Kaisar Dewa

Pangeran Keempat



Pangeran Keempat

0Zhang Ruochen baru saja keluar dari kamar Kuning No.1 dan melihat Duanmu Xingling yang mengenakan gaun biru.     

Ia sedikit terkejut dan memberinya salam, "Ruochen, mengucap salam pada senior Duanmu!"     

Duanmu Xingling sangat terkejut ketika melihat lelaki itu keluar dari kamar. Matanya yang cantik tidak bisa berhenti berkedip. "Bagaimana mungkin kau masih hidup?" serunya.     

Zhang Ruochen semakin terlihat bingung. "Apa maksudmu?" tanyanya.     

"Mengapa saudari Chen tidak membunuhmu?" tanya Duanmu Xingling.     

Pertanyaan itu benar-benar membuat Zhang Ruochen menjadi semakin frustasi. "Mengapa dia ingin membunuhku? Tunggu... bagaimana kau bisa tahu bahwa dia ingin membunuhku?"     

Duanmu Xingling bersikap seperti seseorang yang baru saja salah mengatakan sesuatu dan ia mencoba untuk menutupi apa yang baru saja ia katakan. Ia menyipitkan matanya, lalu tersenyum, "Tidak... tidak tahu. Aku hanya menebak."     

Duanmu Xingling sedikit gelisah dan mengucap kebohongan. Apakah rencana buruk yang aku lakukan tadi malam ketahuan? Duanmu Xingling terlihat ingin marah. Ia curiga apakah lelaki itu telah mengerti apa yang dilakukan olehnya tadi malam.     

Setelah itu, ia menatap Zhang Ruochen lekat-lekat dari ujung kepala sampai ujung kaki. Ia bertanya lagi, "Apakah saudari Chen masih di sana?"     

Zhang Ruochen mengangguk dan berkata, "Terdapat sebuah kesalahpahaman antara kita berdua tadi malam. Ia benar-benar terluka parah saat ini. Kau harus segera memeriksanya!"     

"Bagaimana bisa dia terluka?" seru Duanmu Xingling.     

Pikirnya, Zhang Ruochen pasti adalah satu-satunya orang yang melukai wanita itu tadi malam!     

Duanmu Xingling tidak ingin banyak mendengarkan penjelasan Zhang Ruochen. Dalam satu detik, ia berubah menjadi sebuah bayangan dan masuk ke kamar Kuning No.1.     

Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya pelan dan melangkah keluar dari Candi Naga Bela Diri.     

Ketika ia baru beranjak satu langkah di luar istana, terdengar sebuah kegaduhan.     

"Lihat, lihat! Zhang Ruochen keluar dari istana!"     

"Dia... dia tidak cedera atau terluka sama sekali!"     

"Kedua kakinya juga tidak patah?"     

"Ini sungguh mustahil! Ia pasti terkena sebuah luka dalam. Mungkin energi pengolahan miliknya telah dihancurkan!"     

"Aku kira dia telah dikebiri!"     

...     

Dalam puluhan tahun terakhir, tidak seorangpun murid lelaki yang masuk ke Candi Naga Bela Diri bisa keluar dari tempat itu tanpa luka sedikitpun.     

Oleh karena itu, para murid-murid asing telah menunggu di luar Candi Naga Bela Diri sejak tadi malam, mereka semua ingin menyaksikan Zhang Ruochen dihajar habis-habisan.     

Namun, Zhang Ruochen keluar istana dengan utuh dan sedang berdiri di depan orang-orang, tidak seorangpun dari mereka yang bisa percaya terhadap apa yang mereka lihat.     

Lebih dari satu lusin ksatria dari Yunwu Commandery mulai memberi salam. Dan Liu Chengfeng keluar dari kerumunan, lalu bertanya, "Yang Mulia Pangeran Kesembilan, kau tidak terkena sebuah luka dalam?" puluhan murid-murid dari Yunwu Commandery berlari dan menyambut Zhang Ruochen. Liu Chengfeng keluar lagi dari kerumunan dan bertanya, "Yang Mulia, kau tidak terkena luka dalam, kan?"     

"Tidak!" Zhang Ruochen menggelengkan kepala. "Tidak, aku tidak apa-apa." Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya sekali lagi dan memberi respon.     

Liu Chengfeng menambahkan, "Apakah kau bertemu dengan tiba iblis wanita tadi malam?"     

Zhang Ruochen menjawab, "Ya, aku bertemu dengan salah satu dari mereka."     

"Siapa?" Liu Chengfeng bertanya sopan.     

"Huang Yanchen." Balas Zhang Ruochen.     

Mendengar nama itu, para murid-murid yang berkumpul di kejauhan mulai menghela nafas panjang.     

