Kaisar Dewa

Refining Warrior



Refining Warrior

0"Aku sudah bisa membentuk sebuah Holy Source. Jadi, aku tidak akan terlalu rugi ketika ingin memberimu sebuah Pil Golden Beast Essence. Selain itu, aku juga mempunyai Pil Golden Beast untuk diriku sendiri. Maka dari itu, memberikan satu pil ini kepadamu hanya akan sedikit mempengaruhi latihanku. Yang jelas, aku masih bisa mengejarnya melalui latihan-latihan yang rutin."     

Saat itu, Zhu Hongtao memang tampak sedikit tidak peduli, namun ia akan menjadi marah bila Zhang Ruochen sampai menolak pemberian Pil Golden Beast Essence-nya.     

Zhu Hongtao adalah salah satu dari binatang buas kuno yang berhasil selamat. Selain itu, ia telah mempelajari dua keterampilan olah raga yang berbeda-beda, dan membuatnya mampu menciptakan Pil Golden Beast Essence lainnya, sekaligus juga membentuk sebuah Holy Source yang baru.     

Namun, Zhang Ruochen tidak mau menerima Pil Golden Beast Essence tersebut. Kemudian, ia berkata, "Meskipun aku sangat ingin mencapai Alam Setengah-Biksu, namun aku tidak akan menggunakan jalan pintas seperti ini. Sebab, menelan Pil Golden Beast Essence sama sekali tidak ada bedanya dengan menghisap darahmu sendiri."     

Kala itu, ekspresi wajah Zhu Hongtao terlihat sedikit membeku, sebelum akhirnya ia mulai mengangguk. Setelahnya, dengan perasaan takjub tertentu, maka ia berkata, "Kau punya karakter moral yang sangat baik, saudara junior seperguruan. Namun, semenjak ini hanya terjadi di antara kita, maka sudah semestinya kau tidak perlu memperlakukanku seperti pihak luar."     

Di sisi lain, Zhang Ruochen sudah memutuskannya dengan mantap, maka sambil menggelengkan kepala, ia pun akhirnya mengambil satu langkah ke arah belakang.     

Ketika mengamati perilaku Zhang Ruochen, maka seketika itu pula Elder Xuanji langsung mengangguk puas. Setelah itu, ia berkata, "Hongtao, apa yang ingin kau berikan kepadanya memang sesuatu yang terlalu berlebihan."     

"Saudara junior seperguruanmu baru saja menembus ke Alam Fish-dragon. Untuk sekarang ini, Pil Golden Beast Essence memang bisa menciptakan lonjakan besar terhadap tingkat pengolahannya. Namun, ketika digunakan dalam jangka panjang, maka pengaruh baiknya pasti masih akan berhadapan dengan efek sampingnya. Yang jelas, tidak ada hasil baik yang bisa dipetik dari perjalanan tersebut."     

Di waktu yang bersamaan, saat itu ekspresi wajah Zhu Hongtao langsung berubah. Kemudian, ia kembali menyimpan Pil Golden Beast Essence, sebelum akhirnya cepat-cepat membungkuk. "Anda membuat saya takut, Master. Seharusnya ini bukan masalah yang serius, benarkan?"     

Elder Xuanji hanya mengangguk dan berkata, "Saudara junior seperguruanmu adalah seorang jenius. Bahkan, masa depannya akan mengungguli kalian semua. Maka dari itu, kita tidak bisa memperlakukannya seperti seorang ksatria biasa. Alih-alih ingin memberikannya sesuatu, tapi kenapa kalian semua tidak memilih untuk melindunginya di masa depan? Setidaknya, hal itu dapat menjauhkannya dari beberapa ancaman."     

Ketika mendengar hal tersebut, maka seketika itu pula Zhu Hongtao mulai menepuk dadanya sendiri, sebelum akhirnya mengeluarkan suara yang menggelegar. "Semenjak Master berkata demikian, maka saya akan bersedia menjadi Pelindung Latihan-nya, dan mengawasinya selama 30 tahun mendatang. Yang jelas, saya akan memberi pelajaran kepada mereka yang ingin menyakitinya."     

Di waktu yang bersamaan, Setengah-Biksu Lingshu melirik ke arahnya, dan mendengus. "Dasar kata-kata bualan yang ceroboh, kakak saudara seperguruan kedua. Bagaimanapun juga, tidak mudah untuk menjadi Pelindung Latihan seseorang, apalagi sampai 30 tahun lamanya!"     

