Kaisar Dewa

Tuduhan Panas



Tuduhan Panas

0Zhang Ruochen menggenggam pegangan pedangnya. Kemudian, Energi Chi di sekitar Coliseum tersebut mulai mengalir cepat ke arahnya dan membentuk sebuah pusaran Energi Chi.     

Setelah itu, Zhang Ruochen dan Pedang Valley-waternya sama-sama melesat ke arah Zhao Wuyan. Mereka berdua berhasil melewati serangan petir tersebut dan berbenturan dengan pedangnya Zhao Wuyan.     

Dengan suara dentuman yang keras, saat itu ada begitu banyak pedang Chi yang mulai berfluktuasi dan menyebar dari ujung pedangnya, hingga membentuk dinding formasi taktis tipe bertahan di sekitar Coliseum. Pada akhirnya, Coliseum setinggi 30 meter itu bergetar hebat.     

Di bawah pengaruh pantulan energi tersebut, maka mereka berdua sama-sama terhempas sampai ke sudut Coliseum.     

Kali ini, tangan kanan Zhang Ruochen terasa seperti terkilir, sementara darah mulai keluar dari luka-lukanya, yang mengalir dari jari-jarinya dan mulai menetes ke atas lantai.     

Saat itu, ia merasa tangan kanannya baru saja remuk, sementara Jalur Aliran Chi yang berada di sana juga sedang terluka parah.     

"Tingkat pengolahanku masih belum terlalu tinggi. Jika aku tidak berhasil menembus Perubahan Kelima dari Alam Fish-dragon, maka aku masih dapat dengan mudah dikalahkan." Diam-diam Zhang Ruochen mulai mengalirkan Tenaga Chi ke tangan kanannya, hingga Jalur Aliran Chi yang terdapat di sana berangsur-angsur pulih.     

Setelah pertemuan serangan itu, ia masih gagal melukai Zhao Wuyan, namun, ia sudah berhasil menghancurkan Divine Bodyshield-nya. Jadi, ia mampu meninggalkan tanda pedang di kerah baju Zhao Wuyan, dan menciptakan sebuah lubang berukuran satu inci.     

Jika pedang Zhang Ruochen sampai bergeser sedikit saja, maka leher Zhao Wuyan pasti sudah tertusuk.     

Saat ini, Zhao Wuyan sendiri akhirnya berubah menjadi sangat dingin. Yang jelas, ia sama sekali tidak ingin bersikap lengah. Sebab, ia memahami jikalau pria di hadapannya ini adalah seorang lawan yang tangguh, dan sama sekali tidak bisa diremehkan.     

"Pencapaianmu dalam Tao pedang ternyata sangat mengagumkan. Setidaknya, kau sudah berhasil mencapai level kedelapan dari Satu Pedang, atau bahkan level kesembilan. Akan tetapi, tingkat pengolahanmu masih rendah, jadi kau memang sudah ditakdirkan untuk kalah."     

Zhao Wuyan masih sangat percaya diri dan yakin terhadap kemenangannya. Saat itu, ia tengah memobilisasi segenap kekuatannya dan mulai mengayunkan pedang pertempurannya ke arah lantai. Alhasil, ujung pedang itu berhasil menghancurkan formasi taktis yang terdapat di lantai.     

"Boom!"     

Ada gelombang-gelombang Chi yang tercipta, dan mulai berkumpul di ujung pedangnya. Hal itu menciptakan kecamuk angin yang dahsyat, hingga suara petir juga mulai bergemuruh, dimana keduanya kembali mengarah ke Zhang Ruochen.     

Zhao Wuyan sendiri adalah sosok yang cerdas. Sebab, ia tahu bagaimana caranya menyerang dengan memanfaatkan kekuatan yang besar.     

Saat ini, ia sedang meminjam kekuatan formasi taktis untuk memberi tekanan pada Zhang Ruochen sampai batas tertentu.     

Akan tetapi, ia tidak hanya sedang meminjam kekuatan formasi taktis tersebut. Sebab, sedikit kecerobohan dalam melakukan hal tersebut, maka bisa jadi apa yang dilakukannya akan menjadi senjata makan tuan.     

Jadi, hanya ketika kekuatan tersebut dapat dikendalikan dengan baik, maka ia dapat menggunakannya sebagai kekuatan tambahan.     

"Ini sangat menarik." Zhang Ruochen tersenyum.     

Gelombang Chi tersebut akhirnya menyerang Zhang Ruochen dan berhasil memaksanya melangkah mundur.     

