Kaisar Dewa

Bertarung dengan Di Yi



Bertarung dengan Di Yi

0"Sebuah makam naga?"     

Setelah mendengar perkataan Zhang Ruochen, maka semua orang kembali fokus pada bukit yang berada di kejauhan. Setelah mengamatinya lekat-lekat, maka bukit itu memang terlihat seperti sebuah makam naga.     

"Jika itu adalah sebuah makam naga, maka mungkin Naga Emas yang hidup 800 silam telah dikubur di bawah kaki bukit." Kedua mata Duanmu Xingling bersinar terang, dan kedua bulu matanya tampak berkedip-kedip. Sungguh mustahil untuk menebak apa yang sedang dipikirkan oleh wanita tersebut.     

Huang Yanchen berkata, "Bahkan jika kita tahu bahwa Dragon Sarira berada di bawah kaki bukit tersebut, lalu apa? Kita tidak akan sanggup mendekati bukit tersebut bahkan hanya satu langkah."     

"Itu tidak benar."     

Zhang Ruochen mengamati tanduk naga yang berada di tangannya, lalu berkata, "Para manusia dan binatang buas yang mati di bawah kaki bukit tersebut adalah karena mereka telah membangunkan jiwa naga yang berada di dalam bukit. Sehingga, jiwa-jiwa mereka telah berhasil dihancurkan oleh jiwa naga."     

Meskipun Naga Emas telah mati, namun jiwanya masih belum menghilang.     

Beberapa jam sebelumnya, Jiwa Bela Diri milik Zhang Ruochen telah mendapatkan guncangan karena auman yang berasal dari jiwa naga raksasa.     

Si Xingkong bertanya, "Bagaimana caranya agar kita bisa menghindari jiwa naga?"     

"Menghindari?"     

Zhang Ruochen menggelengkan kepalanya. "Naga Emas pernah bermanfaat bagi Kaisar Buddha dengan menelan Sarira milik Kekaisaran Buddha. Selain itu, tingkat pengolahannya pun sangat mengerikan. Lalu, dengan tingkat pengolahan seperti milik kita, maka itu adalah mustahil untuk bisa menghindari jiwa naga. Jika kita ingin masuk ke dalam bukit, maka kita hanya bisa melakukannya dengan cara menyembah naga tersebut."     

Zhang Ruochen menangkupkan kedua tangannya ke arah depan dan membungkuk ke arah bukit.     

Pada waktu yang sama, ia mulai melepaskan Kekuatan Batin-nya untuk berkomunikasi dengan jiwa naga yang terdapat di dalam bukit. Saat ia melakukan ini, maka ia mulai melafal Mantra Penyejuk Jiwa.     

Mantra Penyejuk Jiwa adalah sebuah mantra dasar dari Sekte Seribu Buddha. Itu bukan sebuah teknik bela diri, dan penyebarannya pun sangat luas. Sehingga, hampir semua biksu sanggup melafalkan Mantra Penyejuk Jiwa.     

Kembali ke masa lampau, saat itu Istana Kaisar Ming juga mempunyai sebuah salinan dari Mantra Penyejuk Jiwa. Sehingga, Zhang Ruochen pernah membacanya dan masih sanggup mengingatnya.     

Tujuan utama dari melafal Mantra Penyejuk Jiwa adalah untuk menenangkan pikiran seorang ksatria, serta menyingkirkan iblis dan nafsu membunuh yang berada di dalam tubuh. Sehingga, hal itu membuat seorang ksatria mampu berpikiran jernih.     

Jika seseorang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mendengar para biksu melafalkan sebuah Mantra Penyejuk Jiwa, maka itu akan membantu mereka meningkatkan Jiwa Bela Diri.     

Tentu saja, Mantra Penyejuk Jiwa juga bisa digunakan secara agresif. Sebab, jika seorang biksu level tinggi sedang melafal mantra, maka ia bisa membekukan Jiwa Bela Diri milik seorang ksatria atau membuat mereka tertidur.     

Rumor mengatakan bahwa ketika pertama kalinya Permaisuri Chi Yao membawa prajuritnya untuk menyerang Wilayah Barat, maka Kaisar Buddha mulai melafal Mantra Penyejuk Jiwa dan membuat para tentara milik Chi Yao tertidur selama tujuh hari tujuh malam. Kaisar Buddha menggunakan metode ini untuk membujuk Permaisuri Chi Yao agar pasukan mereka tidak menyerangnya.     

