Kaisar Dewa

Segala Sesuatunya Berada di Bawah Kendali



Segala Sesuatunya Berada di Bawah Kendali

0Bayangan Naga Suci dan Gajah Liar itu terbentuk dari Ruh Darah yang menyelimuti tubuh Zhang Ruochen. Dengan cahaya yang menyala terang, maka bayangan ilusi tersebut melesat ke arah Di Yi – yang sedang duduk seperti matahari merah.     

BAM!     

...     

Dua kolom cahaya terlepas dari kedua mata Di Yi, dan secara konstan menyerang bayangan ilusi dari Naga Suci dan Gajah Liar. Riak-riak energi beserta suara-suara khas pertarungan seringkali terdengar. Namun, hal itu tidak menghentikan serangan Zhang Ruochen.     

Tidak ada seorangpun yang mengerti bahwa mengapa Ruh Darah milik Zhang Ruochen bisa begitu tangguh. Dua bayangan ilusi milik pria tersebut adalah bayangan Binatang Buas Darah yang sanggup mengimbangi kekuatan Hati Iblis dan Perangai Biksu.     

Tapi Zhang Ruochen mempunyai gambaran kasar atas hal tersebut. Pertama, apa yang ia pelajari adalah Kitab Empryan Kaisar Ming, dimana hal tersebut membuatnya sanggup membuka "Bejana Ruh Darah," salah satu dari 36 Jalur Aliran Chi.     

Bejana Ruh Darah ini adalah sebuah saraf paradoks, dimana itu terhubung antara Lautan Chi dengan darahnya.     

Berkat saraf paradoks ini, maka Zhang Ruochen bisa menggunakan Tenaga Chi ke dalam darahnya, sehingga ia mampu meningkatkan kekuatan spiritual di dalamnya.     

Sebab, sungguh mustahil untuk bisa seperti ini bila mempelajari olah raga yang lain.     

Lebih jauh, Zhang Ruochen telah menarik perhatian Tiga Utusan Dewa, dimana hal itu meninggalkan Tanda Dewa di dalam Lautan Chi-nya. Oleh karena itulah, Tenaga Chi yang ditandai oleh Dewa juga bisa meningkatkan level ruh darahnya menjadi semakin tinggi.     

Dan yang kedua, Naga Emas telah memberi Zhang Ruochen Mutiara Naga, dimana itu disimpan di dalam hatinya.     

Akibatnya, Kekuatan Naga Suci telah disuntikkan ke dalam darah Zhang Ruochen, sehingga membuat Ruh Darah-nya menjadi lebih tangguh. Sebagaimana Zhang Ruochen terus memurnikan Mutiara Naga tersebut, maka baik Ruh Darah dan tingkat kualitas fisiknya sama-sama mengalami peningkatan, bahkan suatu hari nanti mampu mengungguli sebagian besar ras Naga.     

Jika seseorang mengamati lekat-lekat, maka mereka akan menemukan bayangan ilusi Ruh Darah berbentuk Naga Suci dan Gajah di sekitar Zhang Ruochen – yang mana bayangan tersebut menjadi tameng baginya saat menangkal serangan Di Yi seperti Mata Omen – sehingga itu tampak seperti sebuah armor cahaya, yang memancarkan cahaya berwarna emas.     

Beberapa saat kemudian, Zhang Ruochen pun melesat ke arah Di Yi, ia terbang dan menghunuskan pedangnya ke arah dada lawannya.     

Semenjak lawannya mempunyai sebuah Hati Iblis, maka kekuatan itu harus dihancurkan terlebih dahulu.     

Di Yi menyipitkan matanya, ia tersenyum seperti seekor elang, dan perlahan-lahan mengangkat lengan kanannya.     

Tidak lama setelahnya, sebuah sosok biksu yang berada di belakangnya tiba-tiba berubah menjadi awan warna-warni di bagian tinjunya.     

Dua kekuatan besar bertemu di satu titik, keduanya saling serang dan saling menekan, bahkan mereka terkesan imbang.     

Dari kejauhan, Di Yi tampak seperti matahari merah dengan awan berwarna-warni di tangannya. Cahaya-cahaya itu semakin menyala terang dan tampak seperti nyala api matahari.     

Di Yi mengernyitkan dahi dan mengubah taktiknya sendiri.     

Kemudian, ia mendorong lawannya menggunakan lima jari.     

"Human King Pushing Mountain!"     

