Kaisar Dewa

Jiwa Bela Diri Vs Jiwa Binatang Buas



Jiwa Bela Diri Vs Jiwa Binatang Buas

0Energi Chi mulai melayang di atas ruangan inti dari Jimat Ruang dan Waktu.     

Jimat Ruang dan Waktu sendiri adalah sebuah sumber Energi Chi, sehingga tempat itu bisa melepaskan Energi Chi setiap waktu.     

Zhang Ruochen duduk bersila dengan sebuah Kelopak Bunga Spirit di tangannya. Kemudian, Tenaga Chi Api Spiritual mulai menyelimuti tubuhnya, ketika ia sedang memurnikan kelopak bunga tersebut.     

Di bawah proses pemurnian Tenaga Chi-nya, maka Kelopak Bunga Spirit mulai mencair dan menjadi setetes Cairan Spiritual. Kemudian, tetes cairan itu mengeluarkan semerbak aroma wangi di tangan Zhang Ruochen.     

"CRACK!" Zhang Ruochen menghirup cairan itu masuk ke dalam Jalur Aliran Chi, dan segera mengalirkan Tenaga Chi-nya.     

Sebagaimana Cairan Spiritual tersebut telah masuk ke dalam Jalur Aliran Chi, maka cairan itu mulai mengeluarkan potensi api, dan bersirkulasi dengan Tenaga Chi-nya. Cairan itu mengalir di sekujur tubuh, otot-otot, jalur aliran chi, darah, organ-organ inti, dan Tianchong. Pada akhirnya, cairan itu berkumpul di Lautan Chi yang terletak di dahinya.     

Setiap sesuatu yang dialiri oleh Cairan Spiritual tersebut telah berhasil meningkatkan pengolahan bela dirinya.     

Sebagaimana itu berbentuk cair, maka kelopak Bunga Nirvana Fire Spirit semakin lama berubah menjadi semakin kecil.     

WHOOSH...     

Hampir satu jam terlewati. Terdapat Api Spiritual dalam jumlah besar yang terlepas dari tubuh Zhang Rochen. Kemudian, energi itu membentuk bola api berukuran lima meter, dengan dirinya yang menjadi titik pusat.     

Kekuatan itu menjadi lebih dan semakin kuat, dan tampak seperti balon yang akan segera meletus. Jalur Aliran Chi miliknya tidak lagi sanggup menahan kekuatan yang besar, sehingga tidak lama lagi akan meledak.     

Itu terlihat seperti Zhang Ruochen ingin menghancurkan belenggu yang mengikatnya, dan menembus ke alam baru.     

BAM!     

Sebuah tanda api di dahinya dan Lautan Chi yang terdapat di benaknya pun mulai bergemeretak.     

Energi Chi mulai mengguncang seluruh ruangan inti dari Jimat Ruang dan Waktu.     

Lautan Chi milik Zhang Ruochen pun mulai membesar dengan Jalur Aliran Chi yang berangsur-angsur menjadi lebar. Beberapa saat kemudian, ia akhirnya berhasil menembus ke alam baru, dan berhasil mencapai tingkatan Puncak dari Alam Bumi hanya dalam satu kali hentakan.     

Tembus!     

Sebagaimana kapasitas Lautan Chi-nya meningkat, maka ia seolah lapar dan mulai menyerap semua energi yang berada di sekitar.     

Api Spiritual, yang sedang menyelimuti tubuh Zhang Ruochen, mulai bergerak masuk ke dalam dahi Zhang Ruochen, layaknya banjir bandang. Kemudian, api tersebut melewati Tanda Suci, hingga akhirnya sampai di Lautan Chi yang baru.     

Ia telah menyerap satu per tiga dari kekuatan Kelopak Bunga Spirit, dan berhasil menembus alam baru.     

Oleh karena itulah, proses pemurnian dan penyerapannya menjadi lebih cepat.     

Setengah jam kemudian, ia benar-benar berhasil menyerap satu Kelopak Bunga Spirit. Sehingga, hal tersebut meningkatkan Tenaga Chi-nya dan hampir mengisi Lautan Chi sebanyak 40 persen.     

Terdapat lapisan cahaya samar yang mulai memancar dari kulitnya.     