Namun sial bagi Kaisar Buddha, sebab ia salah menilai kegigihan milik Permaisuri Chi Yao. Pada akhirnya, para tentara itu mulai masuk ke Wilayah Barat dan menghancurkan Sekte Seribu Buddha.     

Oleh karena itulah, Sekte Seribu Buddha pun dibangun kembali, namun belum lagi sanggup mencapai level yang setara dengan kejayaan masa silam.     

Zhang Ruochen bukan seorang biksu yang tercerahkan. Sebab, ia hanya bisa mencoba, sekaligus berharap agar kesungguhannya dalam melafal Mantra Penyejuk Jiwa akan mempengaruhi jiwa naga yang berada di dalam bukit.     

Kemudian, Si Xingkong, Chang Qiqi, Huang Yanchen, Duanmu Xingling, Zi Qian, dan Chen Xier juga menangkupkan tangannya ke arah depan dan mulai berlutut untuk menyembah jiwa sang naga.     

Jiwa naga tidak akan menganggap mereka sebagai musuh jikalau mereka menunjukkan niat baik.     

Zhang Ruochen bisa merasakan bahwa kekuatan jiwa naga tersebut perlahan-lahan mulai menurun. Kemudian, ia mulai melangkahkan kakinya ke arah bukit.     

Kawan-kawannya yang lain pun juga bangkit, dan mulai mengikutinya dari arah belakang dengan hati-hati.     

Hanya ketika kekuatan jiwa naga benar-benar menghilang, maka Zhang Ruochen pun berhenti melafal Mantra Penyejuk Jiwa. Dengan suara lirih, ia berkata, "Aku akan mencari pintu masuk dari makam naga. Kalian semua harus segera mengumpulkan Dosis Spiritual yang tumbuh di sekitar bukit. Ingat baik-baik, kalian harus menjaga niat baik di dalam hati masing-masing. Jika tidak, maka jiwa naga tersebut akan marah."     

Ketika mendengar bahwa mereka bisa mengumpulkan Dosis Spiritual, maka Chang Qiqi sudah tidak sabar lagi ingin segera melakukannya. Lalu, ia cepat-cepat melesat ke arah bukit.     

Guoguo bergerak lebih cepat dibandingkan dengan Chang Qiqi, dan telah berada di atas bukit tersebut. Kemudian, saat menyaksikan Dosis Spiritual di sekitar sana, maka ia mulai memakan dan meminumnya dengan gembira.     

Kecuali Zhang Ruochen, maka semua kawannya sedang mengarah ke atas bukit dan mengumpulkan Dosis Spiritual.     

Bukit itu penuh dengan harta karun langka. Dosis Spiritual yang berada di sana dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit, menyembuhkan luka-luka, meningkatkan pengolahan, dan memperpanjang masa hidup.     

"Crimson Coral, Crimson Coral, akhirnya aku mendapatkanmu... haha..."     

Chang Qiqi menggenggam sebuah batu karang sepanjang satu meter dengan warna merah darah di tangannya, lalu ia mulai mengelus-elusnya lembut. Ia menjadi sangat senang dan mulai menyimpan Crimson Coral tersebut ke dalam Cincin Ruang yang didapatkan dari Zhang Ruochen.     

Lalu, ia mulai mengumpulkan lebih banyak Dosis Spiritual.     

Zhang Ruochen juga naik ke atas bukit, namun ia tidak mengumpulkan Dosis Spiritual. Melainkan, ia sedang mencari pintu masuk dari bukit tersebut.     

Tidak lama kemudian, ia menemukan sebuah dinding batu yang berada di tengah bukit. Dinding batu itu sangat halus, dan ditutupi oleh tanaman gulma. Ada begitu banyak bagian dari dinding batu tersebut yang diselimuti oleh lumpur dan pasir.     

Sambil membersihkan lumpur dan pasir, maka bentuk asli dari sebuah gerbang batu kuno perlahan-lahan mulai menampakkan diri. Gerbang itu mempunyai tinggi 7 meter dan mempunyai ukiran yang dalam.     

BANG!     

Kemudian, ia memukul gerbang batu itu dengan satu tangan. Lalu, serangan itu berhasil memicu sebuah cahaya emas, sehingga mulai menghalau serangannya.     

Beberapa lapisan batu dari dinding tersebut mulai berguguran, dimana itu menciptakan sebuah lubang yang dalam. Itu tampak seperti sebuah lubang pintu.     

Zhang Ruochen menjadi sangat gembira dengan perkembangan ini, sehingga ia segera memanggil para kawannya. "Semuanya, cepatlah kemari, aku telah menemukan gerbang batu untuk masuk ke dalam bukit."     

