Kaisar Dewa

Yang Keempat?



Yang Keempat?

0Huang Yanchen, seorang wanita cantik saat ini sedang menunjukkan ekspresi wajah yang mengancam, ia berkata, "Kejujuran dari kami adalah tidak penting. Aku kira kau pernah mendengar tentang tiga iblis wanita di Kampus Barat?"     

Zhang Ruochen mengangguk dan berkata, "Sedikit."     

Huang Yanchen menambahkan, "Apa kau tahu bahwa salah satunya adalah seorang keturunan dari Luo Xu?"     

Terkejut dengan apa yang baru saja dikatakan, Zhang Ruochen bertanya, "Seorang keturunan dari Luo Xu?"     

Zhang Ruochen benar-benar mengagumi Luo Xu karena ia adalah seorang ksatria yang cukup sulit untuk dikalahkan meski berada di tingkatan yang sama. Maka itu adalah tidak bisa tidak, Luo Xu pasti mencapai Tingkatan Tertinggi ketika ia masih berada di Alam Kuning.     

Ketika para wanita itu melihat ekspresi wajah Zhang Ruochen, Huang Yanchen tersenyum samar, "Salah satu dari tiga iblis wanita itu dipanggil sebagai Luo Shuihan. Dia adalah generasi ketujuh dari Luo Xu. Dia menganggap Luo Xu adalah sebagai seorang idola agar dia bisa menjadi seorang ksatria tangguh dalam Seni Bela Diri. Dia ingin menjadi kuat seperti para leluhurnya. Maka, aku tidak mengerti apakah dia akan membunuhmu atau tidak jikalau sampai dia mendengar bahwa kau telah mengalahkan leluhurnya saat bertarung di tingkatan yang sama."     

"Aku tidak mengerti harus berkata apa!" respon Zhang Ruochen.     

Menurut Zhang Ruochen, para wanita adalah makhluk yang kurang pandai serta sulit dipahami. Permaisuri Chi Yao adalah salah satu contoh di kehidupannya yang sebelumnya. Dan di kehidupan yang sekarang, wanita itu bernama Lin Ningshan.     

Ia sungguh tidak pernah bisa memahami mengapa kedua wanita itu ingin membunuhnya.     

"Apa kau tahu dua hal yang tidak pernah bisa ditolerir bagi Luo Shuihan?" tanya Huang Yanchen.     

"Apa?" tanya Zhang Ruochen.     

"Menurut dia, hal pertama adalah tidak ada seorangpun yang lebih tangguh daripada Luo Xu. Dan yang kedua, tidak ada seseorang yang lebih superior daripada dia."     

"Dia tidak sanggup melewati rintangan kedua yang ada di lantai ketiga saat pertama kalinya dia memasuki Menara Wu. Dan kau, ternyata kau mampu melewati rintangan ketiga di lantai yang sama. Maka jika dia sampai mendengar hal ini, dia pasti akan menantangmu untuk bertarung. Sialnya, tingkat pengolahanmu saat ini sangat jauh bila dibandingkan dengan dia. Satu serangan darinya bahkan sanggup membunuhmu 10 kali."     

Meskipun apa yang dikatakan oleh Huang Yanchen terdengar seperti sebuah kebenaran, namun Zhang Ruochen sama sekali tidak pernah takut. "Aku sulit membayangkan bahwa dia akan berani membunuhku saat berada di Sekolah Pasar Bela Diri." Katanya.     

"Baiklah!" Huang Yanchen tersenyum, ia mengedipkan matanya, lalu berkata, "Pangeran Kesembilan, apa kau pikir bahwa 'iblis' adalah sebuah julukan yang sembrono? Sebab Luo Shuihan memiliki kekuatan untuk bisa membunuhmu tanpa sekalipun kau menyadarinya. Bahkan para elder dari Sekolah Pasar Bela Diri tidak akan pernah berhasil menemukan mayatmu."     

