baru di Daratan Kunlin. Bahkan, Sekte Taiji, Sekte Seribu Buddha, dan Sekte Confucian sedang sama-sama mengirimkan murid-murid mereka untuk berkompetisi dalam memperebutkan kursi panas tersebut. Maka dari itu, perintah rahasia ini seolah-olah malah semakin memicu ketegangan di Daratan Kunlun. Jadi, saya merasa bahwa ini bukan ide yang baik."     

Elder Xuanji berkata, "Fakta bahwa kau mampu menemukan bukti-bukti ini telah menunjukkan kecakapan dalam cara berpikirmu. Di sisi lain, kau juga berhak untuk berpegang teguh pada keyakinanmu sendiri. Namun, bahkan di dalam Akademi Saint, maka pertikaian dan perselisihan merupakan sesuatu yang wajar!"     

Seketika itu juga, Biksu Qing Xiao seakan mampu memahami apa yang sedang dimaksudkan oleh Elder Xuanji. "Mungkinkah... apa Master ingin melibatkan saudara junior seperguruan kita untuk memperebutkan kursi tersebut?"     

Elder Xuanji mengangguk dan tersenyum. "Ketika dia menjadi seorang Ahli Waris Daratan Kunlun, maka dia akan mendapatkan begitu banyak sumber daya latihan. Bahkan, dia mungkin bisa menjadi murid sang Permaisuri, dan berhasil memenangkan singgasananya. Bahkan dia berpotensi menjadi seorang Pemimpin Daratan Kunlun! Yang jelas, kesempatan seperti ini tidak bisa disia-siakan begitu saja! Jika tidak, maka kita hanya akan kehilangan kesempatan emas ini!"     

"Selain itu, saudara junior seperguruanmu baru saja berhasil mencapai Tingkatan Tertinggi dari Alam Surga. Jadi, ini merupakan waktu yang pas untuk bergerak. Meskipun dia tidak ingin memperebutkan kursi tersebut, namun orang lain pasti masih akan memintanya."     

Di waktu yang bersamaan, maka ekspresi wajah Biksu Qing Xiao langsung berubah menjadi kelam. "Terkait dengan saudara junior seperguruan kami, maka saya punya satu hal lagi yang hendak saya laporkan."     

"Apa itu?" tanya Elder Xuanji.     

Biksu Qing Xiao membalas, "Altar yang terdapat di dalam Dunia Primitif Wood Spirit telah dihancurkan oleh Setengah-Biksu sesat bernama Tongxu. Saya mengira bahwa masalah itu telah selesai, namun badan intelijen dari Menteri Peperangan menemukan sesuatu yang ganjil dari hasil investigasi. Pada saat altar itu dihancurkan, maka saudara junior seperguruan kami sudah mengunjungi Dunia Primitif Wood Spirit. Bahkan, dia juga sudah mengunjungi altar Dunia Primitif Wood Spirit tersebut.     

"Hasil spesifiknya masih direkam di dalam file rahasia oleh Menteri Peringkat Surga. Saya juga belum mengetahui isi detilnya. Yang jelas, file itu sudah dikirimkan ke Daratan Kunlun, dan akan disampaikan pada rekan kami yang berada di sana."     

Kata-kata yang disampaikan tersebut membuat Elder Xuanji berubah menjadi serius. Setelah itu, ia pun mulai merenunginya untuk beberapa saat, sebelum akhirnya berkata, "Saudara junior seperguruanmu telah diinvestigasi secara menyeluruh oleh Akademi Saint. Saat itu, latar belakangnya benar-benar bersih. Jadi, tidak mungkin bila dia adalah seorang mata-mata dari sekte sesat. Kau tidak perlu mengkhawatirkan hal tersebut.     

"Selain itu, berdasarkan pada tingkat pengolahannya saat itu, maka sepertinya dia tidak akan mampu menghancurkan sebuah altar Dunia Primitif.     

