Kaisar Dewa

Tes Kekuatan Batin



Tes Kekuatan Batin

0Elder Yue Jingchan setuju dengan saran itu, selain juga dirinya sendiri ingin mengambil sebuah kesempatan untuk menyaksikan secara langsung betapa kuatnya para jenius-jenius yang berasal dari Kampus Barat.     

Sebuah Batu Suci Penguji segera diletakkan di bingkai logam yang berada di depan pintu dari Istana Suci Kekuasaan.     

Wakil Kepala Sekolah Qing Hua mulai menyapu pandangannya pada 12 murid-murid yang berada di sana, untuk kemudian berkata. "Kalian harus melakukan yang terbaik untuk mengambil ujian ini. Elder Yue Jingchan hanya bisa memberikan kalian penawaran untuk berada di bawah bimbingannya ketika kalian sendiri mengerti tentang Kekuatan Batin masing-masing. Sekarang, buat sebuah barisan menurut umur kalian masing-masing. Tuo Muzi, kau adalah seseorang yang paling tua. Maka kau harus melakukan ujian terlebih dahulu."     

"Ya!"     

Tuo Muzi sangat percaya diri dengan Kekuatan Batin miliknya. Lagipula, ia adalah rangking pertama dari murid-murid baru sembilan tahun lalu. Ia telah mendapatkan 12 kali kesempatan untuk masuk ke dalam Istana Suci Kekuasaan sejak pertama kali bergabung dengan Kampus Barat sebagai seorang murid asing.     

Dalam sembilan tahun terakhir, ia telah meningkatkan Kekuatan Batin miliknya sampai beberapa level tertentu.     

Tuo Muzi yang berotot itu mulai berjalan ke arah Batu Suci Penguji dan meletakkan tangannya di sana.     

"Whoosh!"     

Garis-garis lingkaran cahaya mulai tampak di permukaan batu itu.     

Satu, dua, tiga cahaya lingkaran... akhirnya, cahaya-cahaya yang tampak di atas permukaan batu itu berjumlah 24 lingkaran.     

Tuo Muzi mengelap keringat yang ada di dahinya. Saat puas dengan hasil yang diperoleh, ia mulai tertawa kencang.     

"Dia benar-benar bisa menjaga reputasi baik sebagai seorang senior yang paling tua! Kekuatan Batin miliknya benar-benar kuat!"     

"Aku dengar dia juga tahu bagaimana memurnikan senjata dan melatih beberapa binatang buas. Dia adalah seorang Penempa Senjata kelas dua sekaligus juga Penjinak Binatang Buas. Bukankah itu baik untuk memiliki Kekuatan Batin yang tinggi, bukan begitu?"     

Elder Yue Jingchan mengangguk. "Itu cukup menakjubkan saat kau mampu mencapai level 24 sebelum berusia 30 tahun. Jika kau benar-benar ingin sekaligus juga memfokuskan seluruh kemampuanmu pada pemurnian senjata dan/atau menjinakkan binatang buas, maka kau pasti akan menjadi seorang Penempa Senjata dan/atau seorang Penjinak Binatang Buas yang unggul di masa depan."     

Meskipun Elder Yue Jingchan tampak seperti sedang memuji Tuo Muzi, tetapi dirinya juga sepertinya sedang melontarkan kritik pada murid senior itu.     

Tuo Muzi adalah seorang ksatria yang memiliki talenta tinggi, itu benar-benar terlihat di mata murid-murid lain. Jika ia memfokuskan dirinya ke dalam Seni Bela Diri, maka bisa dipastikan bahwa dirinya akan mencapai Alam Bumi sejak lama.     

Jika ia memfokuskan diri untuk memurnikan senjata atau menjinakkan binatang buas, maka ia bisa dikategorikan sebagai seorang Penempa Senjata dan/atau Penjinak Binatang Buas kelas tiga untuk sekarang ini.     

Tetapi ia memiliki talenta dalam tiga hal sekaligus ingin bisa mengolah semuanya. Maka hal itulah yang membuatnya tidak beranjak kemana-mana.     

Secara natural, ia memahami kritik yang dilontarkan oleh Elder Yue Jingchan, untuk kemudian meminta saran dengan sopan. "Guru, jalan mana yang sebaiknya saya ambil?"     