"Akhirnya, aku berhasil mencapai tingkatan Puncak dari Alam Bumi. Aku penasaran terhadap seberapa besar kekuatan yang bisa kulepaskan."     

Zhang Ruochen mengangkat lengannya dan mulai mengarahkan telapak tangannya ke arah depan. Lalu, Energi Chi yang kuat mulai berkumpul dan membentuk cetak tanda tinju berukuran dua meter di arah depan.     

Cetak tanda itu sendiri bisa digunakan untuk melukai para master seperti Guo Shisan dan Cao Lin sampai terluka parah.     

Zhang Ruochen tidak melanjutkan serangannya. Sebaliknya, ia mulai menarik kembali semua Tenaga Chi-nya.     

"Jika aku memurnikan satu lagi Kelopak Bunga Spirit, maka seharusnya aku bisa melatih Tenaga Chi-ku dengan sempurna, dan mencapai ujung dari tingkatan Puncak dari Alam Bumi. Setelah itu, maka kekuatanku pasti akan meningkat pesat."     

Zhang Ruochen tidak ingin memurnikan kelopak bunga yang kedua, karena ia menyadari bahwa pertarungan yang terjadi di dunia luar hampir selesai.     

Tentu saja, kekuatan Hiu Silverlight lebih superior. Sebab ia berhasil melukai gurita raksasa dengan cukup parah, hingga akhirnya berhasil memenangkan Biji Bunga Spirit.     

Meskipun terluka parah, tapi gurita raksasa tersebut hanya sedikit lebih lemah bila dibandingkan dengan Hiu Silverlight. Sebab, ia berhasil membawa lima Kelopak Bunga Spirit sebelum melarikan diri.     

Hiu Silverlight memenangkan empat kelopak bunga yang tersisa dan Biji Bunga Spirit. Sekali lagi, ia mengeluarkan auman, seakan sedang menyatakan bahwa dirinya adalah seorang pemenang di wilayah ini, dengan memamerkan kekuatannya.     

Para binatang buas air yang lain pun menjadi gemetar ketakutan ketika mendengar auman hiu tersebut. Sehingga, mereka sama sekali tidak berani mendekati Bunga Nirvana Fire Spirit, dan bergegas pergi.     

Sekali lagi, seluruh area perairan tersebut kembali menjadi tenang.     

Hiu Silverlight berenang ke dalam air, lalu mulai menelan biji dan empat kelopak bunga yang tersisa. Beberapa harta karun itu pasti mengandung kekuatan yang besar bagi dirinya, sehingga ia mampu berevolusi menjadi seekor binatang buas level lima.     

Hiu Silverlight adalah seekor binatang buas kelas superior level empat. Kekuatan bertarungnya setara dengan seorang ksatria yang telah mencapai tingkatan Puncak dari Alam Surga.     

Oleh karena itulah, Bunga Nirvana Fire Spirit bisa meningkatkan kualitas fisik milik hiu tersebut, sehingga hal itu mungkin bisa membantunya berevolusi.     

Sebab, menjadi seekor binatang buas level lima adalah sesuatu yang benar-benar lain.     

Karena itu artinya bahwa ia bisa menjadi top penguasa Wilayah Mati, sehingga wilayah perairan yang dikuasainya pun bisa menjadi semakin melebar.     

Sebab terbayang-bayang oleh kesuksesan, maka hiu tersebut menjadi sangat gembira.     

Namun...     

Dimana Biji Bunga Spiritual dan lima kelopak yang baru saja ditelannya?     

Mereka tiba-tiba menghilang.     

Kemana perginya?     

Hiu Silverlight tersebut tiba-tiba berubah menjadi gelisah. Saat ia telah begitu dekat untuk menjadi seekor binatang buas level lima, mengapa hal ini terjadi?     

Hiu itu sama sekali tidak percaya bahwa harta karun yang baru saja ditelan olehnya bisa tiba-tiba menghilang begitu saja.     

Ketika Zhang Ruochen berhasil menyimpan Biji Bunga Spirit dan empat Kelopak Bunga Spirit ke dalam Jimat Ruang-nya, maka dengan mengenakan Flying Fish Armor, ia segera keluar dari Jimat Ruang dan Waktu, dan masuk ke dalam perut Hiu Silverlight.     

Ada cairan-cairan korosif yang kuat di perut Hiu Silverlight. Jika ia tidak mengenakan Flying Fish Armor, maka tubuh Zhang Ruochen pasti terkikis.     

