Kaisar Dewa

Pergolakan



Pergolakan

0Zhang Shaochu menambahkan, "Yunwu Commandery sendiri sedang kacau saat ini. Ratu dan para Menteri menyarankan untuk menyerahkanmu guna meredakan kemarahan dari Square Commandery. Namun, para Komandan Pangeran dan jendral-jendral menyarankan untuk perang dengan mereka sampai mati."     

"Bahkan para keluarga kelas atas serta para Perguruan menjadi gelisah saat ini. Mereka semua percaya bahwa dirimu telah membawa sebuah bencana yang fatal bagi Yunwu Commandery. Namun, mereka semua adalah barisan orang-orang bodoh. Sebab, Square Commandery memang ingin mengambil alih wilayah kita sejak ratusan tahun yang lalu. Maka, kematian dari Pangeran Huo Xing hanyalah sebuah alasan pemicu. Oh!"     

"Saudara kesembilanku, situasi ini sungguh sedang tidak memihakmu. Kau harus tetap tinggal di Kampus Barat dan jangan lagi kembali."     

Zhang Ruochen tersenyum dan berkata, "Tidak, itu tidak bisa aku lakukan. Aku harus kembali pulang."     

"Tidak, kau tidak bisa," kata Zhang Shaochu. "Kau akan menjadi seorang target saat kau masuk ke Kota Yunwu. Semua orang sedang memusuhimu, mereka mungkin akan memenggal kepalamu dan mengirim itu ke Square Commandery, demi meminta ampunan."     

Dengan tatapan yang sungguh-sungguh, Zhang Ruochen berdiri dan berkata, "Aku harus pulang. Aku tidak bisa membayangkan seberapa besar tekanan yang dialami oleh ibu saat berada sendirian di dalam Istana."     

Zhang Shaochu mendadak terdiam. Kemudian, ia menggenggam tinjunya kuat-kuat, itu seperti dirinya sedang ingin memberikan sebuah keputusan yang besar. Ia berkata, "Saudara kesembilanku, aku akan pulang denganmu. Jika perang memang tidak bisa dihindari, maka aku akan berperang di sisimu."     

"Baiklah kalau begitu! Mari pergi!" kata Zhang Ruochen.     

Ketika mereka melangkah keluar dari gedung, mereka menemukan Blackie sedang menunggu di luar.     

Duduk di punggung Singa Api Kepala-Dua, Blacki melirik ke arah Zhang Shaochu dan bertanya, "Apa kau juga pulang, gendut?"     

Saat mendengar seekor kucing yang lebih gemuk dan memanggil dirinya sebagai gendut, maka Zhang Shaochu benar-benar menjadi tidak senang. Ia mencoba yang terbaik untuk menatap balik ke arah Blackie, lalu berkata, "Siapa yang gendut?"     

"Kau. Lalu apa?" Blackie berdiri dan mengelus-elus cakarnya, ia memperlihatkan sebuah tatapan yang mematikan.     

"Saudara kesembilanku, kucingmu benar-benar tidak sopan." Tidak ingin kalah, Zhang Shaochu juga memperlihatkan sebuah tatapan agresif dan mulai mengeluarkan Death Scythe miliknya. Itu terlihat seperti pertarungan tidak lagi bisa dihindari.     

Zhang Ruochen tidak ingin menghabiskan waktu lebih lama lagi. Ia berkata, "Ayolah, kalian berdua! Kita harus kembali ke Kota Yunwu sekarang juga!"     

Blackie dan Zhang Shaochu segera berpencar, sekaligus juga, mereka masih memaku kedua tatapan mereka seolah saling menebar ancaman.     

Zhang Ruochen melompat ke Singa Api Kepala-Dua dan berkata, "Itu akan membutuhkan dua hari dua malam dari Kampus Barat untuk menuju ke Kota Yunwu. Aku akan berlatih di ruangan inti dari Jimat Ruang dan Waktu selama perjalanan. Blackie, panggil aku bila sesuatu terjadi."     

Zhang Shaochu sedang menunggangi seekor binatang buas kelas inferior level dua. Sekembalinya ia dari tempat Istana Binatang Buas, ia tidak sengaja mendengar perkataan Zhang Ruochen. Ia bertanya dengan terkejut, "Apa maksudnya sebuah Jimat Ruang dan Waktu?"     

