Kaisar Dewa

Alam Kedua



Alam Kedua

0Karena penampilan mereka yang mengagumkan selama berada di kontes pedang, maka setiap orang dari top 10 ksatria tersebut memiliki kesempatan untuk berlatih di dalam Paviliun Pedang selama tiga bulan. Akan tetapi, bila diperbandingkan dengan Zhang Ruochen dan Qi Feiyu, maka aktivitas mereka di dalam Paviliun Pedang akan diawasi dengan ketat.     

Bagaimanapun juga, mereka tidak menggunakan kekuatannya sendiri ketika mencapai puncak lantai ketiga gunung. Sebaliknya, mereka dipandu oleh sembilan Setengah-Biksu.     

Sambil berdiri di antara kerumunan, saat itu Xun Hualiu terlihat takjub ketika memandang Paviliun Pedang di puncak White Sacred Cliiff, sebelum akhirnya berkata, "Aku sama sekali tidak pernah membayangkan bahwa diriku, Xun Hualiu, suatu hari nanti mampu berlatih di dalam Paviliun Pedang seperti seorang ksatria jenius. Haha!"     

"Mulai sekarang, aku, Mu Jiji, adalah juga seorang penguasa besar," kata Mu Jiji, sambil berkacak pinggang. Bahkan, ia tertawa sampai perutnya bergoyang-goyang.     

Tidak lama kemudian, Xun Hualiu dan Mu Jiji sama-sama langsung berlutut di tanah, lalu berulang kali sujud ke arah Paviliun Pedang, sebagaimana mereka seperti sedang menyembah sesuatu.     

Meski demikian, para pertapa yang berada di sekitar sana sama sekali tidak jijik terhadap perilaku Xun Hualiu dan Mu Jiji, karena di dalam benak mereka masing-masing, maka Paviliun Pedang adalah seperti tempat suci. Bahkan, mereka yang punya kesempatan untuk berlatih di sana, maka mereka akan merasa bahwa itu adalah suatu kehormatan yang besar. Di antara para pertapa yang hadir, bisa dipastikan bahwa beberapa di antara mereka memang sudah menantikan momen ini sejak lama.     

Terdapat aliran Chi Suci yang memancar dari Paviliun Pedang dan berkondensasi menjadi sosok manusia berjubah ungu – yang sedang berdiri di puncak Whitestone Sacred Cliff. Pedang Chi di sekitar tubuhnya pun terlihat penuh keagungan dan memancarkan aura yang tak tertandingi.     

Sembilan Setengah-Biksu yang berada di bawah pun mulai membungkuk ke arah pria berjubah ungu tersebut dan berkata bersamaan, "Murid-murid Anda memberi hormat kepada sang Biksu Pedang."     

"Apakah beliau adalah Biksu Pedang Moon-burier yang legendaris itu?"     

"Akhirnya, aku punya kesempatan untuk bertemu dengan seorang Biksu Pedang. Jika beliau berkenan memberiku bimbingan, maka seberapa tinggi pencapaianku terhadap Tao pedang nantinya?"     

Di mata murid-murid, Biksu Pedang Moon-burier adalah sosok titisan dewa yang mistis. Bahkan, para pertapa dari Alam Fish-dragon tak kuasa lagi menahan perasaan gembira masing-masing, tepat ketika mereka akhirnya bisa bertemu dengan pria tersebut.     

"Kami datang kemari untuk menghormati Anda, Yang Mulia."     

Mereka semua membungkuk, berlutut, dan memberi salam kepada Biksu Pedang Moon-burier.     

Pada saat ini, Qi Feiyu, Qi Hong dan Gai Tianjiao mulai melangkah keluar dari Paviliun Pedang, dan berdiri bersama sembilan Setengah-Biksu di lapangan.     

"Semuanya, silahkan bangkit berdiri!"     

Terdapat aliran Chi Suci yang kuat dari ucapan Biksu Pedang Moon-burier, hingga sampai menggema di seluruh lantai ketiga gunung.     

Setelah itu, ia menambahkan, "Karena semua orang sudah berkumpul di sini, maka Qi Hong, bawalah mereka semua masuk ke dalam Paviliun Pedang. Selama tiga bulan ke depan, maka kau yang akan bertanggung jawab atas segala sesuatunya di dalam Paviliun Pedang."     

"Ya, Master."     

Kedua mata Qi Hong mulai menyapu kerumunan tersebut, namun ia tidak menemukan Zhang Ruochen di sana. Setelah itu, ia mulai tersenyum dan membungkuk ke arah Biksu Pedang Moon-burier. "Master, satu bulan yang lalu, saya sudah memberikan tugas kepada Lin Yue dan Qi Feiyu, seperti yang sudah Anda instruksikan.     

