Kaisar Dewa

Teknik Pedang Kupu-kupu



Teknik Pedang Kupu-kupu

0Hanya terdapat jarak tujuh langkah di antara kedua orang yang akan segera bertarung satu sama lain. Dan tidak ada seorangpun dari mereka yang memilih untuk menyerang terlebih dahulu.     

Seseorang yang menyerang lebih dulu pasti akan menunjukkan kelemahannya lebih awal.     

Maka pada saat itu, mereka bahkan sama sekali tidak mengedipkan matanya dan saling bersitatap satu sama lain.     

Hanya terdapat jarak tujuh langkah, siapa yang berani untuk berkedip?     

Pada saat kau berkedip, maka kau telah kalah!     

Ini adalah sebuah pertarungan di antara para master sehingga tidak ada kesalahan apapun yang bisa ditolerir. Sebab, itu bukan hanya sesederhana kompetisi pedang, melainkan juga kompetisi Kekuatan Batin, kekuatan ingin, serta ujian kesabaran.     

Setelah saling bersitatap untuk satu jam lamanya, namun mereka juga sama sekali belum bergerak.     

Perlahan-lahan, kedua mata Qing Chibai mulai terasa perih, dan kelopak matanya mulai berkedut-kedut.     

Di sisi lain, Zhang Ruochen masih sama stabilnya dengan Gunung Tai, sama tenangnya dengan tembok perdamaian kuno. Ia bahkan sama sekali tidak bergerak sedikitpun.     

Zhang Ruochen membuka mata batinnya dimana itu membuat dirinya mampu mengalirkan Tenaga Chi secara langsung ke kedua matanya. Oleh karena itulah, ia bisa bertahan lebih lama dibandingkan dengan Qing Chibai.     

"Aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi, jika pertarungan menjadi seperti ini, maka itu adalah hal yang buruk bagiku." Qing Chibai menggenggam pedangnya erat-erat.     

"Swish!"     

Tanpa menunjukkan indikasi apa-apa, Qing Chibai tiba-tiba mengambil satu langkah maju, ia menyebarkan seluruh Tenaga Chi miliknya di Jalur Aliran Chi bagian kaki sehingga itu menstimulasi kecepatannya sampai batas tertentu.     

Sebelum para penonton sempat bereaksi, pedang itu telah menusuk tubuh Zhang Ruochen.     

Namun, tubuh Zhang Ruochen menjadi samar dan pada akhirnya perlahan-lahan menghilang sepenuhnya.     

Itu terlihat seperti Qing Chibai hanya menusuk bayangan ilusi dari Zhang Ruochen, dan bukan tubuh aslinya.     

Di momen ketika Qing Chibai sedang menusuknya, Zhang Ruochen telah melompat ke udara. Maka, ia mengayunkan pedang miliknya ke arah Qing Chibai secepat mungkin.     

Ketika Qing Chibai mendapatkan serangan dari udara, ia segera mengubah arah serangannya dan mengayunkan pedang miliknya ke atas.     

"Boom!"     

Dua pedang patah itu bertemu di satu titik dan menciptakan sebuah percikan api yang cukup besar.     

Sementara itu, Zhang Ruochen juga masih melepaskan tinju kirinya. Ia memperagakan gerakan "Naga di Langit" dan meninju dada Qing Chibai.     

Hanya dengan melatih Kekuatan Batin dan berada di atas level 20 maka seorang ksatria bisa menggunakan teknik Bekerja Ganda, dengan menggunakan pedang di satu tangan dan kekuatan tinju di tangan yang lain, tanpa sama sekali mengurangi efektivitas dari keduanya.     

"Tinju Penghancur Awan!"     

Qing Chibai juga mengulurkan lengan kirinya dan mendaratkan itu di tinju milik lawannya, sehingga berhasil menciptakan sebuah getaran ketika kedua tinju mereka bertemu di satu titik.     

"Boom!"     

Mereka saling terlempar satu sama lain.     

