Kaisar Dewa

Siapa yang menjadi Iblis?



Siapa yang menjadi Iblis?

0"Sepertinya wanita ini benar-benar terluka parah!"     

Zhang Ruochen mulai menekan jarinya ke pergelangan tangan Huang Yanchen, ia mengirimkan sebuah gelombang Tenaga Chi ke dalam Jalur Aliran Chi milik wanita itu. Lalu, Tenaga Chi yang terdapat di dalam tubuh wanita itu membentuk sebuah sirkulasi energi vital yang besar.     

Penggunaan Tenaga Chi untuk memeriksa tubuh seseorang ksatria yang terluka adalah hal umum yang biasa dilakukan oleh para ksatria.     

"Dia adalah seorang ksatria yang berada di tingkatan Puncak dari Alam Hitam. Maka Tenaga Chi miliknya benar-benar kaya sekaligus kuat. Tetapi bagaimana mungkin ia bisa terluka parah seperti ini?"     

Setelah memeriksa luka yang diderita oleh Huang Yanchen, Zhang Ruochen menyadari bahwa ia telah memukul wanita itu terlalu keras. Ia telah menghancurkan tiga Jalur Aliran Chi yang ada di tubuh Huang Yanchen.     

Saat itu, Zhang Ruochen tidak menyangka bahwa wanita ini benar-benar tidak sedang dalam posisi bertahan, untuk itulah Zhang Ruochen menghantamnya keras-keras.     

"Karena dia mencoba untuk menjebakku demi satu tujuan, tapi mengapa dia tidak siap siaga? Apakah ini hanyalah kesalahpahaman?"     

Kedua alis mata Zhang Ruochen bertemu di satu titik. Ia menatap Huang Yanchen yang sedang pingsan di lantai, lalu menggelengkan kepala pelan. Ia mengeluarkan sebuah botol yang berisi Pil penyembuhan Jalur Aliran Chi dari ruangan Jimat Ruang dan Waktu. Ia mengambil sebutir pil dan memasukkan pil itu ke mulut Huang Yanchen.     

Sulit untuk tidak mengakui bahwa Huang Yanchen benar-benar sangat cantik. Sebagaimana misal, bibir merah yang basah itu benar-benar menggoda. Sepertinya bibir itu memang memiliki daya pikat yang luar biasa sehingga membuat sesiapa ingin sekali mencium bibirnya.     

Meskipun Huang Yuanchen, Duanmu Xingling, dan Luo Shuihan adalah tiga iblis wanita yang ada di Kampus Barat, namun mereka adalah juga tiga gadis tercantik. Sepertinya memang Tuhan telah menganugerahi ketiga wanita itu dengan kelebihan di atas rata-rata.     

Mereka tidak hanya dianugerahi talenta luar biasa dalam Seni Bela Diri, namun juga kecantikan yang tiada tandingannya.     

Tidak terhitung banyaknya murid lelaki yang ada di Kampus Barat selalu bermimpi ingin mencium Huang Yanchen. Tapi sayangnya, tidak seorangpun dari mereka berani melakukan itu.     

Sekarang ini, kesempatan itu tepat berada di depan Zhang Ruochen. Ia hanya perlu untuk menurunkan kepalanya sedikit, sehingga ia bisa mencuri satu ciuman dari bibir Huang Yanchen.     

Zhang Ruochen bukanlah jenis orang yang akan mengambil kesempatan dalam situasi seperti ini, maka ia segera mengalihkan pandangannya. Ia meletakkan tangan yang lain di tengkuk Huang Yanchen dan mulai mengalirkan Tenaga Chi Permata Suci ke dalam tubuh wanita itu. Ia melakukan itu agar Huang Yanchen dapat menyerap Pil yang diberikan dengan sempurna.     

Hari berikutnya, ketika Huang Yanchen siuman, ia menemukan dirinya sedang berbaring di ranjang yang ia kenali. Seluruh tubuhnya terasa sakit, bahkan untuk menggerakkan satu jari pun terlampau susah.     

Apa yang terjadi kemarin malam?     

Ia mencoba mengingat-ingat peristiwa itu.     

Perhalan-lahan, Huang Yanchen mulai mengingat apa yang sedang terjadi semalam.     

Semalam, ketika ia sedang mandi, ia diintip oleh Pangeran Kesembilan dari Yunwu Commandery, itu adalah Zhang Ruochen. Mengintip seseorang yang sedang mandi adalah tindakan yang buruk, apalagi orang cabul itu sampai menyerang dirinya hingga pingsan... Tunggu orang cabul itu tidak mungkin mendapat ide saat melihat tubuhnya sehingga ia ingin melakukan hal yang tidak-tidak pada wanita itu, kan?"     

