Kaisar Dewa

Menjadi Murid Baru No.1



Menjadi Murid Baru No.1

0Dugu Lin terlihat begitu terpukul, ini adalah pertama kali dirinya mengalami kegagalan, sekaligus bahkan lebih mengerikan karena dirinya juga terluka cukup parah.     

Dari seluruh hidupnya selama ini, sambil terus bertumbuh, ia adalah juga ksatria paling bertalenta sekaligus tidak tertandingi – dimana itu juga mempengaruhi rasa bangga serta karakter arogan miliknya.     

Ia benar-benar meyakini bahwa tidak ada seseorang lain yang bisa mengalahkan dirinya, sampai dengan hari dimana ia dikalahkan oleh Zhang Ruochen. Setelah itu, tidak ada seseorang lain yang berani mengklaim diri mereka masing-masing bahwa mereka adalah yang paling unggul dari para generasi muda.     

"Aku gagal! Kakak saudara... Zhang..." Dugu Lin berkata dengan kekecewaan tertentu, bibirnya bergetar hebat, dengan ekspresi yang kompleks di kedua matanya.     

Zhang Ruochen menyadari bahwa Dugu Lin sangat terpukul. Ia berkata, "Dugu Lin, meskipun aku adalah pemenangnya hari ini, tapi itu bukan berarti bahwa kau tidak mampu mengalahkanku di masa depan, benar?"     

Dugu Lin mencoba untuk menyusun kembali semangat bertarungnya sehingga kedua tatapan matanya terlihat menyala seperti api. Ia berkata, "Terima kasih atas bimbinganmu, kakak saudara Zhang. Namun, aku penasaran berapa persen kekuatan yang kau gunakan tadi?"     

"100%," respon Zhang Ruochen.     

"Aku mengerti!" ekspresi kompleks di wajah Dugu Lin mulai berkurang. Kemudian ia berpaling dan beranjak pergi.     

Sesungguhnya, Zhang Ruochen hanya menggunakan 70% dari kekuatan miliknya. Namun, agar tidak sampai mengusik rasa kepercayaan diri dari Dugu Lin, maka ia berbohong dan mengatakan itu dengan kekuatan penuh selama bertarung.     

Sesekali sebuah kebohongan diperlukan untuk mempertahankan kebaikan. Sebab, Zhang Ruochen dan Dugu Lin sama-sama tidak memiliki sebuah dendam satu sama lain, mereka berdua hanya bertarung untuk kehormatan dari kampus masing-masing.     

Semenjak Dugu Lin telah menghajar Chi Minghai dengan keras – salah satu master dari Kampus Barat – dimana itu menurunkan rasa percaya diri mereka. Kemudian Zhang Ruochen, secara natural, juga memberinya pelajaran dimana ia berhasil membuat seorang master dari Kampus Timur terluka parah, sehingga itu akhirnya mengembalikan rasa percaya diri mereka di tempat semula.     

Meskipun Dugu Lin bisa pulih dengan menelan beberapa pil penyembuhan, namun dalam kurun waktu yang cukup singkat, itu adalah mustahil bagi dirinya untuk bisa berpartisipasi dalam Kompetisi Murid Baru yang diikuti oleh keempat kampus hari ini.     

Dari kejauhan, Duanmu Xingling sedang menatap Zhang Ruochen dengan sebuah ketakjuban yang ia pancarkan lewat tatapan mata yang bersinar seperti gemintang. Ia berkata, "Tingkat pengolahan miliknya benar-benar meningkat pesat hanya dalam waktu yang cukup singkat. Dia pasti telah berhasil menembus Tingkatan Medium dari Alam Hitam dan mendapatkan tambahan kekuatan yang luar biasa."     

"Dengan kekuatannya yang sekarang, dia bisa menandingi para ksatria yang masuk ke dalam ranking Divisi Hitam," kata Huang Yanchen.     

Duanmu Xingling juga mengangguk dan mengedipkan matanya yang cantik, untuk kemudian sebuah senyum menggoda mulai tersungging di ujung bibirnya. Namun, tidak seorangpun yang tahu apa yang sedang dipikirkan oleh wanita tersebut.     

Para Wakil Kepala Sekolah, yang berasal dari tiga kampus, sama-sama saling bersitatap satu sama lain dan tidak mengerti apa yang harus mereka lakukan. Sebab, mereka semua memahami bahwa peringkat pertama telah bisa dikonfirmasi, bahkan sebelum Kompetisi Bela Diri Murid Baru dari Empat Kampus itu dimulai.     

Sebuah peristiwa besar yang jarang terjadi.     