Ada puluhan garis-garis cahaya yang berkumpul di tangan Di Yi, dan berasal dari energi yang terdapat di sekitar, dimana proses pengumpulannya menciptakan suara bergemeretak. Kemudian, ia melayangkan serangan mematikan ke arah dada Zhang Ruochen.     

POW!     

Cahaya naga dan gajah terkena serangan itu. Ruh Darah lawannya pun hancur dan serangan ini mengarah tepat ke Zhang Ruochen.     

Saat itu, Zhang Ruochen bisa merasakan kekuatan yang terdapat di dalam serangan lawannya, sehingga ia segera melepaskan sebuah pukulan dengan sembilan kali lipat kekuatan.     

Sekali lagi, ini adalah sebuah kompetisi adu kekuatan yang sengit. Pukulan itu pada akhirnya bertemu dengan serangan lawannya.     

Dua orang yang bertempur itu sedikit terguncang, sebelum akhirnya sama-sama terlempar dengan sangat cepat.     

"Sembilan Kali-lipat Kekuatan Gajah!"     

Sekali lagi, Zhang Ruochen pun melesat maju dan melepaskan sembilan tinju berturut-turut, dimana pukulan itu mempunyai daya ledak kekuatan sembilan kali lipat.     

"Human King Repressing World."     

Di Yi juga menghantam depan, namun kedua tinjunya menyerang ke arah serangan Zhang Ruochen dan dadanya.     

Itu tampak seperti Zhang Ruochen akan mendapatkan cedera yang serius. Tapi tiba-tiba, terdengar suara bergemerincing dari Pedang Kuno Abyss yang turun di atas kepala Di Yi, pedang itu melesat lurus.     

Jika Di Yi melanjutkan serangan tinjunya, maka Zhang Ruochen pasti akan terluka parah. Namun, Di Yi juga pasti mati, karena kepalanya pasti akan tertembus oleh Pedang Kuno Abyss.     

"Zhang Ruochen, kau ingin mati bersama denganku. Tidak mungkin. Satu-satunya orang yang akan mati hanya kau."     

Di Yi menunjukkan senyuman licik. Kemudian, ia mengalirkan Tenaga Chi-nya ke dalam sebuah jimat kura-kura yang berada di lehernya. Tidak lama setelah itu, inskripsi yang terdapat di dalam jimat tersebut menjadi aktif, dan menciptakan sebuah tameng cahaya yang melindungi Di Yi di tengah-tengah.     

Dengan perlindungan yang diperoleh dari jimat harta karun, maka kekuatan itu cukup untuk menghalau Pedang Kuno Abyss. Sehingga, Di Yi tidak menurunkan kecepatannya, dan ia masih mengarahkan tinju untuk membunuh Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen mengamati jimat kura-kura dengan ekspresi lega, "Jadi di sana letak jimat harta karun milik Di Yi."     

Di Yi menghantam dada Zhang Ruochen dengan menggunakan tinju kirinya. Kemudian, sebuah cahaya emas tiba-tiba keluar dari dada Zhang Ruochen, ketika Di Yi telah menjadi sangat percaya diri.     

Sebuah kekuatan dahsyat berbenturan dengan tinju milik Di Yi.     

"Awoo!"     

Di Yi seperti baru saja mendengar auman naga yang membuat gendang telinganya gatal. Sementara itu, pandangan matanya seakan hanya ditutupi kegelapan.     

Di waktu yang sama, kekuatan dahsyat tersebut berhasil mengirimnya terlempar ke arah belakang.     

Kekuatan itu adalah berasal dari Mutiara Naga.     

Pada saat Di Yi menyerang lawannya, maka Zhang Ruochen segera mengaktifkan Tenaga Chi ke dalam Bejana Ruh Darah dan mengaktifkan kekuatan Mutiara Naga untuk menghalau serangan DI Yi.     

Mutiara Naga bukan hanya mengandung Kekuatan Naga Suci, melainkan juga sebuah pertahanan yang tangguh.     

Ketika menyaksikan lengannya berdarah, maka Di Yi pun mengepalkan tinjunya erat-erat dan sama sekali tidak merasa marah, sebaliknya, ia malah tertawa, "Zhang Ruochen, kau sungguh mendapatkan Dragon Sarira. Aku akan membuka hatimu dan mencungkil keluar sesuatu yang pantas menjadi milikku."     

Zhang Ruochen tidak bisa berkata apa-apa. Mengapa Dragon Sarira pantas menjadi miliknya?     

