Kaisar Dewa

Konsekuensi Atas Setiap Perbuatan



Konsekuensi Atas Setiap Perbuatan

0Para ksatria muda dari Yunwu Commandery tahu bahwa Pangeran Kesembilan adalah rangking pertama Ksatria Puncak Kuning sebelum akhirnya berhasil menembus Alam Hitam. Ia adalah lebih kuat daripada seorang ksatria Tingkatan Menengah dari Alam Hitam.     

Sekarang Pangeran Kesembilan telah berhasil menembus Alam Hitam, maka tingkat pengolahan miliknya pun bisa dipastikan telah meningkat. Bagaimana mungkin Shen Mengxi berani menantangnya?     

Sebagaimana Zhang Ruochen yang telah berhasil menjadi rangking satu Ksatria Peringkat Kuning hanya dalam kurun waktu dua bulan, maka berita itu belum tersebar sampai ke commandery-commandery lain. Dan itulah sebabnya mengapa Shen Mengxi belum mengetahui kemampuan Zhang Ruochen yang sebenarnya.     

Para ksatria dari Yunwu Commandery menyiratkan senyum yang aneh di wajah mereka, mereka percaya bahwa Shen Mengxi tidak mengerti sama sekali terhadap siapa yang ia hadapi. Namun, mereka semua memilih bungkam dan tidak bicara apa-apa.     

Zhang Ruochen menatap Shen Mengxi, lalu berkata, "Karena kau ingin bertarung denganku, baiklah aku setuju. Tetapi, bila kau kalah, kau tidak membayar 30.000 melainkan 100.000 untuk membayar kekalahanmu."     

"Mengapa?" Tanya Shen Mengxi     

Zhang Ruochen menjawab, "Kau terlalu banyak bicara dan menghina sebelumnya. Apa kau piker itu semua tidak ada harganya?"     

"Hmph! Tidak masalah 100.000 koin perak. Bahkan jika itu 1.000.000 koin perak pun tidak masalah. Sebab kau tidak akan mampu mengalahkanku!"     

Tenaga Chi yang berada di dalam tubuh Shen Mengxi mulai bersirkulasi, Tenaga Chi itu mengalir dari lengan menuju ke tinju miliknya.     

Ia merapatkan jari seolah-olah jarinya adalah sebuah pisau, ia mulai menyerang Zhang Ruochen.     

Pisau Jari, sebuah teknik bela diri Kelas Superior Tingkatan Manusia.     

Pisau Jari itulah yang digunakan oleh Shen Mengxi untuk melukai seorang Jiang Heng.     

Sebelum serangan Pisau Jari milik Shen Mengxi mengarah ke dada Zhang Ruochen, Zhang Ruochen telah lebih dulu menyerang dengan kecepatan penuh. Dengan kecepatan tangannya, ia memukulkan tangannya tepat di wajah Shen Mengxi.     

"Plaakk!"     

Sebuah tamparan keras mendarat di wajah Shen Mengxi.     

Shen Mengxi terlempar di udara dan tubuhnya berputar-putar hingga 180 derajat, sebelum akhirnya ia terjatuh ke tanah dengan benturan yang cukup keras.     

Para ksatria muda yang melihat pertarungan itu mendadak kehilangan senyum. Mereka tidak bisa percaya dengan apa yang telah mereka saksikan. Sebagian besar dari mereka tidak sanggup melihat dengan jelas bagaimana Shen Mengxi terlempar.     

Serangan dari Zhang Ruochen terlampau cepat!     

"Kau… Kau…"     

Shen Mengxi mencoba untuk bangkit dari tanah dengan menggunakan kedua tangannya, ia kesulitan bahkan tertatih-tatih. Mulutnya mengeluarkan darah dan sebagian wajahnya lebam, kombinasi antara warna ungu dan merah. Saat ini, wajahnya nampak seperti seekor kepala babi.     

Serangan Zhang Ruochen terlampau mengerikan. Serangan itu berhasil merontokkan gigi dan menghancurkan sebagian rahangnya.     

Pada saat ini, Shen Mengxi tidak bisa berbicara dengan jelas. Angin semilir melewati celah rahangnya yang retak.     

