Kaisar Dewa

Keturunan Kaisar Buddha



Keturunan Kaisar Buddha

0Luo Shuihan mengambil satu langkah maju dan mulai mengalirkan kekuatannya ke dalam kaki. Lalu, ia melompat, melambung tinggi, dan mendarat di atas Stairway to Heaven.     

"Boom... "     

Terdapat Tenaga Chi berwarna biru yang memancar ke segala arah saat ia mendarat.     

Kedua belah pihak mulai terpisah satu sama lain karena kekuatan yang besar ini.     

"Semuanya, berhenti!" seru Luo Shuihan.     

Para murid berbakat dari Keluarga Biksu Xu pun mulai merasa ketakutan dengan kekuatan Luo Shuihan, sehingga mereka berhenti menyerang.     

Xu Yuanzhi mengenali Luo Shuihan dan mengetahui bahwa wanita itu mempunyai Perangai Biksu dari Keluarga Biksu Luo. "Nona Luo," katanya, ia tidak berani mengusiknya, "Tolong jangan ikut campur dalam urusan ini. Keluarga Biksu Xu harus memberi pelajaran kepada orang-orang pegunungan tersebut."     

"Siapa yang kau sebut sebagai orang pegunungan?"     

Wajah Chang Qiqi berubah menjadi merah. Lalu, ia mengepalkan tinjunya dan bersiap-siap untuk bertarung sampai mati melawan Xu Yuanzhi.     

"Para ksatria yang berasal dari tempat terpencil dan belantara tandus seperti Omen Ridge memang kurang berpengalaman dan berpengetahuan," kata Xu Yuanzhi dengan tawa apatis. "Mereka merupakan kumpulan para katak yang hidup di dalam sumur. Lalu, dengan apa lagi kau menyebut mereka, jika bukan orang-orang pegunungan?"     

Setelah mendengar hal ini, maka Luo Shuihan pun mengernyitkan dahinya.     

Chang Qiqi telah melancarkan serangan pertama dan memulai semua ini. Semenjak Omen Ridge menjadi pihak yang disalahkan atas konflik yang terjadi, maka Luo Shuihan harus membantu menyelesaikan konflik ini.     

Apalagi, tidak ada alasan yang baik bagi Chang Qiqi saat ia berani mengusik Keluarga Biksu, mengingat tingkat pengolahan dan latar belakangnya.     

Setelah ia mendengar perkataan Xu Yuanzhi, maka Luo Shuihan telah memahami bahwa titik yang paling mendasar dari konflik yang terjadi antara kedua belah pihak bukanlah tentang siapa yang melancarkan serangan pertama, melainkan itu adalah karena pihak Keluarga Biksu sedang melawan keluarga sederhana. Jadi, pertikaian ini tidak dapat diselesaikan dengan mudah.     

"Aku juga berasal dari Sekolah Pasar Bela Diri di Omen Ridge," kata Luo Shuihan. "Apa kau juga mengira bahwa aku berpikiran sempit?"     

"Nona Luo adalah juga seorang murid dari Omen Ridge?" tanya Xu Yuanzhi, sambil merasa terkejut.     

Meskipun ia telah mendengar bahwa sebuah Perangai Biksu baru saja lahir di Keluarga Biksu Luo, namun ia tidak tahu jika Perangai Biksu ini pernah berlatih di Sekolah Pasar Bela Diri di Omen Ridge.     

"Hari ini adalah hari diselenggarakannya ujian masuk di Akademi Saint," kata Luo Shuihan. "Sungguh tidak ada gunanya kita memperpanjang konflik; mengapa kalian tidak mengubah kebencian itu menjadi rasa persaudaraan?"     

Para murid berbakat dari Keluarga Biksu Xu sejenak menjadi ragu, termasuk juga Xu Yuanzhi dan Xu Su. Lagipula, Luo Shuihan mempunyai sebuah Perangai Biksu. Bahkan jika mereka menggabungkan kekuatan, namun mereka belum mampu mengalahkannya.     