Sebelum suara itu keluar dan akhirnya menghilang, Zhang Ruochen telah lebih dulu menghilang di telan angin.     

Terdapat sebuah jimat dengan rantai yang tergeletak di punggung Singa Api Kepala-Dua.     

"Apa itu?"     

Zhang Shaochu gemetar dan berteriak kencang.     

"Jangan cerewet."     

Blackie menatap ke arah Zhang Shaochu dengan tatapan mematikan. Kemudian, ia mengambil Jimat Ruang dan Waktu, lalu mengalungkan itu di lehernya.     

Zhang Shaochu masih berada di dalam keterkejutannya sehingga dirinya masih terus mencari-cari Zhang Ruochen, untuk kemudian bertanya, "Dimana saudaraku?"     

Blackie menjadi tidak sabar dan mulai membuat Singa Api Kepala-Dua itu meliuk-liuk melintasi gerbang sekolah seraya membalas, "Mengapa kau terlalu ikut campur? Tutup saja mulutmu dan ikuti aku. Segala sesuatunya aman terkendali!"     

Zhang Shaochu masih menjadi ragu. Namun, ia telah mendapatkan binatang buasnya, seekor Harimau Petir Bergigi-Pedang, lalu mulai mengikutinya.     

Zhang Ruochen terus berlatih sekaligus berpacu dengan waktu. Ia menghabiskan enam hari dan memurnikan dua tetes Cairan Setengah-Biksu, untuk kemudian meningkatkan pengolahannya di dalam ruangan inti dari Jimat Ruang dan Waktu.     

Itu bukanlah sesuatu yang mudah untuk bisa mencapai Tingkatan Akhir dari Alam Hitam. Bahkan jika ia memurnikan 27 tetes Cairan Setengah-Biksu miliknya, maka mungkin dirinya juga belum bisa menembus alam baru dengan itu.     

Tapi tentu saja, jikalau ia memurnikan 27 tetes, maka kualitas fisiknya akan meningkat dengan signifikan, dimana itu akan membantunya untuk bisa mencapai Tingkatan Tertinggi dari Alam Hitam.     

"Bang! Bang!"     

Zhang Ruochen mulai melatih teknik tinju miliknya. Ia melatih Naga dan Telapak Gajah Prajna lagi dan lagi. Melalui proses latihan, maka sebuah khasiat dari Cairan Setengah-Biksu menjadi benar-benar efektif sehingga itu semakin memperkuat kualitas fisiknya.     

Setelah berlatih selama satu hari satu malam, tubuh Zhang Ruochen telah diselimuti oleh keringat. Khasiat dari Cairan Setengah-Biksu benar-benar telah meresap sempurna.     

"Kita akan sampai di Kota Yunwu." Zhang Ruochen mengira bahwa ia hampir sampai, maka dirinya berhenti berlatih dan keluar dari ruangan inti Jimat Ruang dan Waktu.     

Dengan sebuah "Whoosh" yang kencang disertai dengan satu kedipan cahaya, Zhang Ruochen tiba-tiba muncul di punggung Singa Api Kepala-Dua.     

Zhang Shaochu sedang menunggangi Harimau Petir Bergigi-pedang beriringan, maka ketika ia melihat Zhang Ruochen tiba-tiba muncul. Maka, ia menjadi sangat terkejut sampai-sampai hampir terjatuh sehingga dirinya bertanya dengan sebuah keterkejutan yang besar, "Saudara kesembilanku! Darimana kau dua hari belakangan ini?"     

Zhang Ruochen tersenyum dan berkata, "Aku mengasingkan diri untuk pemurnian."     

"Pengasingan? Dimana?" Zhang Shaochu menatap sekitar, mencari sebuah tempat, namun ia tidak menemukan apa-apa.     

Saat melihat Zhang Shaochu tidak menyadari tentang rahasia dari Jimat Ruang dan Waktu, maka Zhang Ruochen memutuskan untuk tidak memberitahunya. Itu bukanlah sesuatu yang baik untuk Zhang Shaochu jika terlalu mengerti tentang banyak hal.     

Zhang Ruochen menunjuk ke arah perut besar dari Singa Api Kepala-Dua, dan membalas dengan sebuah senyuman yang samar-samar, "Aku telah tinggal di sana. Tentu saja, kau tidak akan bisa melihatku."     

"Benarkah!?     