"Kau telah membuang-buang waktu demi membujuk diriku agar menyerah, tapi kau sama sekali belum menjawab pertanyaanku. Kau bahkan tidak kenal denganku. Lalu mengapa kau begitu peduli pada hidupku? Atau ternyata kau ingin menghentikanku agar aku tidak menembus lantai keempat dari Menara Wu?" balas Zhang Ruochen.     

Baik Huang Yanchen dan Duanmu Xingling sama-sama merasa canggung. Ini adalah pertama kalinya bagi mereka berada di situasi canggung saat berhadapan dengan murid baru di Kampus Barat.     

Jika saja mereka bertiga tidak berada di Menara Wu. Maka bisa dipastikan bahwa kedua wanita itu akan mematahkan kaki Zhang Ruochen dan menunjukkan betapa mengerikannya julukan iblis yang mereka sandang.     

Ekspresi yang ditampilkan oleh kedua wanita itu berhasil menjawab dugaan dari Zhang Ruochen bahwa dirinya benar. Karena kedua wanita itu ingin menghentikannya agar tidak menembus lantai keempat dari Menara Wu. Kedua wanita itu adalah para Ksatria Divisi Hitam, dimana mereka adalah para ksatria yang sangat tangguh di Kampus Barat. Bahkan jikalau mereka bukan iblis, kekuatan mereka masih setara dengan tiga orang iblis.     

Sesungguhnya itu bukanlah hal yang mudah bagi Zhang Ruochen untuk bisa mengendalikan situasi dimana ia sedang berhadapan dengan lawan yang memiliki tingkat pengolahan yang lebih unggul daripada dirinya.     

"Sejujurnya, aku mungkin akan gagal menembus rintangan yang ada di lantai keempat," kata Zhang Ruochen.     

Huang Yanchen mengangguk dan tersenyum, senyum itu seolah mengamini bahwa Zhang Ruochen adalah orang yang tanggap.     

"Tetapi kau harus menuruti permintaanku!" Zhang Ruochen tiba-tiba menambahkan.     

Maka senyum yang tersirat di bibir Huang Yanchen hilang seketika.     

Berani-beraninya murid baru ini bernegosiasi dengan mereka! Sepertinya memang murid baru ini perlu diberikan pemahaman mendalam tentang apa itu arti kata "iblis", yakni dengan memukulnya keras-keras.     

Meskipun Zhang Ruochen mampu merasakan bahwa ia telah melakukan hal yang salah, ia tetap bersikap tenang, lalu berkata, "Tolong izinkan aku berlanjut ke lantai keempat jika kau tidak berniat untuk mengabulkan permintaanku."     

Duanmu Xingling berbisik, "Sister Chen, kita tidak bisa melanggar hukum Sekolah jika berada di Menara Wu. Kita akan memberinya pelajaran jika ia telah keluar nanti. Mari kita dengarkan saja dia. Dan jika permintaan itu masuk akal, mengapa kita tidak mengabulkannya?"     

Huang Yanchen menahan amarahnya, ia berkata sambil mencibir, "Cepat katakan! Apa permintaanmu?"     

Zhang Ruochen sepertinya mampu memprediksi bahwa mereka berdua bisa diajak untuk berkompromi, maka ia berkata, "Beberapa telah mengenali diriku sebagai Pangeran Kesembilan dari Yunwu Commandery, yang mana commandery ku adalah musuh dari Square Commandery. Dan kekuatan dari Square Commandery yang ada di Sekolah Pasar Bela Diri relatif tangguh. Maka ksatria-ksatria mereka akan mengincar dan membunuhku sebab mereka telah mengetahui derajatku. Oleh karena itulah, permintaanku adalah aku ingin kalian berdua menyelamatkanku jika aku berada dalam situasi bahaya."     

Duanmu Xingling tertawa genit, ia berkata, "Kau sangat lucu! Meskipun kekuatan dari Square Commandery benar-benar kuat di Kampus Barat, mereka tidak akan berani melawan kita. Maka yakinlah, Pangeran Kesembilan! Mulai detik ini, kau hanya perlu menyebutkan namaku, maka tidak ada seorangpun yang berani menyakitimu!"     

"Jadi kau mengabulkan permintaanku?" tanya Zhang Ruochen.     