Itu adalah langkah yang baik bagi mereka untuk menyelesaikan konflik ini.     

Namun, ada seseorang dari mereka yang tidak bersedia.     

Xu Qing, salah satu top master muda dari Keluarga Biksu Xu, melangkah turun dari atas dan berdiri di tangga ke 39. "Tidak heran mengapa para murid dari Omen Ridge terlampau arogan," katanya. "Ternyata ada Perangai Biksu di belakang mereka. Nona Luo, kau juga mendengar sendiri bagaimana perkataan mereka sebelumnya, perkataan mereka telah benar-benar mempermalukan Keluarga Biksu Xu. Jika hari ini mereka tidak dihancurkan, lalu bagaimana Keluarga Biksu Xu bisa bertahan dari penghinaan ini?"     

"Mengapa kau begitu dingin dan keji?" tanya Luo Shuihan. "Apa tidak ada solusi lain?"     

Xu Qing menyilangkan tangannya di belakang punggung. "Tentu saja ada," katanya sambil tersenyum. "Keluarga Biksu Xu mempunyai sejarah yang panjang sejak 10.000 tahun silam. Sehingga, kami tidak perlu sampai menghabisi mereka semua. Jadi, selama Zhang Ruochen keluar dan berlutut di depan para murid dari Keluarga Biksu Xu sambil meminta maaf, maka aku akan mengampuni ketiga orang ini dan tidak akan melanjutkan konflik."     

Xu Qing telah jatuh cinta pada Huang Yanchen sejak pandangan pertama. Diam-diam, ia telah mempelajari beberapa hal terkait Huang Yanchen, dan ia mengerti bahwa wanita itu berlatih di Sekolah Pasar Bela Diri Omen Ridge.     

Terlebih lagi, Huang Yanchen punya tunangan yang bernama Zhang Ruochen, yang juga seorang murid dari Sekolah Pasar Bela Diri di Omen Ridge.     

Oleh karena itulah, ia memberi syarat seperti demikian karena ia ingin agar Zhang Ruochen menjadi sebuah bahan lelucon bagi semua murid di Wilayah Timur. Setelah itu, Zhang Ruochen pasti akan kehilangan muka, dan tidak bisa menikahi Huang Yanchen.     

Xu Qing menatap ke arah Si Xingkong dan Chang Qiqi; kemudian, ia bertanya-tanya, mana salah satu dari mereka yang merupakan Zhang Ruochen?     

Pada akhirnya, Xu Qing memaku matanya pada Si Xingkong. Sebab entah melalui perangai atau tingkat pengolahannya, namun Si Xingkong memang terlihat lebih tangguh daripada Chang Qiqi.     

Mungkin dia adalah Zhang Ruochen.     

Huang Yanchen mendengus. "Mengapa Zhang Ruochen harus menjadi orang yang berlutut dan meminta maaf?" tanyanya. "Apa kau tidak tahu bahwa Zhang Ruochen adalah tunanganku? Berapa banyak yang rela kau korbankan hanya demi mendapatkan permintaan maaf darinya?"     

Ekspresi wajah Xu Qing pun berubah. "Selama dia mau berlutut," katanya, "Maka aku akan puas."     

Sementara mereka sedang berdebat, maka Zhang Ruochen telah mendaki ke atas Stairway to Heaven dan berdiri di sisi Huang Yanchen. "Bagaimana jika aku menolak untuk berlutut dan meminta maaf?" katanya, sambil menatap Xu Qing.     

"Kau! Kau adalah Zhang Ruochen? Kau tampak sedikit berbeda dari apa yang kubayangkan sebelumnya."     

Xu Qing memaku matanya dan mengamati Zhang Ruochen, dan ia tidak segan-segan menunjukkan sikap permusuhannya.     