"Hiu Silverlight, waktunya kau mati!"     

Sambil mengenakan armor, maka Zhang Ruochen mulai mengeluarkan Pedang Kuno Abyss-nya. Kemudian, ia mulai memotong-motong jalur arteri yang berada di tubuh Hiu Silverlight.     

Kemudian, ia terus menyerang bagian-bagian krusial lain yang terdapat di dalam tubuh Hiu Silverlight.     

Hiu Silverlight tersebut mendapatkan rasa sakit yang tajam di perutnya, dan bisa merasakan aura Zhang Ruochen.     

Sejak kapan aku menelan seorang manusia?     

Karena tidak punya waktu untuk memikirkan itu, maka Hiu Silverlight yang kesal tersebut mulai melepaskan jiwa binatang buasnya.     

Cahaya yang menyilaukan mulai terpancar dari arah otaknya. Kemudian, ada sebuah bayangan jiwa yang ganas sedang terbang dan memancarkan aura binatang buas.     

CLASH!     

Jiwa binatang buas itu melesat ke dalam perut dan mulai menyerang Zhang Ruochen.     

Jiwa binatang buas adalah sama dengan Jiwa Bela Diri milik seorang ksatria.     

Hanya seekor binatang buas kelas superior level empat yang bisa memurnikan sebuah Jiwa Bela Diri dan mencapai Alam Jiwa Bela Diri yang keluar dari Tubuh.     

Jiwa binatang buas milik Hiu Silverlight memancarkan aura superior, dengan taring-taringnya yang tajam. Jiwa itu melesat ke arah Zhang Ruochen seolah ingin menggigit lawannya sampai hancur berkeping-keping.     

"Kau punya jiwa binatang buas, tapi aku juga punya sebuah Jiwa Bela Diri."     

Zhang Ruochen mulai berkomunikasi dengan Bejana Jiwa, dan sebuah kolom cahaya berwarna putih mulai terlepas dari atas kepalanya.     

Sebuah bayangan yang terlihat benar-benar mirip dengan Zhang Ruochen mulai melayang di sisi atas, dan mulai bertarung melawan jiwa binatang buas milik Hiu Silverlight.     

BOOM!     

Jiwa binatang buas dan Jiwa Bela Diri mulai bertemu di satu titik, dan berhasil menciptakan gelombang energi yang kuat.     

Di kehidupan sebelumnya, tingkat pengolahan Zhang Ruochen hanya mencapai tingkatan Puncak dari Alam Surga, namun ia berhasil menjadi top ksatria Peringkat Surga, sehingga ia mempunyai kekuatan yang lebih unggul dibandingkan para ksatria inferior yang berada di Alam Fish-dragon.     

Oleh karena itulah, Jiwa Bela Diri miliknya adalah lebih tangguh bila dibandingkan dengan milik para ksatria tingkatan Puncak dari Alam Surga. Sehingga, Jiwa Bela Diri miliknya hanya sedikit lebih lemah bila dibandingkan dengan para ksatria Alam Fish-dragon.     

Namun, tingkat pengolahannya sekarang ini belum mencapai Alam Surga. Oleh karena itulah, ia hanya bisa menggunakan Bejana Jiwa untuk berkomunikasi dengan Jiwa Bela Diri, namun kekuatannya belum terlampau tinggi.     

Setelah mencapai tingkatan Puncak dari Alam Bumi, maka Zhang Ruochen bisa melepaskan kekuatan Jiwa Bela Diri-nya menjadi lebih baik. Sehingga, jiwanya bisa terlepas dari tubuh dan bertarung melawan jiwa binatang buas milik Hiu Silverlight.     

"Meskipun Hiu Silverlight adalah seekor binatang buas kelas superior level empat, tapi Hiu itu telah terluka parah karena bertarung melawan gurita raksasa. Selain itu, beberapa organ vitalnya juga telah terpotong, dimana hal tersebut membuatnya lebih lemah. Bahkan jika jiwa binatang buasnya sama seperti seorang ksatria tingkatan Puncak dari Alam Surga, tapi kekuatannya masih terbatas."     

Baik jiwa binatang buas dan Jiwa Bela Diri sama-sama bisa mengendalikan Energi Chi yang terdapat di langit dan bumi, lalu menggunakan itu sebagai kekuatannya sendiri.     

