Kaisar Dewa

Kebenaran ada di Luar Sana



Kebenaran ada di Luar Sana

0Zhang Ruochen memberikan sebutir Pil Batu Suci ke mulut Zhang Shaochu agar luka-luka yang diderita saudaranya lekas sembuh. Lalu, ia menggendong Zhang Shaochu ke Candi Naga Bela Diri.     

Duanmu Xingling mengikuti Zhang Ruochen dengan tangan yang ia lipat di belakang. Payudara wanita itu sungguh montok dan keras. Ia menatap Zhang Shaochu dengan tatapan jijik, lalu mengerutkan kedua alisnya. "Apakah dia benar-benar saudaramu, Zhang Ruochen? Dia tampak seperti bukan seorang pangeran."     

Zhang Ruochen telah bertemu dengan Pangeran Kedelapan, Pangeran Ketujuh, Pangeran Kelima, dan Pangeran Ketiga, tetapi ia tidak pernah merasa akur dengan mereka semua.     

Meskipun Zhang Shaochu kurang tampan bila dibandingkan dengan para pangeran-pangeran lain, tapi ia berani melangkah maju dan mengambil tindakan berbahaya saat saudaranya itu membutuhkan bantuan. Sikap yang dilakukan oleh saudaranya itu membuat Zhang Ruochen menjadi respek padanya.     

Duanmu Xingling menambahkan, "Zhang Ruochen, kau tidak akan membawa pria gemuk itu ke Candi Naga Bela Diri, kan?"     

Zhang Ruochen berkata, "Dia benar-benar terluka parah. Bisakah aku merawatnya sampai pulih?"     

Duanmu Xingling seketika menutup jalan Zhang Ruochen, sambil berkacak-pinggang, ia berkata, "Tidak. Tidak ada lelaki yang diperbolehkan masuk ke Candi Naga Bela Diri."     

Zhang Ruochen bertanya, "Siapa yang mengatakan itu?"     

"Itu adalah aturan dari Kampus Barat!" Duanmu Xingling memasang wajah serius, ia terlihat lebih arogan.     

Zhang Ruochen mengacuhkannya dan melewatinya, ia tetap berjalan menuju pintu Candi Naga Bela Diri. "Aku boleh memasuki Candi Naga Bela Diri. Maka, begitu pula dengan saudara keempatku."     

Duanmu Xingling menyalip mereka lagi, lalu berkata, "Talenta milikmu adalah satu-satunya alasan kita tidak menyakitimu. Jika bukan karena itu, kau tidak akan pernah selamat setelah menginap di Candi Naga Bela Diri tadi malam."     

Zhang Ruochen bersikap seolah-olah ia tidak mendengar apa yang dikatakan oleh Duanmu Xingling, ia masih tetap berjalan ke arah Kuning No.1.     

Tiba-tiba, Zhang Ruochen berhenti. Ia mengeluarkan suara seperti orang yang sedang terkejut. "Ini aneh! Seharusnya di sini adalah Kuning No.1, tapi sekarang berubah menjadi Bumi No.1. Bagaimana mungkin?"     

Papan inskripsi horizontal yang berada di sisi ruangan tertulis dengan jelas "Bumi No.1"     

Zhang Ruochen memiliki ingatan yang baik maka ia meyakini bahwa dirinya tidak sedang menuju ke arah yang salah. Lalu, hanya ada satu kemungkinan – seseorang telah mengganti papan horizontal yang ada di sisi ruangan.     

Siapakah yang kurang kerjaan seperti itu sehingga mengubah Kuning No.1 menjadi Bumi No.1?     

Zhang Ruochen mengeluarkan kunci perunggu miliknya dan mulai memasukkan kuncinya ke lubang pintu. Ia ingin memeriksa apakah pintu itu akan terbuka. Namun, baru-baru ini sepertinya ada orang lain yang juga mengganti kunci pintunya.     

Duanmu Xingling seperti merasa gelisah. Ia mengedipkan matanya dan berkata dengan intonasi pelan, "Kau salah arah, Zhang Ruochen. Ini adalah Bumi No.1 tempat Saudari Chen tinggal. Kuning No.1 ada di seberang ruangan ini."     

