Kaisar Dewa

Pedang Patah



Pedang Patah

0Dengan Mountain Toppling Sword di tangannya, Tuoba Linsu menampilkan ketangguhan tanpa sebuah kecacatan, itu adalah seperti dirinya berubah menjadi sebuah gunung yang sulit untuk dikalahkan.     

Tidak terdapat sama sekali kecacatan dalam dirinya.     

Zhang Ruochen merasakan sesuatu yang berbeda pada sosok Tuoba Linsu, sehingga sebuah semangat untuk bertarung semakin meningkat di hatinya. Aliran darahnya mulai mendidih.     

Akhirnya, seorang master pedang sejati!     

Zhang Ruochen berkata, "Namaku adalah Zhang Ruochen. Siapa namamu?"     

"Tuoba Linsu." Ia memahami bahwa Zhang Ruochen telah setuju untuk bertarung dengan dirinya.     

Mereka berdua berdiri dan hanya berjarak lima langkah, mereka menekan pegangan pedang kuat-kuat dan bersiap untuk melakukan pertarungan.     

Tidak ada seorangpun dari mereka yang ingin melakukan gerakan pertama. Mereka masih saling mengamati satu sama lain, dan mencoba untuk saling menemukan kelemahan.     

Para jenius muda yang berada di arena penonton mulai mendiskusikan mereka berdua.     

"Pangeran Tuoba adalah top master diantara para jenius muda dari Longchuan Commandery. Ada yang mengatakan bahwa tidak ada seorangpun dari seluruh generasi muda Longchuan Commandery yang bisa menangkis satu serangannya. Dia benar-benar memberikan sedikit kehormatan bagi si kecil pemberani dari Yunwu Commandery untuk bertarung dengannya secara pribadi," kata seorang jenius remaja.     

"Tapi pemberani kecil itu memang cukup tangguh. Dia telah mengalahkan Zhu Yi sekaligus juga Huo Ming. Sebab jika tidak demikian, maka dia tidak akan memiliki kualifikasi yang cukup untuk bisa bertarung melawan Pangeran Tuoba."     

"Apa kau dengar apa yang baru saja dikatakan oleh Pangeran Tuoba? Dia berjanji akan mengalahkannya kurang dari 10 gerakan!"     

"Aku rasa dia bisa melakukan itu dalam tiga gerakan."     

"Teknik pedang Tuoba Linsu memang benar-benar tangguh. Itu bahkan cukup sulit untuk bisa menangkis satu gerakan darinya."     

...     

"Kau memang seorang master yang tangguh, sebab kau sama sekali tidak menunjukkan kelemahan. Baiklah, kalau begitu aku akan memaksamu untuk menunjukkan kelemahanmu sendiri!"     

Tiba-tiba, dua cahaya yang menyilaukan terpancar dari kedua mata Tuoba Linsu.     

Tulang serta otot-ototnya bergerak dengan cepat sehingga menciptakan suara bergemeretak yang kencang.     

Alih-alih menggunakan langkah yang memukau, Tuoba Linsu hanya berlari lurus ke arah Zhang Ruochen. Itu terlihat bahwa dirinya menjadi bergerak cukup lambat, namun hanya dalam satu detik, ia telah berdiri di depan Zhang Ruochen.     

"Waaa!"     

Mountain Toppling Sword yang memiliki berat 120 kilogram mulai menebas Zhang Ruochen seperti sebuah pintu.     

Tuoba Linsu tidak menggunakan Tenaga Chi miliknya, tetapi percik-percik api mulai tampak dari sudut pedangnya, sehingga pedang itu berubah menjadi sebuah pedang api.     

Ini bukanlah sebuah gerakan yang rumit, tapi Zhang Ruochen merasa bahwa itu hampir mustahil untuk bisa meloloskan diri dari serangan tersebut.     

Zhang Ruochen berdiri tegap dan mencoba menggunakan keterampilan untuk menangkis serangan yang datang. Dan dengan satu sentakan di lengannya, Pedang Berkilau bertemu dengan pedang hitam raksasa seperti seekor ular yang tangkas, dimana ia berhasil mengalihkan serangan itu ke sisi yang lain.     

