Kaisar Dewa

Berjalan di Atas Air



Berjalan di Atas Air

0 "Ini adalah Glyph Suci Setengah-Biksu milik leluhur Luo Xu!"     

Zhang Ruochen benar-benar mengaguminya sehingga ia memberikan sebuah gestur membungkuk pada Glyph Suci Setengah-Biksu demi memberikan sebuah penghormatan kepada leluhur Luo Xu.     

Ketika Luo Shuihan melihat Zhang Ruochen sedang memberi hormat kepada Glyph itu, tatapan matanya menjadi berbinar dan ia memberikan sebuah anggukan pelan. Itu sepertinya apresiasi atas Zhang Ruochen menjadi semakin meningkat di matanya.     

Meskipun lelaki itu adalah seorang ksatria bertalenta yang luar biasa, namun tingkah lakunya selalu sopan kapanpun juga, maka itu sesungguhnya akan mengantarnya pada pencapaian yang luar biasa di kemudian hari.     

Luo Shuihan berkata, "Terdapat 1.894 anak sungai, 325 kali, 64 sungai, sembilan muara, dan sebuah lautan yang maha luas di dalam lukisan Glyph Suci Setengah-Biksu. Selokan, kali, sungai, muara, dan laut adalah merepresentasikan lima alam dari Kekuatan Batin seorang ksatria. Mari kita coba dan lihat kau mampu mencapai berapa alam!"     

Zhang Ruochen mengangguk. Kemudian, ia duduk bersila di bawah Glyph dan mulai melepaskan Kekuatan Batin miliknya.     

"This is the Half-Saint's Sacred Glyph of predecessor Luo Xu!"     

Di waktu bersamaan, Luo Shuihan mengangkat sedikit gaun putihnya, untuk kemudian duduk bersila di sebelah Zhang Ruochen. Ia juga mengaktifkan Kekuatan Batin miliknya dan menatap lekat-lekat Glyph Suci Setengah-Biksu.     

Tidak lama setelah itu, kedua Kekuatan Batin milik mereka segera memasuki Glyph Suci Setengah-Biksu dan tiba di sebuah daratan kecil yang dikelilingi oleh air yang mengalir.     

Luo Shuihan terlihat seperti seekor Kupu-Kupu kecil saat memperlihatkan kakinya yang tanpa alas itu mulai berjalan di atas air. Perlahan-lahan, ia berjalan menuju ke tengah-tengah anak sungai, ia terlihat seperti peri yang ada di cerita-cerita fiksi.     

Ia membalikkan badannya dan menatap Zhang Ruochen yang sedang berdiri di tepi anak sungai. Ia berkata dengan suara lembut, suara itu terdengar seperti seorang bidadari, "Terdapat ribuan cara untuk melakukan proses pengolahan. Namun, pada akhirnya tentu saja, cabang-cabang cara itu akan membawa seorang ksatria pada satu tujuan yang sama."     

"Di dunia ini, 3.000 cara, namun tetap, tujuan itu adalah sesungguhnya sama." Kata Zhang Ruochen.     

Kemudian, ia melangkahkan kakinya ke anak sungai dan menutup kedua matanya. Ketika ia mengangkat kakinya dan mulai memijak permukaan air, kaki-kaki itu sedikit tenggelam namun tidak sampai membawanya terjerembab ke dalam air.     

Ia tidak banyak memikirkan apa-apa, dan hanya mencoba untuk terus berjalan. Kedua kakinya berjalan di atas air dan mengarah ke Luo Shuihan seperti dirinya sedang berjalan di atas tanah.     

Ktika Luo Shuihan melihat bahwa Zhang Ruochen bisa berjalan di atas permukaan air, ia menganggukkan kepalanya pelan. Kemudian, ia melanjutkan perjalanannya mengikuti aliran air.     

