Kaisar Dewa

Melintasi Bermil-mil hanya untuk Membunuh



Melintasi Bermil-mil hanya untuk Membunuh

0Winter Solstice baru saja terlewati. Itu adalah sebuah musim terdingin sepanjang tahun, dimana musim yang demikian selalu membawa tumpukan salju yang padat di seluruh Yunwu Commandery. Segala sesuatunya, dimanapun, semua telah tertutup dan diselimuti oleh tumpukan salju berwarna putih.     

Zhang Ruochen telah melintasi hampir 16 ribu mil dalam kurun waktu empat hari empat malam, ia sedang mengejar Hua Minggong dari Kastil Qinghe sampai menuju ke kota Lin'an yang berada di sisi utara wilayah Yunwu Commandery.     

Mereka berdua bertarung sebanyak tiga kali di jalanan. Sementara itu, Zhang Ruochen selalu mendominasi lawannya dalam setiap pertarungan tersebut. Dan dengan Hua Minggong menjadi pihak yang kalah, maka ia hanya bisa berlari dengan ekor yang menggelayut di antara selangkangannya.     

Meski demikian, Hua Minggong selalu bergerak lebih cepat dibandingkan Zhang Ruochen. Oleh karena itulah, ia selalu berhasil lolos dari kejaran Zhang Ruochen setiap kali mereka bertemu.     

Mereka bahkan pernah bertarung dengan lebih sengit, sebelum mendekati wilayah Kota Lin'an, dimana pertarungan tersebut seolah berhasil mengguncang dunia. Pertarungan yang terjadi di sungai es benar-benar intens, sehingga es yang terdapat di sana menjadi cair akibat pengaruh dari Tenaga Chi.     

Sekali lagi, Hua Minggong masih juga berhasil meloloskan diri dari Zhang Ruochen. Setelah berhasil melarikan diri untuk terakhir kalinya, maka Zhang Ruochen kehilangan tanda-tanda dari keberadaan lawannya.     

Meski demikian, Zhang Ruochen selalu bisa mengejar dan terus seperti itu, sebagaimana dirinya memiliki Jiwa Bela Diri.     

Sebab, ia bisa mendeteksi keberadaan Hua Minggong dengan melepaskan Jiwa Bela Diri-nya, asal Hua Minggong masih berada dalam radius ratusan kilometer.     

Tanpa ragu, Hua Minggong sama sekali belum paham bahwa Zhang Ruochen telah menguasai Jiwa Bela Diri. Jadi, seiring dengan proses dirinya melarikan diri, maka ia berusaha sebisa mungkin untuk tidak meninggalkan jejak, yang mana dirinya meyakini bahwa itu akan sanggup mengelabuhi Zhang Ruochen.     

Namun, tidak peduli betapa sangat berhati-hati seorang lawannya, Zhang Ruochen selalu berhasil menemukannya satu hari kemudian. Oleh karena itulah, sebuah pertarungan pasti tidak akan lagi bisa dihindari.     

Hua Minggong telah mengalami cedera. Dan oleh karena itulah, ia sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk menyembuhkan diri bila Zhang Ruochen terus berhasil mengejarnya. Sementara itu, ia berharap agar bisa membunuh Zhang Ruochen dengan menggunakan teknik uniknya saat pertama kali. Namun, setiap kali mereka bertarung, maka Zhang Ruochen hanya mengalami luka ringan, sedangkan luka-luka yang dialami oleh lawannya malah bertambah parah. Perlahan-lahan, luka-luka tersebut telah membuat pergerakannya semakin lambat.     

"Lagi-lagi, dia berhasil kabur! Kota Lin'an adalah kota terakhir yang berada di wilayah perbatasan utara Yunwu Commandery. Tidak lama kemudian, maka dia pasti akan masuk ke wilayah perbatasan Square Commandery. Apakah dia memang berniat mencari bantuan dari Kelompok Poisonous Spider yang ada di sana?"     

Zhang Ruochen merasa bahwa hatinya mulai tenggelam. Kemudian, ia mulai mendeteksi kemana Hua Minggong pergi, sebelum akhirnya melakukan pengejaran kembali.     

