Kaisar Dewa

Jenius Tangguh



Jenius Tangguh

0Rintangan ketiga terlewati, di Menara Wu lantai kedua.     

Setelah melewati koridor anak panah, Zhang Ruochen melangkah menuju rintangan ketiga.     

Ia membuka pintu dan melihat sebuah tablet giok bersinar transparan berdiri di atas kolam berukuran 10 kaki. Sebuah kalimat tertulis di tablet giok itu. "Menghitung jumlah riak air di kolam, selisih 10 riak berarti gagal."     

"Menghitung riak air, apa maksudnya?"     

Zhang Ruochen tidak bereaksi sampai ia mendengar suara "bulb"     

"Bulb!"     

Sebuah koin perak terjatuh di permukaan kolam.     

Seketika, riak-riak air muncul dari tengah-tengah kolam lalu mengalir ke tepian.     

Zhang Ruochen tidak memahami tujuan rintangan ini, namun ia berkonsentrasi untuk menghitung riak-riak air di permukaan kolam. "Satu, dua, tiga..."     

Riak-riak air itu mulai mengecil dan samar-samar, membuat sesiapa yang sedang menghitung menjadi kesulitan.     

"Ini adalah untuk menguji Kekuatan Batin dari para ksatria, sekaligus juga pengamatan, justifikasi terhadap sesuatu, dan kekuatan kemauan." Batin Zhang Ruochen.     

Kedua matanya mulai mengering dan terasa perih, namun ia masih tetap mengamati riak-riak air yang ada di permukaan kolam tanpa berkedip.     

Meskipun tugas itu terkesan sederhana, tugas itu mengandung unsur kebenaran yang hakiki tentang Seni Bela Diri.     

Kebenaran Pertama adalah tentang Kekuatan Batin. Jika Kekuatan Batin seorang ksatria tidak cukup tangguh, maka ia tidak akan mampu melihat perubahan bentuk dari riak-riak air itu.     

Kebenaran Kedua adalah tentang pengamatan. Hanya para ksatria yang memiliki kemampuan mengamati yang baik – mereka akan mampu melihat setiap riak-riak air itu sebab riak-riak air itu menyebar dari tengah hingga ke tepian, dimana itu mempengaruhi tingkat pengamatan dari para ksatria. Para ksatria yang tidak mampu mengamati dengan baik akan gelisah saat mendapati riak-riak air itu menabrak dinding. Hingga akhirnya membuat mereka gagal menghitung.     

Kebenaran Ketiga adalah tentang justifikasi terhadap sesuatu. Sebagaimana riak-riak air itu semakin lama semakin terlihat samar-samar, maka ini adalah waktu yang tepat untuk menguji tingkat justifikasi mereka terhadap sesuatu. Para ksatria harus mengerti kapan riak itu hilang sesaat setelah permukaan kolam air menjadi tenang.     

Dan Kebenaran Terakhir adalah tentang kekuatan kemauan dan/atau kekuatan ingin. Sebagaimana seorang ksatria yang sedang berkonsentrasi menghitung riak-riak air, mata mereka akan menjadi lelah dan seorang ksatria itu akan kehilangan kekuatan ingin dan/atau enggan menghitung riak air. Sehingga, mereka akan menyerah sebelum berhasil menghitung jumlah pastinya.     

Setelah 15 menit, permukaan air kolam akhirnya berubah menjadi tenang.     

Zhang Ruochen merasakan sakit di matanya, lalu ia menutup matanya untuk beberapa saat. "Untungnya, aku telah membuka Mata Batin milikku dimana itu membuat penglihatanku menjadi dua kali lipat. Oleh karena penglihatanku lebih kuat dibandingkan dengan ksatria lain yang berada di tingkatan yang sama. Ditunjang dengan Kekuatan Batin yang telah mencapai level 30, maka aku bisa menghitung setiap riak-riak air itu. Itu bukanlah tugas yang sulit bagiku untuk bisa lolos dalam rintangan kali ini."     

