Kaisar Dewa

Stairway to Heaven



Stairway to Heaven

0Pendiri keluarga Luo, yakni Luo Xu, adalah seorang biksu yang berasal dari Akademi Saint dengan derajat yang tinggi.     

Dengan token miliknya, maka Luo Shuihan dapat dengan mudah berlatih di dalam Akademi Saint kapanpun saja.     

Tidak lama setelah itu, para ksatria Omen Ridge akhirnya tiba di tempat diselenggarakannya ronde pertama ujian masuk, yakni Stairway to Heaven.     

Stairway to Heaven adalah bangunan tertinggi di Akademi Saint, dan sepenuhnya terbuat dari kristal meteorit. Setiap potongan kristal itu mempunyai berat 50.000 kilogram. Terdapat total 99 tangga, dimana tangga itu lurus menembus langit, dan memberikan aura keagungan bagi orang-orang yang melihatnya.     

Di puncak tangga ke 99, terdapat sebuah Candi Suci yang memancarkan cahaya suci berwarna putih. Saat dilihat dari kejauhan, maka tempat itu tampak seperti bulan bundar yang sedang melayang di angkasa, dengan Candi Suci tersebut sebagai titik pusatnya.     

Pemandangan hebat seperti ini hanya bisa ditemui di Akademi Saint.     

Ada yang mengatakan bahwa sejak era kuno, setiap biksu yang berasal dari Akademi Saint akan meninggalkan sesuatu di Candi Suci.     

Di waktu yang sama, Candi Suci digunakan sebagai tempat berkumpulnya figur yang menyerupai patung batu milik para Biksu, sehingga patung-patung itu mengandung sisa-sisa Kekuatan Biksu. Hal itu bertujuan agar para generasi muda selalu mengingat mereka selamanya.     

Agar bisa menyembah para figur ini, maka mereka pertama-tama harus mendaki ke atas tangga.     

Di Candi Suci yang berada di puncak Stairway to Heaven, maka terdapat aura tangguh dari Kekuatan Biksu dalam jumlah yang besar, sehingga garis-garis putih tampak memberi tekanan ke arah bawah, dan mengurung mereka layaknya rantai belenggu.     

Dengan setiap daun tangga yang mereka tapaki, maka tekanannya meningkat dua kali lipat.     

Hanya murid-murid yang bisa mencapai tangga ke 30, yang secara resmi terhitung lolos ujian ronde pertama.     

Ketika Luo Shuihan, Zhang Ruochen, Huang Yanchen, Duanmu Xingling, Si Xingkong, Chang Qiqi dan Chen Xier sama-sama mendatangi kaki Stairway to Heaven, maka mereka menyaksikan ratusan orang yang sedang menapaki tangga, dan menuju ke atas.     

Di tangga ke 30, terdapat sebuah Tablet Permata raksasa berukuran tinggi sembilan meter.     

Para ksatria yang telah berhasil mencapai tangga ke 30 harus mengukir namanya di Tablet Permata tersebut, dengan menggunakan telapak tangannya guna menandai bahwa mereka telah lolos ujian pertama.     

Para ksatria jenius yang berhasil mencapai tangga ke 30 biasanya tidak puas dengan hasil ini, sehingga mereka terus naik ke atas.     

Pernah ada ksatria yang sanggup menapaki sampai tangga ke 50, dan terus mendaki.     

"Semakin tinggi kualifikasi yang dimiliki seseorang, maka semakin tinggi pula dia sanggup mendaki tangga." Kata Huang Yanchen. "Oleh karena itulah, ada begitu banyak orang yang telah lolos dari ronde pertama masih memilih untuk tetap mendaki demi membuktikkan superioritas masing-masing."     

"Stairway to Heaven adalah sebuah situs sejarah yang paling terkenal di Wilayah Timur. Selama kau menunjukkan talentamu yang luar biasa dan lebih unggul daripada semua ksatria yang berada di tempat ini, maka seketika itu juga kau akan menjadi terkenal di seluruh dunia."     

"Seorang pria yang ingin membangun reputasinya adalah seperti sebuah pohon yang sedang mengembangkan bayangannya. Kesempatan seperti ini jarang sekali ditemukan."     

Chang Qiqi menggosok-gosok tangannya. "Haha!" katanya gembira. "Hari ini sepertinya adalah hari dimana aku akan menjadi terkenal."     

