Kaisar Dewa

Para Setengah-Biksu Menerima Murid



Para Setengah-Biksu Menerima Murid

0Sebuah hubungan dengan Buddha?     

Mendaftar ke Departemen Buddhism?     

Chang Qiqi menoleh dan mengamati seorang biksu gemuk tersebut. Kemudian, ia merasa terkejut pada pandangan pertama. Biksu itu sangat tinggi sehingga mereka harus mendongakkan kepalanya.     

Dia pasti bukan berasal dari jenis manusia biasa.     

Lebih jauh, tingkat pengolahannya seperti telah menembus batas, sehingga tidak seorangpun mampu memindainya.     

Apalagi, di Akademi Saint, bertemu dengan seorang master adalah hal yang normal.     

Sejujurnya, Chang Qiqi sama sekali tidak peduli terhadapnya. Menurutnya, ia telah mendapatkan Darah Naga milik Naga Emas dan telah berhasil mencapai tangga level 44, sehingga ia bisa dikategorikan sebagai jenius kelas pertama. Jika ia berada di Omen Ridge, maka ia akan menjadi seorang legenda seni bela diri yang akan mendominasi orang-orang lainnya.     

Sekarang ini, tingkat pengolahannya lebih lemah daripada biksu tersebut, namun ia pasti mampu mengunggulinya di masa depan.     

Chang Qiqi pun mulai mengelilingi sosok biksu tersebut sambil tersenyum-senyum, "Biksu, tidak ada bedanya antara bergabung dengan Departemen Buddhism dan menjadi seorang biksu. Siapa kau? Aku dan kakak tertua adalah para putra kesayangan Dewa. Dan kami sama-sama menenggak wine, kami juga memakan daging dan bercinta dengan wanita. Bagaimana mungkin Departemen Buddhism biasa cocok untuk orang-orang seperti kami?"     

Ia ingin melanjutkan perkataannya, namun Lei Jing telah lebih dulu mencengkram lehernya dan melemparnya ke belakang. Lei Jing pun sampai berteriak kepadanya, "Diamlah, apa kau tahu siapa yang sedang berdiri di hadapanmu?"     

Chang Qiqi terkejut karena kekuatan besar milik Lei Jing. Suara teriakan Lei Jing mendesing di telinganya, seakan ia baru saja mendengar gelegar petir.     

"Siapa... siapa?"     

Chang Qiqi menjadi ketakutan karena sebelumnya ia tidak pernah melihat Lei Jing sampai menjadi marah.     

Lei Jing pun berlutut dengan satu kaki dan membungkuk ke arah biksu tersebut. Lalu, ia berkata, "Murid Lei Jing mengucap salam pada Setengah-Biksu Alan."     

"Setengah...biksu..."     

Mendengar itu, sepertinya kedua mata Chang Qiqi ingin meledak. Sebab, ia sama sekali tidak menyangka bahwa biksu tersebut adalah seorang Setengah-Biksu.     

"Salam, Setengah-Biksu."     

Zhang Ruochen, Luo Shuihan, Si Xingkong, Duanmu Xingling, Huang Yanchen, dan Chen Xier segera berlutut dengan satu kaki guna memberi hormat kepada Setengah-Biksu Alan.     

Ada yang mengatakan bahwa para Setengah-Biksu mampu hidup sampai setidaknya 200 tahun. Mereka adalah orang-orang berpengetahuan luas dan mempunyai vitalitas yang tangguh. Selain itu, mereka mampu bertarung melawan naga dan phoenix, lalu mampu membuka sebuah Kuil Suci agar dapat menikmati dupa dari beragam keluarga yang datang berkunjung.     

Orang-orang yang telah menjadi Setengah-Biksu tidak hanya tangguh. Sebab, pemahaman mereka terhadap Jalan Suci, Seni Bela Diri, dan Kemanusiaan adalah benar-benar semurni kristal.     

Hanya dengan berlatih keterampilan, maka hal itu tidak akan cukup menjadikan seseorang sebagai Setengah-Biksu. Jika seseorang ingin menjadi seorang Setengah-Biksu, maka mereka harus belajar dari kehidupan dan berlatih berbagai macam seni bela diri, hingga pada akhirnya, sebuah Jalan bagi mereka perlahan-lahan akan terbuka.     