"Aku tidak sedang membual dan tidak sedang bertindak ceroboh. Kali ini, aku benar-benar serius." Balas Zhu Hongtao.     

Di sisi lain, hampir semua ahli waris dari Keluarga Biksu Tangguh memang kerap memiliki seorang Pelindung Latihan – yang diam-diam menjaga mereka dari jarak tertentu – tidak peduli kemanapun mereka pergi.     

Pada umumnya, sang Pelindung ini akan bersembunyi di balik kegelapan dan tidak akan ikut campur terhadap urusan mereka. Sebab, ia akan keluar dari persembunyiannya bila sang ahli waris tersebut sedang mengalami situasi berbahaya.     

Tentu saja, demi melatih sang ahli waris agar mampu menyelesaikan masalahnya sendiri, maka seorang Pelindung tidak akan mampu menyelamatkannya setiap waktu.     

Oleh karena itulah, meskipun para Pelindung tersebut sedang diam-diam mengamati mereka dari kejauhan, namun para ahli waris Biksu dari keluarga tangguh juga masih dapat meregang nyawa – dikarenakan hal-hal yang tidak terduga-duga.     

Lalu, ketika menyadari bahwa sosok itu sudah membentuk Holy Source-nya, maka bisa disimpulkan bila tingkat pengolahan milik Zhu Hongtao telah mencapai Alam Biksu.     

Selain itu, ia juga merupakan seorang binatang buas kuno. Sehingga, fakta ini telah membuktikan kekuatannya yang besar.     

Di sisi lain, bila seorang superior seperti Zhu Hongtao benar-benar menjaga Zhang Ruochen selama 30 tahun lamanya, maka Pasar Gelap dan Sekte Bulan Penyembah Setan setidaknya sama-sama membutuhkan beberapa Biksu – hanya untuk menyerang Zhang Ruochen – jika mereka benar-benar ingin menyingkirkannya.     

Saat itu, Zhang Ruochen cepat-cepat berkata, "Terima kasih, kakak saudara kedua."     

"Tidak perlu berkata terima kasih. Apalagi, melindungi dirimu adalah suatu pekerjaan yang sangat serius. Jika aku tidak melakukannya dengan baik, maka Master akan melayangkan komplain kepadaku, dan menganggapku sebagai sosok yang tidak kompeten," Zhu Hongtao memberikan senyuman lebar. Setelah itu, ia segera mengirimkan gelombang suara ke dalam telinga Zhang Ruochen. "Saat kau telah kembali ke Wilayah timur, maka kakak saudara keduamu ini akan mengajakmu jalan-jalan. Setelah itu, kau pasti akan merasa semakin bersyukur karena pernah hidup di dunia ini."     

Ketika mendengar tentang hal tersebut, maka Zhang Ruochen pun hanya tersenyum. Bagaimanapun juga, ia sudah memahami bahwa "tempat-tempat baik"– yang dimaksud oleh kakak saudara keduanya – pasti bukan merupakan tempat yang benar-benar baik.     

Meski demikian, itu tidak masalah. Apalagi, lebih jauh mengenal dunia adalah sesuatu yang masih diperlukan.     

Kemudian, setelah mendengar bahwa Zhu Hongtao telah berjanji untuk menjadi Pelindung Latihan Zhang Ruochen, maka seketika itu pula kakak saudara ketiga – Wan Ke – merasa perlu untuk mengimbangi hadiah besar tersebut. Maka dari itu, sambil merasa sedikit menyesal, maka ia pun harus memberikan Shooting Star Invisible Cloak kepada Zhang Ruochen.     

Dengan kedua tangannya yang menggenggam Shooting Star Invisible Cloak, maka saat itu Wan Ke berdiri tegak, sambil memaksakan senyuman kaku dan getir di wajahnya.     

Pada akhirnya, ia pun menjelaskan kepada Zhang Ruochen tentang cara-cara menggunakan Shooting Star Invisible Cloak. Setelah ia selesai menjelaskannya, maka ia memberikan jubah tersebut kepadanya.     

"Terima kasih, kakak saudara ketiga."     

