Kaisar Dewa

Daun dan Bunga Terbang



Daun dan Bunga Terbang

0Gerakan tinju keempat dari Naga dan Telapak Gajah Prajna telah berhasil diolah dengan baik. Seluruh rentetan tinju telah dicapai dan berada di teknik tinju kelas rendah Tingkatan Ruh – dimana teknik itu juga sama kuatnya dengan sebuah teknik kelas menengah Tingkatan Ruh.     

Teknik tinju telah dikembangkan dengan cukup apik. Sekarang, ini adalah waktu yang pas untuk Zhang Ruochen fokus pada teknik pedang.     

Keterampilan Pedang Suci adalah sebuah teknik pedang kelas rendah dari Tingkatan Ruh dimana teknik ini memiliki 12 total gerakan. Zhang Ruochen sejauh ini masih berhasil mengolah tiga gerakan, dan Zhang Ruochen harus mengolah sebagian besar teknik pedang lain agar kekuatan teknik pedang ini bisa optimal.     

Ia duduk bersila di lantai dan mulai memikirkan tentang 12 grafik. Terdapat sebuah bayangan figur manusia dalam setiap grafik. Setiap figur bayangan itu tampak hidup, mereka menggenggam pedang dan menunjukkan variasi gerakan menyerang dengan menggunakan pedang.     

Ketika Zhang Ruochen belajar teknik pedang, ia gemas dan mulai mengambil Pedang Berkilau miliknya. Saat ia mengayunkan pedang itu, beberapa cahaya pedang mulai menyelimuti pedangnya hingga memperlihatkan sebuah Semburan Pedang yang tajam.     

Setelah 10 hari berlatih, Zhang Ruochen telah berhasil mengolah teknik pedang "Pedang Suci Purnama"– dimana itu adalah gerakan keempat dari Keterampilan Pedang Suci.     

Setelah berlatih selama 15 hari, ia juga telah berhasil mengolah teknik pedang "Pedang Suci Gelombang"– dimana itu adalah gerakan kelima dari Keterampilan Pedang Suci.     

Setelah menghabiskan 15 hari lainnya, ia juga telah berhasil mengolah teknik pedang "Pedang Suci Angin dan Hujan"– dimana itu adalah gerakan keenam dari Keterampilan Pedang Suci.     

Zhang Ruochen telah berada di dalam ruangan inti dari Jimat Ruang dan Waktu untuk 43 hari – dimana itu sama artinya dengan menghabiskan waktu 15 di dunia luar.     

Selama 43 hari belakangan, Zhang Ruochen tidak hanya melatih teknik Keterampilan Pedang Suci, tetapi juga ia menelan Triple-purity Pil Tenaga Chi untuk meningkatkan pengolahan miliknya.     

Maka, Tenaga Chi yang terdapat di dalam Danau Chi miliknya pun terisi separuh.     

Dengan tingkat pengolahannya saat ini, ia mampu mengalahkan seorang ksatria yang berada di Tingkatan Akhir dari Alam Hitam meski tanpa menggunakan Pola Ruang dan/atau gerakan dari Naga dan Telapak Gajah Prajna.     

"Besok adalah waktu dimana aku harus bertarung melawan Feng Zhilin di Platform Hidup dan Mati. Maka, ini adalah waktu yang pas untuk jalan-jalan sebentar."     

"Swish, Swish!" saat ia berdiri, Zhang Ruochen mendengar suara Semburan Pedang beberapa meter di sekitarnya seperti seolah beberapa pedang sedang terbang di udara.     

"Ini adalah..."     

Zhang Ruochen merasa sangat senang. Ia telah mencapai Puncak dari Pedang Pengikut Pikiran dan telah meningkat dengan pesat dalam keterkaitannya dengan Alam Pemahaman Pedang.     

Pedang pengikut pikiran dapat dibedakan menjadi empat Tingkatan – Tingkatan Awal, Tingkatan Menengah, Tingkatan Lanjutan dan Puncak.     