Liu Chengfeng tertawa kencang. "Pukulah yang bagus! Shen Mengxi, sudah kukatakan sebelumnya bahwa kau harus tahu diri. Dengan tingkat pengolahanmu saat ini, bagaimana mungkin kau berani untuk menantang Yang Mulia Pangeran Kesembilan? Dan sekarang kau telah kalah, berikan kami 100.000 koin perak."     

"Aku… aku tidak punya…"     

Saat ini, Shen Mengxi merasa ia ingin menangis. Ia hanya memiliki uang sebanyak 30.000 koin perak. Bagaimana mungkin ia bisa mendapatkan uang 100.000 koin perak?     

Ia tidak mengira bahwa Zhang Ruochen yang masih berusia 16 tahun itu begitu kuat.     

Ekspresi wajah Liu Chengfeng berubah menjadi geram sesaat setelah mendengar pernyataan dari Shen Mengxi. Ia menuju ke arah Shen Mengxi, ia menginjak tangan dari Shen Mengxi kuat-kuat, itu membuat Shen Mengxi berteriak seperti seekor babi yang sedang yang kesakitan.     

Liu Chengfeng berbicara dengan nada mengancam, "Putra Keempat dari keluarga kelas tujuh, Keluarga Shen, tidak memiliki uang sebanyak 100.000 koin perak? Apa kau pikir aku bodoh? Sebelum kau dan Yang Mulia Pangeran Kesembilan bertarung, kau telah berjanji tentang uang itu. Apa kau mau menjilat air liurmu sendiri? Senior Xie, Senior Situ, Anda berdua juga mendengar perkataannya kan?"     

Senior Situ merasa gelisah. Ia tidak menyangka bahwa Zhang Ruochen akan setangguh itu. Zhang Ruochen hanya menyerang satu kali dan berhasil membuat Shen Mengxi terlempar jauh! Shen Mengxi benar-benar tidak berguna.     

Senior Xie merasa senang. Zhang Ruochen secara tidak langsung telah meningkatkan wibawa Senior Xie. Namun, Ekspresi wajah Senior Xie masih dingin, ia berkata "Aku menyaksikan sendiri apa yang dikatakan ksatria muda itu. Maka itu adalah hal yang cukup wajar dan ksatria muda itu harus melunasi hutangnya."     

Kaki Liu Chengfeng masih menginjak tangan dari Shen Mengxi. Ia tersenyum, "Apa kau mendengar itu? Itu semua adalah kesaksian yang cukup jelas. Maka, jika kau tidak memberikan 100.000 koin perak, apa kau pikir aku tidak bisa mematahkan kakimu sekarang juga?     

Shen Mengxi menjadi sangat ketakutan. Ia tahu bahwa Liu Chengfeng adalah seorang lelaki yang brutal dan tega melakukan apa saja. Maka Shen Mengxi menjawab dengan cepat, "Aku.. aku… aku punya uangnya…"     

Kemudian, Shen Mengxi mengeluarkan kantung ungu dari balik saku baju dan memberikan itu pada Liu Chengfeng dengan tangan yang gemetar.     

Liu Chengfeng membuka kantung itu dan melihat 30 Kristal Suci dan beberapa ratus koin perak di dalamnya.     

Lalu, ia menutup kembali kantung ungu itu dan menendang Shen Mengxi keras-keras. "Dimana uang 100.000 koin perak itu? Di dalam sini hanya ada 30.000 koin perak. Apa kau ingin mempermainkanku?"     

"Aku… Aku tidak bermaksud… hanya itulah yang aku miliki. Hanya itu…" Shen Mengxi memohon ampunan.     

Liu Chengfeng memberikan kantung itu pada Zhang Ruochen. "Yang Mulia, dia hanya memiliki beberapa koin perak. Bagaimana menurut Anda?"     

Zhang Ruochen menerima kantung itu dan sekilas menatap Shen Mengxi.     

"Paham."     

Liu Chengfeng sepertinya memahami apa yang dimaksud oleh Zhang Ruochen. Ia mengangguk pelan dan berjalan menuju Shen Mengxi dengan sebuah senyuman jahat.     

"Paham? Apa yang kau pahami? Aku belum berkata apa-apa!"     

