Kaisar Dewa

Progres Latihan



Progres Latihan

0"Apa yang terjadi? Mengapa kalian begitu bersemangat?" tanya Zhang Ruochen.     

Setidaknya, Xun Hualiu memiliki enam luka pedang di tubuhnya, hingga jubah pertahanannya sampai robek dan penuh dengan noda-noda darah. Yang jelas, ia baru saja pulang dari sebuah pertempuran sengit.     

Selain itu, ekspresi wajahnya tampak berseri-seri dan penuh semangat, sementara tubuhnya juga bergetar karena sedang merasa gembira. "Bos, apa kau masih ingat tentang taruhanmu dengan Gai Hao?"     

Zhang Ruochen mengangguk dan berkata, "Tentu saja, aku ingat. Ada apa? Apa kau sudah bertarung melawan Pang Long?"     

Zhang Ruochen memang pernah bertaruh dengan Gai Hao; seandainya Pang Long berhasil mengalahkan Xun Hualiu di kontes pedang, maka Zhang Ruochen pasti akan memberikan sebuah Pedang Suci kepada Gai Hao.     

Namun, seandainya Xun Hualiu yang memenangkan pertarungan tersebut, maka Gai Hao harus melakukan sesuatu untuk Zhang Ruochen.     

Ketika menilai dari semangat yang diperlihatkan oleh Xun Hualiu, maka hal itu jelas, bahwa lelaki tersebut pasti sudah berhasil mengalahkan Pang Long.     

Xun Hualiu terkekeh. "Bos, seharusnya kau berada di sana. Sebab, pada saat Pang Long kalah, saat itu ada keributan dari bangku penonton. Para murid dari Istana Supreme Pure hanya bisa merasa tercengang. Mereka sama sekali tidak menyangka jika kakak saudara mereka akhirnya kalah di tanganku. Pada saat itu, ada begitu banyak saudari junior seperguruan yang menyerukan namaku karena sedang merasa kagum. Oh! Perasaan ini sangat keren!"     

"Mulai sekarang, aku akan berlatih lebih giat dengan Lord Blackie dan menjadi salah satu top master di kemudian. Sebab, hanya para top master yang akan disegani oleh orang lain."     

Zhang Ruochen menepuk-nepuk pundaknya dan berkata, "Aku turut senang jika kau masih punya kesadaran yang seperti itu."     

Ketika Zhang Ruochen bertaruh dengan Gai Hao, saat itu ia tertarik dengan Perangai Biksu Yang Spirit-nya.     

Namun, setelah bertemu dengan Gai Tianjiao, maka Zhang Ruochen pun akhirnya menyadari bahwa terdapat perbedaan yang sangat besar di antara Perangai Biksu Yang Spirit dan Fisik Extreme Yang.     

Meski demikian, semenjak ia sudah memenangkan taruhannya, maka Gai Hao harus berhutang kepadanya. Bagaimanapun juga, ia sama sekali tidak keberatan, sebab di masa depan, bisa jadi pria itu akan berguna.     

"Bos, aku berencana untuk mengadakan pesta dengan kakak-kakak saudara dari Demon Seal Yard dan bersenang-senang. Kau harus datang."     

Bagaimanapun juga, berhasil mengalahkan Pang Long adalah sesuatu yang berada di luar jangkauan Xun Hualiu. Maka dari itu, lelaki tersebut merasa perlu untuk merayakannya.     

Zhang Ruochen berkata, "Tenang saja. Tapi sebelumnya, aku ingin bertanya kepadamu terlebih dahulu. Apa kau tahu bahwa Biksu Pedang Xuanji telah melayangkan surat tantangan kepada Biksu Pedang Nine Serenity?"     

Seketika itu juga, Xun Hualiu langsung merasa superior ketika ia mendengar bahwa Lin Yue sampai harus menanyakan hal tersebut. Maka dari itu, ia segera berkata, "Tentu saja, aku tahu tentang itu. Aku yakin bahwa semua orang di Wilayah Timur juga mengetahui hal tersebut. Pertarungan hidup dan mati antara dua orang Biksu Pedang seharusnya berhasil menyita perhatian dunia."     

Mu Jiji – yang sedang duduk di sisi samping – mulai menghela nafas. "Ada yang bilang bahwa Biksu Pedang Xuanji melayangkan surat tantangan ini untuk membalaskan dendam kematian muridnya."     

