Kaisar Dewa

Seribu Tulang



Seribu Tulang

0"Apa? Sebuah Glyph Suci Setengah-Biksu!"     

Zhang Ruochen merasa jantungnya ingin melompat keluar, kemudian ia segera bertanya, "Apakah dia mengatakan padamu dimana dirinya menyimpan Glyph tersebut?"     

Budak wanita itu menggelengkan kepalanya.     

Ia hanyalah seorang budak wanita di mata Mu Qing, bagaimana mungkin lelaki itu memberitahu lokasi yang sesungguhnya dari Glyph Suci Setengah-Biksu?     

Tiba-tiba, wanita itu bicara lagi, "Hidup Mu Qing selalu teratur. Jika dia tidak berada di atas Kapal Red Spider, maka da pasti berada di kediaman Pasar Gelap. Lalu, Glyph Suci Setengah-Biksu pasti berada di salah satu dari kedua tempat ini."     

Glyph Suci Setengah-Biksu memang adalah benda yang sangat berharga. Sebab, itu tidak hanya bisa digunakan bagi Zhang Ruochen dalam meningkatkan Kekuatan Batin-nya, tetapi juga bisa digunakan untuk mencapai tingkatan Alam Setengah-Biksu.     

Perlu diketahui, Zhang Ruochen hanya pernah mencapai tingkatan Puncak dari Alam Surga di kehidupan sebelumnya, dan ia masih berada sangat jauh dari Alam Setengah-Biksu.     

Zhang Ruochen menyuruh semua wanita budak untuk menunggu di dalam lambung kapal.     

Kemudian, ia beranjak menuju ke lambung bawah seorang diri guna mencari letak keberadaan Glyph Suci Setengah-Biksu.     

Ada banyak ruang rahasia yang dibangun di lambung bawah kapal, dan setiap ruangan tersebut dilengkapi dengan Inskripsi Array. Jika seorang ksatria normal mencoba untuk membobol ruangan itu, maka mereka mungkin bisa mati.     

Meski demikian, Inksripsi Array yang berada di sana tidak sanggup menghentikan Zhang Ruochen. Sebab, ia hanya perlu menggunakan "Ruang Celah" untuk menghancurkan Inskripsi Array dan masuk ke dalam ruangan rahasia tersebut.     

Di ruangan rahasia lambung bawah kapal, tempat tersebut digunakan untuk menyimpan beberapa kekayaan yang besar. Ada setidaknya lebih dari 80.000 Kristal Suci yang di simpan di dalam sana. Selain itu, terdapat beberapa Senjata Suci Bela Diri, pil-pil, buku manual teknik bela diri, dan harta karun bernilai tinggi lainnya. Dan jumlah keseluruhan dari sumber daya latihan yang berada di sana setidaknya mencapai lebih dari 150.000.000 koin perak.     

Lebih jauh, harga dari Kapal Red Spider sendiri belum termasuk ke dalamnya.     

Ini adalah jumlah kekayaan yang melimpah. Sebab, mungkin ini semua adalah seluruh kekayaan milik Kelompok Poisonous Spider yang berada di perbatasan selatan Square Commandery.     

Jika sampai Kelompok Poisonous Spider mengerti bahwa harta kekayaan yang melimpah ini jatuh ke tangan Zhang Ruochen, maka mereka semua akan menggila karena marah.     

Zhang Ruochen berkata, "Berita tentang ini pasti segera tersebar luas. Saat Kelompok Poisonous Spider mengerti bahwa Kapal Red Spider telah jatuh di tanganku, maka mereka pasti akan mengirimkan para masternya untuk menghancurkanku."     

Setelah mencari-cari di seluruh Kapal Red Spider, Zhang Ruochen masih juga belum menemukan Glyph Suci Setengah-Biksu tersebut.     

Sepertinya memang Glyph Suci Setengah-Biksu diletakkan di dalam kediaman Mu Qing yang berada di Pasar Gelap.     

Zhang Ruochen tidak menyentuh sumber daya latihan yang berada di dalam Kapal Red Spider. Sambil melangkah turun ke lambung kapal, kemudian ia mengarahkan Kapal Red Spider-nya menuju ke Kota Lin'an dan melayang-layang di atas kota tersebut. Lalu, ia menurunkan 24 budak wanita di atas kota dan mencari-cari prajurit.     

Setidaknya ada 3.000 prajurit yang ditugaskan di Kota Lin'an.     

Ketika Jendral penjaga kota mendengar tentang kedatangan Pangeran Kesembilan, maka ia segera bergegas untuk memberi salam padanya. Ia sama sekali tidak berani sampai membuat sang pangeran menunggunya.     

