Kaisar Dewa

Silver Needles Stabbing Veins, Fire Pills Burning Blood



Silver Needles Stabbing Veins, Fire Pills Burning Blood

0Saat tiba di pintu depan sebuah benteng milik Kelompok Poisonous Spider, maka Zhang Ruochen melihat sebuah taman kecil di depannya. Kemudian, ia bisa merasakan kehadiran Hua Minggong di dalam sana.     

"Ini dia tempatnya!"     

Lalu, ia berjalan menuju pintu taman tersebut. Sambil berdiri di jarak 10 kaki, maka ia mengangkat lengannya dan mengepalkan tangan menjadi sebuah tinju.     

Dengan segera, Tenaga Chi miliknya mulai berkumpul di dalam tinju, yang mana itu membentuk sebuah pilar Chi dan digunakan untuk menghantam pintu.     

"Bang!"     

Pintu utama dari benteng tersebut seketika itu juga hancur berkeping-keping.     

10 Ksatria Jahat yang sedang menyelinap di balik pintu telah berhasil dilemparkan oleh serangan Tenaga Chi yang besar. Mereka semua tergeletak dimana-mana, dengan menyebar di seluruh penjuru.     

Pecahan-pecahan kayu yang berasal dari hancurnya pintu telah menancap di tubuh-tubuh para Ksatria Jahat. Beberapa dari mereka mengenai kepala, dan beberapa yang lain menembus ke dalam perut... separuh dari para Ksatria Jahat itu telah mati di tempat, sedangkan sisanya terluka dengan cukup parah.     

Tanpa melirik ke arah para Ksatria Jahat yang tergeletak di tanah, maka Zhang Ruochen melangkah lurus dan mulai memasuki benteng, lalu ia segera menuju ke taman bagian dalam.     

Tidak lama kemudian, akhirnya ia melihat Hua Minggong yang sedang menyembuhkan dirinya sendiri.     

Hua Minggong sedang duduk bersila di atas tanah dengan dua tangan yang ditangkupkan ke arah depan. Sementara itu, terdapat sebuah aura Tenaga Chi yang berukuran 10 kaki sedang menyelimuti tubuhnya, sebagaimana ia sedang menjadi pusat dari itu semua.     

Tenaga Chi itu terlihat seperti kabut yang menyelimuti sekujur tubuh.     

Hua Minggong telah menghentikan proses penyembuhan sesaat setelah Zhang Ruochen memasuki benteng. Kemudian, ia membuka matanya dan berkata dingin, "Zhang Ruochen, kau berhasil mengejarku lagi! Aku yakin bahwa diriku sama sekali tidak meninggalkan jejak. Katakan padaku, bagaimana caranya kau sanggup menemukanku?"     

Zhang Ruochen pasti tidak akan pernah mengatakan rahasianya tentang Jiwa Bela Diri. Maka, ia merespon samar, "Hua Minggong, berhentilah mengulur-ngulur waktu dengan banyak bicara seperti ini. Sebab, aku tidak akan lagi memberimu kesempatan untuk bisa kabur kembali hari ini!"     

Kemudian, Hua Minggong berdiri, lalu berteriak, "Jika demikian, maka seseorang harus bangkit, dan yang lainnya harus tumbang. Ayo bertarung!"     

Sementara itu, ada sebuah batu raksasa di sebelahnya, dengan berat setidaknya ribuan kilogram.     

Kemudian, ia mengangkat batu itu dengan satu tangan, lalu mengopernya ke tangan yang lain, sebelum akhirnya melemparkan batu itu pada Zhang Ruochen.     

Di waktu yang bersamaan, Hua Minggong membalikkan badan dan melarikan diri. Sebab, ia sama sekali tidak berniat untuk bertarung dengan Zhang Ruochen sejak mulanya.     

"Boom!"     

Zhang Ruochen melepaskan serangan tinju dan berhasil menghancurkan batu tersebut, sebelum akhirnya kembali mengejar Hua Minggong.     

"Masih ingin kabur? Berhenti sekarang juga!"     