"Sekarang, tenggat waktunya sudah jatuh tempo. Haruskah kekuatan mereka diuji agar yang lebih kuat bisa memenangkan Swordsoul Hailstone?"     

Biksu Pedang Moon-burier pun mengangguk dan berkata, "Benar sekali. Namun, aku khawatir jika mereka berdua belum mampu menguasai alam pertama dari Dua Pedang dalam kurun waktu satu bulan. Menurutku, sebaiknya kita mengundurnya sampai bulan depan"     

Ternyata, Gai Tianjiao sudah melaporkan sesuatu terkait persoalan Qi Feiyu kepada Biksu Pedang Moon-burier.     

Oleh karena itulah, Biksu Pedang Moon-burier sedang merasa waspada terhadap Qi Feiyu dan Keluarga Qi. Seandainya Swordsoul Hailstone itu harus dihadiahkan kepada seseorang, maka ia berharap bahwa orang tersebut adalah Lin Yue.     

Jadi, ketika ia menyaksikan bahwa Lin Yue juga masih belum hadir di sana, maka seketika itu pula Biksu Pedang Moon-burier mengatakan bahwa kompetisi tersebut akan diperpanjang.     

Kala itu, Qi Feiyu melangkah maju dan langsung berdiri di tengah lapangan. Setelahnya, ia membungkuk ke arah Biksu Pedang Moon-burier dan berkata, "Biksu Pedang, junior ini sudah berhasil menguasai alam pertama dari Dua Pedang."     

Sembilan Setengah-Biksu yang berada di sana pun langsung merasa tersentak, karena sebagian besar dari mereka belum berhasil melewati pembatas Dua Pedang.     

Hal itu benar-benar mencengangkan, apalagi ketika seorang pertapa dari Alam Fish-dragon, ternyata berhasil mencapai sesuatu yang seperti itu di dalam Tao pedangnya.     

Di sisi lain, para jenius yang berada di sana juga sama-sama merasa terkejut, hingga mereka pun akhirnya mulai berbisik-bisik.     

"Talenta milik Kakak saudari seperguruan Qi dalam hal Tao pedang benar-benar mengerikan. Sebab, dia bukan hanya berhasil menguasai Satu Pedang, melainkan juga alam pertama di Dua Pedang."     

"Kakak saudari seperguruan Qi ternyata sangat diberkati dan mempunyai bakat yang tinggi. Sebab, baik talenta dan tingkat pengolahannya ternyata hanya satu tingkat lebih rendah di bawah kakak saudari tertua."     

"Talentanya dalam Tao pedang sudah berhasil mengungguli pencapaian kakak saudari tertua."     

...     

Qi Feiyu telah berhasil membuat orang-orang merasa tercengang dengan perkataan sederhananya.     

Meski demikian, tidak peduli seperti apa para kerumunan itu memuji dirinya, namun Qi Feiyu benar-benar mengesampingkan segala puja-puji tersebut. Di waktu yang bersamaan, ia tetap bersikap tenang dan mawas diri, tanpa sama sekali memperlihatkan tanda-tanda arogan atau congkak. Alhasil, kepribadiannya yang sederhana tersebut membuat para Leluhur Setengah-Biksu merasa takjub.     

"Bagaimana mungkin?"     

Kedua mata Gai Tianjiao mulai berubah menjadi dua kobaran api.     

Wanita itu sama sekali tidak percaya bila Qi Feiyu mampu menciptakan progres yang secepat itu. Yang jelas, wanita tersebut pasti sudah menguasainya sejak lama, namun ia hanya selalu menyembunyikannya.     

Sebab, hal itu adalah sesuatu yang tidak lazim ketika Qi Feiyu memperlihatkan talenta yang brilian pada Tao pedangnya, apalagi di saat-saat seperti ini. Meski demikian, tidak ada seorangpun yang tahu terhadap apa yang sesungguhnya sedang direncanakan oleh wanita tersebut.     

Jika wanita itu berhasil mendapatkan Swordsoul Hailstone, apakah itu akan bermanfaat bagi Sekte Yin Yang?     

Qi Hong menyeringai dan berkata, "Semenjak Qi Feiyu sudah berhasil menguasai alam pertama dari Dua Pedang dalam kurun waktu satu bulan, maka Swordsoul Hailstone akan dihadiahkan kepadanya."     

Mendengar itu, Gai Tianjiao pun langsung mengambil langkah maju dan menatap ke arah Qi Hong. Setelahnya, ia berkata, "Kakak saudara keenam, saudara junior seperguruan Lin Yue masih belum datang. Bagaimana mungkin kau bisa menilai bahwa pencapaiannya jauh lebih buruk daripada Qi Feiyu?"     

Qi Hong dan Gai Tianjiao sama-sama murid Biksu Pedang Moon-burier, dan para Penjaga Pedang di Paviliun Pedang.     

