Kaisar Dewa

Krisis



Krisis

0"Bagaimana? Aku tidak hanya membantumu membunuh seorang musuh yang tangguh, tapi juga menyelamatkan nyawamu. Bukankah aku punya kharisma yang tinggi?" Blackie tersenyum.     

"Bird Nine sudah terluka parah. Jika tidak, maka berdasarkan pada tingkat pengolahannya, bagaimana bisa kau membunuhnya dengan satu gerakan?"     

Zhang Ruochen sedang berada di punggung Blackie dan menatap ke arah belakang, sebelum akhirnya menemukan lipan raksasa berukuran 200 meter sedang mengejarnya, sementara tubuh lipan tersebut sedang diselimuti oleh kabut beracun.     

Akan tetapi, Blackie terbang dengan kecepatan yang luar biasa cepat – bahkan lebih cepat daripada Thousand-legged Centipede tersebut. Tidak lama setelah itu, akhirnya mereka pun berhasil meninggalkan lipan tersebut jauh di belakang sana.     

"Centipede Eight lebih tangguh daripada Bird Nine, namun dia jauh lebih lambat. Jadi, kita tidak perlu takut terhadapnya."     

Pada saat Zhang Ruochen baru saja mulai merasa lega, namun saat itu tiba-tiba terdapat awan ungu yang muncul di angkasa. Dari balik awan tersebut, di sana terdengar suara auman naga. Seekor Red Fire Pterosaur, seekor binatang buas level tujuh, mulai menampakkan diri.     

Akan tetapi, binatang itu masih bayi dan belum menjadi binatang buas level tujuh.     

Meski demikian, tubuhnya sudah tampak seperti bukit raksasa berwarna merah. Binatang itu sedang mengepakkan sayap naganya – yang diselimuti oleh sisik – dimana ia mulai menerjang turun ke arah Zhang Ruochen dan Blackie.     

Sayap naga yang sedang mengepak tersebut berhasil menciptakan pusaran angin yang kencang.     

"Ternyata Putra Iblis itu memelihara seekor naga."     

Zhang Ruochen mengernyitkan dahi dan mulai mengeluarkan Bola Petir di tangannya, sambil memobilisasi Kekuatan Batin. Meskipun tubuhnya sedang terluka parah, namun ia masih sanggup menggunakan Kekuatan Batin untuk menyerang.     

"Itu hanyalah seekor Red Fire Pterosaur. Biarkan aku bermain dengannya."     

Meski tingkat pengolahan Blackie tidak setangguh Red Fire Pterosaur, namun kucing itu benar-benar terlihat riang.     

Blackie pun akhirnya menyerang terlebih dahulu. Saat itu, ia memuntahkan bola listrik berwarna hitam, yang mengenai kepala sang naga dan membuat salah satu sisik naga itu terlepas dari tubuhnya.     

"Roar!"     

Red Fire Pterosaur itu mengerang marah dan menatap tajam ke arah Blackie.     

Bagaimana mungkin seekor kucing gemuk yang seperti itu berani menantang salah satu anggota dari ras naga dengan darah bangsawan?     

Apa kucing itu sedang cari mati?     

"Darah aristokrat di dalam tubuhmu sama sekali tidak berpengaruh untukku. Berani-beraninya kau bersikap keras di hadapanku. Percaya atau tidak, aku bisa menelanmu hidup-hidup."     

Blackie mulai mengangkat kedua telinganya dan memperlihatkan taring-taringnya yang tajam, dimana ia berusaha terlihat lebih keji daripada sang Red Fire Pterosaur tersebut.     

Pterosaur itu terlihat marah dan mulai memuntahkan bola api, sebelum akhirnya semburan itu berubah menjadi hujan api yang turun dari langit.     

Tubuh Blackie pun perlahan-lahan mulai mengecil, yang mana itu membantu percepatan gerakannya.     

"Thunderbolt Domain."     

Di bawah perintah Zhang Ruochen, saat itu Bola Petir mulai mengeluarkan cahaya berwarna ungu dan membentuk sebuah pola petir – berbentuk lingkaran – yang akhirnya menyelimuti dirinya dan Blackie.     

Mereka berdua berusaha menembus hujan api tersebut dan melarikan diri ke arah langit.     

Pterosaur itu sempat mengejar mereka sampai berada pada jarak ribuan mil dari Sekte Yin Yang, sebelum akhirnya Ouyang Huan memanggilnya kembali dengan menggunakan gelombang suara, sehingga binatang tersebut akhirnya kembali dan tidak lagi mengejar mereka.     

"Jika tingkat pengolahanku tidak tersegel, maka aku pasti bisa menangkap dan memanggangnya, supaya aku bisa makan daging naga." Blackie menghela nafas kecewa ketika ia melihat Pterosaur tersebut tidak lagi mengejarnya.     