Zhang Ruochen melepaskan Pola Ruang yang melingkupi area 500 meter di wilayah sekitar, kemudian ia mulai menggunakan kekuatan "Ruang Beku".     

Hua Minggong yang telah berlari sejauh ratusan meter tiba-tiba merasakan ruangan di sekitarnya menjadi beku. Kemudian, tubuhnya terasa seperti sedang disegel oleh es yang membeku, dimana itu membuatnya sulit untuk bergerak.     

Semenjak tekanan yang berada di tubuhnya menjadi semakin kuat, maka ia hanya bisa menggunakan Energi Darah dan bergegas melarikan diri sesegera mungkin.     

"Snap!"     

Serangan ruang yang melingkupinya terlepas, sehingga Hua Minggong mendapatkan kebebasannya kembali.     

Namun, Zhang Ruochen telah berhasil sedikit menyusul ketika lawannya sedang tersegel. Kemudian, ia melepaskan sebuah tinju ke arah Hua Minggong.     

"Naga dan Gajah Kembali ke Bumi!"     

Tatapan mata Hua Minggong berubah menjadi merah, dan Energi Darah-nya mulai berdesir dengan cepat. Kemudian, ia berjalan di atas Gelombang Darah, lalu membalikkan tubuh, sebelum akhirnya juga mengirimkan sebuah serangan tinju di waktu yang bersamaan.     

"Earth-shaking Fist."     

Sebuah gelombang Tenaga Chi yang intens mulai memancarkan cahaya kemana-mana saat kedua tinju mereka bertemu di satu titik.     

Hua Minggung terbatuk dan memuntahkan darah dari mulut, sebagaimana dirinya sedang terlempar ke belakang.     

Zhang Ruochen juga terlempar ke tanah, namun ia sama sekali tidak terhuyung, sehingga ia langsung melesat kembali ke arah depan. Darah Spiritual-nya mulai mengalir deras melewati Jalur Aliran Chi, sebelum akhirnya semua tenaganya berkumpul di satu titik, yang mana itu menciptakan suara bergemuruh. Kemudian, ia mulai melepaskan serangan tinju lain.     

"Langkah Gajah!"     

Kekuatan intens yang berasal dari tinju Zhang Ruochen telah berhasil membentuk sebuah cetakan tinju transparan di tangannya, yang mana itu menciptakan deru suara angin.     

Hua Minggong bisa merasakan cetakan tinju tersebut sanggup mengguncang gunung dan menguras lautan, bahkan meski sebelum tinju itu sampai mengenai dirinya. Kemudian, ia mulai merasa bahwa dirinya pasti akan segera hancur kapan saja.     

Saat menyadari bahwa ini akan menjadi pertarungan yang sengit, maka kedua mata Hua Minggong menjadi semakin bersinar, dimana kedua matanya penuh dengan kemarahan, sebelum akhirnya ia melepaskan dua tinju dalam satu waktu, dengan menggunakan kekuatan terbesarnya.     

"BOOM!"     

Pertemuan dari kedua serangan itu telah berhasil mengirim Hua Minggong untuk kembali terbang di udara, dan ia terlempar sejauh 10 kaki. Kemudian, ia menyadari bahwa kedua lengannya terasa sangat sakit, seperti bahwa tulang-tulangnya telah remuk.     

"Brengs*k! Jika aku masih mengenakan Sarung Tangan Emas Hitam, maka kau tidak akan sanggup mengalahkanku!"     

Teknik tinju milik Hua Minggong hanya bisa dilepaskan dengan kekuatan penuh saat dirinya mengenakan Sarung Tangan Emas Hitam. Tapi sialnya, sarung tangan miliknya telah terbelah dan dihancurkan oleh Pedang Kuno Abyss sejak lama.     

"Nak, kau benar-benar tidak memberikanku pilihan, maka aku akan menggunakan Forbidden Art."     

Sambil mengendalikan pijakannya, Hua Minggong mulai mengeluarkan jarum perak berukuran 8.5 kaki, lalu segera menusukkannya pada delapan Jalur Aliran Chi vital yang terdapat di tubuhnya.     