Meskipun Hua Minggong adalah seorang ksatria dari Alam Surga – dan sama sekali tidak seperti Zhang Ruochen yang masih berusia muda, dengan Kekuatan Batin level tinggi dan Darah Spiritual yang penuh semangat – namun ia telah berusia lanjut. Oleh karena itulah, Zhang Ruochen tidak akan pernah merasa lelah meski jika dirinya bergerak selama 10 hari tanpa jeda.     

Lawannya hanyalah orang tua!     

Setelah melintasi bermil-mil jauhnya hanya untuk bisa melarikan diri, maka Hua Minggong merasa bahwa kecepatannya berangsur-angsur mulai menurun, ditunjang dengan cedera yang diderita semakin parah.     

"Brengs*k! Jika aku membawa Kapal Red Spider, maka aku pasti akan mudah melarikan diri." Rambut Hua Minggong menjadi acak-acakan dan hampir sekujur tubuhnya diselimuti oleh darah. Setidaknya, lelaki tua itu memiliki sepuluh luka pedang di area tubuhnya.     

Sesungguhnya, Kelompok Poisonous Spider memiliki dua Kapal Red Spider di Yunwu Commandery. Namun, para Kapal Red Spider itu telah berlayar menuju Square Commandery, dengan membawa begitu banyak barang-barang.     

Semenjak ia kehilangan Kapal Red Spider, maka ia tidak lagi memiliki Senjata Suci Bela Diri kelas sembilan. Lalu, bagaimana mungkin dia mampu mengimbangi kekuatan Zhang Ruochen?     

Dan sebagai seorang legenda Seni Bela Diri yang memiliki derajat tinggi, maka tidak bisa tidak, ia menjadi patah hati saat menyadari bahwa dirinya harus melarikan diri hanya demi menyelamatkan nyawa sendiri.     

Untungnya, ia berhasil masuk ke dalam Kota Lin'an sebelum Zhang Ruochen sanggup menyusulnya. Dan jika ia tetap berjalan menuju ke utara, maka ia akan segera masuk ke wilayah perbatasan Square Commandery.     

Sementara itu, Keluarga Kerajaan dari Square Commandery juga memiliki hubungan yang baik dengan Kelompok Poisonous Spider. Oleh karena itulah, ada sebuah cabang Kelompok Poisonous Spider yang dibangun di dekat perbatasan Square Commandery.     

Meski demikian, hanya para jajaran senior kerajaan yang mengerti perihal rahasia ini.     

Oleh karenanya, memasuki wilayah Square Commandery adalah sama dengan memasuki wilayah kekuasaan Kelompok Poisonous Spider.     

"Ketika aku telah pulih, maka aku benar-benar akan merobek si bangs*t itu sampai menjadi potongan-potongan kecil!"     

Kemudian, Hua Minggong bergegas menuju ke Kota Lin'an.     

Ia mengingat bahwa terdapat sebuah benteng tersembunyi yang berada di Kota Lin'an. Jadi, ia berencana untuk mengunjungi benteng tersebut guna menghubungi kawan-kawannya dari sesama Kelompok Poisonous Spider. Sungguh, ia berharap agar para master yang sedang bertugas di Square Commandery akan datang dan segera memberikannya bala bantuan.     

Benteng ini bukanlah sebuah benteng yang besar, sebab hanya terdapat beberapa anggota yang bertugas di tempat tersebut.     

Sementara itu, ketika anggota kelompok melihat kedatangan Hua Minggong, maka mereka semua segera menyambutnya, seperti warga biasa yang sedang bertemu dengan kaisar mereka. Kemudian, mereka segera menjamunya dengan baik, dan membawanya masuk ke dalam benteng.     

Lalu, Hua Minggong bertanya, "Siapa orang yang bertanggung jawab di sini?"     

Seorang lelaki tua yang telah mencapai Tingkatan Fajar dari Alam Hitam keluar dari sana, kemudian ia membungkuk pada Hua Minggong, lalu berkata, "Datang melapor pada pimpinan, saya Li Chuan, orang yang bertanggung jawab atas benteng ini."     

Kemudian, Hua Minggong tidak membuang-buang waktu lagi, maka ia segera memberi perintah dan berkata, "Bawalah tokenku dan bergegaslah menuju benteng Kota Hugestone yang ada di Square Commandery, sekarang juga. Mintalah pada Mu Qing untuk mengirim Kapal Red Spider sebagai bala bantuan. Lalu, katakan padanya bila dia setuju untuk membantuku, maka dia akan mendapatkan sebuah Senjata Suci Bela Diri kelas sembilan sebagai imbalannya."     

