Kaisar Dewa

Kepala Sekolah dari Kampus Barat



Kepala Sekolah dari Kampus Barat

0Zhang Ruochen masih menyembunyikan kekuatan aslinya dan belum menunjukkan kemampuannya yang telah berada di tingkatan Puncak dari Pedang Pengikut Pikiran.     

Ia tahu bahwa orang-orang akan menjadi sangat terkejut jikalau sampai ia melepaskan kekuatan itu. Bagaimanapun juga, kekuatan dari Tingkatan Lanjutan dari Pedang Pengikut Pikiran juga telah cukup mampu untuk mengalahkan Feng Zhilin.     

"Tingkatan Lanjutan dari Pedang Pengikut Pikiran?"     

Ekspresi wajah Feng Zhilin menjadi muram. Ia tidak pernah menyangka bahwa Zhang Ruochen telah mencapai tingkatan teknik pedang yang seperti itu.     

"Tidak, aku tidak akan kalah! Aku adalah tiga tingkat lebih tinggi daripada dia, aku pasti bisa membunuhnya!"     

Feng Zhilin menggertakkan gigi-giginya dan menolak untuk mengakui kekalahan. Ia mengayunkan tombak panjangnya, lalu mulai menyerang lagi.     

Zhang Ruochen mengerutkan dahinya, untuk kemudian mulai berkonsentrasi guna bersiap untuk melakukan serangan balik. Sebuah gelombang Chi yang besar mulai berkumpul di ujung pedang miliknya.     

Gerakan gelombang Chi itu terlihat seperti air. Suara-suara ricik air mulai bergemuruh dan berkumpul menjadi Semburan Pedang di udara – dimana itu terdengar seperti debur ombak pantai.     

"Pedang Suci Gelombang!"     

Saat pedang itu mulai diayunkan, maka seketika itu juga Semburan Pedang berbentuk gelombang yang memiliki panjang lima meter mulai menerjang Feng Zhilin dan menyapu lelaki itu mundur.     

"Ahh... "     

Feng Zhilin meringis kesakitan. Tombak panjang itu mulai terlepas dari tangannya, lalu terjatuh ke tanah.     

"Boom!"     

Jubah Seni Bela Diri milik Feng Zhilin benar-benar rusak sebab terkena Semburan Pedang dimana jubah itu akhirnya berubah menjadi potongan-potongan kain. Serangan itu berhasil menyisakan Armor Dada Sisik Perak yang masih menempel di tubuh Feng Zhilin.     

Selebihnya, area-area lain yang tidak dilindungi oleh armor dada itu membuat beberapa area di tubuhnya menjadi terluka parah oleh sebab serangan Semburan Pedang. Saat ini, seluruh tubuhnya benar-benar terluka parah hingga berdarah-darah.     

Itulah yang membuat Zhang Ruochen merasa bersyukur. Jika tidak, dengan kekuatan serangan yang seperti itu, ia pasti dapat dengan mudah memenggal kepala Feng Zhilin dan empat anggota badan lain.     

"Feng Zhilin, kau telah kalah!"     

Zhang Ruochen menggenggam pedang dan berjalan ke arahnya. Ia mengarahkan pedang itu di leher Feng Zhilin, lalu berkata, "Aku bilang, aku tidak akan membunuhmu. Aku hanya ingin membalaskan dendam saudara keempatku. Aku hanya akan mematahkan tulang-tulang di kedua tanganmu!"     

"Tu-tunggu!"     

Sekujur tubuh Feng Zhilin mulai gemetar sebagaimana dirinya mencoba untuk merangkak di atas lantai. Kemudian, ia berlutut di depan Zhang Ruochen, lalu mulai 'menjilat' dan berkata "Zhang Ruochen, terima kasih... terima kasih telah mengampuni nyawaku."     

Zhang Ruochen menatap Feng Zhilin yang sedang berlutut di depannya dengan ekspresi wajah yang ragu. Tiba-tiba, sebuah pertanda bahaya mulai terasa sedang mendekati dirinya.     

Oh tidak!     