Di waktu yang bersamaan, ia mengeluarkan sebuah Pil merah, lalu menelan itu di mulutnya, sampai masuk ke dalam perut.     

Beberapa saat kemudian, ia tampak seperti telah sembuh dari luka-luka yang diderita. Lalu, aliran Tenaga Chi yang berada di dalam tubuhnya meningkat dua kali lipat.     

Sementara itu, kulit-kulit yang berada di tubuhnya berubah menjadi benar-benar hitam. Lalu, kedua mata merahnya berubah menjadi sedingin es, seperti dirinya adalah ular berbisa yang sedang menatap Zhang Ruochen.     

"Silver Needles Stabbing Veins, Fire Pills Burning Blood."     

Zhang Ruochen mengerutkan dahi, lalu berkata, "Dengan menggunakan Forbidden Art untuk menstimulasi Jalur Aliran Chi dan membakar aliran darahmu. Maka, aku takut bahwa kau akan kehilangan 20 tahun lebih cepat daripada seharusnya."     

"Lalu apa? Jika aku tidak menggunakan Forbidden Art ini, maka aku tidak akan pernah bisa mengimbangimu." Respon Hua Minggong.     

"Kau benar."     

Zhang Ruochen mengangguk dan segera mengeluarkan Pedang Kuno Abyss. Kemudian, ekspresi wajahnya berubah menjadi serius, sebagaimana ia mengerti bahwa Hua Minggong yang sekarang adalah sama sekali tidak bisa diremehkan. Lalu, ia telah bersiap untuk melakukan pertarungan sengit dengan lawannya.     

Dan bagi Hua Mingging, sejak ia telah menggunakan Silver Needles Stabbing Veins, maka ia telah mendapatkan kembali kemampuan terbaiknya. Lebih jauh, ia juga menelan Pil Api, yang mana itu membakar darah di tubuhnya, sehingga ia menjadi lebih tangguh, dan melampaui kemampuan terbaiknya.     

Bisa dikatakan bahwa Hua Minggong saat ini telah menjadi seorang ksatria Alam Surga yang sebenarnya.     

Tentu saja, ada sebuah batasan waktu saat menggunakan Forbidden Art. Jika ia tidak sanggup membunuh Zhang Ruochen dalam kurun waktu dua jam, maka kekuatan Silver Needles Stabbing Veins dan Pil Api yang membakar darahnya akan menghilang. Dan ketika itu terjadi, maka ia akan menjadi sangat lemah, dimana hal tersebut akan membuat Zhang Ruochen sanggup membantainya dengan cara yang sangat mudah.     

Namun, Zhang Ruochen meyakini bahwa Hua Minggong hanya sedang mengulur-ngulur waktu dengan sebuah pertarungan. Oleh karena itulah, ia tidak lagi ingin membuang-buang waktu untuk membunuh lawannya, maka ia bermaksud sesegera mungkin menghabisi nyawa lawannya, sebelum sampai situasinya berbanding terbalik.     

"Zhang Ruochen, kali ini kau akan merasakan kemampuan terbaikku."     

Hua Minggong tertawa kencang. Kemudian, ia melesat dengan kecepatan maksimal – 280 meter per detik – dan tepat berada di depan Zhang Ruochen sesaat sebelum gema suara tawa dari lawannya menghilang di udara.     

"Earth-shaking Fist."     

Serangan tinju ganas mulai dilesatkan, yang mana itu mengandung hembusan angin yang keras.     

Sejak kecepatan Hua Minggong terlampau tinggi, maka Zhang Ruochen sama sekali tidak sempat menghindari serangan yang datang. Sehingga, ia hanya bisa menghalau serangan tersebut menggunakan pedangnya.     

"BOOM!"     

Sebuah kekuatan besar datang ke lengan Zhang Ruochen berhasil membuatnya terpental ke udara.     

Sementara itu, Hua Minggong segera melepaskan tinju kedua dan ketiga, bahkan sebelum lawannya tersebut menyentuh tanah. Sebab, ia sama sekali tidak ingin mengampuni Zhang Ruochen, sehingga ia telah mengirimkan serangan sebanyak 49 serangan tinju berturut-turut. Kemudian, ia berhasil mengirimkan serentetan serangan teknik tinju.     

