Kaisar Dewa

Mata Suci Cahaya Emas



Mata Suci Cahaya Emas

Menurut Luo Xinyao, maka tidak terhitung jumlah jenius di Wilayah Timur, yang bahkan lebih menakjubkan dibandingkan dengan Zhang Ruochen. Sebab, sebagian besar dari mereka adalah para keturunan Keluarga Biksu. Sementara itu, saudari senior seperguruan Luo tidak pernah menunjukkan perlakuan spesial ketika para ksatria tersebut mendatanginya.     
0

Lalu, bagaimana mungkin seorang ksatria muda dari Omen Ridge mempunyai pemahaman Seni Bela Diri yang lebih banyak dibandingkan dengan salah satu keturunan dari Keluarga Biksu?     

Pada saat Luo Xinyao ingin beranjak pergi, maka saat itu pula ia mendengar suara langkah kaki di belakangnya.     

Itu adalah Zhang Ruochen, yang sedang berjalan keluar, sambil menatap ke arah Luo Xinyao.     

Sebelumnya, Luo Xinyao baru saja mengutuk lelaki tersebut. Namun, ketika mata pria itu terpaku pada dirinya, maka ia bisa merasakan aura Seni Bela Diri sedang bergemuruh hebat ke arahnya layaknya sebuah badai yang ganas.     

"Boom!"     

Ia merasa bahwa dirinya sedang terjatuh menuju ke dalam gua es. Kemudian, sekujur tubuhnya menjadi sakit, dan seperti sedang ditusuk-tusuk oleh jarum. Lalu, ia merasakan tekanan yang luar biasa, sehingga ia mulai mundur tiga langkah.     

Ia benar-benar ketakutan saat menyaksikan tatapan mata Zhang Ruochen.     

Kemudian, ia menampilkan ekspresi ketakutan, sebab ia ketakutan jikalau sampai lelaki itu mendengar apa yang baru saja ia katakan dan membuatnya kesal. Lalu, ia cepat-cepat membungkuk ke arahnya. Sambil gemetar, ia berkata, "Saya... saya adalah pelayan saudari senior seperguruan Luo... Luo Xinyao. Salam, kakak saudara Zhang."     

Zhang Ruochen bertanya, "Apa kau adalah juga murid dari Sekolah Pasar Bela Diri?"     

Luo Xinyao tidak berani bersikap kurang ajar. Maka, ia menggelengkan kepalanya. "Bukan. Saya hanyalah anggota yang berasal dari cabang Klan Luo. Para Elder di keluarga saya mengirim saya ke Omen Ridge untuk melayani saudari senior seperguruan dan berlatih bela diri dengan beliau. Saya hanyalah seorang pelayan, tapi saudari senior seperguruan Luo memanggil saya sebagai saudari junior seperguruan, dan bukan seorang pelayan."     

Saat menyaksikan ekspresi aneh Luo Xinyao, maka Zhang Ruochen akhirnya menyadari bahwa auranya sedang terlihat. Ia baru saja menembus ke alam baru, sehingga belum sanggup mengendalikan kekuatannya secara keseluruhan.     

Luo Xinyao bisa menderita stres yang berat bila terus berada di bawah tekanan aura yang tak tertandingi semacam itu.     

Faktanya, Zhang Ruochen tidak mendengar apa yang wanita itu bicarakan, karena ia pun sedang merasa kelelahan.     

Kemudian, ia melepaskan Pola Ruang dan mengendalikan kembali auranya.     

Seketika itu juga, Luo Xinyao bisa merasakan tekanan yang sedang dialami mulai menghilang, namun keringatnya telah berhasil membuat bajunya basah, sehingga ia terlihat seperti seekor binatang yang terlihat memilukan. Kemudian, ia mengambil nafas dalam-dalam dan menghibur dirinya sendiri bahwa kakak saudara Zhang adalah orang yang berpikiran terbuka, sehingga sama sekali tidak terusik dengan perkataannya yang tidak sopan.     

Sementara itu, Zhang Ruochen berkata, "Tunjukkan jalannya!"     

Di bawah bimbingan wanita tersebut, maka Zhang Ruochen dengan segera tiba di kediaman latihan Luo Shuihan.     

Kediaman latihan tersebut cukup luas. Baru-baru ini, wanita itu mendapatkan fasilitas yang demikian karena berhasil menjadi seorang murid Peringkat Bumi.     