Semakin tangguh jiwa tersebut, maka semakin banyak pula Energi Chi langit dan bumi yang bisa dikendalikan, sehingga daya ledak kekuatannya menjadi tak tertandingi.     

Kelebihan terbesar Zhang Ruochen adalah bukan karena Jiwa Bela Diri-nya lebih tangguh dibandingkan dengan jiwa binatang buas milik Hiu Silverlight, tetapi fakta bahwa ia sedang berada di dalam perut Hiu Silverlight. Oleh karena itulah, tidak peduli seberapa sengitnya pertarungan yang terjadi antara kedua jiwa mereka, maka Hiu Silverlight pasti akan menjadi pihak yang kalah.     

Pada mulanya, Hiu Silverlight mengira bahwa jiwa binatang buasnya bisa dengan mudah membunuh seorang manusia, tapi ia tidak menyangka bila pria tersebut juga telah menguasai Jiwa Bela Diri.     

Oleh karena itulah, jiwa binatang buas tersebut tidak sanggup mengimbangi serangan lawannya.     

Dua jiwa itu sedang bertarung dengan cukup sengit, dan kembali menciptakan beberapa luka di dalam perut Hiu Silverlight. Hiu itu hanya bisa meringis kesakitan.     

Hiu itu pun mulai memuntahkan darah dan mengerang kesakitan.     

"Senjata Petir!"     

Energi Chi yang terdapat di dalam air mulai berkumpul di sekitar Jiwa Bela Diri milik Zhang Ruochen dan berubah menjadi petir.     

Kemudian, petir tersebut berubah menjadi sebilah pisau, dan mulai menusuk-nusuk jiwa binatang buas milik hiu tersebut.     

Ketika menyaksikan bahwa jiwa binatang buasnya diserang oleh pisau petir...     

Tiba-tiba, Hiu Silverlight memohon ampunan. Melalui jiwa binatang buasnya, ia berbicara pada Zhang Ruochen, "Sang Superior dari umat manusia, saya ingin menyerahkan diri dan rela menjadi tunggangan Anda, tolong ampuni nyawa saya."     

Pedang Petir yang melayang-layang di depan jiwa binatang buas tersebut memancarkan cahaya yang menyilaukan. Hal itu membuat hiu tersebut ketakutan, sehingga ia mulai meminta ampunan.     

Bahkan tanpa kekuatan yang besar, namun Jiwa Bela Diri milik Zhang Ruochen masih cukup mampu mengunggulinya     

Alasan mengapa Hiu Silverlight ingin menyerah padanya adalah karena aura besar yang dipancarkan oleh Jiwa Bela Diri milik Zhang Ruochen.     

Hiu itu meyakini bahwa Zhang Ruochen adalah seorang ksatria Alam Fish-dragon, karena pria tersebut mempunyai Jiwa Bela Diri yang sangat tangguh seperti itu. Sehingga, bukan merupakan sebuah penghinaan baginya, ketika ia harus menyerah pada lelaki tersebut.     

Entah itu manusia atau binatang buas, namun mereka semua selalu menghormati para superior.     

Jika Hiu Silverlight mengerti bahwa Zhang Ruochen masih berada di tingkatan Puncak dari Alam Bumi, maka ia pasti tidak akan pernah menyerahkan diri, bahkan jika dirinya harus mati. Sebab, ia adalah penguasa di perairan ini, lalu bagaimana mungkin ia menyerah pada seorang manusia yang lebih lemah?     

Zhang Ruochen berkata, "Mengapa aku harus percaya padamu? Apa yang harus aku lakukan jika kau berubah pikiran dan menggigitku?"     

Hiu Silverlight ketakutan bila ia memprovokasi seorang master dari umat manusia, maka ia cepat-cepat berkata, "Saya akan memberikan jiwa binatang buas sebagai jaminan. Selama jiwa itu berada di tangan Anda, maka Anda bisa menghancurkannya kapan saja, jikalau Anda mengira bahwa saya ingin mengkhianati Anda."     

Hiu Silverlight mempunyai kecerdasan yang tinggi. Maka sudah jelas bahwa ia harus membuat pengorbanan besar, sehingga ia bisa bertahan hidup lebih lama.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.