Wajah Liu Chengfeng seketika berubah. Ia berkata, "Dua tahun lalu, Yuchi Tiancong - murid baru rangking pertama mengalami patah kaki dan dia dilempar keluar dari Candi Naga Bela Diri. Bagaimana mungkin wanita itu tidak melakukan apa-apa padamu?"     

Zhang Ruochen mengambil jeda, ia berpikir sejenak untuk mengingat kejadian tadi malam. Ia merasa bahwa ia tidak ingin memberitahukan hal ini pada orang lain, maka ia berkata, "Aku akan menceritakan padamu empat mata!"     

Zhang Ruochen dan Liu Chengfeng keluar dari kerumunan dan menjauh dari orang-orang itu.     

Masih diterpa rasa penasaran, Liu Chengfeng bertanya lagi, "Huang Yanchen adalah salah satu wanita iblis dari Kampus Barat. Tidak ada seorangpun yang bisa selamat ketika berurusan dengan dirinya. Apakah kau yakin wanita itu tidak menyakitimu?"     

Ekspresi wajah Zhang Ruochen berubah, ia berkata, "Aku harus mengaku bahwa dia telah membuat sebuah jebakan dan ingin menyakitiku!"     

Liu Chengfeng terlihat khawatir dan bertanya, "Jebakan yang bagaimana?"     

"Sesuatu yang mirip dengan bagaimana seorang Yuchi Tiancong bisa terluka."     

"Apa maksudmu?"     

Zhang Ruochen merespon. "Dia sedang tidur di kolam dan aku melihatnya."     

Mulut Liu Chengfeng menganga. Ia sangat terkejut dengan apa yang baru saja dikatakan oleh Zhang Ruochen, "Apa saja yang kau lihat?"     

"Kurang lebih semuanya, sepertinya..." Zhang Ruochen menghela nafas.     

Liu Chengfeng mulai menggerayangi tubuh Zhang Ruochen dan memastikan bahwa lelaki itu sedang mengatakan hal yang sejujurnya. Ia memeriksa apakah Zhang Ruochen benar-benar utuh dan selamat, lalu ia bertanya lagi. "Terngiang jelas di kepala tentang kejadian dua tahun lalu bahwa seorang Yuchi Tiancong yang tidak berhasil melihat apa-apa saja bisa dipatahkan kedua kakinya. Tetapi, kau melihatnya telanjang... apa kau pikir dirinya akan membiarkanmu hidup?"     

Zhang Ruochen berkata, "Itu bukan sebuah masalah yang serius. Dia telah mengaku bahwa dirinya yang membuat kesalahan, dan aku juga telah memaafkannya."     

"Apa? Kau memaafkan dia?" Liu Chengfeng terkejut sekaligus kagum.     

Tidak ada seorangpun yang bisa menggambarkan betapa Liu Chengfeng benar-benar mangagumi Zhang Ruochen karena berhasil memaksa seorang iblis wanita itu untuk mengakui kesalahannya sendiri. Oleh karena itu, ia menyadari bahwa Zhang Ruochen adalah sosok yang semakin misterius dari waktu ke waktu.     

Zhang Ruochen berkata, "Kau sebaiknya jangan bilang pada siapa-siapa tentang apa yang sebenarnya terjadi. Sebab, semenjak dia berani mengakui kesalahannya, maka aku tidak ingin menjatuhkan reputasinya!"     

"Kau benar! Reputasi adalah hal yang paling penting bagi wanita!" Liu Chengfeng mengangguk dan berseru. "Jangan Khawatir! Rahasiamu akan aman di tanganku!"     

"Baguslah! Aku akan pergi ke Zi Qian."     

Zhang Ruochen meletakkan lengan di belakang punggung dan beranjak menuju kamar Zi Qian.     

Ia tidak berencana untuk menghabiskan waktu di sana. Ia hanya ingin memberikan 2.000 Kristal Suci pada wanita itu lalu kembali lagi ke Candi Naga Bela Diri.     

Ia memutuskan untuk berlatih sejenak, sekaligus berharap bahwa ia memiliki bekal yang cukup untuk menembus Tingkatan Lanjutan dari Alam Hitam sesegera mungkin.     

"Phhf!"     

Tiba-tiba, telinga Zhang Ruochen sedikit bergetar. Ia mendengar sebuah suara benda tajam yang sedang menembus angin mendekat ke arahnya. Maka ia dengan cepat mundur dua meter sebagaimana ia merasa bahwa dirinya berada dalam bahaya.     

Sebuah tombak panjang berwarna putih sedang dihunuskan ke arah kepala Zhang Ruochen dan mengenai tempat dimana Zhang Ruochen berdiri dua detik yang lalu.     

"Boom!"     

Daya rusak yang dimiliki tombak itu cukup kuat. Tombak itu sampai meretakkan tanah sekaligus menggetarkannya.     

