Kaisar Dewa

Komandan Putri Yanchen



Komandan Putri Yanchen

0Terdapat seorang gadis muda lain yang berusia 15 atau 16 tahun sedang berdiri di tepi danau yang lain – dimana itu memiliki jarak kurang lebih dua ribu meter jauhnya. Ia tertawa genit. "Haha! Kalian semua telah dipecundangi! Aku berada di sini, seorang putri yang asli."     

"Aku akan menerima hadiah dari mereka yang bisa berenang lebih cepat dan berhasil menjangkau diriku lebih dulu."     

"PHHHF!"     

Tanpa ragu, Zuo Longlin melompat ke arah danau seketika itu juga. Ia berkecipak di atas air dan berenang menuju putri secepat mungkin.     

Ia telah kalah dengan Zhang Ruochen satu kali, maka ia tidak ingin kalah untuk kedua kalinya.     

Namun, Zhang Ruochen tidak melompat ke dalam air seperti yang dilakukan oleh Zuo Longlin. Ia hanya berdiri di Paviliun Tengah-Danau dengan tenang. Sebab, ia telah menyadari bahwa antara gadis muda yang berdiri di Paviliun Tengah-Danau, dan gadis yang sedang berada di tepi danau lain adalah sama-sama bukan Putri Ketigabelas Komandan yang sesungguhnya.     

Sebelumnya, Putri Ketigabelas Komandan sedang mempermainkan mereka seperti para pecundang.     

Maka, sebuah perasaan antipati muncul di kepala Zhang Ruochen, ia sama sekali tidak senang dijadikan sebagai bahan lelucon.     

"Baiklah. Aku disini adalah untuk meminta bantuan, aku tidak seharusnya menentang dia." Ia mencoba yang terbaik untuk bisa mengendalikan kemarahan yang ada di dalam hatinya, untuk kemudian meninggalkan Paviliun Tengah-Danau dan mencari Putri Ketigabelas Komandan yang asli.     

Putri Ketigabelas Komandan yang asli sedang menikmati pertunjukkan itu di suatu tempat yang tidak jauh dari danau tersebut.     

Di sebuah menara, Putri Ketigabelas Komandan, sedang mengenakan gaun mutiara, dan menyisir rambutnya. Ia sedang menyematkan sebuah jepit emas di rambutnya yang indah.     

Ia menatap ke arah danau biru dan menyaksikan dua pelayan perempuan sedang berdiri di Paviliun Tengah-Danau sekaligus juga di tepi danau yang lain guna mempecundangi kedua pangeran. Saat melihat itu, ia benar-benar menjadi senang.     

Seorang pelayan wanita yang relatif cukup cantik sedang berdiri di belakang Putri Ketigabelas Komandan, ia terkekeh. "Dua pangeran dari sebuah commandery inferior sedang ingin menikahi Yang Agung. Mereka benar-benar seperti seekor katak yang ingin memangsa seekor angsa (bagai pungguk merindukan bulan)! Mereka mengikuti perintah kita dan menuruti segala yang kita mau seperti para idiot."     

"Mereka adalah anjing-anjing yang tenggelam! Haha!" pelayan wanita lain tertawa.     

Putri Ketigabelas Komandan mengeluarkan suara saat memandang ke arah Paviliun Tengah-Danau. Ia berkata, "Hei, lihat! Yang satu itu tidak melompat ke danau."     

Dua pelayan wanita melihat ke arah danau dan menatap Zhang Ruochen yang sedang berdiri di Paviliun Tengah-Danau. Salah satu dari pelayan tersebut berkata dengan dingin, "Dia memiliki keberanian untuk menolak perintah Yang Agung!"     

Di waktu yang sama, mereka melihat seorang lelaki muda sedang menatap mereka dari arah Paviliun.     

Saat berdiri di Paviliun Tengah-Danau, Zhang Ruochen menatap ke arah gadis muda yang sedang duduk di menara, untuk kemudian meyakini bahwa wanita itu adalah Putri Ketigabelas Komandan yang asli.     

"CLASH!"     

Ia menggunakan gerakan Bayangan Naga Kerajaan Angin sekali lagi. Lalu, ia melintasi permukaan danau, terbang di atasnya, untuk kemudian berlari menuju ke arah menara.     

Zuo Longlin masih juga berenang ke tepi danau yang lain.     

"Yang Agung, dia datang kemari! Apa yang harus kita lakukan sekarang?" salah satu pelayan wanita itu bertanya dengan panik.     

