Kaisar Dewa

Wanita Iblis Pembunuh



Wanita Iblis Pembunuh

0"Clash!"     

Huang Yanchen mengeluarkan sebuah pedang biru kerajaan. Ia menggetarkan lengannya dan mulai mengaktifkan inskripsi dimana garis-garis Semburan Pedang yang tangguh mulai terlihat. Itu berubah menjadi sebuah pedang angin dan diayunkan ke arah Jendral Hong Ye.     

Terdapat begitu banyak pedang angin yang mengenai armor milik Jendral. Terdengar sebuah suara yang memekakkan telinga sekaligus membuat sebuah goresan berwarna putih yang terlihat di armor itu.     

"Armor Kegelapan 11 Lapis." Huang Yanchen menyipitkan matanya dan menatap ke arah armor Jendral Hong Ye.     

Satu lapisan dari Armor Kegelapan adalah 53 kilogram sedangkan 11 lapisan adalah memiliki berat 583 kilogram.     

Para sersan umumnya hanya mampu menggunakan satu lapisan.     

Hanya para master Alam Bumi yang berani mengenakan 10 lapisan atau lebih.     

Jendral Hong Ye terkejut dengan gerakan gadis itu. Ia tidak berani meremehkan gadis itu, sebab ia bisa mengaktifkan begitu banyak Semburan Pedang berbentuk pedang angin dengan hanya menggetarkan pedang.     

Tidak ada seorang ksatria dari Alam Hitam yang bisa mengeluarkan teknik tangguh semacam itu.     

"Mungkin dia adalah salah satu Ksatria dari Alam Hitam?" Jendral Hong Ye penasaran.     

Huang Yanchen berkata dingin, "Armor Kegelapan 11 lapis tidak akan mampu melindungi nyawamu, bahkan 20 lapis sekalipun!"     

Jendral Hong Ye meyakinkan dirinya dan bertanya, "Wanita muda, bolehkah aku tahu namamu?"     

"Huang Yanchen, dari Sekolah Pasar Bela Diri," jawabnya.     

"Huang Yanchen, rangking 103 di Divisi Hitam." Jendral Hong Ye tampak terkejut. Ia tidak pernah menyangka akan bertemu dengan seorang Ksatria Divisi Hitam.     

Tiba-tiba, Huang Yanchen memutar Pedang Kristal Biru miliknya dan memainkan Sembilan Langkah Pemicu Angin. Ketika ia membuat langkah pertama dan berada satu meter di atas tanah, ia melaju sepuluh meter ke depan. Langkah kedua, ia berada dua meter di atas tanah dan bergerak maju mencapai jarak 20 meter lain. Dan langkah ketiga, ia sudah berada di atas kepala Jendral itu.     

Kedua lengannya menggenggam pedang kuat-kuat dan mengalirkan Tenaga Chi ke dalam pedang. Ia telah mengaktifkan 33 inskripsi yang terdapat di pedang itu. Ia melepaskan Semburan Pedang berwarna biru dengan panjang tujuh meter dan mengayunkan pedangnya ke arah bawah.     

Jendral Hong Ye tidak memiliki pilihan lain selain mengayunkan tombak kerajaan dan melindungi dirinya sendiri.     

"Boom!"     

Kekuatan dari Pedang Kristal Biru itu benar-benar cukup kuat. Dan itu membuat lengannya berubah menjadi mati rasa. Tombak kerajaan yang berada di genggamannya hampir terjatuh.     

Ketika Huang Yanchen menyadari bahwa Jendral Hong Ye sedang menangkis pedangnya, ia dengan segera berganti gerakan dan mengayunkan lagi serangan pedang ke arah lehernya.     

Meskipun Jendral Hong Ye adalah petarung top di Tingkatan Awal dari Alam Bumi, kecepatan miliknya tidak sanggup disejajarkan dengan milik Huang Yanchen. Kedua tangannya masih mati rasa dan ia tidak sanggup menghindari serangan kedua.     

"Bang!"     

Pedang biru kerajaan itu menghantam leher Jendral Hong Ye secara brutal, dan itu membuat sang jendral terjatuh dari Macan Tutul Emas Bertanduk.     

