Kaisar Dewa

Kompetisi Murid-murid Baru



Kompetisi Murid-murid Baru

0Zhang Ruochen tidak pernah khawatir terhadap peperangan yang terjadi antara Yunwu Commandery melawan Square Commandery, sebagaimana mereka memang telah berperang selama bertahun-tahun belakangan. Sebab, Yunwu Commandery hanya akan diambil alih jika memang mereka terlampau lemah.     

Satu-satunya kepedulian dirinya hanya jatuh pada ibunya, Selir Lin.     

Ratu tidak akan pernah membiarkan Selir Lin hidup dengan tenang.     

"Jika aku bisa menjadi seorang murid inti dari Sekolah Pasar Bela Diri, maka aku bisa membawa keluargaku di sini dan mendapatkan sebuah perlindungan dari Sekolah. Aku harus bisa mencapai itu secepat mungkin!" Zhang Ruochen telah memutuskan untuk bisa menjadi murid inti dari Sekolah secepat yang dirinya mampu.     

Zi Qian baru saja ingin pergi. Ketika ia membuka pintu, ia melihat Huang Yanchen dan Duanmu Xingling berjalan ke dalam Candi.     

Itu sepertinya Huang Yanchen sedang berada di mood yang baik saat melihatnya tersenyum. Tapi saat melihat Zi Qian, sialnya, senyum di wajah yang cantik itu seketika menghilang.     

Ia mulai mengeluarkan pedang biru miliknya, dan menciptakan suara yang keras sekaligus cepat. Di pedang miliknya yang menyala-nyala, ia berseru dengan intonasi rendah, "Zhang Ruochen, kau benar-benar pencuri cabul! Beraninya kau mempermalukan reputasi dari Candi Naga Bela Diri lagi dan lagi! Aku harus membunuhmu hari ini!"     

"Whew!"     

Sebuah aura angin menyelimuti tubuh Huang Yanchen dimana itu membuatnya terbang dari tanah. Ia menebaskan pedang, sekaligus juga melepaskan sebuah Semburan Pedang yang memiliki panjang lebih dari sepuluh meter.     

Zhang Ruochen menjadi sedikit tertegun. Ia menggenggam pundak Zi Qian dan, dalam satu detik, mulai memperagakan gerakan Bayangan Naga Kerajaan Angin. Tubuhnya menghilang dan dengan cukup cekatan berhasil menghindari Semburan Pedang yang datang.     

"Boom!"     

Empat pilar-pilar terpotong, dan itu membuat bangunan paviliun kembali rusak.     

"Meow!"     

Blackie bangkit dari reruntuhan dan tubuhnya diselimuti oleh pasir serta debu. Ia terhempas oleh karena serangan itu dan membuat kepalanya pusing. Itu benar-benar membutuhkan waktu yang lama bagi dirinya untuk kembali menjadi tersadarkan diri.     

Ketika ia melihat Huang Yanchen – yang menyebabkan kekacauan ini – ia menggertakkan gigi-giginya dan ingin memutuskan bahwa dirinya akan bertarung hidup dan mati dengan wanita itu. Untungnya, Zhang Ruochen menghentikan Blackie.     

"Kau benar-benar sangat pintar bersembunyi. Sekarang, rasakan ini!"     

Dengan wajah yang murah, Huang Yanchen mengangkat pedang birunya tinggi-tinggi dan ingin memberikan tebasan yang lain.     

Zhang Ruochen menyembunyikan Zi Qian di belakang punggungnya, lalu berkata dengan pelan, "Huang Yanchen, bisakah kita membicarakan masalah ini dengan damai?"     

Huang Yanchen menatap Zi Qian untuk beberapa saat, dan kemudian menatap Zhang Ruochen lagi. Ia bertanya, "Siapa yang memberikan izin untuk membawa murid lain ke dalam Candi Naga Bela Diri?"     

"Aku punya sesuatu yang ingin aku diskusikan dengan saudari senior seperguruan Zi, dan oleh karena itulah aku membawanya ke Kuning No.1. Aku tidak melihat itu sebagai sesuatu yang menganggu dirimu," kata Zhang Ruochen.     

"Mengapa kau menutup pintu jika kau memang ingin mendiskusikan sesuatu? Apa yang kau sembunyikan?" Huang Yanchen seketika menyadari bahwa itu sungguh-sungguh bukan urusannya ketika ia baru saja mengatakan kalimat di atas.     