Putri Ketigabelas Komandan duduk dengan tenang di kursinya dan berkata dengan santai, "Bahkan jika dia tahu bahwa aku sedang mempecundanginya, maka dia tidak bisa melakukan apa-apa padaku. Lebih jauh, saudara kesepuluhku sedang menjaga menara di lantai bawah, maka dia tidak akan sanggup datang kemari."     

Zhang Ruochen telah tiba di menara dan ingin mendaki itu.     

Seorang lelaki muda, dengan membawa sebuah kipas lipat, beranjak keluar dari pintu lantai satu menara tersebut. Ia menghalangi jalan Zhang Ruochen, lalu menatapnya dan berkata, "Darimana bocah desa ini berasal? Kau seharusnya tidak datang ke menara ini. Pergi sekarang juga!"     

Zhang Ruochen mengerutkan dahinya, ia mengendalikan amarah yang ada di hatinya, untuk kemudian merespon dengan tenang, "Aku datang kemari untuk bertemu dengan Putri Ketigabelas Komandan. Bisakah aku meminta tolong padamu untuk menyampaikan pesan dariku?"     

"Apa ini? Apa kau pikir dirimu layak untuk bertemu dengan Putri Ketigabelas Komandan? Jika kau tidak pergi, maka aku akan mematahkan kakimu dan melemparmu keluar!" kata lelaki muda itu dengan arogan, ia mengibas-ngibaskan lengannya ke arah samping.     

Lelaki muda yang arogan tersebut adalah Pangeran Kesepuluh dari Qianshui Commadery. Namun, ia sama sekali tidak bersikap seperti layaknya seorang pangeran, melainkan bertingkah laku seperti seorang berandalan dari sebuah keluarga kaya dan/atau beradab.     

Zhang Ruochen tidak tahu bahwa lelaki itu adalah Pangeran Kesepuluh dari Qianshui Commandery. Sebab, ia meyakini bahwa lelaki itu adalah seorang pangeran dari commandery lain, yang secara sengaja menjadi hambatan sekaligus juga menghalangi dirinya saat ingin bertemu dengan Putri Ketigabelas Komandan.     

Zhang Ruochen telah berada di mood yang buruk. Ia juga tidak menyangka bahwa akan ada seseorang yang menghalangi jalannya ketika tiba di menara tersebut. Dan itu benar-benar membuatnya semakin kesal.     

Zhang Ruochen berubah menjadi tegas dan berkata, "Bagaimana jika aku memaksa ingin bertemu dengan Putri Ketigabelas Komandan?"     

Pangeran Kesepuluh mulai tertawa. Ia berdiri dengan kaki yang terbuka lebar, untuk kemudian menuding tanah dan berkata, "Haha, tentu saja, kau bisa bertemu dengannya! Jika kau merangkak di antara selangkanganku, maka aku akan mempersilahkan kau bertemu dengan Putri Ketigabelas Komandan."     

"Apa kau tidak berpikir bahwa itu adalah sesuatu yang cukup kasar?" Zhang Ruochen bertanya dengan kemarahan di matanya.     

"Haha! Aku senang membulimu. Memang apa yang akan kau lakukan?" Pangeran Kesepuluh menggulung lengan baju dan menunjukkan pergelangan tangannya. Ia mengangkat tangannya dan ingin menekan kepala Zhang Ruochen.     

Ia ingin menekan kepala Zhang Ruochen agar turun serta memaksanya untuk merangkak di antara kedua kakinya.     

Kedua mata Zhang Ruochen menyipit. Ia mengambil langkah mundur dan menghindari cengkraman tangan dari Pangeran Kesepuluh.     

Kali ini, Zhang Ruochen sama sekali tidak bisa bertoleransi lagi.     

Ia menggenggam ujung pedang dan mengayunkan sarung pedang miliknya yang berukuran dua meter tersebut. Ia menghantam dada Pangeran Kesepuluh sehingga lelaki muda itu terlempar ke belakang dengan sebuah "Bang".     

Zhang Ruochen tidak ingin berbuat masalah. Ia telah mencoba untuk mengendalikan amarahnya, namun Pangeran Kesepuluh masih juga menekannya dengan tangan.     

Semenjak dirinya sekarang menjadi sangat marah, maka ia berani membiarkan lelaki itu untuk melakukan apa saja demi menyerang balik.     

Dan semenjak situasi menjadi demikian, maka tinju adalah satu-satunya bahasa yang ideal untuk berkomunikasi.     

"BOOM!"     

