Kaisar Dewa

Master Jahat



Master Jahat

0Setelah Zhang Ruochen keluar dari Penginapan Wuwang, maka seketika itu pula ia segera meninggalkan Cyan Cloud County.     

Seperti yang sudah dikatakan oleh Duanmu Ya, sebab Sekte Blood Cloud memang sedang mencari Zhang Ruochen. Selain itu, mereka adalah sekte yang cukup berpengaruh di Cyan Cloud County, dimana hal tersebut akan sangat berbahaya bagi Zhang Ruochen ketika ia harus menginap, meski hanya satu malam di kota tersebut.     

Meskipun Zhang Ruochen merupakan sosok yang tangguh, namun ia masih akan kesulitan bila Sekte Blood Cloud sampai melepaskan Pertahanan Array untuk bertarung melawannya.     

Kala itu, Zhang Ruochen merasa bahwa ia sedang diikuti oleh seseorang dari arah belakang, bahkan semenjak ia meninggalkan Cyan Cloud County.     

Sebenarnya, ia bisa terlepas dari pengintaian mereka dengan mudah bila ia mengandalkan kecepatannya.     

Namun, sekarang ini lelaki itu punya rencana lain. Kali ini, ia ingin memberi sebuah pelajaran kepada Sekte Blood Cloud.     

Apalagi, yang benar-benar dihitung sebagai penguasa di Tanah Evil Wilayah Timur adalah kekuatan itu sendiri. Oleh karena itulah, Sekte Blood Cloud baru bisa dihentikan ketika mereka sudah mendapatkan kekalahan. Yang jelas, ketika memilih untuk melarikan diri atau bahkan menyerahkan diri pada kelompok mereka, maka hal itu hanya akan membuatnya terlibat ke dalam masalah yang lebih besar.     

Maka dari itu, Zhang Ruochen sengaja memelankan langkah kakinya, dan mulai memancing mereka menuju ke sebidah tanah yang lebih terbuka, sebelum akhirnya benar-benar menghentikan langkah kakinya sendiri.     

Kala itu, para Ksatria Jahat dari Sekte Blood Cloud sepertinya sudah tidak sabar lagi ingin segera melancarkan serangan. Mereka semua berjumlah 130 orang dan sedang menunggangi binatang buas, sambil mendekati Zhang Ruochen dengan kecepatan yang tinggi. Perlahan-lahan, mereka pun akhirnya berhasil mengepung lelaki tersebut.     

Salah satu dari mereka adalah seorang Taoist tua berjubah cyan – yang sedang menunggang seekor Argali Beast. Kemudian, ia berkata dingin pada Zhang Ruochen, "Tinggalkan Batu Suci tersebut, nak. Dengan begitu, maka aku bisa mengampuni nyawamu."     

Zhang Ruochen melirik ke arah Taoist tua berjubah cyan tersebut dan berkata, "Apa kau berasal dari Sekte Bulan Penyembah Setan?"     

Duanmu Ya dan Mu Lingxi adalah orang-orang yang tahu perihal transaksi Batu Suci itu di Penginapan Wuwang. Maka dari itu, bila orang-orang ini datang kemari untuk meminta Batu Suci, maka mereka pasti berasal dari Sekte Bulan Penyembah Setan.     

Taoist tua berjubah cyan tampaknya sangat percaya diri bila ia mampu mengalahkan Zhang Ruochen. Maka dari itu, ia hanya tersenyum dan mengatakan sesuatu tanpa ragu-ragu, "Jadi, ternyata kau mendapatkan Batu Suci itu dari Sekte Bulan Penyembah Setan. Yang jelas, itu artinya bahwa kau bukan orang yang baik. Oleh karena itulah, cukup masuk akal bagiku untuk mengambil batu tersebut darimu."     

Zhang Ruochen mengernyitkan dahinya. Sebab, kata-kata Taoist tua berjubah cyan tidak lagi membuat dirinya yakin apakah orang-orang ini berasal dari Sekte Blood Cloud atau tidak. Bahkan, tampaknya mereka semua bukan berasal dari Sekte Blood Cloud maupun Sekte Bulan Penyembah Setan.     