"Itu tidak mungkin. Semalam aku berada di sini. Aku tidak mungkin membuat kesalahan," kata Zhang Ruochen dengan tegas.     

Duanmu Xingling berkata, "Sulit untuk dikatakan. Semalam tempat ini terlalu gelap. Mungkin memang kau mengingat arah yang salah."     

"Ini sungguh tidak masuk akal."     

Zhang Ruochen mengambil kunci perunggunya dan berbalik arah, ia menatap Duanmu Xingling. "Jika ini adalah Bumi No.1, maka hanya ada satu kemungkinan – seseorang telah mengganti papan inskripsi horizontal sekaligus kunci untuk ruangan Bumi No.1 dengan ruangan Kuning No.1, pasti orang itu ingin menjebakku di dalam Bumi No.1. Benar, kan?"     

Zhang Ruochen menatap Duanmu Xingling lekat-lekat.     

Duanmu Xingling seperti sedang merasa bersalah maka ia hanya bisa menatap ke bawah, lalu bertanya, "Siapa yang kurang kerjaan seperti itu?"     

Zhang Ruochen berkata, "Tidak ada seorangpun dari Kampus Barat yang berani menembus Candi Naga Bela Diri, dan orang-orang dari luar tempat ini tidak akan berani datang kemari. Maka, hanya ada tiga wanita iblis yang tinggal di Candi Naga Bela Diri, yakni Luo Shuihan, Huang Yanchen, dan Duanmu Xingling. Pastinya, Huang Yanchen tidak akan melakukan hal yang buruk seperti itu. Lalu, hanya tinggal kau dan Luo Shuihan yang tersisa. Maka, kita akan dengan mudah menemukan jawabannya setelah kita menanyakan masalah ini pada Luo Shuihan."     

"Tidak perlu melakukan itu. Sebab akulah orangnya!"     

Duanmu Xingling akhirnya mengakui kesalahannya. Ia memaksakan dirinya untuk tersenyum. "Sejujurnya, aku hanya ingin bercanda denganmu. Tetapi, aku tidak menyangka bahwa kejadian semalam akan berakhir tragis seperti itu."     

Zhang Ruochen menghela nafas. "Aku sudah menduga dari sikapmu yang aneh sejak kita bertemu pagi tadi. Dan ternyata itu memang kau. Mengapa kau melakukan hal yang seperti itu? Apa kau tahu bahwa antara aku dan Huang Yanchen hampir sama-sama terbunuh semalam?"     

Kebenaran ada di luar sana!     

Duanmu Xingling merasa sedikit menyesal. Ia memasang wajah memelas dan berkata. "Aku sudah bilang padamu bahwa aku hanya ingin bercanda. Siapa yang mengira bahwa akhirnya kau akan mengintip Saudari Chen ketika mandi? Dan lagi... kau benar-benar memanfaatkan kesempatan itu. Sebenarnya, apa yang kalian berdua lakukan semalam? Dia menangis saat aku mengunjunginya. Aku tidak pernah melihatnya menangis sebelumnya."     

Zhang Ruochen merasa sedikit menyesal. Lagipula, semalam terjadi kesalahpahaman antara dirinya dan Huang Yanchen. Di samping itu, Zhang Ruochen juga telah memukulnya keras-keras.     

Sejujurnya, Huang Yanchen adalah satu-satunya orang yang paling bersalah.     

Zhang Ruochen berkata, "Seorang Ksatria Divisi Hitam yang juga terkenal sebagai seorang iblis. Apakah dia menangis?"     

Duanmu Xingling mengangguk. "Iya! Dia menangis sampai tersedu-sedu. Apa kau melakukan hal yang tidak senonoh setelah melukai dia?"     

"Apakah dia berkata begitu?" tanya Zhang Ruochen.     

"Tentu saja tidak!"     

Duanmu Xingling menambahkan, "Aku bertanya padanya, tapi dia tidak menceritakannya padaku. Maka itulah aku bertanya padamu!"     

Lagipula, semalam Zhang Ruochen telah melihat Huang Yanchen telanjang sekaligus juga telah memukulnya keras-keras. Maka ia berpikir sejenak, "Itu salahku."     

"Apa kau benar-benar melakukan hal yang tidak senonoh padanya?" desak Duanmu Xingling, ia terlihat sangat terkejut.     