Elder Yue Jingchan membalas, "Jalan itu berada di bawah kakimu. Bagaimana akhirnya kau memilih adalah terserah padamu.""Aku hanya bisa memberikan beberapa saran mengenai itu. Jika kau memilih Seni Bela Diri, maka kau harus meninggalkan mimpi untuk menjadi Penempa Senjata dan/atau Penjinak Binatang Buas. Kau bisa menggunakan mimpi itu sebagai hobi tetapi kau sebaiknya tidak menghabiskan begitu banyak energi untuk itu. Sebab, dengan talenta yang kau miliki, kau mungkin saja mampu mencapai Alam Bumi pada Tes Menengah Eksplorasi Pusaka yang diselenggarakan awal tahun depan – sehingga setelahnya kau bisa menjadi seorang murid inti." Tambahnya.     

Kedua mata Tuo Muzi mulai berkilau sesaat setelah mendengar tentang Tes Menengah Eksplorasi Pusaka.     

Elder Yue Jingchan berkata lagi, "Jika kau ingin mengejar dua pilihan yang lain, maka kau pasti memiliki kualifikasi yang cukup untuk memasuki sekolah inti dan mengembangkan Kekuatan Batin yang sudah berada di level 24 itu. Aku bisa mengenalkanmu pada seorang Penempa Senjata dan/atau seorang elder Penjinak Binatang Buas untuk menjadi seorang mastermu. Tuo Muzi, mana yang akan menjadi pilihanmu?"     

Tuo Muzi mengepalkan tinjunya seolah dirinya telah menjatuhkan sebuah pilihan. Ia tersenyum dan berkata, "Saya selalu ingin menjadi seorang ksatria yang kuat. Maka, jika saya ingin menembus ke Alam Bumi, saya pasti telah melakukannya empat tahun lalu."     

"Saya telah mempelajari tentang Penjinak Binatang Buas sekaligus juga Penempa Senjata dalam empat tahun terakhir karena memang saya sedang menunggu Tes Menengah Eksplorasi Pusaka Semenjak sekolah telah membuka tempat pusaka level menengah, maka saya pasti akan memilih jalan seorang ksatria dan masuk ke sana dengan kondisi terbaik yang saya miliki."     

Elder Yue Jingchan terlihat terkejut, ekspresi wajahnya seolah ingin menangis sekaligus tertawa. "Kau telah menolak untuk bisa menembus Alam Bumi karena kau sesungguhnya hanya menanti Tes Menengah Eksplorasi Pusaka yang akan diselenggarakan tahun depan?"     

"Benar sekali." Kata Tuo Muzi.     

Itu adalah sesuatu yang sulit untuk bisa menembus ke Alam Bumi, maka Sekolah Pasar Bela Diri menyelenggarakan Tes Dasar Eksplorasi Pusaka setiap dua tahun sekali.     

Tes Dasar Eksplorasi Pusaka tidak lain adalah sebuah ujian untuk meningkatkan sebuah level. Hanya para murid-murid yang telah mencapai tingkatan Puncak dari Alam Hitam yang diperbolehkan untuk berpartisipasi.     

Ujian itu tidak hanya memberikan para murid-murid sumber daya latihan yang berharga tetapi juga bisa digunakan oleh para murid-murid untuk mendapatkan sebuah pengalaman serta bagaimana cara bertahan dalam momen-momen yang sulit. Sebagian besar dari mereka yang terjebak di tingkatan Puncak dari Alam Hitam akan mampu untuk menembus Alam Bumi, untuk kemudian akhirnya berhasil menjadi murid-murid inti dari sekolah setelah mendapatkan pengalaman yang menyeluruh dari ujian tersebut.     

Ujian itu diselenggarakan dua tahun sekali dan hanya para ksatria-ksatria yang telah berhasil mencapai tingkatan Puncak dari Alam Hitam yang diperbolehkan untuk berpartisipasi.     

Di sisi lain, Tes Menengah Eksplorasi Pusaka diselenggarakan setiap 10 tahun sekali. Hanya rangking 10 besar dari empat kampus yang diperbolehkan untuk bergabung. Maka semenjak itu adalah sebuah kesempatan yang langka, para partisipan yang mengikuti ujian itu akan mendapatkan begitu banyak keuntungan. Oleh karena itu, para top jenius-jenius dari beberapa kampus selalu menahan tingkat pengolahan mereka – salah satu alasan mereka adalah menunggu ujian tersebut.     