"BOOM!"     

Zhang Ruochen semakin terpental ke belakang dan sama sekali tidak tahu sejauh mana dirinya telah dipukul mundur. Sebab, semua rumah dan bangunan yang terdapat di sisi jalan telah rata dengan tanah. Kemudian tubuh, rambut, dan wajahnya diselimuti oleh debu dan pasir, sehingga ia tampak benar-benar kacau.     

Untungnya, Zhang Ruochen tidak terluka parah karena dirinya telah dilindungi oleh Pola Ruang, sekaligus juga Kylin Armor Api-Es. Meski demikian, ia terlihat sedikit berantakan sekaligus acak-acakan.     

Setelah mengirimkan 49 serangan tinju, maka Hua Minggong mengambil jeda sejenak untuk pemulihan.     

Selama Hua Minggong beristirahat, maka Zhang Ruochen mengambil kesempatan itu untuk menyerang. Kemudian, ia menghentakkan kaki di tanah, lalu terbang di udara dan mengaktifkan Tenaga Chi yang ada di dalam tubuh, sebelum akhirnya menebas ke arah bawah.     

"Hoo..."     

Pada saat Hua Minggong mendongakkan kepala, maka ia hanya bisa melihat kilauan cahaya sedang melayang di udara, seperti halnya sungai yang terbentuk dari gumpalan Semburan Pedang.     

Sementara itu, ia mengeluarkan Tenaga Chi miliknya ke dalam tinju. Kemudian, ia menangkupkan tangannya ke arah depan, berharap untuk menangkap ujung pedang Zhang Ruochen dengan tangan kosong. Dan secara mengejutkan, ia berhasil melakukan hal yang demikian.     

"Bang!"     

Tanah yang berada di bawah Hua Minggong mulai terguncang hebat. Kemudian, sebuah retakan mulai menyebar di seluruh penjuru dan membuat tanah tersebut terbelah menjadi dua. Lalu, hal itu menyebabkan aliran lumpur mulai naik di permukaan, sebelum akhirnya membanjiri segala sisi.     

Perlahan-lahan, asap dan debu mulai bertebaran.     

Area yang berada dalam jarak 10 meter di sekitarnya telah tenggelam satu meter di atas permukaan tanah, dimana itu membentuk sebuah lubang yang teramat besar.     

"Nak, apakah hanya ini yang kau punya? Aku bahkan bisa menangkap Senjata Suci Bela Diri kelas sembilan dengan tangan kosong. Dan jika aku sampai menggenggam senjata yang demikian, maka aku sanggup membunuhmu hanya dalam satu kali serangan."     

Kemudian, Hua Minggong terkekeh. Ia masih menggenggam pedangnya dengan kedua tangan, sebelum akhirnya melompat ke udara dan menghunuskan pedang tersebut ke arah Zhang Ruochen. Kemudian, ia mulai menebas ke arah bawah.     

Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya perlahan. Kemudian, ia tiba-tiba melepaskan kepalan tangannya, sehingga ia tampak seperti orang pasrah. Namun, di waktu yang bersamaan, ia mengayunkan lengannya ke arah depan.     

"Ruang Celah!"     

Ekspresi wajah Hua Minggong berubah drastis, sebagaimana ia merasakan datangnya bahaya. Namun, ia sama sekali tidak menemukan darimana asalnya.     

"PHEW!"     

Tiba-tiba, ruangan kosong yang berada di depan Hua Minggong mulai terdistorsi, lalu sebuah celah kecil mulai terbentuk. Setelah itu, celah tersebut semakin membesar dan berubah menjadi celah dengan ukuran sepanjang tiga kaki.     

Ada sebuah primordial chaos di tengah-tengah celah tersebut.     

Kemudian, ada sebuah gaya tarik yang mengikat kuat muncul dari balik celah tersebut. Bahkan jika tingkat pengolahannya telah mencapai Alam Surga, namun Hua Minggong tidak sanggup bertahan dari hal tersebut.     