Orang ini terlalu posesif.     

Di Yi kembali terbang dan tampak seperti matahari merah. Kemudian, ia menghunuskan pedang tulang putih untuk menusuk dada Zhang Ruochen.     

Zhang Ruochen tidak menghindar. Sebaliknya, ia menggunakan Tenaga Chi Biru untuk membentuk 15 pedang bunga, dan menusuk Hati Iblis milik Di Yi.     

Pada saat mereka berdua hampir berbenturan satu sama lain, maka Zhang Ruochen tiba-tiba menghindar. Kemudian, ia menurunkan tubuhnya secara drastis guna menghindari kontak langsung dengan Di Yi.     

"Apa kau mengira bisa lolos dengan begitu mudah?"     

Ujung bibir Di Yi tersungging tipis. Pedang Chi menebas Zhang Ruochen turun layaknya air terjun.     

HISS!     

Salah satu Pedang Chi itu berhasil menghancurkan Celestial Bodyshield milik Zhang Ruochen, dan melukai pundak kirinya, dengan luka sedalam satu sentimeter.     

Pada saat Di Yi menghirup nafas kemenangan, maka pedang milik Zhang Ruochen melintasi perut Di Yi dan berhasil memotong jimat kura-kuranya.     

Jimat kura-kura itu adalah sebuah jimat harta karun bernilai tinggi, sehingga bisa digunakan sebanyak sembilan kali. Sampai dengan saat ini, maka Di Yi masih menggunakannya sebanyak dua kali.     

Zhang Ruochen tidak hanya ingin mengalahkan Di Yi, namun ia juga ingin membunuhnya.     

Jika demikian, maka jimat harta karun harus dihancurkan. Hanya dengan cara ini maka Di Yi akan terbunuh sebelum Tujuh Emissary Pembunuh sempat menyelamatkannya.     

Dengan melakukan ini, maka itu bukan hanya karena ia telah setuju untuk membalaskan dendam Zi Qian, namun ia juga ingin menyingkirkan potensi bahaya yang akan terjadi di masa depan.     

Ketika menyaksikan jimat kura-kura itu terlepas, maka ekspresi wajah Di Yi menjadi muram. Kemudian, ia segera menggunakan Tenaga Chi, dan mencoba untuk kembali mengambil jimat kura-kura tersebut.     

SWOOSH!     

Zhang Ruochen berdiri di atas air, ia mengeluarkan Tenaga Chi ke dalam ujung jemarinya, dan menciptakan sebuah Pedang Gelombang.     

BAM!     

Gelombang itu berhasil menghancurkan jimat kura-kura, dan membuatnya hancur sampai berkeping-keping.     

"Sial."     

Kemarahan Di Yi mulai berada di titik didih, sebagaimana ia mulai mengerang, "Zhang Ruochen, apa kau sungguh mengira bahwa aku hanya mempunyai satu jimat harta karun?"     

"Aku akan menghancurkannya, tidak peduli kau punya berapa banyak." Kata Zhang Ruochen.     

Di Yi mendengus, "Apa kau yakin mampu melakukan itu?"     

Zhang Ruochen bertanya padanya, "Berapa banyak Tenaga Chi yang kau punya di dalam Lautan Chi-mu? 20 persen?"     

Wajah Di Yi kembali muram. Sebab, ia baru saja menyadari ada sesuatu yang salah.     

Ketika Zhang Ruochen mengatakan itu, maka Tenaga Chi milik Di Yi yang berada di Lautan Chi-nya memang kurang dari 20 persen.     

Zhang Ruochen berkata, "Entah kau menggunakan teknik bela diri kelas Hantu atau Hati Iblis dan Perangai Biksu, itu semua sama-sama menghabiskan Tenaga Chi dalam jumlah besar, meskipun kekuatan yang bisa dilepaskan cukup dahsyat. Tapi kau baru saja menembus Tingkatan Awal dari Alam Surga. Apa kau yakin bahwa dirimu sanggup mengalahkanku hanya dengan tiga atau lima gerakan, setelah kecerobohanmu dalam menghabiskan Tenaga Chi dalam jumlah besar seperti itu?"     

Di Yi berkata, "Lalu apa? Kau yang melepaskan Teknik Pedang Bertahan juga menggunakan Tenaga Chi dalam jumlah besar. Aku takut bahwa Tenaga Chi di dalam Lautan Chi-mu juga tidak banyak."     

"Apa kau yakin?"     