Zhang Ruochen berkata kepada dirinya sendiri, "Membalaskan dendam kematian muridnya?"     

Pada saat ini, Zhang Ruochen tiba-tiba memahami sesuatu.     

Biksu Pedang Xuanji melayangkan surat tantangan untuk membalaskan dendam kematian Zhang Ruochen. Dengan demikian, maka Zhang Ruochen – yang sedang bersembunyi di balik kegelapan – akan jauh lebih aman.     

Seandainya Biksu Pedang Xuanji sama sekali tidak bereaksi terhadap kematian muridnya, maka orang-orang pasti akan curiga apakah Zhang Ruochen benar-benar mati atau tidak.     

Namun, apa yang mengejutkan Zhang Ruochen adalah, ternyata Biksu Pedang Nine Serenity mau menerima tantangan tersebut.     

Yang jelas, Biksu Pedang Nine Serenity bukanlah orang yang membunuh Zhang Ruochen, lalu mengapa ia sampai mau menerima tantangan tersebut? Selain itu, ia juga tidak pernah mengatakan kepada siapapun bahwa dirinya telah membunuh Zhang Ruochen.     

Sekarang ini, Zhang Ruochen sedang merasa bersyukur sekaligus gelisah.     

Bagaimanapun juga, Biksu Pedang Nine Serenity adalah salah satu dari tiga orang Biksu Pedang di Wilayah Timur. Yang jelas, ia bukan sosok biasa. Jika Masternya bernasib kurang beruntung, maka Zhang Ruochen pasti akan menyesali hal tersebut seumur hidupnya.     

"Bagaimanapun juga, murid Biksu Pedang Xuanji itu adalah seorang jenius yang sangat langka. Sebab, dia tidak hanya punya bakat yang tinggi terhadap teknik pedang, melainkan juga seorang master kekuatan ruang dan waktu. Jika aku yang jadi Biksu Pedang Xuanji, maka aku pasti akan melampiaskan kemarahanku atas kematian seorang murid yang sangat berbakat seperti itu."     

"Biksu Pedang Nine Serenity sampai harus membunuh seorang ksatria muda?Mestinya bukan seperti itu perilaku seorang Biksu Pedang!" Cibir Xun Hualiu.     

Agar identitasnya tidak sampai terbongkar, maka Zhang Ruochen juga berperilaku sama seperti mereka, dimana ia mulai mengumpat ke arah Biksu Pedang Nine Serenity. Setelah itu, ia pergi dengan Xun Huliu dan Mu Jiji menuju ke Demon Seal Yard.     

Pesta yang diadakan oleh Xun Hualiu sebagian besar didatangi oleh para murid inti. Beberapa murid Biksu juga hadir di sana untuk mengucapkan selamat.     

Setelah tiga ronde minum-minum, maka Zhang Ruochen pergi meninggalkan tempat tersebut dan kembali lagi ke Gunung Suci Zixia.     

"Master benar-benar menjagaku dengan baik. Aku harus melipat-gandakan semangat latihanku supaya tidak mengecewakan beliau.     

"Sudah lama beliau berharap agar aku mampu menguasai Dua Pedang sampai pada tingkatan Puncak ketika masih berada di Alam Fish-dragon. Aku harus bisa mencapai hal itu sebelum Konferensi Teknik Pedang dimulai"     

Zhang Ruochen mulai mengepalkan kedua tangannya keras-keras, sementara wajahnya berubah menjadi tegas dan penuh keyakinan.     

Tiga bulan berlalu.     

Zhang Ruochen kembali memurnikan tiga tetes Darah Suci Xuanwu dan akhirnya berhasil meningkatkan pengolahannya sampai di puncak Perubahan Kelima dari Alam Fish-dragon.     

Saat itu, tubuhnya memancarkan Tenaga Chi, sementara Lautan Chi-nya mulai membesar seperti balon. Sederhananya, ia harus menembus alam baru agar ia bisa menyerap kembali Tenaga Chi yang sempat keluar tersebut.     

Lelaki itu menghabiskan beberapa saat untuk mengatur Tenaga Chi di dalam tubuhnya, lalu mulai mengukuhkan pondasi, sebelum akhirnya berusaha untuk menembus Perubahan Keenam dari Alam Fish-dragon.     