Ia bergulung-gulung di tanah sebelum akhirnya bisa mengendalikan diri dan berada di posisi merangkak. Tergambar sebuah ketakutan di kedua matanya. Ia menyentuh lehernya pelan dan menemukan bahwa Armor Kegelapan yang memiliki 11 lapisan itu telah hancur. Itu meninggalkan sebuah goresan luka yang memanjang dan mengeluarkan darah dari leher. Huang Yanchen hanya satu langkah jauhnya untuk bisa membunuh dirinya.     

Bagaimana mungkin Ksatria Divisi Hitam ini benar-benar begitu mengerikan?     

Para ksatria biasa yang berada di Divisi Hitam memiliki kemampuan untuk bertarung dengan para ksatria di Tingkatan Awal dari Alam Bumi. Apalagi Huang Yanchen yang berada di rangking 103 dari Divisi Hitam, maka tidak diragukan lagi bahwa kemampuan miliknya benar-benar membuatnya ketakutan setengah mati.     

"Nona Huang, aku menyarankanmu untuk menyingkir dari dendam yang terjadi antara Square Commandery dengan Zhang Ruochen." Setelah mengetahui kemampuan gadis itu, sikap serta tingkah lakunya berubah menjadi lembek.     

Huang Yanchen membawa pedangnya dan berjalan ke arah Jendral Hong Ye. Dia bertanya, "Apakah kau baru saja mengancamku dengan menggunakan Square Commandery?"     

"Aku tidak berani menentangmu." Jendral Hong Ye dengan segera menjelaskan.     

"Itu sudah cukup lama aku tidak bertarung dengan seorang ksatria dari Alam Bumi. Bagaimana mungkin aku bisa melepasmu dengan begitu mudah? Bagaimana dengan ini? Jika kau bisa bertahan dari 10 seranganku, maka kau boleh pergi." Huang Yanchen menawarkan.     

"Deal!"     

Jendral Hong Ye bukanlah seorang ksatria yang lemah. Ia memukul ke arah tanah, dan melompat tinggi, untuk kemudian kembali berdiri di punggung Macan Tutul Emas Bertanduk.     

Ia harus bertarung melawan gadis itu dengan bantuan dari kekuatan milik Macan Tutul Emas Bertanduk. Jika ia bisa mengalahkan gadis itu, maka ia pasti bisa membalikkan situasi yang terjadi.     

Huang Yanchen berdiri tegap. Ia tidak menghentikan Jendral Hong Ye menggunakan kekuatan dari Macan Tutul Emas Bertanduk dan mulai menyerangnya kembali.     

"Tombak Penghancur Awan!"     

Jendral Hong Ye memperagakan sebuah teknik bela diri kelas rendah Tingkatan Ruh. Kedua lengannya sedang mengayunkan tombak dengan kekuatan penuh dan mengarahkan itu pada Huang Yanchen – yang juga sedang berlari ke arahnya.     

Huang Yanchen berputar dan segera mengambil tiga langkah ke samping. Kemudian, ia menghunuskan pedangnya ke arah kepala Jendral Hong Ye secepat yang bisa ia lakukan.     

Jendral itu mengulurkan tangan dan mencoba untuk lolos dari serangan pedang milik Huang Yanchen yang sedang menyerang dari samping.     

"Swish!"     

Sebuah pusaran badai terbentuk, itu sekitar 33 meter jauhnya. Badai itu semakin mendekati Jendral Hong Ye dan Macan Tutul Emas Bertanduk miliknya.     

Tujuh atau delapan bayangan Huang Yanchen tiba-tiba tampak dalam waktu bersamaan saat ia mulai memiringkan tubuh dan menghunuskan pedangnya kembali.     

Pusaran badai itu menghilang. Huang Yanchen turun dari punggung Macan Tutul Emas Bertanduk tanpa menoleh ke arah Jendral Hong Ye yang berada di belakangnya. Ia menyimpan kembali pedang biru kerajaan itu ke dalam sarung pedang dan berkata dengan cibiran, "Dasar seorang pecundang!"     

Jendral Hong Ye duduk di punggung Macan Tutul Emas Bertanduk itu dengan menggenggam tombak kerajaan di tangannya, ia tidak bergerak satu inchi pun.     

"Whoo!"     

Sebuah angin yang kuat menerbangkan Jendral Hong Ye. Kepalanya terlepas dari leher seperti sebuah bola. Kepala itu tidak terjatuh ke tanah melainkan diterbangkan oleh angin yang berada di luar Lembah Iblis Angin, dan itu meninggalkan bercak-bercak darah kecil di tanah.     