Dalam satu detik, dua ksatria tersebut mulai saling menyerang kembali dan melanjutkan pertarungan mereka.     

"Water Dragon Pearls!"     

Qing Chibai menggunakan teknik pedang kelas rendah dari Tingkatan Ruh. Dan dibantu oleh Tenaga Chi, pedang itu diayunkan dengan cukup cepat sehingga membentuk seekor naga yang terlihat samar-samar. Kemudian, udara di sekitar menjadi lembab hingga akhirnya terdengar suara seperti gelombang pasang.     

Lalu, Semburan Pedang itu bergabung dan berubah menjadi sebuah naga raksasa, dimana itu terlihat bergelombang dan mengarah ke Zhang Ruochen.     

Qing Chibai juga berlari dengan memutar-mutarkan pedangnya untuk terus menciptakan lingkaran pedang di depannya, sehingga dirinya terlihat seperti sedang memuntahkan bola-bola naga.     

Sembilan seri lingkaran pedang telah berkumpul dan memperlihatkan sebuah teknik pedang yang menakjubkan.     

Di bawah serangan dari Semburan Pedang Naga dan delapan lingkaran pedang, Zhang Ruochen hanya bisa bergerak pasif untuk bertahan sehingga dirinya terus dipukul mundur.     

Akhirnya, Zhang Ruochen mundur sampai ke ujung arena pertarungan. Ia menghentakkan kaki dan mengayunkan lengannya. Kemudian, tubuhnya sama ringannya seperti seekor kupu-kupu, maka ia terbang ke arah belakang dan terjatuh ke arah kolam yang ada di bawahnya.     

"Mau pergi kemana!"     

Qing Chibai mencubit pedang hitam di satu tangan dan meletakkan tangan yang lain di belakang saat dirinya melangkah di ujung arena pertarungan. Kemudian, ia melompat dan terbang guna menyusul Zhang Ruochen.     

Saat itu, Zhang Ruochen memperagakan Bayangan Naga Kerajaan Angin dimana tubuhnya yang sedang terjatuh tersebut bisa tiba-tiba berhenti untuk sementara waktu. Tidak diduga, ia melompat ke atas dan berada tiga meter lebih tinggi daripada Qing Chibai.     

"Pedang Suci Plenuline!"     

Zhang Ruochen menggenggam pedang dengan kedua tangan dan mulai mengalirkan seluruh Tenaga Chi miliknya ke dalam pedang. Serangan itu membentuk sebuah lingkaran pedang raksasa yang menyilaukan, dimana serangan itu akhirnya turun dan mengarah ke Qing Chibai.     

"Good bodily movement!"     

Qing Chibai berteriak di momen yang pas. Kedua tangannya terangkat ke atas. Dan dengan bantuan dari kecepatan tubuhnya, maka ia mengarah ke bawah dengan cukup kencang, sehingga hampir mendarat di kolam yang berada di arena pertarungan.     

Jika itu adalah ksatria lain, maka ia bisa dipastikan tercebur ke dalam air.     

Namun, sesaat setelah Qing Chubai mendarat di atas permukaan air, sebuah awan-awan biru mulai tampak di bawah kakinya dan membantunya menopang tubuh.     

Kakinya hanya tenggelam sedikit seperti saat dirinya sedang berjalan di atas tanah, untuk kemudian ia melompat ke atas.     

"Boom!"     

Sebagaimana Qing Chibai telah berhasil menghindar, Zhang Ruochen menjadi turun dan berganti posisi dengan tempat dimana Qing Chibai baru saja berdiri. Permukaan air itu terhempas dan menciptakan gelombang yang besar.     

Zhang Ruochen melangkah di atas gelombang tersebut dan terbang dengan bantuan angin. Gerakan tubuhnya sangat elegan sehingga itu terlihat seperti seorang Peri Pedang yang ada di dongeng-dongeng, ia melangkah di atas air dan sesegera mungkin mengejar Qing Chibai.     