Ruang Celah tampak seperti sebuah mulut raksasa, yang mana hal tersebut langsung mengunyah kepala Hua Minggong hanya dalam beberapa detik.     

"BOOM!"     

Sebuah tubuh tanpa kepala mulai terjatuh dari angkasa. Kemudian, darah segar mulai memuncrat dari lehernya, yang mana itu mengeluarkan bau anyir.     

Zhang Ruochen merentangkan lengannya. Lalu, Pedang Kuno Abyss, yang sedang berada di genggaman Hua Minggong, bergetar sejenak di tangan, sebelum akhirnya melayang di udara dan kembali ke genggaman Zhang Ruochen.     

"Kekuatan Ruang Celah benar-benar menakjubkan. Bahkan seorang ksatria Alam Surga tidak sanggup bertahan dari serangan ini. Aku penasaran tentang bagaimana kekuatannya jika aku berhasil menguasai Ruang Runtuh."     

Zhang Ruochen menatap ke arah mayat yang tergeletak di tanah. Kemudian, ia membungkuk sejenak guna melepaskan Cincin Bundar dari jemari Hua Minggong.     

Cincin Bundar itu penuh dengan harta karun. Selain pil-pil dan Senjata Suci Bela Diri, lelaki tersebut telah menyimpan Kristal Suci dan beberapa koin perak dalam jumlah besar.     

Kelas dari Pil-pil dan Senjata Suci Bela Diri memang tidak cukup tinggi, sebab lelaki itu hanya menyimpan pil-pil kelas tiga dan beberapa Senjata Suci Bela Diri kelas tujuh. Dan bila diukur dari pencapaiannya sebagai seorang ksatria Alam Surga, maka ia hanya bisa dikategorikan sebagai orang yang sangat miskin.     

Namun, jumlah Kristal Suci yang terdapat di dalam sana berhasil mengejutkan Zhang Ruochen. Sebab, dengan lebih dari 9.200 kristal, maka itu bisa digunakan untuk membangun sebuah bukit kristal kecil. Selain itu, ada beberapa Kristal Suci level medium dan beberapa lainnya memiliki kualitas yang lebih tinggi. Oleh karena itulah, kristal-kristal tersebut pasti bernilai lebih dari 10 juta koin perak, yang mana itu bisa dikategorikan sebagai harta yang cukup melimpah.     

Mengapa Hua Minggong membawa sendiri Kristal Suci-nya yang berjumlah demikian?     

Perlu diketahui bahwa hampir semua ksatria telah menukarkan Kristal Suci mereka dengan koin perak, sebelum akhirnya mendepositkan itu semua ke dalam Bank Pasar Bela Diri.     

Sebagian besar para Ksatria Jahat yang ada di Pasar Gelap pun melakukan hal ini. Sebab, biasanya mereka memiliki identitas lain, sehingga mereka sanggup mendepositkan aset yang mereka miliki ke dalam Bank Pasar Bela Diri, yang mana mereka jarang membawa benda-benda berharganya sepanjang waktu.     

Faktanya, Pasar Gelap juga memiliki Bank mereka sendiri. Namun, Pasar Gelap telah penuh dengan konflik dari dalam dan divisi mereka masing-masing. Oleh karena itulah, Bank milik mereka tidak bisa dibandingkan dengan milik Bank Pasar Bela Diri. Sebab, Bank milik mereka sendiri kerap ditutup karena bangkrut.     

Dan sebagai imbasnya, maka para Ksatria Jahat dari Pasar Gelap lebih memilih menyimpan kekayaan mereka di Bank Pasar Bela Diri.     

Meskipun itu beresiko, tapi mereka tidak perlu resah mengenai kebangkrutan dari Bank Pasar Bela Diri. Selain itu, mereka juga bisa dengan mudah menarik uangnya dimanapun, sebagaimana Bank Pasar Bela Diri telah membangun cabang hampir di semua tempat.     

Tentu saja, saat pihak Bank Pasar Bela Diri berhasil menemukan identitas asli mereka, maka akun mereka pasti akan dimatikan, dan juga seluruh aset mereka yang terdapat di dalam Bank ikut dibekukan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.