"Kita sudah menciptakan keributan besar malam ini. Jadi, para Setengah-Biksu dari Sekte Yin Yang pasti akan mempelajari kondisinya. Maka dari itu, sebaiknya kita berhati-hati dan segera kembali secepat mungkin," kata Zhang Ruochen.     

Ketika mereka mendarat di daratan, saat itu Zhang Ruochen mengenakan Shooting Star Invisible Cloak dan menyelinap masuk ke dalam Sekte Yin Yang bersama dengan Blackie, guna kembali ke Gunung Suci Zixia.     

Ketika ia masuk di halaman, saat itu Zhang Ruochen melihat Gai Tianjiao berjalan ke ruangannya.     

Wanita itu menatap Zhang Ruochen – yang mengenakan topeng – dengan tatapan tajam, sambil berkata, "Kau butuh waktu yang sangat lama untuk kembali."     

Zhang Ruochen masih berusaha bersikap tenang, sebagaimana ia mulai melepaskan topeng di wajahnya, lalu tersenyum. "Karena kau sudah melihatnya, sebaiknya tidak ada lagi yang perlu disembunyikan. Aku benar-benar mengapresiasi kebaikan kakak saudari seperguruan, karena berkenan menyelamatkan nyawaku."     

"Swoosh!"     

Terdapat api berwarna merah yang tiba-tiba keluar dari tangannya, dan melingkupi tubuh Zhang Ruochen. Saat itu, wanita tersebut berkata dingin, "Aku tidak pernah tahu bahwa ternyata kau memiliki Kekuatan Batin yang sangat tinggi. Seorang Master Kekuatan Batin level 44 dengan kekuatan seri petir benar-benar sangat menarik di mataku."     

Zhang Ruochen menyadari bahwa Gai Tianjiao sudah mulai mencurigai identitasnya, namun ia masih bersikap tenang dan berkata, "Semua orang punya kartu andalan masing-masing. Tak terkecuali juga diriku. Jika situasinya tidak mendesak, maka aku tidak akan pernah mengeluarkan semua kekuatanku. Apakah kakak saudari seperguruan ingin melihatnya?"     

Saat itu, kedua mata Gai Tianjiao mulai menyipit. "Mengapa kau meninggalkan Sekte malam-malam? Mengapa orang-orang dari Sekte Bulan Penyembah Setan sampai bertemu denganmu?"     

Zhang Ruochen pun mulai menatap matanya. "Mengapa kakak saudari seperguruan juga meninggalkan Sekte malam-malam? Lalu mengapa kau bisa sampai ke sana? Jawabanmu adalah sama seperti jawabanku."     

Ketika melihat tidak ada perubahan di kedua mata Zhang Ruochen, saat itu Gai Tianjiao pun mulai mengernyitkan dahi, sebelum akhirnya menyimpan kembali api ke dalam tubuhnya. "Xu Changsheng sedang menginvestigasi Qi Feiyu, dan aku melacak jejak yang ditinggalkan olehnya. Maka dari itu, aku bisa berada di sana. Lalu, bagaimana denganmu?"     

Zhang Ruochen melipat tangannya di belakang pinggul dan berkata, "Aku pun juga mengikuti Qi Feiyu ke sana. Ketika aku sampai di sana, kakak saudara Xu sudah dibunuh oleh orang-orang dari Sekte Sesat. Mereka ingin membunuh kami untuk menyembunyikan fakta-faktanya. Maka dari itu, akhirnya aku bertarung melawan mereka."     

Gai Tianjiao menatap matanya – tanpa berkedip – sebelum akhirnya bertanya, "Apa kau melihat Qi Feiyu bicara dengan orang lain dari Sekte Sesat?"     

Zhang Ruochen menggelengkan kepala dan berkata, "Tidak, aku tidak melihatnya."     

Setelah itu, ia menambahkan, "Bisa jadi ketika aku sampai di sana, saat itu dia sudah pergi terlebih dahulu."     

Memang benar bahwa Zhang Ruochen tidak melihat Qi Feiyu dengan kedua matanya sendiri, namun ia dan Gai Tianjiao sama-sama mengejar Qi Feiyu dan menemukan para pertapa dari Sekte Sesat di sana. Maka dari itu, hal tersebut seharusnya lebih dari sekedar kebetulan.     

Ketika dilihat dari ekspresi wajahnya, maka Gai Tianjiao tampak sedang berpikir keras, sebagaimana ada begitu banyak pikiran yang melintas di dalam benaknya.     

Kemudian, setelah beberapa saat, maka ia kembali menatap Zhang Ruochen. "Apa yang terjadi malam ini hanya untuk kau dan diriku. Apa kau sudah paham?"     