Ia membutuhkan waktu setengah tahun untuk melakukan hal tersebut.     

Sementara itu, setengah tahun di dalam Dunia Lukisan adalah setara dengan 20 hari di dunia luar.     

Selama itu, Zhang Ruochen juga berusaha memahami misteri-misteri yang terkandung di dalam Dua Pedang, dengan cara mempelajari catatan-catatan yang pernah ditinggalkan oleh Biksu Pedang Moon-burier, Kaisar Pedang, dan Permaisuri Seribu Tulang.     

Langkah pertama adalah untuk membaca kalimat demi kalimat di dalam catatan Dua Pedang tersebut.     

Bagaimanapun juga, ia harus bisa mendapatkan pemahaman umum dari konsep Dua Pedang.     

Setidaknya, itu lebih mudah daripada langsung mempraktekkannya.     

Sederhananya, catatan-catatan Dua Pedang yang pernah ditinggalkan oleh Biksu Pedang Moon-burier adalah sesuatu yang lebih mudah untuk dipahami, hingga Zhang Ruochen hanya menghabiskan tiga hari untuk memahaminya.     

Sebab, interpretasi sang Biksu Pedang di dalam Dua Pedang memang sangat mendalam, dan setiap kalimat yang ditulis di sana mengandung kebenaran tingkat tinggi, sekaligus pencerahan-pencerahan dalam tingkatan tertentu.     

Setelah Zhang Ruochen selesai memahami satu set catatan Dua Pedang, saat itu ia merasa bahwa pemahaman Tao pedangnya sudah berkembang menjadi semakin mendalam.     

Hanya di Paviliun Pedang, maka ia bisa mendapatkan akses yang begitu mudah untuk mempelajari karya-karya terbaik milik para leluhur.     

Di dunia luar, catatan-catatan Biksu Pedang Moon-burier mungkin bisa dijual dengan harga yang sulit dibayangkan.     

Selain itu, Zhang Ruochen juga mulai membaca catatan-catatan milik Kaisar Pedang. Akan tetapi, catatan-catatan tersebut bahkan jauh lebih abstrak.     

Meski demikian, berdasarkan pada tingkat pemahaman pedangnya sekarang, yakni berada Tingkatan Lanjutan dari Alam Hati yang Terhubung dengan Pedang, maka Zhang Ruochen hanya membutuhkan waktu tujuh hari untuk mendapatkan pemahaman umum dari catatan tersebut.     

"Kaisar Pedang benar-benar layak menyandang gelar sebagai pioner dalam hal Tao pedang selama ribuan tahun belakangan. Sebab, ia memiliki pemahaman yang sangat unik, hingga membuatku merasa kagum dengannya."     

Setelah Zhang Ruochen selesai dengan catatan-catatan ini, maka ia merasa bahwa Tao pedangnya kembali menjadi semakin dalam.     

Seandainya Zhang Ruochen berlatih berdasarkan pada catatan-catatan yang pernah ditinggalkan oleh Kaisar Pedang, maka ia bisa semakin mempercepat latihannya. Namun, yang harus dilakukan adalah, Zhang Ruochen perlu menemukan lima orang pelayan wanita ahli pedang.     

Oleh karena itulah, Zhang Ruochen hanya bisa menggunakan catatan tersebut sebagai referensi untuk memahami esensi di dalamnya.     

Pada akhirnya, Zhang Ruochen juga mempelajari catatan-catatan yang pernah ditinggalkan oleh Permaisuri Seribu Tulang.     

Mungkin karena Permaisuri Seribu Tulang hidup pada zaman kuno, maka setiap kalimat yang ditulisnya benar-benar sangat misterius. Meski sudah menghabiskan waktu setengah bulan, namun Zhang Ruochen hanya mampu memahami satu pertiganya.     

Hari itu, Blackie memanggilnya dari dunia luar. "Gai Tianjiao datang kemari untuk bertemu denganmu. Jika kau tidak keluar, maka kurasa tidak ada seorangpun yang bisa menghentikannya."     

"Gai Tianjiao."     

Zhang Ruochen sama sekali tidak berani mengacuhkan wanita tersebut, jadi ia cepat-cepat keluar dari Dunia Lukisan.     

