Kaisar Dewa

Upacara Pengorbanan



Upacara Pengorbanan

0Meskipun kekuatan dari Mutiara Petir tidak terlalu kuat untuk bisa membunuh Fire-cloud Wolf, tapi setidaknya, hal tersebut berhasil menurunkan kecepatannya.     

Saat ini terjadi, maka Zhang Ruochen segera mengeluarkan Peta Perang.     

Kemudian, di bawah aliran Tenaga Chi, maka inskripsi yang diukir di dalam Peta Perang tersebut menjadi aktif. Lalu, 10 Purple-horned Beast segera keluar dari peta tersebut dan mulai menyerang Fire-cloud Wolf.     

Kekuatan bertarung dari setiap Purple-horned Beast adalah setara dengan seorang ksatria tingkatan Puncak dari Alam Bumi.     

Sementara itu, Zhang Ruochen meningkatkan kesempatannya dengan cara mundur ke belakang. Sehingga, ia berhasil menuju ke dalam formasi taktis dan melarikan diri ke dalam Kota Yueji.     

Ketika pertama kalinya ia masuk ke dalam formasi taktis tersebut, maka terdapat suara yang berisik dan terdengar sedang mengguncang Pertahanan Array dengan cukup keras.     

Hanya dalam waktu sekejap, maka Fire-cloud Wolf telah berhasil membunuh 10 Purple-horned Beast dan berhasil menyusulnya. Kemudian, serigala itu mulai merentangkan lengannya dan hampir berhasil mencakar punggung Zhang Ruochen. Untungnya, cakar serigala tersebut dihalangi oleh formasi taktis. Jika tidak, maka Zhang Ruochen pasti akan mengalami luka yang sangat serius.     

"Sungguh Fire-cloud Wolf yang tangguh! Serigala itu bahkan berhasil menangani 10 Purple-horned Beast dalam sekejap."     

Kemudian, Zhang Ruochen merangkak bangun sambil terengah-engah, dengan membawa Peta Perang di tangannya. Lalu, ia menyadari bahwa sinar cahaya yang terdapat di dalam Peta Perang tersebut mulai meredup.     

Kekuatan dari Peta Perang akan berkurang sesaat setelah peta itu digunakan.     

Jika Zhang Ruochen mengaktifkan kembali grafik Purple-horned Beast, maka ia hanya bisa melepaskan 10 Purple-horned Beast yang berada di Tingkatan Fajar dari Alam Bumi. Kemudian, bila ia menggunakannya sampai tiga kali, maka mungkin ia hanya bisa melepaskan 10 Purple-horned Beast yang berada di Tingkatan Awal dari Alam Bumi.     

Lalu, setelah menelan pil penyembuhan, maka Zhang Ruochen bergegas menuju ke altar yang berada di tengah kota. Kemudian, ia mengeluarkan dua gelang ruangnya sekaligus para binatang buas yang disimpan di dalam Cincin Bundar, sebelum akhirnya menumpuk para binatang tersebut di atas altar.     

Terdapat total 27 bangkai binatang buas yang telah ditumpuk menjadi seperti gunungan kecil.     

Setelah itu, ia kembali ke pusat kota dan mulai mengambil semua bangkai dari para burung buas yang telah mati akibat serangan formasi taktis.     

Sekali lagi, ia telah menumpuk 178 bangkai milik para burung buas di atas altar tersebut.     

"Para binatang dan burung buas ini belum juga cukup, aku harus pergi dan berburu beberapa dari mereka."     

Zhang Ruochen duduk bersila di bawah altar dan mulai menyembuhkan luka-lukanya. Setelah satu jam, maka ia telah berhasil menyembuhkan lukanya sebanyak 50%.     

Kemudian, ia berhenti melakukan penyembuhan. Sehingga, ia kembali mengangkat Pedang Kuno Abyss, lalu bergegas menuju Pertahanan Array dan berburu binatang buas yang lain.     