Selain Chang Qiqi, maka Si Xingkong, Huang Yanchen dan Chen Xier juga merasa sangat gembira; kesempatan yang sangat langka ini adalah ajang pembuktian bagi mereka untuk menunjukkan kekuatan dan berkompetisi dengan para putra-putri kesayangan Dewa yang berasal dari seluruh Wilayah Timur.     

Sehingga itu tidak hanya menjadi sebuah kesempatan untuk bisa belajar di Akademi Saint.     

Sebab, mungkin saja ada begitu banyak Setengah-Biksu yang sedang bersembunyi di balik kegelapan dan sedang mengamati Stairway to Heaven.     

Selama mereka cukup luar biasa, maka mereka bisa langsung diterima menjadi murid para Setengah-Biksu.     

Ini pernah terjadi di ujian masuk Akademi Saint sebelumnya. Jadi, meskipun saat ini masih ronde pertama ujian masuk, namun mereka semua mencoba untuk memamerkan kekuatan terbaik masing-masing.     

Zhang Ruochen dan yang lainnya tidak segera menapaki Stairway to Heaven; mereka sedang membaca situasi dan berharap dapat belajar dari kemampuan para jenius Wilayah Timur.     

Beberapa saat kemudian, para murid jenius dari South Cloud Commandery, yang juga berada di bawah kaki Stairway to Heaven, bergegas menaiki tangga.     

Bahkan untuk seorang keturunan luar biasa dari keluarga Setengah-Biksu seperti Zi Hansha, maka hal itu adalah sesuatu yang menggembirakan baginya jikalau sanggup menjadi seorang murid Setengah-Biksu.     

Itu terjadi karena di dalam keluarga Zi, hanya terdapat satu orang leluhur yang telah mencapai level Setengah-Biksu, dimana ia pun jarang menampakkan dirinya.     

Jika leluhur Setengah-Biksu mereka tiba-tiba mati tanpa meninggalkan seorang keturunan, maka Keluarga Zi akan ditendang menuju ke dunia mortal dan kehilangan derajat mereka sebagai keluarga Setengah-Biksu. Di waktu yang sama, mereka semua akan menderita di tangan para keluarga Setengah-Biksu lain yang ingin menguasai properti mereka.     

Jika Zi Hansha bisa menjadi murid dari seorang Setengah-Biksu, maka derajatnya di dalam Keluarga Zi juga akan meningkat. Sehingga, ia pasti akan mendapatkan posisi sebagai pemimpin Keluarga Zi di masa depan.     

Bahkan derajat dari Keluarga Zi juga mungkin dapat meningkat.     

"Stairway to Heaven... luar biasa. Hari ini adalah hari dimana aku akan menjadi terkenal. Jika aku mampu menarik perhatian seorang Setengah-Biksu dan menjadi muridnya, maka siapa yang berani meremehkanku ketika aku kembali ke Keluarga Zi? Lalu Xue Yingrou, si pel*cur kecil itu, pasti akan menghempaskan dirinya padaku."     

Semakin sering Zi Hansha membayangkan hal tersebut, maka semakin bahagia pula dirinya. Lalu, setelah mengambil nafas dalam-dalam, ia pun menghentakkan kakinya dan terbang menuju tangga, sebelum akhirnya berhasil mendarat di tangga ke 21.     

"Boom!"     

Penampilan memukau dari Zi Hansha berhasil menciptakan sebuah kegaduhan tersendiri.     

"Siapa pria itu? Dia bisa langsung sampai di tangga ke 21; sungguh menakjubkan."     

"Apa para master seperti ini juga ikut berpartisipasi dalam ujian masuk Akademi Saint?"     

Zi Hansha mendengar kegaduhan yang berasal dari arah bawah, dan ia menjadi lebih gembira. Kemudian, ia melanjutkan langkahnya... langkah ke 22, langkah ke 23...     

Tanpa sekalipun berhenti, akhirnya ia mencapai tangga ke 30.     

Terdapat cahaya berwarna ungu di sekitar ujung jarinya. Lalu dengan suara "swoosh", maka ia mulai mengukir nama 'Zi Hansha' tepat di sebuah Tablet Permata.     

Setelah itu, ia meneruskan pendakiannya.     

Namun, tekanan Kekuatan Biksu yang berasal dari Candi Suci menjadi semakin tinggi setelah melewati tangga ke 30, sehingga tekanan itu memaksa Zi Hansha bergerak dengan semakin lambat.     

Ia membutuhkan waktu 15 menit untuk bisa mencapai level 40.     

