Kaisar Dewa

Domba yang Dibantai



Domba yang Dibantai

0Teriakan-teriakan memilukan mulai menggema bergantian dari arah belakang Zhang Ruochen. Kemudian, ia membalikkan badan dan menatap ke arah Lin Ningshan, yang sama sekali tidak menunjukkan ampun seperti yang telah ia duga sebelumnya. Wanita itu membunuh hampir semua Ksatria Jahat dari Aula Black Tiger.     

Wanita itu sebenarnya tidak memiliki insting membunuh, hanya saja ia perlu menukarkan kepala para Ksatria Jahat tersebut dengan sumber daya latihan di Perguruan Yuntai. Sebab, sumber daya latihan adalah sesuatu yang memang dibutuhkan oleh wanita tersebut.     

Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya pelan sambil menunggangi Elang Salju miliknya. Kemudian, ia mulai memacu Elang Salju-nya melintasi angkasa.     

Lin Ningshan mengangkat kepalanya dan menatap ke arah lelaki muda misterius yang sedang berdiri di punggung Elang Salju. Tatapan matanya mengandung dua hal; kekaguman dan cinta yang mendalam.     

Sebab jika dibandingkan dengan Pangeran Ketujuh, maka ia meyakini bahwa lelaki muda yang sedang mengenakan topeng logam itu seolah mampu menggerakkan hatinya lebih jauh. Lelaki itu benar-benar penuh dengan misteri, elegan, tangguh, serta memiliki banyak kejutan. Sebab, ia sama sekali tidak bisa melihat kekurangan dari sosok lelaki muda tersebut.     

"Ningshan, siapakah pria itu?" Lin Chenyu bergegas mendekat ke arahnya. Ia telah kehilangan satu lengan, tetapi Jalur Aliran Chi yang berada di sekitar lengannya telah disegel, maka dari itu ia berhasil menghentikan pendarahannya.     

Kemudian, Lin Ningshan menggelengkan kepalanya. Ia berkata, "Aku tidak tahu siapa dia. Aku hanya tahu bahwa dia adalah seorang murid inti dari Sekolah Pasar Bela Diri."     

Lalu, Lin Chenyu merasa terkejut saat mendapati beberapa mayat yang berserakan di mana-mana. "Apakah dia yang membunuh semua para Ksatria Jahat dari Aula Black Tiger?" tanyanya.     

Lin Ninghsan pun menganggukkan kepala. Lalu, ia berkata, "Lelaki itu tidak mengambil kepala dari para ksatria yang berada di tingkat pengolahan lebih rendah. Dan dia menyerahkan mereka semua padaku."     

Lin Chenyu berkata, "Dia bukanlah tipe orang yang gampang puas dengan para Ksatria Jahat yang berada di alam rendah. Omong-omong, ada sebuah pesan dari Master Perguruan Yuntai bahwa Yang Mulia baru menyelesaikan pemurnian dirinya. Maka, beliau akan segera kembali Ke Yunwu Commandery dalam waktu dekat."     

"Pangeran Ketujuh baru saja menyelesaikan pemurnian dirinya?" Lin Ningshan menjadi sedikit terkejut.     

Lin Chenyu mengangguk dan berkata, "Dalam tiga hari, Yang Mulia akan datang ke sini, ke Kota Earth Blaze. Dengan kemampuannya, maka beliau pasti akan mampu menyapu bersih seluruh Kota Earth Blaze. Sehingga, kita juga bisa mendapatkan beberapa sumber daya latihan."     

Lin Ningshan menatap ke arah Elang Salju yang telah pergi jauh. Lalu, ia berkata, "Aku takut bahwa saat Pangeran Tujuh datang kemari, lelaki muda bertopeng itu telah lebih dulu menghancurkannya."     

"Bahkan seorang ksatria legenda dari Alam Surga tidak berani menjamin bahwa dirinya sanggup menyapu bersih seluruh Kota Earth Blaze. Dan dia hanya memiliki kekuatan sebagai seorang murid inti dari Sekolah Pasar Bela Diri. Sehingga tanpa bantuan dari para murid inti yang lain, maka dia tidak akan sanggup menghancurkan kota." Lin Chenyu tersenyum dingin.     

Setelah melihat kekuatan lelaki muda tersebut, Lin Ningshan tidak setuju dengan anggapan Lin Chenyu. "Kakak, apa yang harus kita lakukan sekarang? Apakah kita harus kembali ke Kota Yunwu atau menunggu kedatangan Pangeran Ketujuh?" tanyanya.     

Lin Chenyu memikirkan itu sejenak, sebelum akhirnya membalas, "Apa kau percaya padanya? Jika demikian, mari kita pergi ke Kota Earth Blaze. Aku ingin melihat sendiri seberapa kuatnya lelaki bertopeng itu."     

Kota Earth Blaze adalah sebuah pasar raksasa, dan bukanlah organisasi rahasia. Tempat itu memiliki pengaruh yang cukup kuat di bagian selatan Yunwu Commandery. Terdapat begitu banyak para ksatria yang membeli sumber daya latihan di tempat tersebut.     