"Itu bukan masalah." Kata Huang Yanchen dengan intonasi dingin.     

"Jika ada ksatria lain selain dari Square Commandery juga mengangguku?" Zhang Ruochen menambahkan.     

Duanmu Xingling tertawa, ia berkata, "Siapapun yang ingin menyakitimu di Kampus Barat akan berhadapan dengan kami."     

Zhang Ruochen menghembuskan nafas lega ketika akhirnya mereka setuju.     

Dan ia tidak perlu lagi gusar tentang para ksatria dari Square Commandery, ia hanya perlu menjaga dirinya sendiri dari para pembunuh profesional dari Departemen Hades.     

Semenjak Zi Qian gagal membunuhnya, itu bisa dipastikan bahwa Departemen Hades akan mengirimkan pembunuh profesional yang lebih keji lain untuk membunuh dirinya. Dan dengan tingkat pengolahan yang ia miliki saat ini, perbuatan nekat hanya akan membuat dirinya sendiri terbunuh.     

Sekarang, Huang Yanchen dan Duanmu Xingling telah berjanji untuk melindunginya, maka ia merasa lebih aman dari para pembunuh profesional yang dikirimkan oleh Departemen Hades.     

Zhang Ruochen sendiri memang tidak berniat untuk meneruskan ke lantai keempat dari Menara Wu. Tapi sekarang, ia mendapatkan bonus berupa sebuah jaminan keselamatan dari dua Ksatria Divisi Hitam.     

Zhang Ruochen memiliki pertanyaan lain. "Ketika aku berada di Menara Wu lantai satu, aku berhasil mengalahkan Luo Xu yang berada di Tingkatan Menengah dari Alam Hitam. Berhasil melakukan itu adalah berarti juga aku akan menjadi pengganti Luo Xu, lalu menguji para ksatria-ksatria yang berada di Tingkatan yang sama. Dan saat aku menjadi seorang penjaga, maka iblis Luo Shuihan akan mengerti bahwa aku telah berhasil mengalahkan leluhurnya. Lalu, apa yang harus aku lakukan ketika wanita itu mendengar kabar ini?"     

Huang Yanchen menjawab, "Menara Wu adalah sebuah Senjata Suci Bela Diri tanpa kebijaksanaan. Jika kau ingin menjadi penjaga dan menguji para ksatria-ksatria di Tingkatan Menengah dari Alam Hitam, maka kau harus menggambarkan inskripsi kekuatanmu, kecepatanmu, dan teknik bela dirimu. Hanya dengan cara itu akhirnya kau bisa membentuk Ruh Tubuh mu sendiri di dalam Menara Wu."     

"Berapa banyak orang yang mengetahui bahwa aku telah mengalahkan Luo Xu saat berada di tingkatan yang sama?"     

"Hanya kita bertiga." Balas Huang Yanchen.     

"Apa itu sama artinya dengan jika kalian tidak memberitahu para elder bahwa aku telah berhasil mengalahkan Luo Xu, maka Luo Xu akan tetap menjadi penjaga dari Menara Wu?" tanya Zhang Ruochen.     

"Itu benar," jawab Huang Yanchen.     

Zhang Ruochen bergumam, "Elder akan menggunakan dua murid untuk menjaga menara pada saat hari ujian sedang berlangsung? Sepertinya itu tidak mungkin!"     

Huang Yanchen mendengar apa yang ia katakan, ia mencibir, "Seorang Elder Menara Wu adalah manusia biasa, ia tetap ingin menghabiskan sebagian besar waktunya untuk berlatih dan mencoba menembus tingkatan yang lebih tinggi. Ia akan cukup senang ketika memiliki penjaga lain di Menara Wu. Selain itu, Menara Wu sanggup merekam semua performa yang ditampilkan oleh para ksatria. Jadi, itu tidak penting jika ada seorang penjaga atau tidak di sini."     

Itu telah menjelaskan keraguannya.     

"Bisakah kau menyebutkan namanya?" tanya Zhang Ruochen.     

"Huang Yanchen." Huang Yanchen memberi jawaban lain.     