Jika tidak, maka mengapa orang cabul itu memutuskan untuk mengintip seorang wanita saat mandi lalu menyerangnya?     

Itu bisa dipastikan bahwa seorang lelaki cabul itu memang berniat macam-macam pada wanita itu.     

Setelah mendapat kesimpulan di kepalanya. Wajah Huang Yanchen mulai memucat.     

"Mengapa aku berada di ranjang? Baju siapa yang aku kenakan?"     

Pikiran Huang Yanchen menjadi tidak karuan. Ia berpikir bahwa dirinya telah ternodai, dan itu membuatnya hampir pingsan. Jika ia tidak terluka parah, maka ia pasti akan membunuh Zhang Ruochen.     

Kepala wanita itu terasa pusing dan ia melihat Zhang Ruochen sedang duduk di dalam kamar. Mendapati pemandangan tampak punggung dari lelaki itu, Huang Yanchen menduga bahwa lelaki itu sedang menghitung sesuatu.     

Apa yang membuat Huang Yanchen menjadi gelisah adalah fakta bahwa Zhang Ruochen hanya menggunakan pakaian dalam, dan jubah yang lelaki itu kenakan sekarang ini sedang berada di tubuh Huang Yanchen.     

Maka tidak perlu lagi menebak-nebak. Lelaki itu pasti telah melakukan apa yang ingin ia lakukan.     

Harapan terakhir Huang Yanchen pupus, tiba-tiba air mata mulai nampak dari ujung matanya. Ia sungguh menyesali hal itu. Jikalau ia menyadari akan seperti ini hasilnya, maka seharusnya ia membuang niat untuk menyingkirkan lelaki ini saat pertama kali mereka bertemu.     

Setelah Zhang Ruochen menggunakan Tenaga Chi miliknya untuk mengobati Huang Yanchen dan melihat bahwa kondisi wanita itu telah stabil, ia menggendongnya dan membawa wanita itu ke kamarnya. Ia meletakkan wanita itu di ranjangnya, dan membiarkan wanita itu beristirahat dengan tenang.     

Perlu dicatat, saat itu Huang Yanchen tidak mengenakan pakaian apa-apa ketika ia sedang mandi. Zhang Ruochen bukanlah orang yang memiliki kepribadian yang buruk, sehingga emosi miliknya sungguh stabil. Apa yang ia lakukan adalah melepas jubah bagian luarnya dan menggunakan itu untuk membungkus tubuh Huang Yanchen yang sedang telanjang.     

Itu mungkin karena terjadi sebuah kesalahpahaman di malam itu.     

Saat ini, Zhang Ruochen sedang menghitung stok Kristal Suci, koin-koin perak, Senjata Suci Bela Diri, Pil-Pil, Obat Suci, formula Olahraga, dan instruksi teknik bela diri yang berhasil ia kumpulkan dari mayat para ksatria Square Commandery.     

Itu adalah harta rampasan yang melimpah!     

Perlu diketahui, seluruh 98 ksatria yang telah mati di tangan Zhang Ruochen dan Zi Qian adalah para jenius-jenius muda. Mereka semua adalah ksatria Seni Bela Diri yang bertalenta dari Alam Hitam sekaligus memiliki cukup banyak sumber daya latihan.     

Tentu saja, sebagian besar dari mereka dibunuh oleh Zi Qian.     

Setelah menghitung stok, harta rampasan kali ini benar-benar mengejutkan Zhang Ruochen.     

2.483 Kristal Suci.     

174 Senjata Suci Bela Diri. Diantara senjata itu, ada 21 senjata level dua, 107 senjata level tiga, 45 senjata level empat, bahkan ada juga satu buah Senjata Suci Bela Diri level lima.     

Terdapat juga 368 botol Pil, Triple-purity Pil Tenaga Chi, Pil Darah Beku, Pil Batu Suci... dan beberapa jenis pil-pil lainnya. Diantara pil-pil itu, sebagian besar adalah Pil kelas dua, meskipun ada juga beberapa botol Pil kelas tiga. Lebih jauh, Pil Darah yang dibawa oleh ksatria-ksatria itu juga belum dihitung.     

Terdapat 48 pon Obat Suci. Dan semua disimpan di dalam kantung kain.     

Selain beberapa di atas, terdapat juga beberapa buku manual olahraga dan teknik bela diri. Sebagian besar dari buku-buku itu adalah berasal dari Tingkatan Manusia, dan Zhang Ruochen tidak menganggap buku-buku itu sebagai barang berharga.     

Sumber daya latihan jenis lain, para ksatria yang tumbang itu juga membawa beberapa koin perak. Jumlah keseluruhan setelah dihitung adalah 30.000 koin perak. Itu bukan bertujuan untuk menjelaskan bahwa ksatria-ksatria itu miskin, tapi para ksatria itu telah menukar koin perak mereka dengan Kristal-Kristal Suci dan Pil-Pil Darah, dimana dua benda terakhir memang lebih mudah dibawa kemana-kama.     