Jadi, setiap ksatria bisa menuntun Zhang Ruochen menuju ke Kota Earth Blaze.     

Ada sebuah danau yang memanjang sejauh 25 kilometer, yang mana danau tersebut selalu dikelilingi oleh kabut sepanjang tahun. Maka, jarak pandang yang berada di sana benar-benar terbatas, sebab hanya tampak beberapa meter. Sehingga, para pendatang biasanya tersesat di danau tersebut, sehingga tidak lama setelahnya mereka menemukan beberapa mayat yang mengapung.     

Ada yang mengatakan bahwa Kota Earth Blaze berada di danau tersebut. Namun, hanya kapal-kapal dari Pasar Gelap yang bisa menemukan jalan diantara begitu banyak kabut untuk menuju ke Kota Earth Blaze.     

Zhang Ruochen berkata pada Elang Salju agar menunggunya di dalam hutan. Kemudian, ia melangkah menuju ke arah danau berkabut itu seorang diri dan tiba di sebuah dermaga pinggir danau yang sibuk.     

16 kapal-kapal besar sedang berlabuh di dermaga tersebut. 10 kapal yang paling besar juga dilengkapi dengan bendera besar milik Aula Black Tiger.     

10 kapal-kapal itu sejujurnya adalah digunakan untuk menjemput para Ksatria Jahat dari Aula Black Tiger. Tapi sial bagi mereka, para nahkoda kapal tersebut tidak mengetahui bahwa pemimpin dari Aula Black Tiger telah dibunuh oleh Zhang Ruochen.     

Para pemilik perahu mulai menatap Zhang Ruochen yang terlihat di dermaga. Dan Zhang Ruochen bisa menebak dari tatapan mereka bahwa mereka semua adalah para ksatria dari Pasar Gelap. Beberapa dari mereka berjalan ke arah Zhang Ruochen.     

Seorang lelaki beruban yang berusia 60 tahun menatap ke arah Zhang Ruochen dan berkata, "Tuan, Anda mau kemana?"     

"Kota Earth Blaze!" kata Zhang Ruochen.     

Satu-persatu, para ksatria tersebut mulai menggenggam senjata mereka erat-erat sebab merasa waspada.     

Lelaki tua itu tersenyum dan berkata pelan. "Gerbang menuju ke Kota Earth Blaze telah ditutup dua minggu yang lalu, dan tempat itu tidak akan dibuka untuk umum."     

Sebuah senyuman mulai tersungging dari raut wajah Zhang Ruochen. Lalu, ia bertanya, "Apakah Kota Earth Blaze sedang meningkatkan penjagaannya atas para master dari Sekolah Pasar Bela Diri?"     

Salah satu ksatria itu mulai tersenyum. "Aku rasa kau adalah seorang murid dari Sekolah Pasar Bela Diri. Lelaki muda, sebaiknya kau katakan siapa dirimu sebenarnya. Jika tidak, maka kau akan mati di sini, dan jangan pernah bermimpi untuk bisa pergi ke Kota Earth Blaze."     

Tatapan mata Zhang Ruochen menyipit. Kemudian, ia mengeluarkan sebuah token. "Aku berasal dari istana pusat, dan aku akan membeli beberapa sumber daya latihan di Kota Earth Blaze."     

Zhang Ruochen tidak berniat untuk menggunakan cara kasar agar bisa pergi ke Kota Earth Blaze. Lagipula, ia juga tidak mengetahui kekuatan terbaru dari tempat tersebut. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk tidak membongkar identitasnya sebagai salah satu murid dari Sekolah Pasar Bela Diri. Sebaliknya, ia menggunakan identitasnya sebagai bagian dari istana pusat.     

Kedua mata lelaki tua itu menjadi bercahaya sesaat setelah menatap ke arah token milik Zhang Ruochen. "Sebuah Token Naga Emas! Apakah kau adalah seorang keturunan dari Keluarga Kerajaan di Yunwu Commandery?"     

Zhang Ruochen menyimpan token tersebut dan berkata, "Ya."     

"Sejak kau berasal dari Keluarga Kerajaan, mengapa tidak ada penjaga kerajaan atau pelayan yang bersama denganmu?" lelaki tua itu agak kebingungan.     

Di permukaan, Pasar Gelap dan pemerintah resmi adalah musuh satu sama lain. Tapi terdapat begitu banyak anggota dari istana pusat yang diam-diam pergi ke Pasar Gelap untuk membeli beberapa sumber daya latihan.     

Lagipula, mereka juga ingin menjadi tangguh. Sebab, beberapa sumber daya latihan yang unik hanya bisa dibeli di Pasar Gelap.     

Di samping itu, jika beberapa anggota dari istana pusat mendapatkan beberapa sumber daya latihan yang tidak jelas muasalnya. Maka mereka hanya bisa menjual itu di Pasar Gelap. Oleh karena itulah, para penjual di Pasar Gelap memiliki pertalian yang panjang dengan kekuasaan resmi dari istana pusat.     