Setelah itu, kecepatannya menjadi semakin lambat. Sebab, ia membutuhkan waktu hampir tiga menit hanya untuk menapaki satu langkah.     

Meski demikian, penampilan Zi Hansha masih tergolong kelas atas, sebagaimana sampai saat ini hanya terdapat 23 murid jenius yang mencapai tangga di atas level 40.     

"Zi Hansha memang layak menjadi master pertama dari Sekolah Pasar Bela Diri di South Cloud Commandery. Sebab, dia benar-benar tangguh," pikir Zhang Ruochen.     

Saat ini, terdengar suara gaduh lainnya yang berasal dari arah bawah.     

Seorang murid jenius ke 24 berhasil mendaki sampai tangga level 40.     

Mereka semua tercengang saat melihat murid jenius ini, sebab ia adalah seorang wanita cantik dengan kulit cerah dan rambut panjang, seperti sebuah air terjun emas. Wanita itu merupakan peri yang keluar dari lukisan, dan menampilkan siluetnya di depan cahaya suci Stairway to Heaven.     

Zhang Ruochen juga melirik ke arah wanita itu dan mengangguk pelan. Ia harus mengakui bahwa kecantikan Xue Yingrou memang menakjubkan. Sebab, baik perangai maupun penampilannya yang atraktif sama-sama membuatnya menjadi sangat menggemaskan, sehingga membuat para lelaki tergoda dan ingin sepenuh hati mencintainya.     

"Wanita ini memuakkan, tapi talentanya cukup tinggi." Kata Duanmu Xingling.     

"Kau mengenalnya?" tanya Huang Yanchen.     

Duanmu Xingling menyeringai dan melirik ke arah Zhang Ruochen. "Aku hanya tahu dia," ia membalas sambil tersenyum,"Tapi Zhang Ruochen punya hubungan yang sangat dalam dengannya. Dia tidak hanya menyelamatkan nyawanya, tetapi juga pernah mengajarkan beberapa teknik pedang..."     

Duanmu Xingling pasti akan terus bicara jikalau Zhang Ruochen tidak menghentikannya dengan dua kali suara batuk yang keras.     

Huang Yanchen, yang menjadi sangat marah bahkan hanya untuk hal sepele, memang telah marah sejak awal. Lalu, setelah mendengar perkataan Duanmu Xingling, maka kepalanya tiba-tiba penuh dengan berbagai macam skenario "romantis".     

"Hum! Apa dia cantik? Kupikir tidak!"     

Huang Yanchen menggertakkan gigi putih saljunya dan menatap tajam ke arah Zhang Ruochen. Saat itu, kelima jarinya mengepal erat dan menciptakan suara bergemeretak.     

Zhang Ruochen tersenyum dan mengeraskan suaranya: "Tidak. Dia sama sekali tidak cantik."     

"Hmmm," kata Huang Yanchen, ada ekspresi keraguan di wajahnya. Tiba-tiba, ia mulai melesat ke arah Stairway to Heaven.     

Dengan instruksi yang diberikan oleh ibunya dan kekuatan Darah Naga, maka Huang Yanchen telah meningkatkan kekuatannya dalam jumlah besar – ia telah melampaui batasannya sendiri.     

"Swoosh!"     

Hanya dengan satu gerakan, maka Huang Yanchen langsung mencapai tangga ke 22. Lalu, dengan empat kali lompatan biasa, maka ia akhirnya mencapai tangga ke 30 seakan ia baru saja terbang menggunakan sayapnya.     

Setelah mengukir namanya di Tablet Permata, maka ia segera melangkah ke tangga 31 dan mulai mengejar Xue Yingrou.     

Para pria senang bertarung untuk kedudukan; dan wanita pun tak ada bedanya.     

Ketika menyaksikan Huang Yanchen sedang mengejar Xue Yingrou, maka Zhang Ruochen semakin merasa putus asa. Lalu, ia melirik ke arah Duanmu Xingling, "Saudari senior seperguruan Duanmu," katanya, "Kau tahu bagaimana sifat saudari senior seperguruan Huang akan seperti apa; mengapa kau sengaja membuatnya kesal?"     

"Aku hanya mengatakan yang sejujurnya; apakah itu salah?" kata Duanmu Xingling sambil tertawa genit. "Aku tidak mengatakan padanya tentang Xue Yingrou yang menciummu..."     