Ketika ia sudah berada di sudut Coliseum, saat itu ia menghentakkan ujung kakinya ke lantai dan melompat setinggi 10 meter di udara. Setelah itu, ia melayang di atas sana dan berhasil menghindari gelombang Chi yang berada di bawahnya.     

Para kerumunan di bawah Coliseum bisa melihat kolom udara yang muncul di bawah kaki Zhang Ruochen – yang berwarna hitam, hijau, dan kuning. Karena di sana terdapat tiga kolom udara, maka hal itu mampu membuatnya melayang di udara.     

"Kekuatan itu adalah tiga dari lima kekuatan elemen, yang mengandung Energi Chi – dengan sifat alami air, tanah, dan kayu," kata seorang partisipan yang sudah mencapai Perubahan Kedelapan dari Alam Fish-dragon.     

"Mungkinkah... Lin Yue sudah berhasil menguasai Harta Karun Fisik Three Spirit yang legendaris tersebut?"     

"Tampaknya memang seperti itu. Hanya sebuah Harta Karun Fisik Three Spirit yang dapat mengalahkan seorang Perangai Biksu."     

Qi Feiyu menyentuh pipinya yang putih, dengan kedua matanya yang tampak bersinar terang. Saat itu, diam-diam ia kembali membatin, "Semakin lama, ini semua akan menjadi semakin menarik. Tidak kusangka, dia bahkan memperlihatkan Harta Karun Fisik Three Spirit yang cukup langka. Seberapa banyak lagi kartu andalan yang dimilikinya?"     

Wanita itu datang untuk melihat pertarungan ini adalah karena ia ingin melihat apakah Zhao Wuyan mampu menguji kekuatan Lin Yue yang sebenarnya atau tidak.     

Ternyata, Zhao Wuyan sendiri cukup tangguh, hingga ia berhasil membuat Lin Yue memperlihatkan kartu andalannya.     

"Swoosh!"     

Zhang Ruochen mengendalikan tiga kekuatan elemen tersebut dan mengubahnya menjadi kekuatan menyerang. Di waktu yang bersamaan, Energi Chi dengan sifat alami air mulai membentuk air es dan kembali berubah menjadi duri-duri es yang tajam.     

Energi Chi dengan sifat alami tanah berubah menjadi batu-batu, sementara Energi Chi dengan sifat alami kayu berubah menjadi tanaman-tanaman merambat.     

Sebagaimana Zhang Ruochen mulai mengayunkan tangannya, maka seketika itu pula terdapat ratusan duri-duri es mulai terbang ke arah Zhao Wuyan – seperti halnya puluhan ribu anak panah yang ditembakkan pada waktu yang bersamaan.     

Sementara itu, Energi Chi dengan sifat alami tanah akhirnya berubah menjadi sebuah gunung batu raksasa – yang beratnya mencapai lebih dari 5.000 kilogram. Bahkan, gunung batu itu hampir berhasil menutupi seisi Coliseum. Gunung itu sedang terjatuh ke sana dengan kecepatan yang tinggi.     

"Taixuan's Request to God."     

Dengan kedua mata yang berkilauan, saat itu Zhao Wuyan menghentakkan kakinya ke lantai dan terbang ke angkasa, yang tampak seperti kolom cahaya berwarna hijau. Sebagaimana ia sedang menghunuskan pedangnya, maka sebuah pedang Chi raksasa mulai terbentuk, dan berhasil menghancurkan gunung batu tersebut.     

Batu-batu yang hancur pun akhirnya mulai berguguran.     

"Swoosh!"     

Di sisi kiri, ada sebuah batu – berukuran 3 meter – yang tampak retak seperti jaring laba-laba. Tiba-tiba, dari sana muncullah sosok seorang pria – itu adalah Zhang Ruochen.     

Ia sedang menggenggam pedangnya dengan tangan kiri dan tampak seperti sebuah bayangan. Saat itu, ia menghunuskan pedangnya dengan cara yang tak terduga-duga, hingga meninggalkan cahaya pedang yang menyilaukan.     

Zhao Wuyan sendiri sedang tampak tercengang. Sebab, ia sama sekali tidak pernah menyangka jikalau Lin Yue akan bersembunyi di balik pecahan batu tersebut. Yang jelas, ia sama sekali tidak sadar akan hal tersebut.     

Akan tetapi, ia segera bereaksi cepat. Lalu, sambil berteriak dan menekuk badannya, saat itu ia berusaha untuk menghindari keterampilan unik yang dilepaskan oleh Zhang Ruochen.     