Mungkinkah mereka adalah kelompok ketiga di antara dua kelompok besar tersebut?     

Sebagaimana Zhang Ruochen mulai mengamati mereka, maka saa itu ia menemukan bila mereka semua sedang mengenakan jubah.     

Selain seorang tetua yang bicara pada Zhang Ruochen, maka kelompok yang tersisa lainnya terdiri dari para pemuda-pemudi yang tampan dan cantik.     

Tiba-tiba, Zhang Ruochen akhirnya menyadari sesuatu. "Apa kalian semua berasal dari Sekte Yin Yang?"     

Para murid dari Sekte Yin Yang hampir menjadi satu-satunya kelompok yang berani melewati Tanah Evil Wilayah Timur maupun Tanah Suci Wilayah Timur tanpa sama sekali merasa takut. Itu terjadi karena mereka tidak berada di pihak istana kekaisaran maupun sekte sesat.     

Selain itu, kekuatan dari Sekte Yin Yang sendiri tidak sepenuhnya lebih lemah daripada istana kekaisaran atau bahkan para sekte sesat tersebut. Bagaimanapun juga, pihak istana kekaisaran dan sekte sesat seringnya malah sengaja menghindari pertikaian dengan mereka.     

Dalam hal warisan keluarga, bahkan Keluarga Chen sama sekali tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan Sekte Yin Yang.     

Di antara mereka, seorang pemuda tampan berusia 20 tahunan dan mengenakan jubah biru, saat itu tampak sedang menunggang seekor naga kuda. Dengan suara yang lantang, maka ia pun berkata, "Benar sekali, kami adalah murid-murid Sekte Yin Yang. Jadi, bagaimana dengan dirimu, sosok penjahat, sampai ingin menggunakan Batu-batuan Suci? Berikan Batu Suci itu, dan aku akan mengampuni nyawamu."     

Zhang Ruochen melirik ke arah pemuda itu dan hanya mengangguk pelan. Kemudian, ia berkata, "Tidak mudah bagi para pemuda lain untuk bisa menjadi seperti dirimu, yang sudah mencapai tingkatan Puncak dari Alam Surga di usia yang sangat muda."     

Sosok yang sedang berada di sebelah pemuda itu adalah seorang gadis cantik, yang berusia sekitar 16 atau 17 tahun. Gadis itu memiliki wajah yang berbentuk seperti telur, dengan kedua mata bulat yang besar, dimana ia terlihat sangat cantik.     

Namun, gadis itu terlihat sangat jahat ketika sedang menatap Zhang Ruochen, sebelum akhirnya berkata ketus. "Kakak saudara Lin Yue merupakan seorang master yang namanya tertulis di Peringkat Surga. Dia memiliki kemampuan di atas rata-rata dengan tingkat pengolahan yang sangat tinggi. Kau punya hak apa sampai berani-berani menilainya?"     

Ternyata, kakak saudara Lin Yu merupakan sosok pemuda luar biasa di mata para juniornya.     

Ketika mendengar perkataan Zhao Han'er yang sedang memuji dirinya, maka seketika itu pula Lin Yue pun bertambah semakin arogan. Akibatnya, ia pun mulai menatap ke arah Zhang Ruochen dengan ekspresi menimbang-nimbang.     

Bukankah itu sesuatu yang natural bagi mereka yang namanya terpampang di Peringkat Surga, dan mereka yang sudah mencapai level tinggi dalam hal Seni Bela Diri, untuk memperlihatkan kebolehannya dan bertindak secara arogan?     

"Saudari junior seperguruan, sebaiknya kita tetap bersikap rendah hati, sebab kita sedang berada di Tanah Evil Wilayah Timur. Apalagi, berhasil masuk ke dalam Peringkat Surga bukanlah sesuatu yang besar. Jangan lagi menyombongkan diri," Lin Yue secara lembut menegur Zhao Han'er dengan memberikan alasan.     

Zhao Han'er pun akhirnya mulai memandang Lin Yue dengan kedua mata bulatnya yang berbinar, "Meskipun nama kakak saudara Lin Yue sudah berada di Peringkat Surga, namun dia masih sangat rendah hati. Siapa lagi yang layak dijadikan idola bila bukan dirinya?"     

