Kaisar Dewa

Pedang Gelombang Sepuluh Jalur



Pedang Gelombang Sepuluh Jalur

0"Ketika Anda meninggalkan Sekolah Pasar Bela Diri, saat itu Anda memberikan sepuluh tetes Cairan Setengah-Biksu. Lalu, dengan khasiat yang terdapat di dalamnya, maka tidak cukup sulit bagi saya untuk bisa mencapai Tingkatan Lanjutan dari Alam Bumi."     

Kong Xuan berdiri di sebelah kolam, tubuhnya yang ramping seperti pohon willow. Kulitnya memancarkan cahaya putih, dan terdapat sepasang sayap merak dengan tujuh warna.     

Setelah Zhang Ruochen pergi, maka Kong Xuan tidak sanggup memurnikan Cairan Setengah-Biksu secara langsung. Oleh karena itulah, ia hanya bisa memurnikan satu tetes cairan itu ke dalam kolam pemandian dan menyerap Kekuatan Biksu dengan mandi di tempat tersebut.     

Setelah berhasil menyerap 10 tetes Cairan Setengah-Biksu seluruhnya, maka proses pengolahannya telah meningkat pesat dan mencapai level yang demikian.     

Zhang Ruochen mengangguk dan mengeluarkan sebuah gelang ruang. Kemudian, ia memberikan itu pada Kong Xuan dan berkata, "Gelang ruang ini menjadi milikmu mulai hari ini!"     

Sebagai pelayan wanita Zhang Ruochen, maka Kong Xuan benar-benar memahami kegunaaan gelang ruang. Kemudian, ia merentangkan tangannya, dan mengambil gelang ruang tersebut, lalu mengangguk ke Zhang Ruochen. "Terima kasih banyak, Master."     

Zhang Ruochen berkata, "Terdapat 20 tetes Cairan Setengah-Biksu dan 10 helai Three Leaf Holy Clover di dalam gelang ruang tersebut. Seharusnya itu cukup agar kau bisa mencapai tingkatan Puncak dari Alam Hitam. Omong-omong, kelihatannya kau juga belum memulai latihan teknik bela diri."     

"Belum." Kata Kong Xuan.     

Zhang Ruochen merenungi itu sejenak, lalu berkata, "Baiklah, aku akan memberikanmu sebuah teknik bela diri kelas superior dari Tingkatan Ruh, yakni Pedang Gelombang Sepuluh Jalur."     

Setelah mendengar "teknik bela diri kelas superior dari Tingkatan Ruh", maka kedua mata Kong Xuan mulai bercahaya. Namun, ia menjadi ragu sejenak, sebelum akhirnya berkata, "Master, talenta saya sangat rendah dan pengolahan bela diri saya masih mencapai Tingkatan Lanjutan dari Alam Hitam. Bahkan jika saya mempelajari teknik bela diri kelas rendah dari Tingkatan Ruh, maka saya masih harus menghabiskan waktu yang lama. Lalu, jika saya mempelajari teknik bela diri kelas superior dari Tingkatan Ruh sampai pada tingkatan Sukses, maka saya membutuhkan waktu yang lebih banyak lagi, sehingga saya mungkin tidak akan pernah berhasil."     

Zhang Ruochen tersenyum dan berkata, "Kau yang menjadi khawatir terhadap latihan teknik bela diri akan mengganggu olah raga yang kau jalani."     

"Memang teknik itu akan menjadi masalah besar bagi para ksatria lain. Tapi, kau tidak perlu khawatir, karena kau tinggal di Sekolah Pasar Bela Diri sepanjang waktu, dan jarang bertarung dengan orang lain. Aku akan mengajarimu sebuah teknik bela diri, dan jangan pernah mengira bahwa kau bisa berhasil dengan cara yang instan. Sebaliknya, ketika kau mempelajari Norma Merak, maka kau hanya perlu menghabiskan beberapa waktu untuk mengembangkan Pedang Gelombang Sepuluh Jalur. Mungkin kau mempunyai kemampuan yang unggul, sehingga kau sanggup menguasai teknik tersebut dalam waktu dekat."     

"Saya mengerti! Terima kasih banyak atas teknik bela diri Anda." Kata Kong Xuan.     

Sesungguhnya, alasan mengapa Zhang Ruochen ingin mengajari Kong Xuan Pedang Gelombang Sepuluh Jalur adalah karena ia juga ingin mempelajarinya sendiri.     