"Ya, mengapa aku harus marah jika dia tidak menganggu diriku?"     

Duanmu Xingling seketika menyusulnya. Ia menghentikan wanita itu dan berkata, "Saudari Chen, kita punya sesuatu yang lebih penting untuk didiskusikan sekarang ini. Kita akan menyelesaikan masalah kecil ini dengan mereka nanti."     

Huang Yanchen akhirnya bisa menerima, maka seketika itu juga ia menyimpan pedang miliknya. Ia mencibir, "Aku akan mengampuni kalian karena penilaian triwulan akan diselenggarakan esok hari. Dan karena saudari junior seperguruan Zi juga berada di sini, maka kalian berdua, ikut aku ke Bumi No.1. Aku memiliki sesuatu untuk didiskusikan dengan kalian berdua."     

Zhang Ruochen melihat segala kekacauan di sekitarnya, ia hanya bisa menggelengkan kepalanya pelan, untuk kemudian berjalan mengikuti wanita itu.     

Sesampainya di Bumi No.1, Huang Yanchen dan Duanmu Xingling duduk di tengah, sedangkan Zhang Ruochen dan Zi Qian berada di sisi kanan sekaligus kiri dari mereka berdua.     

Huang Yanchen meminum es teh dari jenis daun Saussurea yang baru saja diseduh, lalu berkata, "Seperti yang kalian ketahui, penilaian triwulan esok hari akan dibedakan menjadi dua ronde. Dan ronde pertama adalah kompetisi antar para murid-murid baru dari empat kampus, sedangkan ronde kedua adalah tentang rangking triwulan yang diselenggarakan oleh Kampus Barat kita."     

"Tahun ini, kampus kita menjadi tuan rumah kompetisi. Dan semenjak kalian berdua adalah para top jenius diantara murid-murid baru di kampus kita, maka performa kalian esok hari akan menentukan apakah kampus kita bisa menang atau tidak."     

"Zhang Ruochen, aku tahu bahwa tingkat pengolahanmu benar-benar tangguh. Tapi jangan pernah mengendurkan kekuatanmu. Terdapat juga beberapa top master dari ketiga kampus lain. Mungkin, beberapa dari mereka adalah juga lebih kuat dibandingkan kau."     

Duanmu Xingling mengangguk dan berkata, "Kampus Timur adalah yang paling kuat diantara semua. Tiap tahun, mereka hampir selalu menang dalam setiap kompetisi. Terdapat juga seorang master di kampus mereka tahun ini, ia dikenal sebagai Dugu Lin. Tingkat pengolahan miliknya saat ini telah berada di Tingkatan Akhir dari Alam Hitam."     

"Beberapa waktu lalu, Dugu Lin mengalahkan Hua Xueyi, top master 10 besar yang ada di Kampus Timur – dimana itu membuatnya semakin terkenal."     

"Seluruh elder percaya bahwa dia memiliki kapabilitas yang cukup untuk bisa masuk ke top 50 dari Divisi Hitam. Dan sekarang, seorang ksatria biasa yang telah berada di tingkatan Puncak dari Alam Hitam adalah tidak ada apa-apanya jika harus melawan dia."     

"Kali ini, target utamanya adalah kau. Dia benar-benar ingin mengalahkanmu, satu-satunya jenius Kekuatan Batin dalam sejarah yang pernah dicatat oleh Sekolah Pasar Bela Diri. Dia ingin mengalahkanmu di depan orang banyak."     

Huang Yanchen menambahkan, "Baik Kampus Selatan dan juga Kampus Utara juga masing-masing memiliki seorang murid baru yang telah berada Tingkatan Akhir dari Alam Hitam. Mereka mungkin sedikit lebih lemah bila dibandingkan dengan Dugu Lin, tetapi kalian juga tidak boleh menganggap mereka lawan yang enteng."     

"Zhang Ruochen, talenta milikmu mungkin berada di atas mereka, tetapi kau baru saja menembus Tingkatan Fajar dari Alam Hitam – dimana kau berada dua tingkat di bawah mereka. Oleh karenanya, itu adalah cukup sulit untuk memprediksi hasil akhirnya."     

Huang Yanchen dan Duanmu Xingling tidak tahu bahwa Zhang Ruochen telah berhasil menembus Tingkatan Medium dari Alam Hitam kemarin. Mereka mengira bahwa ia masih berada di Tingkatan Fajar dari Alam Hitam.     