Ketika mendengar itu, maka murid gadis lainnya pun langsung menatap Lin Yue dengan ekspresi takjub. Mereka semua terlihat seperti sedang bersiap-siap untuk menghempaskan diri masing-masing ke dalam pelukannya.     

Sosok Taoist tua berjubah cyan pun terbatuk-batuk sebanyak dua kali, sebelum akhirnya berkata, "Lin Yue, namamu memang sudah berada di Peringkat Surga untuk waktu yang lama. Jadi, hari ini merupakan kesempatan bagimu untuk bertarung melawan seorang Ksatria Jahat dan menunjukkan tingkat pengolahanmu kepada mereka. Hanya, ingatlah untuk tetap berhati-hati dan tidak termakan oleh rencana jahatnya."     

"Tenang saja, Paman Master Junior. Apa yang bisa dilakukan oleh seorang Ksatria Biasa kepadaku? Aku sangat yakin bahwa diriku sanggup mengalahkannya dalam tiga kali gerakan."     

Lin Yue pun menarik tombak panjang dari sarungnya, dan mulai bergerak maju dengan naga kuda tersebut ke arah Zhang Ruochen.     

Taoist tua berjubah cyan pun berkata pada murid-murid yang tersisa di sana, "Tingkat pengolahan Lin Yue adalah yang paling tinggi di antara kalian semua, dan dia juga memiliki pengalaman bertarung yang paling kaya. Maka dari itu, mari kita melihat dan mempelajari bagaimana cara dia menaklukkan musuhnya."     

Semua murid-murid muda dari Sekte Yin Yang pun akhirnya membuka mata mereka lebar-lebar, dan bersiap-siap untuk mengamati bagaimana kakak saudara Lin Yue membunuh seorang Ksatria Jahat tersebut.     

"Storm Spear Technique."     

Lin Yue berpikir bahwa ia harus mengesankan teman-temannya dengan menggunakan teknik ini, hingga ia pun mulai memutar tombak panjangnya, sebelum akhirnya berhasil menciptakan sebuah pusaran angin.     

Setelah itu, ia menusukkan tombak panjangnya ke arah depan dengan cara yang terampil. Seketika itu juga, terdapat 27 bayangan tombak yang muncul dari balik pusaran angin tersebut. Di waktu yang bersamaan, setiap bayangan tombak itu mengarah pada tujuh titik vital di tubuh Zhang Ruochen.     

Lin Yue berpikir bahwa dirinya harus bergerak secara elegan, meskipun ia memang bermaksud untuk membunuh lawannya.     

Di tempat lain, Zhang Ruochen hanya menggelengkan kepalanya pelan, sambil mengangkat tangan dan menciptakan sebuah bola petir, sebelum akhirnya mulai mendorongnya ke arah depan.     

"Boom!"     

Bayangan tombak itu pun berhasil dihancurkan dan langsung menghilang ditelan udara.     

Di waktu yang bersamaan, Lin Yue pun mulai berteriak memilukan pada saat bola petir itu berhasil mengenai tubuhnya, hingga ia langsung terhempas ke arah belakang dengan sangat cepat.     

Pemuda itu mendarat kencang pada sebuah hamparan rumput di jarak 100 meter jauhnya. Saat itu, ia benar-benar terlihat kacau. Sekujur tubuhnya bahkan sudah terluka parah. Saat itu, ia masih sempat memutar bola matanya, sebelum akhirnya beranjak pingsan.     

Bila Zhang Ruochen tidak memberikan ampun, maka sosok master 'Peringkat Surga' ini pasti sudah berubah menjadi gumpalan asap.     

Seketika itu juga, semua murid dari Sekte Yin Yang mulai membeku dan membatu.     

Bagaimana mungkin sosok seperti kakak saudara Lin Yue dapat dikalahkan hanya dengan satu kali gerakan oleh seorang Ksatria Jahat?     

