Kaisar Dewa

Top Master Sepuluh Besar dari Kampus Barat



Top Master Sepuluh Besar dari Kampus Barat

"Baiklah, tunjukkan padaku seberapa kuatnya kau!"     

Tatapan mata Jin Yueming menjadi serius dan jemarinya mulai melengkung sehingga menjadi sebuah cakar. Sebuah cahaya lembut berwarna keemasan mengalir dari kulit-kulit di tangannya.     

Ia memiliki tinggi dua meter dan bahkan lebih kuat dari sebagian besar laki-laki. Lengan-lengan miliknya, dengan tendon miliknya tampak menonjol, adalah sama kerasnya dengan sebuah mangkuk.     

"Boom!"     

Ia menyerang dengan menggunakan cakar emas dan mengarahkan itu ke leher Mo Qinglong.     

Mo Qinglong bergerak lebih cepat dibandingkan Jin Yueming, bahkan meski ia lebih pendek daripada wanita itu. Ia mendorong dirinya ke arah samping guna menghindari serangan cakar emas.     

Ia menggerakkan lengan kirinya, dan mengarahkan pedangnya ke arah belakang lalu mencoba untuk menebas pergelangan lengan milik Jin Yueming.     

Lengan Jin Yueming juga berputar dan menangkap ujung pedang itu menggunakan tangannya.     

Tangan dan pedang itu bertemu di satu titik, untuk kemudian menciptakan sebuah percik-percik cahaya dengan "boom" yang sangat terdengar cukup keras.     

Ajaibnya, Jin Yueming sama sekali tidak terluka akibat menangkis pedang itu hanya dengan menggunakan tangan kosong. Tangan miliknya adalah seperti terbuat dari besi.     

"Beraninya kau menantangku dengan kekuatan yang lemah seperti itu, Mo Qinglong? Kau masih perlu belajar lagi!" Jin mencibirnya dengan dingin.     

"Begitukah? Maka biarkan aku menunjukkan padamu teknik bela diri yang telah mencapai tingkatan Sukses, Dual-Pedang Pembunuh-Rusa." Mo menarik kembali pedangnya dan memperagakan sebuah gestur yang aneh, dengan kaki yang sedikit direntangkan dan salah satu tangan menggenggam pedang di depan, sedangkan tangan yang lain menggenggam pedang di belakangnya.     

"Kau telah menguasai Dual-Pedang Pembunuh-Rusa sampai dengan tingkatan Sukses?" Jin sulit untuk mempercayai itu, ia menatapnya dengan mata yang terbuka lebar.     

Bagaimana mungkin teknik pedang kelas menengah dari Tingkatan Ruh bisa dengan mudah dikuasai sehingga telah mencapai tingkatan Sukses seperti itu?     

"Clash!"     

Mo Qinglong menggenggam sebuah pedang di kedua tangannya dan mulai berputar dengan dengan cukup kencang, putaran pedang itu tidak lain berhasil menciptakan sebuah suara angin yang memekik. Serangan itu berubah menjadi sama cepatnya dengan putaran kincir angin.     

Pedang-pedang berkilauan, serta bayangan pedang menari kesana kemari.     

"Bang! Bang!"     

Jin Yueming hanya bisa menahan tiga serangannya sebelum akhirnya terjatuh ke tanah. Itu adalah sebuah keberuntungan bagi dirinya karena memiliki kekuatan pertahanan yang kuat sehingga bisa menghindari serangan dengan baik serta gagal terluka dengan cukup parah.     

Kaki-kaki Mo Qinglong mendarat di atas lantai. Dengan sebuah "swish", ia mengacungkan pedang itu di depan kepala Jin, lalu berkata, "Kau telah kalah!"     

"Boom!"     

Para murid-murid mulai berdiri di sisi arena dan mulai berteriak riang sambil memanggil-manggil nama Mo Qinglong keras-keras.     

Itu adalah para murid laki-laki yang paling kencang berteriak. Lagipula, derajat mereka akan meningkat seiring dengan terdapat satu lagi sosok lelaki yang berada di top 10 dari Kampus Barat.     

"Sulit dipercaya! Mo Qinglong baru saja mengalahkan Jin Yueming!"     

"Apa kau mendengar bahwa Mo telah berhasil menguasai Dual-Pedang Pembunuh-Rusa dan mencapai tingkatan Sukses? Itu adalah sebuah teknik bela diri dari Tingkatan Ruh. Hanya lima orang yang baru menguasai itu di Kampus Barat, dan sekarang Mo Qinglong adalah orang keenam."     

