Kaisar Dewa

Tinggal dengan Saudari Senior Seperguruan Duanmu



Tinggal dengan Saudari Senior Seperguruan Duanmu

0Zi Qian menggenggam ujung pedangnya dan segera menyerang Huang Yanchen.     

Ia mengalirkan Tenaga Chi ke dalam pedang itu dan mulai mengaktifkan 11 inskripsi pada waktu yang bersamaan – dimana inskripsi itu mengeluarkan aura pedang berwarna ungu yang berukuran dua meter.     

"Waaa!"     

Tiba-tiba, ujung pedangnya yang tajam itu menghunus ke arah Huang Yanchen.     

Zi Qian adalah seorang jenius di antara para pembunuh-pembunuh profesional. Maka, kemampuan melihat, mendengar, serta mencium berada di atas rata-rata bila dibandingkan dengan para ksatria yang berada di tingkatan yang sama.     

Ia benar-benar memahami bahwa dirinya sedang melawan seorang Ksatria Divisi Hitam, maka ia harus bisa membunuh wanita itu dengan satu kali serangan. Jika tidak, maka dirinya adalah satu-satunya orang yang akan mati dalam pertempuran ini.     

Namun, Huang Yanchen tidak menyangka bahwa reaksi Zi Qian menjadi begitu berlebihan. Ia masih terkejut saat menyadari bahwa pedang milik Zi Qian telah berada tiga meter jauhnya dari dadanya sendiri.     

Ia berkata dalam hati, "Aku hanya mendobrak sebuah pintu, mengapa wanita itu ingin membunuhku?"     

Lagipula, Huang Yanchen adalah seorang Ksatria Divisi Hitam, dan ia memang benar-benar lebih tangguh daripada Zi Qian. Maka, ia segera mengulurkan kedua jarinya dan mengeluarkan dua bayangan serangan. Lalu, ia mengarahkan dua bayangan itu ke pedang milik Zi Qian sehingga ia berhasil menghancurkan serangan dari wanita itu.     

"Ada apa denganmu? Apa kau ingin membunuhku?" Huang Yanchen menatap Zi Qian dengan tatapan dingin, lalu menjetikkan jarinya lagi.     

Ia melepaskan Pedang Chi dari jarinya dan kembali mengarahkan itu ke pedang milik Zi Qian.     

"Clap!"     

Zi Qian merasakan sakit di tangannya sehingga darah mulai mengucur keluar. Pedang miliknya terlepas dari genggaman, untuk kemudian pedang itu terlempar dan membentur dinding.     

"Bahkan Zi Qian tidak sanggup bertahan dari satu serangan milik Huang Yanchen."     

Zhang Ruochen menyadari bahwa dirinya harus segera menyelamatkan Zi Qian. Ia mencoba untuk mengambil kesempatan yang besar itu – dimana saat wanita itu sedang melucuti senjata Zi Qian, maka Zhang Ruochen segera menyerang Huang Yanchen dari arah belakang dengan menggunakan serangan tinju.     

Boom!     

Ketika ia melepaskan tinju berkekuatan penuh, percikan Tenaga Chi yang begitu kuat seolah menyebar dan memenuhi seluruh udara.     

Namun, Huang Yanchen masih berdiri dengan tegap dan sama sekali tidak bergerak meski satu inchi pun.     

Sebuah kekuatan angin muncul di punggungnya – kekuatan itulah yang melindungi wanita itu dari serangan Zhang Ruochen.     

"Menakjubkan! Sesaat setelah seorang Ksatria Divisi Hitam menjadi siaga dan menggunakan kekuatan bertahan, maka aku tidak sanggup lagi untuk menyentuhnya. Bahkan wanita itu masih berdiri di sana dan membiarkan aku untuk menyeranganya." Zhang Ruochen mengedipkan mata ke arah Zi Qian, ia seolah sedang memberi kode bahwa ini adalah waktu yang pas untuk meloloskan diri.     

Zi Qian terlihat khawatir terhadap Zhang Ruochen, maka ia hanya bisa menatap lelaki itu lekat-lekat. Namun, Huang Yanchen memang ingin mencari wanita itu dan bukan Zhang Ruochen – maka ia menyimpulkan bahwa lelaki itu pasti akan selamat. Kemudian, Zi Qian mulai berubah menjadi sebuah bayangan ungu dan terbang keluar jendela.     

Zhang Ruochen menjadi terkejut saat Huang Yanchen tidak mengejar Zi Qian.     