Tidak banyak para ksatria Alam Hitam yang mampu mengolah Tingkatan Menengah dari Pedang Pengikut Pikiran. Sebab, sesaat setelah mereka mencapai Tingkatan Menengah dari Alam Hitam maka mereka bisa dikategorikan sebagai ksatria yang kuat dari Alam Hitam. Baik Huang Yanchen dan Duanmu Xingling adalah para ksatria yang berada di Tingkatan Menengah dari Pedang Pengikut Pikiran.     

Zhang Ruochen mulai mengingat-ingat tentang memori Seni Bela Diri dari kehidupan sebelumnya sekaligus juga tentang Jiwa Bela Diri miliknya. Ia cukup takjub telah mencapai Puncak dari Pedang Pengikut Pikiran saat masih berada di Tingkatan Lanjutan dari Alam Hitam. Ia hanya butuh satu langkah lagi untuk bisa memasuki Alam Hati yang terhubung dengan Pedang.     

Setelah mencapai tingkatan Puncak dari Pedang Pengikut Pikiran, maka sebuah rumput yang lancip dan/atau batang pohon yang berserakan di tanah dapat juga ia jadikan sebagai sebuah pedang.     

Oleh karena itu, seseorang dapat dengan mudah membunuh orang lain hanya dengan batang pohon dan/atau rumput yang lancip...     

Ada perubahan yang signifikan dalam kondisi emosi Zhang Ruochen seolah ia telah berubah menjadi seorang master pedang muda.     

Tiba-tiba, ia mendengar suara aneh sesaat setelah tiba di Kuning No. 1. Ia mengerutkan dahi dan berkata dengan intonasi dingin, "Siapa itu?"     

Ia menghentakkan satu kakinya ke tanah – dimana itu membuat sebuah daun terbang ke udara. Ketika daun itu berada di sela-sela jarinya, ia mulai mengalirkan Tenaga Chi dan memberikan suntikan Pemahaman Pedang ke daun itu. Lalu, ia menyentilkan daun itu dengan jari dan melepaskan daun itu seperti sebuah pedang yang tajam.     

"Boom!"     

Dinding di kejauhan yang terkena oleh daun itu meninggalkan sebuah retakan.     

Seekor kucing hitam melompat dari balik dinding itu, lalu berkata dengan terkejut, "Daun dan Bunga Terbang! Itu benar-benar sesuatu, anak muda! Kau telah mencapai tingkatan Puncak dari Pedang Pengikut Pikiran di usia yang masih sangat muda. Tidak lama setelah ini, kau pasti akan mencapai Alam Hati yang Terhubung dengan Pedang."     

Saat melihat Blackie, Zhang Ruochen menghentikan Tenaga Chi miliknya, lalu berkata, "Kau mencuri buku-buku lagi?"     

Blackie berdiri dengan kaki belakangnya persis seperti seorang manusia. Ia membawa sebuah buku tebal dengan kedua kaki depannya, ia berkata, "Aku telah disegel di dalam Grafik Kayu Yin Yang selama 100.000 tahun. Harus kuakui bahwa aku benar-benar telah terisolasi dari dunia luar. Tidak mengherankan jika aku harus membaca lebih banyak untuk memahami perubahan yang ada di Daratan Kunlun selama 100.000 tahun terakhir."     

Zhang Ruochen mengangguk dan setuju dengan apa yang baru saja Blackie katakan. Sebab, dirinya sendiri juga harus menyediakan waktu untuk membaca lebih banyak demi memahami apa yang telah terjadi sejak 800 tahun terakhir.     

Membaca adalah sesuatu yang baik sehingga kau mengerti lebih banyak tentang apa saja yang terjadi di sekitarmu.     

"Hei Blackie, ikut aku. Aku ingin memeriksa apakah saudara keempatku sudah benar-benar pulih atau belum," kata Zhang Ruochen.     

Blackie menurunkan kaki-kakinya, lalu melompat ke pundak Zhang Ruochen.     

Ia duduk di pundak Zhang Ruochen, lalu melanjutkan bacaannya. Ia tidak terlalu memperhatikan sekitar ke arah mana Zhang Ruochen pergi.     