Zhang Ruochen mencibir mereka dengan berkata, "Sekte Yin Yang adalah pemimpin bagi sekte lainnya di Wilayah Timur. Mengapa kalian semua menjadi bandit dan berjalan-jalan untuk merampok seseorang? Kalian semua benar-benar sedang mempermalukan leluhur kalian."     

Sekte Yin Yang sudah lama membangun hubungan yang baik dengan Kaisar Ming dari Kekaisaran Suci Pertama. Bahkan, sang Kaisar Ming, ketika masih berusia muda, pernah menjadi salah satu murid dari beberapa master di Sekte Yin Yang.     

Karena alasan itulah, Zhang Ruochen tidak rela bila dirinya harus bermusuhan dengan Sekte Yin Yang.     

Taoist tua berjubah cyan itu pun berkata dingin, "Kami, Sekte Yin Yang, selalu punya kebenaran tersendiri terhadap apa yang hendak kami lakukan. Namun, kami sama sekali tidak perlu memperdebatkan prinsip kami, apalagi dengan sosok jahat sepertimu."     

Zhang Ruochen hanya bisa menggelengkan kepalanya dan menghela nafas. Ia pun juga tidak ingin lagi berdebat tentang mana yang benar dan mana yang sedang menjadi bandit. Maka dari itu, apa yang bisa ia lakukan adalah memaksa dirinya sendiri untuk memaafkan mereka semua, mengingat mereka hanyalah para domba hitam di antara Sekte Yin Yang itu sendiri.     

Zhang Ruochen pun berkata, "Aku bertanya-tanya, bagaimana mungkin kalian bisa tahu kalau aku sedang membawa Batu Suci?"     

"Belum terlambat untuk bertanya seperti itu saat nanti kau sudah berhasil mengalahkanku."     

Taoist tua berjubah cyan pun akhirnya berubah menjadi segaris cahaya cyan dan melesat ke arah Zhang Ruochen.     

"Pedang Gelombang Matahari."     

Pria itu mengalirkan Tenaga Chi dan mengerahkan segenap kekuatannya pada jempol kiri. Setelah itu, ia melepaskan sebuah Pedang Gelombang dari jempolnya, dan mengarahkan serangan tersebut ke arah jantung Zhang Ruochen.     

Ternyata, ia bisa menyadari bahwa Zhang Ruochen merupakan seorang Master Kekuatan Batin. Karena alasan itulah, maka ia memilih untuk menggunakan teknik serangan jarak dekat, guna memperkecil kemungkinan bagi Zhang Ruochen supaya tidak bisa menyerang balik.     

Pedang Gelombang Sepuluh Jalur merupakan sebuah teknik bela diri unik yang dikembangkan oleh Sekte Yin Yang, maka secara natural, sang Taoist tua berjubah cyan pun familier dengan teknik tersebut.     

Taoist tua berjubah cyan itu sendiri sudah mencapai level yang tinggi pada tingkat pengolahannya. Faktanya, pria itu sudah mencapai Perubahan Kelima dari Alam Fish-dragon, hingga ia sudah berhasil mengubah Tenaga Chi-nya menjadi sebuah Chi Suci yang tipis. Oleh karena itulah, ia mampu melepaskan Pedang Gelombang Matahari – yang mengandung kekuatan jauh lebih mengerikan.     

Kala itu, ujung jarinya memancarkan pedang Chi yang kuat, dan terlihat seperti semburan naga api.     

"Jari Petir dan Angin."     

Zhang Ruochen mulai memobilisasi Kekuatan Batin pada bagian jarinya, sebelum akhirnya melepaskan kekuatan petir ke arah depan. Setelah itu, terdapat ledakan petir yang sedang bertemu di satu titik dengan Pedang Gelombang Matahari.     

Dalam sekejap, kekuatan dari Pedang Gelombang Matahari itu pun akhirnya berhasil dihentikan. Akibatnya, serangan itu berubah menjadi pedang-pedang Chi, sebelum akhirnya menghilang sepenuhnya.     

"Poof!"     

Jari Petir dan Angin itu pun langsung mengenai dada sang Taoist tua berjubah cyan, hingga berhasil menembusnya, lalu meninggalkan lubang berdarah – seukuran mulut gelas – di dadanya.     