Sebuah ekspresi gembira tersirat dari wajah Zhang Shaochu. Ia berkata dengan senang, "Ketika aku masih kecil, aku pernah mendengar bahwa beberapa jenius memiliki kemampuan untuk berlatih di dalam perut dari binatang buas. Mereka bisa menyerap darah binatang buas untuk nutrisi dan dengan cara yang demikian, tingkat pengolahan mereka juga akan bertambah pesat. Apa kau adalah salah satu dari jenius itu, saudara kesembilanku?"     

Ha! Ia benar-benar percaya pada itu!     

Zhang Ruochen mengangguk dan menjawab, "Ya. Aku tidak sengaja menemukan sebuah buku kuno di suatu gua. Dan, aku mempelajarinya dari buku itu."     

"Bisakah kau mengajariku?" kata Zhang Shaochu dengan bersemangat, sambil menatap ke arah Zhang Ruochen penuh dengan pengharapan.     

"Er... Mungkin nanti...." Zhang Ruochen segera menghentikan topik pembicaraan itu. Ia menatap ke arah depan dan bertanya, "Dimana kita sekarang ini? Seberapa jauh dari Kota Yunwu?"     

Zhang Shaochu membalas, "Kita sekarang sedang berada di Gunung Tianyue. Kita adalah 200 mil jauhnya dari Kota Yunwu, setelah melewati gunung ini."     

Zhang Ruochen pernah mendengar tentang Gunung Tianyue sebelumnya. Itu adalah sebuah wilayah yang cukup penting bagi pertahanan di bagian barat dari Kota Yunwu. Gunung Tianyue melingkupi hampir 300 mil di area sekitar, dengan bukit-bukit tandus, sungai-sungai arus deras, lalu binatang-binatang buas, serta beberapa wilayah berbahaya dimana itu adalah wilayah yang cukup mudah untuk bertahan, tapi sangat sulit bila digunakan untuk menyerang.     

Tiga ratus tahun yang lalu, Yunwu Commandery telah membangun sebuah gerbang menuju ke Gunung Tianyue, dan gerbang itu diberi nama Tian Yue Gate.     

Setelah tiga ratus tahun perbaikan, maka tembok-tembok dari Tian Yue Gate adalah lebih kuat dibandingkan dengan Kota Yunwu. Terdapat susunan yang berjumlah besar dengan seratus dua puluh ribu prajurit di dalamnya. Itu bisa digunakan untuk bertahan melawan para binatang buas sekaligus juga menjamin keamanan dari Kota Yunwu, dimana lokasi itu secara signifikan cukup strategis.     

Meskipun perjalanan dikelilingi oleh tebing-tebing berbahaya, namun Zhang Ruochen dan Zhang Shaochu sama-sama sedang menunggangi binatang buas kelas dua. Oleh karena itu, mereka masih bisa melewati itu dengan tenang.     

Tiba-tiba, telinga Zhang Ruochen bergerak-gerak. Kemudian, ia melihat ke arah semak-semak di sekitar dan bertanya dengan intonasi rendah, "Siapa di sana?"     

"Clash!"     

Zhang Ruochen mengeluarkan Pedang Berkilau miliknya dan mulai memperagakan posisi bertahan.     

Seorang lelaki yang diselimuti oleh darah merangkak dari semak-semak. Ia terhuyung-huyung dan terjatuh di depan Singa Api Kepala-Dua. "Tolong... Tolong aku..." kata lelaki itu sambil memohon.     

Ia menjadi pingsan sesaat setelah mengatakan itu.     

Zhang Shaochu menjadi waspada saat melihat itu, lalu berkata, "Saudara kesembilanku, berhati-hatilah. Itu bisa jadi sebuah jebakan."     

Zhang Ruochen melompat dari punggung Singa Api Kepala-Dua dan berjalan menuju laki-laki yang berlumuran darah itu. Ia merasa sedikit tidak nyaman sesaat setelah melihat luka-luka yang dialami oleh lelaki itu.     

Pasti terdapat lebih dari tiga puluh goresan luka di tubuhnya, dan salah satu tangannya telah terpotong. Tetapi, sebagian besar luka lain adalah terdapat di bagian kepalanya. Kepala tengkoraknya tampak keluar sehingga tulang-tulang yang retak bisa dilihat dengan jelas. Kepalanya sendiri juga hampir terpotong.     