Zhang Ruochen tidak mengatakan itu pada mereka sebab mereka berdua tidak menanyainya. Juga, semenjak itu hanyalah Tingkatan Medium dari Alam Hitam, maka tidak ada sesuatu yang patut untuk dibanggakan.     

Huang Yanchen menatap Zi Qian dan bertanya, "Saudari junior seperguruan Zi, kau telah berada di Tingkatan Akhir dari Alam Hitam, benarkan?"     

Zi Qian mengangguk pelan dan membalas, "Aku baru saja menembus itu beberapa waktu yang lalu."     

Di bawah kondisi yang normal, maka Zi Qian membutuhkan waktu setidaknya enam bulan untuk bisa berhasil menembus Tingkatan Akhir dari Alam Hitam. Namun, agar bisa memiliki persiapan yang matang untuk penilaian triwulan, ia rela membeli sebutir pil kelas empat dari Pasar Gelap dengan sebuah harga yang tinggi. Maka, dengan bantuan pil tersebut, ia bisa menembus ke alam dan/atau tingkatan baru dengan lebih cepat.     

Tentu saja, alasan mengapa wanita itu bisa membeli pil adalah karena dirinya telah membunuh 100 murid-murid baru saat ronde pertama ujian sekolah diselenggarakan tiga bulan yang lalu. Oleh karena itu, ia bisa mendapatkan beberapa juta koin perak.     

Ia tidak akan mungkin bisa mampu membeli sebutir pil kelas empat jikalau ini terjadi di masa lampau.     

Huang Yanchen mengangguk dan berkata, "Kau sedikit lebih lemah dibandingkan dengan Dugu Lin, tetapi sedikit lebih kuat daripada para murid-murid yang berasal dari Kampus Utara dan Kampus Selatan. Aku berasumsi bahwa setidaknya kau bisa masuk ke dalam top 5 besar.     

"Bahkan jika Dugu Lin mendapatkan peringkat pertama, kita akan cukup senang jika bisa melihat salah satu dari kalian berdua bisa masuk ke dalam top 5 besar."     

Huang Yanchen dan Duanmu Xingling melanjutkan penjelasannya pada hal-hal penting lain yang mereka butuhkan sekaligus harus dijadikan sebagai perhatian bersama. Mereka belum juga selesai menjelaskan itu sampai petang tiba.     

Setelah mengantar Zi Qian pulang, Zhang Ruochen pergi mengunjungi Zhang Shaochu dan Liu Chengfeng.     

Mereka telah berhasil menjual 340 Triple-purity Pil Tenaga Chi. Zhang Ruochen tidak bertanya tentang seberapa banyak yang mereka dapatkan, tetapi hanya mengambil bagian yang telah disepakati, yakni 3.000 koin perak per satu butir pil.     

Itu adalah 1.020.000 koin perak!     

Sebelum ia pergi, ia menarik Zhang Shaochu pergi ke samping dan memberikan lelaki itu lima tetes Cairan Setengah-Biksu.     

Zhang Shaochu benar-benar terharu dan kedua matanya tergenang oleh air mata, tetapi ia menolaknya.     

"Itu bukan masalah yang besar. Aku bisa mendapatkan lebih jika aku ingin. Jika aku bisa mendapatkan rangking pertama kali ini, maka aku juga akan mendapatkan 10 tetes Cairan Setengah-Biksu lain. Ini adalah sebuah kehormatan untuk memberikan padamu, saudara keempatku." Kata Zhang Ruochen dengan sebuah senyuman.     

Zhang Ruochen tahu bahwa Zhang Shaochu memiliki talenta yang cukup bagus. Namun, ia sama sekali tidak menjadi luar biasa di Sekolah Pasar Bela Diri, sebab tempat ini adalah tempat dimana para jenius berkumpul.     

Hanya dengan menggunakan Cairan Setengah-Biksu maka ia bisa meningkatkan kualitas fisiknya, untuk kemudian membuat progres yang cukup besar dalam latihannya, sekaligus juga menjadi seorang ksatria yang lebih tangguh.     

"Saudara kesembilanku... terima kasih."     

Sambil menggenggam lima botol Cairan Setengah-Biksu erat-erat, Zhang Shaochu menjadi benar-benar senang sekaligus juga terharu, sebagaimana dirinya memahami betapa mahalnya harga untuk setiap tetes cairan itu.     