Zhang Ruochen berjalan mendekati tablet giok, ia mengambil sebuah pena dan menuliskan angka di atasnya.     

2765 riak-riak air!     

"Waaa!"     

Sebuah cahaya putih menyala dari tablet itu, lalu menampilkan tulisan: lolos.     

Zhang Ruochen tersenyum tipis. "Seperti yang aku duga. Tetapi, ini adalah ujian yang menjengkelkan. Maka tidak heran jika banyak ksatria yang tidak sanggup untuk lolos dari rintangan ini. Ujian ini adalah bicara tentang kemampuan para ksatria."     

"Boom!"     

Pintu lantai ketiga mulai terbuka.     

Zhang Ruochen beranjak menuju pintu, ia menaiki tangga-tangga dan tiba di Menara Wu lantai ketiga.     

Lampu-lampu yang ada di Menara Wu lantai tiga mulai menyala.     

Sekarang ini, seluruh ksatria muda dan sembilan elders yang berada di kaki Menara mulai terkejut lagi.     

Delapan dari 10 ksatria-ksatria memasuki Menara bersama dengan Zhang Ruochen, yang mana mereka semua telah tumbang. Hanya Xie Zhaowu dari Square Commandery dan Zhang Ruochen dari Yunwu Commandery yang masih berada di dalam Menara.     

"Di sana ada ksatria-ksatria yang berhasil menembus rintangan ketiga di lantai kedua dan sedang memasuki lantai ketiga. Menurutmu siapakah dia?"     

"Aku kira itu adalah Xie Zhaowu, seorang ksatria dari Square Commandery."     

"Ya! Itu pasti dia! Meskipun dia kurang terkenal jika dibandingkan dengan Pangeran Huo Xing dan Qing You, setidaknya dia adalah juga seorang jenius yang telah berada di Tingkatan Fajar dari Alam Hitam. Maka, bagaimana mungkin dia dikategorikan sebagai ksatria biasa bila nyatanya dia masih muda dan berhasil mencapai Tingkatan Fajar dari Alam Hitam!"     

Tidak ada seorangpun yang percaya dengan Zhang Ruochen, mereka tak percaya bahwa Zhang Ruochen memiliki kemampuan untuk berhasil lolos dari rintangan ketiga di lantai kedua. Lagipula, ia masih berusia 16 tahun dan baru saja mencapai Tingkatan Menengah dari Alam Hitam.     

Bahkan seorang Elder Situ pun mengangguk, lalu berkata, "Xie Zhaowu pasti sedang menyembunyikan kekuatan aslinya demi mengguncang dunia ketika dia berhasil Menembus Menara Wu. Dia pasti akan mendapatkan pencapaian yang tinggi dengan sikap bijak semacam itu."     

Elder-elder lain hanya menatap dingin karena mereka sedikit terganggu sesaat setelah melihat Elder Situ yang bersikap agak sombong itu.     

Elder Situ adalah seorang pembimbing dari Square Commandery. Maka semakin unggul ksatria-ksatria dari Commandery miliknya, semakin besar pula hadiah yang akan diperoleh oleh Elder Situ.     

Tetapi, beberapa detik setelahnya ia hanya bisa membeku.     

"Kreekk!"     

Pintu menara itu terbuka dan seseorang yang keluar dari balik pintu itu adalah bukan Zhang Ruochen, melainkan Xie Zhaowu.     

Ketika Xie Zhaowu mengangkat kepalanya, ia mendapati para kesembilan elders sedang menatapnya. Ia sangat terkejut sehingga ia melangkah mundur     

"Apa yang terjadi?" pikirnya.     

Elder Situ segera mendekatinya, lalu bertanya, "Berapa banyak rintangan yang berhasil kau lewati?"     