Di waktu yang bersamaan, Feng Zhilin mengangkat kepalanya dan mulai meniupkan tiga jarum dalam satu waktu.     

"Phew! Phew! Phew!"     

Itu adalah Lidah Pemanah, talenta unik yang dimiliki oleh Keluarga Feng.     

Feng Zhiyi hanya mampu meniupkan satu jarum dengan menggunakan lidahnya, sedangkan Feng Zhilin mampu meniupkan tiga jarum sekaligus dalam satu waktu.     

Tidak ada seorangpun dari barisan penonton yang menduga bahwa Feng Zhilin telah mengirimkan sebuah serangan dadakan.     

Itu adalah hampir mustahil untuk bisa menghindari serangan seperti itu dalam jarak yang cukup dekat. Bahkan para ksatria yang telah berada di tingkatan Puncak dari Alam Hitam pun akan tertipu, apalagi Zhang Ruochen yang masih berada di Tingkatan Menengah dari Alam Hitam.     

"Ding! Ding!"     

Dengan satu ayunan pedang miliknya, Zhang Ruochen bisa dengan tepat menangkis ketiga jarum itu sehingga jarum itu mulai terbang kembali ke pemiliknya.     

Salah satu dari jarum itu berhasil menembus tenggorokan Feng Zhilin.     

Dan dua jarum lain menembus kedua matanya.     

"Ah... Pang-Pangeran... Huo Xing... selamatkan aku..."     

Tanpa mempedulikan rasa sakit yang diderita, Feng Zhilin mulai menarik keluar jarum yang menusuk ke tenggorokan. Kedua tangannya mulai menekan lehernya sendiri seraya berlari keluar dari Platform Hidup dan Mati. Namun, ia telah buta dan tidak mampu melihat jalan di depannya. Maka, tanpa tahu kemana arah tujuannya, ia melangkahkan kakinya ke udara, hingga akhirnya menjadi hilang kendali dan terjungkal jatuh dari platform setinggi 30 meter itu.     

Dalam satu rentetan teriakan kesakitan, Feng Zhilin mendarat di antara ratusan duri-duri tajam. Duri-duri itu menembus tubuhnya dan berhasil meninggalkan begitu banyak lubang di sekujur tubuh. Setelah mengejang beberapa saat, kedua tangannya mulai terkulai lemas. Dan tidak ada lagi suara yang terdengar dari mulutnya.     

Hening.     

Seluruh penjuru platform benar-benar menjadi hening. Hanya hembusan nafas serta detak jantung masing-masing yang mampu didengar oleh para penonton.     

Zhang Ruochen menghela nafas pendek. Ia hanya ingin memberikan Feng Zhilin sebuah pelajaran. Ia tidak ingin membunuh lelaki itu. Meskipun jika dirinya mematahkan kedua lengan milik Feng Zhilin, maka selama lelaki itu menggunakan salep Penyembuhan Otot dan Tulang, saat itulah lelaki itu bisa pulih setelah dua minggu pengobatan.     

Sambil menggelengkan kepala, Zhang Ruochen mulai menuruni tangga Platform Hdup dan Mati.     

Tidak lama setelah itu, para murid-murid dari Yunwu Commandery mulai menyambut dan berlari ke arah Zhang Ruochen.     

"Pangeran Kesembilan benar-benar tangguh, bahkan Feng Zhilin mati di tanganmu. Mulai saat ini, aku bertaruh bahwa tidak ada seorangpun yang berani membuli para murid-murid dari Yunwu Commandery."     

Kedua matanya penuh dengan ketakjuban, seorang murid wanita cantik sedang menatap Zhang Ruochen, lalu bertanya, "Pangeran Kesembilan, serangan pedang yang kau gunakan untuk mengalahkan Feng Zhilin benar-benar menakjubkan! Bolehkah aku belajar teknik pedang darimu?"     

