Kaisar Dewa

Teknik Tinju itu Berhasil



Teknik Tinju itu Berhasil

0Zhang Ruochen memiliki kondisi mood yang baik, karena ia telah berhasil mencapai Tingkatan Lanjutan dari Alam Hitam sehingga tingkat pengolahannya pun meningkat pesat.     

Maka sesaat setelah matahari terbit, ia kembali mengunjungi kamar Hitam No.1 dan meminta Duanmu Xingling untuk bertarung dengannya. Ia ingin terus melatih teknik tinju miliknya.     

Sebagaimana teknik tinju itu telah berkembang, Zhang Ruochen merasa bahwa tidak lama lagi ia akan berhasil menguasai "Sosok Naga dan Bayangan Gajah". Ia hanya butuh sebuah pijakan terakhir untuk bisa menembus itu. Perasaan itu sungguh menakjubkan.     

Zhang Ruochen tidak terburu-buru untuk masuk ke kamar Hitam No.1. ia hanya berdiri di luar dan mengalirkan Tenaga Chi ke dalam suaranya. "Saudari senior, aku ingin melatih teknik tinju denganmu sekali lagi. Apakah kau ada di dalam?"     

Beberapa saat kemudian, Duanmu Xingling membuka pintu kamar dan menatap Zhang Ruochen dengan tatapan ngantuk. "Apakah kau sudah tidur?"     

Tentu saja, para ksatria adalah juga orang biasa yang butuh untuk beristirahat, bedanya mereka biasanya hanya tidur sebentar. Seorang ksatria Alam Hitam hanya membutuhkan waktu tidur dua jam untuk memulihkan energi mereka kembali.     

Sebagaimana Zhang Ruochen yang memiliki Kekuatan Batin tinggi, maka tidur selama satu jam telah cukup untuk mengembalikan energinya. Lalu, ia menggunakan sebagian besar waktu yang lain untuk berlatih. Meskipun ia tidak tidur tiga hari tiga malam, ia masih bisa menjaga kewarasannya dengan baik.     

Zhang Ruochen tertawa sebagai kode permintaan maaf, lalu berkata, "Maafkan aku, aku tidak bermaksud untuk menganggumu. Jika demikian, aku akan mengunjungimu lagi nanti siang!"     

"Baiklah, tapi, aku telah beristirahat dengan cukup. Mari kita mulai sekarang, sehingga kau tidak perlu lagi datang nanti siang. Apa kau telah berhasil membuat progres untuk teknik tinjumu?"     

Duanmu Xingling mengajaknya berjalan ke halaman Candi Naga Bela Diri, ia berdiri tegap dengan jari yang ia lambaikan seolah menandakan bahwa dirinya siap untuk diserang. "Hari ini, kita bertarung di tempat ini! Aku akan menggunakan satu tangan sedangkan kau boleh menggunakan seluruh kekuatanmu."     

Zhang Ruochen menatap Duanmu Xingling, lalu mengangguk pelan. Ia sungguh sangat bersyukur bisa berlatih dengan saudari perempuan yang berusia 13 atau 14 tahun ini. Wanita ini adalah seorang Ksatria Divisi Hitam. Bagaimana mungkin seorang ksatria biasa berhasil mengajaknya berlatih?     

Ia mampu membuat progres yang cepat seperti ini adalah karena bantuan yang diterima dari Duanmu Xingling.     

"Awoo!"     

Zhang Ruochen mengerang dan mulai mengalirkan Tenaga Chi miliknya. Akhirnya, sebuah aliran darah keluar dari pori-porinya lalu membentuk bayangan darah yang samar-samar terlihat sedang mengaum di udara.     

"Auman Ruh Binatang, dia telah mencapai Tingkatan Lanjutan dari Alam Hitam dalam waktu yang singkat!" Duanmu Xingling mengedipkan bulu matanya yang lentik, ia sangat terkejut dengan peningkatan yang cukup cepat seperti ini.     

Hanya dalam lima hari, Zhang Ruochen benar-benar membuat progres yang besar. Duanmu Xingling bisa merasakan bahwa setiap hari selalu ada peningkatan dari proses pengolahan lelaki itu.     

Bahkan Zhang Ruochen sendiri sulit untuk mempercayai bahwa dirinya mampu membuat progres yang sedemikian cepatnya meski ia memiliki sumber daya latihan yang cukup.     

