Kaisar Dewa

Xun Guihai



Xun Guihai

0Saat memandangi punggung Duanmu Xingling yang cantik, Zhang Ruochen menjadi bingung, meski demikian, ia masih juga mengikuti wanita itu dari arah belakang tanpa membuat kegaduhan apa-apa.     

Kemana pun Duanmu Xingling pergi, maka di situ tercium sebuah aroma yang cukup wangi.     

Di bawah arahan Duanmu Xingling, mereka telah melintasi beberapa candi hingga akhirnya tiba di bawah salah satu tebing yang ada di Kampus Barat. Di bawah tebing itu, terdapat sebuah paviliun yang berdiri di samping sungai dimana atap dari lantai ketiga paviliun itu sedang dibangun dan/atau dibenahi. Segala sesuatu yang berada di sekelilingnya terlihat cukup klasik.     

Saat melihat ke atap lantai tiga dari kejauhan, Zhang Ruochen menemukan bayangan seorang wanita yang cantik sekaligus tidak asing lagi. Ia cukup terkejut dan bertanya, "Saudari senior seperguruan Huang! Mengapa dia berada di sana?"     

Zhang Ruochen menoleh dan memandang ke arah Duanmu Xingling.     

"Mari kita tunggu dan saksikan!" Duanmu Xingling tersenyum cerita.     

Huang Yanchen sedang menggenggam pedangnya, ia berdiri di atas atap lantai tiga. Rambutnya yang berwarna biru itu bergerai diterpa angin dan memperlihatkan sensasi kepercayaan diri yang tinggi.     

Seorang pria tampan berusia dua puluh tahunan datang dari balik atap. Ia terlihat sedang berbicara dengan Huang Yanchen.     

"Itu adalah dirinya."     

Zhang Ruochen mengenali pria yang berada di atap itu. Ia pernah bertemu dengan pria itu siang tadi. Ia adalah seorang master diantara para murid-murid senior dari Kampus Timur sekaligus juga memiliki kekuatan pengolahan yang tinggi.     

Duanmu Xingling meletakkan tangannya yang halus itu di pundak Zhang Ruochen. Ia mulai beranjak mendekat ke arahnya seraya bergumam, "Xun Guihai, seorang master No.1 dari Kampus Timur, mendapatkan rangking 14 di Divisi Hitam. Diantara empat kampus dari Sekolah Pasar Bela Diri, hanya saudari senior seperguruan Luo yang memiliki kemampuan untuk mengalahkan dirinya."     

Zhang Ruochen menyentuh pipinya sendiri dan tersenyum, "Mengapa mereka bertemu di kegelapan seperti ini? Apakah mereka memiliki hubungan percintaan?"     

"Bagaimana mungkin?"     

Duanmu Xingling menatap Zhang Ruochen lekat-lekat dan berkata, "Xun Guihai adalah seorang Pangeran dari Da Qian Commandery, sebuah commandery level medium dimana mereka selalu ingin mengatur sebuah pernikahan dengan Qianshui Commandery. Mereka berharap bahwa mereka bisa mendominasi Sembilan Perbatasan Timur dengan kekuatan yang dimiliki oleh Qianshui Commandery."     

"Lebih jauh, Qianshui Commandery juga ingin mengatur sebuah pernikahan dengan Da Qian Commandery demi meningkatkan kekuatan mereka dalam mengendalikan seluruh Sembilan Perbatasan Timur."     

Zhang Ruochen akhirnya mengerti situasi yang terjadi. Sebagaimana dirinya sedang memikirkan tentang sesuatu, ia berkata, "Apakah Da Qian Commandery telah memilih saudari senior seperguruan Huang sedangkan Qianshui Commandery juga menetapkan pilihannya pada Xun Guihai?"     

"Aku rasa demikian."     

Duanmu Xingling menjilat bibirnya sedikit, ia menatap ke arah pria dan wanita yang berada di kejauhan sekaligus memperlihatkan sebuah ekspresi seolah pertunjukkan akan segera dimulai.     

Zhang Ruochen berkata, "Tapi, tadi saat berada di Platform mereka berdua tidak terlihat seperti ingin menikah satu sama lain."     

Duanmu Xingling tertawa, "Itu adalah karena Xun Guihai baru saja mengerti jika Saudari Chen adalah juga seorang Putri dari Qianshui Commandery."     

