Kaisar Dewa

Platform Hidup dan Mati



Platform Hidup dan Mati

0Platform Hidup dan Mati memiliki tinggi 30 meter – platform batu putih berbentuk persegi dengan tinggi 30 meter. Tempat itu terbuat dari batu raksasa yang sangat halus dimana batu itu memiliki berat 5.000 kilogram.     

Terdapat banyak duri-duri besi yang tajam di bawah Platform Hidup dan Mati. Setiap duri-duri besi itu memiliki panjang dua meter, beberapa duri besi itu terlihat memiliki noda darah.     

Jika seorang ksatria terjatuh dari Platform Hidup dan Mati, maka bisa dipastikan bahwa ksatria itu akan mati tertusuk oleh duri-duri besi yang tajam itu.     

Saat seorang ksatria memasuki Platform Hidup dan Mati, maka bisa dipastikan bahwa ia akan berakhir dengan hidup atau terbunuh. Tidak ada jalan untuk kabur.     

Feng Zhilin sangat percaya diri terhadap kekuatannya sehingga ia mulai berjalan memasuki Platform Hidup dan Mati.     

Ia berdiri tegap di tengah-tengah Platform Hidup dan Mati – ia terlihat cukup tampan. Ia menatap sekeliling, lalu memberikan senyum manis pada murid-murid wanita yang cantik.     

Ia sangat yakin bahwa dirinya akan memenangkan pertarungan inu.     

"Saudara kesembilan, kau harus berhati-hati!" Zhang Shaochu menggenggam tangan Zhang Ruochen dengan tatapan khawatir terlihat jelas di kedua matanya.     

Zhang Ruochen tersenyum, lalu berkata, "Bukan masalah yang besar. Itu hanyalah Feng Zhilin."     

"Zhang Ruochen!"     

Zi Qian merangsek keluar dari kerumunan murid-murid, ia mengenakan gaun berwarna putih. Sebuah gelang yang ada di pergelangan tangannya membuatnya terlihat lebih anggun.     

Para kerumunan murid-murid mulai menatap wanita itu dengan intensitas tertentu. Mereka cukup terkejut bahwa ada seorang gadis yang sangat cantik diantara para murid-murid Yunwu Commandery. Wanita itu sama cantiknya dengan ketiga iblis wanita.     

Mereka hanya bisa membuka jalan lebar-lebar untuk Zi Qian. Wanita itu sedang dikelilingi oleh kerumunan seperti sebuah bulan sedang dikelilingi oleh gemintang.     

Zi Qian berjalan menuju Zhang Ruochen dan menatapnya, ia tidak menunjukkan emosi apa-apa, lalu berkata, "Aku juga mengambil bagian dalam membunuh Feng Zhiyi. Maka biarkan aku bertarung untukmu!"     

Zhang Ruochen menatap Zi Qian dan merasakan sesuatu yang aneh.     

"Apa kau telah mencapai Tingkatan Medium dari Alam Hitam?" kedua mata Zhang Ruochen mulai berbinar.     

Zi Qian mengangguk, "Ya, aku berhasil!"     

Zhang Ruochen tidak terkejut. Lagipula, Zi Qian adalah keturunan para Biksu. Maka dengan 2000 poin penghargaan yang ia peroleh, ia benar-benar dapat menukarkan itu untuk membeli banyak sumber daya latihan level superior yang ada di Sekolah Pasar Bela Diri.     

Dengan talenta sekaligus sumber daya latihan yang melimpah, maka itu adalah sesuatu yang masuk akal jikalau wanita itu berhasil menembus Tingkatan Medium dari Alam Hitam dalam kurun waktu satu bulan.     

Perlu dicatat bahwa Zhang Ruochen juga mengkonsumsi Obat Suci dan menghabiskan sebagian besar waktu untuk melatih teknik bela diri daripada kemampuannya, tetapi ia juga mampu menembus Tingkatan yang lebih tinggi dalam waktu kurang dari dua bulan.     

Keuntungan terbesar yang dimiliki oleh Zhang Ruochen dan Zi Qian adalah sumber daya latihan yang melimpah.     

"Selamat!"     

Zhang Ruochen menambahkan, "Tetapi aku telah membuat sebuah perjanjian dengan Feng Zhilin untuk bertarung di Platform Hidup dan Mati. Kau terlambat. Kau bisa bertarung dengannya lain waktu."     