Terdapat beberapa hiasan tembok, batu-batuan, serta ukiran paviliun di sepanjang sungai. Kediaman ini juga mempunyai lapangan seni bela diri yang luas, kemudian kandang-kandang binatang buas, paviliun-paviliun besar, dan taman-taman yang penuh dengan berbagai macam variasi tanaman herbal yang eksotik. Di tempat ini, lingkungan yang tersaji cukup cantik dan tenang. Selain itu, Energi Chi yang terdapat di sana juga lebih kaya bila dibandingkan dengan tempat lain.     

Tempat ini adalah tempat muasal kebahagiaan, tempat dimana para peri tinggal.     

Luo Shuihan adalah sosok yang indah sekaligus lembut.     

Sambil duduk di atas tangga batu permata, maka Luo Shuihan telah menatap Zhang Ruochen dari kejauhan. Lalu, ia berkata,, "Saudara junior seperguruan Zhang, sepertinya ada beberapa hal yang sedang kau pikirkan."     

Zhang Ruochen menjadi sedikit terkejut dengan perkataannya, sebelum akhirnya ia mengambil tempat duduk. Lalu, ia tersenyum dan berkata, "Saudari senior seperguruan memang cerdas. Sebab aku tidak bisa menyembunyikan apa-apa ketika berada di depanmu."     

Wanita itu tersenyum tipis, "Tingkat pengolahan Seni Bela Diri-mu memang menakjubkan. Seharusnya aku tidak mengusikmu."     

Zhang Ruochen tidak ingin mengutarakan perasaannya, jadi ia hanya tertawa, "Saudari senior seperguruan, sepertinya kau bisa melihat tingkat pengolahanku?"     

Luo Shuihan menggelengkan kepalanya pelan dan berkata, "Hanya sedikit. Tapi terdapat begitu banyak yang tidak bisa aku baca. Lalu, aku teringat bahwa hari ini kau menanyakan padaku terkait sebuah Mata Suci atau Tubuh Suci. Sekarang, aku bisa mengatakannya padamu..."     

"Jika itu adalah hal yang rahasia, maka kau tidak perlu memberitahukannya padaku."     

Itu hanya sebuah pertanyaan santai. Meskipun Zhang Ruochen penasaran terhadapnya, tapi ia tidak ingin mengetahui rahasia Luo Shuihan.     

Sebab, rahasia dari seorang ksatria adalah lubang keramat masing-masing.     

Luo Shuihan berkata, "Itu bukan sebuah rahasia. Maka, tidak masalah jika aku harus memberitahumu. Kau mestinya tahu jika semua keturunan Biksu mempunyai sedikit Darah Suci di tubuh mereka. Lalu, jika Darah Suci tersebut tersadarkan, maka kemampuan spesial akan menjadi menjadi hidup, atau bahkan bisa menyucikan kualitas fisik."     

Zhang Ruochen memberi komentar, "Tingkat kemungkinan Darah Suci untuk bisa tersadarkan adalah sangat kecil, dan proses penyuciannya pun sangat rendah. Lalu, diantara jutaan keturunan para Biksu, aku tidak yakin bila terdapat satu keturunan yang mempunyai sepasang Mata Suci."     

"Tapi itu adalah aku. Sebab aku telah berhasil membuka Mata Suci Cahaya Emas," katanya.     

Kemudian, kedua pupil hitamnya mulai mengeluarkan garis-garis cahaya emas, sebelum akhirnya dua garis tersebut memancarkan dua cahaya emas yang menyilaukan.     

Saat wanita itu mengaktifkan Mata Suci Cahaya Emas, maka auranya meningkat secara masif. Kedua matanya bahkan setajam pedang, dan bisa digunakan untuk melihat apapun di dunia ini.     

Sambil duduk di sebelahnya, maka Zhang Ruochen mulai merasakan tekanan yang besar. Lalu, ia mulai mengaktifkan kekuatan Pola Ruang dan menghalau tekanan Mata Suci-nya.     

Berkat kemampuan Pola Ruang, maka ia masih bisa terlihat tenang. Lalu, ia berkata, "Jika kau menggunakan kekuatan Mata Suci Cahaya Emas, maka kau bisa mendapatkan rangking yang lebih tinggi di Peringkat Bumi."     