Cahaya di kedua mata Tuoba Linsu mulai meredup. Ia tertawa dan berkata, "Bagus!"     

"Clash!"     

Kecepatan reaksi dari Tuoba Linsu cukup unggul. Sebab, ia segera mengirimkan sebuah tebasan yang lain. Ia mengayunkan pedang miliknya dengan ancang-ancang yang lebar, namun setiap serangannya terkendali sekaligus juga akurat.     

"Boom!"     

Serangan mereka akhirnya bertemu di satu titik. Lengan Zhang Ruochen menjadi mati rasa karena pertemuan serangan tersebut, dan ia terlempar jauh sampai ke ujung arena pertandingan.     

Para ksatria tidak diperbolehkan untuk menggunakan Tenaga Chi dalam Konferensi Teknik Pedang, sebab itu adalah sebuah kontes untuk menguji keterampilan bermain pedang.     

Namun para ksatria yang memiliki tingkat pengolahan lebih tinggi seringnya memang memiliki kekuatan fisik yang lebih kuat, dan mereka juga lebih cepat dibandingkan dengan para ksatria yang berada di tingkatan alam inferior lain. Secara natural, mereka selalu mendominasi para ksatria-ksatria lain.     

Zhang Ruochen menatap Pedang Berkilau miliknya dan menyadari bahwa terdapat sebuah retakan di tubuh pedang.     

Mountain Toppling Sword milik Tuoba Linsu adalah Senjata Suci Bela Diri kelas tujuh. Sedangkan Pedang Berkilau miliknya, dimana itu adalah Senjata Suci Bela Diri kelas empat, maka itu sama sekali tidak bisa disejajarkan baik dari bahan pembuatannya maupun ketajamannya.     

Tuoba Linsu menyadari bahwa terdapat ketidakadilan dalam pertarungan tersebut. "Aku akan mengganti pedangku!"     

"Tidak perlu!"     

Dengan langkah Bayangan Naga Kerajaan Angin, Zhang Ruochen berlari menuju Tuoba Linsu saat itu juga. "Sekarang, terima ini!"     

Itu benar-benar sangat cepat!     

Tuoba Linsu menjadi linglung. Kemudian, sebuah bayangan pedang mulai mendekati kepalanya. Namun, ia bisa merasakan angin dari pedang tersebut sekaligus juga sebuah sensasi tusukan yang akan mengenai kepalanya.     

"Wham!"     

Tuoba Linsu menurunkan kepala belakangnya, ia menggenggam pedang dengan kedua tangan, untuk kemudian mengayunkan itu ke udara.     

Zhang Ruochen memutar tubuhnya untuk menghindari ujung pedang tersebut. Ia berdiri di belakang Tuoba Linsu dan berteriak, "Pemandu Pedang Suci!"     

Pedang Berkilau menebas ke arah bawah dengan posisi vertikal, dan mengarah langsung pada punggung Tuoba Linsu.     

Tuoba Linsu tidak membalikkan badannya. Melainkan, ia menghunuskan pedang ke arah belakang, itu tampak seperti sebuah tameng besi yang sedang menghalau serangan Zhang Ruochen.     

"PHEW!"     

Dua pedang tersebut bertemu di satu titik. Percik-percik api mulai terlempar di udara.     

"Army Breaking Strike!"     

Tuoba Linsu tiba-tiba menghadap ke belakang, ia membenamkan kaki-kakinya, untuk kemudian menebaskan pedang secara horizontal.     

Itu adalah sebuah gerakan teknik pedang kelas menengah dari Tingkatan Ruh. Tuoba Linsu telah memurnikan itu melalui berbagai macam latihan sekaligus ribuan pembunuhan.     

Satu serangan dari teknik tersebut mampu menyapu bersih ribuan lawan.     

Sekarang, karena jarak mereka yang cukup dekat, maka serangan yang kuat tersebut memaksa Zhang Ruochen untuk menghalaunya.     

Itulah mengapa bahwa Tuoba Linsu adalah seorang master. Sebab, ia mengetahui bahwa kelebihan milik Zhang Ruochen adalah kecepatan, maka ia memberikan Zhang Ruochen pilihan agar tidak bisa meloloskan diri, dan memaksa Zhang Ruochen untuk bertarung jarak dekat dengannya.     