Zhang Ruochen kehabisan kata. Ia menatap Liu Chengfeng sekaligus ingin mengerti terhadap apa yang Liu Chengfeng maksudkan dengan kata "Paham"     

Liu Chengfeng percaya bahwa ia telah menebak maksud dari Zhang Ruochen dengan benar. Oleh karena itu, ia berhenti di depan Shen Mengxi dan mengambil Senjata Suci Bela Diri dari punggung Shen Mengxi.     

"Pedang ini memiliki 12 jenis inskripsi. Dan pedang ini kurang lebih sama seperti sebuah Senjata Suci Bela Diri kelas empat. Aku akan memberinya harga 10.000 koin perak!"     

Shen Mengxi menangis. "Itu adalah Senjata Suci Bela Diri kelas empat dan harganya adalah 20.000 koin perak… Ah…"     

Liu Chengfeng lagi-lagi menginjak tangan dari Shen Mengxi , ia mengambil dan melepaskan sabuk giok milik Shen Mengxi. "Sabuk Batu Giok Lautan bernilai 800 koin perak."     

"Senjata Suci Bela Diri kelas dua pelindung dada bernilai 2.000 koin perak."     

…     

Liu Chengfeng mengambil semua barang-barang berharga milik Shen Mengxi, bahkan sampai baju dan juga sepatu.     

"Kita akan menganggapnya bernilai 20.000 koin perak. Kau masih memiliki hutang kepada Pangeran Kesembilan sebesar 50.000 koin perak. Kau harus membuat sebuah nota hutang!"     

Liu Chengfeng menyobek baju milik Shen Mengxi lalu menggigit ujung jarinya, ia memaksa Shen Mengxi untuk menuliskan sebuah nota hutang dengan tinta darah.     

"Ini… inikah yang dia pahami?"     

Zhang Ruochen melihat itu sebagai kejadian lucu sekaligus menyebalkan. Maka tidak heran jika Liu Chengfeng dikategorikan sebagai seseorang yang brutal, sebab cara yang ia pakai untuk meminta sesuatu terbilang mengerikan.     

Zhang Ruochen hanya mampu menghela nafasnya karena ksatria muda itu harus menanggung konsekuensi atas setiap perbuatannya.     

Sebab untuk jenis orang seperti Shen Mengxi, ia akan belajar dan sadar tentang kesalahannya setelah diperlakukan dengan keji.     

Huo Xing, seorang Pangeran Square Commandery, ia berkata dengan muak. "Cukup! Pangeran Kesembilan, cara yang kau lakukan terlalu keji. Shen Mengxi adalah seorang ksatria dari Square Commandery. Meski ia punya hutang 100.000 koin perak padamu, tetapi bagaimana mungkin kau memperlakukan dia seperti itu?"     

Zhang Ruochen merasa sedikit kebingungan. Sebab sejak awal, itu adalah ulah Liu Chengfeng yang sedang mempermalukan Shen Mengxi. Dan mengapa Huo Xing menyalahkan dirinya?     

Liu Chengfeng membawa sebuah nota hutang dan memberikannya pada Zhang Ruochen. Ia berkata dengan pelan, "Yang Mulia, Anda harus berhati-hati! Pangeran Huo Xing adalah seorang ksatria Peringkat Kuning ketika ia masih berada di Alam Kuning. Dan sekarang, tingkat pengolahan miliknya telah mencapai tingkatan Lanjutan dari Alam Hitam. Dia adalah ksatria andalan kerajaan. Dia adalah musuh yang kuat sekaligus juga licik."     

Zhang Ruochen memang bukan seseorang yang memicu konflik. Maka ia melangkah maju, ia berkata, "Pangeran Huo Xing, apa yang kau maksud adalah hanya para ksatria dari Square Commandery yang boleh merendahkan ksatria Yunwu Commandery? Dan kita tidak diperkenankan membalas?"     

Pangeran Huo Xing tertawa dingin. "Yang lebih kuat biasanya memang merendahkan yang lemah."     

Zhang Ruochen tersenyum. "Sebab itulah, maka apa salahnya jika kami merendahkan seorang ksatria dari Square Commandery sekarang ini?"     