Luo Shuihan menarik kembali kekuatan Mata Suci-nya dan mulai merendah, "Aku bukan tandinganmu, bahkan jika aku menggunakan Mata Suci Cahaya Biksu. Zhang Ruochen, apa kau tahu mengapa aku mengundangmu datang kemari?"     

Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya pelan, "Belum. Aku belum tahu."     

Luo Shuihan berkata, "Meskipun Mata Suci Cahaya Emas cukup tangguh, tapi bila dibandingkan dengan Tubuh Suci Cahaya Emas, maka hal tersebut masih sangat jauh. Lalu, jika aku berhasil menguasai Tubuh Suci Cahaya Emas, maka aku bisa meningkatkan pengolahan Seni Bela Diri-ku lebih tinggi lagi."     

Ekspresi di kedua matanya terlihat sayu; Zhang Ruochen tidak bisa melihat apa-apa, selain wanita itu mulai mengeluh perihal Seni Bela Diri-nya.     

Mata Suci Cahaya Emas merupakan mata seorang ksatria yang telah mengalami penyucian. Itu berarti bahwa seorang ksatria tersebut mempunyai mata Biksu.     

Lalu, Tubuh Suci Cahaya Emas berarti bahwa penyucian terhadap sekujur tubuh ksatria. Hal itu membuat tubuh ksatria tersebut menjadi suci, dan tanpa kecacatan yang berarti.     

Perbedaan antara keduanya adalah seperti ubin dan seluruh istananya.     

Sejak era kuno, para ksatria yang telah menyadarkan Perangai Biksu masing-masing, adalah mereka yang telah berhasil mencapai level Petarung Jenius Tujuh-alam. Maka, mereka semua tidak terkalahkan dalam kurun waktu tertentu.     

Itu menjelaskan bahwa jika seorang ksatria mempunyai Tubuh Suci, selama ia tidak mati, maka ia berpotensi menjadi seorang Biksu.     

Zhang Ruochen berkata, "Ada yang bisa aku bantu mengenai Tubuh Suci Cahaya Emas?"     

"Aku hanya berspekulasi. Tapi aku tidak yakin."     

Luo Shuihan menggulung lengan bajunya dan mengeluarkan sebuah Glyph Suci Setengah-Biksu, lalu mengayunkan jemarinya. Kemudian, Glyph tersebut terbang dan melayang beberapa meter di atas permukaan tanah.     

Itu adalah Glyph Suci Setengah-Biksu versi asli yang pernah dilukis oleh Luo Xu.     

"Apa kau ingat bahwa aku pernah bilang mengenai leluhurku yang meninggalkan teknik Seni Bela Diri di dalam Glyph-Suci Setengah-Biksu? Kemudian, tidak ada seorangpun di dalam Klan Luo yang bisa mengurainya.     

"Menurut leluhurku, ketika beliau masih muda, maka beliau tidak sengaja menciptakan Seni Bela Diri, yang mana itu membuatnya mencapai Alam Biksu."     

"Seiring berjalannya waktu, ketika beliau telah mencapai Alam Setengah-Biksu, maka beliau tidak bisa menurunkannya secara langsung. Oleh karena itulah, beliau meninggalkannya di dalam Glyph Suci ini."     

Luo Shuihan menambahkan, "Ketika leluhurku menemukan bahwa aku mempunyai Mata Suci Cahaya Emas, maka saat itu pula beliau memberikan Glyph ini padaku. Lalu, beliau menambahkan bahwa jika aku sanggup mendapatkan Seni Bela Diri di dalamnya, maka aku mempunyai kemungkinan itu mendapatkan Tubuh Suci Cahaya Emas."     

"Aku mengerti."     

Zhang Ruochen bertanya, "Bagaimana caranya aku bisa membantumu?"     

Luo Shuihan membalas, "Terakhir kalinya ketika kita masuk ke dalam Glyph Suci Setengah-Biksu, maka kau mengatakan padaku bahwa kau melihat seorang sosok yang sedang melayang di atas permukaan air. Oleh karenanya, aku berspekulasi bahwa mungkin itu adalah Seni Bela Diri yang ditinggalkan oleh beliau."     

Zhang Ruochen tersenyum. "Aku hanya melihat sebuah bayangan, dan bayangan itu menghilang dengan sangat cepat. Mungkin saat itu pandangan mataku hanya sedang kabur."     

