Kaisar Dewa

Elder Yue Jingchan



Elder Yue Jingchan

0Terdapat 12 orang murid berdiri di luar Istana Suci Kekuasaan – dimana sekarang ada Zi Qian, Pangeran Huo Xing, dan Yao Qingtong yang baru saja bergabung. Setiap mereka adalah seorang ksatria jenius.     

Boom!     

Ketika sinar cahaya pertama mulai muncul di atas atap istana, maka gerbang istana yang megah itu pelan-pelan terbuka.     

Seorang wanita tua yang mengenakan sebuah jubah perak dan seorang lelaki tua yang mengenakan sebuah jubah emas – keduanya mulai berjalan keluar dari balik pintu. Mereka berdiri di atas tangga batu putih yang memiliki tinggi sembilan meter, mereka melihat para 12 ksatria muda yang berada di bawahnya.     

Seorang wanita berjubah perak terlihat seperti berumur 90 tahun dan memiliki punggung yang bungkuk. Ia berjalan menggunakan sebuah tongkat. Baik alis dan rambutnya terlihat memutih, membuat wanita itu tampak tua.     

Wanita itu tidak lain adalah Qing Hua – salah satu dari dua Wakil Kepala Sekolah dari Kampus Barat.     

Suaranya begitu jelas dan terdengar nyaring saat berkata, "Aku adalah Qing Hua – Wakil Kepala Sekolah dari Kampus Barat. aku percaya bahwa murid-murid lama telah mengenalku dan murid-murid baru akan mengenal diriku mulai hari ini. Dan sebagaimana aturan yang berlaku, maka Istana Suci Kekuasaan akan dibuka satu kali setiap bulannya. Hanya murid-murid yang mendapatkan rangking dari setiap tahunnya yang diperbolehkan untuk masuk dan berlatih di dalam selama dua jam."     

"Itu akan sedikit berbeda tahun ini. Karena kita kedatangan empat murid baru dengan talenta-talenta yang benar-benar tidak terduga, maka mereka semua juga diperbolehkan untuk berlatih di dalam istana."     

"Lebih jauh, aku akan mengenalkan kepada kalian Elder Yue Jingchan – seorang elder yang mengenakan jubah emas dari sekolah inti."     

Setiap orang mulai memandang hormat lelaki tua berjubah emas itu dan mulai menyapanya. "Salam, Elder Yue Jingchan."     

Di Kampus Barat, hanya seorang Kepala Sekolah yang diperbolehkan untuk mengenakan sebuah jubah emas. Lalu, bagi Elder Yue Jingchan yang juga menggunakan jubah berwarna mirip tidak lain menandakan bahwa derajat miliknya setara dengan Pemimpin dari Kampus Barat.     

Elder Yue Jingchan tersenyum hormat. "Kampus Barat telah melakukan yang terbaik untuk para murid-murid bertalenta. Tahun ini benar-benar pencapaian yang patut dicatat. Sebab, itu sungguh menakjubkan saat terdapat empat orang murid yang berhasil melewati rintangan pertama di lantai ketiga dari Menara Wu. Dari semua murid-murid baru yang terdapat di empat kampus, maka itu cukup kuat untuk menempatkan Kampus Barat berada di urutan kedua tahun ini."     

Wakil Kepala Sekolah Qing Hua juga menunjukkan senyum kepuasan. Murid-murid baru mereka biasanya hanya mendapatkan urutan terakhir setiap tahunnya, tetapi tahun ini mereka berhasil memproduksi empat jenius dan mendorong posisi Kampus Barat berada di urutan kedua. Maka wanita itu secara natural menjadi bangga atas pencapaiannya sebagai Wakil Kepala Sekolah.     

Pangeran Huo Xing membusungkan dadanya dan menangkupkan kedua tangannya dengan gestur untuk memberi penghormatan. Ia tersenyum dan berkata, "Itu adalah sebuah kebanggaan bagi kami untuk bisa menjadi murid asing dari Sekolah Pasar Bela Diri."     

Elder Yue Jingchan tersenyum pada Pangeran Huo Xing. "Mungkin kalian semua masih belum kenal denganku. Maka biarkan aku mengenalkan diriku sendiri. Aku adalah seorang Master Array, bukan seorang ksatria."     