Zhang Ruochen mempercepat langkah kakinya dan mencoba untuk menyusul Luo Shuihan. Sehingga saat Luo Shuihan berada di sisi kiri, mereka berdua berjalan beriringan dengan kedua mata tertutup. Terdapat sebuah sensasi kedamaian serta ketenangan yang mendalam sehingga kata-kata tidak akan pernah mampu menggambarkan betapa menakjubkannya perasaan itu.     

"Zhang Ruochen, talenta milikmu memang benar-benar tinggi, bahkan itu lebih tinggi dari semua ksatria-ksatria yang pernah aku temui. Maukah kau mengatakan padaku bagaimana cara mengolah Kekuatan Batin milikmu sehingga bisa berada di level yang tinggi seperti itu?" Luo Shuihan masih menutup kedua matanya dan melanjutkan langkah kakinya dengan hanya percaya pada insting.     

"Saudari senior seperguruan Luo, aku minta maaf karena aku tidak bisa mengatakan hal itu kepada siapapun. Aku lebih memilih untuk menyimpan rahasia itu seorang diri," kata Zhang Ruochen sambil menunjukkan sebuah permintaan maaf.     

Luo Shihuan tidak memaksanya untuk menjawab. Lalu, ia bertanya, "Baiklah, tapi apakah kau tahu tentang Kekuatan Batin yang sesungguhnya?"     

Zhang Ruochen merespon, "Karena otak manusia memiliki begitu banyak potensi, maka Kekuatan Batin berasal dari Tingkatan Mental yang berada di otak kita. Orang-orang biasa hanya mampu menggunakan satu per sepuluh dari potensi yang ada di otak mereka. Oleh karena itu, Kekuatan Batin mereka hanya berada di level 10. Dan dengan berlatih Kekuatan Batin, kita bisa membuka sebuah rumah harta karun yang berada di otak kita sekaligus juga sanggup mengenali perbedaan-perbedaan kemungkinan lain.     

"Itu bisa dikatakan bahwa jika orang-orang biasa yang tidak pernah berlatih Seni Bela Diri bisa menggunakan 50% dari kemampuan otak mereka, maka itu adalah sama tinggi dengan Kekuatan Batin level 50. Jika demikian, maka mereka akan mampu menembus batasan-batasan manusia dan menjadi Biksu melalui proses pemurnian tertentu."     

"Sebuah Kekuatan Batin Biksu adalah lebih mengerikan daripada seorang Biksu Seni Bela Diri. Sebab mereka yang memiliki itu bisa memanggil halilintar, beberapa lagi bisa mengendalikan awan dan hujan, beberapa yang lain mampu membangkitkan seseorang yang telah mati ratusan tahun, bahkan beberapa dari mereka juga mampu berkomunikasi dengan para dewa, dan yang terakhir juga bisa memiliki kemampuan untuk memprediksi masa depan."     

Luo Shuihan mengangguk dan berkata, "Kekuatan Batin Biksu memang lebih kuat daripada seorang Biksu Seni Bela Diri. Namun, untuk bisa memiliki sebuah Kekuatan Batin Biksu adalah ratusan atau ribuan kali lebih sulit daripada menjadi seorang Biksu Seni Bela Diri. Ketika tiba waktunya untuk menembus tingkatan yang lebih tinggi dalam melatih Kekuatan Batin, maka probabilitas kesulitan itu juga akan meningkat dua kali lipat. Sebab, setiap peningkatan satu level adalah seperti perjuangan untuk bisa mendaki ke langit. Sebagaimana misal, Elder Yue Jingchan, setidaknya membutuhkan 40 tahun lamanya, jika beliau ingin mencapai Kekuatan Batin level 40. Tetapi, apa kau yakin bahwa beliau masih memiliki umur 40 tahun untuk hidup di masa mendatang?"     

Saat ini, mereka telah melintasi sebuah anak sungai dan mulai memasuki ke sebuah kali.     

Sekali lagi, mereka berdua berjalan di atas permukaan kali dan segera melangkahkan kakinya menuju ke arah sungai.     