Sementara itu, Pangeran Huo Xing telah membawa ribuan prajurit Pasukan Harimau Buas mendekati Lembah Iblis Angin.     

"Lapor, Yang Mulia; Zhang Ruochen telah kabur ke dalam Lembah Iblis Angin. Jendral Hong Ye sedang mengejarnya." Seorang sersan berlutut di depan Pangeran Huo Xing dan melaporkan apa yang ia lihat.     

"Haha! Kabur di dalam Lembah Iblis Angin, Zhang Ruochen benar-benar telah membuat dirinya sendiri terjebak. Dia tidak akan memiliki kesempatan untuk bertahan hidup di dalam sana. Aku sangat yakin bahwa Jendral Hong Ye pasti telah membunuhnya." Pangeran Huo Xing tertawa.     

Beberapa detik setelah itu, sebuah kepala berdarah-darah dilemparkan oleh angin dan mendarat di tangan Pangeran Huo Xing.     

Pangeran Huo Xing mengangkat kepala itu dan menatapnya. Ia menjadi sangat takut dan hampir pingsan.     

"Jendral... Hong... Hong Ye..."     

Tangan Pangeran Huo Xing bergetar hebat. Ia menjatuhkan kepala itu di tanah. Pikirannya seketika menjadi kosong. Ia tidak mampu membayangkan sosok yang sanggup membunuh seseorang yang tangguh seperti Jendral Hong Ye.     

Tidak peduli betapa kuatnya Zhang Ruochen, tapi itu tidak akan pernah mungkin bahwa dirinya akan mampu membunuh seorang ksatria Alam Bumi.     

"Pangeran Huo Xing, apa kau berani bertarung denganku satu lawan satu?" Zhang Ruochen perlahan-lahan keluar dari Lembah Iblis Angin. Ia berdiri di sebuah bukit, dan menatap Pangeran Huo Xing yang ada di bawah.     

Pangeran Huo Xing akhirnya terbangun dari keterkejutannya saat melihat kepala Jendral Hong Ye. Ia merespon dengan dingin, "Zhang Ruochen, aku memiliki seribu prajurit Pasukan Harimau-Buas denganku saat ini. Saat kami menyerang, maka kami akan memotong tubuhmu menjadi bagian-bagian kecil. Lalu mengapa aku harus bertarung denganmu satu lawan satu?"     

Pangeran Huo Xing benar-benar memahami bahwa dirinya sangat jauh bila harus menjadi lawan dari Zhang Ruochen. Itu hampir mustahil baginya untuk bisa membunuh Zhang Ruochen tanpa bantuan para prajuritnya.     

Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya pelan dan berkata, "Baiklah, kau memang memiliki Pasukan Harimau-Buas, maka aku juga punya!"     

Saat melihat kepala Jendral Hong Ye yang tergeletak di tanah, Pangeran Huo Xing ketakutan setengah mati. Ia berkata pelan, "Zhang Ruochen, siapakah bantuanmu?"     

Duanmu Xingling dan Huang Yanchen melangkah keluar dari Lembah Iblis Angin. Huang Yanchen berdiri di belakang punggung Macan Tutul Emas Bertanduk dengan aura yang sangat dingin.     

"Huo Xing, kau telah membawa sebuah prajurit dan menyerang murid-murid dari Sekolah tanpa izin. Apakah kau mengerti hukuman jenis apa yang akan kau dapatkan?" kata Duanmu Xingling.     

Duanmu Xingling dan Huang Yanchen berhutang banyak pada Zhang Ruochen. Maka, itu adalah sangat mungkin bagi mereka berdua muncul sekaligus mengatasi masalah yang dibuat oleh Pangeran Huo Xing demi lelaki itu di waktu yang krusial seperti ini.     

Saat melihat Duanmu Xingling dan Huang Yanchen, Pangeran Huo Xing akhirnya menyadari apa yang baru saja terjadi.     

Dua iblis wanita itu adalah para Ksatria Divisi Hitam. Tingkat pengolahan mereka benar-benar tidak terkalahkan; mereka pasti yang membunuh Jendral Hong Ye.     

Namun, ia tidak mengerti bagaimana Zhang Ruochen, seorang pangeran dari commandery inferior, bisa benar-benar mendapatkan perhatian mereka berdua; bahkan mereka berdua membunuh seorang ksatria dari Alam Bumi demi dirinya?     