Zhang Ruochen berdiri dari kursi duduknya untuk mengangguk dan memberikan apresiasi, "Tidak buruk. Penguasaan Mo Qinglong terhadap Pemahaman Pedang telah berada di Tingkatan Menengah dari Pedang Pengikut Pikiran."     

Tiba-tiba, Zhang Ruochen mencium sebuah aroma yang wangi. Saat menoleh, ia melihat Duanmu Xingling – yang diwaktu bersamaan – juga secara diam-diam telah berada di sebelahnya. Itu membuat seluruh murid-murid lain mulai memberikan tatapan cemburu pada dirinya.     

Seseorang berbisik diam-diam, "Hubungan antara saudari senior seperguruan Duanmu dengan Zhang Ruochen adalah, memang, tidak seperti hubungan biasa. Aku dengar, mereka bahkan tinggal bersama..."     

"Zhang Ruochen memiliki talenta yang cukup luar biasa. Maka itu cukup mudah dipahami jika saudari senior seperguruan Duanmu telah jatuh cinta padanya. Duanmu selalu terlihat seperti seorang dewi sepanjang waktu. Bagaimana menyenangkannya itu jikalau aku bisa tinggal bersama dirinya suatu hari nanti! Aku benar-benar rela untuk mengurangi umurku selama sepuluh tahun jika itu artinya aku bisa bersamanya meski hanya satu hari."     

Duanmu Xingling memiliki sebuah perawakan yang ramping dan terlihat seperti seorang gadis yang berusia 13 atau 14 tahun. Ia memiliki kulit seputih susu sekaligus rambut hitam panjang yang lurus. Dengan menyilangkan tangan di depan dadanya, ia menatap ke arah Mo Qinglong yang berada di arena, untuk kemudian berkata, "Mo Qinglong bahkan berhasil menguasai teknik bela diri kelas medium dari Tingkatan Ruh dan mencapai tingkat Sukses. Maka, ia memang pantas untuk bisa masuk ke dalam 10 besar, atau bahkan memiliki kesempatan untuk menjadi salah satu dari lima besar. Zhang Ruochen, kau telah berhasil menembus Tingkatan Medium dari Alam Hitam, benarkan?"     

"Aku berhasil menembusnya dua hari yang lalu... ouch! Mengapa kau mencubitku?" tanya Zhang Ruochen.     

Duanmu semakin menekan kedua jarinya yang sedang mencubit pergelangan lengan milik Zhang Ruochen, "Mengapa kau tidak bilang kabar bagus itu semalam? Kau membuatku khawatir semalaman."     

"Apa yang kau khawatirkan?" tanya Zhang Ruochen.     

"Aku khawatir bahwa Kampus Barat tidak mendapatkan posisi pertama dalam rangking komprehensif diantara seluruh murid baru. Apa kau kira aku khawatir padamu?"     

Duanmu melepaskan cubitannya dan menarik kembali tangannya, sebuah senyum yang berseri-seri terlihat di wajah yang seolah mampu membuat siapapun ingin mencintai dirinya, "Dengan kekuatan yang kau miliki, kau seharusnya mampu untuk masuk ke dalam top 10 di Kampus Barat, tidakkah kau ingin mencoba?"     

Mencoba meniru Duanmu Xingling, Zhang Ruochen juga menyilangkan kedua tangannya di depan dada, untuk kemudian menunjukkan sebuah senyuman tipis, "Aku ingin mengamati terlebih dahulu, untuk kemudian memutuskan siapa yang aku tantang."     

"Kau mungkin tidak terlalu mengenal top master 10 besar di Kampus Barat. Aku bisa memberitahumu sedikit." Duanmu Xingling berkata, "Top master 5 besar adalah Luo Shuihan, Huang Yanchen, Tuo Muzi, Ju Hailan dan aku. Kecuali Ju, sisanya adalah para Ksatria Divisi Hitam."     

"Tujuh tahun yang lalu, Ju Hailan adalah rangking pertama diantara murid-murid baru di Kampus Barat. Sesungguhnya, dia adalah sama kuatnya dengan mereka yang berada di rangking terakhir Divisi Hitam. Namun, dia tidak cukup beruntung, dia tidak bisa memenangkan sepuluh kali pertandingan berturut-turut di Lapangan Pasar Bela Diri dan membuatnya gagal menjadi seorang Ksatria Divisi Hitam."     