"Meteoric Rise" milik Qing Chibai adalah sebuah teknik bela diri yang cukup tangguh, namun kecepatannya tidak sama kencangnya dengan "Bayangan Naga Kerajaan Angin". Maka, dengan segera Zhang Ruochen telah berhasil menyusulnya.     

"Pedang Suci Gelombang!"     

Tubuh Zhang Ruochen mulai berputar cepat dari kepala hingga kaki. Sehingga air kolam tersebut mulai terangkat naik dan membentuk sebuah gelombang air. Dan dengan lepasnya Semburan Pedang, maka gelombang tersebut mengarah ke Qing Chibai.     

Saat menyadari bahwa dirinya hampir terkena putaran dari gelombang air kolam, Qing Chibai tiba-tiba berhenti dan memutar badannya. Ia menebaskan pedangnya lurus dan mengucap sebuah kata: "Break!"     

"Boom!"     

Sebuah Semburan Pedang yang panjangnya melebihi 10 meter dan berbentuk gelombang air itu akhirnya terpecah di depan mata Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen melompat-lompat di atas gelombang yang pecah tersebut seperti seekor naga terbang, ia mengaum dan mencapai tinggi lebih dari 30 meter. Kemudian, ia mendarat di puncak sebuah pohon willow, yang berada di sisi kolam, dimana ia melangkahkan kakinya pada daun-daun, namun tubuhnya masih seimbang dan tidak terjatuh.     

"Qing Chibai adalah seorang ksatria yang paling tangguh dari Qianshui Commandery dalam ratusan tahun belakangan. Ketika dia mencapai Tingkatan Medium dari Alam Hitam, sepertinya dia berada di level yang sama dengan Luo Xu. Meskipun dia melakukan yang terbaik untuk menekan pengolahannya dan turun menjadi Tingkatan Medium dari Alam Hitam, namun tingkat pengolahan yang sebenarnya telah berada di Tingkatan Menengah dari Alam Bumi. Maka tingkat kualitas Tenaga Chi, lalu pondasi kekuatannya, dan/atau tingkat penguasaannya dalam Seni Bela Diri adalah sesungguhnya masih belum bisa disejajarkan dengan para ksatria yang benar-benar terampil dan masih berada di Tingkatan Medium dari Alam Hitam." Kata Zhang Ruochen dalam hati.     

Dengan kata lain, meskipun Qing Chibai saat ini telah menurunkan tingkat pengolahannya ke Tingkatan Medium dari Alam Hitam, namun kemampuan yang dimiliki dirinya saat ini dapat digunakan untuk mengalahkan dirinya sendiri yang masih berada di Tingkatan Medium dari Alam Hitam enam tahun yang lalu.     

Jika Zhang Ruochen menganggapnya sebagai seorang ksatria Tingkatan Medium dari Alam Hitam, maka ia benar-benar salah.     

"Sejujurnya, aku meyakini bahwa Qing Chibai akan menggunakan keunggulan mutlak tersebut untuk mengalahkan Zhang Ruochen hanya dalam beberapa gerakan. Namun, aku tidak menyangka bahwa mereka berdua akhirnya bertarung dengan cukup sengit." Tuoba Linsu bukan bermaksud untuk memuji karena sebelumnya berhasil dikalahkan. Namun, saat ia melihat pertarungan antara Zhang Ruochen dan Qing Chibai, dirinya cukup puas sekaligus percaya.     

Ekspresi wajah Liu Xin tampak sangat jahat. Ia berkata dengan marah, "Bagaimana mungkin dia bisa begitu kuat? Padahal Qing Chibai telah berhasil berada di Alam Pemahaman Pedang yang tinggi sehingga telah mencapai tingkatan Puncak dari Pedang Pengikut Hati."     

Tuoba Linsu mendengus dan berkata, "Tidakkah kau lihat bahwa Zhang Ruochen juga menguasai Alam Pemahaman Pedang dan mencapai tingkatan Puncak dari Pedang Pengikut Hati?"     

"Apa?"     