Zhang Ruochen tersenyum dan mulai merentangkan tangan kanannya, dan menunjukkan tonjolan Tenaga Chi yang melimpah.     

Tenaga Chi, yang mengalir ke tangannya, tampak seperti gumpalan kabut, dan bening seperti air.     

SWOOSH!     

Sebagaimana ia mengangkat tangannya, maka hampir terdapat 1.000 pedang es yang menyelimuti perairan dalam radius 333 meter, dengan ketebalan sama seperti anggur.     

Ujung lancip dari pedang tersebut mengarah ke atas, sementara pegangan pedang mengarah ke bawah.     

Sambil diselimuti oleh lapisan cahaya berwarna biru, maka permukaan pedang itu tampak sangat tajam, dan dapat dengan mudah memotong besi layaknya memotong lumpur.     

Itu tampak seperti Tenaga Chi yang digunakan sama sekali tidak kering.     

Ketika menyaksikan itu, maka ekspresi wajah Di Yi langsung berubah. Kemudian, ia berkata, "Bagaimana mungkin?"     

70 persen dari Tenaga Chi yang berada di dalam Lautan Chi milik Zhang Ruochen telah digunakan, namun selain Lautan Chi, ia juga mempunyai sebuah Mutiara Naga.     

Mutiara Naga, sesuatu yang terhubung dengan Bejana Ruh Darah, adalah seperti sebuah pil tubuh bagi Zhang Ruochen, sehingga secara konstan memberinya energi tambahan.     

Zhang Ruochen berkata, "Di Yi, setidaknya aku punya empat cara untuk mengalahkanmu, tapi aku akan memilih yang paling sulit."     

"Aku tidak menyangka jika kau lebih jahat dibandingkan aku," Di Yi tertawa kesal.     

Di Yi tidak yakin bila Zhang Ruochen sanggup mengalahkannya. Meskipun ia telah menghabiskan Tenaga Chi dalam jumlah besar, namun ia masih bisa memulihkan Tenaga Chi-nya dengan cepat, karena ia mempunyai Perangai Biksu.     

Zhang Ruochen bukan orang jahat. Sebab untuk mengalahkan Di Yi, ia memang mempunyai beberapa cara. Misalnya, cara yang paling singkat dan sederhana, yakni menggunakan Jiwa Bela Diri.     

Zhang Ruochen telah mencapai Alam Surga, sehingga ia bisa menggunakan kekuatan Jiwa Bela Diri.     

Jiwa Bela Diri milik Zhang Ruochen memang lebih tangguh bila dibandingkan dengan beberapa ksatria terlemah di Alam Fish-dragon, sehingga ia pasti mampu menghancurkan Di Yi hanya dengan satu kali hantam saat menggunakan Jiwa Bela Diri – dengan memanfaatkan Energi Chi yang terdapat di langit dan bumi.     

Tentu saja, jika Di Yi membawa jimat harta karun, maka jimat-jimat tersebut mungkin bisa melindunginya dari serangan lawan. Namun, Zhang Ruochen bisa melepaskan serangan kedua, ketiga, dan keempat... sampai semua jimat harta karun milik Di Yi hancur.     

Namun, hal itu pasti akan terlalu menggemparkan. Sehingga, Pasar Gelap pasti tidak akan segan-segan membunuhnya. Bahkan para Biksu dari Sekolah Pasar Bela Diri pasti akan mempelajari rahasia-rahasia yang dimiliki oleh pria tersebut.     

Ketika hal ini terjadi, maka Zhang Ruochen tidak akan lagi mempunyai rahasia. Sehingga, ia mungkin akan dibunuh oleh beberapa orang serakah yang berasal dari Sekolah Pasar Bela Diri.     

Bahkan jika ia ingin menunjukkan talentanya, namun ia tetap harus mampu mengendalikannya.     

Selain itu, Zhang Ruochen juga bisa menggunakan Pola Ruang dan Sarira.     

Ada begitu banyak cara untuk mengalahkan Di Yi, namun Zhang Ruochen memilih cara yang paling beresiko.     

Tentu saja, meskipun itu akan menjadi pertarungan sengit, namun ketika berada di pertarungan yang tak kunjung berhenti seperti ini, maka Mutiara Naga akan semakin terintegrasi dengan tubuhnya, dimana hal tersebut akan membuat kualitas fisik, Ruh Darah, dan tingkat pengolahannya berkembang sampai level besar tertentu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.