Apa yang membedakan ini semua dengan situasi sebelumnya adalah Zhang Ruochen tidak akan menyerang para binatang buas level empat. Sebaliknya, ia malah bersembunyi ketika bertemu dengan beberapa binatang buas tersebut, sehingga ia bisa berburu binatang buas lain dengan level yang lebih rendah.     

"Boom!"     

Zhang Ruochen melemparkan sebuah Mutiara Petir, cahaya yang dilepaskan dari benda tersebut berhasil membunuh lebih dari 10 binatang buas level satu. Kemudian, tubuh para binatang itu terbakar dan tergeletak dimana-dimana.     

Lalu, ia segera bergegas untuk memasukkan bangkai binatang buas tersebut ke dalam Cincin Ruang.     

Dan pada saat seekor binatang buas level empat, Lion-head Ox King datang menyerang, maka Zhang Ruochen telah berhasil kembali masuk ke dalam Kota Yueji.     

Setelah menyusun bangkai-bangkai binatang buas di atas altar, maka Zhang Ruochen diam-diam meninggalkan kota dan kembali melanjutkan perburuannya.     

"Apa yang sedang dipikirkan oleh Zhang Ruochen? Mungkin dia mengira bahwa kecepatannya dalam berburu binatang buas adalah lebih unggul dibandingkan dengan aku yang secara konstan memanggil mereka semua?" Lin Xiansu menatap ke arah bawah sambil kebingungan. Sebab, ia sama sekali tidak mengerti tentang apa yang sedang dilakukan oleh Zhang Ruochen.     

Ling Xiansu tidak akan pernah memahami mengapa Zhang Ruochen ingin berburu binatang buas sebanyak mungkin, sebab itu digunakan sebagai persiapannya dalam melakukan upacara pengorbanan yang akan diselenggarakan di Kota Yueji.     

Dan setiap kali Zhang Ruochen meninggalkan kota, maka Ling Xiansu selalu memberikan perintah pada seekor binatang buas level empat untuk membunuh lelaki tersebut.     

Namun, Zhang Ruochen adalah orang yang sangat licin, sebab ia selalu bersembunyi di dinding kota ketika hal tersebut terjadi. Kemudian, entah ia akan menggunakan Mutiara Petir atau Peta Perang, tapi setelah ia memilih, maka ia segera berhasil membunuh para binatang buas dalam jumlah besar, dan segera menyimpan bangkai mereka semua ke dalam gelang ruang.     

Setelah petang tiba, maka telah terdapat 477 bangkai binatang buas yang ditumpuk di atas altar, sehingga bangkai mereka membentuk sebuah gunung darah.     

"Darah dari para binatang buas, ditambah dengan darah dari puluhan ribu ksatria manusia di Kota Yueji, seharusnya cukup agar bisa digunakan untuk membuka Pintu Surga dan menyelenggarakan sebuah upacara pengorbanan," kata Zhang Ruochen dengan riang.     

Pada umumnya, di Daratan Kunlun, maka Winter Solstice adalah waktu terbaik untuk menyelenggarakan sebuah upacara pengorbanan.     

Rumor mengatakan bahwa jarak antara lembah Spiritual dengan Daratan Kunlun menjadi sangat dekat ketika sedang memasuki Winter Solstice. Oleh karena itulah, Pintu Surga dapat dengan mudah terbuka.     

Bahkan jika hanya terdapat suatu pengorbanan dalam jumlah kecil dari sebuah desa, maka Pintu Surga pun mungkin akan terbuka.     

Namun, saat Winter Solstice telah berlalu, maka Pintu Surga akan menjadi sulit untuk dibuka. Oleh karena itu, hanya dengan menggunakan ratusan kali lipat persembahan Spiritual Blood, maka mereka bisa membuka Pintu Surga dan menyelenggarakan sebuah upacara pengorbanan.     