Wakil Kepala Sekolah Qing Hua menambahkan, "Elder Yue Jingchan adalah pemimpin dari Array Master di kampus inti. Kekuatan Batin miliknya telah mencapai level 39 – dimana itu membuat dirinya menjadi seseorang yang paling kuat di Sekolah Pasar Bela Diri."     

Para murid-murid terlihat terkejut saat mendapati seorang lelaki berhasil mencapai Kekuatan Batin level 39. Mereka hanya mampu menatap lelaki tua itu dengan ketakjuban.     

"Kalian bisa meningkatkan Kekuatan Batin kalian dengan berlatih di dalam Istana Suci Kekuasaan. Itu bisa dikategorikan sebagai buang-buang waktu dan sebuah tindakan bodoh bagi para ksatria biasa, namun untuk para jenius seperti kalian – maka meningkatkan Kekuatan Batin kalian adalah hal yang esensial. Siapa yang bisa menjelaskan padaku alasan mengapa sekolah ingin kalian semua untuk melakukan hal itu?" tanya Elder Yue Jingchan.     

Murid tertua, Mu Tuozi, ia mengambil satu langkah maju untuk menjawab. "Para jenius bisa melakukan pengolahan dengan cepat, dan itu membuat kami bisa meningkatkan Kekuatan Batin. Maka selama Kekuatan Batin kami cukup kuat, kami bisa belajar tentang array, memurnikan pil, memurnikan senjata, bahkan menjinakkan seekor binatang buas."     

Yue Jingchan menggelengkan kepalanya, ia tampak tidak puas dengan jawaban itu. "Permasalahan rumit yang kau hadapi adalah karena kau menghabiskan terlalu banyak waktu untuk melatih Kekuatan Batin milikmu. Untuk itulah mengapa kau akhirnya belum juga berhasil menembus Alam Bumi."     

Merasa malu, Mu Tuozi melangkahkan kakinya mundur dan kembali ke tempat semula.     

Huang Yanchen mengambil satu langkah ke depan, ia berdiri tegap. Ia terlihat serius saat menjawab "Kita melatih Kekuatan Batin agar kita mampu mencapai sesuatu dengan lebih mudah termasuk menembus ke Alam Surga dan/atau Alam Setengah-Biksu."     

Elder Yie Jingchan mengangguk pelan dan memuji jawabannya. "Benar! Tidak ada yang banyak kau lakukan dengan Kekuatan Batinmu saat latihan sebelum akhirnya kau mencapai Alam Surga, tetapi jika kau ingin mencapai alam itu, di sana ada satu persyaratan. Itu adalah Kekuatan Batin milikmu harus mencapai level 20."     

"Sebagian besar ksatria hanya menyadari pentingnya melatih Kekuatan Batin saat mereka berada di tingkatan Puncak dari Alam Bumi – tapi itu adalah terlambat. Mereka membutuhkan perjuangan 10 kali lipat untuk bisa mencapai level 20 dan beberapa dari mereka mungkin tidak akan berhasil mencapai itu sampai hari dimana mereka mati."     

"Selain itu, semakin kuat Kekuatan Batin milik kalian, maka semakin cepat kalian akan berhasil mengolah dan menuju ke Alam Surga. Pihak Sekolah telah membuat sebuah percobaan bertahun-tahun silam dimana dua ksatria jenius yang berusia 30 tahun diberikan sumber daya serta lingkungan yang sama untuk berlatih. Namun, satu-satunya hal yang menjadi perbedaan adalah level dari Kekuatan Batin mereka. Seseorang berada pada level 20, sedangkan seseorang lain berada di level 30."     

"Dia yang memiliki Kekuatan Batin yang berada di level 20 membutuhkan lima tahun untuk bisa menembus Tingkatan Menengah dari Alam Surga dan menghabiskan 15 tahun lain untuk berhasil menembus Tingkatan Lanjutan."     

"Tebak berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk seorang jenius dengan Kekuatan Batin level 30?"     

Yuchi Tiancong menjawab, "Semakin jauh Anda berada, maka semakin sulit untuk menembus sebuah tingkatan baru. Aku kira seorang jenius dengan Kekuatan Batin level 30 setidaknya membutuhkan waktu 15 tahun untuk bisa menembus Tingkatan Lanjutan dari Alam Surga.     