Liu Xin sebelumnya hanya meyakini bahwa Zhang Ruochen akan dikalahkan dengan cara yang mengenaskan,sehingga ia tidak mengamati pertarungan lelaki tersebut dengan Qing Chibai. Oleh karena itu, ia sama sekali tidak menyadari bahwa teknik pedang milik Zhang Ruochen adalah setara dengan Pemahaman Pedang milik Qing Chibai.     

Xun Guihai berkata, "Jika Zhang Ruochen belum berhasil menembus tingkatan Puncak dari Pedang Pengikut Pikiran, maka dia pasti telah dikalahkan oleh Qing Chibai."     

Ia baru saja berusia 17 tahun dan berhasil menguasai tingkatan Puncak dari Pedang Pengikut Pikiran saat dirinya masih berada di Tingkatan Medium dari Alam Hitam. Maka, talentanya benar-benar menakjubkan!     

Faktanya, Xun Guihai juga cemburu dengan Zhang Ruochen, namun tujuan perjalannya kemari adalah untuk Komandan Putri Yanchen, dimana wanita tersebut memang lebih cantik, lebih tangguh, sekaligus juga memiliki hubungan emosional yang kuat dengan Komandan Pangeran Qianshui, sehingga wanita tersebut memang lebih unggul bila dibandingkan dengan Putri Ketigabelas Komandan. Maka, antara dirinya dan Zhang Ruochen sama sekali tidak memiliki konflik, jadi Xun Guihai tidak bereaksi secara radikal seperti yang dilakukan oleh Liu Xin.     

"Bajingan ini... aku tidak menyangka bahwa dirinya menyembunyikan kemampuannya dan telah berhasil menguasai tingkatan Puncak dari Pedang Pengikut Hati. Berapa banyak lagi kekuatan yang masih disembunyikan?" Huang Yanchen membuka matanya lebar-lebar. Terdapat sebuah hasrat untuk bertarung dengan Zhang Ruochen (saat itu juga) sehingga ia bisa memaksa lelaki tersebut untuk menunjukkan kemampuan lain yang masih disembunyikan.     

Huang Yanchen baru saja mencapai Alam Pemahaman Pedang dan berada di Tingkatan Lanjutan dari Pedang Pengikut Hati beberapa hari yang lalu.     

Oleh karena itu, ia menjadi gembira untuk beberapa waktu, namun, lagi-lagi dirinya telah ditusuk oleh Zhang Ruochen.     

"Dengan kemampuan yang dimiliki Qing Chibai, dia seharusnya mampu membuat Zhang Ruochen menunjukkan kekuatan yang sebenarnya." Huang Yanchen melengkungkan bibirnya, sehingga itu menampakkan gigi-giginya yang putih.     

Qing Chibai berdiri tegap di atas permukaan air. Tubuhnya adalah lebih hijau dibandingkan dengan air kolam, dan rambut panjang miliknya bergerai meski tidak tersapu angin.     

Bahkan jika dirinya sedang diam berdiri seperti itu, terdapat sebuah Semburan Pedang yang tidak terlihat di sekitar tubuhnya, dimana itu menciptakan suara "Shua, Shua!", maka bila seseorang berani datang mendekat dengan jarak lima langkah dengan dirinya, orang tersebut bisa dipastikan hancur oleh karena Semburan Pedang yang tidak terlihat.     

Dan itu adalah karena tingkatkan Puncak dari Pedang Pengikut Hati!     

Di mata orang-orang normal, Qing Chibai, saat ini, sama sekali tidak ada bedanya dengan seorang dewa pedang seperti yang sering diceritakan mitos.     

Qing Chibai adalah seseorang yang memiliki reputasi tinggi. Sebagaimana dirinya adalah murid dari seorang Setengah-Biksu, maka ia harus menjadi tangguh dan melakukan yang terbaik guna mengalahkan Zhang Ruochen dalam kurun waktu yang semakin sempit ini.     