Liu Chengfeng menyadari bahwa Zhang Ruochen sepertinya sedang berada dalam kondisi mood yang buruk. Entah bagaimana, ia seolah mampu menebak alasan mengapa mood milik Zhang Ruochen berubah. Oleh karena itulah, ia tersenyum dan berkata, "Yang Mulia, Feng Zhilin yang menyebabkan ini semua terjadi, dan kematiannya adalah karena pilihan dia sendiri. Jadi, jangan salahkan dirimu! Selain itu, ia terjungkal jatuh dari Platform Hidup dan Mati juga karena ulahnya sendiri. Ini benar-benar bukan salahmu."     

Zhang Ruochen menganggukkan kepalanya pelan, lalu berkata pelan, "Karena Feng Zhilin telah mati, maka semua masalah ini juga telah berakhir. Semuanya, tolong bubar!"     

Para murid-murid dari Yunwu Commandery terlihat sangat gembira, namun ekspresi wajah dari Pangeran Huo Xing menyiratkan tingkat kebencian tertentu. Sambil menatap sosok Zhang Ruochen yang beranjak pergi, ia berkata, "Tidak berguna, Feng Zhilin benar-benar tidak berguna. Dia bahkan tidak mampu membunuh seseorang yang seperti Zhang Ruochen!"     

Seorang murid dari Square Commandery – yang sedang berdiri di sebelahnya, ia bertanya, "Apa lagi sekarang? Apakah kita hanya membiarkan Zhang Ruochen pergi seperti itu?"     

"Membiarkan dia pergi? Bagaimana mungkin?"     

Pangeran Huo Xing mengepalkan tinjunya keras-keras dan berkata dengan intonasi yang dingin, "Saat ini juga, aku akan mengirim surat ke ayahku dan memintanya untuk mengeluarkan biaya mahal agar bisa menyewa para pembunuh profesional dari Departemen Hades untuk menyingkirkan Zhang Ruochen. Jika sampai dia tidak mati, maka bisa dipastikan bahwa dia adalah seorang musuh bagi Square Commandery di kemudian hari."     

...     

Setelah pertarungan di Platform Hidup dan Mati, Zhang Ruochen kembali ke Candi Naga Bela Diri dan melanjutkan latihan teknik pedangnya.     

Di hari ketiga, ia akhirnya mendapat sebuah undangan dari Kepala Sekolah Kampus Barat.[1]     

Kepala Sekolah Kampus Barat – sedang mengenakan jubah emas, ia duduk sebuah batu berwarna putih yang ada di tepi kolam. Dengan sebuah tongkat pancing di tangannya, sesiapa pasti bisa menduga bahwa lelaki itu sedang memancing.     

"Salam, Kepala Sekolah!"     

Zhang Ruochen mulai mendekati Kepala Sekolah Kampus Barat dari arah belakang, lalu membungkuk demi memberinya sebuah penghormatan.     

"Zhang Ruochen, apa kau tahu mengapa aku menunggu sampai satu bulan setelah ujian masuk untuk kemudian mengundangmu datang kemari?" Kepala Sekolah Kampus Barat itu masih menggenggam tongkat pancing, pandangan matanya terpaku pada permukaan air kolam. Ia tidak menolehkan wajahnya ke arah Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen menjawab, "Murid ini tidak tahu."     

Zhang Ruochen hanya pernah melihat Kepala Sekolah satu kali pada hari dimana ujian masuk berlangsung. Tetapi, saat itu jaraknya teramat jauh, dan oleh karena itulah ia hanya melihatnya dengan cara biasa.     

Ini adalah momen dimana Zhang Ruochen mulai benar-benar serius dalam memperhatikan sosok Kepala Sekolah untuk pertama kalinya – lelaki itu adalah satu-satunya superior di Kampus Barat yang diperbolehkan untuk mengenakan sebuah jubah berwarna emas.     

Dengan kepala yang dipenuhi oleh uban, lelaki itu tampaknya berada di kisaran usia 70 atau 80 tahun. Namun, tidak ada satupun kerutan yang terlihat di tangan maupun sisi samping wajahnya. Itu menjadi cukup aneh sebab lelaki itu sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda penuaan.     

"Aku penasaran berada di tingkatan berapakah Kepala Sekolah?" Zhang Ruochen tidak sanggup melihat tingkat pengolahan milik Kepala Sekolah.     