"Aku bertanya-tanya, bagaimana kau bisa mengetahui namaku?" kata Zhang Ruochen.     

"Ada yang berkata bahwa kau telah mendapatkan Dragon Sarira dan menjadi keturunan Kaisar Buddha," kata Xu Qing. "Apa itu benar atau salah?"     

Keluarga Biksu Xu telah berdiri sejak 10.000 tahun. Jika terdapat tanda-tanda bahaya di sekitar Wilayah Timur, maka Keluarga Biksu Xu pasti akan segera mendapatkan informasi.     

Sebagai top jenius di antara para generasi muda di Keluarga Biksu Xu, maka secara natural, Xu Qing juga pernah mendengar tentang Zhang Ruochen.     

"Benar? Salah? Siapa yang bisa menjaminnya?" respon Zhang Ruochen dengan suara pelan.     

"Haha! Karena kau tidak ingin memberitahunya, maka aku akan menjawabnya sendiri. Aku ingin melihat sendiri seberapa tangguhnya seorang keturunan Kaisar Buddha seperti dirimu."     

Dari atas kepala sampai ujung kaki, maka otot-otot dan tulang-tulang Xu Qing terbentuk dengan baik. Jadi, setiap inci daging dan darahnya telah berubah menjadi berwarna perak, dan membuat dirinya tampak seperti seorang pria besi. Dalam sekejap, ia melesat ke arah Zhang Ruochen dan melepaskan sebuah tinju.     

Xu Qing telah menguasai Hinayana Vajra Martial Code, yakni sebuah olah raga kelas superior dari Tingkatan Hantu. Lebih jauh, ia juga mengaktifkan Tanda Suci serupa. Oleh karena itulah, selama ia mengalirkan Tenaga Chi, maka tubuhnya akan berubah menjadi berwarna perak seperti patahan besi. Sementara itu, ia juga menjadi lebih tangguh, hingga sanggup membelah seekor gajah liar hanya dengan menggunakan tangan kosong.     

"Swoosh!"     

Zhang Ruochen melangkah ke sisi samping dan berhasil menghindari tinju Xu Qing.     

"Thousand-hand King-Kong."     

Pencapaian teknik bela diri Xu Qing telah mencapai puncak kesempurnaan. Ketika Zhang Ruochen melangkah ke sisi samping, maka Xu Qing segera mengubah gerakannya dan melayangkan serangan tinju lain yang mengarah ke dada Zhang Ruochen.     

Tiba-tiba, Xu Qing berubah menjadi Dewa Perang dengan serangan seribu tinju. Meskipun ia hanya melepaskan satu kali serangan, namun terdapat ribuan tinju yang muncul dari berbagai arah.     

"Sembilan Kali-lipat Kekuatan Gajah!"     

Zhang Ruochen melepaskan sembilan kali pukulan berturut-turut, dan menghadapi serangan Xu Qing dengan menggunakan kekuatan sembilan kali lipat.     

Dengan sebuah "bang", maka mereka berdua terhempas dalam waktu bersamaan.     

Apa yang bisa dirasakan oleh Zhang Ruochen adalah rasa sakit di lengannya. Ada darah yang menetes dari tangannya. Sehingga, ia merasa bahwa tangannya seakan baru saja terkilir.     

"Dia memang layak menjadi keturunan dari Keluarga Biksu. Bahkan jika Xu Qing belum punya kualifikasi yang cukup untuk mendapatkan sebuah Perangai Biksu, namun menurut perkiraanku, kekuatannya tidak jauh dari level tersebut."     

Seketika itu juga, Zhang Ruochen segera mengalirkan Tenaga Chi Biru ke dalam tubuhnya. Tidak berselang lama, maka rasa sakit di lengannya pun langsung menghilang, sementara tetesan darah yang berada di tangannya pun berubah menjadi kabut darah dan kembali diserap ke dalam tubuhnya.     