Zhang Ruochen tidak memiliki tekanan seperti yang dirasakan oleh Qing Chibai, namun meski demikian, ia juga masih ingin menang. Ia juga ingin menembus ke alam yang lebih tinggi dari pertarungan antara dirinya dan Qing Chibai.     

Alam itu dikenal sebagai "Hati yang Terhubung dengan Pedang."     

Qing Chibai baru saja mencapai tingkatan Puncak dari Pedang Pengikut Pikiran, dan ia masih membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa mencapai Hati yang Terhubung dengan Pedang.     

Zhang Ruochen telah berada di alam Hati yang Terhubung dengan Pedang di kehidupan sebelumnya. Oleh karena itulah, ia menjadi lebih mudah untuk bisa mencapai alam Hati yang Terhubung dengan Pedang bila harus diperbandingkan dengan Qing Chibai. Pada saat itu, alam pedang milik Zhang Ruochen hanyalah satu langkah lagi untuk bisa menembus Hati yang Terhubung dengan Pedang.     

Maka alam pedang milik Zhang Ruochen adalah lebih tinggi dibandingkan dengan tingkatan Puncak dari Pedang Pengikut Hati milik Qing Chibai.     

Tapi tentu saja, Qing Chibai memiliki beberapa keunggulan dimana Zhang Ruochen tidak memiliki itu, yang mana akhirnya pertarungan mereka harus berakhir dengan cukup sengit.     

"Jika aku menggunakan Pola Ruang, maka aku akan memiliki 80% kesempatan menang dan bisa mengalahkannya."     

Zhang Ruochen dengan serius merenungi hal itu. Namun, ia akhirnya menggelengkan kepalanya dan memutuskan untuk tidak melepaskan kekuatan Pola Ruang.     

Para penguasa dari Qianshui Commandery pasti sedang memperhatikan pertarungan ini diam-diam.     

Jikalau itu adalah kartu-kartu master lain maka tidak masalah, namun Pola Ruang adalah Kartu-As milik Zhang Ruochen, maka sungguh, ia tidak bisa menunjukkan itu.     

"Swallows Taking Water!"     

Setelah saling mengamati untuk beberapa saat, Qing Chibai memutuskan untuk bergerak lebih awal seperti dirinya adalah seekor kupu-kupu yang berada di permukaan air. Pedang hitam miliknya terlihat seperti ekor kupu-kupu yang terus bergerak, sehingga akhirnya menciptakan beberapa bayangan pedang.     

Teknik bela diri kelas rendah Tingkatan Ruh, yakni Teknik Pedang Kupu-kupu.     

Zhang Ruochen tidak mempelajari teknik pedang yang berada di kelas rendah dari Tingkatan Ruh, maka ia hanya terus menggunakan teknik kelas rendah Tingkatan Ruh yang diambil dari gerakan Keterampilan Pedang Suci untuk bertarung dengan lawannya.     

"Pedang Plum Penghancur!"     

Zhang Ruochen melompat dari puncak pohon willow, dan menerjang, untuk kemudian menebas seluruh Semburan Pedang milik Qing Chibai.     

Namun, Qing Chibai sama sekali tidak menjadi panik. Bahkan ia segera mengganti taktik bertarungnya. "Swallows Returning to Nest!"     

Pedang hitam miliknya mengarah ke jantung Zhang Ruochen.     

Saat menghadapi Semburan Pedang yang mematikan, Zhang Ruochen dengan segera melangkah mundur, namun lengan bajunya sedikit terkena serangan, dimana itu menciptakan suara "Rip, Rip!"     

Lengan baju putihnya hancur menjadi potongan-potongan kecil sesaat setelah terkena Semburan Pedang, sehingga kain-kain itu beterbangan dan terjatuh di atas kolam.     

Qing Chibai mengambil kesempatan itu untuk menekan lawannya, sehingga pedang di tangannya tampak seperti seekor kupu-kupu terbang. Kemudian, ia dengan segera menebaskan pedangnya ke arah leher Zhang Ruochen.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.