Pangeran Kesepuluh memekik kesakitan saat menghantam pintu menara tersebut. Hasilnya, pintu itu hancur serta lelaki muda tersebut tersungkur ke tanah dengan keras.     

"Benar-benar bajingan yang tidak tahu diri! Beraninya kau menyerangku... aku perlu kau... ah..."     

Zhang Ruochen mengacuhkannya dan berjalan ke dalam menara dengan menggenggam sarung pedangnya.     

Pangeran Kesepuluh lagi-lagi berteriak kesakitan. Dengan sebuah bang, ia terlempar kembali dan mendarat di sebuah dinding.     

Dengan hanya 15 menit Pangeran Kesepuluh dari Qianshui Commandery telah terluka cukup parah. Ia berusaha sekuat tenaga, dan merangkak ke arah tangga menara agar bisa menyembunyikan Putri Ketigabelas Komandan. Ia meringis kesakitan dan menatap ke arah Zhang Ruochen, sekujur tubuhnya menjadi gemetar. "Beraninya kau memukulku? Aku ingin kau mati dengan cara yang mengenaskan. Kau akan mati, nak!"     

"BOOM!"     

Zhang Ruochen memberi tatapan dingin pada Pangeran Kesepuluh. Ia mengaktifkan Tenaga Chi miliknya, untuk kemudian melayangkan sebuah tinju dan menghancurkan salah satu pondasi menara. Lalu, ia berseru, "Mati? Aku tidak peduli. Aku lebih baik mati dengan sebuah kehormatan daripada harus hidup dengan menjadi pecundang."     

Putri Ketigabelas Komandan menjadi cukup terkejut saat dirinya melihat saudara lelakinya telah dihajar sampai babak belur. Ia dengan segera membantunya berdiri dan bertanya, "Saudara, apa yang terjadi? Mengapa kau bisa dipukuli?"     

Seluruh wajahnya telah membengkak, dan terdapat dua cetakan hitam di matanya. "Saudari, kau harus membalaskan dendam untukku! Bajingan itu benar-benar diluar kendali. Dia berani menghajar Keluarga Kerajaan dari Qianshui Commandery. Kita harus menghapuskan klan sekaligus juga menghancurkan seluruh keluarganya."     

Saat mendengar percakapan antara Putri Ketigabelas Komandan dan Pangeran Kesepuluh, Zhang Ruochen menjadi gemetar. "Playboy kaya ini ternyata adalah Pangeran Kesepuluh dari Qianshui Commandery. Oh Tuhan... mampuslah diriku..."     

Putri Ketigabelas Komandan menatap ke arah Zhang Ruochen dan berpikir bahwa Pangeran Kesembilan dari Yunwu Commandery benar-benar kurang ajar. Ia tidak percaya bahwa lelaki itu berani memukul seorang anggota Keluarga Kerajaan. Maka, ia menjadi benar-benar kesal, lalu berkata, "Bawa orang gila ini pergi dan kurung dia di dalam Penjara Kerajaan."     

Dua pelayang wanita yang berdiri di samping Putri Ketigabelas Komandan adalah para penjaga kerajaannya. Mereka berdua relatif memiliki tingkat pengolahan yang cukup tinggi sebagai pelayan wanita. Dan keduanya adalah para ksatria yang berada di Tingkatan Awal dari Alam Bumi.     

Mereka berdua mengeluarkan Senjata Suci Bela Diri kelas empat dan telah bersiap untuk membawa Zhang Ruochen pergi.     

Meskipun Zhang Ruochen tahu bahwa segala sesuatunya telah terjadi, namun ia sama sekali tidak takut. Ia berkata dengan sopan, "Yang Agung, tolong jangan pungkiri fakta bahwa Pangeran Kesepuluh adalah orang yang mempermalukan aku lebih dulu. Dan oleh karena itulah, aku memukulnya untuk mempertahankan diriku sendiri. Apakah itu salah jika aku melindungi diri sendiri?"     

"Benar atau salah adalah tidak penting. Masalahnya adalah kau telah melukai Pangeran dari Qianshui Commandery," Putri Ketigabelas Komandan merespon dengan dingin. Ia tidak ingin repot-repot mempertimbangkan alasan keberatan yang diucapkan oleh Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen datang untuk menemui Putri Ketigabelas Komandan hanya untuk memenuhi perintah dari Komandan Pangeran Yunwu. Dengan menikahi gadis itu, ia berharap bahwa mereka bisa mendapatkan bala bantuan untuk Yunwu Commandery.     

