Kaisar Dewa

Membunuh Yin Shan



Membunuh Yin Shan

0Di setiap punggung gajah liar tersebut ada seorang prajurit tangguh yang mengenakan armor tebal.     

Mereka semua membawa tombak panjang dengan aura dingin, layaknya hantu.     

"Zhang Ruochen, apa kau bisa kabur kali ini?"     

Sambil menggenggam sebuah pedang raksasa, maka Guo Shisan melompat ke atas dinding. Kemudian, ia mengamati Zhang Ruochen dari kejauhan.     

Seorang kasim tua, Cao Lin dan seorang Master Pemanah, Yin Shan, mereka tampak muncul dari dua arah yang berbeda.     

Zhang Ruochen tersenyum. "Kalian lagi. Terakhir kalinya kita seperti ini, saat itu kalian telah gagal. Sesungguhnya kalian tidak bermaksud menangkapku, benarkan?"     

"Hoho! Kau terlalu menyombongkan dirimu sendiri, dasar sampah. Aku penasaran seberapa tangguh dirimu sebenarnya."     

Cao Lin melompat ke atas tanah, dimana gerakan itu tiba-tiba menciptakan beberapa retakan di atasnya. Lalu dengan menghentakkan kakinya di udara, maka ia mulai bergerak. Seperti sebuah bayangan, ia melesat ke arah Zhang Ruochen.     

Di level pengolahan milik Cao Lin, maka kecepatannya sangat unggul, sehingga hampir mustahil untuk menyatakan seberapa cepat pergerakannya.     

Zhang Ruochen hanya bisa melihat gerakan Cao Lin dengan menggunakan Kekuatan Batin-nya.     

Para ksatria yang telah mencapai Alam Surga mempunyai keuntungan dalam hal penglihatan Kekuatan Batin.     

Namun, mereka tidak bisa menjadi superior ketika harus bertarung melawan Zhang Ruochen, karena lelaki tersebut mempunyai penglihatan tajam serta Kekuatan Batin level tinggi.     

Pada saat Cao Lin bergerak, maka seketika itu pula Zhang Ruochen pun melakukan pergerakan.     

Tenaga Chi mulai mengalir dari dalam Jalur Aliran Chi-nya dan berkumpul di jempol sebelah kiri. Kemudian, ia menudingkan jempolnya, dan berhasil melepaskan Pedang Gelombang berwarna merah yang terlepas dari ujung jarinya.     

Terdapat sebuah Pedang Gelombang berukuran 33 meter yang menyelimuti tangannya – sementara jempol miliknya adalah titik pusatnya.     

WHEW!     

Di bawah kekuatan Pedang Gelombang, maka Cao Lin mulai merentangkan tangannya guna membentuk sebuah Celestial Bodyshield.     

Ketika seorang ksatria mencapai Alam Surga, maka Celestial Bodyshield akan terbentuk, ketika terdapat perubahan yang kualitatif terhadap Tenaga Chi.     

Tenaga Chi miliknya memancar layaknya Celestial Bodyshield Chi.     

Semakin tinggi tingkat pengolahan ksatria, maka semakin tebal dan kuat pula Celestial Bodyshield-nya.     

BANG!     

Kekuatan yang luar biasa mulai terpancar dari pertemuan antara Pedang Gelombang Matahari melawan Celestial Bodyshield milik Cao Lin. Kali ini, Cao Lin terlempar ke belakang.     

Darah mulai mengucur dari celah yang terdapat di jarinya, dimana hal tersebut membuatnya mengalami sensasi terbakar yang cukup intens. Tangannya bahkan bergetar hebat.     

Pedang Chi telah masuk ke dalam tubuhnya dan seakan mulai menghancurkan Jalur Aliran Chi.     

"Gelombang Pedang yang sangat kuat! Bahkan Itu berhasil menghancurkan Celestial Bodyshield-ku!"     