Oleh karena itulah, orang-orang yang telah mencapai Alam Setengah-Biksu mempunyai kekuatan yang tak tertandingi. Sebab, setiap mereka adalah para pahlawan yang telah berlatih Seni Bela Diri, dan Jalan Suci mereka telah menembus sebuah alam yang sangat misterius. Jadi, setiap mereka layak untuk dihormati, dikagumi, dan bahkan disembah oleh semua ksatria.     

"Dong!"     

Chang Qiqi menjadi sangat ketakutan, kaki-kakinya terasa lemas dan ia pun segera berlutut di tanah. Kemudian, ia segera meletakkan mukanya di tanah, dan mengangkat pantatnya, sambil berkata dengan suara gemetar, "Biksu... tidak... Setengah-Biksu Alan, kakek Setengah-Biksu, saya tidak sungguh-sungguh bermaksud demikian. Saya benar-benar tidak tahu mengenai identitas Anda, tolong hukum saya atas kesalahan yang telah saya lakukan."     

Saat itu, Chang Qiqi ingin menangis, ia cepat-cepat menyimpan kesombongannya dan mulai merenung, "Di Kota Saint Wilayah Timur, tingkat pengolahanku tidak ada apa-apanya di hadapan para master yang sesungguhnya. Seharusnya aku menjadi lebih rendah hati."     

"Haha, tolong bangkitlah! Semuanya."     

Setengah-Biksu Alan sepertinya adalah orang yang mudah bergaul. Setelah ia tersenyum dan mengangkat tangannya, maka semua orang mulai terangkat oleh kekuatan tak terlihat, sehingga masing-masing dari mereka pun kembali berdiri.     

Setengah-Biksu Alan mulai memindai mereka semua, kemudian ia mengangguk dan berkata, "Jika aku tidak salah, maka kalian semua telah memurnikan Darah Naga milik Naga Emas, benarkan?"     

Itu adalah hal yang sangat sulit untuk menyembunyikan sebuah rahasia di depan seorang Setengah-Biksu. Sehingga, mereka semua pun akhirnya menganggukkan kepala.     

Setengah-Biksu Alan mengambil dua langkah maju, lalu mulai mendekati Si Xingkong dan Chang Qiqi. Kemudian, ia berkata, "Naga Emas adalah sang leluhur bijak dari Buddhism. Naga itu tidak hanya tangguh, namun kebijaksanaan dan pengetahuannya adalah harta karun yang sesungguhnya."     

"Darah Naga di dalam tubuh kalian sama-sama belum sepenuhnya dimurnikan. Jika kalian mempelajari Doktrin Buddhism-ku, maka sebagian besar kebijaksanaan dan pengetahuan milik Naga Emas akan tersadarkan, yang mana itu berguna bagi kalian jika ingin menembus ke Alam Setengah-Biksu."     

Sebelum Chang Qiqi dan Si Xingkong sempat bereaksi, maka Lei Jing telah lebih dulu memahami makna perkataan Setengah-Biksu Alan, sehingga kedua matanya pun mulai bercahaya. Kemudian, ia mengerang di depan mereka, dan mengatakan, "Setengah-Biksu Alan ingin mengangkat kalian semua menjadi murid, cepat berlutut dan bersujud di depan Setengah-Biksu Alan."     

Baik Chang Qiqi dan Si Xingkong adalah murid yang sama-sama pandai. Lalu, setelah mereka juga memahami maksud perkataan Setengah-Biksu Alan, maka mereka pun menjadi kegirangan. "Beliau adalah seorang Setengah-Biksu dan ada begitu banyak orang yang rela mati hanya demi menjadi para penerus Setengah-Biksu."     

"Master."     

Ketika mereka akan berlutut dan kembali memberinya salam...     

Setengah-Biksu Alan menggelengkan kepalanya sambil tersenyum, lalu berkata, "Tidak perlu terburu-buru. Jika kalian ingin menjadi muridku, maka kalian harus lulus tiga ronde ujian masuk. Tapi sebelumnya, kalian berdua harus mendaftar di Departemen Buddhism."     

"Tidak masalah, saya dan kakak tertua akan pergi ke Departemen Buddhism sekarang juga."     

"Itu adalah kesempatan besar untuk bisa menjadi salah seorang penerus Setengah-Biksu. Tentu saja, kesempatan ini tidak boleh dilewatkan."     

Ada begitu banyak Jenius Muda yang harus bertarung satu sama lain jika itu artinya mereka mendapatkan kesempatan perak untuk menjadi seorang biksu. Tapi tentu saja, ketika seseorang masuk ke dalam Departemen Buddhism, maka mereka hanya dapat dikategorikan sebagai seorang murid Buddhism, dan tidak benar-benar menjadi seorang biksu yang sesungguhnya.     