Zhang Ruochen hanya pernah bertemu dengan Zhang Shaochu satu kali sehingga itu terasa seperti tidak ada keterikatan emosional yang kuat sebagai keluarga diantara mereka. Namun, Zhang Shaochu telah berani membela Zhang Ruochen sampai dirinya terluka parah. Oleh karena itulah, Zhang Ruochen sangat tersentuh dengan apa yang dilakukan saudaranya sehingga ia benar-benar respek pada saudara keempatnya. Maka, ia bermaksud untuk mengunjungi saudara keempatnya itu setelah memurnikan diri selama 43 hari.     

Ketika Liu Chengfeng dan tiga murid-murid baru dari Yunwu Commandery berjalan ke arah Candi Naga Bela Diri, mereka bertemu dengan Zhang Ruochen. Mereka sangat senang dan segera berlari untuk menyambutnya.     

Liu Chengfeng berkata, "Yang Mulia, akhirnya kau selesai juga pemurnian dirimu! Sesuatu yang buruk akan segera terjadi!"     

Zhang Ruochen bertanya, "Apa yang terjadi?"     

Sebelum Liu Chengfeng sempat menjelaskan apa yang terjadi, murid baru yang berada di sebelahnya telah lebih dulu berkata dengan marah. "Yang Mulia, Square Commandery telah menekan para murid-murid dari Yunwu Commandery ketika Anda sedang memurnikan diri bulan ini. Beberapa teman-teman kami sampai terluka cukup parah. Sebagian besar lain juga kerap dibuli! Hidup kami benar-benar menyedihkan...     

"Lebih jauh, rumor mengatakan bahwa dua orang murid dari Yunwu Commandery menghilang sesaat setelah mereka mendapatkan tugas di luar sekolah. Para murid dari Square Commandery mungkin telah menggunakan cara yang sukar dideteksi untuk membunuh mereka berdua."     

Murid baru yang lain menambahkan, "Para murid dari Square Commandery tidak berani merangsek masuk ke dalam Candi Naga Bela Diri untuk menyerang Anda. Oleh karena itu, mereka membuli kami. Bahkan saya juga telah dipukuli sebanyak tiga kali. Saya harus bersembunyi ketika saya bertemu dengan mereka karena saya sangat ketakutan!"     

Zhang Ruochen tidak pernah menduga bahwa situasi akan menjadi seperti ini. Ia bertanya, "Mengapa para elder dari sekolah tidak melibatkan diri?"     

Liu Chengfeng menjelaskan. "Demi meningkatkan jiwa kompetitif antar para murid-murid, maka para elder tidak akan melibatkan diri mereka dalam perkelahian antar murid. Lebih jauh, mereka juga didukung oleh Elder Situ. Oleh karena itulah, mereka hampir bisa melakukan segala yang mereka mau di Kampus Barat."     

Liu Chengfeng menurunkan volume suaranya, lalu berkata, "Derajat milik Elder Situ di Kampus Barat adalah setingkat di bawah Kepala Sekolah serta para Wakil Kepala Sekolah lain. Sekarang, Elder Situ lah yang bertanggung jawab atas situasi yang sedang terjadi di Kampus Barat saat ini."     

Zhang Ruochen akhirnya mengetahui bagaimana situasi ini bisa terjadi – maka selama para murid dari Square Commandery tidak mengakui bahwa mereka telah membunuh murid-murid lain, maka mereka dapat dipastikan lolos dari regulasi yang ada di sekolah sehingga mereka tidak akan pernah dihukum.     

Sebagaimana hilangnya dua murid-murid baru, tidak ada seorang pun yang memiliki bukti bahwa keduanya telah mati dan/atau tidak ada satu bukti pun yang menunjukkan bahwa para murid-murid dari Square Commandery terlibat dalam hal ini.     

Zhang Ruochen berkata, "Mereka sedang membalas dendam."     