Cao Lin mengaktifkan Tenaga Chi Es miliknya guna menghalau serangan Pedang Chi yang masuk ke dalam tubuhnya.     

"Sayangnya aku hanya berhasil menguasai itu sampai pada tingkatan Kesuksesan Kecil. Sebab jika aku mencapai tingkatan Sukses, maka aku bisa membunuhnya dengan serangan tersebut." Zhang Ruochen berkata pelan.     

"Jangan lagi bicara sampah; dia hanya membuang-buang waktu."     

Guo Shisan mengeluarkan pedang bertarungnya dan berteriak, "Barbarian Elephant Army, dengarkan perintahku! Cepat masuk ke dalam vila. Bunuh semua orang yang berada di dalamnya! Tanpa terkecuali!"     

Terdapat 300 Barbarian Elephant Army di luar vila tersebut, dan kehadiran mereka berhasil mengejutkan orang-orang, sehingga langit tampaknya segera menjadi mendung.     

300 prajurit Barbarian Elephant Army pun menyerang pada waktu yang bersamaan. Mereka melesat ke dalam vila dan menghancurkan tanah-tanah di sekitarnya.     

Zhang Ruochen mengalirkan Tenaga Chi miliknya ke dalam Lukisan Awan.     

Kemudian, Peta Perang tersebut mengeluarkan kabut putih dalam jumlah yang cukup besar, dan berhasil menyelimuti seluruh vila serta area-area terdekatnya.     

Kabut itu seperti potongan awan putih yang datang dari angkasa.     

Hal itu membuat jarak pandang menjadi gelap, sehingga hanya terlihat sampai 10 langkah.     

"Sekelompok prajurit Barbarian Elephant Army muncul, lalu sebuah kabut aneh berwarna putih menyelimuti kota. Pasti ada sesuatu yang terjadi di Kota Mati!"     

"Tidak ada seorangpun yang mengerti darimana datangnya prajurit Barbarian Elephant Army, sebab mereka tiba-tiba muncul. Sungguh menggemparkan. Bahkan jutaan prajurit yang diletakkan di Kota Mati tidak akan sanggup melawan prajurit Barbarian Elephant Army."     

...     

Setelah mengaktifkan Lukisan Awan, maka Zhang Ruochen mulai mengenakan Flying Fish Armor dan bergerak dengan kecepatan tinggi.     

SLASH!     

Ia menebaskan pedangnya, dan berhasil memotong kaki seekor gajah liar.     

Gajah liar tersebut merintih kesakitan. Tubuh raksasanya terjerembab di tanah.     

Seorang ksatria yang berdiri di belakang punggung gajah liar tersebut juga terjatuh ke tanah dengan suara gedebuk.     

Zhang Ruochen melesat di dalam kabut putih dengan kecepatan suara. Kemudian, ia menebas kaki-kaki gajah liar tersebut pada saat dirinya bergerak. Setelahnya, beberapa gajah liar itu mulai merintih kesakitan. Mereka hanya bisa bergerak maju mundur, sehingga membuat semua Barbarian Elephant Army menjadi panik.     

Mereka sama sekali tidak bisa melihat pergerakan Zhang Ruochen, sehingga mereka tidak bisa menggunakan serangan gabungannya.     

Ketika mengaktifkan kekuatan Seni Bela Diri, maka Zhang Ruochen melepaskan Pola Ruang, sehingga ia bisa melihat situasi yang terjadi di dalam vila dengan lebih jelas, dan berhasil mengejutkan Barbarian Elephant Army.     

Kemudian, ia mendeteksi keberadaan master pemanah Yin Shan. Lalu, dengan intensitas membunuh yang terpancar dari kedua matanya, maka ia bergegas menuju ke arah Yin Shan.     

Keterampilan memanah yang luar biasa milik Yin Shan adalah bahaya terbesar bagi keselamatan Zhang Ruochen. Oleh karena itulah, ia harus membunuh Yin Shan.     