Pemimpin dari Kampus Barat itu mulai meletakkan pancingnya, lalu berdiri. Ia membalikkan badan dan menatap Zhang Ruochen, ia berkata, "Apa kau tahu, setiap tahun, seorang murid baru yang paling top akan diterima oleh Wakil Kepala Sekolah sebagai pengikut pribadinya. Tentu saja, jika murid baru itu benar-benar bertalenta, maka aku sendiri yang akan mengambilnya."     

"Performa yang kau tampilkan di Menara Wu adalah cukup luar biasa. Pada saat itu, aku telah berpikir untuk mengambilmu sebagai muridku. Ketika aku berkata luar biasa, aku tidak sedang mengaitkanmu dengan rintangan kedua di lantai ketiga, namun itu adalah tentang dirimu yang berhasil melewati rintangan ketiga di lantai ketiga. Bahkan, kau juga telah mengalahkan Luo Xu saat berada di tingkatan yang sama."     

Zhang Ruochen sedikit terkejut. Ia berkata, "Kepala sekolah tahu apa yang terjadi di Menara Wu?"     

"Haha!"     

Pemimpin Kampus Barat itu tertawa dengan tulus, lalu berkata, "Apa kau pikir tempat penting seperti itu hanya dijaga oleh dua gadis Huang dan Duanmu? Di sana ada beberapa rahasia, bahkan mereka berdua juga tidak tahu tentang itu."     

Tidak lama setelah itu, ekspresi wajah Kepala sekolah berubah menjadi khidmat dan lebih serius. Ia berkata, "Namun, aku tidak melawan keputusan yang telah dibuat oleh mereka berdua. Sebab jika mereka tidak menghentikanmu pada saat itu, maka aku sendiri yang juga akan menghentikanmu untuk masuk ke lantai empat dari Menara Wu?"     

Zhang Ruochen bertanya, "Apakah kepala sekolah khawatir jika aku menunjukkan bakat yang sedemikian rupa, maka aku akan dijadikan target oleh orang lain?"     

Pemimpin dari Kampus Barat itu mengangguk dan berkata, "Sekolah Pasar Bela Diri belum benar-benar tempat yang aman. Pasar Gelap dan Sekte Bulan Penyembah Setan sedang mencoba untuk memata-matai sekolah dalam beberapa tahun terakhir. Mereka tidak hanya berada di barisan murid-murid, namun juga berhasil menyusup ke tingkatan yang lebih tinggi dari sekolah."     

"Jika kau berhasil mencapai lantai keempat, maka Pasar Gelap pasti akan menggunakan seluruh kekuatan miliknya untuk memastikan bahwa dirimu akan mati saat kau sedang terbuai oleh sebuah pencapaian. Dan itu akan cukup sulit bagiku untuk bisa melindungi dirimu."     

Zhang Ruochen bertanya, "Apakah Kepala sekolah sedang berbicara tentang 'Aksi Pembunuhan Rumah Hitam'?"     

Pemimpin dari Kampus Barat itu berseru dalam keterkejutan, lalu berkata, "Kau tahu tentang 'Aksi Pembunuhan Rumah Hitam'?"     

Perlu diketahui bahwa sejak dahulu kala, Pasar Gelap dan Bank Pasar Bela Diri berada di dua sisi yang berbeda antar satu dengan yang lain. Mereka berdua telah bertarung dan saling membunuh guna meningkatkan perluasan wilayah serta berkompetisi dalam penjualan sumber daya.     

Sekolah Pasar Bela Diri adalah sebuah arena latihan untuk para ksatria bertalenta milik Bank Pasar Bela Diri. Maka, agar Bank Pasar Bela Diri tidak sampai menancapkan akar kekuasaannya, Pasar Gelap telah membentuk "Aksi Pembunuhan Rumah Hitam"– dimana tugas utama mereka adalah membunuh para jenius muda yang berasal dari Sekolah Bela Diri.     

Pasar Gelap telah melancarkan aksinya sejak 800 tahun silam. Maka itu bukan hal yang mengejutkan bila Zhang Ruochen mengerti perihal ini.     