Zhang Ruochen melirik ke arah Huang Yanchen dan Duanmu Xingling. Tidak mengherankan jikalau hanya terdapat satu orang dari barisan murid-murid baru yang berhasil menembus Alam Bumi dan menjadi seorang murid inti dari sekolah. Sedangkan mereka-mereka yang belum menembus itu adalah sesungguhnya sedang menunggu ujian ini.     

Ia penasaran apakah dirinya bisa berjuang dan mengambil kesempatan itu mengingat jikalau sampai gagal, maka secara otomatis ia harus menunggu 10 tahun lagi.     

Tuo Muzi melangkah mundur. Murid kedua yang akan menguji Kekuatan Batin miliknya adalah Ju Hailan – seorang murid yang berusia 26 tahun dan pernah menjadi murid rangking pertama tujuh tahun silam.     

"Ju Hailan, Kekuatan Batin level 18."     

Ju Hailan cukup puas dengan hasil yang ia peroleh. Itu tetaplah lebih baik daripada sebagian besar ksatria yang berada di Alam Hitam meskipun tidak bisa dibandingkan dengan Tuo Muzi.     

Murid ketiga adalah Hua Lian yang berusia 24 tahun. Wanita itu adalah murid baru yang mendapat rangking pertama enam tahun silam.     

"Hua Lian, Kekuatan Batin level 16."     

Murid keempat adalah seseorang yang berusia 23 tahun Yuchi Tiancong, seorang murid baru rangking pertama dua tahun yang lalu.     

"Yuchi Tiangcong, Kekuatan Batin level 12."     

Kekuatan Batin para ksatria rata-rata berada di kisaran level 10.     

Yuchi Tiancong baru saja bergabung dengan sekolah dan mulai melatih Kekuatan Batin miliknya dua tahun lalu. Hasilnya adalah cukup memuaskan mengingat waktu yang ia miliki cukup terbatas dalam berlatih.     

Murid kelima adalah Xue Ling yang berusia 22 tahun, murid baru rangking pertama tahun lalu.     

"Xue Ling, Kekuatan Batin level 12."     

Murid keenam adalah Zi Qian, seorang wanita berusia 22 tahun.     

Semenjak Zi Qian bukan berasal dari keluarga aristokrat, maka ia tidak memiliki sumber daya yang cukup ketika dirinya masih muda. Baginya, untuk bisa mendapatkan tingkat pengolahan yang seperti sekarang ini adalah berarti bahwa wanita itu seseorang yang luar biasa diantara para ksatria yang berasal dari keluarga miskin. Jika wanita itu ingin mendapatkan sumber daya latihan, maka ia harus membunuh orang lain untuk mendapatkan uang demi agar bisa membeli beberapa pil, teknik-teknik bela diri, buku-buku, serta senjata-senjata.     

"Zi Qian, Kekuatan Batin level 16."     

Ketika Elder Yue Jingchan membaca hasil uji Kekuatan Batin milik Zi Qian, para murid-murid lain menjadi terkejut. Mereka sulit untuk percaya bahwa seorang murid baru telah berhasil mencapai level 16.     

Murid ketujuh adalah Huang Yanchen yang berusia 21 tahun, murid baru rangking pertama lima tahun lalu.     

"Huang Yanchen, Kekuatan Batin level 21."     

Sebuah senyum mengembang dari wajahnya ketika ia melihat hasil tes miliknya. Ia tidak menyangka bahwa Kekuatan Batin miliknya telah meningkat satu level.     

Meskipun itu hanya satu level – tetapi setiap peningkatan dari Kekuatan Batin bukanlah hal yang sepele. Sebab, kekuatan itu akan semakin sulit ditingkatkan setelah mencapai level 15.     

Murid kedelapan yang mengambil tes adalah Pangeran Huo Xing yang berusia 21 tahun.     

"Huo Xing, Kekuatan Batin level 17."     

Elder Yue Jingchan menatap Pangeran Huo Xing dengan bangga, ia sedang memuji para murid-murid baru yang masuk tahun ini. Mereka semua benar-benar memiliki kemampuan yang unggul serta Kekuatan Batin yang kuat.     