"Ah, jadi seorang pemuda misterius yang bertarung dengan Hua Minggong sebelumnya adalah Pangeran Kesembilan. Oh Tuhan! Tingkat pengolahan Pangeran Kesembilan telah sampai pada alam yang begitu tinggi."     

Jendral tersebut telah mengunjungi benteng Kelompok Poisonous Spider, kemudian ia menemukan tubuh Hua Minggong dan Master Muda dari Poisonous Spider. Sementara itu, ia mendapatkan identitas dari dua mayat tersebut saat mereka menangkap para Ksatria Jahat lain.     

Di mata para seorang prajurit biasa, maka Hua Minggong, dimana ia adalah seorang ksatria Alam Surga, akam dipandang sebagai seorang sosok legendaris.     

Jendral itu menjadi tertegun ketika ia mendengar bahwa Hua Minggong dan Hua Qinghsan telah mati di Kota Lin'an. Ia bermaksud akan mengirim seseorang untuk melaporkan ini pada pihak kerajaan, ketika ia mendapat kabar perihal kedatangan Pangeran Kesembilan, maka ia lebih memilih bergegas untuk lebih dulu menyambut lelaki tersebut.     

Setelah mendengarkan tentang tujuan kedatangan dari Pangeran Kesembilan, maka sang jendral segera memerintahkan 1.000 orang prajurit untuk mengawal 24 budak wanita kembali ke Kota Yunwu, bersamaan dengan surat yang ditulis oleh Pangeran Kesembilan.     

Setelah ia selesai mengurus para budak wanita, maka Zhang Ruochen menuju ke gerbang luar dari kota tersebut.     

Saat ia tiba di gerbang kota, ia melihat sosok kecil yang familier.     

Itu adalah seorang gadis kecil berusia tiga atau empat tahun. Rambut gadis itu terlihat acak-acakan, dengan perawakan tubuh yang kering kerontang. Meski demikian, semua hal tersebut tidak bisa menyembunyikan sikapnya yang cerdas. Dia pasti adalah seorang gadis kecil yang ia temui ketika pertama kali masuk ke Kota Lin'an.     

Gadis kecil itu berdiri di tengah salju. Baik wajah dan kedua tangannya sama-sama berwarna merah. Kemudian, ia mulai mengedip-ngedipkan mata, sambil menatap ke arah Zhang Ruochen yang berada di kejauhan.     

Jaket tebal yang sebelumnya diberikan oleh Zhang Ruochen pada si gadis kecil tersebut sudah tidak ada lagi. Sehingga, gadis kecil itu kembali menggunakan bajunya yang compang-camping. Bahkan kedua kakinya telanjang, sebab ia tampak tidak mengenakan sepatu.     

Pada akhirnya, Zhang Ruochen menjadi penasaran, seraya berjalan mendekat, maka ia bertanya, "Mengapa kau berada di sini? Mana jaket dan Pil Darah yang sebelumnya aku berikan padamu?"     

Gadis kecil itu menatapnya dengan mata polos dan bening, sambil menarik-narik ujung bajunya sendiri. Kemudian, ia membalas dengan suara pelan, "Aku... aku memberikannya pada orang lain!"     

"Mengapa begitu? Jika kau hanya menggunakan baju semacam ini, maka kau tidak akan bisa bertahan dari cuaca dingin. Dan jika kau menelan Pil Darah, maka kau tidak akan kelaparan selama musim salju berlangsung. Mengapa kau malah memberikannya pada orang lain?" tanya Zhang Ruochen.     

Ekspresi wajah gadis kecil itu masih sama, dan ia tidak menunjukkan tanda-tanda menyesal, "Aku memberikan semua itu, dan mereka membantuku menguburkan mama."     

Akhirnya, Zhang Ruochen memahami apa yang sesungguhnya terjadi, sehingga ia tidak sanggup lagi mengeluarkan kata. Kemudian, ia mulai mengamati gadis kecil itu lekat-lekat, lalu berkata, "Dimana kau menguburkan ibumu? Apa kau bisa mengantarku ke sana?"     

Gadis kecil itu memiringkan kepalanya, kemudian ia merenung sejenak, sebelum akhirnya mengangguk. Kemudian, ia berjalan di atas salju, dengan kaki telanjangnya yang berubah menjadi merah karena kedinginan. Sepertinya memang si gadis kecil sama sekali tidak paham mengenai apa itu dingin, atau tubuhnya yang telah lama membeku sampai menjadi mati rasa.     