Otot-otot serta tulang-tulang yang mengejang itu seolah mengaum seperti naga bahkan juga erangan gajah. Ruh Darah yang ia lepaskan semakin tebal dan padat.     

"Swish!"     

Ia bergerak dan berubah menjadi sebuah angin yang kencang, lalu menyerang.     

Kecepatannya telah mencapai 44 meter per detik, sebuah peningkatan baru.     

"Sungguh cepat! Kecepatannya setara dengan ksatria yang berada di Tingkatan Akhir dari Alam Hitam."     

Kedua mata Duanmu Xingling menjadi semakin berbinar karena terkejut melihat talenta yang lelaki itu miliki. Jikalau ia tidak menyaksikannya dengan mata kepalanya sendiri, maka ia tidak akan pernah percaya bahwa lelaki itu mampu menjadi sosok yang tangguh hanya dalam kurun waktu lima belas hari.     

Akhirnya, ia menjadi sangat percaya diri pada Zhang Ruochen bahwa lelaki itu mampu mengalahkan Feng Zhilin!     

"Dengan kecepatan progres yang ia miliki, maka itu bukanlah hal yang cukup sulit baginya untuk bisa mengalahkan Feng Zhilin dalam waktu satu bulan."     

Duanmu Xingling mulai mengalirkan Tenaga Chi miliknya dan mengumpulkannya di telapak tangannya. Gerakan kakinya terlihat gemulai seperti gerakan angin. Ia segera menyerang Zhang Ruochen dengan satu tinju dan melepaskan Pedang Chi yang terlihat samar-samar keluar dari tinjunya.     

Boom!"     

Zhang Ruochen mengambil tiga langkah ke belakang sesaat setelah menerima serangan dari Duanmu Xingling.     

Tenaga Chi milik wanita itu benar-benar terasa dingin sehingga berhasil membuat garis-garis beku di tangan Zhang Ruochen – dimana itu membuat tangan kirinya beku.     

Itu adalah pertama kalinya bagi Duanmu Xingling melepaskan kekuatan besar seperti itu. Zhang Ruochen tidak takut melainkan ia menjadi sangat senang, untuk kemudian ia bertepuk tangan ke arah Duanmu Xingling.     

Tenaga Chi permata-putih di dalam tubuh Zhang Ruochen mulai mengalir cepat dan menghangatkan tangan kirinya yang beku.     

Duanmu Xingling bergerak secepat hantu dan mulai melepaskan sebuah rentetan teknik tinju. Ia memaksa Zhang Ruochen untuk melangkah mundur berturut-turut sampai lelaki itu tidak memiliki kesempatan untuk menyerang balik.     

Setelah tiga serangan, Duanmu Xingling akhirnya berhasil mendaratkan tinju di dada Zhang Ruochen – dimana tinju itu mampu membuat Zhang Ruochen terpental sejauh 10 meter.     

Zhang Ruochen tersungkur ke tanah, untuk kemudian berguling-guling, hingga akhirnya bisa mendarat dengan selamat.     

Sesaat terkena serangan tinju dari Duanmu Xingling, kelima organ inti dan enam organ luar miliknya benar-benar bergetar hebat. Ia merasakan organ-organ itu sedikit sakit.     

Duanmu Xingling tertawa. "Apa kau bisa menebak seberapa banyak kekuatan yang aku gunakan?"     

Zhang Ruochen hanya menggelengkan kepalanya.     

Duanmu Xingling menambahkan, "Aku hanya menggunakan setengah dari kekuatanku – dimana itu adalah setara dengan seorang ksatria yang berada di Tingkatan Akhir dari Alam Hitam. Itu adalah pencapaian yang baik bila kau bisa bertahan dari tiga seranganku."     

Zhang Ruochen tertawa kecut. "Dan kau hanya menggunakan satu tangan."     

Duanmu Xingling menggelengkan kepala dan berkata, "Aku tahu lebih banyak tentang Seni Bela Diri daripada seorang ksatria yang berada di Tingkatan Akhir dari Alam Hitam, maka itu cukup adil jika aku hanya menggunakan satu tangan."     

Alasan mengapa Duanmu Xingling menurunkan tingkat pengolahannya menjadi setara dengan seorang ksatria di Tingkatan Akhir dari Alam Hitam adalah karena Feng Zhilin berada persis dengan kekuatan yang ia gunakan saat ini.     