Kota Hugestone memiliki sebuah benteng besar, dimana tempat tersebut berjarak 500 kilometer dari Kota Lin'an. Dan jika Mu Qing datang dengan menunggangi seekor burung buas, maka setidaknya ia bisa sampai ke tempat Hua Minggong dalam kurun waktu dua jam.     

Mu Qing adalah seorang jajaran senior dari Kelompok Poisonous Spider, tingkat pengolahannya telah mencapai Alam Surga. Dan ia bertanggung jawab atas segala urusan yang terjadi di perbatasan selatan Square Commandery.     

Meski demikian, hubungan yang terjalin antara Hua Minggong dan Mu Qing tidak harmonis seperti kelihatannya. Meski demikian, Hua Minggong percaya bahwa jika dirinya memberikan Senjata Suci Bela Diri kelas sembilan pada Mu Qing, maka lelaki itu pasti akan bergegas untuk menyelamatkan nyawanya.     

Di Pasar Gelap sendiri, tidak ada yang namanya teman sejati, sebab segala sesuatunya adalah tergantung kepentingan.     

Dan jika tidak ada kepentingan, bahkan jika dia adalah seorang ksatria yang memiliki latar belakang luar biasa, namun tidak ada seorang pun yang akan bersedia mempertaruhkan nyawa mereka demi memberi bala bantuan.     

Sementara itu, seorang lelaki tua yang dipanggil sebagai Li Chuan menjadi terkejut dengan apa yang diutarakan oleh Hua Minggong. Kemudian, ia menjadi penasaran atas kekuatan besar macam apa yang bisa menempatkan pimpinannya dalam situasi sulit. Mungkinkah itu adalah Komandan Pangeran Yunwu sendiri, yang sedang mengejar dan ingin membunuhnya?     

Meski demikian, ia tidak berani bertanya lebih lanjut. Dan setelah mengambil token tersebut, maka ia segera menunggangi seekor burung buas, lalu terbang dari Kota Lin'an, guna menuju ke perbatasan Square Commandery.     

Tentu saja, Hua Minggong bisa datang ke Kota Hugestone secara pribadi. Namun, ia benar-benar takut bahwa dirinya akan disusul oleh Zhang Ruochen sebelum berhasil sampai di kota tersebut.     

"Aku penasaran bagaimana caranya Zhang Ruochen bisa menemukan diriku sesaat setelah aku berhasil melarikan diri. Meski demikian, sepertinya dia lebih mudah menemukanku saat berada di kedalaman hutan, daripada saat aku bersembunyi di sebuah kota yang berisi banyak penduduk. Aku hanya bisa berharap bahwa dia tidak akan sanggup menemukanku, setidaknya sampai Mu Qing tiba."     

Sambil menggertakkan giginya, Hua Minggong kembali teringat tentang dirinya sendiri yang dikenal sebagai seorang legenda Seni Bela Diri, namun ia sedang dikejar oleh seorang remaja sampai bermil-mil jauhnya. Lalu, bagaimana pendapat orang lain jika berita ini sampai tersebar luas? Pikiran itu benar-benar meninggalkan rasa patah hati di dalam dirinya, sehingga ia merasa bahwa harga dirinya telah hancur.     

Tentu saja, Hua Minggong mengerti bahwa sekarang ini adalah bukan waktu yang tepat untuk resah terhadap reputasinya, sebab ia harus bisa menyelamatkan nyawanya sendiri.     

"Jika segala sesuatunya menjadi memburuk, maka aku tidak punya pilihan lain, selain menggunakan Forbidden Art." Hua Minggong mengepalkan tangannya erat-erat, ia tampak sedang memantapkan hati.     

...     

Tidak lama kemudian, Zhang Ruochen juga tiba di Kota Lin'an.     

Kota Lin'an adalah sebuah kota kecil di perbatasan Yunwu Commandery. Kota ini benar-benar menderita karena kekacauan yang terjadi dalam peperangan sebelumnya, yang mana hampir sebagian besar isi kota ini telah dijarah.     

Satu tahun yang lalu, Kota Lin'an telah diambil alih oleh Square Commandery. Kemudian, hampir seluruh warga kota ini diculik dan dijual menjadi budak di Square Commandery.     