Wanita itu memelototi Zhang Ruochen dengan tatapan dingin, lalu berkata, "Pencuri! Kau mencoba untuk menggunakan serangan itu lagi! Apa kau pikir itu akan berhasil?"     

Zhang Ruochen melemaskan tinjunya dan melangkah mundur ke arah jendela tempat Zi Qian meloloskan diri. Zhang Ruochen berupaya untuk menutupi jalan dari Huang Yanchen agar wanita itu tidak mengejar Zi Qian.     

Zhang Ruochen benci jika dirinya harus dipanggil sebagai pencuri. Ia berkata, "Saudari senior seperguruan Huang, kau mestinya paham bahwa jikalau aku menyerangmu, itu adalah sebuah keharusan. Dan karena saudari junior seperguruan Zi telah pergi, lalu aku juga belum sepenuhnya kuat bila harus bertarung denganmu, maka cukup katakan pada Kepala Sekolah dari Kampus Barat bahwa aku mau mengakui segala kesalahanku serta siap mendapatkan konsekuensi apapun atas itu."     

Setelah mendengar apa yang dikatakan lelaki itu, Huang Yanchen merasa sedikit lebih baik. Ia berkata, "Aku bukanlah orang yang berpikiran sempit, maka aku tidak perlu bicara apa-apa pada Kepala Sekolah. Ingat baik-baik, jangan lagi membawa wanita ke dalam Candi Naga Bela Diri dalam kondisi apapun. Jangan pernah lagi menurunkan reputasi tempat ini. Hem!"     

Setelah itu, Huang Yanchen menyarungkan kembali pedangnya, untuk kemudian meninggalkan Zhang Ruochen yang masih terkejut dan berdiri di sisi lain.     

"Dan dia hanya melepaskan Zi Qian seperti itu saja?"     

Zhang Ruochen sulit untuk mempercayai itu. Zi Qian adalah seorang pembunuh profesional dari Departemen Hades, sedangkan Huang Yanchen adalah seorang pengikut langsung dari Kepala Sekolah Kampus Barat. Lalu, bagaimana mungkin ia membiarkan Zi Qian pergi begitu saja?"     

"Saudari senior seperguruan Huang, apakah kau memang membiarkan saudari junior seperguruan Zi untuk lolos begitu saja?"     

Huang Yanchen membalikkan badannya, lalu terkekeh. "Sebagaimana kau tidak berbuat sesuatu yang salah, maka aku akan melepaskan kalian. Namun jika kau melakukan itu lagi, maka kau pasti akan mendapatkan konsekuensinya."     

Saat melihat wanita itu pergi, Zhang Ruochen segera menyadari apa yang dimaksudkan oleh wanita itu. Wanita itu mengira bahwa Zhang Ruochen dan Zi Qian diam-diam sedang menjalin sebuah hubungan terlarang.     

Itu hanyalah sebuah kesalahpahaman!     

"Untungnya, itu hanyalah sebuah kesalahpahaman."     

Zhang Ruochen menghembuskan nafas lega dan segera beranjak untuk menyusul Zi Qian. Tiba-tiba, sesuatu terlintas di kepalanya.     

Zi Qian hampir saja kabur dari Kampus Barat ketika Zhang Ruochen berhasil mengejar wanita itu.     

Setelah memahami bahwa itu semua hanyalah salah paham, maka Zi Qian seketika merasa lega. Jika Huang Yanchen benar-benar telah mengetahui identitas aslinya, maka wanita itu tidak punya pilihan lain selain harus pergi meninggalkan Kampus Barat.     

Semenjak kedok wanita itu belum terbongkar, maka ia tidak perlu sampai meninggalkan Kampus Barat.     

Jika ia meninggalkan Kampus, maka Huang Yanchen pasti akan menjadi lebih curiga.     

"Imajinasi wanita itu begitu liar. Sebenarnya, meskipun kau dan aku menjalin sebuah hubungan, mestinya itu bukan urusan wanita itu." Zi Qian menjadi sedikit bingung sambil menatap Zhang Ruochen lekat-lekat.     

Zhang Ruochen tetap terlihat tenang dan berkata, "Ada sebuah kesalahpahaman yang terjadi antara kita berdua. Mungkin, itu adalah salahku."     

Zi Qian mendengus saat mendengar apa yang dikatakan oleh Zhang Ruochen. Ia membalas, "Baiklah, tapi itu bukan kesalahpahaman yang ringan untuk diriku. Lagipula, saudari senior seperguruan Huang adalah seorang Ksatria Divisi Hitam. Seseorang dengan tingkat pengolahan yang tangguh seperti itu seharusnya tidak lagi terpengaruh dengan urusan remeh-temeh."     