Namun, ketika ia menemukan bahwa Putri Ketigabelas Komandan adalah sosok yang irasional, maka ia tidak ingin berbicara dengan gadis itu lagi.     

Ia hanya memberikan hadiahnya, untuk kemudian berpaling dan meninggalkan ruangan.     

Saat melihat Zhang Ruochen pergi, dua orang penjaga wanita ingin menghentikannya. Namun, ketika mereka berdua berlari di depannya, ia dengan segera mengangkat jemarinya dan menghentikan Jalur Aliran Chi mereka, sehingga mereka berdua hanya bisa terdiam dan tidak sanggup bergerak.     

"Aku berharap bahwa Putri Ketigabelas Komandan adalah seseorang yang rasional." Ia menatap dingin ke arah Putri Ketigabelas Komandan.     

Setelah mengatakan itu pada putri, ia berpaling dan melangkah keluar dari menara.     

Di mata Zhang Ruochen, para pangeran serta putri-putri dari Komandan Pangeran Qianshui adalah orang-orang yang menyebalkan.     

Saat ia sedang menuruni tangga, ia melihat Zuo Longlin akhirnya telah berada di tepi danau yang lain. Ia menghela nafas dan berjalan menuju pintu keluar taman tersebut.     

"Ehh! Mengapa dia ada di sini?"     

Dibimbing oleh seorang pelayan wanita, Huang Yanchen tiba di menara. Ia terkejut saat melihat Zhang Ruochen meninggalkan menara. Terdapat sebuah ekspresi kebingungan di wajah cantiknya.     

Semenjak Tes Menengah Eksplorasi Pusaka akan diselenggarakan dua bulan lagi, maka Huang Yanchen bermaksud untuk meningkatkan pengolahannya setinggi mungkin. Dan oleh karena itulah, ia kembali ke Qianshui Commandery. Ia berencana untuk meminta bantuan dari Komandan Pangeran Qianshui untuk membeli satu tetes Cairan Suci sebagai bekal latihannya.     

Ketika dirinya kembali pulang ke Qianshui Commandery, ia mendengar bahwa adik saudarinya, Putri Ketigabelas Komandan sedang memilih Pangeran Permaisuri dan ingin merencanakan sebuah pernikahan.     

Huang Yanchen memiliki total 36 kakak serta adik perempuan, sementara Putri Ketigabelas Komandan adalah satu-satunya saudari kandung yang berasal dari orangtua yang sama. Putri itu adalah satu-satunya saudari biologis diantara seluruh keluarganya.     

Ketika ia mendengar berita tersebut, ia menjadi kesal dan bergegas menuju ke Istana. Ia memprotes Komandan Pangeran Qianshui secara langsung dan hampir menghancurkan Istana.     

Setelah itu, ia bergegas menuju istana lain dan ingin bertemu dengan Putri Ketigabelas Komandan.     

Ia tidak menyangka bahwa dirinya akan melihat Zhang Ruochen sesampainya di istana.     

"Komandan Putri Yanchen, tolong ikuti saya. Putri Ketigabelas Komandan berada di puncak menara saat ini." Pelayan arogan yang tadi mempecundangi Zhang Ruochen dan Zuo Longlin akhirnya bersikap sangat sopan di depan Huang Yanchen. Ia menundukkan kepalanya sepanjang waktu dan sama sekali tidak berani mengangkatnya ke atas.     

Para pelayan itu benar-benar tahu betapa kuatnya Komandan Putri Yanchen. Ia adalah anak kesayangan dari Komandan Pangeran Qianshui diantara para putri-putri lain. Bahkan meski jia ia mengkritik ayahnya secara langsung, ayahnya sama sekali tidak berani mengatakan apa-apa, apalagi sampai melawan balik.     

Oleh karena itulah, pelayan itu benar-benar bersikap hati-hati di depan Huang Yanchen mengingat bahwa ia adalah sosok yang cukup penting.     

Huang Yanchen memandangi kejauhan dan mengelus pelan pipinya yang mulus itu. "Mengapa Pangeran Kesembilan dari Yunwu Commandery datang kemari?"     

"Tentu saja dia datang kemari untuk merencanakan sebuah pernikahan dengan Putri Ketigabelas," kata pelayan wanita itu.     

"Sebuah rencana pernikahan?"     

Huang Yanchen cukup terkejut hingga akhirnya tertawa kencang. "Dia datang kemari untuk merencanakan sebuah pernikahan dengan saudari ketigabelas-ku? Haha! Lelucon macam apa itu!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.