"Bagaimana mungkin dia tahu?" tanya Zhang Ruochen.     

Duanmu Xingling merespon, "Aku yang memberitahunya."     

"Mengapa kau melakukan itu?"     

Duanmu Xingling berkata, "Jika aku tidak mengatakan pada dia, maka kita tidak akan mendapatkan sebuah pertunjukan! Lebih jauh, jika Xun Guihai benar-benar menikah dengan saudari senior seperguruan Huang, maka kau akan mendapatkan sedikit masalah, benarkan?"     

Zhang Ruochen malah menjadi lebih bingung. Ia bertanya, "Aku? Mengapa?"     

"Kau tahu apa maksudku!" Duanmu Xingling menatap ke arah Zhang Ruochen dan memperagakan sebuah gestur untuk diam seketika itu juga. Ia berkata, "Berhenti bicara. Mari kita dengar saja mereka."     

Di kejauhan, Xun Guihan berdiri di bawah atap dengan mengenakan sebuah baju berwarna putih. Ia terlihat tampan sekaligus elegan. Ia membawa sebuah kotak berwarna emas di tangannya sambil berkata, "Putri Yanchen, saya meminta maaf pada Anda atas kejadian siang tadi. Tolong permasalah itu jangan diambil hati. Guihai datang kemari dan ingin meminta ampunan dari Anda. Ini adalah sebuah Pil Mutiara Merah yang cukup mahal. Tolong terima ini."     

Huang Yanchen melangkah ke tepi atap dan hanya melirik lelaki itu. Ia berkata dengan dingin, "Kita belum mengenal satu sama lain. Mengapa kau meminta ampunan? Jika kau benar-benar meminta maaf, maka bertarunglah denganku."     

Xun Guihai tertawa, "Tidak perlu bertarung. Saya akan membuat pengumuman esok hari bahwa saya telah dikalahkan oleh Anda. Maka, Anda akan menjadi No.14 dari Divisi Hitam mulai saat ini."     

"Beraninya kau mengusikku?" Huang Yanchen tidak mengapresiasi itu, dan ia menjadi lebih dingin.     

"Saya tidak bermaksud seperti itu. Maksud saya adalah saya ingin menjadi seorang pecundang, apalagi jika di depan Putri Yanchen." Xun Guihai menjelaskan dengan sopan.     

Huang Yanchen merespon dengan arogan, "Xun Guihai, aku tahu maksud kedatanganmu kemari. Tapi aku tidak akan pernah setuju dengan pernikahan itu. Jika Da Qian Commandery milikmu ingin merencanakan sebuah pernikahan dengan Qianshui Commandery kami, maka menikahlah dengan saudari-saudariku. Aku punya total 36 saudari. Kau bisa memilih mana yang kau sukai."     

"Swish!"     

Ketika Huang Yanchen selesai bicara, ia melenturkan lengan-lengannya dan berjalan seperti angin. Ia berubah menjadi sebuah bayangan yang cantik serta terbang dari atap itu menuju ke tempat yang jauh. Bayangan wanita yang cantik itu menghilang di kegelapan.     

Xun Guihai masih juga berdiri di atap. Ia memberikan sebuah senyuman dan berbisik, "Huang Yanchen, semenjak dirimu adalah seorang Putri dari Qianshui Commandery, maka aku harus menikahimu! Lebih jauh, para putri-putri lainnya hanya satu per sepuluh jika dibandingkan dengan dirimu. Bagaimana mungkin mereka bisa dibandingkan dengan dirimu?!"     

Xun Guihai membawa kembali kotak emas yang ditinggalkan.     

Duanmu Xingling menghela nafas dan mengatakan sesuatu dengan sesal. "Ah! Aku kira akan terdapat sebuah pertunjukkan. Benar-benar mengecewakan!"     

Zhang Ruochen berkata, "Tidak ada seorangpun yang bisa mengendalikan seseorang seperti saudari senior seperguruan Huang. Jika Xun Guihai memang menikahi dia, maka dia pasti akan menyesal. Siapapun yang menikahi dirinya akan mendapatkan sebuah nasib yang buruk. Baiklah, mari kita kembali."     

Duanmu Xingling membalas, "Kau salah! Xun Guihai akan melakukan apa saja untuk bisa menikahi Putri dari Qianshui Commandery. Lebih-lebih, dia memiliki sebuah kesempatan yang cukup besar untuk sukses."     