Zi Qian tidak meninggalkan ekspresi apa-apa di wajahnya, namun di matanya terlihat jelas bahwa wanita itu sedang marah. Ia berkata, "Jika wanita itu tidak peduli tentang apa yang terjadi diantara kita, maka wanita itu tidak akan merangsek masuk ke kamar Kuning No.1 dengan cara yang seperti itu, apalagi sampai menghancurkan pintu."     

Zhang Ruochen benar-benar mengerti apa yang dirasakan oleh Zi Qian. Ia berkata, "Wanita itu memang masih memiliki pandangan bias terhadapku, sehingga wajar saja jikalau dia masih bersikap meledak-ledak seperti itu."     

"Itu bukan urusanku." Zi Qian membalikkan badan dan berjalan pergi tanpa menoleh kembali. "Jaga dirimu baik-baik selama satu bulan ini. Kepalamu harus menjadi milikku. Jangan pernah mati di pedang orang lain."     

Ekspresi wajah Zhang Ruochen menjadi lebih serius ketika ia mulai melihat wanita itu beranjak pergi.     

Harta karun untuk kepalanya adalah senilai 3.300.000 koin perak. Bahkan para legenda-legenda Seni Bela Diri yang telah mencapai Alam Surga akan juga tertarik dengan tawaran senilai demikian. Tidak terhitung para pembunuh-pembunuh profesional dari Departemen Hades yang menginginkan kepala Zhang Ruochen.     

Dengan tingkat pengolahan miliknya saat ini, ia memiliki kemampuan untuk mengimbangi seorang ksatria yang berada di Tingkatan Akhir dari Alam Hitam. Namun, bagaimana bila dirinya bertemu dengan para pembunuh-pembunuh profesional lain yang berada di tingkatan Puncak dari Alam Hitam atau bahkan Alam Bumi?     

Zhang Ruochen tersenyum sebagaimana dirinya telah mendapatkan sebuah ide di kepala.     

Ketika ia kembali ke Candi Naga Bela Diri, ia melihat kamar pintu miliknya hancur serta dinding-dinding penyangga itu remuk oleh karena ulah dari Huang Yanchen saat merangsek masuk.     

Saat melihat tempat itu hancur, ia berkata, "Blackie, mari kita pergi ke kamar Hitam No.1."     

Zhang Ruochen menyilangkan tangannya ke pinggul, lalu berjalan menuju kamar Hitam No.1.     

Blackie mengikutinya dengan kaki belakang yang berjalan, sedangkan kedua kaki depannya sedang digunakan untuk mengangkat sebuah buku tebal.     

Ketika Duanmu Xingling mengerti tentang maksud kedatangan Zhang Ruochen, ia menjadi terkejut. "Apa kau bermaksud untuk tinggal di sini selama satu bulan?"     

Zhang Ruochen tidak akan pernah bisa bercerita bahwa para pembunuh-pembunuh profesional sedang mengincarnya selama satu bulan ini, namun ia yakin bahwa kamar milik Duanmu adalah tempat yang ideal untuk berlindung.     

Zhang Ruochen hanya tersenyum kecut, lalu menjawab, "Saudari senior seperguruan Huang baru saja menghancurkan pintu kamar Kuning No.1, sehingga aku harus menemukan tempat tinggal sementara. Aku sebenarnya takut jika harus meminta bantuanmu. Tapi, apakah kau memperbolehkan aku tinggal di sini?"     

Duanmu Xingling merasa sangat senang, ia berkata dalam hati, "Saudari Chen yang bertarung dengan gadis cantik milik murid baru ini, tetapi aku yang mendapatkan hadiahnya. Sekarang, aku berada di posisi yang cukup baik. Maka tentu saja, aku akan menerima si tampan ini dengan senang hati."     

Ia menjawab cepat, "Tentu saja kau boleh tinggal di sini! Kau sama sekali tidak menggangguku."     

Lalu, Duanmu Xingling mempersilahkan Zhang Ruochen untuk masuk ke Hitam No.1.     

Hitam No.1 adalah bangunan yang cukup luas. Duanmu Xingling segera merapikan kamar lain yang berada di sebelah kamarnya sendiri. Ia berkata, "Zhang Ruochen, kau bisa tinggal di sini. Aku berada tepat di sebelah kamarmu. Kita berdua bisa berkomunikasi sekaligus juga menukar informasi perihal Seni Bela Diri di kemudian hari."     