Setelah itu, terdapat sambaran petir yang melesat dan menyelimuti tubuh sang Taoist tua berjubah cyan.     

Akibatnya, sang Taoist tua berjubah cyan pun seperti merasa baru saja tersetrum, dengan kakinya yang sudah tidak sanggup lagi menopang tubuhnya sendiri. Setelah itu, dengan suara berdentum, maka ia pun akhirnya tumbang ke arah tanah, seperti batu bara yang baru saja dipanaskan.     

Kala itu, semua murid dari Sekte Yin Yang mulai terkesiap, dan menyadari bahkan sang Paman Master Junior sama sekali bukan tandingan Zhang Ruochen.     

Terutama Zhao Han'er, wanita itu sedang merasa seperti baru saja mendapatkan teror. Akibatnya, wajahnya bulatnya pun mulai berubah menjadi pucat, seperti ketika ia sedang melihat hantu.     

Lin Yue, yang sedang tergeletak di tanah, akhirnya sudah kembali siuman. Kemudian, ketika ia menyaksikan sendiri bagaimana Zhang Ruochen berhasil mengalahkan Paman Master Junior-nya hanya dengan satu jari, maka seketika itu pula ia cepat-cepat mengubur wajahnya sendiri di dalam lumpur, sebelum akhirnya pura-pura mati.     

Zhang Ruochen berjalan mendekati sang Taoist tua berjubah cyan dan berjongkok di hadapannya. "Sekarang, katakan padaku bagaimana kau bisa tahu bila aku membawa Batu Suci."     

Meskipun sang Taoist tua berjubah cyan sedang terluka parah, namun ia tidak sampai pingsan.     

Saat itu, ia mendengus dingin dan memalingkan wajahnya dari Zhang Ruochen. Yang jelas, pria tua itu tidak berniat untuk menjawabnya.     

Zhang Ruochen pun tertawa dan berkata dingin, "Apa kau percaya bila aku mampu membunuh semua murid dari Sekte Yin Yang di tempat ini? Termasuk juga kakak saudara Lin Yue, yang sekarang sedang berpura-pura mati itu."     

"Bunuh kami, dan Sekte Yin Yang pasti akan mencabut nyawamu," ancam sang Taoist tua berjubah cyan.     

"Baiklah!"     

Sebagaimana Zhang Ruochen mulai bangkit berdiri, maka seketika itu pula ia langsung menoleh ke arah murid-murid Sekte Yin Yang, sebelum akhirnya mulai menuding mereka satu per satu, "Sekarang, karena kalian semua sudah membuatku marah, maka kalian semua akan segera mati. Mari kita mulai dari kakak saudara Lin Yue terlebih dahulu."     

Ketika mendengar itu, maka seketika itu pula Lin Yue langsung mematung, dan tidak mau lagi berpura-pura mati, hingga ia pun akhirnya mulai berlutut di depan Zhang Ruochen, sambil berkata, "Jangan bunuh aku, aku akan mengatakannya padamu... aku akan mengatakannya padamu... kau bisa meminta jawabannya dari Paman Master Junior... kau akan menemukan... kau pasti akan menemukan jawabannya."     

Zhang Ruochen diam-diam menghela nafas di dalam hatinya. "Tampaknya orang-orang dari Sekte Sesat sudah berhasil mengirimkan terornya di hati semua orang. Tidak heran pula mengapa akhirnya banyak orang yang ingin bergabung dengan sekte sesat."     

Bagaimanapun juga, cara yang kerap dilakukan oleh Sekte Sesat dalam menyelesaikan konflik merupakan sesuatu yang keji dan brutal. Sebab, mereka selalu menanamkan ketakutan-ketakutan di hati orang-orang.     

Maka dari itu, segala sesuatunya merupakan hal yang normal ketika Lin Yue sampai ketakutan seperti itu.     

Namun, perilaku yang sedang diperlihatkan oleh kakak saudara Lin Yue telah membuktikan bahwa dirinya merupakan seorang pecundang, ketika memilih untuk berlutut di hadapan Zhang Ruochen, bahkan sebelum lelaki itu menyerang dengan tangan besarnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.