Saat itu, Qi Hong membalas, "Lin Yue masih belum muncul. Bukankah itu artinya bahwa dia sudah menyerah?"     

"Bisa jadi dia sedang mengasingkan diri demi pemurnian hingga sampai lupa waktu," kata Gai Tianjiao.     

Terdapat tatapan dingin di kedua matanya, namun pria tersebut masih berusaha bersikap tenang. Saat itu, ia berkata, "Bisa jadi dia memang bermasalah. Sebab, semua orang juga tahu bahwa dia telah menembus tingkatan alam dengan sangat cepat. Jadi, mungkin saja ketahanan mentalnya sedang goyah. Bahkan, besar kemungkinan kalau dia sudah gila..."     

Pada saat ini, seseorang berseru dari balik kerumunan, "Lihatlah! Kakak saudara Lin Yue sudah datang!"     

Ketika Qi Hong mendengar perkataan tersebut, maka seketika itu pula ekspresi wajahnya berubah menjadi murung. Setelahnya, ia cepat-cepat menatap ke arah jalanan gunung.     

Qi Feiyu juga sama-sama menoleh. Meskipun ia tidak menyangka bahwa Lin Yue akhirnya akan muncul, namun ia masih bersikap tenang.     

Saat itu, ekspresi wajah Gai Tianjiao mulai bercahaya karena ia sedang merasa Namun, ketika ia melihat penampilan Lin Yue, maka seketika itu pula wajahnya langsung berubah menjadi murung, sebagaimana lelaki tersebut tampak benar-benar berantakan.     

Bukan hanya Gai Tianjiao, namun semua pertapa yang ada di sana juga merasa tercengang saat mereka menyaksikan penampilan Lin Yue.     

Pada saat ini, rambut Zhang Ruochen benar-benar sudah acak-acakan, dengan kedua mata yang semerah darah, dan wajahnya yang terlihat putih pucat. Lelaki itu tampak seperti zombie, dan bisa terjatuh kapan saja.     

"Dia adalah... Lin Yue..."     

Han Qiu pun mulai mengerucutkan bibirnya, dimana kedua matanya terlihat kaget.     

Di dalam benaknya, Lin Yue adalah seorang jenius Tao pedang yang mampu disejajarkan dengan Zhang Ruochen. Namun, bagaimana mungkin ia sampai mengorbankan dirinya sendiri hingga berada di kondisi yang seperti ini?     

Zhao Wuyan pun berusaha untuk menelan ludahnya, sebelum akhirnya berkata, "Apa yang terjadi dengannya? Menurut apa yang dikatakan oleh Setengah-Biksu Qi Hong, maka Lin Yue pasti sudah gila karena berlatih terlalu cepat."     

"Kecepatan latihannya memang benar-benar tinggi. Mungkin Lin Yue sedang menggunakan seni sihir yang tabu, hingga akhirnya dia terkena senjata makan tuan," kata salah seorang penggemar Qi Feiyu. Pria itu sedang mencibir.     

Di tempat lain, Can Dong sedang mengernyitkan dahi dan berkata menyayangkan, "Kondisinya menunjukkan bahwa dia sudah terkena efek samping dari latihan teknik pedangnya. Setelah seperti ini, apa dia masih akan disebut sebagai seorang jenius Tao pedang?"     

Pada saat ini, penampilan Zhang Ruochen memang sangat mengerikan. Ketika pertama kali dilihat, maka lelaki tersebut tampak seperti orang yang sedang kerasukan iblis.     

Beberapa orang merasa kasihan kepadanya, sementara yang lain merasa gembira ketika melihatnya dalam kondisi yang demikian.     

"Bosku, ada apa denganmu?"     

"Bos, jangan menakutiku seperti itu."     

Xun Hualiu dan Mu Jiji sedang merasa sangat khawatir jikalau Zhang Ruochen sampai kerasukan iblis, hingga mereka pun cepat-cepat bergegas ke arahnya.     

Akan tetapi, Biksu Pedang Moon-burier sedang mengamati Lin Yue lekat-lekat, yang mana tiba-tiba ia seperti menemukan sesuatu yang spesial. Setelah itu, terdapat cahaya penuh kebijaksanaan yang memancar dari kedua matanya. Di waktu yang bersamaan, ia mulai membatin, "Bagaimana mungkin? Apakah dia sudah hampir menembus alam tersebut hanya dalam kurun waktu satu bulan?"     

Ketika ia menyadari bahwa Xun Hualiu dan Mu Jiji sedang bergegas ke arah Lin Yue, maka seketika itu pula Biksu Pedang Moon-burier langsung menjentikkan jarinya. Setelah itu, terdapat setitik cahaya yang terlepas dari ujung jarinya, hingga sampai membentuk sebuah kolom cahaya pedang Chi, dimana kolom cahaya tersebut langsung menyelimuti sekujur tubuh Lin Yue.     