"Slap!"     

Dua pedang yang bertemu tersebut menciptakan suara yang memekakkan telinga "CRACK!"     

Pedang Berkilau itu patah, sehingga ujung pedangnya terlempar.jauh.     

Tetapi Zhang Ruochen tidak menjadi panik. Melainkan, ia tetap bersikap tenang. Ia menendang tanah, untuk kemudian mendorong tubuhnya agar mundur guna menghindari serangan selanjutnya dari Tuoba Linsu.     

"Bagus! Pangeran Tuoba memang seorang top master diantara para generasi muda dari Longchuan Commandery! Dia berhasil menghancurkan pedang milik si pemberani kecil hanya dengan menggunakan delapan gerakan!"     

"Beraninya dia menyatakan bahwa dirinya adalah Ksatria Terkuat di dunia? Bagi Pangeran Tuoba, dia nyaris tidak layak untuk gelar tersebut."     

Tatapan mata Tuoba Linsu berubah menjadi dingin. Ia mencuri pandang pada dua orang tersebut dan berkata, "Dia belum kalah. Pedang miliknya patah karena pedang itu memiliki kualitas yang lebih rendah. Zhang Ruochen, aku bisa meminjamkanmu pedang lain guna menuntaskan pertarungan kita."     

Zhang Ruochen menggelengkan kepala dan berkata, "Siapa yang berkata padamu bahwa aku tidak bisa bertarung dengan sebuah pedang yang patah? Pangeran Tuoba, kita sama sekali belum selesai. Dan aku merasa bahwa aku telah menemukan sebuah kelemahan dalam permainan pedangmu."     

"Teknik pedang milikmu sangat jantan, tetapi pedang itu sangat sulit untuk bisa menyatu dengan dirimu. Kau tidak memiliki penyelesaian yang sempurna dalam setiap gerakan yang kau peragakan."     

"Dan memang sepertinya teknik pedang milikmu tidak terhentikan, namun ketika aku menyerang balik di antara teknik yang kau gunakan, maka kau pasti akan kalah."     

Tuoba Linsu masih terlihat tenang dan berkata, "Jadi, apa yang kau maksudkan adalah bahwa dirimu bisa mengalahkanku dalam dua serangan terakhir?"     

Zhang Ruochen membalas, "Persis!"     

Putri Ketigabelas Komandan menjadi cemberut. "Hmph! Itu adalah omong kosong yang besar dari seseorang dengan sebuah pedang yang patah!" katanya.     

Tuoba Linsu menjadi lebih serius daripada yang sebelumnya. Ia menggenggam pedang dengan kedua tangannya dan mengerang, "Mountains and Rivers Breaking Sword!"     

"WHOOSH!"     

Percik-percik api dari pedang miliknya berubah menjadi sebuah gelombang api berbentuk balok yang mengarah ke Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen melompat dari tanah dan menginjak pedang Tuoba Linsu, guna menekan pedang itu sedikit mengarah ke tanah.     

Di waktu bersamaan, Zhang Ruochen melemparkan pedang patahnya ke arah Tuoba Linsu.     

"Boom!"     

Tuoba Linsu dengan segera mengalihkan serangannya untuk menangkis patahan pedang tersebut.     

Dan saat dirinya sedang menangkis serangan dari Zhang Ruochen, sebuah angin bertiup kencang dari sisi sampingnya.     

Zhang Ruochen menggunakan tepi tangannya seperti sebuah pedang dan menebaskan itu ke leher Tuoba Linsu. Kemudian, Tuoba Linsu terjatuh di tanah dengan suara yang cukup keras.     

"Boom!"     

Tubuh Tuoba Linsu yang besar tergeletak di atas tanah. Lehernya pasti akan patah jikalau Zhang Ruochen tidak mengampuni dirinya.     

Zhang Ruochen tampak bersikap tenang. Ia mengambil patahan pedangnya dan berkata, "Sebuah pedang di dalam hati adalah lebih tangguh dibandingkan dengan sebuah pedang yang digenggam di tangan."     

"Kau... memang... sangat tangguh..."     