Chang Qiqi mengamati Huang Yanchen dan posisinya yang berada di atas tangga. "Bagaimana mungkin saudari junior seperguruan Huang bisa menjadi begitu tangguh?" tanyanya. "Apa dia baru saja selesai memurnikan Darah Naga?"     

Penampilan memukau dari Huang Yanchen sepertinya berhasil mengungguli kekuatan Zi Hansha.     

Chang Qiqi berlatih sangat keras, namun hanya mampu memurnikan satu per tiga dari kekuatan Darah Naga. Sekarang ini, ia jauh lebih lemah daripada Huang Yanchen.     

"Apa kau belum mendengarnya?" kata Chen Xier. "Ibunya adalah seorang Setengah-Biksu yang telah membantunya menyelesaikan pemurnian Darah Naga...di antara hal-hal lain."     

"Tidak hanya Darah Naga?"     

Chen Xier mengangguk dan menambahkan, "Apa kau mengingat jantung Setengah-Biksu yang akan diberikan untuk Di Yi? Mereka memberikan jantung itu pada sepupuku. Beberapa bulan terakhir, sepupuku telah berlatih dengan menggunakan jantung Setengah-Biksu. Dengan bantuan tanteku, maka tingkat pengolahannya telah mencapai Tingkatan Lanjutan dari Alam Surga, dan hampir mendekati Tingkatan Fajar dari Alam Surga."     

"Ah! Betapa senangnya punya seorang ibu Setengah-Biksu. Jika aku memperoleh bantuan dari seorang Setengah-Biksu, maka aku pasti telah lama selesai memurnikan Darah Naga. Jika aku mempunyai jantung Setengah-Biksu, maka aku bisa menembus ke alam baru sejak lama." Kata Chang Qiqi sambil menghela nafas panjang.     

Huang Yanchen benar-benar membuat progres yang besar setelah berhasil memurnikan Darah Naga. Untuk alasan tertentu – mungkin karena ia sedang menggunakan semua Tenaga Chi-nya – maka garis-garis cahaya emas mulai memancar dari dalam tubuhnya dan berbentuk seperti bayangan ilusi seekor naga emas.     

"Awoo!"     

Terdengar suara auman naga yang kencang dari dalam tubuhnya, dan menciptakan tekanan yang luar biasa besar.     

Dalam sekejap, ia menapak tiga tangga berturut-turut, lalu mencapai level 42 dan berada tepat di belakang Xue Yingrou.     

Xue Yingrou menjadi sangat terkejut oleh karena tekanan yang berasal dari belakang punggungnya. Kemudian, ia membalikkan badan dan melihat sebuah Kecantikan Gunung Es dengan rambut biru.     

"Awoo!"     

Terdengar auman naga lainnya.     

Wanita cantik dengan rambut biru panjang pun mulai mengayunkan lengannya. Cahaya emas berkumpul di tengah-tengah tangannya dan membentuk sebuah cakar naga yang menyerang pundak Xue Yingrou.     

"Siapa kau? Apa yang kau lakukan?" Xue Yingrou terdengar terkejut.     

Xue Yingrou adalah juga putri kesayangan Dewa yang mempunyai gerakan reflek yang cepat. Oleh karena itulah, ia melesat ke sisi samping dan memiringkan pinggulnya, lalu menghindari serangan Huang Yanchen.     

"Divine Dragon Moves the Mountain."     

Huang Yanchen segera mendekati dan mencengkramnya dengan menggunakan dua tangan. Satu tangan mencengkram pergelangan tangannya, dan satu yang lain mencengkram leher Xue Yingrou. Dengan kedua tangannya yang seperti dua cakar naga, maka ia membanting Xue Yingrou agar jatuh dari Stairway to Heaven.     

"Bang! Bang!"     

Seorang wanita cantik seperti Xue Yingrou terjatuh dari Stairway to Heaven dengan cara yang menyedihkan.     

Setiap tahunnya, ada begitu banyak Jenius Muda yang bertarung satu sama lain di atas Stairway to Heaven saat ujian masuk Akademi Saint sedang berlangsung. Sehingga, sebagian besar dari mereka telah bersiap untuk hal ini.     

Namun tidak seorangpun dari mereka, yang pernah menduga bahwa terdapat dua orang wanita cantik sedang bertarung dengan sangat sengit. Di hadapan mereka, salah satu wanita cantik itu terjatuh dari atas tangga, sehingga reputasi dan harga dirinya pun seketika itu juga hancur. Wanita itu benar-benar terjatuh dengan cara yang sangat menyedihkan!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.