"Mengapa?" tanya Zhang Ruochen.     

Duanmu Xingling menjelaskan, "Pertama, Xun Guihai adalah seorang ksatria bertalenta sekaligus juga menjadi rangking 14 dari Divisi Hitam. Itu telah membuat para jenius-jenius lain sulit untuk bisa mengimbanginya."     

"Kedua, meskipun Da Qian Commandery adalah sebuah commandery level medium, namun mereka memiliki seorang elder Setengah-Biksu. Maka, dengan memanfaatkan kekuatan dari Elder Setengah-Biksu, Komandan Pangeran Qianshui mungkin akan setuju untuk merencanakan pernikahan antara Xun Guihai dengan Saudari Chen."     

"Mereka memiliki seorang Setengah-Biksu dari Da Qian Commandery?" Zhang Ruochen terkejut saat mendengar ini.     

Duanmu Xingling berkata, "Mereka memang memiliki seorang Setengah-Biksu dan itu adalah leluhur dari Xun Guihai. Elder Setengah-Biksu itu tidak tinggal di Da Qian Commandery. Beliau telah pergi ke Lapangan Manusia yang berada di tempat jauh. Beliau berada di sana sekitar 60 tahun. Banyak yang percaya bahwa beliau memiliki seorang keturunan."     

"Saat memiliki seorang Setengah-Biksu yang cukup tangguh, maka Da Qian Commandery bisa menikmati derajat yang superior di Omen Ridge. Kekuatan nasional mereka adalah berada di rangking pertama diantara 36 commandery-commandery."     

Zhang Ruochen berkata, "Omong-omong, itu bukan urusan kita. Itu adalah urusan dari saudari senior seperguruan Huang. Kita harus segera kembali. Penilaian triwulan seharusnya telah selesai."     

Penilaian triwulan berakhir hingga tengah malam.     

Mo Qinglong baru saja mengalahkan Cai Chen di kesempatan tantangan kedua dan menjadi rangking 8 di Kampus Barat.     

Sikong Shu mengalahkan Ju Hailan dan menjadi rangking 6 dari Kampus Barat.     

Ju Hailan turun satu tempat dan menjadi rangking tujuh.     

Semenjak Zhang Ruochen telah mengalahkan Sikong Shu sebelumnya, maka ia menjadi No.5 dari Kampus Barat.     

Maka top master 10 besar dari Kampus Barat adalah kurang lebih sebagai berikut: Luo Shuihan, Huang Yanchen, Duanmu Xingling, Tuo Muzi, Zhang Ruochen, Sikong Shu, Ju Hailan, Mo Qinglong, Cai Chen, dan Zi Qian.     

Sepuluh dari mereka akan menjadi representasi dari Sekolah Pasar Bela Diri dan bergabung dalam ujian eksplorasi di Peninggalan Level-Menengah dalam kurun waktu dua bulan mendatang.     

Di waktu yang sama, mereka juga akan mendapatkan dua tetes Cairan Setengah-Biksu setiap tiga bulan sebagai hadiah karena berhasil menjadi top master 10 besar dari Kampus Barat.     

Ini adalah hari dimana Kampus Barat mendistribusikan Cairan Setengah-Biksu tersebut. Oleh karena itu, Zhang Ruochen mendapatkan dua tetes Cairan Setengah-Biksu.     

Bersamaan dengan seluruh Cairan Setengah-Biksu yang diperoleh dari Zi Qian, maka ia memiliki total 27 tetes Cairan Setengah-Biksu.     

Setelah penilaian triwulan berakhir, Zhang Ruochen pulang ke Candi Naga Bela Diri dan kembali tinggal di kamar Hitam No.1.     

Tes Ujian Eksplorasi Pusaka akan diselenggarakan dua bulan mendatang. Maka, waktu untuk latihan semakin terbatas. Semakin tinggi tingkat pengolahan dari 10 master itu, maka semakin besar juga kesempatan bagi mereka untuk bisa bertahan di Peninggalan Level-Menengah.     

Meskipun Peninggalan Level-Menengah adalah sebuah tempat yang dipenuhi oleh keberuntungan, namun di waktu yang sama itu adalah relatif cukup membahayakan. Bahkan jika para Ksatria Divisi Hitam masuk ke Peninggalan itu dengan mengendurkan rasa waspada mereka, maka di dalam sana mereka mungkin bisa saja mati.     