Zhang Ruochen duduk bersila di sebelah kolam dan mengambil sebuah batang pohon, lalu mulai menggambar tangan kiri seseorang dengan lima Jalur Aliran Chi yang terletak di telapak tangannya.     

Zhang Ruochen menuding gambar yang berada di lantai tersebut dengan menggunakan batang kayunya, lalu berkata, "Setiap ksatria sanggup membuka Jalur Aliran Chi di bagian tangan mereka, dan jalur tersebut terhubung dengan sepuluh jari. Kau hanya perlu mengalirkan Tenaga Chi untuk menciptakan pasak Tenaga Chi yang keluar dari ujung jarimu. Jika berhasil, maka itu akan terlihat seperti ini!"     

Zhang Ruochen mengalirkan Tenaga Chi ke dalam jari telunjuknya dan menudingkan jari tersebut.     

SWISH—     

Sebuah gumpalan Tenaga Chi keluar dari ujung jari Zhang Ruochen dan berhasil melubangi batang pohon besar yang ada di kejauhan, meninggalkan lubang selebar cangkir wine.     

"Master, Anda sungguh luar biasa! apakah ini adalah Pedang Gelombang?"     

Kong Xuan menatap ke arah Zhang Ruochen dengan respek, seperti dirinya sedang melihat seorang Biksu.     

Zhang Ruochen menggelengkan kepala dan berkata, "Ini hanyalah sebuah pasak Tenaga Chi, dan bukan Pedang Gelombang. Sebuah pasak Tenaga Chi sanggup melubangi pohon, batu, atau bahkan besi. Tapi itu tidak bisa menembus tameng Tenaga Chi milik seorang ksatria Alam Bumi, atau menembus Celestial Bodyshield milik seorang ksatria Alam Surga."     

"Bagaimana caranya saya bisa menguasai Pedang Gelombang?" tanya Kong Xuan penasaran.     

Zhang Ruochen membalas, "Pertama, kau harus melatih Pemahaman Pedang dan memurnikan 10 jarimu, sehingga setiap jarimu berubah menjadi sebuah pedang yang tajam. Kau harus menghubungkan Pemahaman Pedang ke dalam Tenaga Chi, sehingga sebuah pasak Tenaga Chi pasti akan berubah menjadi sebuah Pedang Gelombang."     

Kong Xuan bertanya, "Apa yang harus saya pelajari saat ini?"     

"Belajarlah Pemahaman Pedang."     

Zhang Ruochen mengeluarkan Pedang Kuno Abyss dan mengayunkannya ke udara.     

Sembilan Pedang Gelombang terbang menuju ke sebuah dinding batu yang berada di jarak beberapa meter jauhnya. Serangan itu membentur dinding dengan keras, kemudian berhasil meruntuhkan batu-batu di sekitarnya. Kemudian, ketika batu-batu tersebut mulai berguguran, maka terdapat tulisan berbunyi, "PEDANG."     

Tulisan kata "PEDANG" tampak hidup dan terlihat hebat, dimana setiap hurufnya memiliki kesan mendalam. Pemahaman Pedang dari pembuatnya terwakili oleh kata tersebut.     

Sementara itu, Zhang Ruochen menuding ke arah kata "PEDANG", lalu berkata, "Kata 'PEDANG' tersebut menunjukkan kemampuan Pemahaman Pedangku. Dan kau bisa mencetaknya di dinding batu! Kau bisa mulai berlatih Pedang Gelombang Sepuluh Jalur ketika kau telah mencapai Tingkatan Awal dari Pedang Pengikut Hati."     

"Saya tidak akan pernah mengecewakan Anda, dan saya akan mencapai Tingkatan Awal dari Pedang Pengikut Hati sesegera mungkin."     

Kong Xuan duduk bersila di bawah dinding batu dan mengamati kata "PEDANG" tersebut. Kemudian, ia mulai bermeditasi di bawahnya.     

"Dia telah mempelajari Norma Merak, yang mana hal tersebut membantunya untuk mengembangkan Pemahaman Pedang."     

Ketika melihat Kong Xuan menghabiskan waktu satu jam sambil duduk diam dan bermeditasi, maka Zhang Ruochen mengengguk puas. Kemudian, ia membalikkan tubuh dan mulai beranjak pergi. Lalu, ia keluar dari Sekolah Pasar Bela Diri dan pergi menuju ke kediaman Liu Chuanshen yang berada di Kota Iblis Bela Diri.     

Ia mempunyai sesuatu yang penting untuk didiskusikan dengan Liu Chuanshen.     