Dari setiap langkah yang ia pijak, maka gadis kecil itu akan tenggelam ke dalam salju sampai sedalam lutut, yang mana itu menciptakan jejak-jejak langkah di atas salju.     

Zhang Ruochen berjalan di belakangnya. Kemudian, saat ia menatap sosok kurus tersebut, sebuah rasa penasaran mulai muncul dari dalam hatinya.     

Di cuaca ganas dimana rasa dingin sedang bertempur hebat melawan rasa lapar, bahkan seorang dewasa yang sehat sentosa pasti akan kedinginan sampai mati jikalau mereka berada di luar rumah seperti ini.     

Tapi bagaimana mungkin seorang gadis kecil yang hanya berusia tiga atau empat tahun dengan tubuh kurus, ditunjang dengan pakaian compang-camping dan tanpa makanan, bisa tidak membeku sampai mati? Atau mungkin kelaparan sampai mati?     

"Berhenti!" kata Zhang Ruochen.     

Gadis kecil itu berhenti dan menolehkan kepalanya. Kemudian, tatapan matanya yang bulat serta jernih tersebut menatap Zhang Ruochen dengan kebingungan.     

Sambil berjalan di depannya, Zhang Ruochen mulai meletakkan jarinya di atas kepala sang gadis kecil, kemudian ia memencet-mencet tubuh gadis kecil itu inci demi inci. Setelah itu, tangannya memeriksa ruas-ruas tulang belakang sang gadis kecil, sebelum akhirnya berpindah turun untuk memencet kaki-kakinya.     

Setelah beberapa saat, Zhang Ruochen menarik kembali tangannya, lalu senyuman tipis mulai tersungging dari ujung bibir. "Luar biasa. Setidaknya ada 1.008 tulang di dalam tubuhnya. Tidak mengherankan bila dia tidak membeku atau kelaparan sampai mati. Sebab, dia mempunyai "Fisik Seribu Tulang."     

Orang-orang normal hanya mempunyai 206 tulang.     

Tentu saja, ketika mereka muda, mereka mempunyai beberapa tulang tambahan sehingga angka tersebut bisa mencapai 218 tulang. Itu adalah karena tulang-tulang tersebut belum benar-benar terbentuk saat masih berusia belia.     

Oleh karena itulah, remaja adalah waktu terbaik untuk berlatih Seni Bela Diri. Sebab ketika mereka telah beranjak tua, maka tulang-tulang mereka telah terbentuk. Kemudian, mereka tidak akan pernah lagi mencapai potensi maksimalnya, ketika mereka berlatih Seni Bela Diri.     

Dan bagi seorang manusia yang mempunyai 1.008 tulang adalah sebuah keajaiban dalam keterkaitannya dengan struktur tulang. Gadis kecil itu pasti akan menjadi seorang jenius Seni Bela Diri, namun ia hanya tidak mendapatkan kesempatan untuk melakukan hal yang demikian. Jika sampai gadis kecil itu mendapatkan kesempatan, maka ia pasti akan berkembang dengan sangat cepat dan mengungguli orang-orang lain.     

Ini adalah sebuah kualitas fisik yang telah diberikan oleh langit!     

Ambil Zhang Ruochen sebagai contoh, tingkat kualitas fisiknya di kehidupan yang sekarang terlampau rendah, sehingga kualitas fisiknya sangat lemah dan selalu sakit-sakitan sejak berusia muda. Sampai pada usia 16 tahun, ia juga belum mendapatkan Tanda Suci. Tidak lama setelah itu, ia mati di ranjangnya karena sakit di cuaca yang sangat dingin.     

Dan bila jiwa Zhang Ruochen tidak datang dari kehidupan sebelumnya 800 tahun silam, lalu masuk ke dalam tubuhnya, maka ia tidak akan pernah mendapatkan kesempatan untuk belajar Seni Bela Diri.     

Zhang Ruochen berhutang segala sesuatunya hari ini adalah karena Kitab Empryan Kaisar Ming, dan juga sejumlah besar sumber daya latihan.     

Oleh karena itulah, Zhang Ruochen membeli begitu banyak pil, lalu melatih Naga dan Telapak Gajah Prajna untuk meningkatkan kualitas fisiknya, serta menambal kekurangan-kekurangan lain yang ia peroleh sejak lahir.     

Tapi gadis kecil itu berbeda. Sebab, ia dilahirkan dengan struktur tulang yang menakjubkan. Orang lain hanya mempunyai 206 tulang, tapi gadis kecil tersebut mempunyai 1.008. bahkan Zhang Tiangui tidak bisa dibandingkan dengan gadis kecil itu dalam kaitannya dengan kualitas fisik alami.     