Pada saat para kawannya ingin bergegas menuju ke gerbang batu, maka seketika itu pula sebuah tawa yang memekakkan telinga mulai terdengar dari arah kaki bukit. "Zhang Ruochen, terima kasih karena telah membantuku menemukan Dragon Sarira."     

Seorang pria yang mengenakan topeng logam, tiba-tiba berubah menjadi sebuah bayangan dan muncul di bawah kaki bukit. Lalu, ia menggerakkan kakinya dan bergegas ke arah bukit dengan menginjak gelombang air. Ia sedang mengarah ke dinding batu tersebut.     

"Ini buruk. Dia adalah master muda dari Aula Excellence Pasar Gelap, Di Yi." Kata Si Xingkong.     

Huang Yanchen adalah orang yang paling dekat dengan pria tersebut, sehingga ia segera menggunakan Bayangan Naga Kerajaan Angin. Kemudian, ia berubah menjadi sebuah bayangan naga dan mengarah tepat ke Di Yi, serta bermaksud menghalaunya.     

SHING!     

Huang Yanchen mengeluarkan sebuah pedang Senjata Suci Bela Diri kelas delapan. Lalu, ia menggerakkan tangannya untuk melepaskan 13 serangan ke arah jantung Di Yi.     

Setelah berhasil menembus Alam Surga, maka pergerakan Huang Yanchen benar-benar cepat. Tubuhnya berubah menjadi samar, hingga sembilan bayangan pun mulai bermunculan. Itu terlihat seperti sembilan bayangan pedang sedang menyerang dalam waktu yang bersamaan.     

"Kau tidak mengerti tentang batasanmu sendiri."     

Di Yi mendengus dingin. Postur tubuhnya sama sekali tidak berubah, sebagaimana ia mulai melancarkan sebuah pukulan ke arah Pedang Huang Yanchen.     

Cetak tanda pukulan tersebut tidak hanya berhasil menghalau pedang bertarung milik Huang Yanchen, tetapi juga berhasil melemparkan wanita tersebut ke arah belakang sambil memuntahkan darah. Wanita itu terlempar mundur sampai di dekat gerbang batu.     

Huang Yanchen merasa pusing sehingga ia tidak sanggup lagi mengaktifkan inskripsi bertahan yang berada di Kalung Ruang-nya. Sebab, jika wanita itu sampai benar-benar terlempar ke gerbang batu, maka seluruh tulang-tulangnya akan remuk, sehingga saat itu juga ia akan mati.     

Untungnya, Zhang Ruochen sedang berdiri di samping kanan gerbang batu. Lalu, ketika ia menyaksikan Huang Yanchen terlempar mundur, maka ia segera bergegas ke arahnya dan menggunakan semua Tenaga Chi untuk menangkapnya.     

Semua belum aman, sampai pada akhirnya Zhang Ruochen harus memeluk wanita tersebut dan menggunakan tubuhnya untuk menangkal kekuatan besar yang sedang menghempaskan tubuh Huang Yanchen, sehingga apa yang ia lakukan berhasil menghentikan gerakan wanita tersebut.     

"Zhang Ruochen, kau berani mengalihkan perhatianmu untuk menyelamatkan orang lain, ketika aku sedang menjadi musuhmu?"     

Di Yi tertawa dingin dari arah belakang Zhang Ruochen.     

Tanpa ragu, maka Zhang Ruochen segera menggunakan Tenaga Chi-nya untuk mengaktifkan inskripsi bertahan yang berada di dalam Cincin Ruang. Tidak lama setelahnya, maka sebuah cahaya berwarna putih mulai keluar dari dalam Cincin Ruang dan membentuk sebuah kotak pertahanan yang mengitari tubuh mereka berdua.     

Pada saat kotak pertahanan itu selesai terbentuk, maka Di Yi pun mulai menudingkan satu jari. Serangan itu mengarah ke Jalur Aliran Chi utama yang berada di punggungnya, yakni Jalur Aliran Chi Suci.     

SWOOSH!     

Meskipun ada sebuah kotak pertahanan yang mengitari mereka, namun serangan Di Yi perlahan-lahan mulai menembusnya. Sehingga, serangan itu semakin lama tampak semakin mendekat.     

Sarung tangan mili Di Yi disebut sebagai Cakar Blackdragon Ghost. Sepasang cakar itu adalah sebuah Senjata Suci Bela Diri kelas sepuluh. Karena itulah, ia sanggup menembus pertahanan dari Cincin Ruang, lapis demi lapis.     