Zhang Ruochen terdikstraksi sekaligus juga menjadi tidak tenang selama dua hari berlatih di dalam Jimat Ruang dan Waktu. Kapanpun ia memikirkan tentang ibunya yang berada di Yunwu Commandery, maka dirinya menjadi semakin khawatir.     

"Tidak... aku akan menghancurkan diriku sendiri jikalau terus berlatih dengan gelisah seperti ini. Aku harus kembali ke Yunwu Commandery. Itu adalah situasi yang ideal jikalau aku bisa membawa ibu ke Sekolah Pasar Bela Diri." Zhang Ruochen melebarkan matanya dan menghembuskan nafas cemas.     

Ia berbisik pada dirinya sendiri, "Aku tidak yakin apakah perang antara Square Commandery dan Yunwu Commandery telah dimulai?"     

"Blackie, ayo kembali ke Yunwu Commandery denganku!" Zhang Ruochen benar-benar menjadi gelisah dengan kondisi ibunya. Tidak ada sesuatu yang lebih penting dibandingkan melindungi keluarga sendiri. Ia memutuskan untuk kembali ke rumahnya.     

Meskipun dirinya tidak memiliki waktu yang cukup panjang untuk berlatih demi Tes Menengah Eksplorasi Pusaka, namun dirinya juga tidak bisa membiarkan ibunya berada dalam sebuah situasi yang membahayakan seperti itu.     

"Baiklah! Berikan aku dua jam. Aku harus membawa beberapa buku dari Istana Perpustakaan." Blackie berubah menjadi bayangan hitam dan terbang menuju istana.     

"Aku ingin bertemu dengan saudara keempatku. Temui aku di gedungnya ketika kau selesai."     

Zhang Ruochen berjalan keluar dari Candi Naga Bela Diri, ia menginformasikan itu pada Duanmu Xingling bahwa dirinya harus kembali pulang ke commandery setelah mengunjungi gedung Zhang Shaochu.     

Ketika Duanmu Xingling mendengar bahwa Zhang Ruochen akan kembali ke Yunwu Commandery, ia terlihat semakin khawatir. Namun, ia hanya bisa menganggukkan dan tidak mengatakan apa-apa. Ia mengingatkan Zhang Ruochen agar segera kembali secepatnya dan jangan sampai melewatkan Tes Menengah Eksplorasi Pusaka yang diselenggarakan dua bulan lagi.     

Zhang Shaochu menutup pintunya ketika ia bertemu dengan Zhang Ruochen. sebuah tatapan gelisah tampak di wajahnya. Ia bertanya, "Saudara kesembilanku, apakah kau membunuh Pangeran Huo Xing?"     

Zhang Ruochen terlihat tenang. Ia duduk di sebuah kursi, lalu menuangkan air ke dalam gelas, untuk kemudian meneguknya, dan berkata, "Apa yang terjadi?"     

Zhang Shaochu terlihat seperti sebuah tumpukan daging ketika duduk di depan Zhang Ruochen. Ia berkata dengan serius, "Tentu saja, ini adalah permasalahan yang cukup serius. Square Commandery telah menyatakan perang pada Yunwu Commandery!"     

"Aku mendapatkan sebuah kabar terbaru. Square Commandery telah menyerang 12 kota di perbatasan commandery kita, mereka membunuh ratusan ribu prajurit dan menangkap lebih dari tiga juta orang-orang kita. Mereka semua akan dijadikan sebagai budak-budak dari Square Commandery. Ah! Aku benar-benar ingin bertarung untuk commandery ku sendiri di medan perang! Ini sungguh tidak bisa diterima!"     

Zhang Ruochen terlihat bingung dan bertanya, "Aku kita mereka baru akan menyatakan perang di awal tahun depan?"     

Zhang Shaochu merespon, "Ini adalah sebuah trik untuk mendistraksi para jendral-jendral dari commandery kita.     

"Faktanya, mereka mulai menyerang commandery kita sejak 10 hari yang lalu. Semenjak para prajurit mereka diam-diam menyerang kita, maka tiga kota di perbatasan commandery kita telah berpindah tangan hanya dalam satu malam. Ketika para prajurit kita melaporkan tragedi ini ke Kota Yunwu, semua orang yang ada di Istana Kerajaan menjadi ketakutan."     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.