Sebuah tatapan aneh tersirat dari mata Zi Qian. Ia berkata, "Zhang Ruochen, apa kau bisa mengalahkan Feng Zhilin?"     

"Mudah saja." Zhang Ruochen tersenyum.     

Mendengar apa yang dikatakan Zhang Ruochen, para ksatria-ksatria dari Square Commandery yang berada tidak jauh dari tempat itu menimpali dalam diam, "Dasar seorang bajingan yang arogan!"     

"Mari kita tunggu dan saksikan! Zhang Ruochen mengira bahwa dirinya adalah ksatria yang paling kuat sesaat setelah berhasil mengalahkan Nie Xuan, Wang Lang, dan Qing Haitian. Tetapi, dia tidak tahu bahwa ketiga ksatria itu tidak ada yang mampu bertahan dari satu serangan Feng Zhilin."     

"Zhang Ruochen akan menyesali itu ketika dia masuk ke Platform Hidup dan Mati."     

...     

Di kejauhan, Elder Xie terlihat sedikit khawatir ketika melihat Zhang Ruochen berjalan menuju Platform Hidup dan Mati langkah demi langkah. Ia ingin mengejar Zhang Ruochen dan menghentikannya.     

Itu telah terlambat untuk melakukan apapun jikalau Zhang Ruochen telah memasuki Platform Hidup dan Mati.     

Pada saat ini, sebuah bayangan perak melewati Elder Xie dan meletakkan tinjunya ke arah pundak Elder Xie.     

"Elder Situ, apa yang kau lakukan?" Elder Xie bertanya dengan marah. Ada tatapan dingin di kedua matanya.     

Elder Situ masih meletakkan tinju itu di pundak Elder Xie untuk menghentikan lelaki di depannya yang ingin mengejar Zhang Ruochen. Ia tersenyum, "Jangan khawatir, Elder Xie. Biarkan para pemuda itu bertarung. Kita tidak perlu ikut campur."     

Di kejauhan, ia melihat Zhang Ruochen telah memasuki Platform Hidup dan Mati. Maka, Elder Xie menjadi lebih khawatir. Ia berkata, "Apa kau tahu bahwa Zhang Ruochen adalah jenius keempat dalam sejarah Kampus Barat yang berhasil melewati rintangan kedua di lantai ketiga Menara Wu? Itu adalah sebuah kerugian yang luar biasa bagi Kampus Barat jikalau Feng Zhilin sampai membunuhnya di Platform Hidup dan Mati!"     

Senyum di wajah Elder Situ mulai menghilang. Ia mendengus, "Dia memiliki talenta yang tinggi, lalu apa? Dia hampir membunuh 100 kandidat di ujian masuk ronde pertama. Hal itu yang seharusnya menjadi kerugian terbesar dari Kampus Barat, bukan Zhang Ruochen! Dia adalah pemuda pembunuh berdarah dingin. Berapa banyak lagi korban yang akan ia tebas jikalau sampai dirinya menjadi lebih kuat? Maka, Sekolah Pasar Bela Diri tidak membutuhkan jenius yang seperti itu."     

Elder Xie bertanya, "Elder Situ, apa kau menyaksikan sendiri bahwa Zhang Ruochen yang membunuh mereka?"     

"Orang lain yang menyaksikan itu."     

Elder Situ menjadi semakin dingin dan berkata, "Dan lagi, Zhang Ruochen telah membunuh adik kandung dari Feng Zhilin. Apakah Feng Zhilin tidak berhak membalas dendam atas kematian adiknya?"     

Seorang elder lain datang untuk melerai Elder Situ dan Elder Xie yang berada di situasi yang semakin panas itu. Ia berkata, "Elder Xie, kita adalah para elder dari sekolah. Maka, mengajar hanyalah satu-satunya tanggung jawab kita. Oleh karena itu, kita sebaiknya tidak ikut campur atas pertikaian yang terjadi di antara murid-murid. Jika para murid-murid menggantungkan diri pada elder mereka untuk mengatasi segala permasalahannya, maka itu bukan hal yang baik bagi murid-murid kita."     

Elder Situ tertawa, "Elder Huo benar. Semenjak Zhang Ruochen adalah seorang jenius, maka dia membutuhkan banyak percobaan. Dan jika dia gagal mengalahkan Feng Zhilin, maka itu berarti bahwa dirinya belum siap untuk mampu menjadi yang paling tangguh."     