Jika serangan Di Yi mengenai Jalur Aliran Chi Suci milik Zhang Ruochen, maka tingkat pengolahan bela dirinya pun akan hancur.     

Sementara itu, ada sebuah cahaya putih – yang sanggup menusuk mata – mulai keluar dari dahi Zhang Ruochen. Lalu, Hati Pedangnya mulai melayang di atas Lautan Chi, dimana hal tersebut memancarkan cahaya yang menyilaukan.     

Seketika itu juga, Pedang Kuno Abyss mulai terlepas dari sarung pedangnya. Senjata itu berhasil menciptakan sebuah gelombang berbentuk sabit – berukuran 10 meter – yang mengarah ke lengan Di Yi.     

"Pembunuh Kerajaan, Hati yang Terhubung dengan Pedang."     

Di Yi berseru. Kemudian, ia kembalk menarik jarinya. Lalu, ia melepaskan sebuah pukulan ke arah Pedang Kuno Abyss.     

Di Yi mengaktifkan sarung tangannya dan melepaskan serangan cakar raksasa berbentuk naga hitam dengan ukuran mencapai 10 meter.     

Cakar raksasa itu terlihat seperti sebuah awan lebar berwarna hitam. Kekuatannya pun sangat mengerikan, dan tampak tidak tertandingi.     

BANG!     

Pedang Kuno Abyss berhasil terlempar. Pedang itu membentur bukit dan meninggalkan sebuah lubang yang cukup dalam.     

Zhang Ruochen mengepalkan tinjunya, sehingga pedang Kuno Abyss pun kembali pada dirinya. Lalu, pedang tersebut mulai mengitari tubuhnya untuk beberapa saat, sebelum akhirnya kembali menyerang Di Yi.     

"Haha! Kau berhasil mencapai Hati yang Terhubung dengan Pedang ketika masih berada di Alam Bumi. Sepertinya aku telah meremehkanmu. Kau bahkan lebih baik daripada Bu Qianfan, ketika itu bicara tentang teknik pedang."     

Meskipun Di Yi mengerti bahwa Zhang Ruochen telah mencapai Alam Hati yang Terhubung dengan Pedang, namun ia sama sekali tidak takut. Sebaliknya, ia tertawa kencang dan sekali lagi mulai mengayunkan lengan guna membentuk cakar naga hitam raksasa lainnya.     

Kekuatan yang sanggup menghancurkan gunung dan menguras lautan mulai mengarah ke kepala Zhang Ruochen.     

Normalnya, Zhang Ruochen tidak akan menghadapi Di Yi secara langsung. Sehingga, ia akan menggunakan Teknik Bertahan, guna melawan Di Yi dari kejauhan. Sebab, ia ingin menemukan kelemahan Di Yi dan mengalahkannya dengan teknik pedang yang elegan.     

Namun ia tidak bisa menggunakan itu sekarang. Sebab, ia harus melindungi Huang Yanchen. Kali ini, wanita tersebut telah pingsan. Sehingga, ia hanya bisa memeluk wanita itu sambil bertarung melawan Di Yi.     

Di Yi mempunyai sebuah Perangai Biksu dan tingkat kualitas fisiknya pun tidak tertandingi. Maka secara natural, pertarungan jarak dekat adalah keunggulannya.     

"Bentuk Naga dan Bayangan Gajah."     

Tubuh Zhang Ruochen pun menjadi terpisah. Kemudian, ia menggerakkan kakinya dan melesat maju.     

Tubuhnya terpisah menjadi dua. Sehingga, itu tampak seperti ada dua sosok Zhang Ruochen. Salah satu dari mereka berbentuk seperti naga, sementara bayangan ilusi lain berbentuk seperti gajah.     

Dua sosok Zhang Ruochen itu mulai menyerang dari dua arah yang berbeda, kedua bayangan tersebut melepaskan cakar naga dan kaki gajah ke arah Di Yi.     

BOOM!     

Setelah pertemuan serangan tersebut, maka keduanya pun saling terlempar mundur.     

Namun, Zhang Ruochen harus mengambil 13 langkah; sementara Di Yi hanya mundur sejauh tiga langkah.     

"Menarik, Pukulan Naga dan Gajah Prajna. Tidak heran mengapa teknik itu menjadi sebuah teknik pukulan terbaik milik Sekte Seribu Buddha."     

Di Yi benar-benar memahami bahwa teknik pukulan milik Zhang Ruochen adalah teknik yang sangat mengerikan. Sebab, jika ia tidak menggunakan Cakar Ghost Claw – Senjata Suci Bela Diri kelas sepuluh – maka ia tidak akan bisa mendominasi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.