Aliran dan/atau arus air yang berada di kali menjadi lebih deras. Terdapat sebuah angin yang cukup kencang di permukaan air, dimana itu seolah mampu mempersulit gerak langkah dari Luo Shuihan dan Zhang Ruochen saat bergerak maju.     

Namun, tidak lama setelah itu, mereka akhirnya memasuki sungai.     

Arus air yang terdapat di sungai tersebut bahkan lebih deras lagi. Sehingga angin-angin yang berada di permukaan air menjadi lebih kencang, itu seperti kekuatan angin seolah mampu menerbangkan mereka berdua.     

Dan ketika mereka akhirnya berhasil melintasi separuh sungai, suara Luo Shuihan terdengar kembali di telinga Zhang Ruochen.     

Ia berkata, "Ini adalah batasanku, aku tidak bisa lagi melangkah lebih jauh!"     

Zhang Ruochen berhenti dan menatap Luo Shuihan yang berada di sebelahnya. Tubuh Luo Shuihan nampak tenggelam di dalam air dan hanya wajah cantiknya yang masih tampak di permukaan air. Ia tidak mengerti kapan itu bisa terjadi.     

Jika wanita itu terus melanjutkan langkahnya, maka ia pasti akan tenggelam.     

Luo Shuihan berkata, "Aku akan tinggal dan berlatih di sini. Saat Kekuatan Batin milikku meningkat, aku pasti akan berhasil berdiri kembali di atas permukaan air dan berjalan lebih jauh."     

"Berhati-hatilah!"     

Zhang Ruochen tidak bisa melakukan apa-apa untuk membantu wanita itu, maka ia terus melangkahkan kakinya maju. Ia hanya bisa berharap bahwa Luo Shuihan akan segera menyusulnya.     

Saat berjalan keluar dari sungai, Zhang Ruochen berhasil memasuki muara yang lebih luas.     

Jika ia mengikuti arus dari muara itu, maka ia akan mampu mencapai lautan.     

Berawal dari anak sungai ke sebuah kali, dari kali ke sungai, dari sungai ke muara, lalu dari muara ke arus yang berakhir di lautan... pemandangan yang tersaji di depan mata Zhang Ruochen menjadi lebih luas, dimana itu juga membutuhkan sebuah Kekuatan Batin yang tangguh jikalau ingin melanjutkan perjalanan.     

Ketika pertama kali kaki-kakinya menyentuh permukaan muara, pijakannya mulai ambles dan itu membuat pergelangan kakinya tenggelam.     

Ia terus melanjutkan berjalan 3.000 meter jauhnya – dimana air mulai mencapai lututnya.     

2.000 meter ke depan dan air mulai menggenangi pinggul.     

2.000 meter lain sehingga air mulai membasahi dadanya.     

Terlepas dari kesulitan dan rintangan yang dihadapi, Zhang Ruochen masih terus berlanjut setapak demi setapak. Ia mulai membutuhkan tenaga yang lebih besar untuk melangkah maju. Namun, tidak pernah terlintas di kepalanya untuk memilih menyerah.     

Air yang berada di muara itu seolah sedang menguji Kekuatan Batin miliknya.     

Ketika ia merasakan bahwa air mulai menyentuh lehernya, Zhang Ruochen tidak memiliki pilihan lain selain hanya berhenti dan mencoba bertahan dari arus air. Sehingga, ia masih bisa menjaga keseimbangannya agar tidak tenggelam sekaligus juga memperbaiki postur tubuh agar lebih mudah mengambil nafas.     

Waktu perlahan-lahan mulai berlalu. Tubuh Zhang Ruochen berangsur-angsur mulai mengambang dan permukaan air berada di pinggulnya lagi.     

Tiba-tiba, Luo Shuihan berteriak dari tepi sungai, "Zhang Ruochen, ini waktunya!"     