Lima tetes Cairan Setengah-Biksu bisa dijual dengan harga sampai mencapai 2.000.000 koin perak di Pasar Gelap. Tidak ada seorangpun yang memberinya benda berharga seperti itu kecuali saudara kesembilannya.     

Kemudian, Zhang Ruochen mengeluarkan sebuah Death Scythe dan memberikan itu pada Zhang Shaochu. Ia berkata, "Ini adalah sebuah Senjata Suci Bela Diri kelas lima. Kau bisa menggunakan itu mulai sekarang!"     

Zhang Ruochen menepuk-nepuk pundak Zhang Shaochu pelan, untuk kemudian pergi meninggalkannya. Lalu, ia kembali ke Candi Naga Bela Diri.     

Keesokan harinya, ketika langit baru saja diselimuti cahaya, sebuah suara lonceng yang cukup keras mulai terdengar di Kampus Barat.     

Lonceng itu berdenting sebanyak sembilan kali.     

Seluruh murid-murid dari Kampus Barat mulai berkumpul di arena pertarungan. Terdapat 800 murid dan setiap mereka mengenakan sebuah jubah bela diri berwarna putih, mereka berdiri dan berkumpul di sana dengan semangat yang menggebu-gebu.     

Susunan barisan mereka adalah diatur berdasarkan rangking. Maka murid nomor satu – Luo Shuihan – berdiri di tempat paling depan dari barisan. Huang Yanchen, Duanmu Xingling, Tuo Muzi, dan para ksatria-ksatria yang berhasil masuk ke dalam rangking setelahnya.     

Setelah mengalahkan Feng Zhiling – Zhang Ruochen – berada di rangking 184, dimana ia berdiri di tengah-tengah dari barisan murid-murid.     

Tidak lama setelah itu, gerbang perbatasan dari Kampus Barat mulai terbuka.     

Para murid-murid dari ketiga kampus mulai melangkahkan kaki mereka ke arena pertarungan dari Kampus Barat dan dipimpin oleh Wakil Kepala Sekolah masing-masing.     

Terdapat juga beberapa murid senior yang ikut serta, dengan tidak lebih dari 10 orang dari setiap kampus. Sebagian besar dari mereka adalah seorang top superior dan para Ksatria Divisi Hitam. Mereka benar-benar memperlihatkan aura pahlawan.     

Di antara para murid-murid baru dari Kampus Timur, terdapat seorang lelaki yang berusia dua puluh tahunan. Ia seketika tertawa terbahak-bahak dan berkata, "Rumor mengatakan bahwa para wanita telah mengalahkan laki-laki di Kampus Barat. Dan sekarang aku mengetahui kebenaran itu. Para laki-laki di Kampus Barat benar-benar mengecewakan."     

Kemampuan mendengar dari para ksatria adalah cukup sensitif, sehingga begitu banyak murid-murid dari Kampus Barat mendengar cibiran itu.     

Itu tidak masalah bagi murid-murid wanita, tetapi tidak untuk murid lelaki. Mereka bisa merasakan sebuah sensasi penghinaan, maka setiap lelaki mulai memasang ekspresi marah di wajahnya.     

Terdapat seorang murid lelaki yang bernama Chi Minghai, ia adalah top 10 dan menjadi seorang ksatria yang berada di Tingkatan Medium dari Alam Hitam. Ia berkata dengan dingin, "Kau sedang berdiri di wilayah Kampus Barat. Hati-hatilah saat bicara!"     

Murid itu tertawa lagi dan berkata, "Tetapi yang aku katakan adalah sebuah kebenaran! Tolong lihat baik-baik, semuanya. 100 murid yang berdiri di depan adalah top 100 dari Kampus Barat. Setidaknya 70 dari mereka adalah para wanita sedangkan 20 yang lain adalah laki-laki. Dan sekarang lari kita lihat 300 murid lain yang berada di belakang. Hanya terdapat 10 murid di sana. Tetapi lebih dari 200 adalah para laki-laki!     

"Apa yang ditunjukkan oleh hasil yang demikian? Itu menunjukkan bahwa Kampus Barat memang sama sekali tidak kekurangan lelaki, hanya sial, sebagian besar dari mereka adalah para pecundang. Mereka sama sekali tidak bisa membuat progres yang memukau, dan karena itulah rangking mereka selalu rendah. Itu sungguh lucu!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.