"Dengan kemampuanmu, kau masih memiliki beberapa jarak dengan para Ksatria Divisi Hitam. Kau tidak akan mampu mengalahkan kami berlima. Maka, lima ksatria lain yang mungkin bisa kau tantang adalah Cai Chen, Sikong Shu, Xue Qingchuan, Liu Ning, dan Mo Qinglong, yang baru saja mendapatkan rangking 10."     

"Kau baru saja melihat pertarungan antara Mo Qinglong dan Jin Yueming. Dia telah berhasil menguasai teknik bela diri kelas menengah dari Tingkatan Ruh, dimana itu membuat kekuatan miliknya mampu mengalahkan Ju Hailan. Maka bisa dipastikan bahwa dirinya mendapatkan rangking yang lebih tinggi."     

Sambil mengangguk pelan, Zhang Ruochen menatap ke arah Mo Qinglong, yang sedang membawa pedang di punggungnya, lalu berkata, "Aku kira tingkat pengolahannya lebih baik daripada apa yang kita lihat. Saat dia sedang melawan Jin Yueming, dia terlihat sedang menyembunyikan kekuatannya. Mungkin dia adalah lebih kuat daripada yang kau bayangkan."     

"Sungguh? Apa kau mempelajari sesuatu?" tanya Duanmu Xingling.     

Zhang Ruochen menjawab, "Kekuatan Batin miliknya setidaknya telah mencapai level 22. Lebih-lebih, dia menggunakan dua pedang. Itu adalah lebih sulit baginya untuk bisa memanipulasi dual pedang yang telah berhasil mencapai Tingkatan Menengah dari Pedang Pengikut Pikiran dibandingkan dengan hanya menggunakan satu pedang. Jadi, pencapaiannya pada Pemahaman Pedang adalah sama kuatnya dengan dirimu. Sebab, dia akan segera menembus Tingkatan Lanjutan dari Pedang Pengikut Pikiran. Lalu, jika dia juga menyembunyikan kecepatan serta kekuatannya, maka bisa dipastikan bahwa kekuatan yang sesungguhnya dari dirinya adalah juga bisa disejajarkan dengan dirimu."     

Mendengar perkataan Zhang Ruochen, ekpresi wajah Duanmu Xingling menjadi serius. Ia berkata, "Dia selalu menyembunyikan kekuatan aslinya? Jika dia menantangku, aku pasti bisa untuk membuatnya mengeluarkan kekuatan asli."     

Zhang Ruochen menggelengkan kepala dan berkata, "Pasti terdapat beberapa alasan baginya untuk menyembunyikan kekuatan asli. Sebab, itu akan membuat dirinya masuk ke dalam pusaran badai jika berani menantangmu. Oleh karenanya, aku kira dia akan tetap rendah hati seperti itu daripada harus menantang dirimu."     

"Jika dia memilih untuk jadi rendah hati, lalu mengapa dia menantang Jin Yueming?" tanya Duanmu Xingling.     

Zhang Ruochen menjawab, "Itu adalah karena dia ingin masuk ke dalam Peninggalan Level-Medium."     

Tiba-tiba, Duanmu Xingling tersadarkan tentang sesuatu. "Aku mengerti," katanya.     

Duanmu benar-benar percaya dengan pengamatan Zhang Ruochen, sehingga dirinya menjadi waspada terhadap Mo Qinglong, dimana lelaki itu sekarang dipandang sebagai lawan yang berpotensi.     

Beberapa saat kemudian, sebuah kilau cahaya melintas di kedua mata Duanmu. Ia menatap ke arah platform penantang dan tersenyum, "Kekasih lamamu sedang berada di platform saat ini, Zhang Ruochen."     

Duanmu Xingling sedang bicara tentang Zi Qian.     

Zi Qian melangkahkan kakinya ke dalam platform. Ia memiliki postur yang ramping sekaligus juga wajah yang amat cantik.     

Tiba-tiba seluruh platform menjadi hening, dimana terdapat seorang wanita cantik mengenakan baju putih. Seluruh orang mulai mengitari wanita itu, ia benar-benar cantik, bahkan terlihat seperti seorang peri-peri yang berada di dalam lukisan,     

Para murid-murid dari ketiga kampus juga sedang membicarakan dirinya, suara-suara pujian mulai terdengar di sekitar platform.     

"Aku hanya pernah mendengar ada tiga wanita cantik di Kampus Barat, dan seluruhnya adalah para Ksatria Divisi Hitam. Tidak ada yang sanggup mengalahkan mereka di Kampus Barat. Namun, aku tidak tahu bahwa ada juga seorang murid baru yang mampu mengimbangi Tiga Tercantik itu."     