Semua kekayaan yang ada di kota ini telah dirampok, yang mana itu membuat kota ini menjadi kota mati.     

Beberapa waktu kemudian, ketika Zhang Ruochen bertunangan dengan Huang Yanchen, maka Yunwu Commandery mendapatkan dukungan penuh dari Qianshui Commandery, sehingga mereka berhasil memberikan tekanan tersendiri pada Square Commandery.     

Komandan Pangeran Square telah dipaksa untuk mengembalikan lebih dari 20 kota – termasuk juga Kota Lin'an di dalamnya – kepada Yunwu Commandery, bersamaan dengan uang dalam jumlah yang cukup besar sebagai kompensasi atas perang yang terjadi. Dan oleh karena itulah, kota-kota yang semacam ini masih berada dalam situasi peralihan, sehingga kota-kota tersebut menjadi lebih terpuruk daripada sebelumnya.     

Saat melangkahkan kaki di jalanan Kota Lin'an, hanya ada sedikit warga yang bisa ditemui di sekitar sana, mereka semua terlihat kurus dan pucat, seolah mereka belum makan sepanjang hari.     

Selama musim salju, terdapat banyak warga di Kota Yunwu yang mati karena kedinginan serta kelaparan, apalagi kota kecil yang berada di perbatasan seperti ini.     

Para warga yang menderita karena dingin dan rasa lapar mulai menatap Zhang Ruochen dengan tatapan sayu (meminta belas kasih), saat lelaki itu berjalan melewati mereka. Kemudian, mereka segera mengalihkan pandangan matanya, sebagaimana mereka tidak berani langsung menatap ke arah matanya.     

Semenjak mereka semua pernah ditangkap dan dijadikan budak oleh Square Commandery, maka mereka semua telah mendapatkan berbagai macam penyiksaan, sehingga mereka benar-benar ketakutan dalam menjalani hidup. Maka dari itu, mereka semua tidak berani mengusik Zhang Ruochen, yang mana ia terlihat seperti seseorang yang berasal dari keluarga aristokrat.     

Zhang Ruochen memaku matanya pada sebuah jalan yang menuju ke arah bukit. Kemudian, ia melihat seorang gadis kecil bertubuh kurus – dengan pakaian penuh lubang – sedang berjongkok di tengah salju dan menangis kencang. Gadis kecil itu sedang menggoyang-goyangkan lengan seorang wanita lain, dengan menggunakan lengan kurusnya.     

"Ma... bangun... tolong bangun... ma..." gadis kecil itu masih terus menangis sambil menggoyang-goyang tubuh wanita tersebut.     

Zhang Ruochen berjalan mendekat dan mengamati wanita itu lekat-lekat. Kemudian, ia menyadari bahwa wajah wanita tersebut benar-benar telah membeku, sehingga seluruh tubuhnya tampak kaku. Apa yang sesungguhnya terjadi adalah, semalam, wanita itu telah mati kedinginan.     

Sepertinya memang wanita itu sedang memeluk si gadis kecil, sebelum akhirnya menggunakan tubuhnya sendiri untuk menghangatkan putrinya sepanjang malam. Sebab jika tidak demikian, maka gadis kecil itu pasti juga akan mati membeku.     

"Kakak, tolong... tolong bantu aku untuk membangunkan mamaku..." gadis kecil yang berusia tiga atau empat tahun itu menatap ke arah Zhang Ruochen, dengan kedua mata bulatnya yang berkaca-kaca. Suara gadis kecil itu terdengar bergetar dan penuh keputusasaan.     

Pada mulanya, Zhang Ruochen merasa bahwa dirinya sedang ingin bergegas membunuh Hua Minggong sesegera mungkin. Tapi setelah itu, ketika ia mengalihkan perhatiannya pada mata bening dari si gadis tidak berdosa ini, maka seketika itu juga dirinya merasa lebih tenang.     

Kemudian, ia akhirnya menyadari, "Mengapa intensitas membunuhku menjadi terlampau kuat beberapa hari belakangan? Apakah itu karena aku telah menyerap kekuatan pengorbanan dalam jumlah yang cukup besar, sehingga itu berhasil mempengaruhi kemurnian dari intensitaku dalam Seni Bela Diri?"     