Sementara itu, di bagian luar kota, maka serangan-serangan yang dilancarkan oleh para binatang buas menjadi lebih dan semakin agresif. Para binatang tersebut telah berhasil mengguncang beberapa bagian dinding kota. Sehingga, cahaya suci dari Pertahanan Array yang terdapat di kota tersebut semakin lama menjadi semakin lemah.     

Ada sebuah gunung kecil berjarak ratusan kilometer jauhnya dari Kota Yueji.     

Di atas gunung tersebut ada dua bayangan manusia yang sedang berdiri.     

Pemimpin mereka terlihat seperti berusia 20 tahunan, dengan alis tebal dan mata yang seperti burung elang. Kemudian, hidungnya tampak mancung, dan mengeluarkan pancaran mata yang cerah. Lelaki itu mengeluarkan sensasi ketampanan dan aura yang tangguh.     

Dia adalah Zhang Tiangui, seorang No.1 kebanggaan dewa diantara 36 commandery yang berada di Omen Ridge.     

Saat ini, Lu Qiankun, yang mendapatkan rangking tiga diantara para murid inti dari Perguruan Yuntai, sedang menatap ke arah Kota Yueji. Kemudian, ia bertanya sambil gelisah, "Kakak saudara, Pertahanan Array milik Kota Yueji akan segera hancur. Apakah ini waktu yang pas untuk menyerang?"     

Zhang Tiangui meletakkan kedua tangan di belakang pinggul, lalu merespon dengan menggelengkan kepalanya pelan, "Tunggu saja, kita tidak sedang terburu-buru."     

"Mengapa?" Liu Qiankun menjadi kebingungan.     

Zhang Tiangui tampak sedang tersenyum tipis di wajahnya, sebelum akhirnya berkata, "Sebab memang waktunya belum pas."     

Lu Qiankun adalah orang yang terang-terangan sekaligus jujur, sehingga ia sama sekali tidak memahami apa yang sedang direncanakan oleh Zhang Tiangui.     

Kali ini, mereka berdua memang harus menyelamatkan orang lain. Tapi yang lebih penting adalah, bagaimana mereka berdua akan menyelamatkan mereka sekaligus tampil di depan mereka nantinya?     

Sementara itu, Han Qiu sama sekali belum menghadapi situasi yang berbahaya sama sekali. Oleh karena itulah, jika mereka menyelamatkan wanita itu sekarang juga, maka mereka tidak akan sanggup memaksimalkan keuntungan.     

Itu semua hanyalah untuk menjelaskan bahwa jika Zhang Tiangui muncul ketika wanita tersebut sedang mengalami bahaya sungguhan sekaligus merasa bahwa ia benar-benar tidak tertolong lagi, maka wanita itu akan menjadi lebih apresiatif dan semakin tersentuh dengan perlakuan lelaki tersebut.     

Sebab, demi mendominasi seorang wanita, maka beberapa trik harus digunakan. Jika tidak, bagaimana mungkin mereka akan menjadi patuh?     

Oleh karena itulah, seorang idiot seperti Lu Qiankun tidak akan pernah memahami tentang mengapa lelaki tersebut melakukan demikian.     

Karena ini adalah satu-satunya kesempatan bagi Zhang Tiangui untuk bisa memenangkan hati Han Qiu. Oleh karena itulah, ia harus benar-benar bisa memanfaatkan ini sebaik-baiknya.     

"Sepertinya memang Zhang Ruochen juga ada di Kota Yueji. Sempurna! Mari kita hancurkan dia. Bagaimanapun juga, jangan pernah biarkan dia hidup, sebab dia akan menjadi sebuah bencana bagi kita nantinya," Zhang Tiangui benar-benar terlihat tenang. Tatapan matanya mengarah ke Kota Yueji yang berada di kejauhan, sehingga tampak kilatan percaya diri yang menyala terang dari kedua matanya.     