"Meskipun tingkatan pengolahan Seni Bela Diri milikku jauh berada di atasmu, tetapi tingkatan Pemahaman Pedang milikmu adalah lebih baik daripada milikku sendiri. Maka jika kita memiliki waktu untuk berlatih bersama, aku pasti akan bertanya perihal rahasia tentang teknik-teknik pedang. Dan oh, apa kau sudah mengemasi barang-barangmu?"     

Zhang Ruochen tertawa. "Segala keperluan ada di dalam jimat milikku."     

Duanmu Xingling menjadi sangat terkejut ketika Zhang Ruochen mengeluarkan sebuah benda Jimat Ruang dan Waktu, lalu meletakkan itu di kamarnya.     

"Sebuah harta karun ruang?" tanya wanita itu.     

Ia menatap Jimat Ruang dan Waktu milik Zhang Ruochen dengan rasa takjub sekaligus iri.     

Setiap harta karun ruang dijual dengan harga yang sama sekali tidak murah.     

"Kau benar." Zhang Ruochen tersenyum samar, ia berkata dengan sopan. "Jika kau mau, aku bisa memberimu satu."     

"Kau punya harta karun ruang lainnya?" Duanmu Xingling menjadi tertegun, matanya perlahan-lahan mulai terbuka lebar. Namun, ia menduga bahwa Zhang Ruochen hanya sedang bercanda.     

Seorang ksatria yang memiliki satu jenis harta karun ruang sudah teramat menakjubkan, apalagi jikalau sampai ksatria itu memiliki lebih dari satu.     

Bagaimana mungkin seorang ksatria rela memberikan sebuah harta karun ruang yang sangat berharga?     

Zhang Ruochen terkekeh. Ia bertanya, "Kau ingin sebuah Cincin Bundar atau Gelang Bundar?"     

Ketika Duanmu Xingling menyadari apa yang lelaki itu maksudkan, ia berkata dalam hati, "Apakah dia memiliki lebih dari satu harta karun ruang?"     

Duanmu Xingling menatap mata lelaki itu lekat-lekat guna meyakinkan dirinya bahwa lelaki itu tidak sedang bercanda. Setelah mendapati ekspresi wajah lelaki itu yang memang cukup serius, ia akhirnya hanya bisa nyengir. "Jika mungkin, maka aku ingin sebuah Gelang Bundar. Apa kau benar-benar bisa membuat harta karun ruang yang lain?"     

"Datanglah padaku malam ini dan aku akan memberikanmu sebuah Gelang Bundar," kata Zhang Ruochen.     

Ia berpikir, "Lagipula, aku datang kemari adalah untuk berlindung. Suatu hari, aku pasti membutuhkan bantuan dari wanita ini untuk melawan para pembunuh-pembunuh profesional.. Maka, aku harus memberinya hadiah sebagai tanda terima kasihku."     

Itu hanya membutuhkan sedikit waktu bagi Zhang Ruochen untuk bisa membuat sebuah Gelang Bundar yang berharga mahal itu sesuai pesanan dari Duanmu Xingling.     

Setelah Duanmu Xingling pergi, Zhang Ruochen mulai memurnikan gelang itu.     

Pertama-tama, ia meletakkan sebuah gelang permata berkualitas tinggi di atas meja. Lalu, ia mulai menggambarkan delapan dasar Inskripsi Ruang di dalamnya.     

Selama lima belas menit, ia telah berhasil menggambar delapan dasar inskripsi itu.     

Ruangan yang berhasil diciptakan oleh Zhang Ruochen saat membuat sebuah Cincin Bundar adalah berukuran 12 meter kubik. Saat ini, ruangan itu telah menjadi lebih besar dan berukuran 24 meter kubik, itu terjadi karena ia berhasil meningkatkan pengolahannya menjadi dua tingkat lebih tinggi daripada sebelumnya.     

Zhang Ruochen berkata dalam hati, "Semenjak aku sedang memurnikan satu harta karun ruang, mengapa aku tidak membuat harta karun ruang yang lain?"     

Setelah dua jam, ia telah berhasil membuat dua buah Gelang Bundar sekaligus dua buah Cincin Bundar – seluruh ruangan yang berada di dalam benda-benda itu memiliki ukuran 24 meter kubik.     

Kemudian, Zhang Ruochen mulai masuk ke ruangan yang berada di Jimat Ruang dan Waktu guna memurnikan benda-benda itu dengan menggunakan peralatan menempa senjata yang disimpan di sana.     

Ia telah berhasil membuat lima harta karun ruang ketika Duanmu Xingling datang mengunjunginya malam ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.