Karena takut bila Setengah-Biksu Alan tiba-tiba akan mengubah keputusannya, maka Chang Qiqi dan Si Xingkong pun bergegas mengucap salam perpisahan dan pergi menuju ke tempat pendaftaran Departemen Buddhism.     

Zhang Ruochen merasa senang karena mereka berdua bisa menjadi para murid dari seorang Setengah-Biksu. Itu artinya bahwa mereka pasti akan mendapatkan dukungan yang kuat untuk bertahan hidup di Kota Saint Wilayah Timur.     

Setengah-Biksu Alan mengamati Zhang Ruochen lekat-lekat, dan ia mengatakan sesuatu sambil tersenyum, "Anak muda, kau telah mendapatkan Mutiara Naga, benarkan?"     

Zhang Ruochen menjawab terus terang, "Ya."     

Setengah-Biksu Alan mengangguk dan menyelidik, "Apa kau juga ingin bergabung dengan Departemen Buddhism?"     

"Setengah-Biksu Alan, apa tindakanmu itu benar, dengan cara mengambil muridku seperti ini?" terdengar suara dari seorang wanita.     

"Swoosh!"     

Terdapat cahaya merah yang melintas dan mendarat di pundak Setengah-Biksu Alan. Kemudian, cahaya itu berubah menjadi seorang figur wanita cantik.     

Zhang Ruochen mengamati pundak kiri Setengah-Biksu Alan dan melihat seorang wanita berukuran sepuluh sentimeter sedang mengenakan jubah berwarna merah. Meskipun wanita itu sangat kecil, namun ia mempunyai bentuk tubuh yang sempurna dan kecantikan yang tak tertandingi.     

Ia terlihat dingin dengan sebuah pedang yang berada di belakang punggungnya. Kemudian, ia menatap Zhang Ruochen dan berkata, "Zhang Ruochen, teknik pedangmu telah mencapai Hati yang Terhubung dengan Pedang. Jadi secara natural, kau harus bergabung dengan Departemen Teknik Pedang."     

Lei Jing belum pernah bertemu dengan wanita ini di Akademi Saint, jadi ia belum mengerti tentang identitasnya.     

Namun, ia bisa merasakan kekuatan yang besar pada diri wanita tersebut, dimana aura itu hanya dimiliki oleh seorang Setengah-Biksu. Jadi, ia kembali memberi salam dan berkata, "Murid Lei Jing, memberi salam pada Setengah-Biksu."     

Setengah-Biksu yang lain?     

Zhang Ruochen dan yang lainnya pun segera mengikuti masternya guna menunjukkan rasa hormat.     

"Namaku adalah Lingshu."     

Setelah Setengah-Biksu Lingshu memperkenalkan dirinya, maka ia kembali menatap ke arah Zhang Ruochen, lalu berkata, "Aku datang untuk memintamu, atas nama Master-ku, apa kau mau menjadi muridku?"     

Seorang Setengah-Biksu telah benar-benar tangguh. Lalu, seberapa tangguhnya Master dari seorang Setengah-Biksu?     

Zhang Ruochen memberinya hormat dengan menangkupkan kedua tangan, lalu bertanya, "Maaf atas kelancangan saya, tapi bolehkah saya mengetahui nama master Anda?"     

Setengah-Biksu Lingshu menjawab dengan bangga, "Master-ku adalah salah satu dari sepuluh kepala sekolah di Akademi Saint, Elder Xuanji. Beliau sangat tertarik denganmu dan beliau berharap agar kau mendaftar di Departemen Teknik Pedang. Di waktu yang sama, beliau juga berharap agar kau mau menjadi seorang pengikutnya."     

Setelah mendengar perkataan Setengah-Biksu Lingshu, bahkan Setengah-Biksu Alan terlihat serius dan tidak lagi berani mengatakan bahwa ia ingin agar Zhang Ruochen menjadi muridnya.     

Sebab, ia sama sekali tidak berani mengambil sosok yang menarik perhatian Kepala Sekolah Xuanji.     

Lei Jing menjadi terkejut dan cepat-cepat berkata, "Zhang Ruochen, Kepala Sekolah Xuanji adalah salah satu dari tiga biksu pedang di Wilayah Timur. Kekuatan beliau hanya sedikit lebih lemah daripada kepala sekolah pertama."     