"Tidak bisa dipercaya bahwa begitu banyak sumber daya latihan yang berhasil kami peroleh. Jumlah yang demikian dapat memenuhi kebutuhan untuk waktu yang cukup lama. Tidak menghenrankan bahwa Zi Qian bersikeras untuk memburu para ksatria-ksatria dari Square Commandery saat berada di Omen Ridge. Ini benar-benar hasil yang menakjubkan! Sebab jika kami sampai melewatkan kesempatan itu, maka sepertinya tidak akan ada lagi kesempatan kedua."     

2.483 Kristal-Kristal Suci adalah setara dengan 2.483.000 koin perak. Itu sepertinya adalah rata-rata kekayaan yang dimiliki oleh keluarga kelas tujuh.     

174 Senjata Suci Bela Diri dapat dijual dengan harga sekitar 3.000.000 koin perak.     

Ratusan botol Pil-Pil, Pil Darah berkualitas tinggi, beberapa pon Obat Suci, dan beberapa buku manual olahraga serta teknik bela diri, semua itu setidaknya dapat dijual dengan harga beberapa juta koin perak.     

Hasil rampasan dari membunuh para ksatria dari Square Commandery benar-benar menggiurkan. Kekayaan yang ada di tangan Zhang Ruochen adalah sama seperti kekayaan milik keluarga kelas tujuh teratas.     

Seluruh kekayaan dari Keluarga Lin belum mampu mengimbangi kekayan yang dimiliki oleh Zhang Ruochen.     

Perlu dicatat, kekayaan yang ada di tangan Zhang Ruochen saat ini adalah hasil dari rampasan dari 100 ksatria-ksatria Alam Hitam. Para ksatria itu adalah para jenius Alam Hitam dan pasti lebih kaya daripada ksatria normal Alam Hitam lainnya.     

"Zi Qian hanya ingin mengambil Kristal Suci dan koin perak. Maka seharusnya 2.000 Kristal Suci itu cukup untuknya, dan aku akan menyimpan sisanya untukku sendiri. Lalu untuk 30.000 koin perak, mungkin dia tidak akan menganggap koin-koin ini berharga."     

Zhang Ruochen meletakkan 2.000 Kristal Suci di kantung lain, ia akan memberikan kantung itu pada Zi Qian esok hari. Lagipula, 98 dari ksatria-ksatria Alam Hitam, 96 diantaranya adalah dibunuh oleh Zi Qian. Zhang Ruochen hanya mengambil sedikit dari Kristal-Kristal Suci dan koin-koin perak.     

Setelah merapikan benda-benda itu, Zhang Ruochen mengambil sebuah Senjata Suci Bela Diri kelas lima, itu adalah pedang bulan sabit. Ia menggenggam pedang itu di tangannya.     

Pedang itu adalah senjata milik Qing You, namanya adalah "Celurit Pembunuh".     

Meski tanpa mengalirkan Tenaga Chi untuk mengaktifkan inskripsi-inskripsi yang ada, Zhang Ruochen masih bisa merasakan aura tipis yang keluar dari Celurit Pembunuh.     

Pedang itu sungguh ideal bila dikategorikan ke dalam Senjata Suci Bela Diri kelas lima. Sebab pedang itu lebih tajam sekaligus lebih kuat daripada Pedang Berkilau miliknya. Senjata itu senilai dengan 100.000 koin perak.     

Pedang Berkilau adalah sebuah Senjata Suci Bela Diri kelas empat, dan tidak bisa dibandingkan dengan Celurit Pembunuh.     

Saat ini, Zhang Ruochen mendengar suara dari Huang Yanchen yang ada di belakangnya. "Ba...jingan, apa... apa yang kau lakukan padaku?"     

Zhang Ruochen melihat Huang Yanchen yang sudah siuman dan hatinya bergejolak. Ia berjalan menuju ke wanita itu, ia ingin bertanya dan melakukan klarifikasi terhadap peristiwa yang terjadi semalam.     

Mungkin semalam adalah seorang Zhang Ruochen yang sedang bertindak ceroboh.     

Namun, Zhang Ruochen lupa untuk menyarungkan Celurit Pembunuh itu. Maka ia terlihat sedang menggenggam sebuah pedang yang dingin, tajam, serta berkilau itu, pada saat ia berjalan menuju ke Huang Yanchen. Di wajahnya, terbersit sebuah senyuman tipis.     

Zhang Ruochen mencoba untuk memberikan sebuah senyuman yang ramah, namun Huang Yanchen tidak melihat senyum miliknya memiliki arti yang demikian.     