"Mungkin." Zhang Ruochen mengangguk pelan.     

Sejujurnya, Zhang Ruochen adalah seorang bocah yang polos sehingga ia tidak terlalu memahami tentang maksud dari "hal yang tidak senonoh".     

Di kehidupannya sebelumnya, ia selalu fokus pada Seni Bela Diri dan hampir tidak punya waktu untuk urusan percintaan. Meski dirinya pernah menjalin hubungan dengan Permaisuri Chi Yao, namun apa yang mereka berdua lakukan hanyalah sebatas bergandengan tangan.     

Oleh karena itulah, ia tidak mengerti banyak perihal percintaan bila dibandingkan dengan Duanmu Xingling.     

Zhang Ruochen berkata, "Aku harus menjelaskan ini padanya empat mata."     

"Tidak."     

Duanmu Xingling lagi-lagi menghalangi jalan Zhang Ruochen, ia berkata, "Jika Sister Chen tahu bahwa dia berada di situasi yang seperti itu adalah karena aku, maka dia akan benar-benar mengutuk kecerobohanku!"     

Zhang Ruochen menatap Duanmu Xingling lekat-lekat, ia berkata, "Apakah itu artinya bahwa aku harus menerima kesalahan dan menutupi kesalahanmu?"     

Duanmu Xingling merenung sejenak, sebelum akhirnya berkata, "Dan lagi, kau tidak perlu menjelaskan apa-apa padanya. Dia pasti akan membunuhmu sesaat setelah dia melihatmu. Dengan satu gerakan jari darinya, maka kau pasti akan mati sebelum sempat menjelaskan apapun. Bagaimana dengan sebuah kesepakatan? Kau sembunyikan tentang kebenaran yang kau lakukan dengan dirinya semalam – dan sebagai gantinya, aku akan membujuknya untuk tidak membunuhmu. Bagaimana menurutmu?"     

"Apakah dia perlu membunuhku?" tanya Zhang Ruochen.     

Duanmu Xingling mengangguk, lalu berkata, "Kau seharusnya menyalahkan dirimu sendiri. Sebab, jika kau melakukan hal itu padaku, maka aku pasti juga akan membelahmu menjadi dua. Tetapi, bila kau biarkan aku untuk membujuknya, mungkin dia akan mau melepaskanmu."     

"Apakah dia akan melepaskanku dengan mudah?" tanya Zhang Ruochen.     

Duanmu Xingling tertawa. "Meskipun murid-murid lain memanggilnya sebagai 'iblis' dan 'Kecantikan Gunung Es', dia selalu tergila-gila pada seorang top jenius, dan dia selalu bermimpi ingin menikah dengan seorang pria yang paling kuat di muka bumi ini.     

"Sebagaimana misal, dia selalu berangan-angan tentang Zhang Tiangui – seorang top jenius dari 36 commandery-commandery yang berada di Omen Ridge, dia sangat sering menyebutkan namanya. Meskipun talenta milikmu tidak bisa disejajarkan dengan Zhang Tiangui, tapi kau akan memiliki pencapaian yang luar biasa di kemudian hari asal kau giat berlatih.     

"Dan mungkin Saudari Chen akan tertarik padamu, maka kau akan tetap hidup dan menikahi seorang wanita cantik dalam waktu yang bersamaan. Sungguh seorang laki-laki yang beruntung! Lagipula, kau sudah melakukan hal yang tidak senonoh itu padanya."     

"Pangeran Ketujuh, Zhang Tiangui!" kata Zhang Ruochen.     

Mata Duanmu Xingling menjadi lebih bersinar. "Kau benar! Bagaimana aku bisa lupa bahwa Pangeran Ketujuh dari Yunwu Commandery adalah saudara ketujuhmu?"     

"Apakah dia top jenius dari 36 commandery-commandery yang ada di Omen Ridge?" tanya Zhang Ruochen.     

Duanmu Xingling berkata dengan ketakjuban yang samar-samar, "Zhang Tiangui bahkan jauh lebih tangguh daripada kau! Ia mendapatkan rangking tiga di Peringkat Hitam ketika ia berusia 16 tahun. Dia adalah contoh yang baik bagi para generasi muda.     