Untungnya, tingkat pengolahan yang tangguh serta Tubuh Seni Bela Diri yang kuat membantu dirinya untuk bertahan hidup.     

Para ksatria lain pasti akan mati jika mengalami luka yang mengerikan seperti itu.     

Zhang Ruochen mengusap rambut kepala lelaki itu dari sisi samping, untuk kemudian sebuah wajah seseorang yang dikenal mulai tampak.     

Saat melihat wajah itu, ekspresi wajah Zhang Ruochen menjadi muram sekaligus sedih, "Bagaimana mungkin?"     

Zhang Shaochu beranjak mendekati, lalu menatap wajah seorang lelaki yang tergeletak di tanah dan berusia sekitar tiga puluh tahunan itu. Ia berkata, "Aku merasa dia terlihat mirip seperti seorang Liu Chengfeng."     

"Itu adalah karena dia adalah ayah dari Liu Chengfeng, yakni Liu Chuanshen – seorang Manajer dari Bank Pasar Bela Diri di Yunwu Commandery," kata Zhang Ruochen dengan serius.     

"Apa?"     

Zhang Shaochu benar-benar menjadi ketakutan sampai-sampai dirinya hampir terjatuh di tanah. Ia berkata dengan nafas tersengal-sengal, "Ada yang bilang bahwa Liu Chuanshen adalah seorang legenda dari Alam Bumi! Dia adalah seorang master sejati dengan kekuatan yang benar-benar tangguh! Kau bahkan bisa mengatakan bahwa dirinya adalah ksatria top di Yunwu Commandery! Siapa yang sanggup melukainya sampai sedemikian parah?"     

Zhang Ruochen juga terlihat muram, ia benar-benar mengerti bahwa ini bukan sebuah masalah yang sepele. Setelah memeriksa luka-lukanya dengan seksama, ia berkata, "Jika tebakanku benar, maka Liu Chuanshen pasti baru saja bertemu dengan sekumpulan prajurit dari Alam Bumi. Lebih-lebih, terdapat juga seorang ksatria yang berasal dari Alam Surga lain, dan oleh karena itulah, ksatria itu pasti berhasil memotong lengan miliknya."     

Zhang Ruochen mengeluarkan satu botol pil penyembuhan dan segera meletakkan itu di mulut Liu Chuanshen. Sialnya, pil-pil itu sepertinya tidak memiliki pengaruh yang kuat.     

Pil-pil yang diberikan oleh Zhang Ruochen adalah pil kelas dua sehingga itu masih sangat efektif ketika digunakan oleh para ksatria dari Alam Hitam. Namun, pil-pil itu akan menjadi kurang efektif jikalau digunakan untuk mengobati seorang legenda ksatria Seni Bela Diri dari Alam Surga.     

Tingkat kualitas fisik dari para ksatria yang telah berada di Alam Surga adalah cukup kuat, sehingga darah serta Tenaga Chi mereka cukup kuat untuk bisa mengobati luka-luka ringan. Namun, sesaat setelah mereka terluka parah, maka pil-pil biasa menjadi sama sekali tidak efektif.     

Zhang Shaochu bertanya, "Siapa yang berani menyerang seorang Manajer dari Bank Pasar Bela Diri? Apakah mereka tidak takut saat mengusik Bank Pasar Bela Diri?"     

"Aku takut bahwa terdapat sebuah pergolakan di Kota Yunwu." Zhang Ruochen merasakan sebuah firasat yang buruk.     

"Boom!"     

Beberapa saat kemudian, sebuah suara langkah kaki besi terdengar cukup keras sekaligus jelas di sepanjang perjalanan.     

Sebuah aura serta firasat yang mengerikan mulai terasa, bahkan dari jarak yang cukup jauh. Seluruh kelompok kawanan burung mulai terbang menghindar, burung-burung itu menghilang ditelan awan.     

Zhang Ruochen segera mengirim Liu Chuanshen ke dalam ruangan inti Jimat Ruang dan Waktu. Kemudian, ia kembali melompat ke punggung Singa Api Kepala-Dua dan memberikan sebuah lirikan pada Zhang Shaochu. Ia seolah memberi kode untuk tetap tenang.     

Siapakah mereka? Bagaimana mungking mereka berani membunuh seorang Manajer dari Bank Pasar Bela Diri?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.