"Sesungguhnya, kepala sekolah pertama telah lama tidak lagi ikut campur dalam urusan di Akademi Saint. Sebab, beliau sedang menjelajahi dunia agar mampu mendapatkan Jalan Suci yang lebih mendalam. Baik gerakan dan jejaknya adalah sesuatu yang sangat rahasia, dan beliau belum pernah terlihat sejak 100 tahun yang lalu. Oleh karena itulah, Kepala Sekolah Xuanji bisa dikatakan sebagai sosok terkuat dan seorang figur pemimpin di Akademi Saint."     

Huang Yanchen menjadi gembira karena Zhang Ruochen mampu mencuri perhatian Elder Xuanji. Maka, ia cepat-cepat menarik lengan baju Zhang Ruochen dan berkata, "Zhang Ruochen, mengapa kau masih ragu-ragu? Ayolah. Jika kau menjadi seorang pengikut Kepala Sekolah Xuanji, bahkan keempat keturunan dari Keluarga Biksu tidak akan berani mengusikmu."     

Di bawah desakan semua orang, namun Zhang Ruochen masih memiliki beberapa kegelisahan dan kekhawatiran.     

Sebab, ia mempunyai begitu banyak rahasia, yang mana ia masih mampu menyembunyikannya di depan para Setengah-Biksu.     

Namun, apakah ia mampu menyembunyikannya di depan seorang Elder yang begitu tangguh? Zhang Ruochen sama sekali tidak yakin mengenai hal tersebut.     

Setengah-Biksu Lingshu pun terdiam. Jika para murid lain berhasil mencuri perhatian seorang kepala sekolah, maka mereka semua akan menjadi gembira, hingga mereka segera berlutut dan memberi hormat.     

Pria ini masih ragu-ragu.     

Apa yang salah dengannya?     

Setengah-Biksu Lingsu meyakini bahwa Zhang Ruochen sedang khawatir jika Elder Xuanji mempunyai beberapa maksud tersembunyi, sehingga ia pun berkata, "Master telah mengetahui bahwa kau memurnikan Mutiara Naga milik Naga Emas. Jangan khawatir, aku tidak tertarik dengan Mutiara Naga-mu, apalagi Master-ku. Jika orang-orang lain berani menyakitimu, bahkan jika Master tidak membelamu, lalu sebagai saudari senior seperguranmu, maka aku akan membantumu menyelesaikan masalah tersebut."     

Setengah-Biksu Lingshu langsung bersikap terang-terangan, karena ia takut bila Zhang Ruochen menjadi terlalu khawatir.     

Bagi para kepala sekolah di Akademi Saint, maka mereka tidak akan menggunakan sebuah metode inferior untuk mengembangkan harta karun. Sejak Abad Pertengahan, tradisi perkembangan Akademi Saint selalu berkutat pada pemilihan jenius dan orang-orang suci. Oleh karenanya, tempat itu mendapatkan reputasi yang tinggi di Daratan Kunlun.     

Zhang Ruochen membalas dengan senyuman, "Saya benar-benar percaya terhadap Setengah-Biksu Lingshu dan Kepala Sekolah Xuanji. Tapi, saya belum berhasil lulus ronde ketiga ujian masuk. Ini terlalu cepat bagi saya untuk menjadi seorang murid di bawah bimbingan kepala sekolah."     

Setengah-Biksu Lingshu pun mengangguk dan berkata, "Baiklah, aku akan kembali lagi padamu setelah ronde ketiga ujian masuk selesai."     

Setelah Setengah-Biksu Alan dan Setengah-Biksu Lingshu pergi, maka terdapat beberapa Setengah-Biksu lain yang datang untuk mencari murid.     

Memurnikan Darah Naga milik Naga Emas berarti bahwa mendapatkan sebagian kecil warisan dari Naga Emas. Jadi, mendapatkan para ksatria yang telah memurnikan Darah Naga pastinya telah menjadi satu-satunya tujuan bagi pertarungan yang terjadi di antara para Setengah-Biksu.     

Pada akhirnya, Chen Xier, Duanmu Xingling dan Huang Yanchen kurang lebih juga sama-sama telah membuat sebuah perjanjian dengan para Setengah-Biksu. Jadi, saat mereka lulus dalam ronde ketiga ujian masuk, maka mereka akan menjadi seorang murid dari para Setengah-Biksu tersebut.     

(Bersambung...)     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.