Legenda pernah menyatakan bahwa naga dan burung phoenix hanya memiliki 999 tulang, selisih sembilan dengan milik sang gadis kecil.     

Apa yang disebut sebagai "manusia diantara naga dan phoenix" adalah mengacu pada kualitas "Fisik Seribu Tulang".     

Jika ia sampai ditemukan oleh Perguruan besar atau keluarga kaya, maka mereka pasti akan memperlakukan gadis kecil tersebut seperti halnya harta karun yang tidak berharga.     

Hanya ada satu kaisar agung dengan kualitas Fisik Seribu Tulang yang berhasil menguasai sampai pada level "Sembilan Keajaiban Jenius". Tidak ada seseorang lain yang mengunggulinya sejak saat itu.     

Gadis kecil itu menjadi gelisah saat sebelumnya tangan Zhang Ruochen menggerayangi tubuhnya. Lalu, ia membeku dan menjadi lebih waspada pada sosok Zhang Ruochen, sebab ia takut bahwa lelaki itu adalah orang jahat.     

Zhang Ruochen menatap ke arahnya dan bertanya, "Siapa namamu?"     

"Han Xue." Balas si gadis kecil.     

Zhang Ruochen bertanya kembali, "Mengapa namamu adalah Han Xue?"     

Gadis kecil membalas, "Karena papa tidak suka musim salju... katanya, ketika salju tiba, maka tidak akan pernah ada makanan. Dan kita tidak hanya akan kelaparan, tetapi juga kedinginan sampai mati."     

"Jadi, dia juga tidak suka denganmu?" tanya Zhang Ruochen.     

"Seorang gadis tidak bisa bergabung dalam tentara. Lalu, bagaimana mungkin aku bisa berlatih Seni Bela Diri bila tidak masuk ke dalam tentara? Juga, para gadis tidak kuat seperti halnya para lelaki, sehingga aku tidak bisa beternak atau berburu. Oleh karena itulah, papa menganggapku sebagai pengacau dan orang yang tidak berguna. Dia mengira bahwa aku sama mengerikannya dengan angin dingin dan salju-salju."     

Gadis itu terdiam sejenak, sebelum akhirnya berkata, "Tapi dia juga membeku sampai mati di tengah salju. Setelah aku dan mama menguburnya, maka kami pergi ke Kota Lin'an. Kami yakin bahwa ketika kami sampai di kota, maka kami tidak akan pernah membeku sampai mati, tapi pada akhirnya..."     

Matanya mulai penuh dengan air mata, lalu ia mulai menangis lagi. Lagipula, ia hanyalah seorang gadis kecil.     

Han Xue membimbing Zhang Ruochen ke tempat dimana ibunya dikuburkan. Wanita itu dikubur di luar kota dengan gundukan tanah kecil yang sederhana.     

Tapi gadis itu telah cukup puas. Lagipula, ia tidak akan pernah bisa menguburkan ibunya dengan kekuatan sendiri.     

"SWISH!"     

Zhang Ruochen menemukan batu setinggi 3 meter dan menghantamkan tinjunya ke arah batu tersebut. Kemudian, ia melepaskan serangan pisau-tangan sehingga batu raksasa itu terbelah menjadi dua.     

Mulut Han Xue menganga saat menyaksikan pemandangan yang mengejutkan tersebut. Ia benar-benar sulit untuk mempercayai apa yang baru saja dilihatnya.     

Lalu, Zhang Ruochen mengangkat tangannya, dan seketika itu juga batu raksasa tersebut mulai terangkat. Kemudian, batu itu jatuh di ujung gundukan dengan kendali Tenaga Chi. Lalu, Zhang Ruochen merentangkan jari telunjuknya, dan mengalirkan Tenaga Chi ke dalamnya, sebelum akhirnya mulai mengukir kata-kata di dalam batu tersebut.     

"Mama Han Xue."     

Saat diukir dengan delapan karakter, maka itu telah resmi menjadi batu nisan.     

Zhang Ruochen menyimpan kembali jari telunjuknya, sambil menatap ke arah batu nisan di depannya. Lalu, ia bertanya, "Apa kau ingin berlatih Seni Bela Diri?"     

Han Xue berdiri di sebelah Zhang Ruochen, ia bahkan memiliki tinggi kurang dari satu meter. Saat itu, tatapan matanya terlihat menyala, seraya membalas, "Ya!"     

Zhang Ruochen mengangguk dan berkata, "Jika demikian, maka ikutlah denganku! Kau bisa kembali lagi ketika dirimu telah berhasil dalam latihan, sehingga kau bisa membangun lagi makam ibumu dengan lebih baik."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.