Bagaimanapun juga Kampus Timur telah mendapat kerugian yang besar. Sebab, mereka sengaja untuk menghancurkan moral dan/atau kepercayaan diri dari Kampus Barat. Tapi sial, mereka harus membayar itu dengan kehilangan murid baru No.1 mereka.     

Wakil Kepala Sekolah dari Kampus Timur diliputi begitu banyak perasaan menyesal sehingga dirinya bahkan ingin menangis. Jika ia bisa memprediksikan hasilnya, maka ia akan mencegah Dugu Lin agar tidak bertarung dengan Zhang Ruochen beberapa waktu yang lalu.     

Pemimpin dari Kampus Barat tersenyum dengan penuh pertimbangan. Semakin ia menatap ke arah Zhang Ruochen, maka sejak itu pula dirinya merasa semakin puas. Namun di waktu yang sama, ia benar-benar menyesal gagal mendapatkan Zhang Ruochen sebagai pengikutnya, dimana itu menjadi sebuah kesedihan tersendiri bagi dirinya.     

Terpengaruh oleh Tenaga Chi, suaranya menggetarkan seluruh Kampus Barat dan menggema di barisan pegunungan untuk waktu yang cukup lama.     

Wakil Kepala Sekolah Qing Hua mulai membacakan peraturan kompetisi.     

Setiap kampus telah mengirimkan 120 murid-murid baru untuk berpartisipasi dalam kompetisi, dimana mereka semua dibagi menjadi 120 kelompok.     

Para murid-murid baru No.1 dari empat kampus dikumpulkan menjadi kelompok pertama; murid-murid baru rangking 2 dikumpulkan ke dalam kelompok dua, dan seterusnya sampai murid baru rangking 120 berada di kelompok 120.     

Dari kelompok 11 sampai 120, peringkat pertama akan mendapatkan tiga poin, peringkat kedua akan mendapatkan dua poin, peringkat ketiga satu poin, sedangkan peringkat keempat tidak mendapatkan poin.     

Dan untuk top 10 kelompok besar, terdapat total 40 orang yang akan mendapatkan rangking sebagai berikut.     

Para murid-murid baru yang mendapatkan rangking lima besar akan memenangkan 80, 70, 60, 50, 40 poin, sedangkan untuk rangking enam akan mendapatkan 39 poin, rangking tujuh 38 poin... rangking 40 lima poin.     

Pada akhirnya, seluruh poin-poin yang didapatkan oleh para murid-murid akan diakumulasi dan digunakan untuk memberi peringkat kampus masing-masing. Dan kampus yang mendapatkan poin tertinggi akan menjadi peringkat satu dari perhitungan menyeluruh terhadap kekuatan murid-murid baru di tahun ini.     

Itu adalah cukup mungkin bila terjadi pertempuran yang sebenarnya antar top 10 murid-murid dari setiap kampus. Sebab poin-poin yang mereka dapatkan adalah yang paling tinggi.     

Tidak peduli apakah itu Sekolah Pasar Bela Diri atau dunia Seni Bela diri, para top master mereka selalu menjadi faktor penentu. Dan oleh karena itulah, pihak Sekolah Pasar Bela Diri telah mengatur pemberian poin dengan cara yang seperti itu.     

Terdapat total 118 murid baru dari Kampus Barat yang mengikuti kompetisi. Dua yang hilang adalah Pangeran Huo Xing dan Chi Minghai – yang pertama telah mati dan yang kedua mengalami cedera serius.     

Kampus Timur mendapatkan sebuah situasi yang sama, dimana mereka juga memiliki total jumlah 118 murid yang mengikuti kompetisi. Dugu Lin, adalah pernah menjadi seorang murid baru No.1 dan telah terluka parah sehingga tidak sanggup mengikuti kompetisi seni bela diri. Pada akhirnya, murid baru No.2 dari Kampus Timur menggantikan posisi Dugu Lin dan menjadi murid baru No.1.     

Dua kampus lain juga mendapatkan situasi yang serupa sehingga hanya 118 dari murid baru mereka yang mengikuti kompetisi ini.     

Terdapat 10 platform kompetisi bela diri yang berdiri kokoh di arena pertarungan milik Kampus Barat. Setiap platform itu memiliki tinggi empat meter, dengan panjang mencapai 10 meter, dan luasnya mencapai 10 meter. Setiap sudut-sudut platform itu telah digambar dengan Inskripsi Array, dan sesaat seorang ksatria memberikan pukulan pada salah satu platform, maka Inskripsi Array itu akan menjadi aktif dan membentuk sebuah ring cahaya perlindungan.     

Kompetisi bela diri diselenggarakan di 10 platform, semua dalam waktu bersamaan.     

Pertarungan itu berlangsung dengan cukup cepat sehingga itu telah selesai saat siang hari.     