Lawannya telah mencapai puncak Tingkatan Fajar dari Alam Surga, dimana itu adalah dua alam lebih tinggi daripada Zhang Ruochen. Jadi, Zhang Ruochen tidak akan mudah memenangkan pertarungan tersebut.     

Zhang Ruochen mungkin sedang merasa terkejut, namun Xu Qing adalah orang yang lebih terkejut daripada lawannya. Sebab, Zhang Ruochen sanggup bertahan dari satu pukulan yang dilepaskan dengan seluruh kekuatannya. Namun, kekuatan yang dilepaskan dari pukulan Zhang Ruochen seolah berhasil membuat lengan Xu Qing menjadi mati rasa.     

Meski demikian, olah raga yang dikuasai oleh Xu Qing adalah sesuatu yang lebih tangguh. Jadi, karena kekuatan bertahannya yang besar, maka ia selalu menjadi dominan ketika harus bertarung dengan menggunakan tangan kosong.     

Ia juga pernah mendengar bahwa Zhang Ruochen lebih tangguh saat menggunakan teknik pedang daripada teknik pukulan. Mereka berkata bahwa Zhang Ruochen telah mencapai Alam Hati yang Terhubung dengan Pedang, namun ia tidak yakin terhadap keaslian informasi ini.     

Di atas Stairway to Heaven, maka para ksatria tidak diperbolehkan membawa senjata. Jadi, Zhang Ruochen tidak bisa menggunakan teknik pedang.     

Oleh karena itulah, dengan keunggulan ini, maka ia seharusnya dapat dengan mudah mengalahkan Zhang Ruochen.     

Meskipun serangan tinjunya tidak efektif, namun Xu Qing mampu mempelajari kekuatan yang dimiliki oleh Zhang Ruochen.     

"Kau baru saja menggunakan Pukulan Naga dan Gajah Prajna dari Sekte Seribu Buddha. Kau benar-benar mendapatkan Dragon Sarira dan menjadi seorang keturunan Kaisar Buddha. Tidak heran mengapa kau bisa menjadi sangat tangguh seperti itu walau masih berusia muda," kata Xu Qing.     

"Karena aku menggunakan Pukulan Naga dan Gajah Prajna, apa hal itu serta merta membuatku menjadi seorang keturunan Kaisar Buddha? Jika aku menggunakan teknik bela diri dari Doktrin Taiji, apa itu akan menjadikanku sebagai keturunan Kaisar Taoist?"     

Segala sesuatunya tentang Zhang Ruochen menjadi cukup jelas di mata Xu Qing. Sehingga, Xu Qing merasa gemas dan ingin mengatakan pada semua orang bahwa Zhang Ruochen memang telah mendapatkan Dragon Sarira, sebuah harta karun yang tak tertandingi.     

Bayangkan saja: siapa yang tidak ingin mendapatkan sebuah harta karun seperti Dragon Sarira?     

Lupakan tentang para jenius muda, bahkan nafsu dari para Setengah-Biksu juga meningkat saat mereka mendengar hal tersebut.     

Xu Qing kembali menyerang Zhang Ruochen, kali ini ia menggunakan "King Kong Exorcism". Terdapat nyala api yang menyelimuti tubuhnya dan tampak seperti awan api berwarna merah. Kemudian, ia menukik ke bawah dan mengayunkan tinjunya dalam waktu yang bersamaan.     

Kali ini, Zhang Ruochen tidak menghindar. Sebaliknya, ia mulai menyerang dengan menggunakan telunjuknya.     

"Pedang Gelombang Hampa."     

Dalam sekejap, Energi Chi sepertinya mulai mengalir dari langit dan bumi yang berada di sekitar. Tidak lama setelah itu, semua Energi Chi pun berkumpul di ujung jari Zhang Ruochen, sebelum akhirnya berubah menjadi sebuah Pedang Gelombang yang kuat dan tajam.     