"Let go."     

Pedang Valley-waternya berhasil mengenai kulit Zhao Wuyan, dan berhasil memotong lengan kanannya, hingga menciptakan suara seperti logam yang sedang bergesekan dengan emas, sembari memercikkan bunga-bunga api.     

Pada akhirnya, Pedang Valley-water itu berhasil menghancurkan pertahanan tubuhnya, dan berhasil memotong tendon-nya, hingga mampu menciptakan segaris luka, yang dalam dan berdarah.     

Saat itu, pria tersebut mengeluarkan pekik suara kesakitan dan merasakan sakit yang tajam pada bagian lengan kanan. Di waktu yang bersamaan, pedang pertempurannya mulai terlepas dari tangan, namun Zhang Ruochen berhasil menangkapnya.     

Mereka berdua pun sama-sama kembali mendarat di tanah. Saat itu, Zhao Wuyan memegangi lengannya yang berdarah, sambil melangkah mundur karena panik.     

Zhang Ruochen memeriksa pedang Zhao Wuyan dan memegangnya di tangan kiri. "Luar biasa! Ini adalah sebuah Senjata Suci Bela Diri kelas duabelas. Jika kau menyerah, maka aku akan mengembalikannya kepadamu."     

Saat itu, tendon di tangannya sudah terluka parah, hingga tangan kanannya sama sekali tak punya tenaga. Setidaknya, ia memerlukan waktu satu hari lamanya untuk menyembuhkan tangan tersebut dengan bantuan Pil.     

Meskipun kekuatan bertarungnya berkurang drastis, namun Zhao Wuyan masih sanggup bertarung. Akan tetapi, saat itu ia hanya mendengus, "Itu hanya sebuah Senjata Suci Bela Diri kelas duabelas. Meski kau mengambilnya, aku sama sekali tidak peduli. Semoga kita bisa bertemu kembali di babak pertempuran yang sengit. Saat itu, aku akan menunjukkan kepadamu bagaimana kekuatanku yang sebenarnya."     

Ia sudah kalah dari Zhang Ruochen, namun ia masih menolak untuk menerimanya. Sebab, ia merasa kalau kekalahannya adalah karena ceroboh.     

Sebenarnya, ia masih bisa bertarung kembali melawan Zhang Ruochen satu kali lagi.     

Jika ia menggunakan kartu andalannya, maka ia bisa membalikkan keadaan.     

Akan tetapi, lengannya masih gagal disembuhkan, hingga Jalur Aliran Chi yang terdapat di sana masih terasa sakit. Tampaknya, Lin Yue sudah menyerangnya dengan menggunakan kekuatan rahasia.     

Apalagi, Lin Yue punya reputasi yang buruk di Sekte Yin Yang.     

Jadi, Zhao Wuyan sendiri samar-samar bisa menilai jikalau situasinya sekarang benar-benar tidak bagus. Maka dari itu, tidak ada gunanya untuk terus melanjutkan pertarungan ini.     

Jika demikian, bukan masalah besar saat membiarkan Lin Yue menang kali ini.     

Sebab, ia sudah memutuskan untuk mengalahkannya di babak pertempuran sengit yang lain.     

Saat itu, pria tersebut tidak menatap balik atau meminta kembali pedang pertempurannya. Sebaliknya, ia langsung berjalan menuruni Coliseum dan pergi meninggalkan Gunung Suci Zhiyu.     

Semua partisipan yang hadir hanya bisa ternganga.     

"Ada masalah apa? Padahal Zhao Wuyan masih mampu bertarung dan kembali menyerang. Mengapa dia tiba-tiba pergi dari Coliseum?" ada begitu banyak orang yang mulai kebingungan.     

Sementara itu, yang tertua di antara para partisipan, Dao Xuanqi, mulai berkata dengan suara seraknya, "Kita hanya bisa melihat bahwa tendonnya sudah terpotong, namun yang terjadi bisa saja bukan cuma seperti itu. Bisa jadi, segala sesuatunya jauh lebih buruk daripada yang kita yakini."     

Jika tendonnya sudah terpotong, maka Zhao Wuyan hanya akan sedikit lebih lemah daripada kemampuan bertarungnya yang sebelumnya.     

Akan tetapi, Zhang Ruochen sudah menyuntikkan pedang Chi ke dalam Jalur Aliran Chi milik Zhao Wuyan. Sementara itu, pedang Chi tersebut mengandung kekuatan waktu, dimana hal itu membuatnya tidak mudah disembuhkan dalam kurun waktu yang singkat, apalagi dengan tingkat pengolahan semacam itu.     