Dan tanpa sebuah bayangan keraguan, Zhang Ruochen telah menjadi murid baru No.1 dari empat kampus, ia menyumbangkan 80 poin untuk Kampus Barat. Dari barisan murid-murid baru, tidak seorangpun yang berhasil menahan satu kali serangannya.     

Hasilnya bisa diprediksi bahkan sebelum kompetisi itu dimulai. Oleh karena itu, tidak ada seorangpun yang menjadi terkejut dengan talenta yang dimiliki oleh Zhang Ruochen. Itu membutuhkan waktu bertahun-tahun bagi Sekolah Pasar Bela Diri untuk bisa mendapatkan seorang ksatria seperti dirinya.     

Zi Qian, yang telah mengalahkan murid baru No.1 dari Kampus Timur dan Utara, telah berhasil melakukan itu saat berada di Tingkatan Akhir dari Alam Hitam. Ia tidak diragukan lagi juga menjadi kejutan besar bagi Kampus Barat. Dengan menyumbangkan 60 poin untuk Kampus Barat, ia berada di rangking ketiga.     

Kampus Barat, dengan total poin berjumlah 539, menjadi juara dari penilaian menyeluruh kekuatan dari murid-murid baru tahun ini.     

Kampus Selatan mendapatkan rangking kedua.     

Meskipun kehilangan Dugu Lin – murid baru No.1 dari Kampus Timur – mereka masih menunjukkan kekuatan yang cukup tangguh dan memenangkan peringkat ketiga di kompetisi dan hanya kalah tipis dengan Kampus Selatan.     

Kampus Utara menjadi peringkat terakhir.     

Murid baru No.1 diberikan hadiah 10 tetes Cairan Setengah-Biksu.     

Juara kedua mendapatkan 9 tetes Cairan Setengah-Biksu.     

Begitu dan seterusnya...     

Sampai rangking 10 hanya mendapatkan satu tetes Cairan Setengah-Biksu.     

Zhang Ruochen belum cukup puas saat menjadi rangking pertama dari murid-murid baru – meski itu adalah berasal dari empat kampus.     

Sebab, target utamanya adalah ronde selanjutnya dari penilaian triwulan yang diselenggarakan oleh Kampus Barat. Hanya dengan menjadi top 10 besar dari Kampus Barat maka ia bisa berpartisipasi untuk mengikuti Tes Menengah Eksplorasi Pusaka, dimana itu akan diselenggarakan dua bulan lagi.     

Di Peninggalan Level-Menengah, para ksatria tidak hanya mendapatkan kesempatan untuk menemukan banyak harta karun kuno, tetapi juga bisa mendapatkan latihan yang paling brutal dimana itu adalah sebuah pengalaman yang cukup penting – dimana pengalaman itu akan cukup rugi bila dilewatkan.     

Tuo Muzi telah menunggu bertahun-tahun untuk bisa bergabung dalam Tes Menengah Eksplorasi Pusaka. Ia telah menahan di tingkatan alam yang sama dan tidak ingin menembus Alam Bumi. Ia juga bukan satu-satunya ksatria yang menunggu tes itu. Luo Shuihan, Huang Yanchen, Duanmu Xingling juga menunggu kesempatan yang hanya datang setiap satu dekade itu, dimana itu adalah sama artinya dengan jikalau sampai mereka melewatkan tes itu, maka mereka harus menunggu sampai 10 tahun ke depan.     

Itu adalah mustahil bagi Zhang Ruochen untuk sampai menunggu 10 tahun lagi. Maka, ia harus bisa masuk ke dalam Peninggalan Level-Menengah dan berpartisipasi untuk mengikuti tes eksplorasi dalam dua bulan mendatang.     

Para murid-murid dari ketiga kampus lain belum juga beranjak pergi karena mereka menjadi tertarik dengan penilaian triwulan dari Kampus Barat. Mereka semua penasaran seperti apa kekuatan dari para top master yang ada di Kampus Barat.     

Peraturan untuk penilaian triwulan:     

Setiap murid dari Kampus Barat memiliki sebuah rangking. Seorang murid yang memiliki rangking lebih rendah bisa menantang seorang murid yang memiliki rangking lebih tinggi, dan mereka diberikan dua kali kesempatan untuk bisa mengalahkan lawannya.     

Jika mereka sukses, maka para penantang akan mendapatkan sebuah rangking baru.     

Jika para penantang kalah, maka mereka akan berada di rangking asli mereka sendiri.     

Itu diselenggarakan di 10 lapangan penantang dimana para murid-murid dapat dengan bebas memilih lawan masing-masing.     