Elder Yue menggelengkan kepalanya perlahan.     

Xue Ling berkata, "10 tahun?"     

Elder Yue Jingchan berkata, "Seorang jenius dengan Kekuatan Batin level 30 menghabiskan dua tahun untuk berhasil menembus Tingkatan Menengah dari Alam Hitam, dan menghabiskan tiga tahun lain untuk berhasil mencapai Tingkatan Lanjutan. Maka, itu hanya membutuhkan waktu lima tahun totalnya."     

Boom!     

Semua murid-murid itu menjadi tercengang.     

Baik para top jenius yang telah mencapai Alam Surga adalah berusia 30 tahun, tetapi salah satu dari mereka menghabiskan 20 tahun sedangkan seseorang lain hanya membutuhkan lima tahun. Perbedaan antara mereka berdua besar sekali! Secara ilmiah, jarak antara mereka berdua akan menjadi semakin kentara di kemudian hari.     

Beberapa saat kemudian, semua murid mulai menyadari pentingnya Kekuatan Batin. Semenjak mereka semua adalah para jenius, maka mereka harus mempersiapkan langkah mereka di masa depan.     

Para murid-murid normal lain tidak menentukan langkah mereka di masa depan karena mungkin mereka tidak akan mencapai Alam Surga. Maka mereka tidak perlu lagi berpikir untuk itu di kemudian hari saat dikaitkan dengan kepentingan pengolahan mereka masing-masing.     

Pangeran Huo Xing menjadi senang sebagaimana dirinya bukan hanya seorang ksatria melainkan juga seorang Penjinak Binatang Buas bertalenta. Ia telah melatih Kekuatan Batin miliknya sejak belia dan sekarang berada di level 17.     

Ia melirik Zhang Ruochen, seolah ia menyiratkan sebuah tatapan pertanyaan pada lelaki itu, "Lalu apa, bila kau memang bertalenta? Kekuatan Batin milikmu jauh berada di belakangku sehingga aku akan melangkah lebih cepat daripada kau di kemudian hari."     

Elder Yue Jingchan menambahkan, "Semenjak kalian telah memahami apa pentingnya Kekuatan Batin, maka berapa banyak dari kalian yang telah mengerti bahwa kekuatan itu telah membantu kalian selama ini?"     

Saat ini, semua orang menjadi terdiam.     

Bukankah lelaki itu berkata bahwa Kekuatan Batin hanya berguna setelah mencapai Alam Surga?     

Apakah ada keuntungan bagi para ksatria yang berada di alam yang lebih rendah? Tapi bagaimana? Memurnikan senjata, memurnikan pil atau mungkin menjinakkan binatang buas?     

Ternyata, Elder Yue Jingchan sedang mengaitkannya dengan Seni Bela Diri.     

Zhang Ruochen menatap para murid-murid di sekitar dan menyadari bahwa tidak ada seseorangpun yang mengerti tentang jawabannya. Ia merenung sejenak sebelum akhirnya melangkah maju. "Aku kira jika Kekuatan Batin Anda lebih kuat, maka Anda akan mampu memahami teknik pedang level superior lebih cepat dibandingkan dengan ksatria yang berada di tingkatan yang sama."     

Kedua mata Elder Yue mulai berbinar. Ia menatap Zhang Ruochen dan bertanya, "Siapa namamu?"     

"Zhang Ruochen!" balasnya.     

Elder Yue Jingchan menunjukkan sebuah ekspresi seolah baru menyadari sesuatu. Ia tertawa dan berkata, "Aku dengar bahwa Kepala Sekolah pernah menyebutkan namamu sebelum kami tiba di kampus Barat. Ia berkata bahwa kau adalah seorang jenius yang hanya bisa ditemukan sekali dalam satu abad, ia memuji tingi-tinggi sampai ke tingkatan surga paling atas."     

"Setelah kami tiba, ia secara pribadi mengatakan padaku bahwa kau telah mencapai Tingkatan Lanjutan dari Pedang Pengikut Pikiran. Dia telah mencoba menunjukkannya seharian ini. Mulanya, aku tidak percaya padanya, tapi sekarang aku percaya ketika aku sudah bertemu denganmu. Jadi katakan, Zhang Ruochen, berapa level Kekuatan Batin milikmu?"     