"Tidak perlu... berterima kasih. Kita semua adalah saudara..." Wan Ke tak kuasa lagi menahannya, hingga diam-diam ia langsung menghela nafasnys di dalam hati, sambil mulai sedikit menyesal atas tindakannya. Saat itu, apa yang membuatnya berpikir keras adalah kado apa lagi yang pantas untuk dijadikan sebagai hadiah pada hari pernikahannya?     

Zhang Ruochen juga memahami bahwa harta karun ini merupakan sesuatu yang sangat berharga, namun ia juga tidak menolaknya. Bagaimanapun juga, kembali melayangkan protes hanya akan menunjukkan sikap yang tidak sopan.     

Yang jelas, hadiah untuk pertemuan pertama – yang ini – masih "layak" untuk diterima, sementara yang lain tidak.     

"Clip-Clop!"     

Terdengar suara langkah kaki yang berat dari sisi luar Istana Qinghe, seperti halnya batu bata yang sedang dipukulkan ke atas lantai.     

Beberapa saat kemudian, ada seorang pria berbadan besar dan berotot mulai masuk ke dalam aula.     

Pria itu memiliki punggung seperti harimau dan pinggul yang seperti beruang. Selain itu, ia memiliki kulit yang gelap, dengan armor hitam yang menyelimuti ujung kepala sampai kakinya. Di waktu yang bersamaan, terdapat aura bela diri yang dingin dan dipancarkan dari kedua bola matanya, sementara tubuhnya memancarkan intensitas membunuh yang kuat.     

Zhang Ruochen mengalihkan pandangan matanya ke arah pria tersebut. Setelah itu, ia menemukan bahwa pria itu ternyata masuk ke dalam sana seorang diri. Sebelumnya, ia merasa bahwa pria tersebut sedang memancarkan nuansa – yang seperti berasal dari ribuan prajurit – dimana mereka sedang menggila dalam barisan dan melesat maju untuk menyerang lawan.     

Yang jelas, sebagian besar ksatria lain akan melangkahkan kakinya mundur ketika merasakan aura keagungan – yang tak terlihat – dari sosok pria tersebut. Mereka akan menjadi gemetar, mungkin saja sampai ngompol di dalam celana, atau bahkan bisa juga pingsan.     

"Murid Anda Qing Xiao, sedang memberi salam kepada Master."     

Kedua tangan pria itu – yang tampak seperti besi – sedang ditangkupkan ke arah depan. Selain itu, baik kepala dan punggungnya sama-sama terlihat membungkuk, dimana pria tersebut sedang memberikan penghormatan yang sangat dalam kepada Elder Xuanji.     

"Jadi, inikah kakak saudara tertua, Biksu Qing Xiao," kata Zhang Ruochen kepada dirinya sendiri.     

Elder Xuanji mengangguk dan sedikit mengangkat tangannya. "Tidak perlu bersikap terlalu formal, Qing Xiao."     

Biksu Qing Xiao pun mulai mendongakkan kepalanya. Kemudian, sambil memasang ekspresi yang serius, maka ia berkata dengan suara seraknya, "Saya punya sesuatu penting yang harus segera disampaikan. Saya ingin bicara empat mata dengan Master."     

Pria itu memberikan tekanan pada kata "empat mata".     

Seketika itu juga, kakak saudara kedua – Zhu Hongtao – melirik ke arah Biksu Qing Xiao, sambil berteriak, dan menunjukkan rasa tidak senangnya. "Kakak saudara tertua, semestinya kau tidak perlu memperlakukan kami seperti orang asing! Bisakah kau mengatakannya langsung? Apa kau memang perlu menyembunyikannya dari kami?"     

Biksu Qing Xiao memberikan tatapan yang sangat dingin, sebelum akhirnya berkata, "Masalah ini benar-benar merupakan sesuatu yang penting. Aku khawatir bila mulut besarmu tidak akan sanggup menjaga rahasianya."     

"Hey... kau tak percaya kepadaku..."     

Zhu Hongtao menggumamkan hal tersebut.     

Tampaknya, ia sedikit takut dengan Biksu Qing Xiao, sehingga ia tidak mengatakan apa-apa lagi, sebelum akhirnya mulai menurunkan kepalanya sendiri.     