Duanmu Xingling berkata, "Jika kau memiliki kemampuan untuk menekanku sehingga aku harus menggunakan tangan yang lain untuk menyerang balik, maka kau telah berhasil mengalahkan Feng Zhilin."     

"OK! Mari kita bertarung lagi!"     

Seolah mendapat suntikan semangat, Zhang Ruochen kembali menyerang Duanmu Xingling.     

Saat ini, ia tidak hanya menggunakan gerakan keempat dari Naga dan Telapak Gajah Prajna tetapi juga menggunakan gerakan pertama sampai ketiga.     

"Langkah Gajah!"     

"Naga di Langit!"     

"Naga dan Gajah Kembali ke Bumi!"     

"Sosok Naga dan Bayangan Gajah!"     

Setelah melepaskan keempat gerakan tinju, Tenaga Chi milik Zhang Ruochen menurun drastis. Ia telah terkena pukulan, terpental di udara, sampai hampir jatuh ke tanah. Semua hasil yang ia terima semakin menurunkan semangatnya.     

"Keempat teknik tinju milikmu benar-benar kuat, bagus, sangat bagus." Duanmu Xingling menghargai seluruh perjuangan Zhang Ruochen, ia tersenyum.     

"Lagi!"     

Zhang Ruochen tidak putus asa dan kembali menyerang Duanmu Xingling.     

Kali ini, ia berhasil bertahan dari enam serangan. Setelah itu, Duanmu Xingling menggenggam dada lelaki itu dan melemparkannya ke udara.     

Zhang Ruochen berputar-putar di udara dan mencoba untuk menyeimbangkan tubuhnya. Ia menekan kuat tanah di bawah dengan satu lutut, lalu menggunakan satu tangan untuk meninju tanah, sehingga ia tidak terjungkal dan berhasil mendarat dengan sempurna.     

"Menakjubkan!"     

Duanmu Xingling menatap Zhang Ruochen, ia mampu merasakan bahwa nafas lelaki itu kian lama kian memburu. Bahkan nafasnya terdengar seperti sebuah helikopter yang masih berada di tanah.     

Zhang Ruochen terlihat sangat kesal dengan Tenaga Chi permata-putih yang mengalir kencang dari 36 Jalur Aliran Chi di dalam tubuhnya, untuk kemudian 10 jari-jarinya menjadi pucat seperti permata berwarna putih.     

"Slap!"     

Terdengar sebuah bunyi kilatan dari kaki dan tangannya. Batu-batu yang ia pijak mulai retak.     

"Sosok Naga dan Bayangan Gajah!"     

Zhang Ruochen melompat tinggi dan menyerang Duanmu Xingling.     

Di mata Duanmu Xingling, Zhang Ruochen sedang berubah menjadi dua sosok bayangan. Satu bayangan berbentuk cakar naga, sedangkan bayangan lain berbentuk telapak kaki gajah. Kedua bayangan itu datang dari arah yang berbeda.     

"Ini adalah..."     

Ekspresi wajah Duanmu Xingling sedikit berubah, lalu ia mulai mengalirkan Tenaga Chi ke jari telunjuknya. Ia menuding bayangan Zhang Ruochen yang berada di sebelah kiri untuk menangkis serangan itu.     

Tiba-tiba, bayangan Zhang Ruochen di sebelah kanan terlihat sedang melayangkan tinju ke arah dada wanita itu.     

Duanmu Xingling menunduk sampai-sampai tangannya menyentuh tanah. Lalu, ia mengangkat kakinya dan menendang pergelangan tangan Zhang Ruochen.     

Tiba-tiba, tangan kanan dan tangan kiri Zhang Ruochen kembali menjadi satu, lalu lelaki itu mulai memukulkan kedua tinjunya pada waktu yang bersamaan.     

Duanmu Xingling mengalirkan Tenaga Chi dan melayangkan tinjunya     

Boom!"     

Zhang Ruochen berdiri tegap sedangkan Duanmu Xingling berguling-guling ke belakang sampai 16 meter jauhnya. Akhirnya, ia mendarat dengan lutut menyentuh tanah, ia berhasil mendarat dengan selamat.     