Kekuatan Batinnya benar-benar cukup besar sehingga dirinya sedang menanamkan sebuah tatapan mata dan melihat murid-murid yang berada di bawah, maka para murid-murid yang ada di bawah akan menghindari tatapan mata itu sekaligus juga membuang jauh-jauh kesombongan yang mereka miliki.     

Hanya Zhang Ruochen yang terlihat cukup tenang di bawah kendali tatapan matanya. Elder Yue Jingchan mengira bahwa anak muda ini bukan orang biasa, untuk kemudian tidak menjadi terkejut sesaat setelah ia mendengar namanya.     

Bagaimana mungkin Kekuatan Batin seorang lelaki muda berusia 16 tahun – dimana dia telah berhasil menguasai Tingkatan Lanjutan dari Alam Hitam dikategorikan sebagai sesuatu yang lemah?     

Kebenaran yang harus dikatakan, Zhang Ruochen tidak yakin dengan level berapa Kekuatan Batinnya saat ini. Ia hanya tahu bahwa dirinya telah berhasil mencapai level 32 di kehidupan sebelumnya.     

Di kehidupan ini, ia telah mendapatkan sebuah Tanda Suci Ruang dan Waktu sekaligus mendapatkan Sambutan Dewa saat berhasil mencapai Tingkatan Tertinggi dari Alam Kuning. Maka, ia merasa bahwa Kekuatan Batin miliknya telah meningkat pesat, tetapi dirinya sendiri tidak yakin persisnya level berapa. Ia harus mengujinya jika ingin mengetahui itu."     

Tentu saja, ia tidak akan mengatakan pada semua orang bahwa Kekuatan Batin miliknya telah mencapai level 30. Maka, saat ia merasakan seluruh pasang mata sedang tertuju kepadanya, ia memilih untuk menyembunyikan kebenaran itu, lalu berkata, "Aku tidak yakin. Tapi aku kira berada di level 25!"     

Selain Elder Yue Jingchan, tidak ada seorangpun yang percaya dengan jawabannya. Dia masih sangat muda! Bagaimana mungkin Kekuatan Batinnya mencapai level 25?     

"Apakah dia akan mati jika dia tidak membual?" Huang Yanchen menatap ke arah Zhang Ruochen.     

Wanita itu masuk ke Istana Suci Kekuasaan selama lebih dari sepuluh kali untuk berlatih namun level Kekuatan Batinnya belum juga mencapai level 20. Bagaimana mungkin wanita itu bisa percaya pada Zhang Ruochen yang telah mencapai level 25?     

Pangeran Huo Xing menjadi lebih tidak percaya lagi. Ia tersenyum dan berkata," Zhang Ruochen. Aku juga bisa berkata bahwa Kekuatan Batin milikku berada di level 30, tapi siapa yang akan mempercayai itu?"     

"Itu tidak masalah bila kalian tidak mempercayaiku!" Zhang Ruochen seolah acuh tak acuh atas itu.     

Ia tidak perlu repot-repot menjelaskan jika tidak ada orang yang percaya padanya. Sebab, itu bukanlah sesuatu yang besar bagi dirinya.     

Selain itu, ia juga tidak ingin orang-orang lain mulai curiga dengan level Kekuatan Batin yang ia miliki sesungguhnya. Jika ia terlihat begitu bertalenta, maka itu akan menarik para pembunuh-pembunuh profesional lain untuk semakin mengincarnya.     

Pangeran Huo Xing menjadi semakin percaya bahwa Zhang Ruochen telah berbohong. Semenjak kasusnya demikian, mengapa tidak mengambil sebuah kesempatan untuk mempermalukan lelaki itu di depan orang-orang lain?     

Ia menangkupkan kedua tangannya dengan hormat, lalu membungkuk ke arah Elder Yue Jingchan dengan sebuah senyuman. "Elder, saya punya sebuah saran. Sebelum kami masuk ke Istana Suci Kekuasaan, mari kami semua diberikan ujian untuk Kekuatan Batin yang kami miliki. Maka itu akan menjadi jelas mana yang diantara kami adalah para ksatria bertalenta dan mana yang biasa-biasa saja."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.