Dan itu semua adalah hal yang sangat biasa jika ada Keluarga Kerajaan yang datang untuk membeli beberapa sumber daya latihan di Pasar Gelap.     

Tetapi itu adalah hal sangat aneh bagi Zhang Ruochen karena memilih untuk tetap rendah hati. Pada umumnya, para master dari Keluarga Kerajaan pasti akan dikawal oleh sekumpulan pelayan dan/atau penjaga kerajaan. Maka secara natural, seorang lelaki tua tersebut menjadi curiga.     

Zhang Ruochen berkata, "Jika aku datang membawa begitu banyak pengawal kerajaan serta para pelayan, apakah aku masih diperbolehkan untuk mengunjungi Kota Earth Blaze?"     

"Tentu saja tidak," kata lelaki tua itu. "Segala sesuatunya telah berubah sekarang ini. Dua minggu yang lalu, Mayor mulai memberi perintah pada para ksatria yang ingin masuk ke Kota Earth Blaze agar mereka semua diperiksa dengan cukup ketat, terutama mereka yang berasal dari istana pusat. Dan jumlah orang yang boleh masuk ke dalam kota setiap harinya tidak lebih dari sepuluh orang."     

Zhang Ruochen berkata dengan sebuah senyuman, "Sepertinya Kota Earth Blaze juga sedang menjadi waspada dengan istana pusat."     

Lelaki tua itu langsung mengatakan inti persoalan, "Di waktu yang lain, Kota Earth Blaze tidak akan peduli dengan istana pusat. Namun, sejak Sekolah Pasar Bela Diri sedang berperang dengan Pasar Gelap. Maka seluruh tentara dari istana pusat sepertinya memang ingin bergabung. Sehingga, Kota Earth Blaze harus menjadi lebih berhati-hati."     

Zhang Ruochen merentangkan tangannya dan berkata, "Kau melihat bahwa aku datang seorang diri, maka bisakah aku masuk ke Kota Earth Blaze?"     

"Tentu saja."     

Zhang Ruochen hanyalah seorang remaja, maka lelaki tua tersebut sama sekali tidak memiliki keyakinan bahwa remaja itu akan menjadi ancaman bagi Kota Earth Blaze. Dan jika Kota tersebut kedatangan seorang Keluarga Istana, maka para tentara kerajaan akan berpikir dua kali sebelum menyerang mereka.     

"Tapi jika kau ingin masuk ke Kota Earth Blaze, maka kau harus membayar biaya sewa perahu." Lelaki tua itu menyipitkan matanya. Kemudian, ia menambahkan, "Dan, jangan pernah menyalahkanku karena tidak memperingatkanmu. Sebab, Kota Earth Blaze saat ini sedang rusuh. Di dalam sana benar-benar kacau sekaligus berbahaya. Dan jika seorang pria dari Keluarga Kerajaan pergi ke tempat itu seorang diri, maka dia akan dibantai seperti seekor domba!"     

"Jangan khawatir!"     

Zhang Ruochen mengambil sebuah kantung koin perak secara acak, kemudian ia memberikan kantung itu pada lelaki tua tersebut, dan berkata, "Sekarang, antarkan aku ke Kota Earth Blaze."     

Para pemilik perahu menatap ke arah kantung uang tersebut.     

Tatapan mata mereka menjadi berkilauan, beberapa bahkan memiliki intensitas untuk membunuh.     

Sebagaimana ia menerima koin perak tersebut, maka lelaki tua itu segera mengubah perilakunya. Kemudian, ia membungkuk ke arah Zhang Ruochen dengan sebuah senyuman yang lebar. "Master, silahkan naik ke perahu ini. Saya sendiri yang akan mengantar Anda di Kota Earth Blaze."     

Zhang Ruochen mulai masuk ke sebuah perahu kecil.     

Lelaki tua yang mengenakan baju biru berdiri di depan perahu dan mulai mendayungnya. Setelah itu, riak-riak air mulai muncul di permukaan air. Perahu kecil itu segera memasuki area danau dan menghilang di balik kabut putih.     

"Dia setidaknya memiliki 30 koin! Dia benar-benar seekor domba gemuk."     

"Beberapa playboy dari Keluarga Kerajaan, berani datang sendiri ke Kota Earth Blaze. Apakah dia benar-benar tidak mengenal tentang apa itu konsep kematian?"     

"Sialnya, Old He telah mendapatkannya lebih dulu. Brengs*k."     

"Sungguh beruntung lelaki tua itu. Setelah ini, Old He pasti akan mendapatkan kekayaan 10 kali lipat dari sebelumnya."     

"Aku rasa lebih dari itu."     

Para ksatria jahat mulai merasa cemburu seraya menatap ke arah perahu kecil yang semakin lama semakin terlihat samar.     

Berandalan remaja dari Keluarga Kerajaan itu pasti akan dibunuh oleh Old He, sehingga ia akan menjadi salah satu mayat lain yang mengapung di permukaan danau yang berkabut.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.