Zhang Ruochen mengingat nama Huang Yanchen dan Duanmu Xingling. Kemudian ia dengan santai berjalan menuju pintu keluar Menara Wu.     

Duanmu Xingling menghela nafas lega setelah melihat Zhang Ruochen pergi, ia berkata, "Cukup sulit untuk membuat kesepakatan dengan dia!"     

Huang Yanchen memberikan senyuman manis yang lebar, ia berkata, "Mari kita beri dia pelajaran di Candi Naga Bela Diri nantinya. Seorang murid baru berani bernegosiasi denganku? Mari kita lihat seberapa tangguh dia."     

Sembilan elders dan sebagian besar ksatria muda telah menunggunya di luar Menara Wu untuk waktu yang cukup lama. Mereka belum juga melihat Zhang Ruochen keluar dari sana.     

"Mengapa dia masih berada di dalam menara? Apakah dia telah berhasil melewati rintangan pertama di lantai ketiga?"     

"Bagaimana? Mungkin dia mati di dalam menara!" cibir seorang ksatria dari Square Commandery.     

Pangeran Huo Xing tersenyum, lalu berkata, "Menara Wu benar-benar penuh dengan bahaya. Maka aku sama sekali tidak terkejut jika akhirnya dia mati di dalam sana."     

Zi Qian, Elder Xie dan para ksatria dari Yunwu Commandery mulai merasa gelisah. Mereka menduga mungkin Zhang Ruochen terluka di dalam sana.     

"Kreek!"     

Zhang Ruochen tiba-tiba keluar dari pintu Menara Wu. Ia tidak hanya sekedar hidup melainkan tidak mendapat luka sama sekali.     

Sebuah senyuman tersirat dari ekspresi wajah Elder Qi. Ia segera mendekatinya dan bertanya, "Berapa banyak lantai yang berhasil kau tembus, Zhang Ruochen?"     

"Rintangan kedua yang berada di lantai ketiga." Respon Zhang Ruochen.     

"Tidak apa-apa. Lagipula, kau baru saja berhasil menembus Tingkatan Menengah dari Alam Hitam... Tunggu sebentar! Apa kau bilang? Kau baru berhasil lolos dari rintangan kedua di yang berada di lantai ketiga?" Elder Xie seketika tercengang. Matanya mulai memerah dan sekujur tubuhnya menjadi merinding.     

Delapan elder lain juga sama tercengangnya.     

Dalam sejarah Kampus Barat, hanya terdapat tiga orang yang pernah berhasil melewati rintangan kedua yang ada di lantai ketiga saat mereka pertama kali masuk ke Menara Wu.     

Apakah mungkin Zhang Ruochen adalah orang keempat?     

Elder Situ menjadi jengkel dan berkata dengan intonasi yang berat, "Zhang Ruochen, kau seharusnya tidak berbohong pada sembilan elder. Apa kau tahu konsekuensi yang kau dapatkan jika ketahuan berbohong?"     

Zhang Ruochen tidak peduli. "Aku tidak mengerti mengapa berhasil melewati rintangan kedua yang berada di lantai ketiga adalah hal yang cukup serius seperti ini."     

Elder Situ benar-benar menjadi marah. Seorang junior yang berada di Tingkatan Menengah dari Alam Hitam berani berkata padanya bahwa berhasil melewati rintangan kedua di lantai ketiga adalah bukan hal yang cukup serius? Apakah ia pernah menyadari bahwa perkataannya sungguh membuat orang-orang merasa tersinggung?     

Sebagian besar murid-murid telah mengetahui bahwa Elder Situ juga berhasil melewati rintangan kedua yang berada di lantai ketiga ketika ia pertama kali masuk ke Menara Wu.     

Elder Situ sulit untuk mempercayai perkataan Zhang Ruochen, maka ia berkata, "Aku harus melihat sendiri rekaman dari performa Zhang Ruochen yang telah tersimpan di dalam Menara Wu. Aku akan mengusulkan untuk membuka Cermin Energi Chi di Menara Wu lantai ketiga."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.