"Satu hal lagi. Meskipun jika dia benar-benar terlibat di dalamnya, namun sang Permaisuri sepertinya tidak akan menindaknya dengan tegas, apalagi hanya untuk masalah sepele seperti ini. Bagaimanapun juga, saudara junior seperguruan baru saja mendapatkan derajat yang tinggi baru-baru ini. Maka dari itu, bila sang Permaisuri mengambil langkah yang tegas terhadap dirinya, maka bisa dipastikan bahwa Akademi Saint dan East Region Saint Mansion akan sama-sama kecewa terhadap beliau. Yang jelas, ketika menimbang antara baik dan buruknya, maka aku meyakini bahwa beliau pasti sanggup memutuskan sesuatu dengan bijak."     

Meski demikian, Biksu Qing Xiao masih terlihat sedikit khawatir, sambil berkata, "Haruskah kami menanyakan langsung kepadanya terkait dengan detil tersebut? Dengan demikian, maka kami bisa bersiap-siap untuk menghadapi tindakan yang akan dilakukan oleh sang Permaisuri."     

Kala itu, Elder Xuanji tampak merenung sejenak, sebelum akhirnya mulai menggelengkan kepalanya. "Sebaiknya tidak perlu. Sebab, itu hanya akan membuatnya merasa tertekan."     

Biksu Qing Xiao dan Elder Xuanji pun masih sama-sama meneruskan diskusi mereka terkait dengan sesuatu penting lainnya, sebelum akhirnya mereka pergi meninggalkan meteor tersebut, dan kembali sampai di Istana Qinghe.     

Istana Qinghe merupakan kediaman pribadi milik kakak saudara tertua – Biksu Qing Xiao. Selain itu, tempat tersebut juga menjadi cabang administratif dan pergudangan senjata milik Menteri Peperangan. Oleh karena itulah, maka Zhang Ruochen dan kakak-kakak seperguruannya yang lain mulai menginap di Ten Thousand Field Tavern.     

Ketika sampai di ruangannya, maka seketika itu pula Zhang Ruochen langsung mengeluarkan Grafik Kayu Yin Yang dan masuk ke dalamnya.     

Grafik Kayu Yin Yang tampak seperti sebuah gulungan lukisan yang menempel di dinding. Jadi, tidak ada seorangpun yang akan menduga bahwa bagian dalamnya mengandung dunia ruang.     

Di bawah bimbingan Blackie, maka kota pertama di dalam Dunia Lukisan sudah mulai terbentuk, dengan bantuan tiga pekerja dari Alam Fish-dragon.     

Bagaimanapun juga, para pertapa dari Alam Fish-dragon merupakan para pekerja yang sangat luar biasa. Sebab, mereka mampu bekerja dengan sangat efisien. Setidaknya, satu orang dari mereka mampu mengimbangi ratusan pekerja biasa lainnya.     

Seluruh kota itu sedang dibangun menggunakan batu-batu raksasa yang ditumpuk menjadi istana, jalan-jalan dan menara-menara. Di atas pegunungan yang tinggi, maka di sana terdapat begitu banyak Energi Chi. Maka dari itu, di atas sana sudah dibangun tempat tinggal milik para peri dan immortal. Selain itu, di sana juga terdapat aliran air yang telah direkayasa sedemikian rupa, hingga menyerupai air terjun setinggi 100 meter.     

Blackie sudah merencanakan pembangunan kota kecil pertama ini agar mampu menampung setidaknya 50.000 orang. Jadi, itu bukan merupakan sebuah proyek yang kecil.     

Sekarang ini, kota tersebut masih samar-samar terbentuk. Yang jelas, untuk membangun sebuah kota yang asli, maka diperlukan banyak waktu untuk menata-letak, mamahat, dan menghiasi.     