Ia telah memutuskan untuk menunggu sampai bertemu dengan momen yang sempurna sebelum akhirnya melakukan penyerangan.     

Pertarungan yang berada di Kota Yueji adalah sangat brutal sehingga Han Qiu harus mengaktifkan formasi taktis, sebelum akhirnya berhasil membunuh para binatang dan burung buas yang tidak lagi bisa dihitung jumlahnya.     

Sementara itu, satu jam yang lain telah berlalu. Energi dari kelima formasi taktis tipe menyerang telah habis digunakan.     

Hanya terdapat dua formasi taktis lagi di seluruh Kota Yueji, formasi taktis strategi bertahan dan Pertahanan Array. Namun, ini hanya masalah waktu sampai beberapa formasi taktis tersebut dihancurkan.     

Han Qiu berdiri di atas dinding, matanya menatap ke arah para binatang buas yang sedang bergegas ke arahnya, sambil terengah-engah, ia berkata cemas, "Apa yang harus kita lakukan sekarang ini, Zhang Ruochen? Bala bantuan dari pihak Sekolah Pasar Bela Diri dan Perguruan Yuntai juga belum datang. Aku rasa strategi bertahan kita hanya akan bertahan dalam kurun waktu membakar sebuah dupa."     

"Kita harus mengambil sebuah resiko! Jika kita berhasil menembus ke tingkatan alam yang lebih tinggi, mungkin kita berdua bisa membunuh mereka semua dan pergi meninggalkan kota!"     

Zhang Ruochen berjalan menuju gerbang batu yang berada di bawah altar dan tiba di sudut Kolam Suci. Kemudian, ia mulai mengucapkan beberapa orasi khas upacara yang diingatnya di kepala. Lalu, di waktu yang bersamaan, ia juga menekan telapak tangannya pada dinding batu sehingga Tenaga Chi Api Spiritual dari dalam tubuhnya mulai mengalir ke dalam batu. Tidak lama kemudian, perlahan-lahan seluruh altar tersebut dilingkupi oleh Tenaga Chi.     

"Upacara pengorbanan telah dimulai!"     

Altar raksasa tersebut mulai berotasi pelan.     

Kemudian, terdapat sebuah ledakan cahaya berwarna merah tampak dari tengah-tengah altar. Lalu, cahaya tersebut mengguncang awan di angkasa, seolah cahaya tersebut sedang menembus ke alam semesta yang tak berujung.     

Tiba-tiba, langit berubah menjadi berwarna merah.     

Di tengah-tengah warna merah tersebut, sepertinya ada sebuah pintu besar sedang terbuka. Lalu, terdapat kekacauan (sebermula penciptaan) di dalam pintu tersebut, sebelum akhirnya hujan cahaya mulai menetes di atas Kota Yueji.     

Zhang Ruochen duduk bersila di atas tanah dan mulai berkomunikasi dengan Bejana Jiwa-nya. Tidak lama kemudian, ada sebuah bayangan spiritual yang tampak mirip dengan Zhang Ruochen.     

Bayangan spiritual tersebut sedang terbang dan melayang-layang di atas Kolam Suci. Kemudian, bayangan tersebut mulai menyerap kekuatan pengorbanan yang berasal dari permukaan air kolam.     

Han Qiu yang berdiri di sebelahnya, sama sekali tidak mengerti apa yang sedang dilakukan oleh Zhang Ruochen.     

Ia benar-benar menjadi terkejut ketika menyaksikan Jiwa Bela Diri keluar dari tubuh Zhang Ruochen. Kemudian, wajahnya berubah menjadi beku, sehingga bibirnya membentuk huruf "O".     

"Dia... dia telah menguasai Jiwa Bela Diri..."     

Tidak banyak para ksatria legenda Seni Bela Diri dari Alam Surga yang memiliki kapabilitas untuk menguasai Jiwa Bela Diri. Namun, Zhang Ruochen telah berhasil menguasai hal tersebut, sementara dirinya masih berada di Alam Bumi.     