Di waktu yang bersamaan, tatapan mata Biksu Qing Xiao mulai melembut ketika ia memaku pandangan matanya ke arah Zhang Ruochen. "Ini pasti saudara junior seperguruan kita. Aku tidak punya hadiah yang bagus untukmu. Jadi, aku hanya akan memberimu sebuah Refining Warior sebagai hadiah pertemuan pertama kita."     

Biksu Qing Xiao pun langsung mengeluarkan bola besi hitam – berukuran sekepal tangan – dari balik armornya, lalu menggenggamnya di tangan. Setelah itu, ia memberikannya pada Zhang Ruochen.     

Bola besi hitam itu disepuh dengan bahan yang belum diketahui dan beratnya mencapai ribuan kati. Sebagaimana Zhang Ruochen menerima bola tersebut tanpa peringatan apa-apa, maka ketika bola itu berada di tangannya, seketika itu pula tulang-belulang yang berada di tangannya nyaris remuk.     

Untungnya, Zhang Ruochen dapat bereaksi dengan sangat cepat. Sehingga, hanya dalam kurun waktu satu detik, maka ia mulai mengencangkan otot-ototnya dan mencengkram bola itu kuat-kuat.     

Setelah itu, Biksu Qing Xiao dan Elder Xuanji sama-sama pergi meninggalkan Istana Qinghe – dimana mereka seperti sedang punya masalah serius yang harus segera didiskusikan.     

Jadi, yang tersisa di dalam Istana Qinghe adalah Zhang Ruochen, Zhu Hongtao, Setengah-Biksu Lingshu, dan Wan Ke.     

Di waktu yang bersamaan, atmosfir yang terdapat di dalam aula tersebut tiba-tiba berubah menjadi ganjil.     

Kala itu, Wan Ke tertawa dan berkata, "Kakak saudara tertua memang selalu memasang kepribadiannya yang dingin, namun dia masih memperlakukan kami, para adik seperguruannya, dengan sangat baik."     

"Dia telah memberimu sebuah Refining Warrior, sebuah hadiah yang sangat bagus, dan benda yang sangat berharga, tentunya. Apa kau perlu meminta bantuan kami untuk mengajarimu bagaimana cara menggunakannya?"     

Zhang Ruochen tersenyum dan berkata, "Tidak, tidak perlu. Meskipun ini adalah pertama kalinya bagiku mendapatkan sebuah Refining Warrior, namun aku juga mengerti bagaimana cara menggunakannya."     

Zhang Ruochen pun mencengkram bola besi itu erat-erat, sambil mengalirkan Tenaga Chi ke dalamnya, lalu mulai mengaktifkan inskripsi-inskripsi yang terdapat di dalam bola tersebut.     

"Swoosh!"     

Bagian atas dan bawah dari bola besi tersebut langsung berputar-putar dengan arah yang berlawanan. Setelah itu, terdapat sedikit retakan yang bisa dilihat di tengah-tengahnya. Kemudian, ada sebuah sosok besi yang terus membesar dari dalamnya, hingga akhirnya menjadi seperti besi raksasa – berbentuk manusia – dan berukuran tinggi tiga meter.     

Besi raksasa yang berbentuk manusia itu berdiri gagah di tengah-tengah aula, yang terlihat sangat tangguh dan penuh kekuatan bertarung.     

Itu merupakan sebuah Refining Warrior, sebuah senjata pertarungan yang ditempa langsung oleh Menteri Pekerjaan Suci dari Kekaisaran Pusat Pertama.     

Yang jelas, hanya Menteri Peperangan saja yang mampu menggunakan sebuah Refining Warrior.     

Maka dari itu, tidak ada yang menyangka, bahwa orang-orang yang memiliki hubungan kekerabatan dengan Menteri Peperangan – seperti Zhang Ruochen – akhirnya dapat memiliki satu buah senjata yang demikian. Bagaimanapun juga, selama benda tersebut masih dibagikan dalam kisaran yang wajar untuk pihak luar, maka para Jajaran Tinggi dari Menteri Peperangan tidak akan terlalu memusingkannya.     

Selain itu, terdapat sebuah lubang di tengah dada Refining Warrior tersebut – tempat untuk meletakkan Kristal Suci – sebagai penggerak energinya.     

Tentu saja, bagi sebuah Refining Warrior, maka Kristal Suci kelas pertama masih juga belum cukup, ketika ingin digunakan untuk menyelesaikan satu pertarungan.     