Liu Chengfeng adalah seseorang yang pertama melangkah ke dalam platform penantang. Ia berdiri di tengah-tengah lapangan dan berkata, "Aku akan menantang ranking 764."     

Liu Chengfeng mendapatkan rangking 809. Semenjak tingkat pengolahannya telah berada di Tingkatan Menengah dari Alam Hitam, maka ia cukup konservatif saat ingin menantang lawan pertamanya.     

Xie Xuan – yang berada di rangking 764 dari Kampus Barat – adalah seorang lelaki muda yang berada di Tingkatan Lanjutan dari Alam Hitam dan setingkat lebih tinggi dibandingkan Liu Chengfeng.     

Setelah bertarung dengan menggunakan 20 gerakan dalam satu waktu, Liu Chengfeng mengalahkan Xie Xuan dengan satu gerakan teknik pedang dari kelas rendah Tingkatan Ruh.     

"Penantang berhasil. Liu Chengfeng mendapatkan rangking 764 di Kampus Barat dan menggantikan posisi Xie Xuan. Sedangkan Xie Xuan turun menjadi rangking 765." Seorang elder yang menjadi wasit pertarungan itu memberi pengumuman.     

Semenjak rangking dari Xie Xuan turun, maka para murid-murid yang berada di bawahnya juga ikut bergeser turun.     

Liu Chengfeng memiliki satu kesempatan lain untuk menantang, tetapi ia tidak menggunakan itu secara langsung. Melainkan, ia memilih untuk mengamati beberapa kompetitor lain dan secara cermat memilih lawan barunya.     

Setiap orang mendapatkan dua kesempatan untuk menantang orang yang lain dan mereka harus menggunakan itu dengan bijaksana.     

Di 10 platform penantang, sebuah gelombang yang tidak henti-hentinya datang dari para murid-murid yang menantang para ksatria yang berada di rangking lebih tinggi.     

Sebelum penilaian, mereka telah mempelajari baik-baik setiap murid dan memilih dengan cermat ksatria mana yang memiliki kemampuan setara.     

Tentu saja, pertarungan yang paling menyenangkan adalah saat top 10 murid-murid sedang bertarung. Sebagaimana yang orang-orang ketahui, Tes Menengah Eksplorasi Pusaka sebentar lagi diselenggarakan, maka semua murid-murid ingin mencoba untuk bisa masuk ke dalam 10 besar.     

Seorang murid yang rangking 11 bahkan harus bergeser ke rangking 50 karena pertarungan menjadi benar-benar semakin kompetitif. Hampir sebagian besar dari mereka adalah berada di akhir tingkatan Puncak dari Alam Hitam dan tidak memiliki perbedaan yang signifikan dari satu orang ke orang yang lainnya. Itu berarti bahwa mereka memiliki kesempatan yang besar untuk bisa menjadi top 10 murid-murid, dengan usaha sekaligus juga nasib yang baik tentunya.     

Seorang lelaki muda membawa dua pedang melangkah menuju ke dalam platform penantang. Ia berdiri tegap dengan sebuah ekspresi apatis di wajahnya, lalu berkata, "Aku akan menantang Jin Yueming – seorang ksatria rangking 10."     

Kerumunan yang melihat itu mulai mengenali lelaki ini.     

"Dia adalah Mo Qinglong."     

"Mo Qinglong adalah ksatria rangking 47 di penilaian triwulan sebelumnya. Bagaimana mungkin dia berani menantang Jin Yueming hanya dalam kurun waktu tiga bulan lamanya? Jin Yueming tidak diragukan akan mengalahkan dia dengan maksimal tiga gerakan. Mari kita tunggu dan saksikan."     

Seorang wanita yang terlihat berumur 20 tahunan berjalan keluar dari kerumunan.     

Ia mendengus dingin dan melompat ke dalam platform penantang dengan hanya satu hentakan kakinya. Ia berdiri di depan Mo Qinglong sambil berkata, "Mo Qinglong, beraninya kau menantangku? Apakah kau telah berhasil menguasai Taktik Dual-Pedang Pembunuh-Rusa dan mencapai tingkatan Kesuksesan Kecil?"     

Taktik Dual-Pedang Pembunuh-Rusa adalah sebuah teknik bela diri kelas menengah dari Tingkatan Ruh, dimana itu hanya bisa dipelajari oleh para ksatria yang memiliki Kekuatan Batin di atas level 20 atau lebih. Itu adalah teknik bela diri yang cukup kuat.     

Mo Qinglong mengeluarkan pedang dari sarungnya. Ia menggenggam itu di kedua tangannya dan hanya memberikan sebuah jawaban yang singkat, "Pertarungan ini akan menjawab pertanyaanmu."     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.