"Dia berhasil menembus Alam Bumi dan menjadi murid inti dari Perguruan Yuntai saat berusia 17 tahun sekaligus mendapatkan nilai terbaik.     

"Sekarang, ia berusia 20 tahun dan tidak ada seorangpun yang mampu memprediksi pencapaiannya di masa depan. Tidak ada lagi seorang ksatria jenius seperti dirinya dalam satu abad terakhir. Zhang Ruochen, kau bahkan masih mencapai Tingkatan Menengah dari Alam Hitam meski kau telah berusia 16 tahun. Kau sangat jauh berbeda dengan saudara ketujuhmu."     

Zhang Ruochen menjawab singkat, "Aku akan mengunggulinya suatu hari."     

"Itu adalah semangat! Jika kau benar-benar ingin berkembang, kau harus menjadi seorang ksatria Peringkat Hitam dalam 3 atau 5 tahun berlatih. Setelah itu, Saudari Chen akan benar-benar menaruh perhatian kepadamu ketika kau telah menjadi seorang ksatria Peringkat Hitam." Duanmu Xingling tersenyum lebar. "Maka, kita telah bersepakat!"     

Zhang Ruochen berpikir sejenak, lalu berkata, "OK. Aku setuju untuk sekarang ini. Aku akan membawa saudara keempatku ke dalam Kuning No.1 untuk mengobati luka-lukanya. Apa kau tidak lagi keberatan?"     

"OK. Tentu saja." Duanmu Xingling tersenyum.     

Zhang Ruochen membopong Zhang Shaochu ke kamar Kuning No.1 dan meletakkan saudaranya itu di ranjang. Setelah itu, ia mulai mengoleskan salep Penyembuhan Otot dan Tulang ke lengannya.     

Tingkat kualitas fisik seorang ksatria adalah lebih baik bila dibandingkan dengan orang biasa. Sehingga, meski lengan milik Zhang Shaochu telah patah, namun dengan bantuan yang didapatkan dari salep Penyembuhan Otot dan Tulang, maka tulang-tulangnya akan berangsur pulih dan sembuh dalam waktu setengah bulan.     

"Zhang Tiangui!"     

Zhang Ruochen menyebutkan nama tiga karakter tulisan, lalu ia menggelengkan kepala.     

Hal paling penting yang harus ia lakukan saat ini adalah mempersiapkan dirinya untuk pertarungan melawan Feng Zhilin di Platform Hidup dan Mati bulan depan.     

Tingkat pengolahan milik Feng Zhilin telah berada di Tingkatan Akhir dari Alam Hitam. Hanya jika Zhang Ruochen berhasil menembus Tingkatan Lanjutan dari Alam Hitam maka ia memiliki kesempatan besar untuk mengalahkan Feng Zhilin.     

Mungkin para ksatria-ksatria lain tidak akan pernah sanggup menembus Tingkatan Lanjutan dari Alam Hitam dalam kurun waktu satu bulan, tetapi Zhang Ruochen benar-benar mampu melakukan itu. Sebab, ia memiliki Jimat Ruang dan Waktu.     

Jika seseorang berlatih di dalam ruangan yang terdapat di dalam Jimat Ruang dan Waktu dalam kurun waktu tiga bulan, maka waktu yang terlewati di dunia luar hanyalah satu bulan. Oleh karena itulah, Zhang Ruochen memiliki waktu tiga bulan untuk berlatih.     

"Dengan sumber daya latihan yang melimpah saat ini, maka untuk sampai berhasil menembus Tingkatan Lanjutan dari Alam Hitam dalam kurun waktu tiga bulan adalah bukan hal yang sulit."     

"Kelemahan terbesarku saat ini adalah teknik bela diri. Jika aku berhasil menguasai gerakan keempat dari Naga dan Telapak Gajah Prajna atau seluruh set teknik dari Keterampilan Pedang Suci, maka aku akan mampu mengalahkan Feng Zhilin dengan mudah."     

Dengan keyakinan yang seperti itu, Zhang Ruochen mulai masuk ke ruangan inti yang terdapat di Jimat Ruang dan Waktu miliknya. Tentu saja, ia akan memulai latihannya kembali.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.