Xie Zhaowu melangkah mundur lagi seolah ia ketakutan sesaat setelah melihat tatapan intimidasi dari Elder Situ. Maka ketika ia telah menemukan kendalinya kembali, ia berkata, "Aku berhasil menembus dua rintangan di lantai kedua, tetapi aku gagal di rintangan ketiga. Elder Situ, apa yang terjadi?"     

Wajah Elder Situ mulai memerah. Ia sangat marah dan berteriak. "Sejak kau gagal di lantai itu, mengapa lampu di lantai ketiga bisa menyala?"     

"Apa, lampunya menyala?" Xie Zhaowu bahkan lebih terkejut daripada Elder Situ.     

Seseorang berdiri tidak jauh dari mereka, Elder Xie tertawa sebelum akhirnya mengeluarkan kata, "Kau harus tahu bahwa di Menara Wu masih ada seorang ksatria muda lainnya. Sejak Xie Zhaowu gagal, maka ksatria lain itu pasti berhasil menembus rintangan ketiga di lantai kedua."     

"Zhang Ruochen, seorang Pangeran Kesembilan dari Yunwu Commandery."     

Akhirnya, semua ksatria menyadari apa yang terjadi, mereka semua hanya bisa menunjukkan ekspresi terkejut.     

Itu adalah hal yang sulit untuk dipercaya bahwa seorang ksatria di Tingkatan Menengah dari Alam Hitam mampu menembus rintangan ketiga!     

Dan hanya Zi Qian yang terlihat tenang karena ia benar-benar memahami seberapa tangguh sosok Zhang Ruochen. Baginya, jikalau sampai Zhang Ruochen gagal, maka itu adalah hal yang aneh.     

"Mundur!" Elder Situ memelototi Xie Zhaowu dan berkata, "Seseorang, tolong carikan aku informasi tentang Zhang Ruochen."     

Ia tidak bisa percaya bahwa seorang ksatria yang berada di Tingkatan Menengah dari Alam Hitam berhasil menembus rintangan ketiga. Ia ingin mengetahui lebih banyak tentang Zhang Ruochen.     

Tidak lama setelah itu, seorang murid asing dari sekolah memberikan informasi Zhang Ruochen pada Elder Situ.     

"Bagaimana mungkin?"     

Setelah membaca detailnya, Elder Situ menjadi sangat terkejut. Ia melotot seakan kedua bola matanya hendak lepas dari kepalanya.     

Delapan elder-elder lain terlihat serius dan juga ingin tahu perihal detail informasi dari Zhang Ruochen yang berhasil membuat Elder Situ sampai tercengang seperti itu?     

"Tenanglah! Tenanglah! Elder Situ, kau sudah cukup dewasa untuk bisa bersikap tenang. Itu hanyalah sekedar informasi dari seorang jenius. Mengapa kau menjadi sangat terkejut seperti itu?" Elder Xie tertawa.     

Elder Situ terlihat serius, ia berkata, "Berhenti bicara dengan menggunakan nada yang tidak bertanggung jawab sekaligus sarkastik. Kemari dan lihatlah sendiri."     

Delapan elder-elder lain saling bersitatap dengan raut muka yang bingung, sebelum akhirnya mereka beranjak menuju Elder Situ dan melihat detail informasi dari Zhang Ruochen.     

Setelah membaca itu, mereka semua memperlihatkan ekspresi yang sama seperti Elder Situ. Mereka sangat terkejut dan tidak sanggup berkata apa-apa untuk waktu yang cukup lama.     

"Dia belum mendapatkan Tanda Suci sampai berusia 16 tahun. Aku kira itu kurang dari satu tahun, kan? Dan dia berlatih kurang dari setahun, lalu berhasil mencapai Tingkatan Menengah dari Alam Hitam?"     

"Lihat ini, setelah enam bulan berlatih, dia telah berhasil menjadi seorang Ksatria Peringkat Kuning dan mendapatkan rangking satu. Oh Tuhan! Sungguh benar-benar jenius yang tangguh."     