Maka dari itu, Menteri Peperangan Biasanya menggunakan Batu Suci sebagai penggerak energinya.     

Meskipun sebuah Batu Suci merupakan benda yang sangat bernilai tinggi, namun batu itu masih dapat dibeli di Bank Pasar Bela Diri, asalkan kau sanggup menjangkau harganya.     

Oleh karena itulah, Zhang Ruochen memutuskan untuk kembali ke Akademi Saint dan membeli beberapa Batu Suci – guna menguji kekuatan bertarung dari sebuah Refining Warrior. Bagaimanapun juga, sebuah hadiah pemberian dari kakak saudara tertuanya pasti merupakan benda yang sangat bermanfaat.     

…     

...     

Setelah pergi meninggalkan Istana Qinghe, maka Biksu Qing Xiao dan Elder Xuanji langsung melesat ke arah kejauhan, sebelum akhirnya mereka berdua sama-sama terbang melintasi ruang hampa. Setelah itu, mereka mendarat di sebuah batu meteor – yang berukuran lebih dari 50 meter.     

Dengan satu ayunan tangannya, maka terdapat Chi Suci yang mulai bermunculan dari tubuh Elder Xuanji, hingga akhirnya membentuk sebuah kolom cahaya berbentuk lingkaran dan langsung menyelimuti seisi meteor tersebut.     

Kala itu, Elder Xuanji menatap ekspresi serius yang ditampilkan oleh Biksu Qing Xiao, sebelum akhirnya berkata, "Tampaknya senjata iblis yang berasal dari Dunia Primitif Xuan Wu bukanlah jenis senjata biasa! Apa senjata ini bisa memicu masalah yang serius, dan berpotensi menjadi bencana yang besar?"     

Menteri Peperangan baru saja mengirimkan tiga Biksu Perang untuk mengamankan Pilar Vicious Sea dari Dunia Primitif Xuan Wu.     

Dan Biksu Qing Xiao adalah salah satu dari mereka.     

Biksu Qing Xiao mengangguk, lalu mulai berkata serius, "Tidak ada seorangpun yang pernah menyangka bahwa sesuatu yang seperti ini ternyata tinggal di dalam Dunia Primitif Xuan Wu. Saya bisa mengatakan bahwa benda itu sudah berada di dalam laut selama 100.000 tahun.     

"Mereka pasti sudah tiba di Daratan Kunlun sejak 100.000 tahun silam, namun kami semua sama sekali tidak bisa menemukannya. Ini sungguh mengerikan!"     

Dengan kedua tangan yang berada di belakang pinggul, maka Elder Xuanji mulai menggelengkan kepalanya. Kemudian, ia berkata, "Mungkin beberapa orang sudah mengetahuinya, namun mereka hanya tidak mencatat hal tersebut di dalam buku sejarah. Bagaimanapun juga, ada begitu banyak peristiwa yang terjadi selama 100.000 tahun belakangan. Jadi, mereka semua pasti ada hubungannya dengan ini. Apa kau masih ingin bagaimana Abad Pertengahan itu bisa berakhir?"     

Biksu Qing Xiao akhirnya terdiam untuk waktu yang lama. Setelah itu, ia pun mulai mengernyitkan dahinya, dan berkata, "Saya bisa merasakan bahwa bencana sedang datang mendekat, namun tidak ada seorangpun yang tahu kapan hal itu akan terjadi."     

Elder Xuanji tersenyum dan berkata, "Jangan terlalu mengkhawatirkannya. Sebab, Daratan Kunlun sendiri sudah berubah menjadi sedemikian rupa sejak dipimpin oleh Permaisuri. Jadi, ada begitu banyak ksatria jenius yang lahir di sana, selain juga para Biksu tangguh. Yang jelas, Seni Bela Diri sedang mengalami perkembangan yang pesat, dan begitu pula yang terjadi pada Jalan Suci.     

"Selain itu, aku juga sudah mendengar bahwa sang Permaisuri baru saja memberikan sebuah perintah rahasia. Beliau sedang memilih sepuluh Ahli Waris Daratan Kunlun. Jadi, aku sangat percaya bahwa sebentar lagi pasti akan muncul sepuluh orang kaisar baru. Hal ini ditujukan untuk menciptakan kembali masa-masa kejayaan Sembilan Kekaisaran pada 800 tahun silam."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.