Ketika menyaksikan hal tersebut, maka Zhang Ruochen merasa sedikit ragu-ragu. Sehingga, ia pun mulai bertanya, "Blackie, aku penasaran. Mengapa kau membangun sebuah kota di dalam Dunia Lukisan? Apa kau ingin membawa banyak orang untuk datang kemari dan berlatih?"     

Kala itu, Blackie terlihat sangat antusias, namun ia tidak memberitahu alasannya. Sebab saat itu, ia hanya menyeringai. "Kita bukan hanya sedang membangun sebuah kota. Namun, kita juga perlu membangun gedung-gedung. Dan, oh! Aku sudah menempa dua armor dari sisik-sisik Black Skeleton Flood Dragon King dan memberikannya kepada dua gadis tersebut."     

Black menudingkan cakarnya ke arah depan.     

Di arah tudingan cakarnya, maka di sana Ao Xinyan dan Orange Star Emissary sama-sama sedang mengenakan Armor Flood Dragon berwarna ungu. Mereka berdua sedang melayang-layang di atas kota.     

Mereka berdua sudah sembuh dari luka-lukanya.     

Zhang Ruochen menggosok pipinya sendiri dan tersenyum. "Mengapa kau hanya menempa dua armor untuk mereka?"     

Blackie membalas. "Karena mereka harus menemaniku menuju ke Medan Pertempuran Dunia Primitif. Sebaliknya, kau dan tunanganmu akan kembali ke Daratan Kunlun. Jadi, kalian berdua tidak membutuhkan armor."     

Zhang Ruochen bertanya, "Apa kalian bertiga akan pergi menuju Medan Pertempuran Dunia Primitif?"     

Blackie mengangguk dan berkata, "Apa kau ingat tentang altar yang kita temukan di Dunia Primitif Wood Spirit? Altar itu terhubung dengan Dunia Primitif yang lain. Jadi, itu pasti merupakan sesuatu yang sangat serius. Maka dari itu, aku harus bisa menemukan alasannya."     

Zhang Ruochen berkata, "Biarkan aku ikut!"     

"Tidak perlu. Saat ini, kau sedang menjadi pusat sorotan. Jadi, ada begitu banyak kelompok besar yang sedang memperhatikanmu. Jika kau ikut bersama kami, maka kau hanya akan berhadapan dengan masalah," Blackie menambahkan, "Selain itu, aku akan membawa mereka berdua untuk mencari pengalaman di Medan Pertempuran Dunia Primitif."     

Zhang Ruochen memaku pandangan matanya ke arah Orange Star Emissary. Kemudian, ia bertanya, sambil merasa sedikit khawatir, "Apa kau yakin dirimu sanggup mengendalikannya?"     

"Apa kau khawatir dengan gadis Pasar Gelap itu? Kau tidak perlu khawatir. Aku sudah menjadikannya sebagai muridku sendiri. Aku juga sudah mengajarinya beberapa teknik kuno yang unik. Jadi, aku sangat yakin bahwa dia akan berada di bawah kendaliku, setidaknya sampai dia menguasai teknik-teknik tersebut. Yang jelas, gadis itu tidak akan pernah lepas dari genggamanku."     

Zhang Ruochen berkata, "Baiklah! Karena kau sudah tahu apa yang ingin kau lakukan, maka aku tidak perlu mengatakan apa-apa lagi. Kapan kalian akan pergi ke sana?"     

"Sekarang," kata Blackie.     

Seketika itu juga, Ao Xinyan dan Orange Star Emissary sama-sama keluar dari Dunia Lukisan. Di hari yang sama, mereka bertiga juga sudah masuk ke dalam Medan Pertempuran Dunia Primitif.     

Beberapa saat berselang, Huang Yanchen akhirnya siuman. Wanita itu sudah lumayan sembuh dari luka-lukanya. Sekarang ini, ia sedang berada di luar Dunia Lukisan bersama dengan Zhang Ruochen.     