Zhang Ruochen terbangun dari proses peningkatan Kekuatan Batin miliknya. Ia melihat ke arah Luo Shuihan yang berada di tepi dan berkata, "Itu terlalu cepat!"     

Luo Shuihan berkata, "Jika kau memutuskan untuk memilih cara dan/atau jalan menuju Kekuatan Batin Biksu, aku bisa meminjamkanmu Glyph Suci Setengah-Biksu agar kau tetap bisa memurnikan dan/atau meningkatkan Kekuatan Batin milikmu. Namun, kau harus menyerah dan tidak lagi berlatih Seni Bela Diri."     

"Tetapi jika kau memutuskan untuk melanjutkan latihan Seni Bela Diri, maka kau harus segera keluar dari Glyph Suci Setengah-Biksu sekarang juga!"     

Zhang Ruochen benar-benar memahami apa yang dikatakan oleh Luo Shuihan.     

Seorang ksatria memang bisa mempelajari Seni Bela Diri sekaligus Kekuatan Batin. Namun, ia tidak mempelajari Kekuatan Batin yang terlampau banyak. Sebab, itu akan benar-benar memberikan dampak buruk bagi kemampuan Seni Bela Diri miliknya. Itu adalah sebuah hal tabu yang seharusnya ditinggalkan oleh seorang ksatria.     

Itu adalah hal yang mustahil bagi Zhang Ruochen untuk tidak lagi berlatih Seni Bela Diri. Oleh karena itu, ia mulai melangkahkan kakinya ke tepi sungai.     

Di waktu yang bersamaan, ia menyadari ada seorang bayangan manusia yang samar-samar tampak di kejauhan permukaan sungai. Sebuah bayangan itu berdiri di tengah-tengah permukaan air seolah dirinya sedang mempraktekkan sebuah gerakan teknik tinju level tinggi.     

Namun, bayangan manusia itu menghilang dalam sekejap sesaat setelah Zhang Ruochen mulai mengamatinya lagi.     

"Apa yang kau lihat?" tanya Luo Shihuan.     

"Aku kira aku baru saja melihat sebuah bayangan manusia yang tampak benar-benar mirip dengan leluhur Luo Xu," respon Zhang Ruochen.     

Luo Shuihan menjadi terkejut. Terdapat sebuah sensasi penasaran yang tersirat di kedua tatapan matanya. Ia segera bertanya, "Apa yang dilakukan oleh bayangan manusia itu?"     

Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya pelan, lalu berkata, "Ketika aku melihatnya kembali, bayangan itu telah menghilang. Mungkin aku hanya salah lihat."     

Luo Shuihan terlihat sedikit kecewa dan berkata, "Mungkin kau tidak salah lihat. Sebab terdapat sebuah kesempatan yang besar bahwa leluhurku akan muncul dan terlihat seperti sedang berlatih Seni Bela Diri."     

"Mungkin!" Zhang Ruochen tidak terlalu mengkhawatirkan itu. Ia segera meninggalkan air dan beranjak ke tepian.     

Luo Shuihan tampak sedikit frustasi. Ia melirik Zhang Ruochen dan bertanya, "Apa kau tahu level berapa Kekuatan Batin milikmu setelah berlatih di Glyph?"     

Zhang Ruochen tersenyum dan menjawab, "Aku tidak begitu yakin."     

"Level 34," Luo Shuihan berseru.     

Zhang Ruochen tidak terkejut dengan pencapaiannya sendiri. Sebab, Utusan Para Dewa telah meningkatkan Kekuatan Batin miliknya waktu itu. Maka, berada di level 34 adalah bukan sesuatu yang mampu mengejutkan dugaannya.     