Zhang Ruochen tidak dapat menjelaskan itu pada Kepala Sekolah, maka ia terpaksa harus membawa nama Komandan Pangeran Yunwu. Ia menjawab, "Sebelum saya datang dan mengikuti ujian masuk, saya telah berbicara beberapa hal dengan ayah saya. Sejujurnya, saya tidak tahu banyak perihal aksi mereka yang lain."     

"Ah, jadi Komandan Pangeran Yunwu juga telah memperingatkanmu, maka aku tidak perlu menjelaskan lagi tentang itu!"     

Dari pandangan milik Kepala Sekolah, itu bukanlah sesuatu yang sulit bagi Komandan Pangeran Yunwu untuk mendengar perihal "Aksi Pembunuhan Rumah Hitam". Lagipula, aksi itu telah terjadi selama ribuan tahun. Maka, itu juga bukan hal yang benar-benar rahasia.     

"Baiklah kalau begitu!" pemimpin dari Kampus Barat itu tertawa. "Kau tidak akan menyembunyikan itu dariku, kan?"     

Zhang Ruochen berkata sambil tersenyum, "Semenjak kepala sekolah memberitahu saya secara pribadi, mengapa saya harus menyembunyikan itu? saya benar-benar ingin tahu, apakah kepala sekolah berencana untuk mencari agen-agen yang tersebar di Kampus Barat?"     

"Aku telah menemukan beberapa petunjuk, tetapi aku sendiri sedang menunggu untuk menangkap ikan yang lebih besar. Aku percaya bahwa kita akan segera menangkap mereka." Kata kepala sekolah.     

Beberapa saat kemudian, kepala sekolah berkata lagi, "Zhang Ruochen, apa kau mau menerimaku sebagai guru dan kau menjadi pengikutku?"     

Terdapat sebuah perbedaan besar saat menjadi seorang murid dan seorang pengikut.     

Seorang guru dapat mengajar banyak murid-murid, tetapi ia hanya memiliki sedikit pengikut.     

Sesaat setelah ia menjadi seorang pengikut pengikut dari Pemimpin Kampus Barat, maka ia mendapatkan pendukung kuat lainnya. Derajat miliknya di Kampus Barat akan benar-benar meningkat pesat. Di kemudian hari, tidak akan ada seorangpun yang berani membuat masalah dengan dirinya. Bahkan jika harus dibandingkan dengan murid inti dari sekolah, maka derajat miliknya berada lebih tinggi dibandingkan dengan murid inti tersebut.     

Namun, Zhang Ruochen tidak ingin menerima Pemimpin dari Kampus Barat itu sebagai seorang guru. Sebab, ia memiliki begitu banyak rahasia yang harus dijaga. Ia tidak bisa membiarkan orang-orang tahu. Jika ia menerima tawaran menjadi murid dari kepala sekolah, maka beberapa rahasianya lambat laun pasti akan terbongkar.     

Zhang Ruochen memberi penghormatan tulus pada pemimpin dari Kampus Barat itu, lalu berkata, "Terima kasih atas penawaran Anda, tetapi saya ingin berlatih sebuah Seni Bela Diri dengan cara saya sendiri. Saya sedang tidak ingin memiliki seorang guru dalam waktu dekat ini."     

Dan yang mengejutkan adalah pemimpin dari Kampus Barat itu tidak marah, lelaki itu malah memperlihatkan senyum tipis, lalu berkata, "Hehe! Aku telah menjadi seorang pemimpin di Kampus Barat sejak 34 tahun yang lalu. Aku pernah memberikan 11 kali penawaran pada murid-murid untuk menjadi pengikutku, dan kau adalah orang kedua yang menolakku."     

...     

[1] Catatan: Sebelumnya dikatakan bahwa Kampus Barat telah berdiri sejak 460 tahun yang lalu. Maka itu adalah berkaitan tentang Kampus Barat dari Sekolah Pasar Bela Diri yang berlokasi di Omen Ridge. Cabang-cabang dari Sekolah Pasar Bela Diri telah tersebar di seluruh Daratan Kunlun, dan sejarah dari sekolah ini telah tercatat lama sejak sebelum 460 tahun.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.