Elder Xie adalah seorang pembimbing para ksatria muda dari Yunwu Commandery, tetapi ia belum pernah membaca tentang informasi Zhang Ruochen.     

Ini adalah pertama kalinya ia membaca informasi itu, lalu berteriak. "Liu Chuanshen, kau adalah seorang bajingan! Mengapa kau tidak memberitahuku tentang Zhang Ruochen yang benar-benar menakjubkan? Sangat disayangkan! Sangat disayangkan!"     

Elder Xie menjadi sangat marah sekaligus menyesal dalam satu waktu. Jika ia mengetahui informasi tentang Zhang Ruochen yang begitu bertalenta, ia pasti akan menjadikannya sebagai murid saat sedang menuju Sekolah Pasar Bela Diri.     

Tetapi, itu semua telah terlambat sekarang ini!     

Seorang jenius dengan bakat seperti ini harus diterima oleh dean di Kampus Barat agar bisa menjadi muridnya. Jika tidak, ia pasti tidak punya kesempatan.     

Elder Xie benar-benar mengutuk Liu Chuanshen.     

Seseorang yang berdiri tidak jauh dari mereka, Liu Chengfeng merasa terganggu, lalu berbisik, "Paman Xie selalu menjadi orang yang baik. Mengapa sekarang dia mengutuk-ngutuk ayahku? Baiklah, biarkan saja itu terjadi. Karena dia adalah seorang Elder dan aku tidak akan menentangnya."     

Liu Chengfeng juga merasa depresi.     

...     

Zhang Ruochen berjalan menuju rintangan pertama di lantai ketiga. Rintangan itu adalah sebuah arena pertarungan Seni Bela Diri yang tertutup, ruangan itu sama seperti arena yang ada di lantai sebelumnya.     

"Waaa!"     

Ruh Tubuh dari seorang Luo Xu kembali muncul dari dinding.     

Luo Xu menatap Zhang Ruochen, lalu tertawa. "Kau tidak harus bertarung denganku lagi. Kau telah mengalahkanku di lantai sebelumnya."     

Zhang Ruochen mampu merasakan bahwa Luo Xu masih berada di Tingkatan Lanjutan dari Alam Hitam. Ia bertanya, "Berapa banyak serangan yang harus aku tangkap untuk bisa lolos dari rintangan?"     

"Tiga kali serangan," Luo Xu menjawab.     

Serangan pertama dari Luo Xu masihlah 20 persen, serangan kedua 30 persen, dan serangan ketiga 40 persen.     

Zhang Ruochen hanya butuh untuk menangkis tiga serangan dari Luo Xu agar ia mampu lolos rintangan pertama di lantai ketiga.     

Perlu diketahui bahwa Zhang Ruochen telah berhasil menangkap sembilan serangan milik Luo Xu saat berada di rintangan pertama lantai kedua, maka ia bisa dengan cepat melewati rintangan ini.     

Zhang Ruochen menatap Luo Xu dan berkata, "Aku punya satu pertanyaan!"     

"Aku bisa menjawab satu pertanyaanmu." Luo Xu tertawa.     

Zhang Ruochen berkata, "Kau telah menjadi seorang ksatria di Tingkatan Menengah dan Tingkatan Lanjutan dari Alam Hitam sejak 460 tahun di Kampus Barat. Apakah kau juga ksatria paling tangguh di tingkatan Puncak dari Alam Hitam?"     

Luo Xu berkata, "Itu benar sebelum akhirnya kau muncul, tetapi sekarang kau telah berada di sini. Aku percaya bahwa kau akan menggantikanku dan menjadi seorang penjaga gerbang Menara Wu untuk setiap tingkatan Alam."     

Setelah itu, Luo Xu berubah menjadi sebuah cahaya Energi Chi dan menghilang dari Seni Bela Diri.     

Zhang Ruochen tertawa geli dan berjalan menuju rintangan kedua di lantai ketiga.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.