Di hari yang sama, tiga seniornya – Zhu Hongtao, Wan Ke, dan Lingsu – mereka dipimpin oleh Elder Xuanji, sudah naik ke atas kapal perang Dunia Primitif bersama dengan Zhang Ruochen dna Huang Yanchen. Setelah itu, mereka berenam mulai melewati sebuah lubang cacing, hingga akhirnya sampai di Kota Saint Wilayah Timur.     

Secara natural, maka mereka langsung mengarah ke Akademi Saint ketika mereka sampai di kota tersebut.     

Lalu, di tengah jantung Akademi Saint, maka di sana terdapat Gunung Saint – yang sedang menjulang tinggi.     

Gunung Saint tidak berdiri sendiri, melainkan terhubung dengan jajaran gunung lain, dengan puluhan puncaknya yang indah, serta lembah-lembah yang dalam. Yang jelas, hanya orang-orang yang sudah mencapai Alam Setengah-Biksu – yang bisa mengunjungi tempat tinggal para peri dan immortal - di atas Gunung Saint.     

Sementara itu, kediaman Elder Xuanji berada di atas Taman Pir Spiritual Crane, di Gunung Saint.     

Di taman tersebut, di sana terdapat 3.600 pohon Pir Spiritual Crane.     

Saat itu sudah memasuki musim panen. Akibatnya, terdengar suara angin sepoi-sepoi, yang berhasil menerbangkan kelopak bunga berwarna putih yang berserakan di lantai – layaknya bunga-bunga salju.     

Dan tentu saja, terdapat begitu banyak Pir Spiritual Crane yang hampir matang di pohon-pohon tersebut, dimana juga mengeluarkan aroma yang sangat memikat.     

Saat ini, hanya ada Zhang Ruochen dan Elder Xuanji di Taman Pir Spiritual Crane tersebut.     

Seorang pria tua dan lelaki muda sedang saling berhadap-hadapan satu sama lain.     

Elder Xuanji tampak sedang melihat sesuatu yang berada pada jarak enam meter jauhnya. Di sana, terdapat sebuah pohon Pir Spiritual Crane dengan diameter mencapai 3 meter. Di bagian pohonnya, terdapat tujuh buah Pir Spiritual Crane.     

Tiba-tiba, salah satu Pir Spiritual Crane tersebut seperti tampak hidup. Setelahnya, buah itu mulai menyerap Energi Chi dari langit dan bumi, sebelum akhirnya perlahan-lahan berubah menjadi warna kuning keemasan. Pada akhirnya, buah itu mengeluarkan aroma yang sangat wangi.     

"Ha ha! Jadi hari ini, sebuah Pir Spiritual Crane ternyata baru saja matang."     

Elder Xuanji pun terkekeh. Kemudian, sambil mengangkat salah satu tangannya, maka ia mulai mencengkram udara.     

Detik berikutnya, maka Pir Spiritual Crane itu sudah berada di dalam genggamannya.     

Elder Xuanji merentangkan tangannya dan memberikan Pir Spiritual Crane tersebut kepada Zhang Ruochen. Setelah itu, ia berkata, "Pohon Pir Spiritual Crane akan mekar setiap 300 tahun sekali, lalu menumbuhkan buah tersebut selama 300 tahun yang lain, hingga akhirnya benar-benar membuat buah itu matang sempurna pada 300 tahun kemudian. Satu buah Pir Spiritual Crane dapat meningkatkan pengolahanmu dalam jumlah besar, lalu mengembangkan kecerdasan spiritualmu, dan memperpanjang rentang hidupmu selama 30 tahun.     

"Aku tidak akan pernah memberikan satu buah tersebut, bahkan untuk seorang Setengah-Biksu yang ingin memperpanjang rentang usianya. Akan tetapi, hari ini kau sedang beruntung! Jadi, ambillah, dan rasakan nikmatnya."     