Duanmu Xingling menatap Zhang Ruochen dengan keterkejutan tertentu, lalu bertanya, "Apakah kekuatan yang kau gunakan ini adalah bentuk sempurna dari gerakan 'Sosok Naga dan Bayangan Gajah'?"     

Zhang Ruochen melemaskan tinjunya dan mengangguk. "Bagaimana kekuatannya, menurutmu?"     

"Itu adalah setara dengan sebuah teknik tinju kelas menengah dari Tingkatan Ruh." Duanmu Xingling tertawa, lalu melanjutkan, "Kau punya kesempatan sebesar 70% untuk bisa mengalahkan Feng Zhilin dengan kekuatan yang kau miliki sekarang ini."     

Pada mulanya, Duanmu Xingling tidak percaya bahwa Zhang Ruochen akan mampu mengalahkan Feng Zhilin dalam kurun waktu satu bulan.     

Alasan mengapa ia mau membantu Zhang Ruochen adalah karena ia ingin memberi kesempatan yang lebih besar untuk lelaki itu agar bisa menyelamatkan hidupnya sendiri. Lagipula, itu adalah hal yang sulit bagi Kampus Barat untuk bisa menemukan seorang jenius seperti Zhang Ruochen. Oleh karena itulah, akan sangat disayangkan bila sampai Zhang Ruochen mati ketika bertarung di Platform Hidup dan Mati.     

Ia tidak menyangka bahwa Zhang Ruochen telah memiliki kemampuan untuk mengalahkan Feng Zhilin dalam kurun waktu satu bulan. Ia telah menjadi saksi atas setiap progres yang berhasil dilakukan oleh lelaki itu, dan itu sungguh mengagumkan.     

Namun, ia tidak pernah tahu bahwa Pola Ruang adalah kelebihan terbesar yang dimiliki oleh Zhang Ruochen. Maka jika lelaki itu sampai menciptakan Pola Ruang, maka ia akan memiliki kesempatan menang melawan Feng Zhilin sebesar 100%.     

Zhang Ruochen berkata, "Terima kasih atas segala bantuanmu, aku tidak akan pernah berhasil dalam latihan di waktu yang sesingkat ini tanpa bantuan darimu."     

Duanmu Xingling tertawa. "Aku hanya takut bila kau akhirnya mencoreng nama baik Candi Naga Bela Diri. Karena alasan inilah, aku mau membantu dirimu melatih teknik tinju. Lagipula, kau adalah seseorang yang tinggal di kamar Kuning No.1. Aku penasaran akan sekuat apa tingkat pengolahanmu satu bulan ke depan."     

"Kau akan tahu ketika aku bertarung di Platform Hidup dan Mati lima belas hari mendatang. Semenjak teknik tinju milikku telah berhasil, aku tidak akan mengganggumu lagi. Sampai jumpa, "Zhang Ruochen berkata dengan sopan dan mulai beranjak menuju Kuning No.1.     

Duanmu Xingling menatap punggung lelaki itu, matanya berbinar-binar. "Dia sungguh sangat bertalenta, maka bisa dipastikan tidak lama setelah ini, dia akan mencapai tingkatan Puncak dari Alam Hitam. Saudari Chen telah mendapatkan sebuah harta karun. Mengapa aku belum juga menemukan seorang jenius seperti ini?"     

Zhang Ruochen kembali ke kamar Kuning No.1, lalu kembali melanjutkan latihan sambil menggenggam dua Kristal Suci di tangannya.     

Ia sedang menyerap Energi Chi agar stabil saat berada di Tingkatan baru ini.     

Dengan berlatih selama tiga hari di dalam ruangan inti dari Jimat Ruang dan Waktu, maka seorang ksatria Tingkatan Lanjutan dari Alam Hitam akan mampu menstabilkan tingkatan baru yang baru saja ia tembus.     

Tentu saja, sebagaimana Zhang Ruochen yang baru saja mencapai Tingkatan Lanjutan dari Alam Hitam, maka Tenaga Chi miliknya hanya 20 persen dari Danau Chi. Oleh karena itulah, masih banyak ruang kosong yang ada di Danau Chi miliknya. Selain itu, kapasitas Danau Chi miliknya juga meningkat 10 kali lebih besar sesaat setelah ia berhasil mencapai Tingkatan Lanjutan dari Alam Hitam – dimana itu secara otomatis juga mampu menyimpan lebih banyak Tenaga Chi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.