Tuoba Linsu mengelus-elus lehernya. Meskipun dirinya masih merasa pusing, namun ia masih sanggup berdiri. Lalu, ia memberikan Mountain Toppling Sword itu kepada Zhang Ruochen dan berkata, "Aku telah kalah! Aku akan menepati janji dan memberikan pedang ini padamu."     

Zhang Ruochen tersenyum. Ia membalas, "Seorang lelaki sejati tidak mengambil sesuatu yang dicintai oleh orang lain."     

Meskipun Tuoba Linsu sangat mencintai Mountain Toplling Sword, namun ia tidak bisa kehilangan harga dirinya. Maka, ia memaksa, "Jika kau tidak mengambil pedangku hari ini, maka semua orang akan memandangku sebagai seseorang yang curang dan tidak menepati janji."     

Personalitas dari lelaki itu adalah sama kakunya dengan teknik pedang miliknya.     

"Baiklah! Aku akan mengambilnya!"     

Setelah merenungi itu sejenak, Zhang Ruochen mengambil Mountain Toppling Sword tersebut. Kemudian, ia mengembalikan pedang itu pada Tuoba Linsu dan berkata, "Sekarang, aku memberikan pedang ini padamu."     

Tuoba Linsu menjadi tertegun. Kemudian, ia tersenyum dan mengambil pedang tersebut. "Zhang Ruochen, terima kasih untuk pedang pemberianmu. Aku akan mengirimi kau pedang yang lainnya. Kau bisa pegang janjiku."     

Tuoba Linsu berjalan keluar dari arena pertarungan. Ada begitu banyak putri dari keluarga aristokrat mulai melemparkan Daun-daun Permata Emas mereka ke dalam arena pertarungan, mereka melemparkan itu dari lantai dua Istana Jinfeng.     

Terdapat 10 helai Daun Permata Emas!     

"Zhuo Yanwu dari Kediaman Menteri Utama Kanan."     

"Sikong Yaner dari Kediaman Jendral."     

"Zhao Xuan dari Kediaman Guru Agung."     

...     

Saat menyaksikan Daun-daun Pertama Emas berjatuhan seperti air hujan, para jenius muda lain menjadi marah karena dibakar api cemburu.     

Mereka seharusnya membiarkan Zhang Ruochen pergi saat dirinya ingin meninggalkan Istana tersebut. Sekarang, lelaki itu telah mengalahkan tiga master dalam satu ronde, termasuk juga Tuoba Linsu. Maka, terdapat banyak putri-putri dari keluarga aristokrat yang terpikat dengan dirinya.     

Apa yang perlu ia lakukan adalah memilih sehelai Daun Permata Emas secara acak, sehingga dirinya akan mendapatkan sebuah pendukung yang kuat mulai hari ini. Itu adalah sebuah kesempatan sekali seumur hidup!     

"Sial memang! Dia benar-benar tangguh!" Putri Ketigabelas Komandan menjadi sedikit kesal, ia merasa bahwa dirinya telah salah melakukan perhitungan. "Bagaimana jika dia menempati urutan pertama? Apakah aku sungguh harus menikah dengannya?"     

Saat berdiri di sebelah Putri Ketigabelas Komandan, Liu Xin akhirnya bisa membaca kebencian dari wanita itu terhadap Zhang Ruochen. Maka, ia tersenyum dan berkata, "Yang Mulia, saya bisa mengalahkan dia. Saya hanya sedikit penasaran apakah Anda memiliki permintaan yang lain. Sebagaimana misal, mematahkan kakinya atau menghancurkan tingkat pengolahan miliknya."     

Liu Xin adalah seorang murid dari Menteri Utama Kanan. Ia telah mendapatkan sebuah perintah dari Menteri Utama Kanan agar bisa mendapatkan peringkat satu di Konferensi Teknik Pedang sekaligus juga menikahi Putri Ketigabelas Komandan.     

Putri Ketigabelas Komandan melirik ke arah Liu Xin, dan berkata dengan gembira, "Itu terlalu berlebihan. Apa yang harus kau lakukan adalah mempermalukan si bangs*t itu dengan keji. Setelahnya, aku akan memberikanmu hadiah yang setimpal."     

"Saya tidak akan pernah mengecewakan Anda."     

Liu Xin menatap ke arah Zhang Ruochen yang berada di arena pertarungan dan mulai menyipitkan matanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.