Dengan kabut yang melingkupi vila tersebut, maka Yin Shan kehilangan lokasi Zhang Ruochen. Namun, ia masih bisa merasakan gerakan pria tersebut. Zhang Ruochen, yang bergerak dengan kecepatan suara, telah melesat pada saat Yin Shan mendengarnya.     

Seketika itu juga, Yin Shan melihat sebuah bayangan melintas di depannya.     

"Waktu yang sempurna!"     

Yin Shan menggerakkan jemarinya dan segera meletakkan satu buah Anak Panah Bulu Phoenix di senar busurnya.     

Sesuai dengan bidikannya, maka Anak Panah Bulu Phoenix tersebut sedikit bergeser dan mulai melesat ke arah dada Zhang Ruochen.     

"Naga dan Gajah Kembali ke Bumi!"     

Zhang Ruochen melepaskan tinjunya, Tenaga Chi yang besar terlepas dari tangannya dan membentuk bayangan naga.     

Suksesnya gerakan kelima berarti bahwa Zhang Ruochen telah berhasil menembus "Pukulan Naga dan Gajah Prajna" sampai pada kelas medium dari Tingkatan Ruh. Oleh karena itulah, daya ledak yang bisa dilepaskan oleh teknik ini adalah lebih unggul dibandingkan dengan teknik bela diri kelas superior dari Tingkatan Ruh pada umumnya.     

Naga dan Gajah Kembali ke Bumi adalah tinju ketiga dari gerakan Pukulan Naga dan Gajah Prajna. Meskipun serangan itu adalah lebih lemah dibandingkan dengan tinju kelima, namun daya ledaknya masih menyimpan kekuatan tujuh kali lipat, yang mana hal tersebut setara dengan kekuatan teknik bela diri kelas superior dari Tingkatan Ruh.     

AWOO!     

Bayangan cahaya naga terlepas dari tinju Zhang Ruochen dan menghantam anak panah phoenix.     

Kekuatan tinju tersebut mengenai Yin Shan dan memaksanya untuk berhenti.     

"Sungguh teknik tinju yang mengerikan!"     

Ekspresi wajah Yin Shan berubah; ia merasa bahwa Ruh Darah-nya berhenti, seperti ada kekuatan transparan sedang menghempas dadanya.     

Zhang Ruochen muncul dari sisi kiri dan menebas lehernya.     

Oh tidak!     

Ekspresi wajah Yin Shan berubah. Zhang Ruochen terlampau cepat, dan ini sudah terlambat.     

Karena tidak ada lagi solusi, maka Yin Shan mulai mengalirkan Tenaga Chi miliknya ke dalam sebuah jimat pertama.     

Itu adalah sebuah jimat harta karun yang dibeli dengan harga beberapa juta koin perak.     

Dengan inskripsi jimat yang mulai aktif, maka terdapat Tameng Cahaya berukuran dua meter mulai muncul di udara, dan melindungi tubuh Yin Shan.     

BANG!     

Ketika Pedang Kuno Abyss datang menyerang, maka seketika itu juga Tameng Cahaya tersebut hancur.     

Pedang Chi berhasil menebas leher Yin Shan.     

Dengan mata yang membelalak; busur merah di tangannya pun terjatuh ke tanah, dan ia tampak tidak lagi bergerak.     

Zhang Ruochen kembali menarik Pedang Kuno Abyss dan mengamati jimat permata yang terjatuh. "Jimat harta karunmu mempunyai kelas yang sangat rendah. Sehingga, benda ini hanya bisa bertahan dari pedang orang lain, tapi bukan pedang milikku."     

TCH!     

Sebuah jejak darah muncul di leher Yin Shan, dan mulai menyembur keluar.     

Tingkat pengolahan bela diri Yin Shan, yang telah mencapai puncak Tingkatan Lanjutan dari Alam Surga, adalah sangat tangguh sehingga ia mampu bertarung dengan seorang ksatria yang berada di Tingkatan Fajar dari Alam Surga. Oleh karena itulah, lelaki tersebut berhasil melukai Zhang Ruochen dengan anak panahnya saat bertempur terakhir kali.     