Lebih jauh, Jiwa Bela Diri Zhang Ruochen terlihat benar-benar aneh sebagaimana sebuah bayangan ilusinya tampak seperti milik para dewa. Bahkan Han Qiu merasa dirinya ingin berlutut untuk menyembahnya.     

Kemudian, Jiwa Bela Diri yang sedang melayang di Kolam Suci tersebut melirik ke arah Han Qiu, dan berkata, "Apa yang kau tunggu? Kemari dan duduklah di depanku sekarang juga. Aku akan mengalirkan beberapa kekuatan pengorbanan ke dalam tubuhmu. Dengan bantuan dari kekuatan pengorbanan, mungkin itu bisa digunakan untuk menetralisasi dua kekuatan yang saling bertentangan di dalam tubuhmu, sehingga kau akan terbebas dari bahaya selama latihan."     

Han Qiu merasakan tekanan yang kuat dari Jiwa Bela Diri milik Zhang Ruochen. Itu terasa seperti wanita tersebut sedang mendapatkan perintah dari para dewa, sehingga saat itu juga ia dengan rela berjalan di depan Zhang Ruochen.     

Kemudian, ia duduk bersila di depan Zhang Ruochen, sambil mengangkat dua lengannya yang putih, lalu mulai terhubung ke lengan Zhang Ruochen.     

"Boom!"     

Ketika wanita itu menyentuh tangan Zhang Ruochen, maka ia merasa seperti tersengat listrik.     

Sebuah arus kekuatan pengorbanan mulai masuk ke dalam tubuhnya secara agresif melalui tangan kanan. Kemudian, itu mengalir dari Jalur Aliran Chi miliknya menuju ke Lautan Chi.     

Sementara kekuatan pengorbanan mulai mengalir ke dalam tubuh wanita tersebut, maka ia merasa bahwa dirinya seperti sebuah daun yang mengambang di lautan, dimana tubuhnya seolah bisa hancur kapanpun oleh karena kekuatan tersebut.     

"Tidak perlu panik. Tetap tenang dan segera aktifkan Holy Universe Reaching Skill. Cobalah untuk mulai menyerap kekuatan pengorbanan."     

Pada saat Han Qiu merasa ketakutan, maka seketika itu pula suara Zhang Ruochen mulai masuk ke dalam otaknya, layaknya suara dewa.     

Perlahan-lahan, Han Qiu bisa menenangkan dirinya sendiri. Kemudian, ia menutup matanya dan mulai mengaktifkan olah raga seperti yang Zhang Ruochen katakan.     

Kekuatan pengorbanan adalah kekuatan spiritual yang paling unggul. Di waktu yang sama, kekuatan tersebut mudah diserap. Setelah masuk ke dalam Jalur Aliran Chi wanita tersebut, maka kekuatan itu mulai berotasi dalam satu putaran energi vital yang besar di dalam tubuhnya, sebelum akhirnya kembali ke Jalur Aliran Chi milik Zhang Ruochen melalui tangan kirinya.     

Kekuatan pengorbanan yang sedang mengalir di dalam tubuh wanita itu, sekali lagi berhasil menyelesaikan satu putaran energi vital dan terus berulang-ulang.     

Kemudian, Jalur Aliran Chi miliknya bisa menyerap kekuatan tersebut dan Alam Seni Bela Diri-nya secara konstan mulai meningkat.     

Di dalam Lautan Chi wanita tersebut, Tenaga Chi Hitam yang sebelumnya bertentangan dengan Holy Universe Reaching Skill perlahan-lahan menjadi lemah, seolah dua kekuatan tersebut bisa bergabung menjadi satu. Sementara itu, dua jenis Tenaga Chi telah berubah menjadi sebuah gelombang Tenaga Chi hitam putih, sehingga mulai berotasi di dalam Jalur Aliran Chi miliknya bersama dengan kekuatan pengorbanan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.