Meskipun Pangeran Huo Xing menjadi takut, namun tidak pada mereka berdua. Maka, ia segera memberi hormat dan berkata, "Huo Xing memberi salam pada para saudari senior seperguruan. Ini adalah sebuah dendam antara aku dan Zhang Ruochen. Aku berharap kalian tidak ikut campur. Aku menduga bahwa kalian berdua tidak ingin membuat masalah dengan Square Commandery, benarkan?"     

Huang Yanchen mencibir dan berkata, "Bisakah ini dipercaya bahwa Square Commandery telah mengancamku dua kali hari ini? Beraninya kau. Apa kau pikir aku tidak berani membunuhmu? Bahkan Komandan Pangeran Square tidak akan bisa berbuat apa-apa padaku!"     

Pangeran Huo Xing tidak mengerti derajat yang dimiliki oleh Huang Yanchen. Jika mereka berada di Kampus Barat, maka ia pasti akan benar-benar takut pada gadis itu.     

Namun, saat ini seribu prajurit Pasukan Harimau-Buas sedang membantunya. Maka ia sama sekali tidak khawatir bahwa Huang Yanchen akan mampu membunuhnya.     

Pangeran Huo Xing berdiri tegap dengan kepercayaan diri yang tinggi, "Square Commandery diklasifikasikan dalam sebuah commandery level medium. Bahkan 10 jenis Yunwu Commandery, tidak akan pernah sanggup untuk mengalahkan kami. Bahkan para legenda-legenda Seni Bela Diri dari Alam Surga harus memikirkan dua kali ketika bertarung dengan Square Commandery, apalagi hanya Ksatria Divisi Hitam."     

Setelah mendengarkan itu, Huang Yanchen menjadi benar-benar kesal. Ia melepaskan pedang, dan menunjukkan pedang itu ke arah Pangeran Huo Xing, untuk kemudian berseru, "Semenjak kau benar-benar percaya diri dengan Square Commandery milikmu, aku sungguh tidak sabar ingin membunuhmu dan melihat apa yang bisa mereka lakukan padaku!"     

Saat melihat tatapan dingin di mata gadis itu, degup jantung Pangeran Huo Xing berdebar dengan cukup cepat. Ia berkata, "Saudari senior seperguruan Huang, aku menyarankan kau untuk memikirkannya lagi. Itu tidak akan sebanding untuk menentang seorang pangeran dari commandery level medium untuk seseorang yang berasal dari commandery level inferior."     

Pangeran Huo Xing berasumsi bahwa Huang Yanchen tidak akan berani membunuhnya, dan oleh karena itu ia terus menerus mengancam Huang Yanchen. Namun, itu adalah sebuah kesalahan yang cukup fatal. Ia tidak pernah membayangkan bahwa Huang Yanchen adalah seorang putri Qianshui Commandery.     

Huang Yanchen adalah jenis orang yang meledak-ledak. Maka, ia benar-benar menjadi marah karena ancaman dari seorang pangeran pecundang dari commandery level medium.     

"Whew!"     

Pedang Huang Yanchen telah terlepas dan mengenai dada Pangeran Huo Xing sehingga itu meninggalkan sebuah lubang di tubuhnya. Namun, tidak ada seorangpun dari serius prajurit Pasukan Harimau-Buas itu yang bisa melihat bayangan dari pedang yang terlepas.     

"Kau... Beraninya kau..."     

Pangeran Huo Xing tidak menyangka bahwa Huang Yanchen berani membunuh dirinya.     

"Boom!"     

Tubuh Pangeran Huo Xing terjatuh dengan keras ke tanah dari belakang punggung binatang buas.     

"Beraninya kau membunuh pangeranku! Prajurit, mari kita bunuh iblis wanita ini!" seorang ksatria yang berada di Tingkatan Medium dari Alam Hitam berteriak. Ia berlari dan menyerang Huang Yanchen.     

Lelaki itu, yang memimpin para prajurit melawan Huang Yanchen, adalah Zhao Guanglie, ia adalah Kepala Batalion Empat dari Pasukan Harimau-Buas.     

"Clash!"     

Huang Yanchen mengayunkan sebuah pedang ke arah Zhao Guanglie. Kepalanya yang berdarah itu lepas dan terbang. Hingga dalam hitungan detik, Zhao Guanglie telah menjadi sebuah tubuh tanpa kepala dan terjatuh ke tanah, untuk kemudian menciptakan sebuah kolam darah.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.