Pedang Gelombang itu membesar seperti cahaya komet yang melintas dari atas langit dan menghantam tubuh Xu Qing dengan suara 'wham' yang kencang.     

Xu Qing menyilangkan kedua tangannya ke arah depan guna melindungi dadanya.     

BAM!     

Di bawah serangan Pedang Gelombang yang besar, maka Xu Qing memancarkan berkas-berkas cahaya dan terlempar mundur sejauh 33 meter.     

"Pedang Gelombang Sepuluh Jalur."     

"Kau... sungguh berhasil menguasai teknik bela diri dari Doktrin Taiji."     

Xu Qing juga menjadi terkejut. Tidak ada seorangpun, bahkan murid-murid dari Doktrin Taiji, yang mampu menguasai Pedang Gelombang Sepuluh Jalur dengan begitu mudah.     

Meskipun Pedang Gelombang Sepuluh Jalur adalah teknik bela diri kelas superior dari Tingkatan Ruh, namun orang yang mampu menguasainya akan mendapatkan kekuatan yang setara dengan teknik bela diri kelas rendah dari Tingkatan Hantu.     

Dengan menilai kekuatan yang baru saja diperagakan oleh Zhang Ruochen, maka sepertinya lelaki itu telah berhasil menguasainya.     

"Xu Qing akhirnya bertemu dengan tandingannya. Aku tidak pernah menyangka bahwa Omen Ridge berhasil melahirkan seorang ksatria bertalenta yang seperti itu."     

Di mata para penonton, maka Luo Shuihan, seseorang yang telah mendapatkan Perangai Biksu, adalah ksatria yang lebih tangguh.     

Apalagi, Luo Shuihan adalah ksatria favorit Keluarga Biksu Luo. Selain melatihnya di Omen Ridge sejak berusia belia, maka Keluarga Biksu Luo juga memberikan begitu banyak sumber daya latihan kepadanya.     

Oleh karena itulah, tidak ada seorangpun yang terkejut dengan kemampuan Luo Shuihan.     

Apa yang sangat mengejutkan bagi mereka adalah bagaimana seseorang seperti Zhang Ruochen, yang bukan berasal dari Keluarga Biksu, tapi mampu mencapai banyak hal seperti hari ini.     

"Apa itu benar? Dia sungguh-sungguh telah mendapatkan Dragon Sarira?"     

Seorang keturunan Keluarga Biksu berkata, "Aku mendengar dari seorang senior bawah Dragon Sarira telah muncul ke dunia beberapa waktu yang lalu. Mereka berkata bahwa pemuda bernama Zhang Ruochen adalah orang yang mendapatkannya. Namun, Omen Ridge adalah sebuah area terpencil, tempat dimana aku tidak bisa mencari kebenarannya; jadi, aku tidak yakin apakah ini hanya rumor atau sebuah peristiwa yang sungguh-sungguh terjadi."     

"Jika itu benar, maka hal tersebut cukup luar biasa. Kembali ke masa lampau, Kaisar Buddha adalah salah satu figur tangguh di seluruh Daratan Kunlun. Jika seseorang mendapatkan Sarira-nya, maka dia pasti akan mendapatkan pencapaian yang melangit."     

"Zhang Ruochen tampaknya belum berusia 20 tahun. Tanpa Sarira, maka aku menolak percaya bahwa dia sanggup melatih dirinya hingga mencapai alam ini."     

...     

Setelah mendengar diskusi dari barisan kerumunan, maka Xue Yingrou pun akhirnya termenung. Dalam sekejap, ia mulai memahami identitas Zhang Ruochen yang sesungguhnya, yakni seorang "keturunan Kaisar Buddha".     

Bila lelaki itu tidak terbunuh di usia muda, maka itu adalah semacam mainan anak-anak bagi Zhang Ruochen, sebelum akhirnya ia mampu mendapatkan sebuah gelar suci.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.