"Dia mendapatkan rangking kedua diantara murid-murid baru dari Kampus Barat. Jangan pernah meremehkan kekuatannya. Siapa menurutmu yang akan dia tantang?"     

"Mungkin adalah seseorang yang berada di top 100 besar. Dengan kemampuan yang dia miliki, dia mungkin bisa mengalahkan seorang ksatria yang telah berada di tingkatan Puncak dari Alam Hitam."     

...     

Zhang Ruochen juga sedikit penasaran dengan siapa yang akan ditantang oleh Zi Qian,     

Zi Qian berdiri dengan tenang di tengah platform. Ia berkata, "Aku menantang saudari senior seperguruan Liu Ning, yang mendapatkan rangking sembilan."     

Semua orang menjadi tercengang.     

Seorang murid baru sedang bermimpi untuk menantang salah satu dari top sepuluh master?     

Zhang Ruochen juga sedikit terkejut. Namun, ia tahu bahwa Zi Qian bukanlah seseorang yang bisa dikategorikan sebagai mereka yang ceroboh. Dan sekarang ia telah menantang Liu Ning, maka bisa dipastikan bahwa dirinya sangat percaya diri dengan kemampuannya yang sekarang.     

"Sungguh ceroboh dia menantang Liu Ning. Wanita itu adalah rangking dua diantara murid-murid baru lima tahun yang lalu. Dia adalah seorang murid yang masuk di tahun yang sama dengan Huang Yanchen. Dan bila tidak ada Huang, maka bisa dipastikan dirinya akan mendapatkan rangking satu tahun itu." Duanmu berkata pada Zhang Ruochen, "Kekasih lamamu pasti akan kalah."     

Zhang Ruochen bertanya, "Apa kelemahan dari Liu Ning?"     

Duanmu Xingling memikirkan itu sejenak dan berkata, "Jika kau bertanya tentang kelemahannya, maka dia adalah sepertiku, kecepatan miliknya cukup kurang."     

Faktanya, Duanmu Xingling adalah cukup cepat. Namun, ketika dirinya dibandingkan dengan para ksatria yang berada di rangking teratas dari Divisi Hitam, maka ia benar-benar memiliki kekurangan dalam segi kecepatan.     

Oleh karena itu, ranking yang didapatkan adalah sangat jauh bila dibandingkan dengan Huang Yanchen dalam keterkaitannya dengan Divisi Hitam.     

Setelah berlatih Bayangan Naga Kerajaan Angin, kelemahan dari Duanmu Xingling dalam tingkat kecepatan telah berhasil ditambal. Dan itu membuatnya berhasil menaikkan peringkat di Divisi Hitam dan menjadi seorang ksatria yang mendapatkan rangking 88.     

Zhang Ruochen berkata, "Mengingat Liu Ning yang kalah dari segi kecepatan, maka Zi Qian mungkin mendapatkan kesempatan untuk menang."     

Sebagaimana Zhang Ruochen sedang bercakap-cakap dengan Duanmu Xingling, Liu Ning telah bertarung dengan Zi Qian.     

Meskipun Zi Qian adalah seorang ksatria yang berada di Tingkatan Akhir dari Alam Hitam, ia mampu meledak dan/atau berlari dengan kecepatan 57 meter per detik.     

Dan meskipun Liu Ning juga telah berhasil mencapai tingkatan Puncak dari Alam Hitam, namun ia hanya bisa mencapai kecepatan 54 per detik, dimana itu lebih lambat dibandingkan dengan Zi Qian.     

Kelebihan dari Liu Ning adalah kekuatannya. Dengan hanya satu gelombang Tenaga Chi miliknya, ia berhasil membuat Zi Qian mundur. Itu terlihat sepertinya Zi Qian akan dikalahkan dengan cepat.     

"Jika kau berpikir bisa mengalahkanku karena lebih cepat, maka kau salah mengira! Aku berada di rangking sembilan dari Kampus Barat adalah karena kekuatanku!" cibir Liu Ning.     

Saat mencoba untuk menyeimbangkan pijakannya, Zi Qian membuka lengan jubahnya dan memperlihatkan 36 duri-duri di tangannya.     

Ia mulai mengalirkan Tenaga Chi miliknya ke dalam tangannya dan mengayunkan itu ke depan. Lalu, 36 duri-duri itu mulai terlepas dan mengambang di udara.     

Lengannya merangsek maju, beserta dengan tekanan dari Tenaga Chi, maka duri-duri itu terbang ke arah Liu Ning dengan sebuah kilau cahaya berwarna keperakan.     

...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.