"Mengapa? Bagaimana jika seandainya Qi Feiyu adalah mata-mata dari Sekte Sesat?" tanya Zhang Ruochen penasaran.     

Gai Tianjiao mendengus dan berkata, "Kau tidak tahu apa-apa. Tanpa bukti yang kuat, maka siapapun yang ingin membongkar hal tersebut pasti akan mati. Sebab, Qi Feiyu adalah ahli waris dari keluarga Qi. Jika kau sampai berani bicara bahwa dia bekerja sama dengan Sekte Sesat, maka kau sama saja berkata bahwa semua keluarga Qi juga terlibat dengan mereka.     

"Keluarga Qi adalah sebuah Keluarga Aristokrat dari Abad Pertengahan. Mereka semua punya hubungan yang dekat dengan Sekte Yin Yang. Apa kau tahu pengaruh keluarga Qi di dalam sekte kita? Apa kau tahu ada berapa banyak Setengah-Biksu dan Biksu yang berasal dari keluarga Qi?"     

"Jika kau masih ingin hidup, sebaiknya kau tutup mulutmu. Bagi orang-orang sepertimu, yang sama sekali tidak punya latar belakang kuat, maka keluarga Qi dapat dengan mudah membunuhmu, bahkan sebelum kau sempat mencapai Alam Setengah-Biksu, tidak peduli seberapa bertalentanya dirimu."     

Setelah mengatakan itu, maka Gai Tianjiao pergi dari sana dan menuju ke Gunung Dewa Kuno.     

Apapun alasannya, ia masih harus tetap memberitahukan hal ini kepada Biksu Pedang Moon-burier.     

Dan untuk Lin Yue, maka Gai Tianjiao sama sekali tidak menaruh curiga terhadap identitasnya. Pertama-tama, Lin Yue sudah dipilih langsung oleh Leluhur Taiyi – yang sudah tidak diragukan lagi kemampuannya dalam menilai orang lain – berdasarkan pada tingkat pengolahan sekaligus juga kecakapannya dalam mengenali orang lain.     

Selain itu, Lin Yue dan Sekte Sesat juga saling bertarung satu sama lain. Bahkan, seandainya ia tidak datang saat itu, maka Lin Yue bisa dipastikan sudah mati.     

"Qi Feiyu ternyata punya pengaruh yang sebesar itu di dalam Sekte Yin Yang." Kedua mata Zhang Ruochen pun menjadi muram, sebab ia sedang merasa khawatir.     

Pada mulanya, Zhang Ruochen berpikir bahwa ia bisa melunakkan Qi Feiyu dengan cara membongkar identitasnya.     

Akan tetapi, kata-kata Gai Tianjiao berhasil membuat Zhang Ruochen menyadari bahwa ia sudah bersikap terlampau naif. Bagaimanapun juga, semenjak keluarga Qi punya kekuatan yang besar di dalam Sekte Yin Yang, maka Qi Feiyu sama sekali tidak akan mudah disingkirkan. Sebaliknya, wanita itu dapat dengan mudah menghapuskan dirinya dari dunia ini, jika ia memang benar-benar berniat untuk melakukannya.     

Sampai dengan sekarang ini, Qi Feiyu benar-benar mengapresiasi talentanya dan berulang kali berusaha untuk memenangkan hati lelaki tersebut agar mau bergabung dengan dirinya. Oleh karena itulah, wanita itu belum bertindak agresif.     

Namun, jika sampai wanita itu merasa terusik, maka situasinya pasti akan berbeda di masa depan.     

"Kalau aku mampu menembus Perubahan Keenam dari Alam Fish-dragon, maka aku bisa membuka Holy Meridian ketigaku, agar Chi Suci di dalam tubuhku menjadi semakin banyak. Setelah itu, aku bisa menyamar menjadi Lin Yue sampai satu bulan lamanya.     

"Setelah itu, aku bisa bersembunyi di dalam Paviliun Pedang.     

"Meskipun keluarga Qi punya pengaruh yang besar, namun mereka sama sekali tidak akan berani mengusik Biksu Pedang Moon-burier."     

Zhang Ruochen sedang merasa tertekan, jadi ia segera masuk ke dalam Dunia Lukisan, dan langsung menenggak Darah Suci Xuanwu, sebelum akhirnya memulai proses pemurniannya. Kali ini, ia ingin menembus Perubahan Keenam dari Alam Fish-dragon sesegera mungkin.     

Menurut perhitungan Zhang Ruochen, maka ia harus mencapai Alam Setengah-Biksu sebelum akhirnya mampu memurnikan Darah Suci Xuanwu dengan sempurna.     