Zhang Ruochen menjadi lebih waspada, ia bertanya, "Siapa kau?"     

Satu grup murid-murid yang mengenakan jubah putih berjalan keluar dari hutan. Lebih dari 20 murid-murid itu sedang mengepung Zhang Ruochen.     

Mereka adalah gabungan dari para murid-murid baru dan murid-murid lama.     

Setiap murid itu menunjukkan senyum sinis dan menatap Zhang Ruochen seolah-olah lelaki itu akan segera mati.     

Feng Zhilin tampak dari kerumunan yang berjumlah 20 murid itu. Ia mengambil tombak panjang miliknya yang tertancap di tanah, ia menggenggam itu dan mulai mengalirkan Tenaga Chi miliknya ke dalam tombak.     

Dengan tatapan mematikan, ia mendengus, "Kau adalah Zhang Ruochen?"     

Zhang Ruochen menyapu pandangannya pada murid-murid yang berada di sekitarnya. Eskpresi wajahnya sama sekali tidak menunjukkan ketakutan, ia dengan tenang membalas, "Ya, aku adalah Zhang Ruochen!"     

"Apa kau mengerti siapa aku?" tanya Feng Zhilin.     

Zhang Ruochen memang tahu siapa Feng Zhilin karena ia pernah melihat lelaki itu di Omen Ridge sebelumnya. Ia merespon, "Kau adalah Feng Zhilin, putra favorit para dewa dari Square Commandery."     

"Haha! Karena kau tahu namaku, kau juga semestinya tahu bahwa Feng Zhiyi adalah adikku. Dia adalah seseorang yang kau bunuh di Omen Ridge. Aku kira kau tidak akan marah bila aku ingin membunuhmu saat ini, benar kan?" kata Feng Zhilin dengan intonasi marah.     

Salah satu murid yang berdiri di belakang Feng Zhilin mencibir, ia berkata, "Sebuah mata harus ditukar dengan mata. Kita harus membalas dendam atas apa yang telah terjadi, sehingga para elder dari sekolah tidak bisa mengintervensi!"     

Murid lain menambahkan, "Zhang Ruochen, ini adalah takdirmu. Bertarunglah dengan saudara Feng jika kau berani!"     

Di kejauhan, seorang murid dari Yunwu Commandery sedang melintas. Ia melihat bahwa ada 20 murid-murid sedang mengelilingi Zhang Ruochen, ia menuju kerumunan itu dan berkata dengan intonasi yang dalam, "Feng Zhilin, jangan bersikap seperti ini. Saudara kesembilanku baru mencapai Tingkatan Menengah dari Alam Hitam sedangkan kau telah berada di Tingkatan Fajar dari Alam Hitam. Jika dia bertarung denganmu, maka kematian adalah satu-satunya jalan!"     

Zhang Ruochen merasa terkejut. Ia tidak percaya bahwa ada seseorang lain sedang membelanya saat ini.     

Ia menolehkan pandangannya ke orang yang baru saja berbicara itu. Lelaki itu terlihat gemuk seperti bola yang memiliki ukuran 300 pon.     

"Dia baru saja memanggilku saudara kesembilan. Apakah dia Zhang Shaochu, putra keempat dari Komandan Pangeran Yunwu?" Zhang Ruochen menjadi penasaran.     

Zhang Shaochu masuk ke Sekolah Pasar Bela Diri tahun lalu.     

Zhang Ruochen menatap lelaki gemuk yang ada di depannya. Perawakannya tidak terlihat seperti Pangeran Keempat dari Yunwu Commandery.     

Sebagian besar pangeran-pangeran yang pernah ditemui oleh Zhang Ruochen tidak pernah menganggapnya sebagai orang baik, tetapi Pangeran Keempat sedang melihatnya seperti itu.     

Sejujurnya, Zhang Shaochu sangat dekat dengan adiknya Pangeran Kesembilan. Kemarin saat ia tahu bahwa Zhang Ruochen menjadi murid baru No. 1, ia menjadi sangat senang sehingga ia sampai tidak bisa tidur semalaman.     

Maka pagi hari seperti ini, ia berencana untuk mengunjungi saudaranya yang luar biasa itu.     

Ketika ia berada di perjalanan saat hendak mengunjungi Zhang Ruochen, ia menyadari bahwa Feng Zhilin sedang memimpin 20 ksatria untuk mengelilingi Zhang Ruochen, dan para ksatria itu terus saja berteriak-teriak ke arahnya.     

Dan dengan menjadi seorang kakak, Zhang Shaochu tidak bisa tinggal diam saat melihat mereka sedang membuli adiknya. Jadi, ia merangsek masuk ke dalam kerumunan, dan ia ingin melindungi adiknya.     