Wanita itu mengira bahwa Zhang Ruochen akan membunuhnya jikalau sampai ia membocorkan kejadian semalam.     

Saat melihat Celurit Pembunuh di tangan Zhang Ruochen dan juga senyum sinis di wajahnya, Huang Yanchen menjadi pucat dan ketakutan. Tubuhnya menjadi gemetar, namun ia hanya bisa berpura-pura tenang. "Apa... apa yang akan kau lakukan?" tanya wanita itu.     

Meskipun ia adalah seorang ksatria tingkatan Puncak dari Alam Hitam, ia adalah juga seorang wanita muda sekaligus cantik. Dan sekarang ini, ia sedang berada di puncak kekhawatirannya. Bagaimana mungkin ia tidak menjadi takut?     

Dari kacamata wanita itu, Zhang Ruochen adalah seorang lelaki keji dan iblis berhati dingin. Maka bisa dipastikan, bahwa lelaki itu mampu memperkosa dan membunuhnya.     

Zhang Ruochen menatap Huang Yanchen, ia tersenyum ramah. Ia dengan lembut mengayunkan lengannya, lalu berkata, "Nona Huang, jangan takut! Apa yang terjadi semalam bukan sepenuhnya salahku kan, apa kau setuju?"     

Ketika Zhang Ruochen mengayunkan lengannya, Celurit Pembunuh itu juga mengikuti gerakan tangannya.     

Sebuah gerakan yang ramah terlihat seperti sesuatu yang mengancam.     

Huang Yanchen menggertakkan gigi-giginya, ia menatap Celurit Pembunuh di tangan Zhang Ruochen. Wanita itu mengambil nafas dalam-dalam. Sebagaimana situasi menjadi lebih sulit, ia harus bisa menenangkan dirinya terlebih dahulu.     

Di bawah "sikap" Zhang Ruochen, ia tidak bisa berbuat apa-apa. Huang Yanchen menganggukkan kepalanya dan menahan malu. Ia menggertakkan giginya dan menjawab pelan, "Kau benar, itu semua adalah salahku."     

Sungguh memalukan! Sungguh memalukan!     

Iblis ini tidak hanya sedang merendahkannya tetapi juga memaksa wanita itu untuk mengakui bahwa apa yang terjadi adalah kesalahannya!     

Huang Yanchen akhirnya membenci Zhang Ruochen sampai ke ubun-ubun.     

"Aku harus bersikap tenang. Meski aku harus menerima tuduhan itu, nanti saat pengolahanku telah pulih, maka aku akan memiliki kesempatan untuk membalas dendam dengannya atas penghinaan ini." Kata Huang Yanchen dalam hati.     

Zhang Ruochen mengangguk. Ia berpikir bahwa Huang Yanchen tidak seburuk yang ia kira. Setidaknya, wanita itu mau mengakui perbuatannya.     

Ia tetap tersenyum, lalu berkata, "Apa kau tahu bahwa yang kau lakukan adalah salah?"     

Huang Yanchen berpikir terlalu jauh sehingga ia menjadi lebih marah.     

Namun, saat melihat lagi Celurit Pembunuh di tangan Zhang Ruochen, ia menaklukkan dirinya sendiri, lalu menjawab dengan suara gemetar, "Aku... aku seharusnya tidak mandi di kolam itu... aku memang salah... itu adalah aku yang ingin menggodamu. Kau tidak salah apa-apa."     

Huang Yanchen bersumpah bahwa saat dirinya pulih, ia pasti akan membuat Zhang Ruochen terkencing-kencing.     

Zhang Ruochen mengangguk lagi. Ia menyadari sesuatu bahwa semua yang terjadi semalam adalah persis seperti apa yang ia duga. Wanita itu ingin menyingkirkan dirinya. Untungnya, Zhang Ruochen menyerang dan melukai wanita itu terlebih dahulu. Jika tidak, maka ia akan bernasib lebih buruk daripada Yuchi Tiancong. Lalu, wanita itu pasti akan mematahkan kakinya menjadi dua.     

Zhang Ruochen menatap Huang Yanchen lekat-lekat. Lalu, ia duduk di tepi ranjang, dan berkata, "Untuk tahu terhadap kesalahanmu sendiri adalah hal yang baik. Lagipula kejadian semalam juga bukan sesuatu yang besar, dan aku tidak akan memasukkannya ke dalam hati. Ah! Karena kau telah siuman, aku harus melakukan sesuatu yang lain, maka aku akan pergi keluar. Aku akan kembali nanti untuk memeriksa keadaanmu."     

Saat melihat Zhang Ruochen menuju pintu keluar, wajah Huang Yanchen menjadi lebih pucat. Apakah iblis itu akan kembali lagi malam ini?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.