Meskipun akhirnya ia memilih bertarung dan menang, namun ia masih akan mengalami kerugian yang sangat besar, yang bahkan bisa membuatnya tidak sanggup lagi bertarung di ronde selanjutnya.     

Sebenarnya, Zhang Ruochen benar-benar berharap agar Zhao Wuyan memilih untuk melanjutkan pertarungan tersebut. Dengan cara ini, maka ia bisa memberikan luka yang lebih parah kepada pria tersebut, hingga Zhao Wuyan tidak akan bisa berpartisipasi ke dalam babak pertarungan sengit.     

Setidaknya, dengan cara itu, maka populasi musuh yang tangguh akan menjadi semakin berkurang.     

"Dia benar-benar cerdas."     

Zhang Ruochen hanya tersenyum, sambil menyimpan Senjata Suci Bela Diri kelas duabelas, lalu melangkah keluar dari Coliseum.     

Di luar dugaan, Lin Yue ternyata berhasil menang. Pada mulanya, semua orang hanya memperlakukannya sebagai seorang jenius Tao pedang.     

Sekarang, semua partisipan mulai memperhatikan setiap gerak-geriknya, dan menganggapnya sebagai seorang lawan yang tangguh, yang punya kapabilitas untuk masuk ke dalam 10 besar.     

Ketika ia turun dari Gunung Suci Zhiyu, saat itu terdengar suara angin yang kencang dari belakangnya. Setelahnya, ada seorang figur yang melintas. Di waktu yang hampir bersamaan, Xu Changsheng muncul di hadapannya dan berdiri di bawah pohon berukuran 13 meter.     

Pada saat ronde kedua kontes berakhir, maka saat itu hari sudah malam. Jadi, segala sesuatunya sudah berubah menjadi gelap. Sementara itu, di puncak gunung-gunung suci, maka di sana terdapat obor. Dari sana, sayup-sayup terdengar suara gaduh.     

Zhang Ruochen berhenti dan memandang Xu Changsheng yang berdiri di balik kegelapan. "Kakak saudara seperguruan Xu, ada yang bisa dibantu?"     

Xu Changsheng terlihat masa bodoh. "Lin Yue, aku sudah melakukan investigasi mengenaimu. Empat bulan yang lalu, kau hanyalah seorang ksatria dari Alam Surga. Kau memang luar biasa, namun kau bukan seorang ksatria top."     

"Kau hanya satu kali pergi menuju ke Tanah Evil Wilayah Timur untuk mencari pengalaman. Tapi sekarang, kau sudah tidak lagi tergila-gila dengan wanita. Selain itu, tiba-tiba kau sudah berhasil mencapai Perubahan Keempat dari Alam Fish-dragon, bahkan sampai mampu menguasai level kesembilan dari Satu Pedang. Jadi, sekarang ini, sepertinya kau sudah menjadi orang yang berbeda."     

Dari pertama kali bertemu sampai sekarang ini, Xu Changsheng selalu mengamati ekspresi "Lin Yue" guna menangkap kejanggalan dari sana.     

Akan tetapi, yang membuatnya kecewa, selama itu Zhang Ruochen masih terus bersikap tenang, bahkan sama sekali tidak menunjukkan ekspresi yang janggal.     

Kemudian, Zhang Ruochen mulai tersenyum, "Kakak saudara seperguruan Xu, apa maksudnya itu?"     

Xu Changsheng mendengus dan berkata, "Aku merasa bahwa kau bukanlah Lin Yue yang sama seperti sebelumnya. Bisa jadi, kau adalah seorang master jahat dari Pasar Gelap yang bersembunyi di dalam tubuh Lin Yue."     

"Jika aku bukan Lin Yue, tidakkah kau berpikir jika para Leluhur Setengah-Biksu pasti mampu mendeteksi diriku? Kakak saudara seperguruan Xu, kau benar-benar punya banyak waktu luang, sebaiknya kau gunakan itu untuk meningkatkan Tao pedangmu. Jika tidak, maka kau sama sekali tidak akan punya kesempatan untuk masuk ke dalam top 10 besar di babak pertempuran sengit mendatang. Jika hal itu sampai terjadi, maka bukanlah diriku sendiri yang akan kehilangan harga diri." Zhang Ruochen berkata sambil tersenyum tipis.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.