Setelah satu lengannya patah, maka Liu Chuanshen tinggal di Kota Iblis Bela Diri guna melakukan penyembuhan, dan menikmati derajat sebagai Elder berjubah perak.     

Hari ini, Liu Chuanshen sedang bicara tentang Seni Bela Diri dengan seorang lelaki tua di kediamannya. Mereka tampak sedang minum teh dan bicara tentang kemampuan pedang. Sementara itu, terdapat 10 pelayan wanita yang melayani mereka.     

Liu Chuanshen tersenyum, "Saudara Yan, kau memang layak menjadi No.1 Divisi Hitam. Kau bahkan berhasil membuat progres besar beberapa bulan belakangan, tepat sesaat setelah berhasil menghancurkan belenggu, sehingga kau telah berhasil mencapai tingkatan Puncak dari Alam Bumi, dari yang sebelumnya berada di Tingkatan Awal dari Alam Bumi. Oleh karena itulah, aku terkesan padamu."     

Yan Lixuan tersenyum. "Aku telah terjebak di tingkatan Puncak dari Alam Hitam selama 40 tahun. Dalam periode tersebut, meskipun Seni Bela Diriku tidak ada perkembangan, tapi pengalaman Seni Bela Diri, pengetahuan, teknik bela diri, serta Kekuatan Batin milikku telah mencapai Alam Surga sejak lama. Lalu, ditunjang dengan sumber daya latihan selama 40 tahun terakhir, maka ketika aku berhasil menembus Alam Bumi, seketika itu pula kesuksesanku dalam menembus alam yang lebih tinggi menjadi lebih mulus. Meski demikian, aku juga tidak mengerti apakah diriku bisa menembus Alam Surga dan menjadi seorang legenda Seni Bela Diri atau tidak."     

Liu Chuanshen berkata, "Kau terlalu merendah! Dengan kemampuanmu saat ini, bahkan para master top Peringkat Bumi tidak akan sanggup menjadi lawanmu. Jika kau belum berusia 50 tahun, maka namamu pasti sudah berada di Peringkat Bumi. Dengan pencapaianmu dalam Seni Bela Diri, maka segala sesuatunya hanya perihal waktu sampai kau benar-benar mencapai Alam Surga."     

Yan Lixuan sangat percaya diri pada dirinya, sehingga ia mulai menghela nafas. "Ini semua adalah berkat Zhang Ruochen. Jika dia tidak membuka simpul hatiku, maka aku pasti akan terjebak di tingkatan Puncak dari Alam Hitam selamanya."     

"Bicara tentang Zhang Ruochen, maka aku sungguh percaya bahwa ksatria muda itu pasti akan mengungguli pencapaian milik para generasi tua. Sebab, dia telah meningkat pesat selama dua tahun terakhir. Bahkan aku takut bahwa diriku tidak akan sanggup menjadi lawannya." Liu Chuanshen menghela napas. "Langkah demi langkah, aku bisa melihat bahwa dia menjadi lebih dewasa. Kecepatan latihannya adalah sesuatu yang langka di dunia ini. Aku selalu bertanya-tanya sampai mana pencapaian yang bisa didapatkan olehnya di kemudian hari!"     

Sementara itu, seorang pelayan tua berjalan mendekat, lalu berkata, "Master, Zhang Ruochen dari Sekolah Pasar Bela Diri sedang berada di sini."     

Liu Chuanshen dan Yan Lixuan saling bersitatap, lalu sama-sama tersenyum di waktu yang bersamaan.     

"Cepat bawa dia masuk." Liu Chuanshen cepat-cepat memberi perintah.     

Beberapa saat kemudian, di belakang pelayan tua, Zhang Ruochen sedang berjalan menuju ke dalam kediaman, dan menyaksikan bahwa Liu Chuanshen dan Yan Lixuan sedang menikmati teh bersama.     

Yan Lixuan memberi salam padanya, "Zhang Ruochen, kita bertemu lagi!"     

Zhang Ruochen mengamati Yan Lixuan. Kemudian, ia merasakan sensasi yang aneh, sebelum akhirnya mengenali siapa lelaki tersebut.     

Lelaki tua ini adalah seorang ksatria No.1 Divisi Hitam, dan namanya adalah Yan Lixuan. Ia adalah seorang lelaki tua yang tangguh.     

Yan Lixuan, yang telah menguasai Teknik Pedang Boundless, sebuah teknik pedang kelas superior dari Tingkatan Ruh sampai ke tingkatan Sukses ketika masih berada di Alam Hitam. Sementara itu, ada banyak ksatria Alam Bumi yang tidak sanggup mendapatkan pencapaian yang demikian.     