Jika itu berada di situasi yang lain, mungkin saja Elder Xie akan percaya kepada Elder Situ.     

Tetapi, itu bisa dipastikan sebuah kematian daripada sebuah percobaan bagi diri Zhang Ruochen – sebagaimana saat ini dirinya sedang bertarung melawan Feng Zhilin di Platform Hidup dan Mati.     

Pada saat ini, Zhang Ruochen telah berada di dalam Platform Hidup dan Mati, ia sedang menghadapi Feng Zhilin.     

Elder Xie menggertakkan giginya sambil menatap Elder Situ. Akhirnya, ia mulai mereda. Lagipula, tingkat pengolahan milik Elder Situ lebih tinggi daripada dirinya, maka ia hampir tidak memiliki kesempatan untuk mampu mengalahkan Elder Situ.     

Sekarang, ia hanya bisa berharap bahwa Zhang Ruochen mampu meloloskan diri, meskipun kesempatan itu sebenarnya cukup tipis.     

Elder Situ yang melihat Elder Xie sedang berjalan ke arah bangku penonton itu mulai melambaikan tangannya, ia menunjukkan sebuah senyuman yang sarkastik. Lalu, ia mengembalikan perhatiannya pada Platform Hidup dan Mati dan kali ini, senyumnya mengembang lebar.     

Ia tidak peduli terhadap Zhang Ruochen yang menjadi seorang top jenius karena lelaki itu bukan berasal dari Square Commandery dan/atau juga bukan muridnya sendiri. Jika Zhang Ruochen mati di Platform Hidup dan Mati, maka jika demikian yang terjadi mungkin dirinya hanya sebatas disalahkan tanpa perlu bertanggung jawab apa-apa.     

"Terima kasih, Elder Situ!"     

Pangeran Huo Xing keluar dari kegelapan dan membungkuk hormat kepada Elder Situ.     

Lalu, ia memberikan Elder Situ sebuah kotak berwarna emas dan ungu, ia tersenyum dan berkata, "Ini adalah sebutir Pil Awan Surga, sebuah hadiah dari ayahku, aku berharap itu dapat membantu meningkatkan pengolahan milikmu."     

Elder Situ mengambil kotak emas dan ungu itu, lalu membukanya pelan-pelan – sebuah aroma khas obat mulai menyeruak dari dalam kotak.     

Elder Situ tersenyum tipis dan menyimpan kotak itu, lalu berkata, "Komandan Pangeran benar-benar baik. Ini bukan masalah yang besar."     

Pangeran Huo Xing tertawa, "Membunuh Zhang Ruochen bukanlah masalah yang besar bagimu, tetapi itu akan berpengaruh untuk Square Commandery. Yunwu Commandery telah memiliki seorang Zhang Tiangui. Jika kita membiarkan Zhang Ruochen hidup, dalam sepuluh tahun ke depan maka Yunwu Commandery akan menjadi satu-satunya ancaman di Sembilan Perbatasan Barat."     

Elder Situ berkata, "Aku adalah salah satu anggota dari Square Commandery. itu adalah tugasku untuk membantu Komandan Pangeran dalam menyingkirkan segala potensi ancaman. Semenjak Zhang Ruochen datang ke Kampus Barat, maka akan aku pastikan bahwa lelaki itu tidak akan pernah bertumbuh."     

Pangeran Huo Xing mengangguk, lalu menatap dua orang yang berada di Platform Hidup dan Mati, ia tersenyum, "Zhang Ruochen tidak lagi eksis di Kampus Barat setelah malam ini!"     

...     

"Bang! Bang!"     

Terdengar sebuah rentetan ledakan dari 16 tiang penyangga yang mengitari Platform Hidup dan Mati. 16 bola api itu mulai menyala di bagian atas pilar – api itu akan menjadi penerangan di malam yang gelap ini.     

"Aku tidak menyangka bahwa kau punya cukup keberanian untuk menginjakkan kaki di Platform Hidup dan Mati." Feng Zhilin menatap Zhang Ruochen sambil menyunggingkan sebuah senyuman licik.     