Cyan Fire Xuanwu adalah seekor binatang buas, yang kekuatannya setara dengan seorang Saint Prince. Bahkan, bangkainya sendiri adalah seperti sebuah aula harta karun. Hal-hal yang demikian, pada akhirnya telah jatuh ke tangan Zhang Ruochen.     

Sebab, seandainya bangkai tersebut sampai jatuh ke tangan keluarga Biksu tangguh yang lain, maka bangkai itu pasti akan dimaksimalkan dengan baik.     

Tiga bulan di dalam Dunia Lukisan berlalu dengan cepat.     

Zhang Ruochen sudah berhasil memurnikan tiga tetes Darah Suci Xuanwu dan tingkat pengolahannya sudah berada di tengah Perubahan Kelima dari Alam Fish-dragon.     

Ada seorang murid Setengah-Biksu Zixia yang datang ke sana untuk menyampaikan pesan kepada Zhang Ruochen, yang berkata bahwa lelaki tersebut harus menghadiri babak kualifikasi di Kontes Pedang.     

Apa yang disebut sebagai babak kualifikasi adalah sebuah pertarungan di antara top 10 besar di Perubahan Kedelapan dari Alam Fish-dragon. Setelah babak itu berakhir, maka sebuah ranking akan ditetapkan.     

Semakin tinggi ranking seorang pertapa, maka semakin berguna pula bagi Sekte Yin Yang di masa depan. Semakin tinggi popularitas seorang pertapa, maka semakin tinggi pula kesempatannya untuk berpartisipasi ke dalam Konferensi Teknik Pedang.     

Akan tetapi, apa yang ingin dilakukan oleh Zhang Ruochen sekarang ini adalah untuk menembus Perubahan Keenam dari Alam Fish-dragon. Bahkan, ia sama sekali tidak tertarik untuk berkompetisi memperebutkan ranking tersebut.     

Maka dari itu, ia pun keluar dari proses pengasingannya, lalu pergi menemui Setengah-Biksu Zixia secara langsung, guna mengatakan alasan tersebut.     

Di sisi lain, Setengah-Biksu Zixia juga setuju saat mendengar bahwa Zhang Ruochen akan mengasingkan diri demi pemurnian. Bagaimanapun juga, bagi para pemuda, maka melatih diri adalah sesuatu yang paling penting. Jadi, ketika mendengar Lin Yue sangat memahami pentingnya hal tersebut, maka seketika itu pula Setengah-Biksu Zixia langsung memberikan dukungan penuh.     

Meski demikian, Setengah-Biksu Zixia masih memperingatkan Zhang Ruochen bahwa ia akan berada di ranking terendah di antara top 10 pertapa di Perubahan Kedelapan dari Alam Fish-dragon. Hal itu pasti akan terjadi jikalau ia tidak ikut ke dalam babak kualifikasi.     

Mendengar itu, Zhang Ruochen sama sekali tidak ambil pusing.     

Sementara itu, ketika ia kembali ke Gunung Suci Zixia, maka di tengah perjalanan ia mendengar beberapa kabar:     

"Biksu Pedang Xuanji sudah melayangkan sebuah surat tantangan kepada Biksu Pedang Nine Serenity. Beliau ingin melangsungkan pertarungan hidup dan mati di dalam Paviliun Pedang pada tanggal 9 September."     

"Sebuah pertarungan hidup dan mati?"     

Zhang Ruochen langsung merasa tersentak. Namun, ia masih tidak yakin apakah berita ini benar atau tidak.     

Tentu saja, ia tahu apa itu artinya pertarungan hidup dan mati. Itu berarti bahwa hanya ada salah satu orang yang akan hidup.     

Jadi, ketika mendengar kabar yang sangat serius seperti ini, maka Zhang Ruochen harus bisa mengkonfirmasi kebenarannya sendiri.     

Di siang hari, Mu Jiji dan Xun Hualiu cepat-cepat kembali ke Gunung Suci Zixia. Ketika mereka melihat Lin Yue sedang duduk di taman, maka mereka berdua pun saling menukar pandangan, sambil merasa terkejut.     

Pada akhirnya, mereka berjalan ke arah Lin Yue.     

Saat itu, Mu Jiji tidak perlu berbasa-basi, dan ia langsung duduk bersila di hadapan Zhang Ruochen. "Bos, apa kau tidak mengasingkan diri demi pemurnian? Bagaimana mungkin kau sudah keluar secepat ini?"     

"Aku belum keluar dari proses pengasingan. Aku berada di sini karena sengaja ingin menunggu kalian."     

Zhang Ruochen memaku pandangan matanya ke arah mereka berdua, sementara mereka berdua memandangnya balik sambil tersenyum-senyum, "Apa yang terjadi? Mengapa kalian begitu bersemangat?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.