"BAM! BAM!"     

Xun Hualiu dan Mu Jiji pun langsung kehilangan keseimbangan masing-masing, hingga mereka berdua akhirnya terbentur oleh lapisan pedang Chi tersebut. Setelah itu, mereka berdua terhempas ke arah belakang tanpa bisa dikendalikan.     

Biksu Pedang Moon-burier langsung memperingati mereka. "Jangan ganggu dia. Dia sedang mempelajari teknik pedang."     

"Mempelajari teknik pedang?"     

Qi Hong sama sekali tidak percaya jika Zhang Ruochen benar-benar fokus melatih teknik pedangnya, hingga ia cepat-cepat menatap Biksu Pedang Moon-burier dan berkata, "Master, saya benar-benar paham bila Anda sangat menghargai bakat Lin Yue dalam hal Tao pedang, namun, saya merasa bahwa kondisinya sedang kurang baik. Sebaiknya, dia bergegas menyembuhkan diri. Jika sampai terlambat, maka konsekuensinya akan sangat sulit dibayangkan."     

Saat itu, Biksu Pedang Moon-burier langsung menatapnya tajam sambil memasang ekspresi tidak senang, sebelum akhirnya berkata, "Apa masalah bagimu jika kita harus menunggunya sejenak? Jika sebuah kecelakaan sampai terjadi, maka aku sendiri yang akan bertanggung jawab penuh atas hal tersebut."     

Mendengar itu, maka Qi Hong langsung mengeluarkan keringat dingin. Seketika itu juga, ia cepat-cepat menutup mulutnya dan melangkah mundur karena ketakutan.     

Saat itu, ia melirik ke arah Lin Yue dan membatin, "Apa dia benar-benar sedang melatih teknik pedang dan sudah mendekati alam pertama dari Dua Pedang? Master benar-benar berharap tinggi kepadanya."     

Qi Feiyu sendiri masih penuh percaya diri, tanpa sama sekali merasa gentar. Meskipun Zhang Ruochen akhirnya berhasil mencapai alam pertama di Dua Pedang, namun lelaki tersebut sama sekali tidak akan bisa mengancamnya. Selain itu, di alam pertama sendiri, di sana masih ada jarak yang terbentang lebar.     

Dua jam berlalu dengan sangat cepat.     

Ketika semua orang sudah kehilangan kesabarannya, saat itu Lin Yue – yang sedang berdiri di balik kolom cahaya – mulai mengangkat kepalanya, lalu membuka mata, dan mulai menghirup nafas dalam-dalam. Setelah itu, ia berkata sambil tersenyum, "Akhirnya aku berhasil memecahkan misteri dari Dua Pedang."     

Ketika ia kembali membuka matanya, saat itu warna merah darah sudah tidak ada di sana.     

Zhang Ruochen pun segera mengeluarkan dua buah Kristal Suci, lalu duduk bersila, dan mulai mengembalikan Tenaga Chi-nya, dengan cara menggenggam Kristal Suci tersebut di setiap tangannya.     

Semua orang sampai harus menunggu selama satu jam, sebelum akhirnya Zhang Ruochen bangkit berdiri.     

Meskipun ia masih terlihat sangat kelelahan, namun kali ini penampilannya sudah jauh lebih baik, dimana ia mulai membungkuk ke arah Biksu Pedang Moon-burier, dan berkata, "Master, terima kasih."     

Biksu Pedang Moon-burier menatap Zhang Ruochen yang berada di bawah, lalu tiba-tiba sosoknya muncul di hadapan Zhang Ruochen. Setelah itu, ia mengecap bibirnya sendiri dan berkata, "Apa kau sudah berhasil menembus alam kedua dari Dua Pedang, yakni 'Yin-Yang Chaos'?"     

"Ternyata tidak ada rahasia yang bisa disembunyikan dari penglihatan Anda," kata Zhang Ruochen sambil tersenyum.     

Seketika itu juga, hati sang Biksu Pedang langsung tersentak saat ia mendengar apa yang dikatakan oleh Zhang Ruochen.     

"Jika Zhang Ruochen benar-benar berhasil menguasai alam kedua dari Dua Pedang dalam kurun waktu satu bulan, maka pemahaman menyeluruh dan talentanya dalam hal Tao pedang benar-benar sangat brilian. Bahkan sang Kaisar Pedang yang agung tersebut, mungkin tidak setangguh dirinya."     

Apakah dia seorang mata-mata?     

Semua orang pun langsung merasa tercengang, sebagaimana mereka bisa mendengar dengan jelas percakapan antara Biksu Pedang Moon-burier dengan Zhang Ruochen.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.