Bahkan meski jika ia adalah seorang master pemanah, tapi Zhang Ruochen beberapa langkah lebih maju dibandingkan dengan pria tersebut. Sehingga, keterampilan memanahnya yang luar biasa benar-benar menjadi tidak berguna.     

Ia telah dibunuh oleh Zhang Ruochen. Namun, itu bukan berarti bahwa ia lebih lemah; sebab Zhang Ruochen hanya mendapatkan keuntungan dalam situasi tersebut.     

"Mereka seharusnya telah berada di bawah tanah sekarang ini. Aku harus pergi."     

Pada saat ia mencoba untuk melarikan diri, maka terdengar suara petir yang menggema dari arah kabut putih. "Zhang Ruochen, kembalikan nyawa putriku!"     

Jin Chuan, yang mengenakan jubah emas, bergegas masuk ke dalam vila, dan menembus lapisan tebal kabut putih. Kemudian, ia menyerang Zhang Ruochen dengan tinjunya..     

CLANG!     

Seluruh vila terguncang oleh karena tenaga yang dilepaskan.     

Meskipun Jin Chuan masih berada di jarak 33 meter jauhnya, namun organ-organ inti di dalam tubuh Zhang Ruochen mulai bergetar hebat, seolah organ-organ tersebut telah hancur berkeping-keping.     

PFFT!     

Zhang Ruochen mulai mengalami pendarahan. Kemudian, ia terlempar dengan keras sampai ke tengah formasi taktis – yang sebelumnya telah disusun.     

Jin Chuan, master Seni Bela Diri rangking 10 dari Square Commandery, telah mencapai Tingkatan Fajar dari Alam Surga. Selain itu, ia adalah seorang Master Dua-alam, sehingga ia bisa bertarung dengan para ksatria yang berada di Tingkatan Akhir dari Alam Surga.     

Ketika menghadapi Jin Chuan, maka bertarung melawan Yin Shan, Jin Yeyun, dan para ksatria lain adalah seperti bertarung melawan anak-anak. Tapi kali ini, terdapat selisih kekuatan yang cukup besar di antara mereka berdua.     

Tinju yang mengerikan seperti demikian mampu menciptakan momentumnya tersendiri.     

Bahkan seorang ksatria yang mempunyai kekuatan 10 kali lipat seperti Zhang Ruochen pasti akan terbunuh.     

Sambil berdiri di tengah formasi taktis, maka Zhang Ruochen mulai menghentakkan kakinya dengan keras di atas tanah. Kemudian, sebuah aliran Tenaga Chi mulai keluar dari kaus kakinya, dan terpecah menjadi 32 aliran Tenaga Chi, dimana hal tersebut mulai mengaktifkan 32 Formasi Bendera.     

Formasi Air Api Angin dan Petir!     

BOOM!     

Dalam sekejap, 32 Formasi Bendera menciptakan sebuah kolom cahaya hampir pada waktu yang bersamaan. Kemudian, ledakan cahaya tersebut mulai terhubung, dan menciptakan sebuah formasi taktis raksasa.     

Tinju milik Jin Chuan berhasil membuat getaran di dinding cahaya tersebut, dan membentuk riak-riak aliran gelombang.     

Sambil menudingkan jarinya, maka Zhang Ruochen menggunakan kekuatan formasi taktis untuk menyerang Jin Chuan.     

16 Formasi Bendera yang berada di sisi kiri Zhang Ruochen pun mulai membentuk sebuah Kekuatan Air. Sementara di sisi kanan, sebuah Kekuatan Api juga mulai bermunculan.     

Dua jenis kekuatan itu bergabung bersama dan mulai berputar dalam lingkup lingkaran besar.     

"Serang!"     

Kekuatan air dan api tersebut sama-sama melesat ke arah Jin Chuan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.