"Bahkan jika akhirnya kau menang untuk beberapa saat ini, lalu apa? Besok adalah hari ujian masuk. Aku akan membalas penghinaan ini dengan lebih menarik. Tahun ini, tidak akan ada seorangpun ksatria dari Yunwu Commandery yang berhasil lolos menjadi murid asing dari Sekolah Pasar Bela Diri." Pangeran Huo Xing menyapu pandangannya pada 10 ksatria dari Yunwu Commandery yang ada di depannya dengan tatapan dingin.     

Sebuah cahaya dingin tersirat dari kedua mata Pangeran Huo Xing. Ia telah memupuk keyakinannya dan ingin membunuh Zhang Ruochen.     

Setelah itu, dua ksatria dari Square Commandery membawa Shen Mengxi pergi.     

Liu Chengfeng menatap ekspresi para ksatria dari Square Commandery yang berangsur mundur, ia berkata "Situasi ini sepertinya tidak cukup baik! Sepertinya akan ada bahaya yang cukup besar dalam ujian masuk esok hari."     

Zhang Ruochen bertanya, "Apakah membunuh diperbolehkan dalam ujian?"     

Liu Chengfeng menjawab, "Secara tertulis, para ksatria yang bertarung untuk ujian masuk tidak diperbolehkan untuk saling membunuh. Sialnya, ujian pertama untuk masuk sekolah selalu diselenggarakan di Omen Rigde setiap tahunnya. Maka para ksatria dari Square Commandery pasti akan mencoba untuk membunuh kita."     

Seseorang yang berdiri di samping mereka adalah Zi Qian. Ia menggenggam pedang milikinya, ia melihat para ksatria dari Square Commandery dan bertanya dingin, "Jika mereka mencoba untuk membunuh kita selama ujian masuk berlangsung, bolehkah kita melakukan hal yang sama?"     

Zhang Ruochen menoleh sebentar dan menatap Zi Qian.     

Ia tahu bahwa tingkat pengolahan Zi Qian cukup tinggi dan telah mencapai Tingkatan Fajar dari Alam Hitam. Tetapi Zhang Ruochen tidak menyangka bahwa Zi Qian memiliki keyakinan yang keras dalam menghadapi kenyataan yang baru saja terjadi. Dan Zhang Ruochen jarang melihat ada wanita yang seperti itu.     

Liu Chengfeng terkekeh dan berkata, "Jika kau ingin menyerang mereka, maka kau akan mampu membunuh banyak ksatria Square Commandery."     

Zi Qian sekilas melihat Liu Chengfeng, lalu pandangan matanya kembali menatap Zhang Ruochen. "Pangeran Kesembilan, jika kau mau bekerja sama denganku, kita pasti mampu menghancurkan para ksatria dari Square Commandery. Segala jenis ketertindasan yang dialami oleh Yunwu Commandery selama bertahun-tahun ini seharusnya dibalas dengan harga yang pantas."     

Zi Qian ingin membunuh Zhang Ruochen. Maka secara alami ia harus berhasil mendekati dan memenangkan kepercayaan dari lelaki itu. Hanya saat Zi Qian telah berhasil menemukan rahasia dan/atau kelemahan dari Zhang Ruochen, maka ia pasti akan berhasil membunuh Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen seperti sedang memikirkannya masak-masak.     

Liu Chengfeng sekali lagi berinisiatif untuk menjawab Zi Qian dan mendahului Zhang Ruochen. "Nona Zi, kau tidak bisa meremehkan para ksatria dari Square Commandery. Menurut berita terbaru, mereka setidaknya memiliki tiga ksatria kuat yang berada di Tingkatan Fajar dari Alam Hitam, dan 10 ksatria-ksatria di Tingkatan Lanjutan dari Alam Hitam. Jika kau bertarung langsung dengan mereka, itu adalah sama seperti membenturkan telur ke bongkahan batu."     

Zi Qian bersikap dingin dan menggunakan pedangnya untuk mendorong tubuh Liu Chengfeng agar minggir. Ia menatap Zhang Ruochen dengan kedua matanya yang cantik, ia sedang menunggu jawaban dari Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen mengelus pipinya sendiri. Ia menatap Zi Qian, lalu tersenyum. "Karena Nona Zi memiliki keberanian seperti itu, maka aku akan mendukungmu sampai selesai. Esok hari di lapangan ujian, itu adalah waktu dimana para ksatria dari Square Commandery harus membayar mahal segala tingkah laku mereka selama ini!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.