Feng Zhilin menatap Zhang Shaochu. Ia menatap dengan tatapan hina, lalu terkekeh, "Babi Zhang, kau suka dipukuli, kan? Biar aku katakan padamu, tidak ada seorangpun yang akan menyelamatkan Zhang Ruochen hari ini, dia harus mati! Aku tidak akan meladenimu sekarang ini, jadi minggirlah!"     

Zhang Shaochu menjadi kesal sehingga wajahnya berubah merah. Pada umumnya, ia tidak berani menentang Feng Zhilin. Namu, ketika ia melihat kembali bahwa seseorang yang sedang dibuli itu adalah Zhang Ruochen, maka ia memberanikan diri dan berkata dengan keras, "Aku adalah Zhang Shaocu, bukan babi Zhang!"     

"Haha!"     

20 ksatria-ksatria itu pecah oleh tawa.     

Feng Zhilin juga mencibirnya, lalu berkata, "Bagaimana bisa kau menyebut dirimu bukan seekor babi? Bahkan kau lebih gemuk daripada seekor babi!"     

The 20 students all burst into laughter.     

Feng Zhilin also sneered and said, "How can you say you're not a pig? You are fatter than a pig!"     

"Pangeran dari Yunwu Commandery adalah seorang babi! Aku kira ibunya memang pernah tidur dengan seekor babi maka sekarang ini mereka punya anak seorang babi Zhang!" seorang ksatria dari Square Commandery tertawa terbahak-bahak.     

Mereka juga benar-benar telah mengenal Zhang Shaochu. Meskipun ia adalah seorang pangeran, orang-orang lain selalu membulinya dengan makian dan selalu memukulinya. Mereka bahkan pernah mengencingi kepalanya, tetapi sayang sekali ia tidak pernah berani melawan balik.     

Seorang ksatria dari Square Commandery mulai membuka kuda-kudanya, ia terkekeh. "Babi Zhang, datanglah kemari! Jika kau merangkak di bawah selangkangan adikmu, maka aku akan melepaskanmu. Jika tidak, kau pasti mengerti apa yang akan terjadi!"     

Zhang Shaochu telah memberi mereka toleransi selama satu tahun penuh, saat ini ia sudah merasa sangat tersiksa. Ia berteriak, "Nie Xan, sudah cukup dengan semua penghinaan ini! Ayo bertarung!"     

Zhang Shaochu benar-benar meledak. Tubuhnya yang gemuk itu menjadi lebih besar sesaat setelah ia mengalirkan Tenaga Chi ke tubuhnya. Ia mengepalkan tinju dan mengarahkan tinjunya ke arah Nie Xuan.     

Dengan tingkat pengolahan yang telah berada di Tingkatan Fajar dari Alam Hitam, Zhang Shaochu benar-benar bukan seorang ksatria yang lemah.     

Nie Xuan mendengus. Ia merentangkan kedua lengannya dan menangkis tinju dari Zhang Shaochu dengan satu tangan, lalu menggunakan tangan yang lain untuk meninju dadanya.     

Semua orang tahu bahwa tingkat pengolahan milik Nie Xuan telah berada di Tingkatan Medium dari Alam Hitam, maka Zhang Shaochu adalah bukan lawan yang seimbang.     

"Jleebb!"     

Zhang Shaochu memuntahkan darah. Tubuhnya terlempar ke udara.     

Namun, Nie Xuan tidak ingin membiarkan Zhang Shaochu lepas. Ia menyeringai dan berkata, "Karena kau mengajak bertarung, aku akan memuaskanmu. Aku akan memberitahu takdirmu akan menjadi seperti apa!"     

Nie Xuan dengan cepat merangsek maju. Ia melemparkan Zhang Shaochu ke udara, sambil menggenggam lengannya, ia melepaskan tinju sebanyak tiga kali berturut-turut.     

"Jlebb!"     

"Jlebb!"     

"Jlebb!"     

Zhang Shachu memuntahkan darah setiap kali tinju milik Nie Xuan mengenainya. Lalu, ia terjatuh ke tanah.     

Nie Xuan menginjak kepala Zhang Shaochu dengan satu kaki, ia terkekeh. "Seseorang, datanglah kemari dan pukuli kaki babi ini sampai patah. Lepas semua baju-bajunya dan lemparkan dia ke septic tank para binatang buas. Lalu saksikan apakah dia masih memiliki keberanian yang seperti ini di masa depan!"     

Saat menatap Zhang Shaochu yang mukanya sedang berdarah-darah, maka Zhang Ruochen benar-benar menjadi marah. Ia mengepalkan tinjunya keras-keras dengan tatapan mata merah. Ia berteriak kencang, "Nie Xuan, aku akan menghancurkanmu!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.