Zhang Ruochen dan Zi Qian telah membunuh 100 ksatria muda dari Square Commandery selama ujian masuk ronde pertama berlangsung. Oleh karena itu, para murid dari Square Commandery melakukan pembulian serta pembunuhan kepada para murid-murid dari Yunwu Commandery untuk membalaskan dendam mereka. Mereka bahkan berkeinginan untuk menyingkirkan semua murid dari Yunwu Commandery yang ada di Kampus Barat.     

Salah satu dari ketiga murid itu terlihat sedih, lalu berkata, "Saya benar-benar muak satu bulan terakhir! Yang Mulia, kegagalan bukanlah suatu pilihan! Kau harus mengalahkan Feng Zhilin besok! Jika tidak, kami, para murid-murid dari Yunwu Commandery akan benar-benar dijajah habis-habisan. Para murid-murid dari Square Commandery tidak akan segan untuk menekan kita lebih keras lagi!"     

Seorang murid baru lain mengangguk dan menghela nafas panjang. "Jika Pangeran Kesembilan kita dikalahkan, aku tidak punya pilihan lain selain kembali ke Yunwu Commandery. Aku tidak akan lagi berani tinggal lebih lama di Kampus Barat..."     

Dua murid-murid lain itu pun ikut mengangguk.     

Zhang Ruochen berkata, "Jangan khawatir, teman-teman. Semenjak para murid-murid dari Square Commandery yang mulai memprovokasi, maka aku akan bertarung dengan mereka! Sebenarnya, Liu Chengfeng, mengapa kau datang kemari?"     

Liu Chengfeng menepuk-nepuk dahinya sendiri, lalu berkata, "Oh ya! Aku hampir lupa tentang itu. Aku dengar bahwa Nie Xuan, Wang Lang, dan Xie Zhaowu dari Square Commandery memimpin beberapa murid dan memukuli Zhang Shaochu – Pangeran Keempat."     

Tatapan Zhang Ruochen seolah menyiratkan dendam atas itu, lalu berkata, "Nie Xuan lagi? Bukankah dia sudah terluka parah tempo hari?"     

Liu Chengfeng merespon. "Alasan mengapa mereka menyerang Pangeran Keempat hari ini adalah ingin mengguncangkan Batinmu. Saat Batinmu telah terguncang, maka besok kau akan kalah saat bertarung di Platform Hidup dan Mati!"     

Jika Zhang Ruochen kalah dalam pertarungan saat berada di Platform Hidup dan Mati, maka kematian adalah satu-satunya jalan bagi dirinya.     

Zhang Ruochen berkata, "Antarkan aku ke tempat saudara keempat! Aku benar-benar ingin melihat siapa yang berani menyerangnya hari ini!"     

Liu Chengfeng benar-benar percaya diri atas kemampuan Zhang Ruochen. Ia mengantar Zhang Ruochen serta ketiga murid baru lain dan bergegas menuju ke tempat dimana Zhang Shaochu tinggal.     

Saat menjadi murid baru rangking pertama, Zhang Ruochen memiliki sebuah derajat yang tinggi sehingga ia bisa tinggal di Candi Naga Bela Diri.     

Rangking 10 besar dan 100 besar murid-murid baru dari Kampus Barat juga memiliki tempat tinggal mereka masing-masing. Meskipun tempat mereka tidak semewah Candi Naga Bela Diri, tempat-tempat mereka pun masih terbilang nyaman untuk melakukan latihan.     

Sebagaimana murid-murid biasa lain, mereka hanya bisa tinggal di sebuah gedung yang ditinggali oleh empat orang sekaligus.     

Zhang Shaochu adalah seorang murid biasa. Oleh karena itulah, tempat tinggalnya harus ia bagi dengan tiga murid biasa lain. Teman sekamarnya telah dipukuli habis-habisan oleh Nie Xuan. Nie Xuan berhasil menendang mereka semua keluar dari gedung sampai berdarah-darah dan terjungkal ke tanah.     