Luo Shuihan berdiri. Lalu, ia berjalan menuju ke Glyph Suci Setengah-Biksu, dan berkata, "Faktanya, aku memang tidak terlalu berharap. Tapi, aku masih harus memaksimalkan segala kesempatan, benarkan?"     

Saat menyaksikan Luo Shuihan yang cantik sedang berdiri di bawah Glyph Suci, maka seketika itu pula Zhang Ruochen menjadi tenang, dan berhasil mengusir kegelisahannya.     

Kemudian, ia berkata, "Baiklah! Aku akan masuk kembali ke dalam Glyph Suci dan mencatat Seni Bela Diri yang telah ditinggalkan oleh Leluhur Luo Xu, agar aku bisa membantumu."     

Luo Shuihan melirik ke arah belakang dan menunjukkan senyum yang teramat manis.     

Seperti sepoi angin, maka senyuman itu berhasil membuatnya lebih rileks. Lalu, ia mulai merasakan sensasi ketenangan, sehingga membuat dirinya seolah masuk ke dalam dunia yang cantik, dan membuatnya sanggup melupakan segala hal-hal buruk yang terjadi di kehidupan yang sebelumnya, maupun di kehidupan yang sekarang. Meski demikian, ia tidak boleh terdistraksi oleh apapun, sehingga ia harus berkonsentrasi agar mampu mendapatkan Seni Bela Diri tersebut.     

Zhang Ruochen mencoba untuk memberikan tekanan pada iblis di hatinya, dengan membantu wanita tersebut.     

Chi Yao adalah iblis di hatinya.     

"Mari kita masuk ke dalam dunia Glyph!"     

Luo Shuihan menutup matanya, lalu ia melepaskan Kekuatan Batin, dan menggabungkan itu menjadi titik cahaya. Kemudian, ia terbang menuju ke dalam dunia Glyph Suci Setengah-Biksu.     

Zhang Ruochen juga menutup matanya dan mulai duduk tenang, serta melakukan meditasi.     

"Swoosh!"     

Beberapa saat kemudian, mereka sekali lagi masuk ke dalam dunia Glyph. Sementara itu, di bawah kaki mereka adalah kali, sungai kecil, muara, dan sungai. Mereka bisa mendengar dengan jelas suara aliran air, yang saling bertabrakan satu sama lain, dengan suara kecipak.     

Setiap aliran air itu melambangkan Kekuatan Arwah Luo Xu. Hanya dengan berhasil melalui aliran air tersebut, maka mereka bisa menjelajah lebih jauh.     

Mereka secara beriringan mulai melangkahkan kakinya di permukaan air dan mengarah ke lautan.     

Kekuatan Batin milik Zhang Ruochen adalah lebih tangguh dibandingkan dengan wanita tersebut, maka ia telah bergerak lebih jauh, dan mulai berada di sekitar sungai besar yang menghadap ke lautan.     

Kemudian, ia duduk bersila di dalam air. Kali ini, ia tidak sedang mempelajari Kekuatan Batin, namun mencoba untuk mendapatkan gambaran ilusi dari Seni Bela Diri.     

Namun, semakin ia mencoba untuk mendapatkannya, maka seketika itu pula Seni Bela Diri milik Leluhur Luo Xu tampak semakin menjauhinya.     

Satu hari telah terlewati. Zhang Ruochen belumendapatkan apa-apa.     

Mereka berdua meninggalkan dunia Glyph. Wanita itu melirik ke arahnya.     

Ia menggelengkan kepalanya pelan dan berkata, "Mungkin terakhir kali kita masuk, saat itu memang mataku sedang kabur."     

"Jangan khawatir tentang itu," kata wanita tersebut. "Tentu saja, memang benar itu adalah hal yang baik untuk berlatih Seni Bela Diri, tapi kita tidak perlu memaksakan diri, sehingga nantinya tidak menjadi iblis di dalam hati."     

"Kau benar." Balasnya. "Sebab semakin kita mempedulikannya, maka hal tersebut akan dengan mudah mengembangkan iblis di dalam hati. Meski demikian, aku masih ingin mencobanya kembali. Aku membutuhkan waktu tujuh hari. Dan jika aku tidak sanggup mendapatkan Seni Bela Diri yang telah diturunkan oleh beliau, maka aku akan menyerah."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.