Itu bukanlah sebuah pujian. Ia dengan sengaja memaki kebodohan Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen berdiri tegap dengan kedua tangan yang dilipat di belakang. Jubah miliknya berwarna putih, jubah itu seputih salju. Ia tertawa, "Berhenti bicara. Mari bertarung!"     

Feng Zhiling menjadi lebih dingin, lalu berkata, "Oke! Karena kau sudah tidak sabar ingin mati, maka aku akan segera mengabulkan permintaanmu!"     

Pada waktu yang bersamaan, mereka berdua mulai mengalihkan perhatiannya pada rak senjata yang berada di tepi Platform Hidup dan Mati.     

Terdapat 31 jenis senjata di sana seperti pedang, belati, tombak, cambuk, tongkat, pisau, dan lain sebagainya.     

Para ksatria yang bertarung di Platform Hidup dan Mati tidak diperkenankan untuk menggunakan senjata pribadi milik mereka. Hanya senjata-senjata yang disediakan platform yang boleh mereka gunakan.     

Itu berarti bahwa seseorang yang pertama kali mengambil senjata adalah orang yang memiliki kesempatan lebih besar untuk menang.     

"Clash!"     

Feng Zhilin bergerak terlebih dahulu. Ia berlari menuju rak senjata seperti sebuah bayangan putih. Ia ingin mengambil pedang besi yang berada di rak level tiga dan bermaksud untuk mengambil pedang itu.     

Tetapi ia gagal meraihnya.     

Zhang Ruochen berdiri di depannya, ia sedang menggenggam pedang besi itu di tangannya. Ia dengan lembut mulai memutar-mutar pedangnya, lalu berkata, "Ini hanyalah sebuah pedang besi tanpa inskripsi apa-apa di dalamnya, tetapi bahan yang dipakai untuk membuat pedang ini cukup bagus. Mungkin ini adalah besi asli, jadi ini tidak akan mudah hancur."     

"Kau..."     

Feng Zhiling menatap Zhang Ruochen yang berada cukup dekat dengan dirinya, ia sangat terkejut.     

Ia telah bergerak terlebih dahulu daripada Zhang Ruochen, namun Zhang Ruochen berhasil mendapatkan pedang itu dengan lebih cepat.     

Apa maksudnya itu?     

Itu artinya bahwa Zhang Ruochen lebih cepat daripada dia!     

Boom!     

Para murid-murid yang ada di barisan penonton menjadi terkejut karena hal ini.     

"Apakah Zhang Ruochen lebih cepat dibandingkan dengan Feng Zhilin?"     

"Tidak mengherankan jikalau dia berani masuk ke Platform Hidup dan Mati. Dia benar-benar bertalenta!"     

"Dengan kecepatan yang seperti itu, Zhang Ruochen hampir tidak terkalahkan."     

"Jangan bertaruh pada dirinya. Di luar Platform Bela Diri, mungkin Feng Zhilin tidak akan mampu mengalahkannya. Tetapi, Platform Bela Diri hanya memiliki luas tiga meter, maka tidak akan banyak ruang untuk Zhang Ruochen meski memiliki kelebihannya adalah tentang kecepatan. Mungkin itu tidak akan cukup sulit bagi Feng Zhilin untuk bisa membunuhnya."     

"Kalian semua melupakan hal yang paling penting. Tingkat pengolahan milik Zhang Ruochen berada di bawah Feng Zhilin. Maka, Tenaga Chi miliknya adalah juga lebih sedikit dibandingkan dengan Feng Zhilin. Tidak peduli seberapa cepat dirinya, Feng Zhilin bisa bertahan lama dalam pertarungan hingga akhirnya berhasil memenangkan pertarungan ini." Pangeran Huo Xing berkata dingin.     

Para murid-murid lain meyakini bahwa apa yang dikatakan olehnya adalah masuk akal, maka mereka pun mulai menganggukkan kepala.     

"Dasar orang-orang bodoh!" Duanmu Xingling menggelengkan kepalanya pelan, lalu ia mengalihkan pandangannya pada Huang Yanchen. Ia tersenyum dan berkata, "Saudari Chen, kau bilang jikalau Zhang Ruochen mampu mengalahkan Feng Zhilin, maka kau akan mengampuni nyawanya."     

Huang Yanchen menatap ke arah Platform Hidup dan Mati, lalu berkata, "Kita akan membahas tentang hal ini setelah dia menang."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.