Oleh karena itulah, Yan Lixuan telah mendapatkan pencapaian yang tinggi dalam dunia Seni Bela Diri.     

Tentu saja, ketika mempelajari teknik pedang tersebut maka lelaki itu mendapatkan sebuah simpul hati. Maka selama 40 tahun, tingkat pengolahannya sama sekali tidak berkembang.     

Perlahan-lahan, tingkat pengolahannya telah mencapai tingkatan Puncak dari Alam Bumi.     

Itu benar bahwa ketika lelaki tersebut sanggup menghancurkan belenggunya, maka tingkat pengolahannya tidak akan pernah terhentikan.     

"Apakah tingkat pengolahanmu hampir mencapai Alam Surga?" tanya Zhang Ruochen.     

Yan Lixuan menyipitkan matanya dan tersenyum. Kemudian, ia berkata, "Aku sudah tua, dan Ruh Darahku tidak lagi tangguh seperti dahulu. Ada yang mengatakan bahwa kau telah membunuh Huo Jingchen dan Komandan Putri Zhenling dari Square Commandery."     

Zhang Ruochen bisa membaca intensitas perang di mata Yan Lixuan, lantas ia tersenyum, "Leluhur, jika kau ingin menukar beberapa teknik, maka aku akan bertarung dengan segenap kemampuanku kapanpun itu."     

"Baguslah! Aku telah kalah olehmu sejak terakhir kalinya, dan aku berharap untuk mengadakan pertarungan ulang. Baiklah, karena tidak ada lagi waktu seperti hari ini. Maka mari kita bertarung hari ini."     

Yan Lixuan tiba-tiba berdiri dan momentumnya seketika itu juga berubah, sehingga seluruh tubuhnya tampak seperti pedang.     

Bam!     

Yan Lixuan menghempaskan satu tinju di meja batu, sehingga teh yang berada di dalam cangkir memuncrat sampai tiga meter.     

PHEW!     

Yan Lixuan melepaskan ledakan es dari tangannya, dan berhasil membekukan air teh tersebut, lalu mengubahnya menjadi pedang es.     

SWISH!     

Meskipun Yan Lixuan berusia lebih dari 60 tahun, namun ia sama sekali tidak terlihat tua maupun keriput. Sebab, ia tampak seperti penuh vitalitas. Kemudian, ia melintasi permukaan kolam seperti petir dan mulai menebaskan pedangnya ke arah Zhang Ruochen.     

Pemahaman Pedang milik Yan Lixuan telah mencapai Puncak dari Pedang Pengikut Hati. Maka, ia hanya satu langkah lagi sebelum akhirnya mencapai Hati yang Terhubung dengan Pedang.     

Pencapaiannya dalam teknik pedang benar-benar bukan sesuatu yang biasa. Sebab, itu terlihat seperti hanya tebasan pedang biasa, namun gerakan yang dilepaskan sangat mematikan.     

Zhang Ruochen memetik pedang rumput secara acak dan menggenggamnya dengan dua jari.     

Ketika pedang es milik Yan Lixuan berada di kisaran satu meter dari dada Zhang Ruochen, maka Zhang Ruochen menjentikkan jari dan menyerang mata Yan Lixuan dengan menggunakan rumput tersebut.     

Itu hanyalah sebuah rumput, tapi di mata Yan Lixuan, rumput tersebut tidak ada bedanya dengan sebuah pedang magis.     

Jika ia tetap melangkah maju, maka rumput tersebut pasti akan menembus kedua mata dan menghancurkan Lautan Chi-nya.     

Sementara itu, Ia dipaksa untuk mundur dan menggunakan sebuah teknik pedang kelas superior dari Tingkatan Ruh, yakni Teknik Pedang Boundless.     

"Boundless Killing!"     

Ia mengayunkan pedang esnya dan berhasil menciptakan bayangan pedang yang memenuhi angkasa, yang mana pedang-pedang tersebut menghunus ke arah Zhang Ruochen.     

Sebuah teknik pedang kelas superior dari Tingkatan Ruh hanya bisa digunakan ketika para ksatria telah memiliki tingkat pengolahan yang tinggi.     

Kali ini, Teknik Pedang Boundless menjadi lebih tangguh dan mematikan.     

Itu hanyalah pedang, tapi tampak seperti banjir bandang, yang mana membuat lawannya sulit menghindar.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.