Namun, Pangeran Huo Xing seolah tidak puas dengan hasil yang diperoleh. Ia telah merencanakan untuk membuat semua yang ada di sana menjadi terkejut dengan Kekuatan Batin yang dimiliki. Sialnya, apa yang ditampilkan oleh Huang Yanchen telah lebih dulu memukau dan benar-benar berhasil mengungguli dirinya.     

Mereka adalah sama-sama berusia 21 tahun, namun Kekuatan Batin milik Huang Yanchen berada di level 21. Itu adalah empat kali lebih tinggi daripada miliknya.     

Maka, tidak ada lagi sesuatu yang patut untuk dibanggakan.     

Murid kesembilan adalah Yao Qingtong yang berusia 19 tahun.     

"Yao Qingtong, Kekuatan Batin level 15."     

Mereka yang merasa paling buruk pada momen ini adalah Yuchi Tiancong dan Xue Ling. Mereka berdua adalah murid-murid senior namun seolah mampu diungguli oleh para murid-murid baru. Itu mungkin bisa saja diterima ketika hanya ada satu orang murid baru, namun ketiga murid baru itu telah memiliki Kekuatan Batik yang lebih tinggi daripada mereka berdua. Maka, bagaimana mungkin mereka berdua tidak merasa malu?     

Murid kesepuluh adalah Duanmu Xingling, ia bergabung dengan sekolah tiga tahun yang lalu.     

"Duanmu Xingling, Kekuatan Batin level 20," kata Elder Yue Jingchan dengan tersenyum.     

Murid kesebelas adalah seorang Luo Shuihan yang berusia 17 tahun, ia bergabung dengan sekolah empat tahun lalu.     

Luo Shuihan tidak berasal dari latar belakang yang biasa-biasa saja. Ia adalah seorang keturunan dari Luo Xu, seorang jenius nomor 1 dalam sejarah Kampus Barat selama 460 tahun. Empat tahun lalu, ia telah bergabung dengan Kampus Barat sebagai murid baru rangking pertama yang berusia 13 tahun. Saat itu, ia seolah berhasil mengirimkan sebuah gelombang kejut di seluruh Sekolah Pasar Bela Diri.     

Keluarga Luo adalah sebuah keluarga besar sekaligus kaya. Oleh karena itu, sebenarnya ia tidak perlu untuk bergabung dengan Kampus Barat, tetapi dirinya adalah seseorang yang berwibawa sehingga ingin menghormati leluhurnya sendiri – Luo Xu.     

Oleh karena itu, ia datang ke Kampus Barat dan mengikuti langkah para leluhurnya. Ia ingin menjadi seseorang yang sama kuatnya dengan leluhurnya sendiri.     

Ia masih berusia 17 tahun, tetapi telah mampu diterima sebagai ksatria No.1 di seluruh Kampus Barat. bahkan Tuo Muzi, Huang Yanchen, serta Duanmu Xingling tidak akan mampu mengimbangi wanita itu.     

Zhang Ruochen juga penasaran tentang wanita yang tinggal di kamar Surga No.1. Oleh karena itu, ia mulai menatap wanita itu.     

Luo Shuihan sedang mengenakan jubah putih tanpa perhiasan apapun – ia terlihat begitu polos. Tidak ada seorangpun yang akan menyadarinya jikalau sampai berada di kerumunan. Tetapi ketika seseorang menyadari kehadirannya, maka mereka tidak akan mampu mengalihkan pandangan matanya dari kecantikan yang dimiliki oleh wanita itu. Wanita itu terlihat seperti tidak pernah dilahirkan dan/atau menetap di dunia ini. Sebab, wanita itu lebih terlihat seperti seorang bidadari yang terjatuh dari surga.     

Zhang Ruochen tidak bisa menemukan satu kecacatan pun yang ada di diri wanita itu. Sungguh tidak ada sesuatu yang bisa dikritik dari penampilannya. Ia adalah seorang wanita yang cantik sekaligus unik, tanpa sikap diam yang dimiliki oleh Huang Yanchen dan sikap aneh milik Duanmu Xingling. Wanita itu benar-benar memiliki aura yang tidak tersentuh, seperti seorang wanita yang hanya bisa dilihat dari kejauhan tanpa pernah sanggup untuk berhasil didekati.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.