Luo Shuihan menambahkan, "Apa kau tahu berada di level berapa Kekuatan Batin dari leluhurku saat berada di Tingkatan Lanjutan dari Alam Hitam. Aku rasa kau busa berada di rangking 10 besar dari sejarah yang ada di Daratan Kunlun. Jika kau meninggalkan Seni Bela Diri dan berfokus pada Kekuatan Batin sekarang ini, maka terdapat 50% kesempatan bagimu untuk bisa menjadi seseorang yang memiliki sebuah Kekuatan Batin Biksu."     

Zhang Ruochen lagi-lagi juga memahami apa yang dikatakan oleh Luo Shihuan. Ia menatap wanita itu lekat-lekat, lalu berkata, "Itu adalah mustahil bila aku meninggalkan Seni Bela Diri."     

"Baiklah kalau begitu. Kau adalah orang yang menentukan sendiri kemana arah tujuanmu. Maka, ikutilah kata hatimu!" Luo Shuihan menambahkan, "Berkaitan dengan level Kekuatan Batin milikmu, aku tidak akan berkata pada siapa-siapa. Rahasiamu akan terjaga dengan baik di tanganku!"     

"Terima kasih banyak, saudari senior Luo!" Zhang Ruochen mengatakan sebuah apresiasi yang tinggi.     

Setelah itu, Luo Shuihan dan Zhang Ruochen meninggalkan Glyph Suci Setengah-Biksu dan melangkahkan kakinya ke Istana Suci Kekuasaan.     

Saat melihat Luo Shuihan dan Zhang Ruochen bersama-sama keluar dari Istana Suci Kekuasaan, para murid-murid yang menunggu di luar Istana mulai menunjukkan tatapan cemburu sekaligus iri.     

Terutama Yuchi Tiancong dan Pangeran Huo Xing – mereka berdua benar-benar sangat cemburu terhadap Zhang Ruochen. Mereka berdua terus menatap lelaki itu seolah mereka mampu membunuhnya hanya dengan menggunakan tatapan yang dingin.     

Pintu dari Istana Suci Kekuasaan mulai tertutup kembali. Para 12 murid mulai beranjak pergi dan meninggalkan istana.     

Kembali ke Hitam No.1, Zhang Ruochen ingin pergi ke dalam Jimat Ruang dan Waktu dan berlatih teknik pedang demi menyiapkan penilaian triwulan yang akan diselenggarakan dalam dua bulan ke depan.     

"Bang!" pintu kamarnya terbuka dengan sebuah hantaman tinju. Duanmu Xingling menerobos masuk dengan senyum licik di wajahnya. Ia bertanya, "Zhang Ruochen, apakah saudari senior seperguruan Luo telah membawamu ke lantai tiga Istana Suci Kekuasaan?"     

Duanmu Xingling bertanya, "Ada apa di lantai ketiga Istana Suci Kekuasaan?"     

"Aku tidak bisa memberitahumu," respon Zhang Ruochen.     

Duanmu Xingling menatapnya dengan marah, lalu berkata, "Baiklah! Jaga rahasiamu baik-baik. Tadinya aku ingin mengatakan padamu bahwa kau harus mempersiapkan penilaian triwulan yang akan diselenggarakan dua bulan ke depan. Tetapi karena kau tidak ingin memberitahuku, maka aku juga tidak akan memberitahukan tentang itu juga!"     

Zhang Ruochen tertawa kecut, lalu berseru, "Saudari senior seperguruan Duanmu, aku benar-benar tidak bisa mengatakan itu padamu!"     

Duanmu Xingling menatap Zhang Ruochen dengan kesal. Tiba-tiba, di wajah cantiknya terdapat sebuah senyuman yang sangat manis. "Baiklah. Tetapi kau harus memberitahuku bagaimana metode latihan Kekuatan Batin milikmu sehingga bisa mencapai level yang mengerikan seperti itu!"     

Zhang Ruochen mulai merenung sejenak, untuk kemudian menjawab dengan sopan, "Talenta."     

Duanmu Xingling mengepalkan tinjunya keras-keras dan ingin memukuli lelaki itu sampai mati.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.