Pir Spiritual Crane, diberi nama demikian karena buah itu tampak seperti seekor bangau spiritual, yang memiliki leher panjang dan jenjang, namun tampak gendut pada bagian perut. Jadi, ketika diamati lekat-lekat, maka seseorang akan dapat melihat sayapnya, paruhnya, serta bagian mata dan kakinya.     

Tanpa perlu mencobanya, saat itu aroma yang dilepaskan sudah mampu membuat seseorang meneteskan air ludah. Sebab, aroma yang dikandung oleh buah tersebut terasa manis.     

Fakta bahwa buah itu mampu memperpanjang rentang hidup seseorang sampai 30 tahun, maka itu sudah melambangkan bahwa buah tersebut sangat bernilai tinggi. Di sisi lain, itu hanya salah satu dari begitu banyak manfaat lainnya. Yang jelas, seorang Setengah-Biksu pasti tidak akan pernah dapat menahan diri dari godaannya.     

Zhang Ruochen mengamatinya sejenak, sebelum akhirnya merentangkan kedua tangannya, dan menerima Pir Spiritual Crane tersebut dari tangan Elder Xuanji.     

Setelah itu, ia mulai meletakkan Pir Spiritual ke dalam sebuah kotak permata. Di waktu yang bersamaan, ia juga menutup kotak tersebut, sebagai langkah pencegahan agar esensi yang terkandung di dalamnya tidak menghilang.     

Ketika menyaksikan hal tersebut, maka seketika itu pula Elder Xuanji menjadi sedikit terkejut dan bertanya, "Kakak saudara keduamu sering sekali mencuri Pir Spiritual Crane untuk dimakan olehnya ketika buah itu sudah matang sempurna. Mengapa kau tidak ingin mencobanya sekarang?"     

Zhang Ruochen mendongakkan kepala dan tersenyum. "Saya ingin membawanya pulang untuk ibu saya."     

Seketika itu juga, hati Elder Xuanji seperti sedang terenyuh. Lelaki muda ini, katanya pada diri sendiri, ternyata sangat berbakti.     

Semenjak ibu Zhang Ruochen tidak membuka Tanda Suci untuk dirinya sendiri, maka wanita itu hanya menjadi seorang manusia biasa. Jadi, ketika wanita itu mengkonsumsi Pir Spiritual Crane, maka pengaruhnya akan sangat besar.     

Meskipun hal itu terdengar seperti tindakan yang mubazir, karena memberikan sebuah Pir Spiritual Crane untuk manusia biasa, namun rasa bakti yang ditunjukkan tersebut masih merupakan harta karun lain yang tak ternilai harganya.     

Kala itu, ada tatapan takjub di kedua mata Elder Xuanji. Yang jelas, bagi dirinya, maka murid termudanya tersebut seakan-akan telah berhasil meninggalkan suatu kesan yang mendalam. Kemudian, ia pun bertanya, "Jadi, apa kau tahu mengapa aku ingin bertemu denganmu sendirian saja?"     

Zhang Ruochen berkata, "Murid Anda tidak mengetahuinya."     

Elder Xuanji berdiri, sambil menatap ke arah kelopak bunga pir yang telah mekar. "Aku sudah mendengar bahwa kau telah menguasai sebuah teknik pedang yang menakjubkan, yakni 'Swift and Neat'. Bisakah kau menunjukkannya padaku?"     

Karena merasa tercengang, maka seketika itu pula Zhang Ruochen sejenak langsung membeku.     

Bagaimanapun juga, Swift and Neat merupakan sebuah Pedang Waktu, yang membutuhkan Tanda Waktu di dalamnya – dimana hal tersebut mengandung kekuatan waktu.     

Mungkin orang lain tidak akan pernah mampu menyadari kekuatan waktu. Namun, Elder Xuanji bukan merupakan sosok superior biasa. Bahkan fluktuasi waktu yang sedemikian kecil pun tidak akan pernah sanggup lolos dari perhatian pria tua tersebut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.