Nie Xuan menarik baju dari Zhang Shaochu dengan satu tangan, lalu mengangkat lelaki itu tinggi-tinggi. Ia mendengus, "Babi Zhang, apa lenganmu telah sembuh? Sialnya, tanganku telah hancur dan tidak lagi bisa sembuh. Maka menurutmu apa yang akan aku lakukan?"     

Semenjak Zhang Ruochen memotong tangan milik Nie Xuan, maka Nie Xuan mulai menggantinya dengan sebuah pedang pendek – itu adalah salah satu jenis dari Senjata Suci Bela Diri untuk menggantikan lengannya. Ia menempelkan pedang itu di pergelangan tangannya dan mulai menyambungkan Jalur Aliran Chi miliknya ke dalam pedang itu.     

"Aku bukanlah babi Zhang, aku adalah Zhang Shaochu!" Zhang Shaochu menggertakkan gigi-giginya sambil bergumam.     

Ia sangat ketakutan saat melihat Nie Xuan. Oleh karena itu, ia tidak berani bicara dengan nada tinggi.     

Nie Xuan mengangkat lengannya dan meletakkan pedang pendek itu di telinga kanan milik Zhang Shaochu. Ia ingin memotong telinga itu hanya dengan satu kali goresan pedang.     

Nie Xuan mendengus. "Haha! Jika kau berkata bahwa Zhang Ruochen adalah seorang pecundang, maka aku akan melepaskanmu. Bagaimana menurutmu?"     

Wang Lang, Xie Zhaowu, dan para ksatria lain dari Square Commandery yang sedang berada di samping sedang tertawa jahat.     

Meskipun Zhang Shaochu terlihat kesal sekaligus ketakutan, ia berani menjawab itu dengan sebuah keberanian. "Berhenti mimpi di siang bolong. Saudara kesembilanku akan benar-benar memotong lenganmu yang lain!"     

Ekspresi wajah Nie Xuan berubah, lalu berkata, "Benar-benar babi tidak tahu diri! Aku telah menawarkanmu sebuah kesempatan dan kau sama sekali tidak menghormatiku!"     

Nie Xuan mulai menggerakkan lengannya ke bawah dan ingin memotong telinga kanan milik Zhang Shaochu. Zhang Shaochu benar-benar sangat ketakutan sehingga sekujur tubuhnya mengeluarkan keringat dingin. Ia menutup matanya dan berteriak histeris.     

Namun, tidak peduli seberapa kuat Nie Xuan ingin menggerakkan lengannya ke arah bawah, pedang yang menempel di lengannya itu tiba-tiba berhenti dan tidak bisa ia gerakkan.     

Ujung pedang miliknya telah dipegang erat oleh dua jari sehingga pedang itu hanya berhenti di udara.     

Maka secara naluriah, seorang master dua jari adalah Zhang Ruochen.     

"Slap!"     

Jari-jari milik Zhang Ruochen berubah menjadi permata-putih. Dua buah Pedang Chi keluar dari jari-jarinya dan melepaskan daya ledak yang kuat. Ledakan itu berhasil mengguncang pedang milik Nie Xuan hingga membuat pedang itu pecah berkeping-keping.     

Itu adalah sebuah ledakan besar yang dialirkan ke dalam pedang lengan milik Nie Xuan dan berhasil mengguncangnya – dimana itu meninggalkan luka yang cukup serius. Nie Xuan terlempar ke belakang dan hampir membentur dinding.     

Ia mengangkat lengannya dan mendapati pedang lengan miliknya hancur. Ia sangat terkejut, lalu berkata, "Bagaimana kau bisa menghancurkan sebuah Senjata Suci Bela Diri level tiga hanya dengan menggunakan dua jari?"     

"Clash!"     

Zhang Ruochen menjatuhkan beberapa pecahan pedang itu ke tanah, ia menatap Nie Xuan dengan tatapan dingin, lalu berkata, "Nie Xuan, kau adalah seorang pecundang yang hanya berani menyiksa saudara keempatku! Jika kau benar-benar seorang ksatria, maka sekarang aku akan mengajarimu beberapa hal!"     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.