Di halaman, di sana Blackie sedang menghalangi Gai Tianjiao di depan pintu, sehingga wanita tersebut tidak bisa langsung menerobos masuk.     

Zhang Ruochen membuka pintu dan beranjak keluar. Saat itu, ia menatap Gai Tianjiao dan memberinya salam dengan menangkupkan kedua tangan ke arah depan, "Salam, kakak saudari seperguruan."     

Gai Tianjiao tersenyum ke arah Blackie yang sedang tergeletak di bawah. "Lin Yue, binatang buas peliharaanmu benar-benar superior dalam hal kebijaksanaan dan kekuatan. Bagaimana jika kau memberikannya kepadaku?"     

Di sekitar sana, terdapat beberapa pecahan-pecahan kayu dan garis-garis petir yang masih menyala. Hal itu jelas, bahwa di sana baru saja terjadi sebuah pertarungan sengit.     

Zhang Ruochen pun segera menggendong Blackie dan mulai mengelus kepalanya, sambil tersenyum. "Ini hanya seekor binatang buas. Dia sama sekali tidak tahu seberapa tangguhnya dirimu, hingga dia berani bertarung melawanmu. Jadi, aku ingin mengucapkan terima kasih karena kau tidak sampai menyakitinya."     

Karena menyadari bahwa Lin Yue sama sekali tidak ingin memberikan kucing tersebut, maka Gai Tianjiao pun tidak membicarakan apa-apa lagi tentangnya. "Apa kau ingat tentang perjanjianmu dengan Biksu Pedang Moon-burier? Kau harus menghabiskan waktu sembilan hari di dalam Paviliun Pedang di setiap bulannya. Sementara itu, sekarang sudah hampir di penghujung bulan, dan kau masih belum hadir di sana, bahkan untuk satu hari sekalipun."     

Mendengar itu, maka Zhang Ruochen mulai menggaruk kepalanya yang tidak gatal, sambil memasang ekspresi terkejut. "Aku sangat sibuk berlatih di dalam ruang pengasingan. Aku sampai lupa akan hal itu. Baiklah, mari kita pergi ke Paviliun Pedang sekarang juga."     

Hanya dalam satu kali tatapan, maka Gai Tianjiao bisa menilai bahwa tingkat pengolahan lelaki tersebut sudah berkembang pesat.     

"Hanya dalam kurun waktu setengah bulan, namun tingkat pengolahannya sudah berkembang sangat pesat. Pria ini pasti memiliki banyak rahasia yang masih disembunyikan." Batin Gai Tianjiao.     

Di sepanjang perjalanan menuju Paviliun Pedang, saat itu Gai Tianjiao diam-diam berbicara dengan Zhang Ruochen melalui gelombang suara. "Qi Feiyu menempati urutan pertama di dalam kontes."     

Zhang Ruochen mengangkat kedua alisnya dan langsung memahami situasi tersebut, "Apa dia benar-benar begitu tangguh?"     

Ada beberapa top master seperti Qin Yufan, Can Dong, dan Zhao Wuyan di antara para pertapa di Perubahan Kedelapan dari Alam Fish-dragon, dan mereka semua bukan lawan yang sepele. Bahkan, Zhang Ruochen sendiri tidak yakin apakah ia mampu mengimbangi mereka atau tidak.     

Lalu, berdasarkan pada kekuatan yang pernah ditunjukkan oleh Qi Feiyu sebelumnya, maka wanita itu tampaknya bukan kandidat ideal yang menempati urutan pertama.     

"Aku pergi ke sana untuk melihat pertarungannya melawan Qin Yufan dan Can Dong. Ternyata dia sudah berhasil menguasai tingkatan Puncak dari Satu Pedang."     

Kala itu, Zhang Ruochen langsung merasakan sesuatu yang tidak beres, sebelum akhirnya ia berkata, "Kurasa selama ini dia sedang menyembunyikan kekuatan yang sebenarnya."     

"Kurasa juga demikian."     

Gai Tianjiao menatap Zhang Ruochen dan berkata, "Sekarang ini, aku sendiri tidak bisa menemukan alasan mengapa dia sampai harus menyembunyikan kekuatannya. Apakah dia ingin berpartisipasi ke dalam Konferensi Teknik Pedang sebagai perwakilan dari Sekte Yin Yang? Jika demikian, lalu apa untungnya buat dia?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.