Kekuatan pengorbanan terdiri dari Kekuatan Doa yang dipanjatkan oleh para warga, yang mana kekuatan itu dibangun dengan menggunakan spirit dan keinginan dari umat manusia. Bagi para dewa, mereka cukup mudah mengkonsumsi spirit dan keinginan dari orang-orang tersebut.     

Namun, Zhang Ruochen hanyalah seorang manusia biasa. Maka tentu saja, ia pasti telah terpengaruh oleh kekuatan pengorbanan. Dan oleh karena itulah, intensitasnya yang murni dalam Seni Bela Diri menjadi sedikit terganggu.     

Haruskah aku membunuh Hua Minggong?     

"Tentu saja, itu wajib."     

Sementara itu, nafsu membunuh yang ada di hati Zhang Ruochen benar-benar terlampau kuat, sehingga ia tidak lagi sanggup berpikiran jernih. Jika ia tidak sanggup mengendalikan pikirannya, maka nafsu membunuh itu akan menguat seiring berjalannya waktu, sehingga perlahan-lahan dirinya akan menjadi terobsesi, lalu berubah menjadi seorang monster pembunuh yang telah kehilangan kontrol atas dirinya sendiri.     

"Untungnya, Kekuatan Batinku cukup kuat dalam memberikan tekanan pada kekuatan pengorbanan sementara waktu. Sebaiknya, setelah aku berhasil membunuh Hua Minggong, maka aku akan mengasingkan diri demi memurnikan pikiranku sendiri."     

Kemudian, Zhang Ruochen mulai melepaskan jaketnya, lalu ia berjongkok dan melingkarkan itu pada tubuh si gadis kecil, sebelum akhirnya berkata, "Mamamu telah meninggal. Dia tidak akan pernah bangun kembali. Kau harus menjadi orang yang lebih tangguh dan hidup dengan lebih baik, sebab dengan begitu maka kau pasti akan sanggup bertahan hidup saat berada di musim dingin, ketika kau telah bertumbuh nanti."     

Zhang Ruochen harus mengakui bahwa dirinya sendiri bukanlah seseorang yang pandai mengatakan kebohongan. Bahkan ia sama sekali tidak mengerti bagaimana caranya untuk menenangkan hati seorang bocah.     

Dan ketika mendengar perkataan Zhang Ruochen, maka tangisan gadis kecil itu menjadi semakin kencang. Kemudian, ia berkata, "Tidak! Tidak... mamaku pasti akan bangun. Dia pasti akan bangun! Kau adalah seorang pembohong... pergi... pergilah sekarang juga!"     

Karena tidak mengerti apa yang harus dilakukan, maka Zhang Ruochen hanya bisa menggelengkan kepala, lalu bermaksud untuk pergi. Tapi tiba-tiba, langkahnya terhenti. Sambil mengeluarkan 10 Pil Darah, maka ia meletakkan itu pada tangan si gadis kecil, sebelum akhirnya berkata, "Jika kau lapar, makan ini!"     

Ada begitu banyak orang di dunia ini yang sedang membutuhkan bantuan. Dan sialnya, memiliki kemampuan Zhang Ruochen sangat terbatas. Maka, ia hanya bisa memberikan sebanyak itu.     

Setelah memberikan bekal pada si gadis kecil, maka Zhang Ruochen harus pergi dan melakukan pengejarannya kembali atas Hua Minggong.     

Sementara itu, Hua Minggong sedang bersembunyi di Kota Lin'an dan Zhang Ruochen telah berhasil mendeteksi lokasi pastinya. Tidak lama kemudian, ia berhasil menemukan lawannya.     

Zhang Ruochen merasa aneh ketika Hua Minggong berhenti melarikan diri, lalu menjadi penasaran atas apa yang direncanakan oleh lawannya tersebut.     

Sebuah jeda mungkin bisa dimanfaatkan oleh orang lain sebagai cara untuk membalikkan situasi. Maka, ia harus bisa membunuh lawannya sesegera mungkin, sehingga dirinya akan terbebas dari ancaman yang mungkin muncul di kemudian hari.     

Pikirannya memang masih mantap untuk membunuh, tapi ada sedikit perbedaan mendasar di kepalanya, yang mana itu setidaknya berhasil membuat dirinya menjadi lebih tenang daripada sebelumnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.